20191005

Kebaktian Doa Puasa, Sabtu 5 Oktober 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Mari kita memandang Tuhan secara pribadi. Bagi kehidupan yang takut akan hal-hal yang akan terjadi di depan, dia punya sikap berbeda dengan yang tidak takut. Jika kelak nanti apa yang ditulis oleh Firman ini menjadi kenyataan atau realita, maka yang beruntung adalah kehidupan yang punya persiapan. Dan yang masuk dalam suasana yang mengerikan adalah yang tidak punya persiapan.

Ibrani 10:19-25 (Ketekunan)
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Firman ini dikaitkan dengan hari Tuhan sudah dekat. Dari ayat 19 sampai 25 ada ajakan Tuhan lewat rasul Paulus. Ada 3 kali kata “marilah” ini ajakan Tuhan agar umat Tuhan saling mengajak, saling mendorong, saling memperingatkan. Itu tugas sebagai anggota Tubuh Kristus.

Dalam terang Tabernakel, kitab Ibrani ini terkena pintu tirai yang membatasi ruangan suci dan ruangan maha suci. Itu sebabnya ayat 19 sampai 21 diceritakan tentang pintu tirai yang memisahkan ruangan suci dan ruangan maha suci. Kemudian pintu tirai itu digambarkan sebagai tubuh atau dagingnya Yesus. Jadi untuk membuka pintu tirai dan melihat apa yang tersembunyi di ruangan maha suci, maka inilah jalannya:
Ibrani 10:20
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

Begitu besarnya kasih Tuhan kepada kita, Dia tidak hanya menghentar kita di halaman atau di ruangan suci, tetapi langsung Dia tunjuk tempat yang terakhir yakni ruangan maha suci.  Pelayanan ini Yesus buktikan dengan perobekan dagingnya di Golgota. Ketika Yesus disalib di Golgota maka itu adalah cara sorga untuk membuka jalan agar kita melihat apa yang tersembunyi di belakang tabir.

Kita tahu ada 3 pintu dalam Tabernakel.
1.      Pintu gerbang, memisahkan kerajaan terang yaitu kerajaan sorga dengan kerajaan gelap yaitu dunia. Itu bagaikan undangan Tuhan kepada manusia. Jika manusia menerima undangan ini maka dia akan masuk ke dalam halaman. Itu adalah kehidupan yang menerima undangan, dari kehidupan yang gelap diberikan undangan supaya dia datang kepada terang. Jika dia menerima undangan berarti dia ada di halaman. Kalau di luar halaman, dia tidak bisa mengetahui apa yang tersembunyi di halaman. Maka kehidupan yang belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dia tidak tahu apa yang tersembunyi di halaman maka ngomongnya seenak perut, ngomongnya tidak karu-karuan, ngomongnya tidak benar. Yang parahnya kalau ini terjadi dikalangan orang Kristen, kalau orang luar itu wajar-wajar saja karena dia ada di luar, rahasia dibalik pintu gerbang dia tidak tahu.

Mezbah korban bakaran adalah pemikiran sorga bagaimana menyelamatkan manusia berdosa lewat salib Golgota. Orang di luar pintu gerbang tidak tahu sebab hatinya tidak percaya kepada Yesus makanya ngomongnya tidak benar. Banyak orang ngomong tentang salib tetapi omongannya tidak benar karena dia ada di luar, ada di dunia, ada di wilayah gelap. Jangan saudara terganggu dan terusik dengan itu karena memang dia ada di luar pintu gerbang. Mereka ngelantur dan pada umumnya sifatnya mengejek serta menghina. Itu karena dia ada di luar sorga, di luar kerajaan sorga, di luar pintu gerbang.

2.      Pintu kemah
Sekarang saya dan saudara ada di wilayah halaman, ada ruangan lain di depan yang dibatasi oleh pintu kemah, ada yang tersembunyi di situ. Kalau standar kita masih rohani halaman, maka apa yang tersembunyui dalam ruangan suci itu tidak kita tahu. Kalau bertahan pada standar iman di halaman, maka ngomongnya juga ngelantur soal ruangan suci sebab dia tidak akan tahu apa yang ada dalam ruangan suci. Dia tidak akan tahu apa itu meja roti sajian, apa itu pelita emas, apa itu mezbah dupa emas, karena dia ada di halaman. Makanya kalau orang di halaman ngomong tentang apa yang ada di dalam ruangan suci, omongannya tidak akan benar.

Itu sebabnya rohani kita harus maju, iman percaya kita harus bertumbuh. Bukan menjadi orang Kristen yang kerdil imannya, hanya tinggal di halaman. Begitu ngomong tentang suasana ruangan suci dia tidak tahu karena baginya tertutup, masih tersembunyi. Kalau kita ada di ruangan suci maka hal yang tersembunyi itu sudah diungkap kepada kita dan kita tidak akan salah ngomong.

Kalau membaca Ibrani pasal 9 ada orang bisa salah kaprah, dia bisa berkata mezbah dupa emas ada di ruangan maha suci. Hal ini keliru, hanya perukupan dari mezbah dupa emas yang masuk ke ruangan maha suci setahun sekali. Setiap hari, pagi dan sore, imam besar masuk ke ruangan suci, membersihkan alat-alat di situ termasuk mezbah dupa emas. Sebab dikatakan setiap pagi dan sore dia membakar ukupan. Kalau masuk ke ruangan maha suci itu hanya 1 tahun 1 kali. Berarti mezbah dupa emas ada di ruangan suci, bukan di ruangan maha suci, karena ditangani setiap hari.

Saya harus memperlihatkan ini supaya jangan kita salah dalam menjalankan pelayanan ibadah kita sebagai umat Tuhan yang hidup akhir zaman ini.
Ibrani 9:1-4
9:1 Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia.
9:2 Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus.
9:3 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
9:4 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,

Untuk membuktikan bahwa mezbah dupa emas ada di ruangan suci, mari kita baca:
Keluaran 30:7-8
30:7 Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
30:8 Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun.

Jadi mezbah dupa emas itu pasti ada di ruangan suci, bukan di ruangan maha suci. Kalau dalam Ibrani 9:4 disebut seperti ada di ruangan maha suci. Hamba Tuhan bisa bingung membaca ini. Tetapi kita lihat di sini pelayanan Harun yang bersentuhan dengan mezbah ini adalah pagi dan sore. Setiap tahun sekali dia bawa masuk ke ruangan maha suci.

Pada pesta grafirat, dihubungkan dengan puasa. Jadi untuk kita menang menghadapi hawa nafsu daging, jangan kita tetap tinggal di halaman, tetapi harus masuk ke ruangan suci. Kalau rohani masih di halaman maka tersembunyi apa yang ada dalam ruangan suci, karena rohaninya masih kanak-kanak. Sekarang banyak anak Tuhan bahkan hamba Tuhan yang rohani masih standar halaman sehingga dia tidak mengerti apa itu mezbah dupa emas, apa itu kaki dian emas, apa itu meja roti sajian. Makanya ibadahnya diatur oleh konsep manusia saja. Ibadah rohani kanak-kanak di halaman itu belum jelas konsepnya makanya Tuhan katakan jangan diukur itu halaman.

Sekarang saya dan saudara didorong masuk ke ruangan suci lewat dorongan Roh Kudus. Pintu kemah berbicara kepenuhan Roh Kudus. Inilah yang akan mengungkap dan membuka apa yang tersembunyi di ruangan suci. Kalau anak Tuhan benar dibukakan tentang isi ruangan suci, maka dia tidak akan menganaktirikan salah satu alat dalam ruangan suci. Jadi anak Tuhan yang menganaktirikan salah satu alat ini, satu saat dia akan terlepas kembali ke halaman. Sebab dia tahu tetapi berlagak tidak tahu. Kalau bukan meja roti sajian yaitu pendalaman Alkitab yang dianak tirikan, paling banyak yang dianaktirikan adalah mezbah dupa emas. Padahal pagi sore mezbah dupa emas ini langsung ditangani oleh Imam Besar.

Jika kita menghadapi kegelapan malam, ayo kita lipatkan lutut menyembah Tuhan. Secara hurufiah, saat kita tidur kita tidak tahu apa yang terjadi. Tetapi kalau saat doa penyembahan kita ditangani oleh Imam Besar, tidak mungkin kita dibiarkan. Demikian juga pagi, jika kita melipatkan lutut sebelum beraktivitas sepanjang hari, maka saudara akan diberikan pengayoman atau perlindungan Tuhan sepanjang aktivitasmu sehari suntuk. Bagi orang yang ada di halaman dia tidak akan tahu hal ini.

Ketika mezbah dupa emas itu ditangani oleh Imam Besar pada pagi dan sore, dihubungkan dengan pelita yang pada pagi hari dibersihkan dan sore pelita dinyalakan. Jadi kehidupan yang menyembah, kelihatan dia hidup dalam terang. Tetapi kehidupan yang tidak tahu menyembah, bahkan kurang dalam soal menyembah, suram dan buram hidup rohaninya, karena pelitanya tidak bernyala, tidak ditangani oleh Imam Besar. Olehnya saat kita menyembah adalah saat pelita dibersihkan dan dinyalakan. Jadi kalau kita bukan lagi orang di halaman namun masuk pintu kemah maka kelihatan orang itu suka menyembah dan hidup dalam terang karena pelitanya menyala.

3.      Pintu tirai
Yang dibicarakan dalam Ibrani pasal 10 itu adalah pembukaan jalan baru. Kalau Harun mau masuk ruangan maha suci, dia angkat saja pintu tirai itu lalu masuk. Tetapi yang dimaksud dengan pembukaan jalan baru berarti ini hal lain dari pada sekedar masuk. Jalan baru yang dimaksud ini adalah perobekan daging, Harun tidak pernah merobek daging. Untuk bisa kita melihat hal-hal yang tersembunyi di ruangan maha suci maka Tuhan membuat jalan baru lewat perobekan dagingnya. Kalau tirai sudah robek maka semua diberi kesempatan untuk masuk, tidak ada lagi yang menjadi penghalang. Kitapun bisa masuk, sekarang kita ada di hadirat Tuhan.

Untuk mengerti apa yang tersembunyi di dalam ruangan maha suci, maka Tuhan membuat jalan baru.
Ibrani 10:19-20
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

Saya pribadi jika merenungkan ini, maka saya bisa melihat peti perjanjian. Berarti saya diiming-imingi Tuhan untuk menjadi peti perjanjian. Mengapa saya bisa melihat? Sebab ada yang sudah merobek dagingnya untuk membuka jalan. Jadi jika saya melihat persekutuan nikah yang sempurna antara Kristus dengan gereja dan gereja mau di bawa ke sana, maka saya melihat itu mahal harganya karena dibayar dengan perobekan daging Yesus.

Dari halaman ayo kita pacu, ada yang tersembunyi di halaman, jangan kita tinggal di luar. Setelah di halaman ada hal yang tersembunyi di ruangan suci, jangan kita hanya tinggal di halaman, ayo beranjak ke ruangan suci. Kemudian untuk ruangan maha suci, Yesus buka jalan baru yaitu perobekan daging untuk menghentar saudara menjadi peti perjanjian untuk menerima tutup peti perjanjian. Dikatakan oleh Tuhan ini adalah rahasia besar.

Maka setiap pintu ada menyembunyikan rahasia dibaliknya. Pintu gerbang menyembunyikan 2 objek yaitu mezbah korban bakaran dan kolam basuhan. Pintu kemah menyembunyikan 3 objek yaitu meja roti sajian, kaki dian emas dan mezbah dupa emas. Sekarang yang disembunyikan itu sudah dibuka lewat pintu yang dibuka bagi kita. Betapa tidak bijaknya kehidupan Kristen bila Tuhan sudah buka apa yang menjadi rahasia di dalamnya tetapi tidak dihargai.

Tabernakel itu bagaikan orbit, tempat di mana pelayan-pelayan ada pada orbitnya. Kalau keluar dari sana bagaikan bintang yang keluar dari orbitnya dan dia pasti jatuh. Planet bumi ini ada pada orbitnya. Dia berputar di situ dan tidak bisa keluar. Kalau dia keluar dari sana maka hancurlah dia. Kita ini ada pada orbit yaitu wilayah Tabernakel. Begitu gembala keluar dari orbit, itu bukan menguntungkan dirinya, tetapi menghancurkan dan mencelakakan dirinya dan jemaat. Saya tidak mau keluar dari orbit, saya harus tetap berpegang pada pengajaran Tabernakel ini. Jangan keluar, kalau keluar bukannya nyaman tetapi hancur, rusak dan binasa. Coba lihat saja setiap bintang jatuh itu malah merusak. Setiap hamba Tuhan jatuh bukannya berbuat baik tetapi merusak.

Tuhan sudah berikan kepada kita satu hal yang indah yaitu pikiran sorga, tetapi malah manusia memprotes, seakan-akan manusia itu lebih pandai dan lebih bijak dari Tuhan.
Amsal 21:30
21:30 Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN.
Bahkan yang lebih parah lagi, dulu pekabar mempelai, sekarang malah berkata “jangan ngomong-ngomong lagi tentang mempelai!”. Akhirnya dia rusak dan karena merusak maka dia binasa. Jika saudara bertemu orang-orang yang ngomong tentang pengajaran yang salah, tidak usah peduli, diam saja dan tinggalkan orang seperti itu. Jika ada orang yang menjelek-jelekan gembalamu tanya apa lagi kejelakannya lalu katakan “terima kasih banyak, Tuhan memberkati” lalu tinggalkan orang itu.

Efesus 3:12-13
3:12 Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.
3:13 Sebab itu aku minta kepadamu, supaya kamu jangan tawar hati melihat kesesakanku karena kamu, karena kesesakanku itu adalah kemuliaanmu.

Jadi jangan tawar hati melihat derita sengsara yang dialami oleh rasul Paulus. Bahkan Paulus katakan “kesesakanku itu adalah kemuliaanmu”.

Efesus 3:13 (Terjemahan Lama)
3:13 Sebab itu aku pinta, supaya jangan kamu tawar hati di dalam kesukaranku karena kamu, yang menjadi kemuliaan bagimu.

Jadi kesukaran yang dialami oleh Paulus itu karena umat. Saudara bayangkan, Yesus dan rasul Paulus. Ayat 12 dia bicara keberanian, ayat 13 kesukaran. Kalau Yesus mengalami perobekan daging, bagi rasul Paulus kesukaran itulah perobekan daging. Jadi lebih dahulu hamba Tuhan harus rela masuk dalam perobekan daging, tidak bisa dia mengelak. Perobekan daging Yesus adalah untuk kita menerima kemuliaan di ruangan maha suci. Kesukaran yang dialami gembala juga adalah untuk kemuliaan jemaat, berarti berjalan paralel.

II Korintus 1:7
1:7 Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.

Rasul Paulus sangat meyakini bahwa jemaat ini berpegang pada pengharapan. Karena apa? Karena buktinya mereka rela menerima kesengsaraan. Jadi anak Tuhan ini tidak berkata “rasain!” kepada gembalanya. Tidak! Tetapi mereka turut mengambil bagian dalam kesengsaraan, turut merasa. Bukannya malah berkata “wajar, dia hamba Tuhan”. Jadi hamba Tuhan dapat penghiburan, jemaat juga mendapat penghiburan. Hamba Tuhan dalam sengsara, jemaat juga turut mengambil bagian.

II Korintus 1:8
1:8 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.
Secara manusia rasul Paulus sepertinya tidak sanggup lagi.

II Korintus 1:9-10
1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.
1:10 Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,

Ternyata semua derita sengsara itu bertujuan supaya anak Tuhan dan hamba Tuhan itu menaruh pengharapan kepada Tuhan. Ini yang kita lihat dalam pelajaran Ibrani ini. Agar saya dan saudara benar-benar menjadi anak Tuhan yang memiliki pengharapan yang tidak lemas, tidak loyo, tidak lelah, letih, lesu ketika diperhadapkan dengan masalah-masalah atau kesengsaraan. Bahkan tetap menaruh pengharapan bahwa Dia akan menyelamatkan sekali lagi.

Kita ini tadinya di luar pintu gerbang. Kita tidak tahu dibalik pintu gerbang ada hal yang disembunyikan oleh Tuhan. Tetapi ketika kita dengar injil, ada undangan dan pintu gerbang dibuka, maka kita melihat ternyata ada mezbah korban bakaran di halaman. Mezbah korban bakaran ini pengertian bagi kita yaitu salib. Kemudian beranjak ada kolam basuhan. Kalau tidak masuk pintu gerbang maka kita tidak akan melihat yang tersembunyi ini. Tetapi bukan hanya kita lihat, kita harus masuk dalam praktek, bertobat dan beri diri dibaptis.

Seringkali sudah masuk di halaman tetapi berpuas diri. Kita lihat lagi ada pintu kemah. Berarti ada sesuatu di belakang pintu, ada yang tersembunyi dan tersimpan di balik pintu, masakan kita mau diam di luar pintu. Pintu dibuka oleh pekerjaan Roh Kudus di dalam hati dan diriku. Dan kita melihat di dalamnya ada alat-alat yang indah, lebih indah dari pada yang ada di halaman. Sebab yang di halaman dibuat dari tembaga dan alat di ruangan suci dibuat dari emas. Tetapi jangan sampai kita cuma terpukau melihat keindahan kaki dian emas, meja roti sajian dan mezbah dupa emas, tetapi apa maknanya ini. Dengan dibukanya pintu kemah maka kita diberi tahu oleh Tuhan bahwa inilah wilayah penggembalaan. Di situ ada makanan itulah meja roti sajian. Kemudian ada pelita emas, ada aliran sungai, itulah minuman. Setelah kita makan dan minum maka kita mengucap syukur dan menyembah, itulah mezbah dupa emas, memuja dan memuji Tuhan. Penerapan 3 alat ini adalah di dalam 3 macam ibadah.

Jemaat, kalau kalian dengar hal yang diulang, berdoa, berarti ada jiwa baru yang hadir. Jangan malah saudara berkata “itu-itu saja yang disampaikan!” padahal itu maksudnya karena ada yang perlu ditolong.

Setelah 3 alat ini kita jalani maka kita lihat ruangan lain lagi di belakang. Berarti ada sesuatu yang Tuhan simpan dan sembunyikan di belakang. Untuk membuka pintu ini luar biasa pembayaran harganya yaitu lewat perobekan daging Yesus (salib). Ini membuka jalan baru bagi kita. Kalau Tuhan sudah membuka jalan baru, sikap kita bagaimana?
Ibrani 10:22-25
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Ada 4 kali kata marilah, berarti 4 penjuru alam ini Tuhan ajak. Dan dikunci dengan ayat 25, dikatakan oleh Tuhan “menjelang hari Tuhan yang mendekat”. Bapak, ibu, kekasih di dalam Tuhan, sayapun sebagai hamba Tuhan harus berjuang. Kenapa saya harus berjuang ekstra? Karena saya harus memperjuangkan diriku, nikahku dan jemaat. Jadi 3 unsur yang saya harus gumuli, itu berat. Tetapi pengharapan, itu yang membuat jadi kuat dan ringan. Karena saya berhadapan dengan apa yang Tuhan sedang lakukan dalam gereja Tuhan.

Ibrani 9:6
9:6 Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka,

Ketika kita ada di wilayah ruangan suci, kita diatur. Jadi di dalam wilayah penggembalaan kita harus rela diatur. Kadang kita tidak mau diatur, kita mau mengatur diri sendiri. Padahal ada yang disuruh oleh Tuhan untuk mengatur kita. Itulah imam yang mengatur kita. Dia atur meja roti sajian, dia susun 6 ketul roti pada satu tumpukan dan menaruh wadah untuk korban curahan, pelita emas dia atur dan mezbah dupa emas diatur. Jadi apa aktivitas kita diatur oleh hamba Tuhan kepercayaan Tuhan. Kadang kita tidak mau diatur, malah berontak, berarti mengatur diri sendiri. Padahal kita mengatakan kita adalah domba gembalaan tetapi tidak mau diatur oleh Tuhan lewat hamba Tuhan dalam 3 macam ibadah. Nanti orang seperti itu akan menyesal, sebab akan tertinggal 3.5 tahun aniaya antikrist.

Di depan ini ada hal yang sangat tidak mengenakkan bagi kita. Nanti orang itu akan berkata “hal ini saya tidak suka, kenapa bisa kena!”. Itu akibat tidak mau diatur.
Pengkhotbah 12:1
12:1 Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",

Pengkhotbah 12:1 (Terjemahan Lama)
12:1 Ingatlah olehmu akan Khalikmu pada masa mudamu, dahulu dari pada datang hari yang jahat dan tahun apabila katamu kelak: Tiada aku suka akan dia.

Walaupun dia tidak suka tetapi itu sudah kena pada dirinya. Itu akibat dari tidak mau diatur. Sudah kena baru dia mau berkata “saya tidak suka”. Itu sebabnya Ibrani 9:6 mengajak kita supaya mau diatur.

Saya minta maaf kepada jemaat sebab pada hari minggu lupa mengumumkan bahwa hari ini ada doa puasa. Tetapi waktu kerja bakti, peserta yang kerja bakti ngomong di meja makan “ini hari kita doa puasa” saya menangkap itu. Begitu saya mendengar ada yang berkata tentang doa puasa berarti dari jemaat sendiri ada yang merindukan, saya yang salah dan saya minta ampun kepada Tuhan. Inilah umat yang mau diatur.
Ibrani 9:6-10
9:6 Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka,
9:7 tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.
9:8 Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
9:9 Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,
9:10 karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan, hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.

Kita sudah ada pada waktu pembaharuan. Sayapun sebagai hamba Tuhan juga mau diatur. Kerinduan hati kami yang mengatur adalah supaya kita masuk di ruangan maha suci, melihat keajaiban Tuhan, melihat rahasia yang ada di ruangan maha suci. Karena rahasia ini adalah rahasia besar maka dibayar lewat pengorbanan luar biasa yaitu perobekan dagingnya Yesus.

Saya minta ampun kepada Tuhan kalau saya sebagai hamba Tuhan masih terseok-seok, belum secara utuh daging ini dirobek. Saya berdoa supaya Tuhan kuatkan. Sidang jemaat yang melihat kesengsaraan hamba Tuhan, ambilah bagian dalam kesengsaraan hamba Tuhan. Jangan malah berkata “biarkan saja supaya dia rasa”. Kita harus mengambil bagian dalam kesengsaraan Kristus Yesus. Kita semua mau dibawa oleh Tuhan untuk menikmati alam ruangan maha suci, menikmati suasana Peti Perjanjian. Itu yang Tuhan dambakan dalam diri kita, suasana nikah rohani.

Tuhan Memberkati.






SESI II

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Ibrani 10:19-25 (Ketekunan)
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Dalam ayat 25 ada perkataan yang diulang yaitu pertemuan-pertemuan. Jika ini dikaitkan dengan hari Tuhan yang semakin mendekat berarti di mata Tuhan betapa pentingnya umat Tuhan mengadakan pertemuan-pertemuan. Tentu pertemuan yang paling utama adalah 3 macam ibadah. Adapun pertemuan-pertemuan yang lain itu adalah kelimpahan. Misalnya nanti KKR tanggal 5,6,7 November, itulah kelimpahan Firman sehingga kita menggelar KKR untuk orang lain menikmati apa yang telah kita nikmati dalam kelimpahan ini.

Lebih dahulu kita lihat perkembangannya. Di halaman ada mezbah korban bakaran, itu berkembang ke ruangan suci menjadi mezbah dupa emas. Dari mezbah korban bakaran, kasih Tuhan kepada kita sehingga Dia berkorban, maka di ruangan suci kita harus mengasihi Tuhan (berarti imbang) lewat doa penyembahan yang ditunjukan oleh alat mezbah dupa emas. Mezbah dupa emas ini berkembang ke ruangan maha suci dalam bentuk 2 loh batu yang menunjuk kasih Tuhan. Kolam basuhan di pelataran itu menunjuk baptisan air, berkembang ke ruangan suci menjadi meja roti sajian, kita dibasuh dengan air Firman. Dan meja roti itu berkembang ke ruangan maha suci menjadi buli-buli emas berisi manna. Kemudian pintu kemah menunjuk kepenuhan Roh Kudus, itu berkembang masuk ke ruangan suci itulah pelita emas. Kemudian pelita emas ini berkembang masuk ke ruangan maha suci yaitu tongkat Harun yang bertunas.

Kita lihat perjalanan kita, apakah perjalanan kita ada mengarah pada peti perjanjian ini. Apakah mezbah korban bakaran yang menunjuk Yesus berkorban karena mengasihi kita, kita tanggapi dengan mezbah dupa emas yaitu kita memuji dan menyembah Tuhan. Apakah kematian dan kebangkitan Kristus yang ditandai dengan bejana pembasuhan itu kita tanggapi dengan memberi diri kita dibasuh dan dimandikan oleh air Firman Tuhan. Jangan hanya puas kita dibaptis, itu baru 1/3 jalan. Harus kita tindak lanjuti bukan hanya dengan baptisan air tetapi kita mandi air Firman Allah, di mana kita bersekutu dengan meja roti sajian. Di sana kita menikmati bagaimana mandi air Firman Allah itu agar jangan menjadi umat Tuhan yang tidak ada upaya untuk lepas dari cacat, kerut dan cela. Banyak cacat, kerut dan cela kita. Kerut itu adalah hal-hal yang lama, kalau orang wajahnya sudah mengkerut itu berarti sudah tua, hal-hal lama itu masih seringkali melekat. Dan ini harus digarap dalam ruangan suci kemudian berujung ke ruangan maha suci, maka di sana roti manna yang 1 gomer itu ada dalam buli-buli emas di dalam peti perjanjian.

Karena tadi Tuhan katakan “Aku buka jalan baru” berarti Tuhan perlihatkan bahwa saya dan saudara Tuhan bukakan jalan baru untuk masuk ke ruangan maha suci. Di ruangan maha suci ada dua komponen tetapi dalam kesatuan yaitu peti dan tutup peti. Berarti kalau Tuhan bukakan jalan, kita diberi kesempatan ke ruangan maha suci maka kita lihat itu peti perjanjian. Kalau melihat peti perjanjian maka kita melihat apa isi peti perjanjian itu. Isi peti perjanjian tadi mulai perkembangan dari halaman ke ruangan suci baru terakhir ke ruangan maha suci.

Isi peti perjanjian ada 3 yaitu dua loh batu, tongkat Harun dan buli-buli emas berisi manna. Alat-alat ini ada kisah dan riwayat masing-masing. Ini yang kita lihat karena Tuhan buka jalan baru untuk kita melihat ini.

1.      Riwayat 2 loh batu
Keluaran 24:12
24:12 TUHAN berfirman kepada Musa: "Naiklah menghadap Aku, ke atas gunung, dan tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka."

2 loh batu itu adalah hukum dan perintah yang telah Tuhan tuliskan untuk diajarkan kepada umat dan yang pertama diterima oleh Musa. Tetapi 2 loh batu yang pertama ini dipecahkan oleh Musa.
Keluaran 32:19-20
32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.
32:20 Sesudah itu diambilnyalah anak lembu yang dibuat mereka itu, dibakarnya dengan api dan digilingnya sampai halus, kemudian ditaburkannya ke atas air dan disuruhnya diminum oleh orang Israel.

Mengapa Musa pecahkan? Karena murkanya Musa melihat mereka membangun lembu emas. Dua loh batu ini bicara kasih, loh batu pertama ada 4 hukum dan loh batu kedua ada 6 hukum, itu ada di tangan Musa. Karena adanya penyelewengan dan penyembahan berhala, maka 2 loh batu itu pecah. Jika kita melihat bagaimana lawatan kasih sayang Tuhan kepada kita karena Tuhan melihat saya dan saudara hidup di dalam penyembahan berhala, hidup bagaikan orang menyembah terafim yaitu hidup dalam kekerasan hati dan tegar tengkuk, maka rela kasih, rela Yesus itu hancur di Golgota seperti 2 loh batu yang dibanting oleh Musa. Seperti itulah Yesus rela mati di Golgota untuk menghancurkan berhala yang ada pada hati kita.

Sesudah berhala ini dihancurkan oleh Musa, kemudian baru Tuhan suruh buat dua loh batu yang baru. Dan Tuhan ada perjanjian untuk mereka menang menghadapi bangsa yang ada di Kanaan itu. Jika kita katakan kita menerima Yesus dan Allah itu kasih adanya, berarti kita menyembah Allah yang adalah kasih. Tetapi kalau kita sandingkan dengan berhala tidak mungkin kita bisa menang menghadapi bangsa-bangsa di Kanaan. Ada 11 bangsa di Kanaan tetapi yang sering disebut ada 6 atau 7 suku bangsa.

Sebabnya harus dibuat 2 loh batu yang kedua, Musa yang membuat tetapi Tuhan yang menulis. Kalau loh batu pertama Tuhan yang buat dan Tuhan yang menulis.
Keluaran 34:1 (Dua loh batu yang baru)
34:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula, maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman yang ada pada loh yang mula-mula, yang telah kaupecahkan.

Jadi hukum pada 2 loh batu pertama disalin kembali pada 2 loh batu kedua, jadi tidak berubah. 2 loh batu menunjuk kasih, Tuhan itu kasih.
I Yohanes 4:8-10
4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Dalam pasal 34 ini sekaligus janji Tuhan kepada umat Israel.
Keluaran 34:6-7,29-30
34:6 Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,
34:7 yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat."
34:29 Ketika Musa turun dari gunung Sinai -- kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu -- tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN.
34:30 Ketika Harun dan segala orang Israel melihat Musa, tampak kulit mukanya bercahaya, maka takutlah mereka mendekati dia.

Jadi kesimpulannya dua loh batu pertama itu dipecahkan karena ada berhala pada umat Israel. Kemudian dari riwayatnya ini, benar-benar Tuhan memperlihatkan kepada kita bahwa diriNya tidak mau disejajarkan atau disandingkan dengan yang lain. Tuhan melihat dan merasakan jika Dia disandingkan dengan yang lain, itu hanya menghadirkan murka. Dua loh batu pertama dipecahkan dan loh batu kedua tidak lagi dipecahkan, jadi hanya 1 kali. Jadi jika hidup saudara sebagai calon Mempelai Wanita mengklaim ada 2 loh batu, tetapi masih disandingkan dengan berhala itu sama dengan melecehkan Tuhan! Berarti gagal, dua loh batu tidak ada di dalam peti. Kalau dua loh batu saja tidak ada bagaimana dengan buli-buli emas dan tongkat Harun, sebab ketiganya harus ada. Jadi kalau anak Tuhan mengatakan kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama tetapi realisasinya ada berhala, berarti ada kekerasan hati dan keserakahan, itu sama dengan dua loh batu tidak ada pada kita, berarti pecah. Ini yang tidak boleh terjadi pada kita.

Keluaran 34:10
34:10 Firman-Nya: "Sungguh, Aku mengadakan suatu perjanjian. Di depan seluruh bangsamu ini akan Kulakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib, seperti yang belum pernah dijadikan di seluruh bumi di antara segala bangsa; seluruh bangsa, yang di tengah-tengahnya engkau diam, akan melihat perbuatan TUHAN, sebab apa yang akan Kulakukan dengan engkau, sungguh-sungguh dahsyat.

Jadi 2 loh batu yang dibuat oleh Musa dan ditulis oleh Tuhan ini, ditambah lagi Tuhan dengan perjanjian.

a)      Tuhan melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib
Perbuatan ajaib apa yang akan Tuhan lakukan? Apakah hanya orang buta melihat dan orang lumpuh berjalan? Ini perbuatan yang ajaib yang dahsyat luar biasa.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Jadi 2 loh batu yang kedua dibuat oleh Musa dan dicatat oleh Tuhan. Kalau itu kita hayati dan benar-benar hidup di dalamnya maka saudara tanpa sadar, kita sebenarnya dibawa oleh Tuhan kepada ajaib yang dahsyat. Ini sebenarnya yang mau Tuhan lakukan. Jangan sampai kita gagal. Saya rindu ada pada ajaib Tuhan yang dahsyat. Membelah laut Kolsum sudah dahsyat, membelah Yordan sudah dahsyat, api turun dari langit sudah dahsyat. Tetapi apa yang lebih dahsyat yang Tuhan maksud, yaitu Wahyu 12:1

b)      Tuhan akan menghalau bangsa-bangsa yang ada di Kanaan
Keluaran 34:11
34:11 Tetapi engkau, berpeganglah pada yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini. Lihat, Aku akan menghalau dari depanmu orang Amori, orang Kanaan, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

Ini adalah perintang-perintang atau penghalang-penghalang yang mengganjal rohani kita sehingga tidak menikmati ajaib tadi. Makanya Tuhan janji hal-hal itu akan Tuhan halau jika ada 2 loh batu, ada kasih dalam diri kita.

Keluaran 34:12
34:12 Berawas-awaslah, janganlah kauadakan perjanjian dengan penduduk negeri yang kaudatangi itu, supaya jangan mereka menjadi jerat bagimu di tengah-tengahmu.

Kalau tadi dua loh batu pecah karena mereka bangun lembu emas. Ingat, berikutnya ada bujukan. Jadi loh batu pecah pertama karena mereka tidak tabah menanti turunnya Musa.

Keluaran 34:13-17
34:13 Sebaliknya, mezbah-mezbah mereka haruslah kamu rubuhkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, dan tiang-tiang berhala mereka kamu tebang.
34:14 Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu.
34:15 Janganlah engkau sampai mengadakan perjanjian dengan penduduk negeri itu; apabila mereka berzinah dengan mengikuti allah mereka dan mempersembahkan korban kepada allah mereka, maka mereka akan mengundang engkau dan engkau akan ikut makan korban sembelihan mereka.
34:16 Apabila engkau mengambil anak-anak perempuan mereka menjadi isteri anak-anakmu dan anak-anak perempuan itu akan berzinah dengan mengikuti allah mereka, maka mereka akan membujuk juga anak-anakmu laki-laki untuk berzinah dengan mengikuti allah mereka.
34:17 Janganlah kaubuat bagimu allah tuangan.

Di sini akan ada bujuk rayu persekutuan yang salah. Kalau ada orang berkata “persekutuan yang kami lakukan begini dan begitu” tetapi saya berkata persekutuan bagaimana sebenarnya yang kamu lakukan. Bagiku tidak membanggakan, kalau persekutuan itu dinodai tradisi dunia itu perzinahan! Walaupun persekutuan besar tetapi cara dunia dikemas di dalamnya maka itu zinah! Itu menyakiti Tritunggal Allah. Untuk apa saya bangga kalau seperti  itu. Biarpun diberikan surat penghargaan dari presiden manapun, tetapi kalau ada zinah rohani di dalamnya, apa gunanya persekutuan itu!

c)      Kamu akan merayakan masa raya Tuhan
Keluaran 34:18-20
34:18 Hari raya Roti Tidak Beragi haruslah kaupelihara; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi, seperti yang Kuperintahkan kepadamu, pada waktu yang ditetapkan dalam bulan Abib, sebab dalam bulan Abib itulah engkau keluar dari Mesir.
34:19 Segala apa yang lahir terdahulu dari kandungan, Akulah yang empunya, juga segala ternakmu yang jantan, anak yang lahir terdahulu dari lembu atau domba.
34:20 Tetapi anak yang lahir terdahulu dari keledai haruslah kautebus dengan seekor domba; jika tidak kautebus, haruslah kaupatahkan batang lehernya. Setiap yang sulung dari antara anak-anakmu haruslah kautebus, dan janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa.

Itulah nasib kita bangsa kafir. Seandainya tidak ada Anak Domba Allah yang menebus kita, maka kita bangsa kafir tidak ada hubungan dengan Kepala.

d)      Kamu akan membawa buah bungaran kepada Tuhan, berarti ada hasilnya.
Keluaran 34:21-23,25,27-28
34:21 Enam harilah lamanya engkau bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah engkau berhenti, dan dalam musim membajak dan musim menuai haruslah engkau memelihara hari perhentian juga.
34:22 Hari raya Tujuh Minggu, yakni hari raya buah bungaran dari penuaian gandum, haruslah kaurayakan, juga hari raya pengumpulan hasil pada pergantian tahun.
34:23 Tiga kali setahun segala orangmu yang laki-laki harus menghadap ke hadirat Tuhanmu TUHAN, Allah Israel,
34:25 Janganlah darah korban sembelihan yang kepada-Ku kaupersembahkan beserta sesuatu yang beragi, dan janganlah ada dari korban sembelihan pada hari raya Paskah bermalam sampai pagi.
34:27 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tuliskanlah segala firman ini, sebab berdasarkan firman ini telah Kuadakan perjanjian dengan engkau dan dengan Israel."
34:28 Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.

Hal yang tidak boleh kita lewatkan adalah tentang buah bungaran.

Isi pertama yang harus kita jiwai adalah 2 loh batu. Sebab nanti dalam kaabah Salomo, buli-buli emas berisi manna dan tongkat Harun sudah tidak ada. Yang tetap ada adalah dua loh batu. Makanya ini ditaruh pada urutan awal. Kasih Allah kita terima dan kita balik mengasihi Tuhan. Kalau kita katakan mengasihi Tuhan lalu beribadah dan melayani kemudian kita sandingkan dengan berhala, itu memilukan hati Tuhan. Kalau kita mengadakan pertemuan tetapi dicemarkan dengan hal-hal yang duniawi maka itu juga menyebalkan hati Tuhan. Ini jangan sampai terjadi.

Jadi ada maksud-maksud indah di dalamnya. Memiliki 2 loh batu berarti kita memiliki perbuatan ajaib Tuhan, menang menghadapi daging dan dunia, terlibat dalam merayakan masa raya Tuhan dan berhasil tampil sebagai buah bungaran di hadapan Tuhan.

2.      Riwayat buli-buli emas berisi manna
Keluaran 16:32
16:32 Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir."

Perkataan hamba Tuhan ini menggaris bawahi perintah Tuhan. Kalau si A mengaku hamba Tuhan tetapi berkata keluar dari konteks Firman, itu salah. Tetapi kalau dia berkata sesuai Firman Tuhan maka itu adalah buli-buli yang ada roti di dalamnya, maka jemaat menyambut. Kalau saya berkata tetapi tidak seperti kata Firman, maka saudara tidak akan menerima roti manna dan tidak mungkin ada roti manna di dalam hati saudara. Maka perkataan hamba Tuhan itu harus sesuai perintah Tuhan, menggaris bawahi perintah Tuhan baru ada roti manna. Kalau tidak maka ucapannya itu bukan roti manna, bukan Firman yang turun dari sorga.

Sebenarnya buli-buli emas yang berisi manna itu adalah kesaksian nyata dalam hidup kita bahwa kita mendengar perkataan hamba Tuhan yang seperti Firman. Makanya rasul Paulus berkata “kamu adalah surat terbuka yang ditulis oleh tangan kami dengan dawat Roh Kudus”. Saya membaca ini seperti ditampar oleh Tuhan, saya takut jika yang saya sampaikan tidak seperti Firman Tuhan. Sama dengan jemaat punya hati sama seperti buli-buli emas tetapi kosong dari roti manna. Apalagi kalau hatinya belum seperti emas, itu rugi 2 kali.

Keluaran 16:33-36
16:33 Sebab itu Musa berkata kepada Harun: "Ambillah sebuah buli-buli, taruhlah manna di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan TUHAN untuk disimpan turun-temurun."
16:34 Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah buli-buli itu ditempatkan Harun di hadapan tabut hukum Allah untuk disimpan.
16:35 Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.
16:36 Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.

Jadi kesaksian nyata dalam diri kita bahwa kita ada firman di dalam hati kita yang bagaikan buli-buli emas, maka ingatlah perpuluhan! Jadi yang ada di dalam buli-buli emas itu adalah perpuluhan. Anak Tuhan yang hatinya ada buli-buli emas, itulah anak Tuhan yang adalah milik Tuhan. Kalau dia milik Tuhan maka kembalikan 1/10, buktikan bahwa dirimu adalah milik Tuhan. Ini bukti nyata yang bersuara keras dan lantang yang ada di dalam peti perjanjian, dalam hati anak Tuhan yang menjadi Mempelai Wanita. Jadi kalau merasa berat mengembalikan perpuluhan itu berarti hidupnya kosong dan tidak akan jadi mempelai. Yang akan dia alami adalah siksaan 3,5 tahun antikristus atau dia menjadi mempelai wanita iblis.

Makanya jangan main-main dengan buli-buli emas ini. Buli-buli emas ini adalah kesaksian nyata bahwa kita adalah milik Tuhan. Kalau ini tidak ada sama dengan kita tidak diakui sebagai miliknya Tuhan. Kalau saya yang mengajar malah kosong soal itu, berarti saya bohong di hadapan Tuhan dan tidak akan masuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Makanya jangan sedikitpun perasaan gundah, perasaan galau, perasaan berat mengembalikan perpuluhan. Sebenarnya kalau saudara betul mengasihi Tuhan (ada dua loh batu) dan pegang seperti apa yang dikatakan Firman, maka saudara mengakui bahwa engkau miliknya Tuhan.

Jikalau saudara abaikan perpuluhan dan saudara sadar mau mengembalikan, berarti saudara menambah pekerjaan, harus didenda oleh Tuhan 1/5. Kalau seharusnya tadi 10.000 terpaksa jadi 12.000.

3.      Tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam
Bilangan 17:1-13
17:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
17:2 "Katakanlah kepada orang Israel dan suruhlah mereka memberikan kepadamu satu tongkat untuk setiap suku. Semua pemimpin mereka harus memberikannya, suku demi suku, seluruhnya dua belas tongkat. Lalu tuliskanlah nama setiap pemimpin pada tongkatnya.
17:3 Pada tongkat Lewi harus kautuliskan nama Harun. Bagi setiap kepala suku harus ada satu tongkat.
17:4 Kemudian haruslah kauletakkan semuanya itu di dalam Kemah Pertemuan di hadapan tabut hukum, tempat Aku biasa bertemu dengan kamu.
17:5 Dan orang yang Kupilih, tongkat orang itulah akan bertunas; demikianlah Aku hendak meredakan sungut-sungut yang diucapkan mereka kepada kamu, sehingga tidak usah Kudengar lagi."
17:6 Setelah Musa berbicara kepada orang Israel, maka semua pemimpin mereka memberikan kepadanya satu tongkat dari setiap pemimpin, menurut suku-suku mereka, dua belas tongkat, dan tongkat Harun ada di antara tongkat-tongkat itu.
17:7 Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum Allah.
17:8 Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam.
17:9 Kemudian Musa membawa semua tongkat itu keluar dari hadapan TUHAN kepada seluruh orang Israel; mereka melihatnya lalu mengambil tongkatnya masing-masing.
17:10 TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati."
17:11 Dan Musa berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, demikianlah diperbuatnya.
17:12 Tetapi orang Israel berkata kepada Musa: "Sesungguhnya kami akan mati, kami akan binasa, kami semuanya akan binasa.
17:13 Siapa pun juga yang mendekat ke Kemah Suci TUHAN, niscayalah ia akan mati. Haruskah kami habis binasa?"

Ini hasil semalam suntuk 12 tongkat itu ada di hadirat Tuhan. Ini ajakan Tuhan kepada kita. Jika saudara menghadapi tantangan dan memang kita tidak bisa mengelak, banyak tantangan yang kita hadapi, maka ambilah sikap duduk di kaki Tuhan semalaman. Jadi menghadapi tantangan yang begitu deras menerjang kehidupan kita, cobalah secara pribadi kita duduk semalam suntuk di kaki Tuhan, nanti kita melihat kehidupan kita bertunas dan ada mujizat Tuhan. Ini pasti terjadi.

Zefanya 2:9-10
2:9 Sebab itu, demi Aku yang hidup -- demikianlah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel -- maka Moab akan menjadi seperti Sodom dan bani Amon seperti Gomora, yakni menjadi padang jeruju dan tempat penggalian garam dan tempat sunyi sepi sampai selama-lamanya. Sisa-sisa umat-Ku akan menjarah mereka dan yang masih tinggal dari bangsa-Ku itu akan memiliki mereka sebagai warisan."
2:10 Inilah yang menjadi bagian mereka sebagai ganti kecongkakan mereka, sebab mereka telah mencela dan membesarkan diri terhadap umat TUHAN semesta alam.

Arti ayat 9 berarti berani melawan Amon yang memutar balikan fakta, yang benar dia bilang salah, yang salah dia bilang benar. Kemudian ada Moab. Moab itu pandangannya sama semua gereja, itu harus dilawan! Jangan kita punya prinsip semua sama saja. Kalau masih ada prinsip seperti itu berarti kita masih memiliki roh Moab. Nasib orang yang seperti itu nanti seperti Sodom dan Gomora! Menghadapi dunia akhir zaman ini memang berat, jangan sampai kita dibawa beralun-alun sehingga mengatakan semua sama saja.

Tongkat Harun ini menghadapi persoalan di dalam. Ternyata semua persoalan di dalam. 2 loh batu persoalan di dalam, buli-buli emas persoalan di dalam, tongkat Harun juga persoalan di dalam. Ternyata di dalam gereja banyak masalah di dalam. Mulai dari masalah diri sendiri. Olehnya mari kita mengambil sikap diam di hadapan Tuhan semalam suntuk.

Kalau Tuhan lihat kasihan ini anakKu digulung masalah dalam kehidupannya tetapi dia datang di kaki Tuhan semalam suntuk memohon-mohon belas kasihan Tuhan, masakan Tuhan tega tidak menolong.

Ketika pagi hari Musa masuk dan memeriksa, ternyata tongkat Harun yang bertunas, itulah yang disimpan di dalam peti perjanjian. Bukan tongkat Musa yang disimpan, tongkat Musa untuk menghadapi masalah di luar tetapi tongkat Harun untuk menghadapi masalah di dalam.

Setelah itu muncul bahasa yang mengerikan yaitu mati, binasa! Jadi tidak main-main tongkat Harun ini. Jika dia tampil dan tidak dihargai maka akibatnya mati dan binasa.
Bilangan 17:10,12-13
17:10 TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati."
17:12 Tetapi orang Israel berkata kepada Musa: "Sesungguhnya kami akan mati, kami akan binasa, kami semuanya akan binasa.
17:13 Siapa pun juga yang mendekat ke Kemah Suci TUHAN, niscayalah ia akan mati. Haruskah kami habis binasa?"

Saudara bayangkan kalau ada di luar rencana Allah dan tidak punya salah satunya yaitu tongkat Harun, akibatnya mati dan binasa. Itu sebabnya kita harus punya ketiganya. Ini digalakkan di ruangan suci. Ruangan suci inilah tempat penggodokan sehingga menampilkan dua loh batu, tongkat Harun dan buli-buli emas berisi manna.

Tiga alat di ruangan suci ini berkembang ke ruangan maha suci. Mezbah dupa emas perkembangannya menjadi dua loh batu, pelita emas perkembangannya menjadi tongkat Harun, meja roti sajian perkembangannya menjadi buli-buli emas berisi manna. Kalau ini tidak ada bagaimana kita bisa ada di ruangan maha suci. Untuk memungkinkan 3 hal ini maka Tuhan sudah perlihatkan Dia merobek dan mengoyak dagingNya untuk membuka jalan supaya kita ada di sana. Maksudnya agar kita berjalan dan memiliki 3 hal ini. Terima kasih banyak Tuhan Yesus, Engkau terlalu baik bagi kami.

Menghadapi masalah yang saudara hadapi secara pribadi, duduklah di kaki Tuhan, kalau bisa semalam suntuk. Jika menghadapi pekerjaan yang kita hadapi secara bersama, kita juga secara bersama duduklah di kaki Tuhan semalam suntuk, diamlah di kaki Tuhan dan lihat nanti mujizat Tuhan akan terjadi.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar