20170503

Kebaktian PA Imamat, Rabu 3 Mei 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 19:36-37
19:36 Neraca yang betul, batu timbangan yang betul, efa yang betul dan hin yang betul haruslah kamu pakai; Akulah TUHAN, Allahmu yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir.
19:37 Demikianlah kamu harus berpegang pada segala ketetapan-Ku dan segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu; Akulah TUHAN."

Dalam kitab Imamat 30 kali Tuhan berfirman khusus kepada Musa, 4 kali Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun dan 1 kali Tuhan berfirman hanya kepada Harun. Musa adalah gembala sekaligus nabi. Harun adalah imam besar yang bertugas menyelenggarakan kebaktian. Hanya 1 kali Tuhan berfirman khusus kepada Harun dan Tuhan berbicara kepadanya sebagai penyelenggara kebaktian.
Ø  Yang pertama Tuhan ingatkan jangan minum minuman keras. Sebagai seorang penyelenggara kebaktian jangan ada tanda kebinasaan pada dirinya. Orang yang suka mengkonsumsi minuman keras ada meterai kebinasaan. Bagaimana mau mengajar orang selamat kalau dia sendiri ada meterai, ada stempel kebinasaan.
Ø  Yang kedua diawajibkan oleh Tuhan untuk bisa membedakan mana yang tahir dan mana yang najis atau mana yang kudus dan mana yang cemar.
Ø  Yang ketiga dia bersama imam-imam disuruh oleh Tuhan untuk mengajar umat Tuhan segala ketetapan Tuhan atau Firman Tuhan yang telah Tuhan berikan kepada Musa.

Itulah isi Firman yang ditujukan kepada Harun. Ini untuk kami hamba Tuhan sebagai penyelenggara ibadah.
Imamat 10:8-9
10:8 TUHAN berfirman kepada Harun:
10:9 "Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun.

Hukumannya adalah hukuman tertinggi yaitu hukuman mati. Benarlah kata Firman Tuhan dalam Amsal 31:6.
Amsal 31:6
31:6 Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu kepada yang susah hati.

Imamat 10:10-11
10:10 Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis,
10:11 dan haruslah kamu dapat mengajarkan kepada orang Israel segala ketetapan yang telah difirmankan TUHAN kepada mereka dengan perantaraan Musa."

Jadi apa yang menjadi ketetapan, apa yang diterima oleh Musa dari Tuhan, itu yang dia ajarkan. Itu ada dalam Injil Yohanes pasal 5. Tuhan katakan “apa yang kamu baca dalam kitab suci, Musa menulis tentang Aku”. Jadi apa yang ditulis oleh Musa, kesimpulannya adalah Memperkenalkan Yesus.
Yohanes 5:37-39,45-47
5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat,
5:38 dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
5:45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu.
5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
5:47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"

Jadi apa yang ditulis oleh Musa, isinya memperkenalkan Yesus. Ini harus diajarkan oleh imam, oleh hamba-hamba Tuhan sebagai penyelenggara kebaktian.

Isi Firman untuk Musa dan Harun sifatnya:
Ø  Membedakan mana yang haram dan halal.
Ø  Harus bisa membedakan yang kudus dan yang najis, baik kenajisan laki-laki maupun perempuan.
Ø  Menyatakan rumah yang didiami itu tahir atau tidak.
Ø  Bagaimana pentahiran orang-orang yang kusta.

Untuk Musa banyak sekali, ada 30 kali. Kesimpulannya yang diberikan Tuhan kepada Musa dan akan diajar oleh Harun dan anak-anaknya.
1.      Jenis korban dan pelaksanaan korban itu. (Imamat 1:1; 4:1; 5:14; 6:1,8,19,24)
2.      Larangan makan darah dan lemak. (Imamat 7:22,26)
3.      Hak-hak imam sebagai penyelenggara kebaktian. (Imamat 7:28)
4.      Pentahbisan imam-imam dan imam besar. (Imamat 8:1)
5.      Bagaimana syarat pentahiran setelah ibu melahirkan. (Imamat 12:1)
6.      Bagaimana pentahiran orang kusta. (Imamat 14:1)
7.      Bagaimana merayakan hari pendamaian secara khusus. (Imamat 16:1)
8.      Tempat penyembelihan dan persembahan korban (Imamat 17:1)
9.      Kudusnya hidup setiap pribadi dan sidang jemaat. (Imamat 19:1; 20:1)
10.  Syarat kudusnya imam. (Imamat 21:1,16)
11.  Syarat kudusnya korban. (Imamat 22:1,17,26)
12.  Syarat 7 masa raya atau pesta Tuhan. (Imamat 23:1,9,23,26,33)
13.  Minyak murni/asli dan roti murni/asli. (Imamat 24:1)
14.  Tahun  penghapusan utang, sabat yang ketujuh dan tahun Yobel. (Imamat 25:1)
15.  Syarat pembayaran nazar. (Imamat 27:1)

Dari 15 kesimpulan ini, keseluruhan ayat yang mengatakan Musa menerima Firman adalah 30 kali. Musa dan Harun bersama menerima Firman 4 kali dan yang khusus untuk Harun 1 kali. Firman untuk Harun benar-benar bagaikan palu atau godam yang besar bagi penyelenggara kebaktian.

Sore ini kita diberi oleh Tuhan bagaimana mengarahkan kita.
Imamat 19:37
19:37 Demikianlah kamu harus berpegang pada segala ketetapan-Ku dan segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu; Akulah TUHAN."

Mari kita kembali melihat kesimpulan dari Imamat pasal 19. Yang mana dimulai dengan Tuhan mengingatkan anak dalam hubungan dengan ibunya beserta sabat, kemudian ditutup dengan bagian ketujuh bagaimana kita mengakhiri. Jadi dimulai dengan kehadiran kita di dunia ini kita harus waspada apakah kelak kita mengakhiri hidup kita menjadi milik Tuhan atau jatuh di tangan iblis. Ini yang Tuhan tekankan dalam hidupku, apalagi menyangkut Imamat pasal 19 ini.

1.      Poin pertama kita diingatkan oleh Tuhan untuk kembali melihat kandungan ibu sebab dari sana asal kita. Kemudian dikaitkan dengan sabat. Ingat, dalam Markus 2:27-28 dikatakan Yesus adalah Tuhan atas hari sabat.
Markus 2:27-28
2:27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
2:28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."

Jadi kalau kita diingatkan hari sabat, sekaligus kita diperkenalkan tentang Yesus Anak Manusia. Kesimpulan poin pertama adalah kita diperhadapkan merenungkan kembali kandungan ibu sebab dari sana kita datang. Siapa yang mencipta? Tuhan yang empunya hari sabat. Kita diciptakan oleh Tuhan di dunia ini, sesungguhnya niat hati Tuhan bukan supaya kita dirundung derita dan derita tetapi supaya kita memiliki sabat, supaya ada perhentian. Kenapa kita tidak merasa perhentian? Sebab kita lupa kepada yang punya sabat itu. Kita alpa, kita tidak melihat dari mana kita diciptakan, dari mana asal kita yaitu dari kandungan ibu. Dan kita lupakan Tuhan atas hari sabat.

Itu sebabnya sepanjang hari, sepanjang minggu, sepanjang bulan, sepanjang tahun kita selalu merasakan penderitaan dan tidak pernah merasakan perhentian. Masalahnya karena menomor berapakan Tuhan segala sabat.

Kita harus waspada karena Imamat pasal 19 dikunci dengan poin ke 7 yaitu jangan sampai kita menjadi miliknya iblis. Jangan sampai dirangkul oleh iblis karena terlibat membuat gambar-gambar berhala dalam diri kita dan bukannya jatuh di tangan Pemilik hari sabat itu, atau tidak jatuh di tangan Tuhan. Memang Tuhan punya niat dari awal, tetapi iblis bukan iblis kalau tidak berusaha untuk mengganggu hati pikiran saudara sehingga kacau balau tidak ada perhentian. Tetapi tetap Tuhan tunggu pada poin ke tujuh supaya kita jatuh pada pelukanNya, sabat selama-lamanya.

Kalau sekarang ini kita harus akui kita masih gagal, lebih banyak derita air mata dari pada perhentian, ingat Tuhan masih menunggu kita. Tuhan masih tawarkan poin yang ketujuh. Jangan sampai saudara jatuh pada pelukan iblis, biarlah kita jatuh pada pelukan Tuhan dari hari sabat.

Saya selalu meraba bagaimana gelombang kasih Tuhan. Jangan kita hanya menanam bunga gelombang kasih. Awas, kalau tidak merasakan gelombang kasih Tuhan maka orang itu hanya akan menemukan dirinya jatuh pada pelukan iblis. Apakah itu gagasannya Tuhan? Tidak. Itu memang gagasan iblis untuk meraih manusia.

Hargai kandungan ibu. Kadang kala kita salah presepsi. Ketika Firman tertuju pada kita, kita salah terima padahal itu berkatmu. Kenapa? Karena iblis menjadi provokator dalam hati saudara sehingga tidak merasa itu sabat, tidak merasa perhentian. Padahal kerinduan hati Tuhan supaya kita mengakhiri hidup dalam hangatnya pelukanNya sehingga perhentian itu kita nikmati untuk selama-lamanya.

Ketika kita diarahkan melihat ibu kita, berarti kita melihat kandungan dan kita tahu dari situ asal kita maka kita segani dan hargai ibu kita. Sebagai tanda penghargaan terhadap ibu, tentu tidak lepas dengan ayah. Kita ada karena ada ayah.

Kemudian kita menghargai Tuhannya hari sabat itu dengan sikap atau tindakan yaitu poin kedua yaitu selalu mengucap syukur, selalu ada puji syukur, sembah syukur. Orang yang menaikkan beribu syukur kepada Tuhan berarti dia sudah melangkah maju menuju pada pelukan tangan Tuhan.

Saudara yang punya ibu kandung, apalagi masih lengkap ibu dan bapa, jangan sakiti hati mereka. Saya sudah terlambat karena bapaku sudah tidak ada walaupun dia ayah yang paling kejam bagi saya. Pernah dia tombak saya tetapi saya mengelak. Seandainya kena tombak habislah saya.

Bagi yang lengkap orang tuanya belum terlambat bagi saudara berterima kasih. Lihat bersama dengan ibumu ada sabat. Dia ingin menikmati sabat bersama anak-anaknya, dia ingin menikmati sabat bersama suaminya. Kenapa rumah tangga kita malah kita isi dengan suasana neraka ?.

2.      Poin kedua adalah mengucap syukur, mempersembahkan korban keselamatan. Kalau bisa mengucap syukur maka poin yang ketiga bisa kita terima.

3.      Poin ketiga itu dikatakan kita bisa memetik hasil usaha pekerjaannya. Berarti usahanya tidak gagal, berhasil.
Imamat 19:9-10,23-25
19:9 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.
19:10 Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.
19:23 Apabila kamu sudah masuk ke negeri itu dan menanam bermacam-macam pohon buah-buahan, janganlah kamu memetik buahnya selama tiga tahun dan jangan memakannya.
19:24 Tetapi pada tahun yang keempat haruslah segala buahnya menjadi persembahan kudus sebagai puji-pujian bagi TUHAN.
19:25 Barulah pada tahun yang kelima kamu boleh memakan buahnya, supaya hasilnya ditambah bagimu; Akulah TUHAN, Allahmu.

Poin ketiga ini adalah bagaimana kita menyikapi hasil usaha kita. Kalau langkah pertama dan kedua ada maka tidak mustahil pasti Tuhan mencurahkan berkat kepada saudara baik jasmani apalagi yang rohani. Tetapi semua harus berawal menghargai ibumu karena dari kandungan ibu engkau lahir. Kemudian ingat Tuhan hari sabat. Bukti penghargaan kita ingat Tuhan, kita membawa korban keselamatan. Artinya kita tahu mengucap syukur kepada Tuhan, bukan bersungut, bukan berbantah, bukan bertikai, bukan perselisihan. Kalau dua hal ini ada maka jika saudara berusaha pasti tidak akan gagal usahamu, saudara tidak akan memetik hasil yang kosong.

Saya melihat pernyertaan Tuhan dalam hidupku nyata hingga saat ini. Kalau kami ada seperti sekarang ini, itu sudah Tuhan lihat dari sejak awal. Apa yang salah diselesaikan, apa yang kurang dibenahi. Anak muda remaja, saya sedih kalau mendengar suara ibumu menelpon kepada saya dengan menangis karena di sana ada anaknya yang tidak tahu berterima kasih kepada kandungan mamanya!

4.      Kalau kita sudah memetik hasilnya maka kita ingat saudara kita, utamanya saudara seiman kita. Itu bagian yang keempat, hidup selalu membawa keberuntungan kepada saudara seiman utamanya. Kita tampil untuk membawa keuntungan bagi saudara seiman, bukannya merugikan.

Kalau poin keempat ini kita hayati maka pasti kita akan merasa “saya mau tampil, supaya orang lain diberi keuntungan lewat saya” karena itu maunya Tuhan.
I Korintus 10:24
10:24 Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.

Poin yang keempat dicatat dalam:
Imamat 19:11-12,15-18,35
19:11 Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya.
19:12 Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
19:15 Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran.
19:16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.
19:35 Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan, mengenai ukuran, timbangan dan sukatan.

Apakah kita hidup, tampil hanya untuk diri kita. Tidakkah kita mengerti ada titipan-titipan Tuhan yang ada pada kita demi orang lain juga. Kerinduan hati Tuhan supaya kita semua bisa mempraktekkan I Korintus 10:24. Kalau sidang jemaat ini sudah benar-benar seperti Zefanya 3:9-10 maka Tuhan pasti hadir dan memberkati sidang jemaat ini.
Zefanya 3:9
3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.

Kalau ini sudah menjadi praktek dalam sidang jemaat, percaya Tuhan segera datang.
Zefanya 3:10
3:10 Dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan membawa persembahan kepada-Ku.

Benar-benar mereka mengkaitkan diri kepada Tuhan untuk sepenuhnya. Dia serahkan bahunya berarti punya tanggung jawab dalam pelayanan, dia berikan bibirnya untuk disucikan sehingga tidak ada lagi kata dusta. Sempurnalah orang itu.

5.      Poin yang kelima tentang tidak boleh ada kekerasan. Kalau ada kekerasan berarti gawat. Kekerasan itu Tuhan Yesus sentil dalam:
Markus 10:41
10:41 Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.

Murid-murid marah kepada Yakobus dan Yohanes karena mereka memperalat ibu mereka untuk meminta kepada Tuhan Yesus supaya anaknya ditempatkan di sebelah kiri dan sebelah kanan  Tuhan Yesus.

Markus 10:42
10:42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

Di dalam gereja, pemerintahan tangan besi tidak boleh ada. Dalam rumah tangga juga tidak boleh ada. Organisasi rohani juga tidak boleh ada, kalau organisasi politik terserah mereka. Kalau sudah ada pecat-pecatan dalam organisasi maka pempimpin itu bukan lagi rohani, dia sudah duniawi. Organisasi GPT adalah organisasi kemurahan, tidak ada otoriter. Diberi kesempatan semuanya mengembangkan talentanya. Sekarang ini sudah mulai berbalik arah.

Markus 10:43-45
10:43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
10:44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Anak Manusia tidak ada pecat-pecatan. Begitu juga Yudas Iskariot tidak dipecat oleh Yesus, tetapi dia sendiri yang memilih seperti itu.

Kalau menjadi pelayan, menjadi hormat dan tidak mencari hormat berarti sudah dekat pada poin yang ketujuh.

6.      Yang keenam orientasinya sudah jelas yaitu persekutuan dalam nikah. Kalau poin 1,2,3,4,5,6 itu sudah beres, pasti saudara jatuh dalam pelukan Kristus. Kalau poin 1,2,3,4,5,6 tidak ada maka pasti jatuh dalam pelukan iblis. Tentu kita tidak punya niat, tidak ada rencana, tidak punya minat untuk jatuh dalam pelukan iblis.

Pembukaan rahasia Firman datang dari Tuhan, bukan karena seseorang itu baik. Kalau bukan datang dari Tuhan tidak mungkin orang itu bisa tahu rahasia Tuhan.
Efesus 1:8-9
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus

Dari kerelaan Tuhan sendiri untuk membukakan rahasia Firman. Tuhan mencari alamat yang tepat untuk membukakan rahasiaNya. Tuhan tidak bukakan rahasia Firman itu berarti bencana sebab tidak akan ada perlindungan Tuhan. Menolak pembukaan rahasia Firman= menolak kemuliaan. Kalau saudara punya gembala seperti itu, kasihan saudara!
Amos 4:13
4:13 Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi -- TUHAN, Allah semesta alam, itulah nama-Nya.

Rasul Paulus mengatakan “kepada kami” dia tidak mengatakan “kepada aku”. Berarti dia tidak monopoli untuk dirinya tetapi kepada siapapun yang Tuhan tahu “inilah alamat yang tepat Aku bukakan rahasiaku kepadanya”.

Berbahagia kalau kita menjadi alamat Tuhan di mana Tuhan membukakan rahasia sebab kita didorong untuk jatuh dalam pelukan Tuhan, bukan jatuh dalam pelukan iblis.
Efesus 1:10
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

Tuhan mencari alamat yang tepat :
I Korintus 4:1-2
4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

Tuhan mencari  di mana alamat untuk Dia bukakan rahasia Firman. Katakan: “ini saya Tuhan”!!, Tetapi orang lain malah berkata “tidak perlu pembukaan rahasia Firman Tuhan, dengan alasan tidak sanggup lakukan”. Gawat kalau seperti itu, apalagi kalau gembala yang bicara. Kalau Tuhan berikan pembukaan rahasia Firman pasti Tuhan berikan kekuatan kita untuk melakukan, tidak akan dibiar, tidak akan ditinggalkan. Tidak mungkin saudara akan memberikan pisau kepada anak yang baru belajar berjalan. Bapa di Sorga tahu sejauh mana kemampuan kita sehingga Dia berikan kita Firman. Jangan kita ukur dari diri kita, itu salah besar.

Justru kalau kita menerima pembukaan rahasia Firman kita harus berterima kasih kepada Tuhan “terima kasih Tuhan, Engkau berikan pembukaan rahasia Firman. Pasti Tuhan juga memberikan kemampuan”. Kalau Tuhan bukakan rahasia Firman kepada saudara berarti Tuhan percaya saudara. Jangan ditolak!
Sesudah bicara tentang kepercayaan Tuhan kepada saudara, ini yang harus kita jaga:
I Korintus 4:3-4
4:3 Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiri pun tidak kuhakimi.
4:4 Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan.

Ini berarti ketika rasul Paulus menampilkan hal ini dia justru dientengkan dan dilecehkan dicap “mengaku-mengaku dipercaya oleh Tuhan”. Kalau saudara dipercaya oleh Tuhan pembukaan rahasia Firman, bersiaplah saudara pasti akan dihakimi orang lain!

I Korintus 4:5
4:5 Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.

Kehidupan kita ini berbahagia, seharusnya kita mengucap syukur “terima kasih banyak Tuhan, aku jadi tahu dan mengerti. Begini ternyata rencanaMu, begitulah apa yang terkandung dalam pikiranMu”.

Poin yang keenam, nikah yang terbenahi. Jangan kita ukur orang itu pada hari yang kemarin, pada minggu yang kemarin, pada bulan yang lalu atau tahun yang lalu. Besar kemungkinan dia sudah dirubah sebab telah digarap oleh Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan yang bergelombang itu.

Saya tidak bisa mengukur saudara “tahun lalu dia seperti itu” besar kemungkinan sekarang tidak seperti itu lagi, karena Tuhan sudah mengubahkan. Tetapi Firman Tuhan tetap menunjuk kesalahan supaya kita tetap waspada/ hati-hati.

Bila kita melakukan langkah 1 sampai 6 ini dibawa pimpinan Tuhan maka kita akan ada dalam rangkulan Tuhan. Poin satu sampai enam ini adalah tindakan orang yang selalu haus akan Firman Tuhan. Tetapi yang jatuh pada pelukan iblis itu tidak senang akan Firman, dia berpuas diri dengan keadaannya sekarang.

Bapa yang baik dan mengasihi kita ada di antara kita mengungkapbukakan rahasia Firman. Perhatikan yang punya jabatan gembala. Tuhan berfirman kepada Musa, itu disebutkan sampai 30 kali. Tuhan Yesus memang gembala yang baik, Dia awali pelayananNya dengan angka 30 dan dia akhiri dengan harga 30 keping perak. Itulah Yesus, Itulah warna gembala.

Jadi gembala ini benar-benar tenggelam/ memahami nilai pelayanan Kristus, nilai Korban Kristus. Apa sebenarnya tujuan pengorbanan Kristus itu.

Yang diterima oleh Musa ini harus ditampung oleh Harun sebagai imam besar dan anak-anaknya sebagai imam-imam. Mereka harus mengajarkan semua Firman Tuhan yang sudah diterima oleh Musa. Harun sebagai imam besar harus mengerti tentang:
1.      Larangan minuman keras
2.      Bisa membedakan mana yang suci dan mana yang najis.
3.      Bisa mengajarkan kepada orang Israel segala Firman. Bukan sebagian Firman yang disampaikan tetapi utuh Firman diajarkan.

Pelajaran kitab Imamat dan kitab Yeremia ini seperti pagar tembok yang kuat dari Tuhan yang menjaga kita supaya jangan kita salah. Sebab itu jemaat Tuhan, dukung gembalamu.
Amos 8:5
8:5 dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,

Masih ada bekas tanda-tanda rohani tetapi tinggal lalu begitu saja. Tetapi mereka berbuat curang. Padahal dalam Imamat 19:36, berbuat curang ini dilarang. Di sini mereka  berbuat curang kepada sesama. Padahal kita diajar untuk membawa keberuntungan kepada orang lain, tetapi di sini sudah merugikan orang lain. Itu sebabnya jatuh pada pelukan iblis.

Amos 8:11-14
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;
8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

Artinya mereka jatuh pada pelukan iblis dan tidak berdaya. Baik teruna, baik anak dara, semuanya tak berdaya.

Olehnya itu kita waspada. Dari poin pertama sampai poin keenam. Bila kita ada di dalam praktek, otomatis saudara jatuh pada pelukan Tuhan.

Terima kasih Tuhan Yesus, terima kasih Bapa yang baik, Engkau mengasihi kami. Engkau tidak membiarkan kami jatuh pada pelukan iblis, kami rindu jatuh pada hangatnya pelukan Tuhan. Kalau Tuhan membukakan, Tuhan pasti perlengkapi dengan RohNya.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar