20191016

Kebaktian PA Imamat, Rabu 16 Oktober 2019 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 23:26-32
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
23:28 Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu.
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.
23:30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.
23:31 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu."

Ini pesta yang keenam yaitu pesta grafirat. Kita diperhadapkan oleh Tuhan bagaimana mengkondisikan diri kita berada pada pesta keenam, karena ini pesta penentuan untuk masuk pada pesta yang ketujuh yaitu pesta pondok daun-daunan. Tidak mungkin kita akan masuk pada pesta yang ketujuh jika dalam pesta yang keenam ini kita tidak berhasil dalam pendamaian.

Pesta keenam ini tokoh sentralnya adalah Yesus Imam Besar. Dia bergerak di wilayah Tabernakel. Kita harus ingat Imamat 1:1 bahwa Firman Tuhan ini diucapkan oleh Tuhan kepada Musa dari dalam Tabernakel.
Imamat 1:1
1:1 TUHAN memanggil Musa dan berfirman kepadanya dari dalam Kemah Pertemuan:

Imamat ini adalah kitab ibadah. Ibadah kita umat Tuhan tidak boleh lepas dari Tabernakel. Di dalam ibadah kita melihat imam-imam yang dituntun oleh Imam Besar di dalam pelayanan. Pelayanan ini dalam pesta grafirat ini menyentuh ruangan maha suci. Karena kita tahu setahun sekali Imam Besar masuk di dalam ruangan maha suci.

Kita tahu bahwa pesta ini disertai dengan suara nafiri. Jadi pesta keenam ini erat dengan pesta kelima yaitu pesta bunyi nafiri. Dalam pesta pendamaian ini, suara nafiri dikumandangkan pada tanggal 10 bulan tujuh. Pesta bunyi nafiri dilakukan pada tanggal 1 bulan tujuh. Tetapi pesta pendamaian ini diikutkan dengan peniupan nafiri di segala lini kehidupan manusia. Kemudian dikaitkan dengan tahun Yobel. Sebab pada tahun Yobelpun ditiup nafiri pada tanggal 10 bulan tujuh, bertepatan dengan pesta pendamaian. Tahun Yobel itu 50 tahun sekali. Kita sekarang ini sudah mau masuk pada kegenapan Firman ini, olehnya mari kita memperhatikan, bagaimana kita menyikapi 3 suasana ini yaitu pesta bunyi nafiri yang dikaitkan dengan pesta grafirat dan tahun Yobel.

Tahun Yobel ini dalam bahasa alkitabnya adalah antos alios peos. Artinya ini adalah tahun kebebasan penuh. Kita ini menuju ke sana, pembebasan sepenuh, kemerdekaan sepenuh. Dan ini dihubungkan dengan pesta grafirat atau pendamaian dalam pelayanan Imam Besar Yesus Kristus. Kita digiring oleh Tuhan untuk ke sana. Ujungnya untuk menikmati kemerdekaan sepenuhnya atau kebebasan sepenuhnya.

Untuk meraih ini ada prosesnya. Kita tidak instant/ menerima jadi. Prosesnya ini tentu kita melihat gerakan Imam Besar. Gerakan Imam Besar inilah yang memberikan kepada kita antos alios peos.
Ibrani 10:19
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

Tidak mungkin masuk ruangan maha kudus tanpa pelayanan Imam Besar.

Ibrani 10:20-22
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Oleh Imam Besar, membuka pemisah ruangan suci dengan ruangan maha suci, yang digambarkan tubuhnya sendiri yang dirobek. Maka wajarlah kita menghadap Dia dengan tulus dan ikhlas. Janganlah kita menghadap Tuhan dengan perasaan tidak tulus dan tidak ikhlas. Seringkali anak Tuhan jika menghampiri Tuhan tidak tulus dan ikhlas, maka saat Firman datang, dia tidak menerima sepenuhnya. Padahal Imam Besar ini mau memberikan kepada kita kemerdekaan secara penuh. Dan ini dibarengi dengan peniupan nafiri. Peniupan nafiri ini menunjuk pemberitaan Firman.
Yesaya 58:1
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!

Jika dalam pemberitaan Firman ini kita tampil dengan hati tulus dan ikhlas, kita melihat Yesus ada di ruangan maha suci mengerjakan  pekerjaan imamat untuk pembebasan kita, maka kita harus menanggapi penyampaian Firman dengan tulus dan ikhlas. Sehingga begitu kita keluar dari ibadah, hati kita benar dan bisa mengucap syukur “terima kasih, saya melihat Yesus mengerjakan pembersihan dalam diriku”. Karena Dia akan membersihkan secara tuntas.

Imamat 25:9
25:9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.

Disebutkan 2 kali kata di mana-mana berarti segala sisi kehidupan manusia. Entah berkebun, entahkan karyawan, entah pegawai negeri sipil, apapun pekerjaanmu semua disentuh alias dibersihkan oleh Tuhan. Apalagi di dalam pesta grafirat ini 3 kali disebut puasa, pantang, nistia atau nistio. Segala-galanya yang tidak berkenan kepada Tuhan harus kita pantang. Melihat dari sisi ini saya menjadi ngeri, jika saya tidak mencapai ini bakal saya tidak mencapai penyingkiran gereja. Olehnya saya harus memperhatikan bunyi sangkakala ini.

Dalam Imamat 25:9 ini sampai dua kali dikatakan harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana. Berarti baik pribadi, nikah, rumah tangga, pekerjaan apapun yang kita kerjakan harus ada dalam pekerjaan penyucian Tuhan. Kalau petani bertani jangan curang, pedagang jangan curang, pegawai negeri sipil jangan curang, semua akan dibersihkan oleh Tuhan. Karena tujuan Tuhan indah yaitu untuk membawa kita tersingkir dari aniaya 3,5 tahun. Kita masuk dalam pesta pondok daun-daunan, gereja Tuhan masuk resepsi, tetapi dunia masuk dalam resesi penderitaan. Tuhan bermaksud menggiring kita masuk dalam resepsi pesta nikah Kristus dengan gerejaNya.

Sekarang apakah kita siap mendengar bunyi nafiri itu. Kalau sekarang ini anda tidak mampu menerima penampilan Firman untuk menyucikan, apalagi kalau menghadapi penyucian tuntas, tidak akan mampu nanti. Imam Besar membawa pelayanan untuk menuntaskan segala yang melekat kepada kita yaitu segala cacat cela dan kerut dituntaskan di ruangan maha suci.

Pada awalnya setiap saat boleh Imam Besar masuk ke ruangan maha suci. Tetapi kemudian Tuhan batasi setahun sekali. Mengapa? Sebab Tuhan tidak mau, tidak suka dan tidak tega ada korban berikutnya. Jangan lupa Nadab dan Abihu. Nadab artinya dermawan dan Abihu artinya aku punya Allah. Jadi kita harus ingat kembali kepada hal ini. Padahal Nadab dan Abihu ini sudah ada pada pelayanan puncak tetapi melakukan kesalahan sehingga disambar oleh api dari Tuhan. Ini yang mengingatkan saya, kita ini sudah ada pada pelayanan puncak. Kita harus melihat kesalahan Nadab dan Abihu ini jangan sampai terulang sehingga Tuhan batasi setahun sekali imam boleh masuk ke sana. Kalau dulu kapan saja imam besar boleh masuk.

Imamat 16:1-2
16:1 Sesudah kedua anak Harun mati, yang terjadi pada waktu mereka mendekat ke hadapan TUHAN, berfirmanlah TUHAN kepada Musa.
16:2 Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian.

Jadi kehadiran Imam Besar di dalam ruangan maha suci, benar-benar ditanggapi Tuhan dengan serius. Sebab Tuhan mengatakan “Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian”. Jadi pekerjaan Imam Besar ini bukan untuk diriNya sendiri tetapi bagi yang ada di belakangNya yaitu umat. Sehingga Tuhan butuh hadir di atas tutup pendamaian di dalam awan, untuk bertemu dengan Imam Besar. Apa tujuannya? Untuk menuntaskan apa yang belum bersih yaitu segala cacat cela dan kerut. Itu yang dibawa masuk Imam Besar untuk menangani masalah kita umat Tuha. Dan itu yang dikerjakan oleh Yesus.
Ibrani 9:24
9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.

Sekarang Yesus bekerja menyiapkan sesuatu untuk saudara dan saya. Mari kita perhatikan kembali masalah ini, bagaimana Imam Besar masuk untuk menolong kehidupan kita. Ini adalah pelayanan terakhir oleh Imam Besar, mengadakan penyucian hingga tuntas bagi gereja Tuhan.

Keluaran 24:1,9
24:1 Berfirmanlah Ia kepada Musa: "Naiklah menghadap TUHAN, engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh.
24:9 Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel.

Kata “naiklah” yang pertama dan kedua, Musa naik diikuti Harun, 70 tua-tua, Nadab dan Abihu. Tetapi kata naik yang ketiga tinggal Musa dan Yosua, begitu juga yang keempat. Jadi untuk jumpa Tuhan bukannya turun tetapi naik. Rohani kita harus memuncak, harus mencapai garis akhir, harus naik.

Itamar dan Eliezer tidak diikut sertakan. Akhirnya Nadab dan Abihu mati, maka yang duluan diganti oleh yang kemudian. Ini peringatan bagi kita, jangan sampai kita yang duluan hancur lalu diganti oleh orang yang baru datang di belakang. Ini yang menjadi kewaspadaanku, saya takutkan jangan sampai hal ini terjadi, sebab kita ada pada saat yang terakhir.
Keluaran 24:10
24:10 Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah.

Bayangkan, mereka sampai menyaksikan Allah Israel. Jadi apa lagi yang kurang dari Nadab dan Abihu. Tetapi akhirnya diganti oleh Itamar dan Eliazar. Pelajaran bagi kita, kalau saya yang di depan melakukan kesalahan maka nanti diganti oleh orang yang dari belakang. Makanya Tuhan katakan “jangan sampai kamu yang sudah di terdahulu menjadi yang terkemudian sehingga yang terkemudian menjadi yang terdahulu”.

Ini yang kita jaga, ini Firman Tuhan, bukan rekayasa. Jika tidak atas kerelaan dan kesediaan hati Tuhan untuk kita didorong masuk pada kegenapan waktu, kita tidak akan dibukakan Firman. Sebab pembukaan rahasia Firman yang saudara terima adalah kerelaan dan kesediahan hati Tuhan. Makanya jangan kita usik kerelaan dan kesediaan hati Tuhan yang membuka jalan supaya jangan kita hanya angan-angan pak menung, mengatakan Yobel, Yobel, Yobel tetapi kita tidak masuk dan ditagih terus utang kita. Tetapi pada tahun Yobel segala sesuatu yang hilang dari diri kita dikembalikan oleh Tuhan.

Ada kata yang menonjol dalam Keluaran pasal 24 yaitu naiklah. Siapa yang menduga, Nadab dan Abihu sudah naik. Jemaat Tuhan, paduan suara, pemain music dan yang lainnya yang ada dalam pelayanan, saudara sebetulnya beranjak naik. Kenapa? Sebab arah Imam Besar naik, maka kita juga harus naik. Imam Besar ini naik ke ruangan maha suci, maka gereja Tuhan harus naik ke ruangan maha suci. Tetapi tidak bisa sembarang. Harus ada pembersihan diri, utamanya oleh pekerjaan grafirat, pendamaian itu harus tuntas. Kita lihat bagaimana rasul Yohanes diperintahkan untuk naik. Untuk apa? Untuk diperlihatkan hal-hal yang terjadi di depan. Ketika mereka naik bertemu Tuhan, Tuhan tidak bisu mendatangi mereka, Tuhan datang memberitahu apa yang harus mereka lakukan dan apa yang harus mereka hadapi.

Wahyu 4:1
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.

Suara yang dulu, berarti Yohanes ini tidak pernah melupakan suara yang dulu. Pengajaran apa yang dia terima dahulu tidak pernah dia lupa. Jadi saat naik, kita bertemu dengan Tuhan. Tuhan datang dalam awan di atas peti perjanjian bukan hanya tatap muka dan saling mempelototi, tidak! Tuhan datang dengan suaraNya yaitu suara Firman untuk memberitahu apa yang harus kita lakukan dan apa yang akan terjadi di depan. Itulah baiknya Tuhan, sebelum terjadi bencana, Tuhan sudah ingatkan kepada kita.

Orang bijak jika melihat datang bencana dia menghindar. Tetapi kalau orang bodoh dia terjang saja. Apakah saudara menanti di mana seluruh dunia suaranya sama “aduh sakit!” karena disengat oleh kalajengking. Seluruh dunia berteriak, dari tingkat sosial di atas sampai rakyat jelata yang tinggal di kolong jembatan. Mereka senasib dengan yang punya kedudukan tinggi dan konglomerat dengan yang miskin, semua berteriak “sakit!”. Kalau kita naik, itu untuk menghindari ini semua. Tuhan peringatkan, Tuhan tunjukan supaya jangan sampai kita jalan terus. Jadilah orang bijak, sehingga bila terjadi apa-apa kita sudah dihindarkan oleh Tuhan.

Kita perhatikan di sini apa yang terjadi pada Nadab dan Abihu. Ini peringatan Tuhan yang keras bagi kita. Nadab dan Abihu sudah dipilih oleh Tuhan untuk naik ke atas gunung. Itamar dan Eliazar juga anak Harun, tetapi mereka tidak diikut sertakan. Justru di dalam pelayanan puncak, di situ Nadab dan Abihu hancur. Ini yang harus saya jaga dan waspada. Untuk mengatasi ini supaya jangan terjadi hal itu lagi, maka Tuhan rubah bukan setiap saat imam besar masuk ruangan maha suci, tetapi setahun sekali.

Menurut catatan pelayanan imam besar, ada kerincing-kerincing di ujung jubahnya. Supaya kita dengar dia ada bergerak. Tetapi kalau lama tidak bergerak dan tidak terdengar bunyi krincing-krincing berarti dia melakukan kesalahan dan mati dia di dalam. Makanya ada tali untuk menarik mayatnya. Namun tidak pernah juga terjadi ada imam besar yang mati di dalam ruangan maha kudus.

Bilangan 29:7
29:7 Pada hari yang kesepuluh bulan yang ketujuh itu haruslah kamu mengadakan pertemuan yang kudus dan merendahkan dirimu dengan berpuasa, maka tidak boleh kamu melakukan sesuatu pekerjaan.

Untuk mengakhiri perbuatan daging, Tuhan berikan solusi yaitu berpuasa. Dan puasa yang Tuhan kehendaki adalah dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, berarti siang 12 jam dan malam 12 jam. Begitu rupa Tuhan mau mencegah agar jangan ada korban susulan. Apa yang dibuat dan diperlihatkan oleh Tuhan kepada mereka-mereka ini.

Kata naik yang berikutnya tinggal Musa dan Yosua.
Keluaran 24:12-13
24:12 TUHAN berfirman kepada Musa: "Naiklah menghadap Aku, ke atas gunung, dan tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka."
24:13 Lalu bangunlah Musa dengan Yosua, abdinya, maka naiklah Musa ke atas gunung Allah itu.

Tinggal 2 oang yang naik, 70 tua-tua tinggal di lereng bersama dengan Nadab dan Abihu serta Harun ada di sana. Musa dan Yosua naik ke atag gunung untuk menerima dua loh batu. Dua loh batu menggambarkan Firman sepenuh, berarti ada saksi. Jadi kita naik ini tujuannya untuk mendapatkan Firman sepenuhnya. Kalau Firman sepenuhnya kita nikmati, berarti kita juga akan menikmati penyucian sepenuhnya. Ini adalah kesempatan terakhir bagi gereja Tuhan sebab kita ada di ruas jalan akhir dan kita ada dalam pesta grafirat. Pesta bunyi nafiri digandeng dengan pesta grafirat dan yobel.

Pelayanan Yesus sebagai Imam Besar begitu luar biasa. Pelayanan di ruangan maha suci ini dihubungkan dengan mengalahkan musuh.
Mazmur 68:2
68:2 Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya.

Referensinya:
Bilangan 10:35
10:35 Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa: "Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu."

Masuknya Imam Besar ke ruangan maha suci, berarti berhadapan dengan peti perjanjian. Di dalam ayat yang kita baca tadi, peti perjanjian bergerak. Berarti Firman pengajaran, Roh dan kasih Tuhan bergerak. Tujuannya untuk mencerai-beraikan musuh atau menghalau musuh. Ada 3 musuh yang kita hadapi yaitu iblis, dunia dan daging. 5 kitab Musa melawan iblis, kitab Yosua melawan dunia dan kitab hakim-hakim melawan daging. Ini 3 musuh yang dihadapi oleh gereja. Jika 3 musuh ini berhasil kita kalahkan maka kita tampil seperti Rut yang menikah dengan Boas. Urutan-urutannya ini bukan kebetulan. Untuk mengalahkan musuh, maka perlu kita ada sentuhan dengan peti perjanjian. Yang membuka jalan kita ke peti perjanjian adalah Yesus Imam Besar yang telah rela berkorban.

Jika melihat pelayanan Yesus ke ruangan maha suci, itu bukan tanpa maksud. Jangan kita remehkan ketika Yesus masuk ruangan maha suci sebab kehadiran Yesus di ruangan maha suci itu adalah untuk kepentingan kita. Makanya kita tidak berani mengentengkan atau katakanlah seperti tidak dihargai. Kepentingan kita itu diperlihatkan dalam bentuk peti perjanjian. Tuhan membuka jalan masuk lewat tabir untuk memperlihatkan peti perjanjian. Sebenarnya Tuhan mau mengkondisikan kita bagaikan tabut perjanjian untuk menerima tutup pendamaian. Makanya kita harus menanggapi serius hal ini. Tujuan pekerjaan pendamaian ini adalah untuk merampungkan tampilnya Peti Perjanjian, untuk merampungkan Mempelai Wanita yang menang menghadapi musuh. Menghadapi musuh di sini bukan karena kekuatan kita. Lihat Yesus Imam Besar, Dia masuk ke ruangan maha suci dan di sana ada Peti Perjanjian. Dengan bergeraknya Tabut Perjanjian berarti musuh dikalahkan.
Bilangan 10:35
10:35 Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa: "Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu."

Ini lawan pesta grafirat, makanya Tuhan halau roh kebencian. Bukan orangnya yang dihalau tetapi rohnya. Dulu kita membenci Tuhan, memusuhi Tuhan.
Kolose 1:21
1:21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Sudah jauh dari Tuhan kemudian Tuhan halau lagi, bagaimana nasibnya.

Kolose 1:22
1:22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Ini pelayanan Imam Besar, dulu kita bermusuhan dengan Tuhan lalu Tuhan damaikan. Tuntasnya pendamaian itu di dalam pesta grafirat dan digandeng dengan tahun Yobel dan bunyi nafiri. Tak bercacat dan tidak bercela, itulah Mempelai Wanita. Siapa yang tidak rindu, kita semua rindu menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Bilangan 10:35
10:35 Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa: "Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu."

Mazmur 68:2
68:2 Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya.

Yang membenci Tuhan melarikan diri. Artinya bergeraknya Peti Perjanjian lewat pelayanan Yesus Imam Besar, maksudnya agar semua kehidupan kita yang dulu membenci Tuhan itu dibersihkan, roh yang tidak patut kepada Tuhan itu harus dibersihkan (bukannya malah dipertahankan) oleh karena pekerjaan Imam Besar.

Baik tahun Yobel maupun pesta grafirat, semua tidak bisa lepas dengan suara nafiri. Bahkan dikatakan menggelegar di mana-mana sekarang ini. Bulan November suara nafiri akan menggelegar di sini KKR tanggal 5 – 7 . Olehnya kita yang dipakai menjadi sarana untuk menghadirkan ini harus duluan.

Jika ada Imam Besar melayani maka orang itu dibebaskan oleh Tuhan.
Bilangan 35:22-25
35:22 Tetapi jika ia sekonyong-konyong menumbuk orang itu dengan tidak ada perasaan permusuhan, atau dengan tidak sengaja melemparkan sesuatu benda kepadanya,
35:23 atau dengan kurang ingat menjatuhkan kepada orang itu sesuatu batu yang mungkin menyebabkan matinya seseorang, sehingga orang itu mati, sedangkan dia tidak merasa bermusuh dengan orang itu dan juga tidak mengikhtiarkan celakanya,
35:24 maka haruslah rapat umat mengadili antara orang yang membunuh itu dan penuntut darah, menurut hukum-hukum ini,
35:25 dan haruslah rapat umat membebaskan pembunuh dari tangan penuntut darah, dan haruslah rapat umat mengembalikan dia ke kota perlindungan, ke tempat ia telah melarikan diri; di situlah ia harus tinggal sampai matinya imam besar yang telah diurapi dengan minyak yang kudus.
Jadi matinya Imam Besar di Golgota itu untuk membebaskan saya dan saudara. Orang yang membunuh bukan karena perasaan bermusuhan, dia ditolong oleh Tuhan jika imam besar mati. Ini ada hubunganya dengan Yobel, ada hubungannya dengan pelayanan Imam Besar, dengan pesta grafirat alias pendamaian.

Apa yang kita lakukan di depan ini? Karena dengan hadirnya Tuhan bersama awan di atas peti perjanjian, bertemu dengan Imam Besar di situ, ada tujuan yang sangat luar biasa, yakni untuk menyampaikan Firman kepada Harun “ini yang harus kamu lakukan dan ini masalah yang akan dihadapi supaya kamu menghindar”. Ini tujuan Tuhan bagi gereja Tuhan yang hidup akhir zaman.

Kita lihat sekali lagi bagaimana  pelayanan gembala, anak Tuhan, pelayan Tuhan, imam-imam dan sebagainya. Apakah rohani kita naik untuk mencapai puncak? Atau sekarang ini malah menukik atau terjun bebas, jangan sampai terjadi seperti ini. Nadab dan Abihu sudah naik gunung ke atas lalu menukik. Kita ini bagaikan naik gunung, kalau dari atas ada orang meluncur, jangan kita tahan nanti anda terseret. Doakan, itu yang penting. Siapa tahu sampai di bawah dia tidak mati dan masih bisa merangkak naik.

Pesta grafirat dihubungkan “tidak ada yang boleh bekerja” artinya tidak boleh ada aktivitas daging lagi. Sekarang ini kita mengaku kita belum bersih dari aktivitas daging. Itu sebabnya dalam Yehezkiel dikatakan jangan pakai ikat pinggang yang membuat anda bekerja sampai berkeringat. Keringat ini keluar dari daging. Makanya jangan buat ikat pinggang di luar ikat pinggang Tuhan. Kalau ikat pinggang Tuhan, kita akan bekerja maka daging dibungkemkan. Tetapi kalau ikat pinggang kita sendiri, maka yang keluar adalah keringat. Kemudian dikatakan harus puasa, berarti harus pantang. Apa yang tidak berkenan kepada Tuhan harus kita pantang.

Imam Besar itu berkorban bagi kita, apa yang harus kita buat untuk Dia. Bagaimana kita menyikapi pelayanan Imam Besar yang begitu serius untuk membersihkan kita yang diawali dengan membuka jalan baru melalui diriNya. Bagaimana kita berucap “terima kasih Tuhan”. Tetapi akhir zaman ini orang sudah sukar dan susah untuk berterima kasih, karena sesuai dengan Firman Tuhan. Salah satu dosa akhir zaman adalah tidak tahu berterima kasih
II Timotius 3:2
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

Imam Besar masuk ruangan maha suci, berkorban luar biasa untuk kepentingan kita. Bagaimana rasa terima kasih kita kepada Tuhan atas Firman yang dicurahkan pada kita. Saya sebagai hamba Tuhan merasa terima kasihku belum tuntas, rasa terima kasihku hanya sebatas kata-kata. Kalau saya telat bangun sembayang, saya merasa bersalah sekali dan berdoa “Tuhan ampuni saya”. Curahan kasih Tuhan yang Tuhan berikan harus saya curahkan juga kepada jemaat Tuhan yang digembalakan supaya kita sama-sama berterima kasih kepada Tuhan.

Ketika saya di kamar dalam penyembahan, ada angin sepoi-sepoi yang indah “umatKu mengucap syukur tetapi tidak mendahulukan Aku!”. Berarti termasuk jemaat Langgadopi 4, masih ada yang mengucap syukur tetapi tidak mendahulukan Tuhan. Yang diutamakan  bagaimana supaya perut kenyang.

Tegakah saya dan saudara tidak berterima kasih kepada Yesus yang sudah masuk di ruangan maha suci untuk kepentingan kita. Ini yang harus ada pada diri kita sebagai hamba Tuhan. Olehnya kita lihat bagaimana sikap orang Yahudi terhadap penampilan Firman pengajaran ini. Bagaimana bisa dibersihkan kalau sikap sekarang ini, sikap masa lampau dan sikap yang akan datang sudah diperlihatkan oleh Tuhan. Dengan kata lain mereka tidak menanggapi pelayanan Yesus sebagai Imam Besar, mereka membenci Yesus.

Lihat bagaimana masa lampau mereka.
I Tesalonika 2:13
2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

Jika Firman kita terima dan yakin itu perkataan Allah dan bukan perkataan manusia, maka akan terasa Firman itu bekerja di dalam diri kita. Berarti Imam Besar itu sampai kepada kita. Tetapi kalau kita anggap bahwa Firman yang disampaikan itu bahasa manusia, maka kita tidak akan merasa apa-apa.

Orang Tesalonika ini pada awalnya adalah orang yang gampang panas. Raba dirimu masing-masing, apakah kau orang yang gampang panas? Katakanlah saya orang yang gampang panas, tetapi datang Firman, tanggapilah dengan serius.

I Tesalonika 2:14-15
2:14 Sebab kamu, saudara-saudara, telah menjadi penurut jemaat-jemaat Allah di Yudea, jemaat-jemaat di dalam Kristus Yesus, karena kamu juga telah menderita dari teman-teman sebangsamu segala sesuatu yang mereka derita dari orang-orang Yahudi.
2:15 Bahkan orang-orang Yahudi itu telah membunuh Tuhan Yesus dan para nabi dan telah menganiaya kami. Apa yang berkenan kepada Allah tidak mereka pedulikan dan semua manusia mereka musuhi,

Membunuh Tuhan Yesus dan para nabi, itulah perilaku orang Yahudi masa lampau. Nabi berbicara Firman nubuatan, itu yang mereka bunuh, Yesus Mempelai Laki-laki Sorga Kepala Gereja mereka bunuh. Masa sekarang mereka menganiaya pelayan-pelayan Tuhan. Saya tidak mengatakan jemaat menganiaya saya, tetapi dalam pengalaman saya melayani Tuhan banyak kali saya merasa teraniaya. Yang akan datang, semua manusia mereka musuhi.

I Tesalonika 2:16
2:16 karena mereka mau menghalang-halangi kami memberitakan firman kepada bangsa-bangsa lain untuk keselamatan mereka. Demikianlah mereka terus-menerus menambah dosa mereka sampai genap jumlahnya dan sekarang murka telah menimpa mereka sepenuh-penuhnya.

Masa lampau membunuh nabi-nabi dan membunuh Yesus. Ketika ditampilkan Firman nubuatan yaitu hal-hal yang akan datang, jangan sampai kita salah menilai, jangan sampai pikiran kita menjadi miring menanggapinya. Kalau seperti itu berarti sadar atau tidak sadar orang itu menganiaya nabi, sama dengan melecehkan Firman nubuatan.

Berbicara masa sekarang adalah menganiaya rasul, berarti Firman pengajaran. Bagaimana Yesus membawa kita tanpa cacat cela dan kerut itu tidak lepas dari Firman pengajaran. Tetapi kalau Firman pengajaran sudah dientengkan dan dilecehkan bahkan bersikap seperti orang Moab yang berkata semua sama saja, bagaimana bisa dilepaskan. Ada 7 bangsa disekitar orang Israel, antara lain Moab dan Amon. Amon ini suka memutar balikan fakta, yang benar dia bilang salah, yang salah dia bilang benar dan senang sekali melihat orang mendapat kecelakaan. Kalau Moab itu mengatakan semua sama saja. Pdt. In Yuwono mengatakan “kalau ada yang mengatakan kabar ini sama dengan yang lain, orang itu rohaninya dangkal!”.
Yehezkiel 25:8
25:8 Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Oleh karena Moab berkata: Sungguh, kaum Yehuda adalah sama dengan semua bangsa lain,

Kita lihat di sini bagaimana sikap kita masa lampau, bagaimana tanggapan kita terhadap Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, terhadap nabi-nabi yaitu Firman pengajaran. Masa sekarang ini bagaimana tanggapan kita terhadap Firman pengajaran. Sekarang Imam Besar sementara bekerja di ruangan maha suci menangani gereja Tuhan untuk tampil tanpa cacat cela dan kerut.

Siapa yang akan menyuarakan Firman pengajaran dan Firman nubuatan? adalah gembala! Kalau saudara dengar Firman pengajaran dan Firman nubuatan disampaikan oleh gembala itu adalah perhatian Yesus Imam Besar supaya kita tampil tanpa cacat cela dan kerut. Apalagi kita menghadapi tahun Yobel, di mana segala sesuatu dipulihkan oleh Tuhan. Apa yang dulu sudah hilang, yang sudah dirampas dari dirimu mau dikembalikan oleh Tuhan. Ini untuk saya, saya berterima kasih kepada Tuhan.

Orang Yahudi ini memusuhi semua manusia, bagaimana jadinya kalau seperti ini. Tetapi sekarang petinggi-petinggi Yahudi mulai menulis tentang Yesus. Kembali pada Nadab dan Abihu, kita sudah melejit ke depan. Jangan sampai orang Israel ini kembali melejit melewati kita. Ini jangan sampai terjadi pada diriku dan diri saudara.
Dalam pelayanan Imam Besar yang penuh belas kasihan ini, tujuannya satu yaitu untuk mendapatkan Mempelai WanitaNya. Itu sebabNya Dia masuk di ruangan maha suci untuk membenahi Mempelai WanitaNya. Tegakah kita tidak menanggapi upaya Tuhan ini. Upaya Tuhan ini agar kita tidak bercacat cela dan kerut.
Efesus 5:25-27
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Efesus 5:25 halaman Tabernakel, ayat 26 itu ruangan suci, ayat 27 itu ruangan maha suci. Lihat jenjang pelayanan Yesus. Dulu kita musuh di hadapan Tuhan dan Dia kirim hambaNya untuk menginjili kita. Kemudian kita datang kepada Tuhan, tetapi bukan berarti sudah tuntas. Makanya kita harus berada di wilayah ruangan suci, di sana kita digodok oleh Firman Allah. Untuk tahap ini, sekarang kita masuk pada pesta bunyi nafiri bersama dengan pesta grafirat digandeng dengan tahun Yobel. Pesta ini bagi kita sudah digabung karena kita mau dibawa masuk pada pesta pondok daun-daunan. Pesta pondok daun-daunan adalah pesta yang sangat dinanti-nanti oleh orang Israel. Kesuakaan pesta itu tidak sama dengan pesta-pesta yang lain, itulah pesta penyingkiran gereja. Apakah saudara rindu masuk penyingkiran gereja? Penentunya adalah pesta yang keenam, jangan coba kita bermain-main.

Imamat 23:26-27; 25:9
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
25:9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.

Jadi tahun Yobel ini tidak lepas dengan pesta pendamaian. Jangan sampai saudara tidak mengalami tahun pembebasan sebab ada yang saudara tolak. Apa itu? Suara nafiri, berarti pemberitaan Firman. Padahal itu harus terus menerus diperdengarkan. Makanya jangan kita ciut hati bila Firman Tuhan menyentuh seluruh sisi kehidupan kita dari telapak kaki sampai ujung rambut, dari belakang sampai di depan, kiri kanan. Karena kadang kala, jika Tuhan sentuh telinga kita, hidung kita, belakang kita, kaki kita, tangan kita, kerongkongan kita, perut kita, seringkali kita bereaksi salah, padahal kita ingin ada di tahun Yobel. Aduhai, Tuhan tolong saya. Mau Yobel, mau pesta pendamaian, tetapi kita malah memilah-milah Firman, jangan itu terjadi pada saudara!

Kita dilayani oleh Yesus Imam Besar, diikuti dengan suara sangkakala, Firman Tuhan menggelegar. Kalau sekarang kita tidak bisa menerima bunyi sangkakala ini, maka ada 7 suara sangkakala yang Tuhan siapkan bagi orang itu dan ini mengerikan! Sangkakala pertama menghancurkan pohon-pohon dan rumput-rumput. Kalau rumput dihancurkan berarti penggembalaan itu sama sekali tidak ada nilainya di hadapan Tuhan. Kalau pohon di musnahkan berarti tidak ada lagi pemeliharaan Tuhan seperti pohon yang buahnya di makan Adam dan Hawa di taman Eden. Kalau pohon dimusnahkan berarti menunjukan kehidupan itu tidak ada lagi kesempatan untuk dibangun menjadi Bait Allah. Kemudian kalau pohon dimusnahkan berarti tidak ada yang akan menggiring saudara dengan sukacita ke tempat Mempelai. Sebab ketika saudara berangkat menuju mahligai, pohon-pohon bertepuk tangan menghentar saudara.
Yesaya 55:12
55:12 Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.

Sangkakala kelima itu mengerikan karena diawali dengan seruan “wai, wai, wai” atau “celaka, celaka, celaka”. Saudara bayangkan, dalam satu keluarga, papa, mama, anak semua berteriak “aduh sakit” semua menderita, seluruh dunia. Olehnya kalau sekarang suara sangkakala yaitu suara Firman saudara tidak suka terima, maka ada 7 suara sangkakala yang akan diterima oleh orang itu. Olehnya jangan coba-coba jemaat menolak Firman Tuhan.

Yesaya 58:1
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!

Ini berarti Tuhan mengasihi mereka, Tuhan mengasihi keturunan Yakub. Pelanggaran dan dosa mereka diberitahu berarti mereka dikasihi oleh Tuhan.

Hosea 8:1-2
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku, kami, Israel mengenal Engkau!"

Yeremia 6:17
6:17 Juga aku mengangkat atas mereka penjaga-penjaga, firman-Ku: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau memperhatikannya!

Inilah yang terjadi, karena mereka tidak mau memperhatikan akhirnya Tuhan katakan “Yeremia, jangan lagi kau doakan mereka. Biarpun mereka berdoa/ puasa Aku tidak akan mendengar!”. Sampai 3 tempat Tuhan memblokir doa dari Yeremia. Tetapi Yeremia tidak tega, dia tetap berdoa. Hati nurani sebagai seorang hamba Tuhan tidak tega. Walaupun Tuhan katakan “jangan lagi kau doakan” tetapi Yeremia tetap berdoa karena dia melihat Tuhan masih menyebut mereka “kekasihKu”.
Yeremia 11:15
11:15 Apakah lagi urusan kekasih-Ku di dalam rumah-Ku, bukankah ia sudah melaksanakan rancangan-rancangan yang jahat? Dapatkah nazar-nazar dan daging yang suci melewatkan malapetaka dari padamu, sehingga kemudian engkau dapat beria-ria?

Yeremia 14:11-12
14:11 TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah engkau berdoa untuk kebaikan bangsa ini!
14:12 Sekalipun mereka berpuasa, Aku tidak akan mendengarkan seruan mereka; sekalipun mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian, Aku tidak akan berkenan kepada mereka, melainkan Aku akan menghabiskan mereka dengan perang, dengan kelaparan dan dengan penyakit sampar."

Ngeri, ada kuda merah berarti ada peperangan, ada kuda hitam berarti ada kelaparan, ada kuda hijau kuning berarti ada penyakit sampar.

Yeremia 14:17
14:17 Katakanlah perkataan ini kepada mereka: "Air mataku bercucuran siang dan malam dengan tidak berhenti-henti, sebab anak dara, puteri bangsaku, dilukai dengan luka parah, luka yang sama sekali tidak tersembuhkan.

Berarti Yeremia tahu tidak ada lagi proses penyempurnaan terjadi dalam diri mereka/ umat.

Yeremia 14:20-21
14:20 Ya TUHAN, kami mengetahui kefasikan kami dan kesalahan nenek moyang kami; sungguh, kami telah berdosa kepada-Mu.
14:21 Janganlah Engkau menampik kami, oleh karena nama-Mu, dan janganlah Engkau menghinakan takhta kemuliaan-Mu! Ingatlah perjanjian-Mu dengan kami, janganlah membatalkannya!

Di sini Yeremia masih terus berdoa, padahal Tuhan sudah katakan “jangan lagi doakan!”. Tuhan tolak doa Yeremia. Musa waktu berdoa menahan murka Allah, masih diterima oleh Tuhan. Bukan salah Yeremia atau benarnya Musa tetapi memang salahnya umat saat itu.

Yeremia 14:22
14:22 Adakah yang dapat menurunkan hujan di antara dewa kesia-siaan bangsa-bangsa itu? Atau dapatkah langit sendiri memberi hujan lebat? Bukankah hanya Engkau saja, ya TUHAN Allah kami, Pengharapan kami, yang membuat semuanya itu?

Tuhan menjawab:
Yeremia 15:1-2
15:1 TUHAN berfirman kepadaku: "Sekalipun Musa dan Samuel berdiri di hadapan-Ku, hati-Ku tidak akan berbalik kepada bangsa ini. Usirlah mereka dari hadapan-Ku, biarlah mereka pergi!
15:2 Dan apabila mereka bertanya kepadamu: Ke manakah kami harus pergi?, maka jawablah mereka: Beginilah firman TUHAN: Yang ke maut, ke mautlah! Yang ke pedang, ke pedanglah! Yang ke kelaparan, ke kelaparanlah! dan yang ke tawanan, ke tawananlah!

Betul-betul seperti kata Musa “Tuhan, mengapa Engkau bengis kepada kami!”. Di sini Tuhan perlihatkan, betapa bengisnya Tuhan.
Keluaran 5:22
5:22 Lalu Musa kembali menghadap TUHAN, katanya: "Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus?

Hamba Tuhan tahu karakter Tuhan dan kalau Tuhan sudah tampil dengan bengis, siapa lagi yang dapat menolong.

Kekasih yang diberkati Tuhan, sekarang kita ada pada pesta grafirat. Terimalah suara sangkakala. Terimalah suara Firman yang membenahi seluruh kehidupan kita. Dia benahi hidupku, nikahku, buah nikahku. Bertobatlah minta supaya Tuhan benahi kehidupan saudara. Jangan tunggu Tuhan menjadi bengis.

Itu sebabnya pesta pendamaian itu penentu untuk kita masuk dalam pesta pondok daun-daunan, ini harus kita terima. Tuhan tidak ingin ada Abihu-Abihu dan Nadab-Nadab akhir zaman. Saya katakan kepada paduan suara, pembantu-pembantu mimbar dan pemain musik, jangan miliki roh Nadab dan Abihu, itu berbahaya. Kita sekarang ada pada ibadah puncak, untuk masuk pada pesta yang dinanti. Lihat situasi dunia sekarang ini. Sekalipun iblis mengamuk, kalau saudara adalah orang yang memperhatikan pesta yang terakhir ini maka kita akan berangkat ke tempat yang sudah Tuhan sediakan bagi kita.

Firman Tuhan selalu datang kepada kita setiap kita beribadah. Kalau Tuhan percayakan Firman kepada saudara jangan sampai saudara tidak tahu berterima kasih. Kita sudah tahu dan mengerti Firman, tetapi di mana rasa terima kasih kita kepada Tuhan dan kepada hamba Tuhan yang mengajar kita. Yang seringkali terjadi, bukannya berterima kasih kepada gembala tetapi gembala malah dicela, dicerca dan dinista. Syukur kita bisa ada hingga saat ini, jemaat semoga kita bangkit, kita harus bangkit sekarang. Sudah dekat penyingkiran gereja. Jangan seperti orang Yahudi, memusuhi masa lampau, hidup sekarang dan yang akan datang tetap dimusuhi. Ini kehidupan orang Yahudi yang tidak boleh kita tiru.
1 Tesalonika 2:15
2:15 Bahkan orang-orang Yahudi itu telah membunuh Tuhan Yesus dan para nabi dan telah menganiaya kami. Apa yang berkenan kepada Allah tidak mereka pedulikan dan semua manusia mereka musuhi,

Saya berbahagia jika Tuhan mempercayakan Firman di dalam penggembalaan. Lihat gerakan Imam Besar, di mana sekarang Dia bergerak. Dengar bunyi gerincing di ujung jubahNya, sementara Dia melayani untuk kepentingan kita. Makanya ketika Maria Magdalena mau menyentuh Yesus, Dia berkata “jangan sentuh Aku karena Aku belum kembali kepada Bapa” berarti belum membawa darahNya kepada Bapa. Luar biasa Maria Magdalena.
Yohanes 20:17-18
20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
20:18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Sementara saat itu murid-murid sedang ketakutan, bercorak ragam perasaan mereka. Tetapi ketika Maria mengatakan pesan Yesus “BapaKu dan Bapamu, AllahKu dan Allahmu” maka hati mereka sejuk. Di sini Yesus sudah ada pada suasana kebangkitan, berarti pelayanan Imam Besar berjalan dan itu berlanjut sampai sekarang untuk membangun Gereja Tuhan. Kata Yesus “BapaKu dan Bapamu, AllahKu dan Allahmu” itulah yang harus kita sembah. Terima kasih Tuhan, Engkau bukakan jalan bagi kami.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar