20170521

Kebaktian Umum, Minggu 21 Mei 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 2:20-23
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

Tuhan itu pembalas yang tidak pernah salah. Oleh sebab itu jangan kita menunggu Tuhan membalas kita dengan hukuman. Tetapi biarlah kita beribadah dan melayani Tuhan sehingga kita mendapatkan ganjaran dari Tuhan yaitu berkat yang berkelimpahan yakni kehidupan bersama dengan Tuhan.

Ini adalah percikan darah yang keempat di depan Tabut Perjanjian, berarti penyucian Tuhan yang keempat, yang kita alami lewat Firman pengajaran yang kita dengar. Firman pengajaran itu didengar oleh hamba Tuhan dari atas tutup perjanjian.
Bilangan 7:89
7:89 Apabila Musa masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk berbicara dengan Dia, maka ia mendengar suara yang berfirman kepadanya dari atas tutup pendamaian, yang di atas tabut hukum Allah, dari antara kedua kerub itu; demikianlah Ia berfirman kepadanya.

Jadi Firman pengajaran yang kita dengar dan kita terima itu senilai percikan darah. Tuhan Yesus sudah mengalami percikan darah, percikan darah di atas tutup pendamaian itu adalah bagian Tuhan Yesus. Tetapi percikan darah di depan peti perjanjian itu adalah bagian gereja Tuhan.

Percikan darah itu tergantung keadaan kita, tergantung keadaan sidang jemaat. Kalau sidang jemaat Tiatira, kita lihat percikan darah di sana karena keberadaan sidang jemaat ini menjalankan ibadah namun dalam ibadah yang mereka jalani, ternyata ada satu pribadi yaitu wanita Izebel telah dipakai oleh iblis, bukan dipakai oleh Tuhan. Tetapi menurut orang Tiatira, Izebel dipakai oleh Tuhan karena disebut dia nabiah. Nabiah berarti orang yang bernubuat. Apalagi arti nama Izebel adalah tidak kawin, berarti perawan, artinya suci.

Seharusnya wanita yang tidak kawin harus ada pada kondisi seperti ini:
I Korintus 7:34
7:34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.

Wanita yang tidak kawin, memusatkan pikirannya pada perkara rohani. Tetapi nampaknya wanita Izebel di Tiatira ini sudah diselewengkan oleh iblis. Dia bukan mengutamakan perkara-perkara yang rohani dan yang suci tetapi sudah menyeret sebagian besar umat Tuhan. Mereka merasa beribadah dan melayani padahal mereka tidak tahu bahwa pelan dan pasti mereka akan terjun bebas dalam 3,5 tahun aniaya antikristu.

Jadi jangan kita berpikir sudah beribadah dan melayani, semestinya di dalam kita beribadah dan melayani harus disertai dengan percikan-percikan darah yang menyucikan. Ibadah dan pelayanan itu sesungguhnya suasananya adalah suasana pesta. Kenapa dikatakan suasana pesta? Karena kita sehidangan dengan Raja di atas segala raja. Itu sesuai dengan yang Tuhan katakan kepada jemaat Laodekia.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Jadi ibadah yang kita lakoni seperti ini adalah ibadah pelayanan suasana pesta. Sebab tidak ada orang yang alergi dengan pesta. Semua orang di dunia ini berupaya supaya hidupnya ada dalam suasana pesta, suasana sukacia.

Namun kita melihat ibadah pelayanan orang Tiatira sudah salah arah/ sasaran sehingga berbuahkan dosa. Dosa dalam bahasa gerika adalah harmatia artinya salah sasaran.

Karena mereka adalah buah Golgota karena telah ditebus oleh Tuhan dengan harga tunai maka Tuhan tidak membiarkan disesatkan. Tuhan tampil lewat teguran dalam bentuk tulisan yang diilhami oleh Tuhan kepada rasul Yohanes. Tujuannya agar pesta yang sudah salah sasaran yang justru akan berakhir dalam derita, Tuhan tarik kembali pada jalur yang benar.

Ibadah pelayanan itu seharusnya ada dalam suasana pesta, suasana sukacita. Kalau kita tahu ibadah pelayanan itu adalah suasana pesta maka saudara dan saya tidak akan menolak. Maka kita akan beramai-ramai untuk beribadah dan melayani Tuhan. Karena ketika kita beribadah kepadaNya, kita sedang duduk sehidangan dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Apakah ini bukan suasana pesta? Suasana pesta ini akan berujung pada pesta nikah Anak Domba Allah.
Wahyu 19:9
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Ibadah pelayanan adalah suatu terapy atau suatu pengobatan. Kita ini sedang didiagnosa oleh Tuhan, sedang diperiksa oleh Tuhan. Itu sebabnya kalau kita diperiksa oleh Tuhan, supaya pada satu titik yaitu didapati oleh Tuhan kita tampil tanpa cacat dan kerut (sempurna).
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Filipi 1:10
1:10 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,

Ini adalah hasil terapi dari Tuhan. Bagaimana kita bisa menikmati ini? Lewat ibadah dan pelayanan. Di situ kita diperiksa oleh Tuhan kalau-kalau kita mengandung penyakit apa. Tiatira kita lihat penyakitnya sudah kronis, sangat berat, sudah menahun. Tetapi ini sudah menjadi kesukaan, digemari oleh mereka. Ini aneh, penyakit tetapi digemari. Mereka tidak tahu ujungnya sangat berat pembayarannya. Tuhan yang maha tahu menyurati mereka tentang penyakit mereka.

Penyakit mereka adalah tampilkan wanita Izebel (tidak kawin) nampaknya suci tetapi kesucian palsu, nampaknya benar tetapi kebenaran palsu yang dilaksanakan dalam gereja. Kalau kita terapkan dalam gereja hari-hari terakhir ini, apakah kita masih mau menolak lawatan Tuhan yang terakhir untuk membersihkan gerejaNya?.

Sidang jemaat Tiatira ini diberi Tuhan kesempatan untuk mengobati penyakit mereka tetapi mereka tidak mau minum obat itu. Nama formula obat yang diberikan oleh Tuhan itu adalah pertobatan, tetapi mereka tidak mau bertobat. Kalau tidak mau bertobat maka bencana.

Gereja Tuhan jangan sampai tidak mau diterapy, itu tujuan ibadah dan pelayanan. Jangan sampai kita tidak mau melayani ibadah karena pada hal itu adalah pesta. Bagaimana dengan kita ketika kita ditunjuk kesalahan kita.

Paling berat lagi yang menjadi penyebabnya adalah pelayan Tuhan, di sini disebut gembala. Gembala ini membiarkan saja penyakit umat.
Yeremia 6:13
6:13 Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar di antara mereka, semuanya mengejar untung, baik nabi maupun imam semuanya melakukan tipu.

Dalam jemaat Tiatira, termasuk Izebel juga yang melakukan tipu.

Yeremia 6:14
6:14 Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.

Ini pembiaran! Betapa riskannya kalau gembala terus membiarkan dosa dalam sidang jemaat dan tidak ada terapy di dalamnya. Mengapa? Sebab gembala merasa ada keuntungan jasmani di dalamnya sehingga dia membiarkan.

Yeremia 8:11
8:11 Mereka mengobati luka puteri umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.

Sampai dua kali Tuhan mengulang. Berarti dari gembala, pelayan Tuhan dan umat Tuhan, sudah kronis penyakitnya. Mau ditolong, mau diterapy mau didiagnosa oleh Tuhan tetapi mereka menolak. Inilah gejala gereja Tuhan akhir zaman ini, banyak dijumpai yang kondisinya seperti Tiatira.

Bagaimana mau setaraf dengan Tuhan kalau tidak mau ditunjuk dosanya. Ini bencana dan tanpa disadari dia siap untuk masuk dalam kancah hukuman.

Ada ibadah, jemaat Tiatira beribadah, Efesus, Pergamus, Sardis dan Laodekia juga beribadah.  Tetapi dari tujuh sidang jemaat ini hanya dua ibadah yang benar. Tetapi apakah Tuhan membiarkan yang lima sidang jemaat itu? Tidak! Tuhan kirimkan dokter spesialis, ada pelayan Tuhan yang tepat untuk mengobati penyakit sidang jemaat. Tetapi sayang banyak yang menolak.

Kalau penginjilan itu banyak orang terima.
Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

Tetapi ketika bicara pengajaran itu mulai berat, muncul perlawanan baik dari dalam maupun dari luar.
Efesus 6:19
6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,

Kenapa banyak orang menolak? Sebab sudah memasuki pintu tirai (perobekan daging), sudah mendekati kesempurnaan gereja.

Apakah saudara menunggu teguran melalui pukulan? Lebih baik dengan mendengarkan firman. Pengajaran Firman itu di dalamnya ada teguran Tuhan. Kalau terhadap pengajaran kita keras hati terpaksa dipukul kalau kita masih disayang oleh Tuhan. Kalau sudah tidak disayang maka diumbar.

Lebih parah lagi gembala yang membiarkan. Apa tujuannya diangkat Tuhan menjadi gembala sidang jemaat Tiatira, mengapa dia tidak getar-getir dan diam saja, dia biarkan saja penyakit jemaat menjadi menahun. Dia membiarkan dosa sidang jemaat. Kita melihat di sini tugas dari gembala. Ini lebih dahulu untuk saya sebagai gembala dan sekaligus untuk kita semua, supaya jangan saudara jatuh ditangan gembala yang tidak tahu tugasnya, bahkan dalam pelayanannya menghadirkan cara dunia dalam gereja.

Tugas gembala:
1.      Memelihara dan memberi makan sidang jemaat (bosco) serta pelayanan pastoral (Poimen).

Jadi memberi makan sidang jemaat adalah tugas gembala agar jemaat itu sehat walfiat rohaninya. Masakan seorang ibu mau meracuni anaknya dan memberikan makanan yang tidak benar. Tidak akan seperti itu kalau benar dia adalah pelayanan Tuhan. Dia akan menjaga, jangan sampai makanan ini sudah terkontaminasi dengan kuman dan virus. Dia akan menjaga kebersihannya. Itu sebabnya hamba Tuhan yang dipercayakan bagaikan malaikat sidang jemaat akan menjaga makanan itu tetap steril.

Kalau membiarkan dunia masuk dalam gereja dan membiarkan ada yang bengkok-bengkok sedikit berarti itu sudah salah. Kalau seperti ini, malaikat macam apa. Jangan-jangan iblis yang menyamar.
II Korintus 11:14
11:14 Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.

2.      Gembala harus mengawasi ajarannya.
Malaikat jemaat Tiatira sudah tidak mengawasi ajarannya dan membiarkan wanita Izebel sudah brutal di dalam sidang jemaat. Bukankah sampai dua kali dikatakan “berzinah” masakan mata gembala tidak melihat bahwa hamba-hamba Tuhan sudah disesatkan oleh Izebel. Hamba Tuhan model apa seperti ini bisa disesatkan oleh Izebel. Saya berdoa kepada Tuhan supaya jangan saya menjadi hamba Tuhan yang bodoh yang disesatkan oleh Izebel.

Ini terjadi karena apa? Karena gembala di situ tidak mengawasi ajarannya.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Ini tugas malaikat sidang jemaat atau gembala, agar dia selalu menyajikan ajaran yang sehat, jangan yang sudah terkontaminasi, jangan yang sudah tercemar dengan ajaran lain. Bukan hanya mengawasi tetapi harus bertekun di dalam ajaran yang sehat.

Kalau malaikat sidang tidak mengawasi ajarannya bahkan sudah terkontaminasi dengan ajaran yang bermacam ragam, apalagi makan persembahan berhala, masakan masih bisa dijamin gembala dan jemaat bisa masuk tubuh mempelai perempuan?. Tidak! 3,5 tahun aniaya antikristus menjadi bagian mereka.

Walaupun sidang jemaat Tiatira masih beribadah bersama-sama tetapi sebenarnya rohani mereka sudah tercerai-berai, tidak ada kesatuan. Ada yang menjadi pengikut Izebel, ada yang menjadi pengikut gembala dan mungkin ada yang netral.

3.      Dia harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh dengan keseriusan. Ada hal-hal yang harus dia perhatikan.
Dia harus memperhatikan apakah kehadiran masing-masing jemaat itu serius atau tidak. Kami hamba Tuhan harus mendiagnosa, harus mengerti sungguh-sungguh. Sama seperti imam dalam Imamat pasal 13 dan 14 yang mendiagnosa penyakit kusta dari umat. Kalau dia melihat bulu yang seharusnya berwarna hitam tiba berubah menjadi putih dan ada tanda-tanda kemerahan lalu dagingnya makin dalam berarti itu kusta. Maka segera imam itu harus mencari formula baginya yaitu kembali kepada Alkitab. Sampai rumah yang berbecak-becak juga dianggap sudah kusta dan harus dicukur, kalau perlu dibongkar dan diganti baru.

Itu semua diperiksa oleh imam sebab dia bagaikan dokter yang mendiagnosa pasien. Dia akan melihat dengan sungguh-sungguh apakah umat Tuhan itu mengidap penyakit. Yang dibicarakan di sini penyakit rohani bukan penyakit jasmani. Tuhan juga akan menyembuhkan penyakit jasmani kita kalau kita sungguh-sungguh, terlebih lagi penyakit rohani.

4.      Hamba Tuhan itu tampil sebagai pendamai. Bila ada dua orang yang berselisih, apakah itu dalam satu nikah atau antara jemaat yang lain, dia harus berupaya tidak terlibat dalam perselisihan atau tidak boleh memihak dan harus tampil sebagai pendamai.
I Timotius 5:21
5:21 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat-malaikat pilihan-Nya kupesankan dengan sungguh kepadamu: camkanlah petunjuk ini tanpa prasangka dan bertindaklah dalam segala sesuatu tanpa memihak.

Jangan sampai kita ada label Tiatira, biarlah kita ada label Filadelfia. Penyakit yang masuk dalam jemaat Tiatira ini penyebabnya adalah wanita Izebel. Tindakan wanita Izebel yang sangat menyolok adalah:

1.      Menyeret hamba-hamba Tuhan menyembah berhala dan makan persembahan berhala.
Coba saudara bayangkan, di depan hidung gembala, dia melihat perbuatan Izebel. Kenapa gembala diam? Kenapa mereka lebih cenderung percaya wanita Izebel dari pada suara gembala yang sudah jelas Tuhan yang mengangkat dia? Karena Izebel ini adalah seorang nabiah, umat merasa bahwa dia penyambung lidahnya Tuhan. Itu yang membuat umat percaya, berarti apa yang diucapkan adalah dari Tuhan karena dia penyambung lidahnya Tuhan. Tetapi umat lupa suara gembala sehingga suara gembala tersisihkan dan nubuatan Izebel lebih diperhitungkan oleh mereka. Itu sebabnya hamba-hamba Tuhan ikut terseret. Merasa yang bernubuat itu lebih berharga:
1 Korintus 14:5
14:5 Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.

Wahyu 2:20
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

Izebel ini mengajar hamba-hamba Tuhan dan menyesatkan. Jadi Izebel ini ada ajarannya tetapi ajarannya itu menyesatkan hamba-hamba Tuhan. Bodoh sekali kalau ada yang mau diajar oleh perempuan. Silahkan kalau ada yang mau diajar oleh perempuan apalagi kalau perempuan itu bernubuat, tetapi Tuhan mengatakan orang yang bersekutu dengan Izebel akan dilemparkan dalam kesusahan besar.

Bagaimana dikatakan tidak kawin (perawan), berarti suci, tetapi mengajar orang berbuat zinah. Berarti menyetujui perbuatan yang cemar ini. Izebel juga menyesatkan hamba Tuhan untuk makan persembahan berhala. Kalimat terakhir dari Wahyu 2:20 itu tinggal menggaris bawahi Kisah Para Rasul 15:28.
Kisah Para Rasul 15:28
15:28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:

Berarti Roh Kudus dan hamba Tuhan sudah satu suara mengeluarkan keputusan.
Kisah Para Rasul 15:29
15:29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."

Berarti untuk sidang jemaat Tiatira, Wahyu 2:20 sudah kedua kali kalau mereka mendengarkan apa yang dikatakan oleh keputusan rasul-rasul dan keputusan Roh Kudus. Tetapi dasar mereka sudah keras kepala dan tidak mau mendengar walaupun sudah dua kali diingatkan sehingga akhirnya dilempar oleh Tuhan dalam kesusahan.
Kenapa ada hamba Tuhan seperti ini, kenapa mereka ikut diseret oleh wanita Izebel ini. Sudah dikatakan wanita harus berdiam diri dalam pertemuan umat tetapi sebaliknya dilawan.

Itu sebabnya kenapa jemaat Tiatira bisa kepincut karena mereka mengukur bahwa Izebel ini dipakai oleh Tuhan bernubuat. Jangan seperti Kathryn Kuhlman. Kelihatan dipakai Tuhan luar biasa. Sementara dia berkhotbah dia tunjuk “di sana orang ada yang sakit payudara, berdiri” dan orang itu sembuh. Orang memuja dan memuji dia karena melihat pelayanannya seperti dipakai Tuhan tetapi mereka tidak tahu keadaan di rumahnya. Dia ternyata punya tiga suami, dia suka gonta ganti suami.

Jadi jangan kita kepincut dari sisi mujizat lahiriah melainkan mari kita lihat apakah Firman pengajaran itu menyucikan atau tidak, ada percikan-percikan darah atau tidak. Itu sebabnya Tuhan mengatakan percikan darah kepada jemaat Tiatira agar Izebel itu bertobat dari perbuatannya tetapi Firman Tuhan mengatakan dia tidak mau bertobat. Sebab ada keuntungan di dalamnya, ada service-service yang memukau, kebutuhan-kebutuhan lahiriahnya terjamin.
Wahyu 2:21
2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.

Diberikan formula, diberikan obat yang namanya “bertobat” tetapi tidak mau dia telan. Oleh sebab itu kita harus waspada, ibadah dalam jemaat Tiatira ini berjalan, tetapi sudah diselewengkan, sudah tidak benar lagi. Semuanya berjalan tetapi sudah disalahgunakan, ibadah sewenang-wenang. Tetapi ini yang disuka oleh orang Israel (umat Tuhan).

Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

Apakah Israel tahu bahwa nubuatan nabi itu palsu? Tidak! Hanya Tuhan yang berbicara pada Yeremia bahwa nubuatan nabi-nabi itu palsu. Nabi palsu itu tidak berkata “saya nabi palsu dan nubuatan saya palsu”. Hanya Tuhan yang tahu dan diberi tahu kepada Yeremia “nabi itu bernubuat palsu”.

Penyakitnya makin menganga sebab umat suka. Aneh manusia lebih suka sakit dari pada sehat. Penyakit mereka sudah kronis, sudah menahun, tetapi mereka suka. Inikan manusia ajaib namanya. Apakah saudara suka sakit? Kalau ada yang suka sakit angkat tangan, kemudian angkat kaki dan keluar! Karena suka sakit berarti tidak suka sehat (disembuhkan).

Ibadah mereka berjalan tetapi ibadah yang sudah diselewengkan oleh imam dan nabi. Dalam jemaat Tiatira disebut nabiah, berarti perempuan. Izebel ini mengajak hamba Tuhan makan persembahan berhala dan berbuat zinah. Berarti dalam jemaat Tiatira sudah bercokol pendeta-pendeta bodoh. Kalau saya membiarkan penyakit dalam sidang jemaat yaitu dosa berarti saya pendeta bodoh.

Disebut wanita Izebel, berarti double wanitanya. Sudah double, sudah terang-terangan Tuhan perlihatkan tetapi kenapa masih dianut, masih diterima, masih dipercaya. Bukankah ini hamba Tuhan bodoh.

2.      Suara gembala sudah tidak dipeduli lagi, sudah tertutup dengan suara wanita izebel
3.      Ibadah berjalan tetapi sudah diselewengkan.
4.      Yang benar dituduh pelaku jahat. Yang salah didukung dan dianggap pelakunya benar. Pemberita yang benar dituduh pelaku kejahatan dan pembawa kebinasaan.
I Raja-raja 18:17
18:17 Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?"

Elia dianggap mencelakakan Israel padahal dia pemberita yang benar.
I Raja-raja 18:18
18:18 Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.

Ahab yang membuat Israel celaka anehnya malah Elia dikambinghitamkan menjadi penyebab bencana.

Ayub 17:12
17:12 Malam hendak dijadikan mereka siang: terang segera muncul dari gelap, kata mereka.

Ini memang praktek perzinahan. Malam dianggap siang dan siang dianggap malam. Ini yang ada pada jemaat Tiatira. Kalau siang mereka tidur, kalau malam mereka keluar. Roh perzinahan itu ada hubungannya dengan gelap.
Ayub 24:16-17
24:16 Di dalam gelap mereka membongkar rumah, pada siang hari mereka bersembunyi; mereka tidak kenal terang,
24:17 karena kegelapan adalah pagi hari bagi mereka sekalian, dan mereka sudah biasa dengan kedahsyatan kegelapan.

Izebel bersama hamba-hamba Tuhan yang bodoh ini sudah ada dalam keadaan malam tetapi mereka katakan siang, yang dalam suasana siang mereka bilang malam. Artinya yang salah mereka bilang benar dan yang benar mereka bilang salah. Praktek ini yang ada dalam jemaat Tiatira. Elia juga disalahkan oleh raja Ahab.
5.      Jemaat Tiatira ini sebagian besar dengan mudah percaya penampilan nabiah Izebel.

6.      Semua janji Tuhan mereka kacaukan, yang semestinya menyucikan diri.
2 Korintus 7:1
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

Praktek mereka seperti itu maka janji Tuhan bagi mereka tinggal janji, mereka tidak akan bisa berhasil mencapai janji di mana gereja sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang disingkirkan.

Olehnya kita umat Tuhan mari kita sungguh-sungguh memperhatikan waktu-waktu terakhir ini. Ibadah pelayanan kita isi dengan sukacita, ada pesta bersama dengan Tuhan. Bagi yang belum merasakan ibadah dan pelayanan itu bagaikan pesta maka ayo kesempatan siang ini kita minta kepada Tuhan supaya ibadah dan pelayanan kita betul-betul berangkat dari hati yang bersukacita bagaikan suatu pesta. Karena ketika kita beribadah dan melayani, kita sesungguhnya sehidangan dengan Raja di atas segala raja.

Ibadah pelayanan kita bagaikan membawa diri untuk didiagnosa atau diperiksa oleh Tuhan penyakit kita. Kalau penyakit tubuh kita mencari dokter untuk berobat, tetapi penyakit roh kadang kita abaikan. Jiwa kita berteriak “aku sakit, tidak pernah diberikan makanan” bahkan suara jiwa itu diredam. Kalau tubuh kita lapar, maka segera minta isteri siapkan makanan.

Jiwa kita tidak bisa jalan sendiri, roh tidak bisa jalan sendiri, ada sarana yaitu tubuh. Tubuh kita yang akan membawa jiwa dan roh kita untuk datang beribadah dan melayani, berarti kita diterapi dan disembuhkan oleh Tuhan. Siang ini sedang berjalan diterapi Tuhan. Ayo bangkit dan layani Tuhan. Yang pernah melayani kembalilah melayani, Tuhan sudah mau datang. Tundukan kepalamu, coba dengarkan suara jiwamu, dia mencari makan. Makanan jiwa adalah Firman. Makanan rohmu adalah menyembah Tuhan.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar