20170525

Kebaktian Kenaikan Tuhan Yesus, Kamis 25 Mei 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kita mengenang hari kenaikan Yesus ke Sorga. Pesan dari Tuhan bahwa Dia akan datang kembali pada kali yang kedua, lewat malaikat yang hadir ketika umat Tuhan menatap Yesus terangkat ke Sorga.
Kisah Para Rasul 1:1-3
1:1 Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,
1:2 sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.
1:3 Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.

Pada perayaan kenaikan Tuhan Yesus ini kita diisi dengan berita Firman Tuhan kemudian perjamuan kudus dan juga ada perjamuan kasih. Perjamuan kasih juga disebut perjamuan Tuhan. Hanya bedanya perjamuan kudus itu adalah tubuh dan darah Yesus. Kalau perjamuan kasih adalah makanan biasa yang kita gelar. Dalam perjamuan kasih kita saling menunggu.

Ada 3 periode angka 40 yang dikaitkan dengan pribadi Yesus/ ada 3 kali angka 40 dalam kehidupan Yesus, Dia melewati dan mempraktekkan hal seperti ini.
1.      Yang pertama ketika Yesus masih bayi. Alkitab mengatakan bila seorang ibu melahirkan anak laki-laki maka dia cemar selama 40 hari. Tetapi kalau anak perempuan yang dilahirkan maka 80 hari ibu itu dinyatakan cemar. Yesus anak laki-laki, maka 40 hari Maria dinyatakan dalam keadaan cemar.

Ini kali pertama angka 40 kena kepada Yesus.
Lukas 2:22
2:22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,

Imamat 12:1-4
12:1 TUHAN berfirman kepada Musa, demikian:
12:2 "Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seorang perempuan bersalin dan melahirkan anak laki-laki, maka najislah ia selama tujuh hari. Sama seperti pada hari-hari ia bercemar kain ia najis.
12:3 Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak itu.
12:4 Selanjutnya tiga puluh tiga hari lamanya perempuan itu harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas, tidak boleh ia kena kepada sesuatu apa pun yang kudus dan tidak boleh ia masuk ke tempat kudus, sampai sudah genap hari-hari pentahirannya.

Kalau dalam persoalan nazar, kalau anak perempuan bernazar lalu didengar oleh bapanya dan bapanya batalkan maka nazar anak perempuan itu batal. Begitu juga kalau isteri bernazar dan didengar oleh suaminya kemudian dibatalkan maka nazar itu batal. Tetapi bila anak laki-laki bernazar harus digenapkan (tidak boleh dibatalkan).

Jadi Yesus dalam usia 40 hari sudah hidup dalam aturan syarat Firman, harus ada dalam lingkup Firman Tuhan. Ini teladan bagi kita walaupun Yesus sendiri adalah Firman yang menjadi daging. Bagaimana kalau kita manusia mau menjadi Ilahi? Kita harus dilahirkan kembali dalam kelahiran baru. Dalam kelahiran baru kita tidak boleh berseberangan dengan syarat Firman. Yesus saja sebagai Ilahi tidak boleh menyalahi ketetapan Firman.

Kalau mengatakan pengikut Kristus maka kelahiran barumu harus pas atau sesuai kebenaran Firman, tidak boleh berbeda. Sebab kita ini akan menuju kepada kehidupan dari daging menjadi manusia Ilahi. Makanya dari sejak start, kita tidak boleh sedikitpun menyalahi Firman. Untuk itu Firman harus selalu membenahi kehidupan saya dan saudara. Apalagi kami yang dipercayakan sebagai gembala dan pemimpin. Jangan sampai gembala menerapkan ketetapan-ketetapan yang bukan Firman Tuhan yang diterapkan pada dirinya dan diteruskan kepada jemaat, ini sama dengan menggugat Tuhan. Bagaimana bisa siap menyambut kedatangan Tuhan kalau dari sejak awal menggugat ketetapan Tuhan, berontak akan Firman Tuhan.

Itu sebabnya kita diberi gambaran 7 sidang jemaat di Asia Kecil. Dari 7 sidang ini hanya 2 yang benar dan yang 5 sudah tidak benar. Mereka semua dituntut untuk bertobat sebab kalau tidak bertobat bagian mereka adalah neraka sekalipun sudah Kristen. Itu sebabnya harus bertobat kembali, kembali dievaluasi hidup mereka dari sejak percaya kepada Yesus, bertobat dan memberi diri dibaptis.

Kita memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga, di sini ada cara Tuhan membenahi. Kita harus dibenahi agar angka 40 itu makin terasa dalam kehidupan anak Tuhan amat terlebih hamba Tuhan. Kalau saya hamba Tuhan menerapkan ketetapan yang bukan Firman maka nanti saya juga mengajarkan kepada jemaat seperti itu. Itu bencana bagi pelayan dan sidang jemaat.

Kelahiran baru kita harus sesuai ketetapan Firman. Di situ berarti sifat tabiat daging kita mulai disentuh oleh Firman. Itu awal pekerjaan pedang Firman mulai menyayat daging kita, yaitu ketika kita dilahirkan kembali sesuai ketetapan dari Tuhan.

Kalau ini sudah kita lakukan, puji Tuhan. Kalau belum cocok dengan ketetapan Firman, ayo benahi. Mumpung masih diberikan kesempatan, mumpung hari masih siang, mari kita benahi. Jangan tunggu malam, artinya jangan tunggu kesempatan sudah Tuhan tutup (berlalu).

Kalau penguasa kegelapan di hari-hari terakhir ini benar-benar menunjukkan aksi kebuasaannya, kemudian kita gereja Tuhan hanya santai-santai! Jangan seperti itu.

Ketika Yesus terangkat ke Sorga dan sudah tertutup dengan awan, mendadak dua  malaikat datang dan berkata “hai orang Galilea, kenapa kamu menatap ke atas. Sebagai mana Dia naik, demikian juga Dia akan datang pada kali yang kedua”. Hal ini sudah harus ada dalam persiapan kita di hari-hari terakhir ini.

2.      Matius 4:1-2
4:1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.

Markus 1:13
1:13 Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.

Lukas 4:2
4:2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.

Empat puluh hari Dia berpuasa. Ini angka 40 yang kedua. Untuk masuk dalam pelayaan pekerjaan Bapa Sorgawi maka Dia memulai dengan tidak makan dan tidak minum selama 40 hari dan 40 malam.

Ini angka 40 hari yang kedua dalam sejarah hidup Yesus. Ini angka 40 di mana kelak akan masuk dalam ladang pelayanan. 40 hari tidak makan dan tidak minum, ini menunjukkan kalau mau masuk dalam pelayanan, jangan pikirkan persoalan makan dan minummu. Yang harus dipikirkan bagaimana engkau bekerja di ladang Tuhan.

Ini untuk kami hamba Tuhan sebab dengan pengalaman kami seperti itu akan kami sampaikan kepada jemaat sehingga jemaat menikmati apa yang dikatakan dalam:
Ulangan 8:3
8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.

Bagaimana kalau kami sebagai pelayanan Tuhan, di dalam pelayanan hanya memikirkan apa yang kami makan dan apa yang kami minum? Maka pelayanannya tidak akan jadi, tidak akan kena dengan selera Tuhan.

Kesaksian kami jika kami sebagai hamba Tuhan memikirkan apa yang mau kami makan dan kami minum, lebih baik dulu kami di Makasar saja, apa yang mau kami cari di sini. Tetapi bukan persoalan makan dan minum, kami mau terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan dengan dasar iman.

Ulangan 8:3
8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.

Ini menunjukkan bahwa hidup itu hanya menggantungkan diri pada kemurahan Tuhan. Ini bukan hanya sebatas hamba Tuhan tetapi secara umum bersama jemaat. Kalau kami hamba Tuhan sudah gagal, apalagi nanti dengan jemaat.

Ini ajaran Tuhan supaya kami melayani mengerjakan pekerjaan Tuhan tanpa memikirkan persoalan makan dan minum, tetapi tugas kami adalah mau menyenangkan komandan. Ini harus diteruskan kepada jemaat dan jemaat harus belajar dari sekarang. Mungkin panenmu gagal, tidak usah saudara bersungut sebab saudara hidup dari roti manna, hidup dari Firman. Ada Tuhan yang tahu keadaanmu. Kalau tidak bersungut, inilah karakter orang yang bisa masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Tetapi bagaimana kalau masih galau dan risau ketika diizinkan Tuhan tidak ada makanan?.

Tuhan mengatakan manusia bukan hidup dari roti saja tetapi dari segala yang diucapkan Tuhan. Percayakah kita akan Firman Tuhan? Kalau saya sebagai hamba Tuhan mengatakan percaya akan Firman lalu masih naik turun gunung untuk menggarap kebun maka saya adalah pendusta di hadapan Tuhan dan dihadapan jemaat!

Tentu mulai dari kami dulu kemudian turun kepada jemaat, sehingga ketika saudara tidak ada makanan dan minuman, masihkan saudara bisa memuji Tuhan dan berkata “Puji Tuhan, aku hidup dari perkataanMu”. Atau malah terjadi pergesekan, ini jangan sampai terjadi. Tuhanmu dan Tuhanku luar biasa, Dia menggendong kita dan menjamin kita.

II Timotius 2:3
2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.

Kalau maunya kita “ikutlah bersukacita sebagai seorang prajurit” sebab disuplai logistik dari pusat, itu maunya daging kita. Tetapi tidak seperti itu. Seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus, labelnya otomatis menderita daging kita. Bukan untuk menyusahkan kita, tetapi justru dibalik itu kemuliaan Tuhan telah siap untuk kita miliki.

II Timotius 2:4
2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

Kalau memikirkan persoalan penghidupannya yang lahiriah yaitu makan dan minum maka tidak akan jadi perjuangannya. Siapa komandan kita? Yaitu Kristus Yesus.

Ini tantangan yang berat. Makanya sebelum Yesus terlibat dalam pelayanan, Dia masuk dalam doa puasa selama 40 hari dan 40 malam. Itu di padang gurun, di antara binatang buas, tetapi ada malaikat melindungi dia.
Markus 1:12-13
1:12 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun.
1:13 Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.

Siapa yang menjadi binatang buas untuk kita? Daging kita sendiri. Bagaimana kita menjinakan binatang buas itu. Binatang buas ini yang seringkali membuat terjadi pemberontakan, sehingga tidak sanggup dan tidak mampu untuk mengutamakan Tuhan dalam segala-galanya, itulah keinginan daging kita sendiri.

Sebabnya kita butuh malaikat, kita butuh penggembalaan, kita butuh Firman penggembalaan. Ada malaikat sidang jemaat yang bisa menangani dan dipakai Tuhan untuk menolong lewat doa syafaatnya, untuk menyajikan Firman Tuhan yang memberikan solusi dari auman daging kita sendiri.

Banyak hamba Tuhan mengatakan “habis panggilan”. Kenapa? Sebab auman binatang buas dalam dirinya tidak sanggup dia jinakkan. Ini untuk saya lebih dahulu. Dalam pelayanan kami suami isteri, kami percaya Pribadi yang kami layani itu sungguh ada. Kami tidak melayani sesuatu yang abstrak, kami melayani Pribadi yang sungguh-sungguh nyata. Kami mengimani ini dan telah jadi pengalaman hidup.

Kami harus meneruskan iman seperti ini. Ketika saudara ada dalam derita sengsara, ingat! Yesus ada bersamamu. Jangan sampai terpuruk. Apalagi sampai meninggalkan iman kepada Kristus Yesus dan beralih pada yang lain. Kalau ada yang beralih maka ketika Yesus datang kembali, kehidupan itu akan menderita. Keselamatan di bawah kolong langit ini hanya ada di dalam Yesus Kristus.
Kisah Para Rasul 4:12
4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Sebagai seorang hamba Tuhan, saya percaya bahwa Tuhan yang saya layani itu benar-benar ada dan pasti Dia tidak akan membiarkan saya mati kelaparan. Apalagi jemaat adalah calon isteriNya, masakan saudara dibiarkan. Tetapi toh kalau seizin Tuhan terjadi seperti dalam Ulangan pasal 8, itu seizin Tuhan untuk mencobai hatimu.
Ulangan 8:2
8:2 Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.

Kalau perjalananmu atas kehendak Tuhan, pasti berjalan dengan iman “saya mau menjadi Tubuh Kristus/ menjadi Mempelai Wanita Tuhan” maka itu kehendak Tuhan. Jangan hanya mengatakan “saya mau masuk Sorga” terlalu enteng bahasa seperti itu.
2 Korintus 5:7
5:7 -- sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat --

2 Korintus 5:7 (Terjemahan lama)
5:7 Karena perjalanan kami dengan iman, bukannya dengan penglihatan.

Dia menguji kita, apakah kita kuat teguh hati berpegang pada FirmanNya. Adakah tiang Yakhin dan tiang Boas di depan Bait Allah?. Yakhin itu teguh dan Boas artinya di dalam dia ada kuat kuasa Allah. Kalau digabungkan adalah kuat teguh hati. Itu yang harus ada pada kita.

Ulangan 8:3
8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.

Ketika mereka lapar maka Musa menjadi tempat pelampiasan amarah mereka. Berapa kali Musa mau dilontari batu dan juga dilontari kata-kata kasar. Sebagai hamba Tuhan, hal itu Musa terima. Satu ketika kalau mendengar konotasi perkataan Musa, sepertinya dia mengeluh kepada Tuhan “apakah aku harus memangku jemaat ini. Bukankah sudah dari dulu aku bilang”.

Tenyata lewat roti manna membuat kita paham dan mengerti bahwa hidup ini tidak hanya sebatas daging tetapi hidup ini ada sampai jauh ke depan itulah roh. Termasuk dalam nikah, persekutuan daging dan roh.

Ini pengalaman 40 yang kedua dalam biografinya Yesus. Sebagai teladan bagi kita, Dia sudah mewariskan. Bukan hanya sekedar meninggalkan teladan tetapi mewariskan kepada kita. Yesus tidak mewariskan roh kebencian kepada kita, tetapi Yesus mewariskan suatu teladan yang luar biasa.
I Petrus 2:21
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

Ketika Sulamit bertanya kepada kekasihnya yaitu Salomo “kakanda, di manakah engkau menggembalakan domba-domba. Masakan engkau membiarkan aku mengembara”. Selanjutnya dia menekankan “sekarang sudah petang, telah menjelang malam”. Alkitab mengatakan jawaban dari Kakanda “ikutilah jejak-jekan domba”. Itulah teladan Yesus yang harus kita ikuti. Jejak domba itu mulai dari kelahiran baru yaitu baptisan air, di mana ketika Yesus akan dibaptis, Yohanes Pembaptis berseru “lihatlah Anak Domba Allah. Dan akhir jejak domba itu duduk di pelaminan dalam pesta kawin Anak Domba Allah.

Kalau seizin Tuhan kita harus menderita, seizin Tuhan kadang kita mengalami depresi, tidak selalu sulprus, kadang minus, tetapi bukan untuk membuat peganganmu terhadap Firman menjadi lepas. Di situ Tuhan menguji hatimu apakah engkau makin erat berpegang pada perkataan Tuhan atau tidak.

Saya banyak mengalami itu, tetapi saya bergumul. Puji Tuhan Tuhan memberikan kemenangan karena kita tahu Imanuel, Dia ada beserta dengan kita. Ayo kita bergumul hari-hari terakhir ini, ada teladanNya dan kita ikuti jejakNya.

Salomo yang menggambarkan Mempelai Laki-laki Sorga berkata “kalau engkau tidak tahu ikutilah jejak-jejak domba”. Kita ukur dengan angka 40 pertama maka mulai dari ketika Yesus masih kecil, ketetapan-ketetapan Firman harus kena kepadaNya. Artinya ketika kita dilahirkan baru, ketetapan-ketetapan Firman harus kena pada kita seperti apa yang diteladankan oleh Tuhan.

Yesus berpuasa ketika mau melayani Bapa, Dia mau mengerjakan pekerjaan Bapa dengan memberikan teladan bagi kita. Kalau kita mau menggarap pekerjaan Tuhan yaitu diri kita sendiri, jangan terganggu dengan persoalan lahiriah, jangan terganggu dengan persoalan makan dan minum sehingga gagal dirimu digarap oleh pekerjaan Firman.

Teladan ini ditunjukan oleh Tuhan ketika masuk pada angka 40 yang kedua saat akan memulai pelayanan. Mulai dari kami hamba Tuhan harus meneladani ini kemudian diturunkan kepada jemaat. Sehingga ketika kendala apapun yang saudara alami, bukannya menjadi longgar, tetapi makin erat peganganmu kepada Tuhan. Jangan mengeluh “kalau tahu begini ikut Tuhan lebih baik...”. Kalau dia katakan “lebih baik maju terus!” puji Tuhan. Tetapi jangan dia katakan “lebih baik undur”.

3.      Empat puluh hari yang ketiga adalah yang kita baca tadi. Setelah bangkit dari kubur, Yesus masih 40 hari beranjang sana di atas dunia ini. Dikatakan berkali-kali nyatakan diri kepada murid-muridNya. Sekalipun murid-murid dalam keadaan takut dan mengunci pintu, Yesus bisa hadir di sana dalam kuasa kebangkitannya.

Angka 40 ini kaitannya dengan kuasa kebangkitan Kristus dan kuasa kebangkitan Kristus ini tidak dipertontonkan kepada orang banyak secara umum tetapi hanya kepada murid. Kalau saudara mau merasakan kuasa kebangkitan Kristus, tempatkan dirimu sebagai murid.
Yesaya 50:4
50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Alkitab menceritakan kepada kita bahwa yang menjadi murid Yesus ini minoritas. Yang bukan murid itu mayoritas. Sebab itu Yesus tidak mempertontonkan kuasa kebangkitan kepada yang mayoritas. Anehnya lagi kepada yang sedikit ini rahasia kerajaan Sorga dibukakan.
Lukas 8:10
8:10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.

Kepada murid-muridNya, secara khusus Tuhan Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Allah. Siapa yang tidak butuh rahasia kerajaan Allah. Orang yang sangat butuh untuk mengerti rahasia kerajaan Allah maka akan dia buktikan tampil dalam status murid. Artinya mau menerima Firman pengajaran.

Jangan mengaku murid kalau tidak mau menerima Firman pengajaran. Makanya kebangkitan Kristus ini tidak dinyatakan kepada umum. Pembukaan rahasia Firman Tuhan tidak dibukakan secara umum tetapi hanya kepada yang minoritas itulah muridnya Tuhan.

Saya rindu menjadi murid Tuhan. Sebagai murid Tuhan kita siap menerima pengajaran, kalau mau menerima Firman pengajaran berarti siap menerima resiko. Resiko Firman pengajaran bukannya mencelakakan tetapi menyucikan saudara. Berkat Firman pengajaran yang saudara terima dalam status seorang murid adalah penyucian. Ini pemahaman yang Tuhan berikan secara khusus dalam 40 hari.

Ibrani 12:8-9 (Terjemahan Lama)
12:8 Tetapi jikalau kamu tiada diajari, padahal semua orang mendapat bahagian itu, maka kamu anak haram, bukannya anak halal.
12:9 Dan lagi kita sudah ada bapa darah daging yang mengajar kita, serta kita sudah memberi hormat kepadanya; bukankah terlebih patut kita menaklukkan diri kepada Bapa segala roh itu sehingga beroleh hidup?

Bapa jasmani yang mengajar anaknya, patut anaknya menghormati. Kalau bapa rohani mengajar umat Tuhan, beri Dia hormat.
Ibrani 12:10 (Terjemahan Lama)
12:10 Karena mereka itu dengan sesungguhnya sudah mengajar kita di dalam sedikit masa sebagaimana yang tampak baik kepada mereka itu; tetapi Tuhan mengajar bagi faedah kita, supaya kita beroleh bahagian di dalam kekudusan-Nya.

Jadi murid itu beriktiar supaya dia disucikan. Kalau dalam dirinya ada kerinduan seperti ini maka pasti dalam dirinya akan dibuka rahasia kerajaan Allah karena hidupnya mau disucikan. Tetapi kalau tidak maka tertutup rahasia kerajaan Allah baginya.

Ibrani 12:11 (Terjemahan Lama)
12:11 Adapun segala ajaran bagi sementara ini belum mendatangkan sukacita, melainkan duka cita; tetapi kemudian kelak dikeluarkannya kebenaran akan buahnya, yang mendatangkan sentosa kepada orang yang mahir dengan ajaran itu.

Penampilan penginjilan dan pengajaran, suasananya bertolak belakang. Penginjilan suasananya sukacita. Apalagi kalau orang buta bisa melihat, orang tuli bisa mendengar dan orang mati bangkit maka semua orang bersukacita. Bukan hanya orang yang mengalami itu, tetapi semua orang yang hadir di situ penuh sukacita. Tetapi ketika Tuhan tingkatkan pada pengajaran suasananya berubah menjadi dukacita. Makanya banyak orang tidak suka pengajaran dan dia hanya suka penginjilan namun dia mau sempurna. Mustahil bisa sempurna hanya dengan Firman penginjilan dan tidak mau Firman pengajaran.

Akhirnya orang yang mahir dan tekun dalam pengajaran ini, dia akan menikmati apa yang dicari orang hari-hari terakhir ini karena hanya di dapatkan lewat Firman pengajaran. Itulah damai sentosa.

Itu sebabnya angka 40 terakhir dalam kehidupan Yesus, Dia mengajarkan tentang kerajaan Allah dan ini hanya khusus kepada murid-murid. Sebelum Yesus mengalami pengalaman mati dan bangkit, Dia memang pernah berucap:
Lukas 8:9-10
8:9 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
8:10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.

Lewat Firman pengajaran, Roh dan kasih Allah, kita didorong untuk memposisikan diri sebagai murid, izinkan Firman pengajaran itu menggarap saudara baik dalam nikah, usaha pekerjaan, juga anak muda di sekolah. Di manapun kita berada buktikan bahwa saudara adalah muridnya Tuhan, buktikan bahwa saudara adalah kekasih Tuhan. Dari status murid akan ditingkatkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Sekalipun minoritas, itu tidak menjadi masalah. Ini bukan hanya hiburan tetapi Tuhan tunjukkan supaya kita sebagai umat Tuhan tidak kecewa dan kecil hati. Ini salah satu ucapan Tuhan di dalam Alkitab yang berkata “jangan takut”. Kata “jangan takut” dalam Alkitab ada 360 kali. Ini sesuai kalender Yahudi yang setiap bulannya 30 hari, sehingga 1 tahunnya 360 hari.
Lukas 12:32
12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.

Kawanan kecil ini kalau disergap oleh kawanan yang banyak, mereka bisa lumat seperti pisang epek. Tetapi kalau ada Yesus, mereka pasti terlindung. Sekalipun muncul ribuan Goliat, tetapi kalau kita kawanan kecil ada di dalam kerajaanNya, ada bersama Yesus, kita tidak akan dapat dikalahkan. Tuhan sudah memberikan jaminan. Makanya kita yang kecil ini tunjukkan ciri kita bahwa kita ada dalam Firman pengajaran.

Tuhan katakan kepada orang Israel:
Ulangan 7:7
7:7 Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu -- bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? --

Itu sebabnya Tuhan menampakkan diri hanya kepada kelompok kecil. Kemudian Alkitab menceritakan sebagaimana yang kita rayakan hari ini, perpisahan Tuhan dengan murid-muridNya. Tuhan membawa mereka ke dusun, bukan di kota. Kenapa tidak berpisah di kota?
Lukas 24:50
24:50 Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.

Markus 11:1-2 (Terjemahan Lama)
11:1 Apabila mereka itu menghampiri negeri Yeruzalem, dekat dengan Baitfagi dan Baitani, berhampiran dengan Bukit Zaitun, maka Yesus pun menyuruh dua orang murid-Nya,
11:2 serta berkata kepada mereka itu, "Pergilah kamu ke dusun yang di hadapan kamu; apabila kamu masuk ke dalamnya, kamu akan jumpa seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggang oleh seorang jua pun; orakkanlah talinya, bawa dia ke mari.

Akhir dari pelayanan Yesus dan Dia berpisah dengan murid-muridNya justru terjadi di dusun. Mempelai wanita diajak oleh Mempelai Laki-laki pergi ke dusun.
Kidung Agung 7:11 (Terjemahan Lama)
7:11 Marilah, hai kekasihku! hendaklah kita keluar ke padang, hendaklah kita bermalam di dusun-dusun.

Untuk apa? Di sana Dia menceritakan isi hatiNya. Sekalipun tidak ramai tetapi di sana Yesus menceritakan isi hatiNya. Itu lebih beruntung dari pada ramai tetapi tetapi tidak ada pembukaan rahasia Firman.

Yesus mengajak murid-murid pergi ke dusun untuk berpisah tetapi ada janji untuk bertemu kembali. Bukan berpisah untuk selama-lamanya. Apakah kita hanya cinta ibadah yang hura-hura dan ramai? Sekalipun sepi seperti dusun itu tidak menjadi masalah, asalkan Tuhan bukakan rahasia Firman Tuhan sebab itu yang utama.

Olehnya ayo kita perhatikan. Yesus membawa kita ke dusun. Mempelai pria yaitu Salomo mengajak mempelai wanita yaitu Sulamit untuk pergi ke dusun. Untuk apa?
Kidung Agung 7:12
7:12 Hendaklah pagi-pagi kita pergi ke bukit kebun anggur serta melihat kalau pokok anggur bertunas dan bunganyapun berkembang, kalau pokok delima berbunga! Di sana aku hendak menunjuk kasihku akan dikau.

Di dusun, dikaitkan dengan pokok anggur dan delima. Di dusun Dia tunjukkan rahasia anggur dan rahasia delima.

Rahasia anggur fungsinya dua:
1)      Membersihkan luka.
2)      Diminum dalam pesta nikah.
Berarti rahasia nikah Kristus dan gerejaNya.

Diminum itu kesaksian ke dalam dan membersihkan luka itu kesaksian keluar.

Kebun anggur itu di dusun. Tidak ada kebun anggur di kota. Ayo kita buktikan saudara ada pada suasana dusun atau suasana kota. Suasana kota memang cinta yang ramai. Di hadapan Tuhan dan anak Tuhan yang menempatkan diri sebagai murid, Tuhan curahkan “ini isi hatiKu”. Terima kasih Tuhan kalau Tuhan bisa mencurahkan isi hati dengan limpah.

Delima itu adalah buah yang memiliki mahkota dan isinya ketika masak, bijinya ada dalam serambi-serambi tersendiri tetapi satu buah serta warnanya merah. Ini adalah anak Tuhan yang cinta persekutuan dalam tanda korban Kristus (merah).

Kidung Agung 7:13
7:13 Bahwa semerbaklah bau buah dudayim dan pada pintu kita adalah pelbagai buah-buah yang indah-indah, dari pada yang baharu dan lama; itu sudah kutaruh bagimu, hai kekasihku!

Dudaim adalah buah kasih, ada yang lama dan ada yang baru. Yang lama perjanjian lama, yang baru adalah perjanjian baru. Tetapi itu tidak akan semerbak, tidak akan berbau harum kalau tidak diajarkan, tidak dibukakan rahasiaNya.

Mulai dari nikah, suami mencium buah dudaim, isteri mencium buah dudaim. “Itu sudah kutaruh bagimu, hai kekasihku!” berarti itu sudah Tuhan siapkan. Apalagi yang kurang. Saya berbahagia di hadapan Tuhan kalau Tuhan berkenan menyatakan isi hatiNya. Dalam mempraktekkan suami dan isteri sama-sama membau hal yang sama, buah yang sama.

Begitu buah dudaim jatuh pada pelukan Rahel yang tadinya dikatakan mandul maka dia akhirnya mengandung. Padahal buah dudaim ini ditemukan oleh Ruben pada musim menuai. Ruben adalah anaknya Lea, tetapi Lea rela melepaskan buah dudaim hanya untuk menambah jumlah. Lalu Rahel yang mengambil buah itu dan Tuhan membuka kandungannya, 9 bulan kemudian Rahel melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Yusuf yang artinya bertambah-tambah. Berikutnya Benyamin lahir.

Sebelum Yesus berpisah dari murid-muridNya, Dia membawa mereka ke Betania.
Lukas 24:50
24:50 Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.

Ayo kita harus rela keluar, ini sistem penggembalaan Tuhan Yesus. Ketika Yesus berkisah “Aku gembala yang baik” Dia selalu berkata “keluar”.
Yohanes 10:3-4,9
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

Keluar ini bicara pemeliharaan Tuhan. Dalam penggembalaanNya secara kasat mata, Dia juga mengajak murid-muridNya keluar, pergi ke Betani. Betania ini adalah dusun.
Lukas 24:50
24:50 Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.

Ketika Yesus dalam tubuh insani, manusia sama seperti kita, tidak pernah Dia menumpangkan tangan kepada murid-murid. Nanti setelah Yudas tidak ada baru Dia menumpangkan tangan kepada mereka. Jadi ketika Dia menumpangkan tangan maka Tuhan Yesus terangkat.
Lukas 24:51-53
24:51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.
24:52 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.
24:53 Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.

Ini ciri murid, mereka suka di Bait Allah. Di ruangan suci ada 3 macam alat yaitu
1)      Meja roti sajian = ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Kudus.
2)      Pelita Emas = ibadah Raya, ini ibadah persemaian karunia-karunia Roh Kudus. Untuk pemimpin pujian, dalam ibadah Raya hendaklah mengangkat pujian yang gegap gempita yang penuh energi sebab Roh Kudus itu penuh energi.
3)      Mezbah Dupa Emas = ibadah Doa Penyembahan. Dalam ibadah doa penyembahan, cirinya mengangkat lagu-lagu penyembahan.

Mereka sudah mantap dengan pelajaran Kerajaan Allah. Begitu mantapnya sebab Yesus yang mengajar mereka selama 40 hari sehingga setelah Roh Kudus turun kepada mereka maka Petrus berkhotbah persis urutan kerajaan Sorga/ urutan Tabernakel. Dia perkenalkan Yesus sebagai pintu gerbang, kemudian mereka bertanya apa yang harus kami perbuat maka Petrus menunjuk mezbah korban bakaran “hendaklah kamu bertobat” dan juga bejana pembasuhan “beri dirimu dibaptis” serta pintu kemah “maka kamu menerim karunia-karunia Roh Kudus”. Kemudian 3000 orang memberi diri dibaptis lalu Petrus aktif bersama 3000 orang itu dalam tiga macam ibadah.

Mantap karena sudah diajar oleh Tuhan Yesus. Kisah Para Rasul 1:3 dikatakan Yesus mengajar tentang kerajaan Sorga. Jadi apa itu kerajaan Sorga?
Roma 14:17-18
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Ibadah yang sesuai pola Kerajaan Allah ini yang berkenan kepada Tuhan yang harus kita jalani. Dalam ibadah yang kita jalani apakah kita masih menganut pengajaran Kepala atau tidak.
Ibrani 12:28
12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

Berarti ada cara yang tidak berkenan. Lihat saja 7 sidang jemaat di Asia Kecil. Apakah mereka bukan orang Kristen? Mereka beribadah tetapi lihat saja 5 sidang jemaat, ternyata mereka tidak berkenan karena tidak ada Firman pengajaran yang mengoreksi mereka. Ini kelalaian gembala.

Yakobus 1:27
1:27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Secara hufuriah, orang dunia juga pergi ke panti asuhan melawati yatim piatu. Tetapi secara rohani bisa tidak sadar ternyata saudara sudah yatim piatu. Yatim kehilangan ayah, piatu kehilangan ibu. Artinya rohanimu tidak lagi mendapatkan asuhan dari gembala. Bagaimana saudara mengatakan ibadahmu sejati tetapi hidupmu melepaskan diri dari pengasuh atau pemimpin yaitu gembala yang secara rohani bagaikan ibu dan bapa tampil di muka jemaat. Berarti sudah tidak mau digembalakan. Orang seperti itu sadar atau tidak sadar sudah yatim piatu.

Lawatilah dirimu jika seperti itu, bukan nanti pergi ke panti asuhan baru saudara melawati yatim piatu. Memang bisa kita lakukan itu secara lahiriah, tetapi yang parah kalau rohanimu yatim piatu. Tidak ada lagi bapa, berarti tidak butuh lagi nasihat bapa. Tidak ada ibu yang mengasuh dan merawat rohani saudara.

Yesus berkata “Aku akan pergi dan tidak akan meninggalkan kamu yatim piatu”. Begitu pedulinya Tuhan karena tidak mau gerejaNya yatim piatu sehingga Dia mengirimkan Roh Kudus dan Roh Kudus itu bergerak bersama gembala dalam penggembalaan.
Kisah Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Kalau kita tidak mau lagi digembalakan oleh Tuhan itu tanda sudah yatim piatu. Orang yang tidak mau digembalakan, melepaskan diri dari penggembalaan, otomatis kena cemar dunia.

Janda berarti putus hubungan dengan suami. Siapa suami kita?
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Tuhan Yesus itu suami dari sidang jemaat, Dialah Kepala sebab suami itu kepala. Di dalam gereja yang menjadi kepala adalah Kristus dalam penampilanNya lewat Firman pengajaran. Firman pengajaran itu adalah Kepala Gereja. Itulah penampilan Tuhan di tengah-tengah kita. Kalau kita tidak mau Firman pengajaran berarti kita janda rohani, putus hubungan dengan Tuhan. Tetapi keras kepala, begitu angkuhnya Babel yang berkata “aku tidak janda” padahal tidak punya lagi Kepala, tidak punya Yesus, tandanya tidak punya lagi Firman pengajaran. Ini gereja Babel (sundal besar).
Yesaya 47:7-8
47:7 Katamu tadinya: "Untuk selama-lamanya aku tetap menjadi ratu!" sedang engkau tidak menyadari dan tidak memikirkan kesudahan semuanya itu.
47:8 Oleh sebab itu, dengarlah ini, hai orang yang hidup bermanja-manja, yang duduk-duduk dengan tenang, yang berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku! Aku tidak akan jadi janda dan tidak akan menjadi punah!"

Untuk merajut hubungan kita dengan Tuhan, aktiflah dalam 3 macam ibadah. Itulah cara Yesus merajut hubungan antara Dia sebagai kepala dan kita adalah Tubuh, tetap ada hubungan kasih.

Kalau tidak ada minat beribadah, tidak ada minat mendengar Firman Tuhan, tidak ada ikhtiar, itu sudah menjadi janda. Berarti tinggal menunggu penderitaan.
Wahyu 18:7
18:7 berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.

Jangan biasakan diri jauh dari yang mengasuh kita dalam penggembalaan. Jangan entengkan Firman pengajaran. Ibadah yang murni dan sejati adalah melawati yatim piatu dan janda. Jagalah supaya jangan tercemar dengan dunia. Kalau kita tidak menjaga hubungan itu kita pasti tercemar.

Jauh sebelum Yesus berpisah dengan murid-muridNya, Dia sudah berkata “Aku tidak membiarkan kamu yatim piatu”.

Ratapan 1:1
1:1 Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan.

Akhirnya kehidupan yang janda ini seperti orang yang dijajah.

Ratapan 1:1 (Terjemahan Lama)
1:1 Bermula, maka bagaimana sudah duduklah sunyi negeri yang dahulu ramai begitu! ia telah menjadi seperti seorang perempuan janda; yang dahulu besar di antara segala orang kafir, seperti permaisuri di antara segala negeri, sekarang ia sudah takluk dan membawa upeti.

Yesus tidak membiarkan saudara menjadi janda. “tinggallah kamu di Yerusalem menanti janji Tuhan” Dia akan mengirimkan kuasa Roh Kudus. “kamu akan menjadi saksi di Yerusalem, di Yudea, Samaria sampai ke ujung dunia” inilah kehidupan yang diasuh, dibina, dipimpin oleh Bapa Sorgawi, secara kasat mata yang saudara lihat adalah gembala. Jangan putus hubunganmu dengan penggembalaan. Jangan sampai saudara kehilangan selera makan, jangan sampai saudara kehilangan selera mendengarkan Firman. Itu ambang saudara akan yatim piatu secara rohani dan itu ambang saudara bisa menjadi janda rohani. Ini jangan terjadi pada kita, Tuhan Yesus tolong kami.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar