20191026

Kebaktian Doa, Sabtu 26 Oktober 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 7:1-4 (Yesus pergi ke Yerusalem untuk hari raya pondok daun)
7:1 Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.
7:2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
7:3 Maka kata saudara-saudara Yesus kepada-Nya: "Berangkatlah dari sini dan pergi ke Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau lakukan.
7:4 Sebab tidak seorang pun berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia."

Dalam terang Tabernakel, pasal 7 ini kena meja roti sajian. Dalam pasal 7 ini kita menemukan 2 macam pemberita. Yang satu pemberita yang mencari hormat untuk dirinya. Jadi meja roti sajian itu dia nodai. Yang satu ialah Yesus yang menyatakan Firman pengajaran dengan tepat. Berarti meja roti berada pada kondisi yang pas.

Yesus tidak bisa tinggal lagi di Yudea karena orang Yudea berusaha untuk membunuh. 3 wilayah yaitu Yudea, Galilea dan Samaria, ketiganya ada problem yang sama yaitu problem nikah. Di Yudea kita jumpai problem nikah itu ada dalam Matius pasal 19. Di Samaria problem nikah kita jumpai di Yohanes pasal 4. Di Galilea problem nikah kita jumpai di Yohanes pasal 2. Jadi di mana-mana di dunia ini kita menemukan problem yang sama yaitu nikah. Catatan korban perang dunia pertama dan kedua bisa dihitung, ada statistiknya. Tetapi korban kehancuran nikah tidak ada yang bisa menghitung, tidak ada statistiknya. Inilah problem yang paling parah di dunia ini.

Orang di Yudea berusaha membunuh Yesus karena koreksi Firman Allah kepada mereka lumayan pedas. Rasul Paulus juga merasa untuk mengunjungi Yudea butuh bantuan doa jemaat.
Roma 15:30-31
15:30 Tetapi demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih Roh, aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku,
15:31 supaya aku terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea, dan supaya pelayananku untuk Yerusalem disambut dengan baik oleh orang-orang kudus di sana,

Masyarakat di Yudea ini kebanyakan orang yang tidak taat. Setelah Paulus melakukan perjalanan pertama dan mau kembali ke Yudea, dia butuh dukungan doa. Yesus mau dibunuh berarti Firman yang mereka tolak. Kita akan sulit menemukan kebenaran Firman pada diri seseorang kalau orang itu ada sikap perlawanan. Entah dia jemaat, entah dia pendeta besar atau pendeta kecil, jika ada sifat untuk melawan kebenaran Firman, sulit kita menemukan kebenaran Firman. Apalagi kalau dia sebagai pemberita Firman, apa yang dia beritakan cuma akal karena dia sendiri melawan rencana Allah, tidak ada Firman lagi di mulutnya. Mungkin kita dengar seperti bicara Firman tetapi dia sebenarnya melawan Firman. Sudah jelas kebenaran Firman dia lawan, mulai dari kebenaran Firman di halaman.

Jika kita melihat Yohanes pasal 6 dan pasal 7 ini, jarak waktunya kurang lebih 7 bulan. Coba lihat perbandingannya, pada pasal 6 itu Paskah dan pasal 7 pesta pondok daun-daunan. Paskah itu bulan pertama, pesta pondok daun-daunan itu bulan ketujuh. Bicara Paskah itu menunjuk halaman, ada mezbah korban bakaran dan kolam basuhan. Kolam basuhan ini yang banyak dilawan. Jadi kalau ini dilawan, jangan pikir bisa masuk ruangan suci.

Ini terjadi ketika Yesus memecah-memecahkan roti dan menampilkan pengajaran tentang tubuh dan darahNya, itu menjelang Paskah.
Yohanes 6:4; 7:2
6:4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
7:2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.

Jika melihat ini alur perjalanan kita, memang awal start kita mulai dari Paskah untuk menuju Pondok Daun-daunan. Kalau Paskah yang hubungannya dengan roti fatir yang menunjuk baptisan air, itu saja sudah dilawan, tidak mungkin pesta Pondok Daun-daunan akan dinikmati. Makanya hamba Tuhan yang bicara seperti ini selalu dilawan. Itu sebabnya rasul Paulus mohon dukungan doa. Jemaat aman, tetapi hamba Tuhan terancam. Pergumulan-pergumulan hamba Tuhan itu sungguh berat. Karena apa? Untuk menampilkan Firman pengajaran agar jemaat dikaitkan masuk pesta Pondok Daun-daunan yaitu pesta nikah Anak Domba Allah. Hamba Tuhan yang mengarah dan menggiring  jemaat untuk mencapai ini, dirinya tidak aman, dia selalu dinista dan dilawan bahkan mau dibunuh. Untuk apa dia diberjuang sampai mau dibunuh? Untuk memperjuangkan jemaat. Masakan jemaat diam saja dan tidak mendukung si pejuang ini.

Saya yakin saudara mendoakan kami. Karena ini bukan problem kecil. Ini problem untuk mati hidupnya rohani kita, mencapai sasaran akhir atau tidak, masuk pada kegenapan Tubuh Kristus atau tidak. Itu tidak lepas dari perjuangan seorang pelayanan Tuhan yang menghentar mulai dari Paskah menuju kepada pesta Pondok Daun-daunan.

Syukur dan puji bagi Tuhan jika keadaan kita masa lampau seperti orang Yudea kemudian sekarang kita sadar. Bahkan menjelang pisah dengan murid-muridNya, Yesus masih menyinggung tentang Yudea.
Kisah Para Rasul 1:8
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Disebut seluruh wilayah Yudea, tidak dipilih hanya beberapa bagian. Jadi Yudea ini mendapat perhatian luar biasa. Walaupun waktu Yesus masih dalam tubuh insani, Dia dikejar-kejar mau dibunuh di Yudea. Tetapi setelah Dia ada dalam suasana kebangkitanNya Dia berpesan “kamu akan menjadi saksi di Yerusalem dan di seluruh wilayah Yudea”. Mungkin kita dulu seperti Yudea. Di dalam bercocok tanam, kita tidak cocok dengan Firman. Di sisi memetik hasil kita tidak cocok dengan dengan Firman, itu berarti kita seperti Yudea. Mungkin dalam nikah banyak masalah, begitu ada Firman tampil menegur kita lalu kita seperti orang Yudea yang merasa tidak cocok dan berusaha melawan Firman. Berarti semua bagian kehidupan kita sekarang mau disentuh oleh Tuhan asalkan kita siap. Dengan demikian Kisah Para Rasul 1:8 menunjukkan bahwa serusak-rusaknya Yudea, Tuhan masih mau melayani Yudea. Mari kita perhatikan hal ini supaya jangan sampai kita salah langkah.

Orang Yudea berusaha untuk membunuh, berarti di Yudea saat itu Yesus tidak ada. Artinya jika kita tidak menyadari, baik hasil pekerjaan kita, study kita dan sebagainya, ada roh perlawanan terhadap Firman, misalnya menyangkut soal nikah “oh saya tidak repect ini”, menyangkut soal pekerjaan “saya tidak peduli ini”, menyangkut soal hasil pekerjaan kita Firman ajar A kita malah lakukan B, itu berarti sifat Yudea. Roh Yudea ini bukan Firman yang pangkas dan membenahi mereka, sebaliknya mereka yang pangkas Firman. Ini kejahatan yang tidak bisa dibenarkan oleh sorga. Bagaimana mau berbicara pesta pondok daun-daunan yaitu penyingkiran gereja untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

Yohanes pasal 6 adalah pesta Paskah, berarti ikut serta pesta roti fatir dan timang-timangan di situ. Yohanes pasal 7 adalah pesta Pondok Daun-daunan, semuanya kena meja roti sajian. Jadi pasal 6 harus dimantapkan soal Paskah yaitu pertobatan, dimantapkan roti fatir yaitu baptisan air dan dimantapkan penggembalaan yang mengunjuk-unjuk jemaat. Paskah pada bulan pertama itu digandeng 3 pesta yaitu Paskah, roti fatir dan timang-timangan, itu harus dimantapkan. Kalau kami hamba Tuhan tidak mampu memberikan pemaparan, penyajian kepada jemaat, kasihan jemaat Tuhan. Bagaimana jemaat bisa mengikuti alur sampai pada pesta Pondok Daun-daunan. Syukur dan puji sudah dari sejak jauh-jauh hari Tuhan mempersiapkan kami. Olehnya harus mantap, sidang jemaat tidak boleh mengentengkan persoalan ini.

Bagaimana keadaan orang Yahudi pada waktu itu?
Yohanes 6:4; 7:2
6:4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
7:2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.

Saudara lihat, sudah merosot nilai rohaninya. Disebut hari raya orang Yahudi. Berarti nilai rohaninya sudah tidak ada, yang ada adalah nilai yang jasmani. Ini berat, ini sebenarnya penyimpangan yang sudah jauh dari nilai rohani. Disebut paskah orang Yahudi, berarti perayaan Paskah hanya bersifat yang jasmani, tidak ada lagi yang bersifat rohani. Pesta pondok daun-daunan juga disebut hari raya orang Yahudi, sudah turun sekali nilainya. Bagaimana untuk mengkatrol nikah kita, pekerjaan kita, hasil pekerjaan kita dan membina kehidupan kita secara utuh kalau sudah yang jasmani yang ditampilkan dan bukan yang rohani. Gawat gereja Tuhan, kalau hanya memberikan penekanan yang jasmani, bagaimana mau mengangkat nikah dan mengangkat rohani secara utuh di dalam gereja. Kalau hal ini yang kita beri penekanan, hancur kita. Kelihatan bareng berbodong-bondong, tetapi hancur kita. Tidak ada hubungannya lagi dengan pesta nikah rohani untuk masuk penyingkiran gereja.

Ini yang harus kita gumuli, mulai dari diriku. Bagaimana kalau saya tidak tahu hal ini kemudian mau mengangkat rohani jemaat, karena sifatnya sudah jasmani, bukan lagi yang rohani. Kapan mau terangkat bersama-sama rohani kalau seperti itu, rohani tidak akan utuh. Itu sebabnya seluruh wilayah Yudea dilawati, supaya kita utuh. Diangkat kembali oleh Tuhan, bukan hari raya orang Yahudi, tetapi hari raya Tuhan.

Bayangkan, apakah ini tidak merosot! Hari raya Tuhan mereka jadikan suasana hari raya manusia daging.
Imamat 23:2 (Terjemahan Lama)
23:2 Katakanlah kepada segala bani Israel ini: Adapun segala masa raya Tuhan, yang akan diserukan oleh kamu bagi perhimpunan yang suci, segala masa raya-Ku inilah dia:

Ini masa raya Tuhan, bukan masa raya yang jasmani tetapi masa raya yang rohani. Ini kemerosotan. Kalau 7 masa raya ini dirayakan sifatnya yang jasmani, itu sudah melenceng dari rencana Tuhan. Sudah terlalu lama kita dibodohi dan diselewengkan. Bahkan penyelewengan ini jalan terus sampai sekarang karena iblis blokir. Dijalankan terus, pikirnya seperti rohani, padahal itu adalah siasat iblis supaya orang-orang seperti itu tidak masuk pada penyingkiran. Apakah jemaat mau tidak tersingkir dan diarahkan untuk masuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.

Makanya Paskah itu renungkan baik-baik. Apakah benar-benar saudara sudah melaksanakan Paskah secara pribadi? Apakah perjumpaanmu secara pribadi dengan Tuhan engkau pertahankan sampai sekarang! Paskah itu berjalan terus, sebab domba Paskah itu pada setiap pesta selalu ikut, ada korban sembelihan terus.

Kemudian roti fatir harus mantap, baptisan air itu harus mantap, tidak boleh asal. Itu digandeng dengan Paskah.
Imamat 23:4-6
23:4 Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap.
23:5 Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN.
23:6 Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.

Jadi tanggal 14 Paskah, tanggal 15 roti tidak beragi. Paskah itu menunjuk mezbah korban bakaran, roti fatir itu bejana pembasuhan. Kedua ini digandeng.

Imamat 23:7-11
23:7 Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:8 Kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat."
23:9 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:10 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam,
23:11 dan imam itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan TUHAN, supaya TUHAN berkenan akan kamu. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat itu.

Pesta timang-timangan ini akan terjadi, tetapi sudah dibicarakan pada pesta Paskah dan roti fatir. Jadi kalau sudah dibaptis, bukan berarti selesai, bawalah hidupmu untuk digembalakan, untuk diunjuk-unjuk. Kalau tidak mau digembalakan berarti siap untuk dimangsa binatang buas. Karena terlalu banyak anak Tuhan setelah dibaptis dia merasa puas. Masih ada urutan-urutannya yang harus kita pahami dan kita lakukan supaya kita lolos saat munculnya antikristus.

Sekarang ini bukan hanya kita yang bicara dajal, tetapi agama lain juga bicara dajal tetapi versinya beda. Kita harus mengerti hal ini. Kita ada di dalam kebenaran Alkitab yang diberikan oleh Tuhan selama 1500 tahun kepada 40 orang yang menulis. Itu sebabnya, hati-hati kita sekarang. Kita sekarang berhadapan dengan dajal-dajal kecil dan akan datang dajal-dajal yang besar. Dalam terjemahan Lama dikatakan dajal, dalam terjemahan baru disebut antikristus. Setiap roh yang anti kepada Kristus itu adalah dajal.
1 Yohanes 4:3
4:3 dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.

Bagaimana untuk mengantisipasi ini? Setelah kita dibaptis, harus digembalakan. Sebab gembala ini bertanggung jawab atas jiwa kita. Bukan hanya menjalankan upacara ibadah, tetapi ada tanggung jawab rohani, tanggung jawab rohani yaitu bagaimana kita digiring dalam penggembalaan kepada sasaran yang jelas dan tepat. Pengangkatan jabatan gembala itu Tuhan angkat setelah Yesus mati dan bangkit. Itu tidak seperti jabatan lain, pekerjaan gembala itu berat karena nanti dia akan membawa jemaat untuk dipersembahkan kepada Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Kita perhatikan sekali lagi. Nilai rohani sudah amblas di Zaman Yesus. Makanya Yesus mau memulihkan kembali nilai-nilai rohani dari 7 pesta yang harus dirayakan oleh umat Tuhan. Sampai sekarang ini kemerosotan itu tidak disadari dan diteruskan oleh banyak umat Tuhan dan pendeta-pendeta. Kalau dilihat statusnya Profesor Doktor, tetapi tidak menjamin karena tidak ada pelajaran tahbisan. Kalau ada pelajaran tahbisan, pasti menjamin.

Sekarang saudara sudah merayakan pesta Paskah secara pribadi. Dan itu tidak bisa saudara katakan sudah selesai, itu harus kita pegang terus. Pertemuan pertama kita dengan Yesus harus kita pertahankan bahkan kita tingkatkan pada pesta lanjut, sampai puncaknya kita bertemu dengan wujud Domba Paskah yaitu Yesus Kristus. Apakah ini sementara kita tapaki?

Kemudian baptisan air, itu berarti dosa kita sudah dikubur. Jangan digali lagi, jangan dipraktekan lagi perbuatan yang sudah kita kubur itu. Kalau digali kembali itu sama saja dengan merayakan Paskah dan roti fatir secara lahiriah saja. Itu sebabnya supaya jangan kubur digali lagi, bawalah dirimu di dalam penggembalaan untuk diunjuk-unjuk, selalu digerak-gerakan oleh gembala lewat penampilan Firman pengajaran, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Firman pengajaran itu meja roti sajian, Roh Kudus itu pelita emas dan kasih Tuhan itu mezbah dupa emas. Di situ kita digerak-gerakkan, bila tertidur kita bisa terjaga supaya kita benar-benar bisa menyambut Yesus datang pada kali kedua dalam keadaan tidak bercacat cela dan kerut, menjadi sempurna sama dengan Dia.

Makanya untuk mengunjuk-unjuk itu ada tiga sarananya yaitu Firman pengajaran, Roh Kudus dan Kasih Allah. Meja roti sajian menunjuk Firman pengajaran yang sehat itulah pribadi Yesus. Kaki dian emas menunjuk pribadi Roh Kudus. Mezbah dupa emas menunjuk Allah Bapa yaitu kasih. Tiga serangkai ini tidak bisa kita pilih-pilih “saya hanya mau diunjuk-unjuk di meja roti sajian dan pelita emas, mezbah dupa emas tidak usah” keliru kalau seperti itu!

Kita perhatikan sekali lagi supaya jangan kita kalah ketika iblis menghalangi, sebab pasti iblis berupaya menghalangi.
Mazmur 69:9-10
69:9 Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, orang asing bagi anak-anak ibuku;
69:10 sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.

Ayat 10 ini dikutip oleh Yesus dalam Yohanes pasal 2. Kenapa diangkat ayat ini? Sebab saudara-saudara Yesus sendiri tidak percaya kepadaNya. Ternyata orang-orang yang dekat dengan Yesus, justru itu yang tidak percaya! Bahkan mereka berusaha untuk mengkomando Yesus. Itu ada dalam Yohanes pasal 7. Yesus sudah menjadi orang luar, orang asing bagi anak-anak ibuNya. Saudara Yesus yaitu Yakobus, Yudas, Yoses, itu adalah saudara kandung Yesus, anak Maria dan Yusuf.

Ayat 10 ditunjuk Paskah.
Yohanes 2:17
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."

Ini Paskah, Yesus rela hangus karena mencintai rumahNya, mencintai gerejaNya, kita ini adalah baitNya. Kalau kita melihat di sini, tegakah kita mengkhianati Dia, tegakah kita memilah-milah “hanya ibadah minggu yang saya suka, ibadah penyembahan hari sabtu dan pendalaman Alkitab tidak usah saya pergi”. Saudara keliru. Saya tidak mau saudara dimangsa binatang buas. Lebih-lebih lagi Tuhan. Itu sebabnya Tuhan ketika bicara perpisahan, Dia kembali menyinggung Yudea secara utuh. Ini adalah lawatan Tuhan kepada kita untuk kita mencapai yang rohani, jangan yang jasmani yang kita praktekan.

Yang marak sekarang ini, memang ramai sekali kalau Paskah. Bagus juga kalau ada salib di jalan-jalan, tetapi jangan sampai nilai rohaninya tidak ada. Bagus juga kita kumpul bersama lalu tanya jawab atau pertandingan hafal ayat. Tetapi itu merosot, tidak ada lagi nilai rohaninya, tinggal tambal sulam. Kita diisi dengan cara-cara dunia. Itu sebabnya seharusnya kita malu.

Dalam Yohanes 6:4 Paskah disebut hari raya orang Yahudi, begitu juga dalam pasal 7, jsdi sudah merosot sekali. Sekarang pertanyaannya, apakah nilai rohani ada pada diri kita? Saya tidak merayakan secara jasmani, tetapi jangan-jangan tidak ada nilai rohani juga dalam diriku, pasif rohaninya, tidak nampak dalam prakteknya, macet rohaninya, itu berarti sama saja dengan yang sibuk jasmani. Ini jangan terjadi dalam diri kita.

Olehnya supaya jangan kita diam diri maka Tuhan gandeng dengan pesta unjuk-unjukan. Sekalipun ini berat, berbahagia sidang jemaat kalau ada hamba Tuhan bertanggung jawab mengunjuk-unjuk. Kalau hamba Tuhan itu kadang-kadang tegas/keras, terimalah! Karena demi kebaikan saudara supaya jangan dimangsa oleh binatang buas.


Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar