20170509

Kebaktian Paskah di Tonusu, Selasa 9 Mei 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yesaya 51:1-3
51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.
51:2 Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia.
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.

Yesaya pasal 51 dalam terang Tabernakel terkena Mezbah Dupa Emas. Tetapi tidak berarti kita hanya bergerak di mezbah dupa emas karena ayat yang pertama memberi penekanan kepada kita untuk menoleh mezbah korban bakaran karena dua alat ini ada hal-hal yang dibakar di atasnya.

Umat Tuhan zaman Israel dulu, mereka datang kepada Tuhan untuk menyembah, menyerahkan diri kepada Tuhan. Perukupan di atas Mezbah Dupa Emas, setahun sekali manunggal dengan tabut Perjanjian di ruangan maha suci. Itu ada dalam surat Ibrani.
Ibrani 9:3-4
9:3 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
9:4 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,

Dari bacaan di atas ada dua hal yang kita pandang.
1.      Dari ayat satu kita melihat di sana ada arahan kepada gereja Tuhan, umat Tuhan, untuk memandang gunung batu yang dari mana kita terpahat. Ini menggambarkan Korban Kristus Yesus. Yesus adalah gunung batu, dari sana kita dilahirkan. Oleh pengorbanan Kristus maka gereja Tuhan ada di muka bumi ini. Termasuk kita yang ada pada sore menjelang malam ini.

Tetapi hal yang dibicarakan di sini, hanya ditujukan kepada orang yang mau mengejar apa yang benar. Sekalipun saya mengatakan saya hamba Tuhan, tetapi kalau saya tidak mau mengejar apa yang benar maka ayat ini lepas dari diriku. Sekalipun kita semua yang hadir di sini berlabel “Kristen” tetapi kalau tidak mengejar apa yang benar maka ayat ini lepas dari saudara.

Kemudian dikatakan juga “yang mau mencari Tuhan”. Ayat ini ditujukan kepada orang Israel dulu yang sudah percaya kepada Yehova. Berarti ayat ini juga untuk kita. Namun berlaku hanya kepada orang yang mengejar yang benar dan orang yang mau mencari Tuhan.

Apakah orang Israel dulu belum punya Tuhan? Punya Tuhan. Apakah saya dan saudara belum punya Tuhan? Sudah punya Tuhan. Tetapi yang dimaksud oleh Tuhan dalam hal ini, orang yang mengejar apa yang benar dan yang mau mencari Tuhan, ada arahan Tuhan yaitu “pandanglah gunung batu yang dari mana kita dipahat”.

Bicara tentang pandang, bukan hanya sekedar kita buka mata kemudian kita melihat. Tetapi arti kata memandang di sini adalah melihat sambil memajukan diri ke depan dan membakar sesuatu. Itu arti pandang yang diterjemahkan dari kata Nosso.

Apa yang harus dibakar di sini? Ada dua hal:
1)      Di atas mezbah korban bakaran
Kalau dihubungakan dengan batu yang ada di sini, itu menunjukkan Korban Kristus atau Mezbah Tuhan, itu salib Golgota. Orang Israel disuruh pandang berarti mereka memajukan muka ke depan untuk melihat kembali korban yang ada di Mezbah Korban Bakaran dengan serius. Ada apa di atas mezbah korban bakaran? Ada lembu, kambing, domba dan burung tekukur yang disembelih lalu dibakar. Itu menunjuk pengorbanan Tuhan Yesus di Golgota. Itulah yang kita rayakan sekarang dalam ibadah Paskah.

Jadi kita diarahkan oleh Tuhan utuk melihat pengorbanan Kristus. Dari sana kita dipahat, dari sana kita lahir. Kalau tidak ada korban Kristus maka saya tidak ada dalam pelayanan dan saudara tidak mungkin beribadah. Karena Korban Kristus maka kita bisa beribadah dan mendekatkan diri di hadapan Bapa di Sorga.

Kita memandang berarti kita harus mengedepankan kepala kita dan kembali merenungkan bagaimana sampai kita ada sekarang itu semua karena Korban Kristus.

Orang Kristen dan kami hamba Tuhan harus menghayati dan memahami hal ini, harus merenungkan kembali betapa hebatnya pengorbanan Tuhan untuk membawa kita menjadi umat Tuhan. Sebenarnya kita ini tidak layak tetapi Kristus berkorban karena kita ada di hatiNya.

Gunung batu ini adalah korban Kristus.
I Korintus 10:3-4
10:3 Mereka semua makan makanan rohani yang sama
10:4 dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

Jangan kita lupakan itu, sebab gereja Tuhan oleh pengorbanan Tuhan Yesus dia tidak hanya sampai menyelamatkan kita. Tetapi tujuan akhirnya kita dihentar ke ruangan suci. Oleh sebab itu sebelum masuk ke ruangan maha suci ada mezbah dupa emas. Di sana kita harus memandang ke depan. Karena apa? Mezbah dupa emas sudah dekat dengan ruangan maha suci. Begitu kita membakar pedupaan maka kita sudah bisa memajukan diri ke depan melihat peti perjanjian di ruangan maha kudus.

Apakah cukup hayati pengorbanan Kristus hanya merayakannya dengan cara lahiriah saja?, sehingga Tuhan mengatakan “kamu telah melupakan gunung batu yang telah melahirkan kamu”.
Ulangan 32:18
32:18 Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau.

Gunung batu itu adalah tempat kita dipahat, dipahat itu sakit. Coba ibu-ibu yang melahirkan, apakah dia tertawa? Tidak! Keringatnya bagaikan biji jagung, dia menyeringai kesakitan. Begitulah digambarkan Yesus yang melahirkan kita, bagaikan gunung batu yang dipahat. Mengapa kita umat Tuhan sepertinya santai-santai saja = kurang menghargai hidup dengan mabuk-mabukkan, dsb.

Tuhan Yesus akan datang kedua kali bukan lagi untuk dipahat. Tetapi mencari batu-batu yang dahulu dipahat dari diriNya dan mau Dia kumpulkan menjadi Mempelai WanitaNya. Sebab begitu kita dipahat, kita dibangun menjadi Bait Allah sebagai batu-batu yang hidup itu. Sebab gunung batu yang darinya kita dipahat itu hidup, itulah Yesus. Begitu kita dipahat maka kita dibangun menjadi BaitNya dari batu-batu yang hidup itu.
I Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Apakah kita siap untuk dikumpulkan Tuhan. Tuhan akan memerintahkan malaikatNya untuk mengumpulkan umatNya dari empat penjuru alam.
Matius 24:31
24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

Siapakah yang dikumpulkan ini? Itulah orang-orang yang terpahat dari gunung batu itu dan tetap eksis, tidak melalaikan dan tidak melupakan Korban Kristus, dia selalu merenungkan. Bila seseorang merenungkan, dia akan selalu melihat pengorbanan Tuhan Yesus dan tidak akan tega menyakiti PribadiNya. Orang itu tidak akan tega hidup mabuk-mabuk dan hidup cemar karena melihat pengorbanan Tuhan Yesus.

Karena pengorbanan Tuhan Yesus maka terbuka kesempatan untuk kita menghadap Tuhan serta terbuka kesempatan untuk kita melayani Dia.
Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Andaikata tidak ada Korban Kristus kita tidak ada kaitannya dengan Sorga. Tidak ada hubungannya dengan Bapa Sorgawi.
Ibrani 9:24
9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.

Tuhan Yesus sudah naik ke Sorga guna kepentingan kita. Bagaimana kita menyikapi dan mengapresiasi hal ini. Apakah cukup kita menggelar makan. Apakah cukup kita mengatakan syukur dan setelah membaca satu dua ayat selesai, padahal kita tidak merasa sentuhan tangan Tuhan yang mengubah kehidupan kita. Padahal ibadah itu adalah tempat kita bertemu dengan Tuhan dan merasakan pengaruh Tuhan sehingga kehidupan manusia daging ini akhirnya menjadi kehidupan Ilahi.

Mezbah Korban Bakaran tempat lembu, kambing, domba, burung merpati atau burung tekukur dikorbankan itu melambangkan salib Golgota. Alkitab menceritakan ketika umat Israel mengorbankan binatang untuk ketebusan dosa mereka, maka lembu atau domba itu rela untuk disembelih dan orang yang membawa domba itu diampuni oleh Tuhan. Kalau kita bertanya pada domba itu kenapa dia rela disembelih? Dia akan menjawab “karena dosa orang itu”. Kalau kita bertanya kepada Yesus maka Yesus akan menjawab “karena engkau Aku rela mati”.

Darah dari domba yang disembelih itu diambil dan dioles di keempat tanduk Mezbah Korban Bakaran dan sisanya disiram di sekeliling mezbah. Darah itu adalah jiwa, jiwa adalah kehidupan. Darah Yesus tercurah di Golgota, itulah kehidupan kita. Kalau kita mau mendapatkan kehidupan jangan tinggalkan salibnya Yesus! Jangan tinggalkan Yesus karena hanya di situ ada kehidupan, di luar itu tidak ada kehidupan. Jangan karena persoalan hal-hal sepeleh sehingga saudara meninggalkan salib Golgota.
Kenapa tanduk mezbah itu harus dipercik dengan darah.
Imamat 8:15
8:15 Lembu itu disembelih, lalu Musa mengambil darahnya, kemudian dengan jarinya dibubuhnyalah darah itu pada tanduk-tanduk mezbah sekelilingnya, dan dengan demikian disucikannyalah mezbah itu dari dosa; darah selebihnya dituangkannya pada bagian bawah mezbah. Dengan demikian dikuduskannya mezbah itu dan diadakannya pendamaian baginya.

Mezbah ini gambaran salib Golgota. Dulu Israel menggunakan mezbah ini. Tetapi untuk kita tidak ada mezbah yang lain selain salib Golgota.

Tanduk-tanduk ini harus diolesi dengan darah. Apa tujuannya? Supaya kita jangan menjadi fasik dan jangan menjadi pembual. Dan juga jangan sampai kita menjadi kehidupan yang salah dalam hal beribadah.
Mazmur 75:6,5
75:6 Jangan mengangkat tandukmu tinggi-tinggi, jangan berbicara dengan bertegang leher!"
75:5 Aku berkata kepada pembual-pembual: "Jangan membual." Dan kepada orang-orang fasik: "Jangan meninggikan tanduk!

Kalau tidak mendapat percikan darah, keberadaan manusia seperti ayat yang kelima. Makanya perlu percikan darah ke tanduk itu. Bukan karena Tuhan Yesus suka membual atau karena Tuhan Yesus fasik, tetapi karena Dia berkorban menggantikan saya dan saudara.

Ada hal yang dilarang untuk dilakukan di Mezbah Korban Bakaran. Untuk sekarang mezbah itu menunjuk ibadah bagi kita. Ibadah itu ada syaratnya.
Ulangan 16:21
16:21 "Janganlah engkau menanam sesuatu pohon sebagai tiang berhala di samping mezbah TUHAN, Allahmu, mezbah yang akan kaubuat bagimu.

Pohon-pohon kecil tidak boleh ditanam di sekitar mezbah. Dalam beribadah kita harus berhati-hati. Pohon kecil ini dalam bahasa Alkitab adalah Asherah. Ini tidak boleh ada di sekitar Mezbah Korban Bakaran, tidak boleh ada pada orang yang beribadah.

Ashereah atau pohon-pohon kecil ini adalah lambang seksual menyimpang. Berarti ada penyelewengan dalam soal seksual. Ini tidak boleh, jangan ada! Sehingga kita datang beribadah, kita harus datang kepada Tuhan dengan berseru “Tuhan tolong terima saya”. Setelah kita diterima dan kita beribadah, kita harus meninggalkan segala kecemaran dan kenajisan, jangan sampai ada lagi pada diriku. Itu sebabnya di sekitar Mezbah Korban Bakaran tidak boleh ada lagi pohon-pohon kecil (gambar kecemaran).
Kalau penyelenggara ibadah ada penyelewengan dalam soal nikah, maksudnya hidupnya najis, apa yang mau diharapkan dalam dirinya. Itu sebabnya Tuhan larang di sekitar Mezbah Korban Bakaran ditanam pohon-pohon kecil. Makanya kita harus mengangkat mata, memandang sambil membawa diri ke depan melihat apa yang ada di depan sambil membakar. Kiranya kita yang beribadah mulai malam ini harus ada bukti perubahan, jangan sampai ada hal-hal seperti ini.

Kami pelayan Tuhan harus tegas hari-hari terakhir ini karena gereja Tuhan sedang dibawa dan dibina oleh Firman pengajaran, Roh dan Kasih Tuhan untuk ditampilkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan bagi Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Saya selalu berkata kepada jemaat yang Tuhan percayakan kami layani. Tuhan rindu dari kehidupan saudara menjadi belahan jiwaNya. Dan biarlah kita juga mengatakan kepada Tuhan “Yesus engkau adalah belahan jiwaku”. Gembala sidang itu bagaikan suami bayangan dari jemaat, untuk membawa jemaat pada suami yang sesungguhnya itulah Tuhan Yesus. Mungkin asing pada telinga saudara tetapi itu ada pada Alkitab. Ini tidak terungkap oleh karena tidak ada hikmat Tuhan sehingga tertutup bagi mereka.
Lukas 8:9-10
8:9 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
8:10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.

Makanya dalam ibadah jangan kita hanya suka mendengar perumpamaan yang tidak ada dasar Firman Tuhan. Ini yang membuat Tuhan menutup rahasia FirmanNya bagi kehidupan seperti itu.

2)      Membakar perukupan di Mezbah dupa emas itu berarti sudah dekat dengan ruangan maha suci. Ketika Tuhan Yesus disalib maka pintu tirai yang membatasi ruangan suci dan ruangan maha suci itu robek. Jadi kalau saudara membakar perukupan di Mezbah Dupa Emas saudara bisa melihat Tabut Perjanjian di dalam ruangan maha suci. Petinya menunjuk gereja dan tutup peti menunjuk Tuhan Yesus yang menaungi gereja Tuhan yang punya Firman, Roh dan kasih Tuhan di dalamnya.

Mezbah dupa emas ini menunjuk penyembahan. Bukti orang mengejar kebenaran dan mencari Tuhan adalah dia suka menyembah, menyerahkan diri kepada Tuhan. Menyembah itu dalam bahasa aslinya adalah proskoneho  yang artinya:
a)      Seperti anjing menjilat kaki tuannya. Kaki adalah anggota Tubuh yang paling rendah. Berarti orang yang menyembah Tuhan itu menempatkan diri di tempat yang paling rendah, maka tanduknya tidak mungkin lagi ada, tidak suka lagi membual dan sebagainya.
b)      Seperti isteri yang menyerah sepenuh kepada suaminya. Ini ditunjukkan dalam: Wahyu 12:1
12:1 Maka kelihatanlah di langit suatu alamat yang besar, yaitu seorang perempuan bersalut dengan matahari, dan bulan ada di bawah kakinya, dan di kepalanya bermakotakan dua belas bintang.

Isteri yang menyerah sepenuh kepada suaminya ini hamil. Demikian gereja yang menyerah sepenuh kepada Tuhan ada perubahan hidup.

2.      Pandang nikah Abraham dan Sara.
Nikah Abraham dan Sara ini berkali-kali terancam hancur. Mengapa Tuhan suruh memandang nikah mereka?

Baru saja mereka keluar dari Ur-Kasdim hampir nikahnya hancur karena isteri Abraham diambil oleh Firaun. Sara sempat berada di istana Firaun. Bayangkan bagaimana perasaan Abraham, isteri yang dia cintai sekarang jatuh di tangan Firaun. Andaikan Tuhan tidak tolong dan tidak membela maka habislah riwayat nikah Abraham dan Sara. Tetapi puji Tuhan, Tuhan menolong dan menimbulkan ketakutan dalam istana Firaun. Diperlihatkan bagaimana Tuhan mau merawat nikah yang ada rencana Tuhan di dalam mereka.

Kemudian dalam Kejadian pasal 20, sempat lagi Sara jatuh di tangan Abimelekh raja Gerar. Tetapi puji syukur kepada Tuhan, Tuhan membuat penduduk Gerar yang ada di bawah kekuasaan raja Abimelekh ini tidak bisa melahirkan sehingga besoknya Sara dikembalikan.

Karena pada nikah Abraham ada rencana Tuhan di dalamnya maka Tuhan membela nikah mereka. Mungkin masa lalu kita sudah amburadul. Mari kita kembali kepada Tuhan. Tuhan sayang saudara. Kalau saudara mau bertobat maka Tuhan pasti menerima dan jangan diulangi lagi.

Bawa dirimu masuk dalam rencana Tuhan. Kalau saudara membawa diri masuk dalam rencana Tuhan maka Sorga tidak akan diam, Dia pasti aktif membela dan memelihara saudara. Silahkan dunia goncang, ekonomi boleh goncang, politik boleh goncang, apa saja boleh goncag, tetapi jika dalam nikah rumah tanggamu ada rencana Tuhan, anda pasti dipelihara oleh Tuhan.

Kalau pandangan pertama kena mengena dengan ibadah maka pandangan kedua kena mengena dengan nikah. Kalau kedua hal ini sudah benar dan sudah dibenahi oleh Tuhan maka segera kita diberikan penghiburan oleh Tuhan.
Yesaya 51:3
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.

Tuhan menghibur Sion. Sion adalah bagian kecil dari wilayah Yerusalem. Itu adalah bukit kecil yang ada di wilayah kota Yerusalem, itu berdampingan dengan bukit Zaitun. Tetapi kenapa yang dibicarakan di sini soal Sion. Kenapa Sion yang mendapat hiburan, kenapa tidak sekalian saja Yerusalem supaya semua tercakup? Secara khusus Sion Tuhan hiburkan.

Sion artinya puing-puing dan arti keduanya diangkat. Itu sebabnya pada Yesaya 51:1 kita yang bagaikan puing-puing, ibadah dan nikah kita yang sudah hancur diangkat kembali oleh Tuhan. Itu bagaikan Tuhan mempedulikan Sion. Paskah adalah cara Tuhan mengangkat kembali kehidupan yang bagaikan puing-puing itu.

Tidak dibicarakan Yerusalem secara umum tetapi langsung dibicarakan tentang Sion. Sebab orang yang mengejar kebenaran otomatis ke Sion sebab di Sion ada Firman pengajaran.
Yesaya 2:3
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Mari kita naik ke gunung Tuhan mencari Tuhan, mencari yang benar. Itu ada di Sion sebab di sana ada pengajaran yang benar. Orang yang mencari Tuhan, yang mengejar apa yang benar akan dihibur seperti Tuhan menghibur Sion.

Sekarang ini mengejar kebenaran ini beresiko. Orang yang mencari Tuhan itu mendapat umpatan dan nistaan. Tetapi justru kepada orang itu Tuhan akan ganti dengan penghiburan.

Dari Sion keluar pengajaran dan Firman Tuhan dari Yerusalem. Ini sebabnya gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini, coba kita serius mengejar kebenaran. Mengejar itu berarti membutuhkan kecepatan waktu. Berarti dia tahu waktunya sudah mau berakhir makanya dia kejar. Orang-orang yang mencari Tuhan dan mengejar kebenaran inilah yang bercirikan Sion.

Sion ini bukan hanya mendapatkan penghiburan tetapi sekaligus Tuhan merubah situasinya.
Yesaya 51:3
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.

Tadinya nikah seperti padang gurun, pekerjaan seperti padang gurun, semuanya terasa berat. Tetapi kalau saudara mengejar yang benar dan mencari Tuhan maka akan Tuhan ganti dengan suasana Eden (sukacita).
Sion itu telah dijamin oleh Tuhan ada perlindungan. Maka Tuhan menyuruh orang dari utara untuk lari dan meluputkan diri ke Sion.
Zakharia 2:6-7
2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.
2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!

Kalau dalam atlas, tanah utara di daerah timur tengah adalah Rusia. Di sana orang Kristen minoritas dan yang mayoritas tidak percaya Tuhan. Berarti lari dari tanah utara maksudnya kita harus meninggalkan ketidakpercayaan akan Tuhan. Larilah dari ketidakyakinan kita bahwa ada Tuhan. Zaman itu sebelah utara adalah Babel.
Yeremia 25:9
25:9 sesungguhnya, Aku akan mengerahkan semua kaum dari utara -- demikianlah firman TUHAN -- menyuruh memanggil Nebukadnezar, raja Babel, hamba-Ku itu; Aku akan mendatangkan mereka melawan negeri ini, melawan penduduknya dan melawan bangsa-bangsa sekeliling ini, yang akan Kutumpas dan Kubuat menjadi kengerian, menjadi sasaran suitan dan menjadi ketandusan untuk selama-lamanya.

Zakharia 2:7
2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!

Jangan main-main dengan Tuhan. Mestinya kita menyadari bahwa kita ini adalah batu yang dari bukit batu kita dipahat untuk dibangun menjadi BaitNya.

Tempat yang bisa aman hanya di Sion. Kalau kita ada pengajaran maka kita aman. Jangan main-main dengan pengajaran, pegang Firman pengajaran sebab di situ kita dilindungi oleh Tuhan. Antikristus boleh datang tetapi kalau kita berpegang teguh pengajaran maka Tuhan jamin menghibur dan melindungi saudara, sebab saudara alami penyucian.

Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

Luput dari sengsara yang besar itulah keselamatan yang dibicarakan di sini. Orang yang dijamin oleh Tuhan akan luput dari itu adalah orang yang mendengar pengajaran, pegang pengajaran dan lakukan seperti apa yang diajarkan. Antikristus sudah di depan mata, dunia mengarah ke sana.

Kenapa Tuhan hanya menyebutkan Sion dan tidak sekaligus saja disebut Yerusalem.
Mazmur 102:22
102:22 supaya nama TUHAN diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem,

Karena di Sion ada berita dan berita itu adalah nama Tuhan. Nama Tuhan itu adalah Firman Tuhan.
Wahyu 19:13
19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."

Jadi di dalam Sion selalu diajarkan Firman pengajaran sedangkan di Yerusalem hanya menampilkan pujian. Kita merayakan Paskah apakah disiram dengan Firman pengajaran atau hanya diisi dengan acara-acara lain. Harus kita disiram terus dengan Firman pengajaran supaya kita mengalami keubahan dan disucikan dari segala yang tidak berkenan. Kemudian ditambah dengan memuji Tuhan, jadi dua hal ini harus ada. Kalau kita hanya berhenti pada pujian seperti Yerusalem, tanpa Firman pengajaran maka mereka akhirnya hanya disumpahi. Kidung Agung 2:7; 5:9
2:7 Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!
5:9 -- Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara wanita? Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga kausumpahi kami begini?

Gereja Tuhan jangan alergi dengan Firman pengajaran karena itu pemberian kepada gereja Tuhan. Jangan sampai kita dalam gereja Tuhan hanya mengutamakan pujian. Kalau dalam ibadah hanya diisi dengan pujian lalu pengajaran tidak ditampilkan, maka nanti Tuhan akan merubah pujian itu menjadi ratapan. Kenapa? Karena memuji itu belum mengubah kehidupan kita.

Mazmur 22:4
22:4 Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.

Di atas puji-pujian Tuhan hadir. Buktikan benar-benar bahwa Tuhan hadir dalam pujian kita. Buktinya Tuhan hadir adalah kalau Firman pengajaran itu ditampilkan.
I Samuel 3:21
3:21 Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.

Ini harus ada pada kita supaya jangan sampai pujian berubah menjadi ratapan.
Amos 8:3
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."

Sudah menyanyi di tempat suci dan mengatakan Tuhan hadir tetapi malah dirubah menjadi ratapan. Tuhan tidak menginginkan Sion seperti itu. Justru di Sion ada keluputan, bukan ada ratapan.

Amos 8:10
8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."

Jangan kita hanya seperti suasana Yerusalem tetapi biarlah kita seperti suasana Sion, walaupun Sion itu hanya wilayah yang kecil. Tuhan mau membawa saudara yang adalah belahan jiwaNya, bersama dengan Dia di Yerusalem Baru. Izinkan dirimu digarap oleh Firman pengajaran. Kalau kita cinta pengajaran dan ada pujian di dalamnya maka pasti jiwa-jiwa akan berbondong, itu nubuatan Tuhan yang pasti digenapi. Yesaya pasal dua dan Mikha pasal empat pasti digenapi. Pasti akan ada jiwa yang datang mencari Firman pengajaran di Sion.

Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

Seringkali karena takut pada ketajaman pedang Firman pengajaran sehingga kita buang Firman pengajaran yang bagaikan pedang bermata dua dan hanya suka memuji lalu berpikir itu sudah benar. Padahal keduanya harus kita terima.

Pandanglah gunung batu yang dari sana kamu dipahat. Jangan lupakan gunung batu yang yang melahirkan kita. Mengapa kita mengabaikan Gunung Batu yang melahirkan kita, hidup kita kita jalani tanpa takut dan gentar kepada Tuhan. Jangan sampai kita tidak melihat penderitaan Yesus dipahat dan hanya diisi dengan mabuk-mabukan. Jangan kita sakiti hati kekasihmu yang rela diriNya terpahat. Kaki kena paku, dua tangan kena paku, sekujur tubuh kena cambuk, kepalaNya bermahkota duri dan lambungNya ditusuk dengan lembing. Semua rela Dia terima supaya kita dilahirkan.
Ulangan 32:18
32:18 Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau.

Malam ini kita mau memandang gunung batu, memandang Yesus, berarti memandang dengan maju ke depan dan ada yang dibakar.

Jangan kita tanggapi Firman pengajaran dengan mengatakan “terlalu keras”, itu pedang bermata dua. Jangan kita hanya suka memuji-memuji tetapi bagaimana pedang itu. Akhirnya pujian itu berubah menjadi ratapan. Kami mau memuji Tuhan dan kami juga mau disiram oleh Firman pengajaran. Kami tidak melalaikan gunung batu kami dan tetap memandang Engkau gunung batu yang darinya kami dipahat.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar