20170514

Kebaktian Umum, Minggu 14 Mei 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 2:18-20
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:
2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

Berbicara jemaat Tiatira, itu tidak lepas dengan Izebel karena dialah biang keroknya hancurnya jemaat ini.

Ada satu lagi wanita yang berasal dari Tiatira yang rohaninya jempolan, dia tinggal di Filipi. Satu waktu ketika rasul Paulus mau ke Eropa, dia singgah di Filipi. Dia punya feeling bahwa pasti ada rumah ibadah orang Yahudi di sana. Sebab orang Yahudi biasanya membangun sinagoge dekat dengan sungai. Feelingnya berbicara dan dia menelusuri sungai lalu dia menemukan rumah ibadah Yahudi di tepi sungai dan di sana mayoritas wanita sedang beribadah.

Salah satu wanita yang beribadah di sana adalah seorang Yahudi kelahiran Tiatira yaitu Lidia. Banyak orang menduga, tetapi dugaan itu harus ditepis karena tidak ada ayatnya dalam Alkitab bahwa Izebel itu adalah Lidia, itu tidak benar! Bukan Lidia yang disebut wanita Izebel. Sebab Lidia ini disebut oleh Firman Tuhan sebagai orang berada, dia kaya, dia pedagang kain ungu dan tinggal di Filipi.

Dalam catatan sejarah pada waktu itu, Filipi adalah gudang senjata tentara Romawi. Untuk apa? Ini berarti peperangan, permusuhan. Sebelum pengaruh Izebel di Tiatira, jauh-jauh hari Tuhan sudah singkirkan Lidia dari Tiatira ke Filipi, ke tempat penyimpanan senjata-senjata Romawi.

Sekarang ini dunia di mama kita berpijak, sudah menjadi gudang senjata. Berarti peperangan dan permusuhan. Tetapi dalam kondisi seperti itu, Tuhan ingin mencari Lidia-lidia akhir zaman. Lidia berasal dari kata Lud. Berarti dia dari jalur Sem, Abraham dan seterusnya.
Kisah Para Rasul 16:13-15
16:13 Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ.
16:14 Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.
16:15 Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya.

Inilah Lidia, dia orang asing di Filipi. Kita ini orang asing di dunia ini dan dunia sekarang ini sudah bagaikan gudang senjata. Tinggal kapan mesiu itu dimuntahkan oleh moncong senjata. Dunia ini sudah menjadi gudangnya bom nuklir dan kita adalah orang asing di dunia ini.

Satu teladan ditinggalkan oleh Tuhan dalam pelajaran orang Tiatira ini yang bernama Lidia. Dia berada di Filipi. Dia tahu sudut-sudut kota Filipi bahwa ada senjata Romawi disimpan. Dia berdagang di sana. Dagangannya adalah kain ungu. Kita tahu pada waktu itu yang bisa membeli kain ungu hanya raja atau kaum bangsawan/orang-orang kaya, karena mahal harganya. Itulah pekerjaan Lidia.

Lidia membuka hati untuk mendengar dan menerima Firman Tuhan. Inilah ciri orang pilihan Tuhan. Kita ada di dunia dan kita tidak tahu kapan meledak perang. Sekarang perang antara negara sudah terasa. Dunia ini bagaikan tumpukan gudang senjata. Bagaimana untuk kita orang asing ini bisa lolos? Buka hati dengar Firman Tuhan. Katakan “Tuhan saya buka hatiku”.

Tanpa tunggu panjang lebar, makan bulan atau makan tahun, Lidia langsung membuka hati dan saat itu juga dia minta dibaptis. Ini ciri orang pilihan Tuhan dan dia adalah orang Tiatira. Dia dibebaskan dari roh Izebel. Dia terbebas dari pengaruh wanita Izebel dan dia adalah orang yang beribadah. Ibadah di sini ibadah agama Yahudi. Ketika dia mendengar penerangan dari rasul Paulus tentang pribadi Yesus, dia segera membuka hati.

Kisah Para Rasul 16:14
16:14 Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.

Sekarang ini kita semua turut mendengar. Tetapi awas, waspada! Lidia membuka hati dan memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. Banyak kali kita hadir dalam ibadah tetapi tidak memperhatikan apa yang dikatakan oleh hamba Tuhan karena hatinya tertutup, dia hadir hanya sebagai pengisi upacara. Kalau dia membuka hati pasti ada reaksi-reaksi positif. Itu ciri orang pilihan Tuhan. Sekalipun dunia ini menjadi gudang senjata, saudara sudah siap dilindungi oleh Tuhan karena membuka hati menerima pemberitaan Firman Tuhan.

Kisah Para Rasul 16:15
16:15 Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya.

Dia memberi dirinya dibaptis, tidak berlarut-larut, tidak mengeraskan hati. Tidak seperti saya, sudah mendengarkan berita baptisan air tetapi hampir 1 tahun baru saya dibaptis. Memang saya sudah membuka hati tetapi saya masih bergumul karena takut apa nanti kata orang tua. Nanti saya bisa ditendang dan saya tidak diakui dan itu benar terjadi. Ketika keluarga saya mendengar saya sudah dibaptis maka mereka berkata “biarkan dia kawin di sana. Di sini sudah tidak ada perempuan yang suka karena dia sudah agama lain”.

Jadi bukan hanya buka hati mendengar Firman tetapi dia langsung memberi diri dibaptis dan dia menyatakan kasihnya kepada Tuhan lewat praktek melayani pelayan-pelayan Tuhan ini. Coba lihat, ini bukan basah basi. Ini keseriusan dari Lidia. Begitu dia menerima berita yang disampaikan oleh rasul Paulus dan memberi diri dibaptis bersama seisi rumahnya, kata Firman Tuhan dia langsung terlibat dalam pelayanan. Bukannya dalam I Tesalonika 1:9 dikatakan kita harus melayani Allah yang hidup.
I Tesalonika 1:9
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,

Tesalonika ini berarti tentangganya Filipi karena sama-sama ada di wilayah Makedonia. ± 2000 tahun yang lampau mereka telah siap menanti kedatagan Tuhan, lebih-lebih lagi sekarang.
I Tesalonika 1:10
1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

Pelayanan kita harus kita kaitkan dengan menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Jadi pelayanan itu bareng dengan memberi diri masuk pada penyucian lewat percikan darah. Memang sakit kalau namanya penyucian. Darah yang dipercikkan kepada kita ini, sumbernya juga menderita sengsara, itulah Yesus. Kita ini tinggal menerima jadi, masakan kita masih berdebat dengan Tuhan. Mari kita melayani Tuhan seiring kita menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.

Tentu panjang lebar khotbah Paulus. Yang dikhotbahkan berkisar tentang pribadi Yesus dalam kematian dan kebangkitanNya. Kalau dihubungkan dengan pekerjaan Lidia, pekerjaannya adalah pedagang kain ungu. Dia kaya dengan menjual kain ungu. Dibandingkan dengan Yesus, Dia dikenakan jubah kain ungu tetapi Dia diolok-olok, diludahi, dicaci maki, dipukul dengan bambu dan menerima penyembahan palsu yang hanya olokan. Tetapi ada orang yang kaya karena kain ungu.

Kalau dibandingkan derita sengsara Yesus dalam pengalamanNya dengan kain ungu, dibandingkan dengan keadaan kita sekarang ini apalagi yang disesali, apalagi yang menjadi alasan untuk kita tidak bersyukur kepada Tuhan. Dia kaya rela menjadi miskin supaya kita menjadi kaya. Bukan kaya karena memiliki berunit-unit kendaraan dan banyak rumah tetap kita kaya karena mewarisi kerajaan Sorga. Bagaimana semestinya pemikiran kita kalau melihat Yesus dengan pengalaman kain ungu.

Matius 27:27-28
27:27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
27:28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.

Kain ungu inilah yang diperdagangkan oleh Lidia. Coba saudara perbandingkan sengsara Yesus ketika memakai kain ungu dengan kekayaan yang saudara miliki, utamanya kekayaan rohani. Pengalaman Yesus memakai jubah ungu ketika itu kepalaNya bermahkotakan duri. Jadi darah menetes dari kepalaNya yang ditusuk dengan mahkota duri.
Matius 27:29
27:29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!"

Kadang kita datang menyembah tetapi tidak serius menyembah Tuhan. Di hadapan Tuhan kita hanya seperti mengolok-olok Tuhan. Tega kita! Sampai hati kita tidak serius menyembah Tuhan, padahal Yesus memakai jubah ungu dan menerima penyembahan palsu.
Matius 27:30-31
27:30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
27:31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.

Mazmur 119:19,54
119:19 Aku ini orang asing di dunia, janganlah sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku.
119:54 Ketetapan-ketetapan-Mu adalah nyanyian mazmur bagiku di rumah yang kudiami sebagai orang asing.
Kita ini bagaikan orang asing yang mengembara di dunia yang fana ini. Yang harus kita sadari apa sebenarnya yang pantas kita lakukan sebagai umat Tuhan di akhir zaman ini. Pahamlah dan mengertilah, di permukaan dunia yang saudara pijak ini di mana kita mencari nafkah untuk kehidupan kita secara lahiriah, ingat ada tumpukan-tumpukan senjata, ada gudang-gudang mesiu. Ada berbagai macam bom, ada bom virus dan bakteri. Ketika diledakkan maka berhamburan berbagai macam bakteri. Dunia ini tempat penyimpanan senjata mematikan, padahal dunia ini tempat kita mencari nafkah tetapi telah berubah menjadi kancah peperangan dan kancah permusuhan.

Lidia berasal dari kata Lud. Lud artinya perselisihan tetapi dia telah dirubah oleh berita Firman yang disampaikan oleh rasul Paulus karena dia membuka hati. Jadi tidak lagi berkelanjutan perselisihan dan tidak mempanjanglebarkan permusuhan karena sudah membuka hati menerima Firman yang disampaikan oleh rasul Paulus. Permusuhan dan perselisihan itu teredam oleh pekerjaan Firman dan Lidia dirubah oleh Tuhan. Dibuktikan dia menjadi cikal bakal berdirinya sidang jemaat di Filipi. Kemudian kepala penjara di Filipi dimenangkan sekeluarga.

Lidia ini orang Tiatira. Dibandingkan orang yang ada di Tiatira, ini orang Tiatira yang jauh ada di negeri orang, tetapi ditolong oleh Tuhan. Sidang jemaat Tiatira telah dilahirkan lewat pelayanan hamba-hamba Tuhan yakni rasul Paulus dan kawan-kawan, mereka masuk di Asia Kecil ini dengan membayar mahal seperti hukuman mati.

II Korintus 1:8
1:8 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.

Rasul Paulus memberikan gambaran supaya kita tahu bahwa untuk masuk di Asia Kecil, mereka menderita, seperti dijatuhi hukuman mati. Makanya Lidia tidak tega melihat perjuangan rasul Paulus dan teman-temannya. Dia berusaha menampung, memberi makan dan memenuhi semua kebutuhan mereka. Walaupun rasul Paulus mengelak, tetapi Lidia mendesak karena dia merasa berutang kepada Tuhan dan berutang kepada hamba Tuhan yang berjuang mati-matian demi keselamatannya.

Kadang kita lupa perjuangan Tuhan di Golgota juga pengalaman dengan kain ungu di pengadilan Pilatus dan kita juga lupa pengalaman hamba Tuhan. Jangan sekali-kali kita meremehkan dan merendahkan hamba Tuhan yang dalam pergumulan.

II Korintus 1:9
1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.

Dunia ini harus kita mengerti, kita hidup hanya karena kemurahan Tuhan. Itu yang harus kita renungkan hari-hari terakhir ini.

Lidia merasa berutang kepada Tuhan dan tidak mungkin dia bisa bayar. Dia berupaya melayani pelayan-pelayan Tuhan sampai dia mendesak Paulus menginap di rumahnya dan akhirnya Paulus menerima tawarannya. Dari situlah mereka terus menerus menginjil walaupun ada gangguan yang selalu mereka rasakan.

Yang terjadi di Tiatira, jemaat yang menjadi pengikut Izebel justru kebalikannya. Mereka menyesatkan hamba-hamba Tuhan sehingga hamba-hamba Tuhan ini akhirnya ikut makan persembahan kepada berhala. Yang anehnya kenapa hamba-hamba Tuhan ini menjadi bodoh dan dibisa dipengaruhi oleh Izebel. Apalah arti menyandang jabatan hamba Tuhan padahal model seperti itu.

Kita lihat beberapa perbuatan Izebel di Tiatira yang sama dengan Izebel isterinya Ahab.
1.      Menyeret hamba-hamba Tuhan menyembah berhala.
Mereka menyesatkan hamba-hamba Tuhan. Ini yang terjadi di Tiatira, hamba-hamba Tuhan tersesat karena kena pengaruh wanita Izebel. Mengapa hamba-hamba Tuhan kena pengaruh seperti itu? Bila saya bayangkan dan berkata dalam hatiku betapa bodohnya hamba-hamba Tuhan itu.

Kalau hamba Tuhan saja mudah diseret apalagi kaum awam. Bukalah mata hari-hari terakhiri ini. Karena persoalan sidang jemaat Tiatira ini tidak fokus pada satu jemaat saja. Ini bisa mendunia, di mana saja sisi kehidupan dan komunitas orang Kristen dia bisa masuk.

Saudara bayangkan, betapa banyak hamba-hamba Tuhan disesatkan hanya karena nubuatan-nubuatan palsu. Sebab wanita Izebel ini mengatakan dia nabiah. Jadi mereka disesatkan oleh roh nubuatan palsu. Bagaimana bisa hamba Tuhan disesatkan dengan nubuatan palsu. Ini membuktikan betapa dangkalnya pemahaman mereka akan Firman Tuhan.

I Korintus 14:29-31
14:29 Tentang nabi-nabi -- baiklah dua atau tiga orang di antaranya berkata-kata dan yang lain menanggapi apa yang mereka katakan.
14:30 Tetapi jika seorang lain yang duduk di situ mendapat penyataan, maka yang pertama itu harus berdiam diri.
14:31 Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan.

Boleh bernubuat tetapi bukan untuk menyesatkan. Ada ciri kehidupan yang bernubuat, pertama dia cinta ibadah dan kedua dia cinta kesucian.

I Korintus 14:32-33
14:32 Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi.
14:33 Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.

Berarti nubuatan itu tidak sesukanya. Kalau nubuatan membuat hubungan dengan Tuhan tidak harmonis dan motivasinya bertujuan yang duniawi, itu sudah jelas palsu. Itulah yang terjadi di Tiatira. Lidia jauh-jauh hari sudah disingkirkan dari Tiatira ke Filipi.

2.      Jemaat yang mengikuti Izebel ini tidak patuh lagi terhadap suara penggembalaan
Karena apa? Karena sudah tertipu dengan wanita Izebel, dengan nubuatan. Coba lihat sekarang ini, orang lebih doyan dengan nubuatan. Bukan berarti itu semua salah.

Mereka berkata “kalau ibadah seyogyanya harus ada nubuatan” tetapi tidak boleh mengabaikan Firman Tuhan yang disuarakan oleh gembala. Padahal Firman Tuhan itu nubuatan terbesar tetapi sudah tidak diperhatikan.

Ini banyak kali kita tidak sadar yaitu membesar-besarkan nubuatan dan yang sebenarnya pemberitaan Firman pengajaran yang besar justru dikecilkan. Suara penggembalaan, suara gembala diringankan. Ini nasihat Tuhan kepada kita.           Jangan kita meremehkan suara Firman penggembalaan Bila muncul nubuatan-nubuatan kecil dalam sidang jemaat, bukan itu yang lebih besar tetapi Firman penggembalaan sebab itu yang akan memimpin dan mengarahkan ke mana kita melangkah.

3.      Arah ibadah sudah diselewengkan, sudah salah arah.
Yang harus kami waspadai, jangan sampai arah dan motivasi pelayanan kita sudah salah, sudah diselewengkan. Akhirnya apa yang terajadi? Kalau seperti itu maka kami hamba Tuhan mendapat bencana besar. Seperti dalam jemaat Tiatira, Tuhan menegur gembala di sana “karena engkau membiarkan wanita Izebel”. Mengapa membiarkan? Karena ada motivasi yang lain. Bisa saja dia mendapat keuntungan jasmani dari pelayanan wanita Izebel itu.

Imamat 19:29
19:29 Janganlah engkau merusak kesucian anakmu perempuan dengan menjadikan dia perempuan sundal, supaya negeri itu jangan melakukan persundalan, sehingga negeri itu penuh dengan perbuatan mesum.

Jangan biarkan anakmu untuk menjadi perempuan sundal. Secara jasmani, papa dan mama punya anak. Tetapi ini bicara yang rohani. Yang menjadi letak bahayanya kalau kami sebagai orang tua rohani membiarkan jemaat berzinah dalam arti zinah rohani. Semestinya jemaat itu diarahkan bagaikan wanita perawan atau gadis, anak dara untuk dinikahkan dengan Kristus tetapi malah kami rusak. Kami biarkan jemaat terlibat dalam dosa dan dalam praktek-praktek yang salah, ini yang bahaya bagi kami (gembala).

Itu sebabnya malaikat jemaat ini dicela. Ditekankan soal perzinahan di sini. Bukan perzinahan daging tetapi perzinahan rohani. Banyak di dalam Alkitab menyebutkan soal perzinahan rohani, termasuk Yakobus 4:4.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Hari-hari terakhir ini saya melihat ada perubahan wanita-wanita di sini yang sudah kelihatan semakin hebat dengan berdandan berlebihan! Saudara boleh berhias tetapi jangan seperti orang dunia.  

Yakobus 4:4 (Terjemahan Lama)
4:4 Hai kamu yang disifatkan seperti orang berzinah, tiadakah kamu ketahui bahwa persahabatan dengan dunia ini, ialah perseteruan dengan Allah? Sebab itu barangsiapa yang mau bersahabat dengan dunia ini, ia itulah menjadi seteru Allah.

Lebih baik kita ditelanjangi sekarang dari pada di pengadilan Tuhan kita ditelanjangi. Saya sebagai hamba Tuhan, saya tidak tega kalau nanti ada umat Tuhan yang terseok-seok atau ada dalam derita sengsara. Kerinduan kami hamba Tuhan supaya kita semua siap memanti kedatangan Tuhan.

Itu saya sebagai hamba Tuhan sedih kalau melihat ada umat Tuhan sudah punya kedudukan sebagai imam kemudian melepas. Sebab Tuhan sudah janji bahwa imam itu berkatnya dua kali lipat. Kalau malaikat Tiatira sudah gagal karena pengaruh Izebel, ini jangan sampai terjadi pada kita di sini.

Yesaya 61:6-7
61:6 Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita. Kamu akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan memegahkan diri dengan segala harta benda mereka.
61:7 Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu.

Itu sebabnya saya ngotot, jangan sampai saudara kehilangan berkat dua kali lipat ini. Ini berkat kesulungan, jangan sampai kita kehilangan ini. Saya tidak mau Tuhan berkata kepadaku “malaikat apa kau ini! Kenapa membiarkan mereka kehilangan berkat sulung!”.

Yesaya 65:13-14
65:13 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan makan, tetapi kamu akan menderita kelaparan; sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan minum, tetapi kamu akan menderita kehausan; sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan bersukacita, tetapi kamu akan mendapat malu;
65:14 sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan bersorak-sorai karena gembira hatinya, tetapi kamu akan mengerang karena sedih hati, dan kamu akan menangis karena patah semangat.

Ini akan terjadi pada 3,5 tahun aniaya antikristus. Ini yang saya takutkan sebagai hamba Tuhan.

Ayo mari umat Tuhan yang sudah menjadi imam menjadi pelayan Tuhan, setialah dalam melayani, sebab Tuhan sudah janji berkat dua kali lipat bagi saudara. Ayo layani Tuhan sampai Tuhan datang. Sidang jemaat layanilah Tuhanmu, layanilah Mempelai Laki-laki Sorga. Yang sudah jauh, ayo kembali layani Tuhan.

Tuhan Memberkati.



JADWAL IBADAH
Rabu   :           Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu  :           Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar