20191012

Kebaktian Doa, Sabtu 12 Oktober 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 6:67-71
6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
6:69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
6:70 Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis."
6:71 Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.

Injil Yohanes ini dibuka dengan perkataan “apakah yang kamu cari”.
Yohanes 1:38
1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"

Kemudian ditutup dengan “apa yang kamu cari”.
Yohanes 18:4; 20:15
18:4 Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?"
20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."

Di dalam Yohanes 6:22-27 kita melihat orang berbondong-bondong mencari Yesus. Mereka sudah menemukan Yesus, tetapi ketika Yesus menampilkan Firman pengajaran maka orang banyak yang tadi mencari Yesus berbalik meninggalkan Yesus (Yohanes 6:60-66). Ini pembelajaran Tuhan kepada kita, jangan sampai kita seperti mereka. Kita mencari Yesus, sudah ketemu Yesus dan ketika Yesus menampilkan Firman pengajaran, justru di dalamnya ada paket kehidupan, tetapi malah berbalik meninggalkan Yesus. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita.

Ketika murid-murid yang banyak ini meninggalkan Yesus, dalam hati Yesus tidak ada perasaan “kasihan Aku ditinggal”. Orang yang tadi mencari Yesus dan menemukan, setelah Yesus menampilkan Firman pengajaran yang di dalamnya ada kehidupan, anehnya mereka diberikan kehidupan tetapi malah meninggalkan kehidupan dan menuju pada kematian. Ini berarti berbalik arah. Tadinya mencari Yesus berarti mencari kehidupan, setelah menemukan Yesus berarti menemukan kehidupan, kenapa mereka malah meninggalkan kehidupan. Kehidupan itu bukan ditemukan begitu saja, tetapi harus digodok oleh Firman pengajaran. Ini yang membuat mereka ramai-ramai meninggalkan Yesus.

Sangat disayangkan jika di dalam gereja Tuhan, apalagi kita yang sudah di dalam pengajaran kemudian kembali membelakangi Firman pengajaran. Itu sama dengan meninggalkan dunia kehidupan dan kembali kepada dunia kematian. Tadinya dari dunia kematian menuju dunia kehidupan namun akhirnya terjun bebas menuju ke dunia kematian. Inilah perjalanan manusia, inilah perjalanan orang percaya yang kita temukan di dalam Firman Allah ini. Ini adalah pembelajaran bagi kita supaya jangan kita seperti itu.

Mereka sudah menerima Firman pengajaran dan diakui oleh Petrus “perkataanMu adalah kehidupan” sehingga Petrus dan teman-temannya tidak mau meninggalkan Yesus. Tetapi dikunci perkataan Yesus “di antara kamu ada seorang iblis yang akan menyerahkan Aku”. Lebih parah lagi yang satu ini. Kalau yang lain tadi langsung meninggalkan Yesus dan terjun bebas dalam kematian kekal. Tetapi yang satu ini sudah menuju terjun bebas dalam neraka tetapi masih sempat menyerahkan Yesus. Siapa Yesus? Pribadi yang perkataannya adalah kehidupan. Dia menyerahkan Yesus berarti tidak mau peduli dengan kehidupan. Dia ini nampak sangat jahat dan ini juga bisa terjadi di mana-mana.

Yang lain diam-diam berangkat ramai-ramai. Hanya sekilas saja berkata “perkataan ini keras, siapa yang sanggup mendengarnya” kemudian mereka tinggalkan Yesus. Tetapi yang satu ini, ibarat dia meninggalkan seseorang tetapi masih sempat dia sabet dengan sabel. Inilah yang bahaya di akhir zaman ini. Keduanya berbahaya, tetapi lebih bahaya yang satu ini.

Olehnya jangan sampai kita ikut Tuhan kemudian berbalik meninggalkan Tuhan, itu kerugian besar. Ini bisa saja terjadi kepada siapapun, termasuk pelayan Tuhan atau hamba-hamba Tuhan. Dan memang sudah menjadi warna hari-hari terakhir ini dan menjadi kenyataan hari-hari terkahir ini. Banyak sekarang yang seperti ini, yang menambah barisan orang yang melawan Yesus. Alangkah tidak bijaknya kalau ada di antara kita. Semoga tidak ada di antara kita yang seperti itu. Karena mendengar pahit getirnya ini pengajaran, walaupun di dalamnya ada kehidupan, tetapi tidak mampu dagingnya menerima, akhirnya dia berkata “sayonara Tuhan Yesus”. Ini yang banyak terjadi di dalam kehidupan gereja Tuhan, artinya akan banyak yang berjatuhan.
I Timotius 4:1
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

Mereka berpaling pada ajaran setan-setan.
I Timotius 4:1 (Terjemahan Lama)
4:1 Tetapi Roh itu berkata dengan nyata, bahwa pada akhir zaman beberapa orang akan gugur daripada iman, sebab berpaling kepada penguasa, yang menyesatkan orang, dan kepada beberapa pengajaran setan-setan,

Inilah kemurtadan yang terjadi dan dikatakan akan banyak terjadi di akhir zaman ini.
I Timotius 4:2-3
4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
4:3 Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.

Mereka ini melarang orang kawin. Ini bukan berarti tidak boleh kawin, tidak boleh menikah. Tetapi artinya nikah yang suci itu tidak mereka peduli, itu pantang bagi mereka, mereka hidup sesukanya saja. Tanpa sadar mereka membelakangi Yesus, Yesus pribadi yang kudus mereka belakangi. Mengapa? Karena tidak mampu untuk seperti itu. Jika masa lampau kita seperti itu, sekarang Tuhan mengundang kita. Sebelum kita mendapat hukuman, kembalilah.

Injil Yohanes dibuka dengan “apa yang kamu cari” dan ditutup dengan “apa yang kamu cari”. Dalam Yohanes pasal 6 berbondong-bondong orang mencari Yesus dan mereka menemukan Yesus. Ketika Yesus ditemukan, Yesus tampilkan Firman pengajaran yang di dalamnya ada paket kehidupan namun ramai-ramai mereka tinggalkan lagi Yesus. Ini bisa terjadi dan jangan sampai kepada jemaat Kristus Penebus Jl. Langgadopi 4. Syukur kalau ada hamba Tuhan yang ditaruh Tuhan pikiran dan perasaannya untuk tetap berpegang pada pengajaran. Dia dipakai oleh Tuhan untuk menolong dirinya dan menolong jemaat yang digembalakan.

Ada 2 tujuan utama Firman pengajaran, perkataan yang mengandung kehidupan. Sebenarnya keduanya ini membawa kebahagian.
1.      Lukas 6:40
6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.

Tujuan utama Firman pengajaran untuk membawa kita sama dengan Dia. Ini berangkat dari sorga, bukan dari diri kita. Kalau berangkat dari diri kita tidak mungkin bisa, tetapi ini pikiran sorga. Dan pikiran sorga berarti sudah ada wibawa Firman pengajaran yang memungkinkan kita sama dengan Tuhan. Ini tujuan pertama Firman yang ada kehidupan.

Kita datang di sini ada dari jarak dekat dan ada dari jarak jaun, apa sebenarnya yang kita cari. Itu dipertanyakan oleh Tuhan dan jawabannya menyentuh hati Yesus. Ketika kedua murid Yohanes berjalan di belakang Yesus, Dia merasa ada yang membuntutiNya dan Dia berpaling dan bertanya “apa yang kamu cari?”. Dan mereka menjawab “di mana rabi tinggal?”. Jadi tempat tinggal Yesus itu dihubungkan dengan rabi atau guru. Jadi tempat tinggal Yesus itu bernuansa rabi, bernuansa guru, bernuansa pengajaran. Yesus tidak mengatakan “tidak usah cari tahu” tetapi mereka berkata “mari kamu lihat”.
Yohanes 1:39
1:39 Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.

Kemudian ditutup “apa yang kamu cari” dan perkataan perempuan itu menyentuh hati Yesus.
Yohanes 20:15-16
20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.

Tetap hubungannya dengan rabi, hubunganya dengan pengajaran. Namun orang banyak ini sudah menemukan rabi, mendapat pengajaran tetapi mereka belakangi.

Ketika Tuhan mengatakan “ibu, apa yang engkau cari?”. Kata ibu itu adalah sapaan kepada wanita secara umum. Tetapi begitu Yesus menyebut “Maria” itu khusus. Ada ibu, itu gereja umum. Tetapi ada yang khusus, itulah Maria. Tempatkan dirimu bukan sebagai Kristen umum tetapi Kristus khusus. Maria artinya nyonya Allah, itu tempat kita, kita mau menjadi nyonya Yesus. Menjadi isteri Mempelai Laki-laki Sorga secara rohani.

Ini dihubungkan dengan rabuni atau guru. Tadi 2 murid Yohanes bertanya “rabi di mana engkau tinggal”dan Tuhan Yesus berkata “mari, engkau akan Kuperlihatkan” dan mereka tinggal bersama. Sekarang dalam Yohanes pasal 20, berarti menjelang pasal terakhir, Yesus bertanya lagi “apa yang engkau cari” dijawab dengan sebutan “rabuni” berarti guru. Jadi kalau mau mencari Yesus jangan kita pisahkan Yesus dengan Firman pengajaran, salah nanti! Tujuan Firman pengajaran supaya kita menjadi sama dengan Dia.

2.      Yohanes 6:44-45
6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
Tujuan kedua dari Firman pengajaran adalah kita dibawa kepada Yesus. Bukan hanya Yesus tampil sebagai guru, tetapi ada tanggung jawaba dari Bapa mengajar kita kemudian dibawa kepada Yesus seperti Hawa dibawa kepada Adam. Di sini nuansanya mempelai, bukan hanya menjadi sama dengan guru.

Inilah yang dibelakangi oleh orang banyak. Kasihan mereka, banyak yang membelakangi. Semoga jangan ada dari kita esok lusa yang membelakangi Yesus karena ketajaman Firman. Padahal kalau kita tahu 2 tujuan ini yaitu supaya sama dengan Dia dan yang kedua supaya dibawa kepada Yesus menjadi tubuhNya, maka kita gereja Tuhan tidak akan dibiarkan oleh Tuhan ditimpa oleh bermacam ragam bencana yang akan menimpa dunia akhir zaman ini. Silahkan terjadi bencana, tetapi kita dilindungi oleh Kekasih kita.

Makanya jangan tolak pengajaran, sudah mencari Tuhan, menemukan Tuhan ramai-ramai melihat mujizat, sesudah Tuhan arahkan pada pengajaran demi membenahi batin dan jiwa mereka, malah berbalik meninggalkan Tuhan. Ini kebodohan namanya. Berarti meninggalkan kehidupan dan menuju pada kematian.

Kalau menolak pengajaran berarti:
1.      Menolak untuk sama dengan guru.
2.      Menolak untuk dihentar kepada Yesus. Berarti dia tidak mau menjadi Mempelai Wanita Yesus.
3.      Menolak kehidupan, berbalik kepada kematian.

Saya membayangkan bagaimana perasaan Yesus yang ramai-ramai ditinggalkan dan sisa 12. Dari 12 itu masih ada lagi yang nakal. Bagaimana seharusnya pengajaran itu kita sikapi.
Amsal 7:2
7:2 Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.

Mereka ini tidak mau berpegang kepada perintah dan tidak mau menyimpan ajaran Tuhan seperti biji mata. Jadi bayangkan, begitu indahnya, begitu seriusnya Tuhan dalam penampilan Firman pengajaran sehingga disejajarkan dengan menyimpan biji mata. Orang berupaya supaya matanya bisa melihat, supaya bisa tetap membaca.

Ini pelajaran Tuhan kepada kita, mari kita memperhatikan. Tujuan dari pengajaran itu supaya kita sama dengan Dia. Kalau sama dengan Dia maka ada efek positifnya.
II Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

Sama dengan Tuhan berarti satu kodrot, satu sifat, satu tabiat, yaitu tabiat suci, sifat kudus. Ini kita ini sudah tidak kudus, kita ini tidak ada yang suci. Tetapi dengan Tuhan memberikan Firman pengajaran adalah untuk kita mencapai kembali apa yang sudah tidak kita miliki. Itu tujuan Firman pengajaran. Berarti hancur bagaimanapun kehidupan kita kalau menerima Firman pengajaran masih ada harapan untuk satu kodrat dengan Dia. Itulah tujuan Firman pengajaran untuk menghentar kita satu kodrat dengan Dia.
II Petrus 1:5
1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,

Supaya kita luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia ini. Lihat bagaimana dunia ke depan ini. Kita adalah orang Kristen yang berbahagia, sudah dilawati Tuhan karena kita mencari Tuhan. Kenapa sudah bertemu Tuhan malah berbalik. Ini yang membuat mereka balik kanan.
Yohanes 6:60-61
6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

Yohanes 6:61 (Terjemahan Lama)
6:61 Tetapi Yesus sedang mengetahui sendiri, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut akan hal itu, berkatalah kepada mereka itu, "Adakah perkara itu mendatangkan syak ke atas kamu?

Jadi masalah atau penyebab mereka berbalik kanan, sebab tidak sanggup menerima Firman pengajaran dan menyinggung hati mereka. Sebenarnya alangkah indahnya kalau hati kita sudah disentuh oleh Firman karena memang itu yang Tuhan inginkan. Tetapi mereka merasa tersinggung. Kerinduan Tuhan supaya hati diserahkan kepada Tuhan.
Amsal 23:26
23:26 Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku.

Yesus dalam hatiNya mengetahui. Walaupun ekspresi dan tindakan mereka belum nampak, tetapi Yesus sudah bisa membaca hati mereka. Sehingga Yesus berkata “kamu tersinggung hatimu”. Ini yang banyak kami membawa manusia kembali membelakangi Tuhan karena tidak mau dirinya disinggung oleh Firman. Mendengar Firman pengajaran ini, biarpun kita tersinggung, terima saja! Jangan belakangi Tuhan, itu berarti meninggalkan kehidupan dan menuju kematian.

Apa gunanya kita sudah ikrar ketika Tuhan bertanya “apa yang kamu cari?”. Kita mencari Yesus, mencari pengajaran supaya sama dengan Dia dan satu saat kita dihentar seperti Hawa kepada Adam. Itulah yang terindah. Kalau saudara tersinggung perasaanmu, itu sudah betul, terima saja! Lebih baik menangis karena sakit digarap oleh Firman pengajaran, dari pada dimangsa antikrist.

Yesus bukan berarti nyaman di dalam pelayanNya. Yesus dicap gila, disebut kerasukan setan, pengacau, pembawa huru hara. Demikian juga rasul Paulus disebut gila, pengacau, pembawa huru-hara, sama dengan Yesus. Jadi orang-orang yang menampilkan pengajaran yang sehat dan benar selalu dapat label tidak indah dan hamba Tuhan rela menerimanya.

Coba bagaimana kalau Yesus tersinggung waktu ditinggalkan orang banyak. Berarti ketika Yesus menyampaikan Firman pengajaran, mereka tersinggung dan mereka membalas dengan meninggalkan Yesus supaya Yesus juga ikut tersinggung. Tetapi Yesus tidak tersinggung walaupun ditinggalkan, bahkan Dia bertanya kepada yang 12 muridNya “kamu mau pergi juga!”. Kadang kita bersikap seperti itu, kita mau membalas. Demikian juga saya, siapapun yang meninggalkan saya, saya tidak tersinggung. Walaupun hamba Tuhan meninggalkan saya, saya tidak tersinggung karena pengajaran yang saya sampaikan.

Tetapi bukan itu yang kita cari, yang kita cari di mana Rabi kita. Maria mencari di mana mayat Yesus. Yesus balik bertanya “ibu apa yang engkau cari”, Maria menjawab sampai dengan derai air mata. Tetapi begitu Yesus merubah sapaanNya “Maria” itu sudah khusus. Jadi kalau Kristen umum, inilah yang akan terjadi. Tetapi kalau Kristen khusus tidak akan seperti itu. Orang pertama yang ketemu Yesus sesudah bangkit adalah Maria Magdalena. Dia bukan perempuan baik. Dia terkenal sebagai perempuan pelacur dan dirasuk 7 setan.

Ketika Maria berjongkok berlutut mau memegang kaki Yesus, Yesus berkata “jangan sentun Aku, Aku belum kembali kepada Bapa”. Sebab Dia akan membawa darahNya ke ruangan maha suci, itu darahNya sendiri. Maria sudah percaya itulah Yesus, Juruselamat yang dia cari sekarang dia temukan. Dan dia tidak mau lepas lagi dengan Yesus. Inilah niat yang suci yang ada pada gereja Tuhan kalau dia adalah gereja Tuhan yang dikhususkan.

Kita ini adalah kehidupan yang kotor masa lampau kita. Pikiran, perasaan, perkataan, perbuatan, banyak yang sudah tidak benar dan kotor. Tetapi ingat Tuhan mau menempatkan saudara menjadi Kristen khusus. Ciri Kristen khusus adalah menerima Firman Pengajaran untuk menjadi sama dengan Tuhan, kemudian dia akan dibawa kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar