20191002

Kebaktian PA Imamat, Rabu 2 Oktober 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 23:26-32
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
23:28 Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu.
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.
23:30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.
23:31 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu."

Pengertian ibadah adalah hidup yang saleh yang ditujukan kepada Allah dan selalu bertanya apa yang terbaik yang harus saya lakukan bagi Tuhan. Jadi ibadah itu kehidupan yang kita tujukan kepada Tuhan dan selalu bertanya apa yang terbaik yang harus saya lakukan bagi Tuhan. Itulah kehidupan yang beribadah. Apalagi kita sekarang ini ada di dalam pendalaman Firman pengajaran dalam tujuh masa raya Israel yang kita rayakan secara rohani dan kita telah ada pada pesta yang keenam, ini penentu untuk masuk pada pesta yang ketujuh.

Jika saudara masih ingat, dalam kitab Imamat ini ada 31 kali Tuhan berfirman hanya khusus kepada Musa. Kemudian 4 kali Tuhan berbicara kepada Musa bersama dengan Harun. Kemudian 1 kali Tuhan berbicara khusus kepada Harun. Menyangkut pesta grafirat atau pesta pendamaian ini adalah kali yang ke-26. Jangan kita mengabaikan hal-hal seperti ini. Saya berupaya mohon ketelitian untuk menyelidik, sebab apa yang dicatat dalam Alkitab ini bukan tanpa tujuan, ada maksud Tuhan. Pesta yang keenam ini adalah penantian Tuhan yang terakhir sebab angka 20 adalah angka penantian. Angka 6 adalah angka manusia. Jadi Tuhan menanti dan menunggu apakah manusia kita ini siap untuk dituntaskan penyucian dalam kehidupan kita. Karena kalau tidak tuntas, maka kita akan gagal masuk dalam pesta pondok daun-daunan yaitu penyingkiran gereja. Olehnya kita harus memperhatikan apa-apa yang dicatat di dalam Imamat 23:26-32 ini.
Ada 5 hal yang ditonjolkan oleh Tuhan dalam pesta grafirat ini yang harus kita ikuti. Karena di dalam pesta pendamaian atau grafirat ini adalah pesta penyucian secara utuh dan tuntas oleh Tuhan. Berarti sekalipun Tuhan bermaksud untuk menuntaskan segala cacat cela dan kerut kita, jika manusiawi kita tidak mengkaitkan diri dengan kerinduan hati Tuhan menanti-nanti saat terakhir untuk saudara serahkan, jika saya dan saudara tidak mau menyerahkan maka apa yang Tuhan sapa, apa yang Tuhan puji yaitu penampilan gereja Tuhan yang tidak punya cacat lagi, sampai Tuhan katakan begitu indah dan begitu cantik, tidak akan kita raih.

Ada simbol atau bayangan di dalam Alkitab yang menampilkan begitu sangat luar biasa, sampai pandangan Tuhan begitu terkejut dan mencengangkan Tuhan karena ada anak Tuhan yang siap masuk mengisi penantian Tuhan yang terakhir. Itu hasil, makanya kalau saya membaca ini, berarti akan ada wujudnya nanti. Pertanyaan pada wujudnya itu adakah saudara di sana atau tidak. Tentu saya meyakini tidak mungkin ada wujud tanpa ada orang yang menyambut Firman, yang membuka hati dan membuka diri untuk disucikan. Tentu ada orangnya dan orang-orang itu adalah orang yang menerima Firman pengajaran. Semoga saudara adalah orangnya.

Kidung Agung 4:7
4:7 Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.

Tujuan pesta grafirat itu untuk menghapus segala cacat cela.

Kidung Agung 4:9-10
4:9 Engkau mendebarkan hatiku, dinda, pengantinku, engkau mendebarkan hati dengan satu kejapan mata, dengan seuntai kalung dari perhiasan lehermu.
4:10 Betapa nikmat kasihmu, dinda, pengantinku! Jauh lebih nikmat cintamu dari pada anggur, dan lebih harum bau minyakmu dari pada segala macam rempah.

Inilah penampilan Mempelai Wanita yang didambakan dan dinanti-nantikan oleh Tuhan. Angka 20 ini adalah penantian Tuhan yang terakhir. Jika kita memperhatikan ini sekarang, apakah kita mau dibersihkan oleh Tuhan cacat cela dan kerut kita supaya tampil seperti itu. Kalau kita tidak mau, dikorek saja kesalahan kita sudah ngambek, maka bukan Tuhan yang gagal menanti sebab pasti ada yang mengisi. Kalau saya menolak maka ada ratusan yang mengisi, kalau saudara menolak ada ribuan yang mengisi, kalau ratusan menolak ada jutaan yang akan mengisi. Semoga saudara bukan pribadi yang menolak penyucian segala cacat, cela, kerut dan noda tetapi kita menerima pelayanan Imam Besar ini. Sebab pesta pendamaian ini yang pegang peran adalah Imam Besar dan Imam Besar bekerja di wilayah Tabernakel mulai dari pintu gerbang sampai ruangan maha suci. Pesta grafirat ini sudah ada di wilayah ruangan maha suci, sebab Imam Besar masuk di sana.

Sebenarnya setiap saat Harun bisa masuk ke ruangan Maha Suci, tetapi karena musibah rohani yaitu peristiwa Nadab dan Abihu, maka Tuhan batasi 1 tahun 1 kali, yaitu tanggal 10 bulan ketujuh. Kemudian setelah datang Yesus sebagai Imam Besar maka kembali setiap saat bisa masuk. Sekarang Tuhan buka jalan bagi kita, dulu hanya Imam Besar yang boleh masuk, sekarang kita boleh masuk setiap saat. Berarti kembali sebelum peristiwa Nadab dan Abihu. Kalau kita tidak boleh masuk ruangan maha suci, maka Ibrani 10:19-22 dibuang saja. Kita diizinkan masuk untuk menyaksikan. Bukan berarti kita sudah tinggal di dalam, tetapi masih di dalam proses.
Ibrani 10:19-20
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

Tempat kudus yang dimaksud pada ayat 19 itu bukanlah ruangan suci tetapi ruangan maha suci. Jawabannya ada pada ayat 20 yaitu melalui tabir.

Ibrani 10:21-22
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Saya mengacu pada ayat ini bahwa Tuhan membuka jalan kita masuk. Tujuannya apa kita dibersihkan oleh Tuhan, oleh Imam Besar yang mengerjakan segala pembersihan segala cacat cela noda dosa dan kerut. Di sini Tuhan memperlihatkan kepada kita sebagai umat Tuhan, bagaimana peduli kita menanggapi Tuhan menanti saudara. Serahkan angka 6 itu, serahkan angka manusia, angka daging itu supaya digarap oleh Tuhan yang terakhir. Sebab sisa-sisa yang belum dibersihkan dalam ruangan suci, dituntaskan dalam ruangan maha suci.

Mari kita perhatikan agar perjalanan gereja Tuhan adalah perjalanan yang benar-benar menenuhi selera Tuhan yang menanti. Yesus bergerak di wilayah Tabernakel. Dari halaman, di pintu gerbang sudah ada angka 20. Pintu gerbang itu lebarnya 20 hasta, itu adalah penantian Tuhan terhadap orang berdosa supaya datang kepada terang. Jika tingginya 5 hasta maka 5x20=100. Masih di pintu gerbang sudah diiming-iming oleh Tuhan dengan angka 100 artinya kita diiming-iming untuk dijadikan Mempelai Wanita Tuhan. Kenapa angka 100 itu angka nikah? Dalam I Samuel, Saul menawarkan kepada Daud jika mau menjadi mantu Saul, menikah dengan anak Saul yang cantik, maka Daud harus membayar dengan 100 kulit khatan orang Filistin. Dan 100 domba, jika hilang 1 harus dicari agar genap 100, itu adalah angka kelengkapan atau kepenuhan Tubuh Kristus.

Jadi baru di pintu gerbang Tuhan sudah menawari, sudah dirindukan oleh Tuhan bahwa saudara akan ditampilkan sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan harus kita jalani semua. Kita masuk halaman dan objek pertama yang kita temui adalah Mezbah Korban Bakaran yang berbicara pertobatan, hanya korban Kristus yang bisa menyelamatkan. Bukti pertobatan, kita bersekutu dengan Bejana Pembasuhan yaitu memberi diri dibaptis. Kemudian lanjut di ruangan suci yaitu wilayah penggembalaan. Jangan katakan bahwa di wilayah penggembalaan ini semua sudah tuntas. Itu sebabnya Imam Besar harus masuk di Ruangan Maha Suci untuk menuntaskan segala yang belum tuntas di Ruangan Suci. Saudara yang diberkati oleh Tuhan, maukah dosa kita dituntaskan untuk memenuhi saat-saat akhir Tuhan menanti kita?

Ada 5 hal yang kita lihat menonjol di dalam pesta ini.
1.      Ada pertemuan kudus
Hampir semua masa raya ada pertemuan kudus, kecuali pesta timang-timangan, yang digabung pesta pantekosta ada pertemuan kudus. Pada pesta grafirat ini hanya 1 kali tetapi bukan berarti kita ringankan. Lagi-lagi saya harus menekankan ini, agar gereja Tuhan yang mau masuk mengisi penantian Tuhan yaitu tampilnya gereja Tuhan yang tanpa cacat dan cela ini maka kita harus berada pada persekutuan yang kudus. Ini yang Tuhan minta.

Sekarang kita lihat diri kita, apakah persekutuan kita adalah persekutuan yang kudus? Jika tidak kudus maka itulah tujuan Imam Besar untuk membersihkan! Mulai dari persekutuan nikah. Apalagi hari-hari terakhir ini, sedang menuju persekutuan nikah yang kudus. Kita semua harus mengakui itu! Kalau Tuhan tidak mengadakan pesta keenam, habislah kita.

Jangan kita anggap pertemuan kudus itu hanya ibadah. Tadi saya sudah katakan pengertian ibadah adalah hidup yang saleh yang ditujukan kepada Allah dan selalu bertanya apa yang terbaik yang harus saya lakukan bagi Tuhan. Kalau dalam pertemuan mulai dari nikah ada bukti kudus, maka Tuhan menantimu sekarang. Tetapi sudah netto tidak kudus malah keras hati, tidak mau dibenahi! Habislah kehidupan itu, dia tidak akan masuk penyingkiran. Jangan kita mengabaikan persekutuan kudus. Sudah tidak kudus dalam persekutuan kemudian malah banyak lagi bolong ibadah! Saya tahu keadaan nikah saudara sudah tidak beres, kenapa malah banyak bolong ibadah! Orang seperti itu akan masuk aniaya antikristus 3,5 tahun, ini jangan sampai terjadi. Yesus menantimu.

Puji Tuhan, kalau kami suami isteri memang ditolong dari sejak awal. Saya bersyukur Imamat 21:7 kami genapi, makanya Tuhan percayakan Firman.
Imamat 21:7
21:7 Janganlah mereka mengambil seorang perempuan sundal atau perempuan yang sudah dirusak kesuciannya atau seorang perempuan yang telah diceraikan oleh suaminya, karena imam itu kudus bagi Allahnya.

Kalau pertemuan kudus kita dengan Tuhan lebih banyak bolongnya dari pada aktifnya, kasihan orang seperti itu. Makanya saya menangis dalam setiap doa subuh saat mendoakan orang itu. Saya tahu awal nikahmu tidak benar, maka saya tangisi di hadapan Tuhan. Sebabnya mari saudara tanggapi ini Firman, jangan biasakan saudara bolong ibadah, sudah tidak benar kemudian banyak bolong lagi!
Ingat, sudah dekat penyingkiran gereja.

Coba saudara baca di medsos, suasana sekarang genting sekali, tinggal menunggu pemicu. Olehnya dalam nama Yesus tanggapilah penantian Tuhan yang terakhir. Dia menanti dengan penuh belas kasihan karena Dia Imam Besar yang penuh belas kasihan. Tetapi ada orang yang tidak peduli sama sekali dengan ibadah. Dia rasa sekarang aman, bisa makan kepala rusa dan kepala sapi, tetapi tunggu pembalasan Tuhan! Justru itu yang kita hindarkan diri jangan terjadi pada kita.

Imamat 23:27
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.

Pertemuan kudus itu adalah fellowship, kita bersama dan Tuhan hadir untuk menggarap kita. Inilah kesempatan yang sangat indah. Makanya tanggapi serius, pergumulan Yesus di Golgota dan pergumulan hamba Tuhan untuk menggembalakan saudara dan mengunjuk-unjuk saudara. Hamba Tuhan itu dibuka Tuhan mata rohaninya, dia melihat apa yang terjadi di depan. Kecuali pelayan itu main-main maka dia tidak bisa melihat.

Dalam pertemuan kudus ini, lihat Imam Besar ada di situ. Bukti pertemuan itu kudus bila ada Imam Besar hadir di situ. Bagaimana kalau Imam Besar hadir di situ?
Ibrani 3:1
3:1 Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,

Imam Besar ditaruh pada urutan kedua, lebih dahulu ditampilkan Rasul, tetapi keduanya adalah pribadi Yesus. Jadi bukti bahwa pertemuan itu kudus bila ada Firman pengajaran. Karena rasul itu hubungannya dengan Firman pengajaran.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Pada petang ini, pertemuan kudus yang kita galakkan ini ada pada hari minggu, rabu dan sabtu. Harus tampil Firman pengajaran, itu bukti bahwa ada kehadiran Yesus. Apalagi penampilkan keduanya sebagai Imam Besar. Berarti Firman pengajaran yang diikuti penampilan Yesus sebagai Imam Besar untuk mendamaikan. Apa yang mau didamaikan kalau tidak ditunjuk dulu kesalahannya lewat Firman pengajaran. Kesalahan itu akan didamaikan Imam Besar jika kita akui. Kalau kita tutup dan sembunyi bagaimana mungkin Imam Besar mau menangani. Firman pengajaran itu menunjuk cacat, cela dan kerut kita kemudian kita akui. Yesus tampil sebagai Imam Besar yang membasuh kita dengan darahNya, maka selesai. Sebenarnya tidak ribet dan tidak sukar. Ketika ditunjuk kesalahan kita maka kita akui “Tuhan saya masih seperti itu” begitu kita mengaku maka percikan darah Yesus terjadi dalam hidup kita. Ini terjadi pada pesta grafirat ini di mana Tuhan menanti-nantikan kita. Kita harus menanggapi penantian Tuhan yang terakhir ini.

2.      Puasa
Sampai 3 kali disebut berpuasa dan sekaligus disebut juga ancamannya kalau tidak berpuasa.
Imamat 23:27,29-30
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.
23:30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.

Puasa dalam terjemahan aslinya adalah nistio yang artinya berpantang. Itu sebabnya pesta grafirat ini disertai dengan pantang. Dalam pesta grafirat ini Tuhan akan tunjukan kepada kita hal-hal yang harus kita pantang agar tuntas apa yang masih melekat kepada kita. Dalam Amsal 8:13 ini adalah ciri orang yang takut akan Tuhan. Ada beberapa poin di situ yang harus kita pantang.
Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

Kejahatan itu harus kita pantang. Bukan cuma kita tidak makan dan tidak minum. Tetapi sementara kita tidak makan malah ada kejahatan. Semua hal di atas harus kita pantang, jangan ada tipu muslihat, jangan ada kecongkakan, jangan ada tingkah laku yang jahat dan jangan ada kesombongan serta kecongkakan. Kesombongan dan kecongkakan ini dalam II Korintus 10:5, itulah yang menghalangi pengenalan.
II Korintus 10:5
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

Tidak berlebih-lebihan saya mengatakan ini, jika kita di sini tidak berhasil masuk dalam penyingkiran itu sudah kesalahan besar. Karena kita ini sudah diberikan kesempatan. Sama dengan peribahasa, bebek berenang di air tetapi mati kehausan. Ayam bertelur di lumbung mati kelaparan. Jadi ini benar-benar bebek dan ayam yang bodoh!

Banyak hal-hal yang harus kita pantang. Baik dalam Amsal 8:13 dan II Timotius 3:1-5, itu harus kita pantang.
II Timotius 3:1-5
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

Tidak boleh kita seperti ini, kita harus melepaskan diri dari egoistis. Kita harus pantang, jangan karena mencari uang sehingga bolong ibadah kita. Iblis disebut diabolos, pemfitnah disebut diabolos, jadi pemfitnah ini identik dengan iblis. Anak muda jangan melawan orang tua, katakan dia salah, jangan dilawan, jangan ditantang! Tetapi doakan.

II Timotius 3:3-4
3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

18 dosa ini harus kita pantang, kita harus belajar. Sayapun sebagai hamba Tuhan, jika ada orang yang mempedulikan dan memperhatikan saya, entah sebutir telur ayam atau sepotong ubi kayu, saya ada rasa terima kasih. Apalagi disaat kita lapar lalu orang sodor sepotong ubi kayu rebus, tentu kita berterima kasih sebab kita sekarat karena lapar dan menuju pada kematian.

Tidak tahu berterima kasih dan sebagainya ini harus kita pantang, harus ada nistia, ada nistio. Bukan hanya sebatas tidak minum air dan tidak makan nasi. Tetapi karena ada hubungannya dengan pesta grafirat maka di sinilah Tuhan secara tuntas membersihkan semua karakteristik kita yang tidak berkenan kepada Tuhan. Cacat cela dan kerut kita dibasuh dan dibersihkan oleh Tuhan.

Puasa ini 24 jam. Siang 12 jam, malam 12. Saudara bayangkan apa yang terjadi pada siang dan terjadi pada malam itu harus kita pantang. Dan harus ditandai angka 12 yaitu persekutuan.
Siang  2 Petrus 2:13
2:13 dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.

Malam 1 Tesalonika 5:7
5:7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.

3.      Mempersembahkan korban api-apian kepada Tuhan
Imamat 23:27
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.

a)      Imamat 1:3
1:3 Jikalau persembahannya merupakan korban bakaran dari lembu, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela. Ia harus membawanya ke pintu Kemah Pertemuan, supaya TUHAN berkenan akan dia.

Yang pertama dikorbankan adalah lembu. Ini berarti persekutuan kita dengan korban Kristus dan menghargai setinggi-tingginya bahwa oleh Korban Kristus saya diperdamaian. Pada pesta grafirat ini langsung Imam Besar menangani. Pribadi yang menangani ini digambarkan seperti lembu dalam Imamat pasal 1. Di sinilah kita melihat bagaimana anak Tuhan dan hamba Tuhan itu menghargai korban Kristus setinggi-tingginya sehingga hati anak Tuhan itu penuh damai, damai dengan Tuhan dan damai dengan sesama. Bukan berarti kita tidak akan dibenci, tetapi kita tidak membalas dengan kebencian.

b)      Imamat 1:10
1:10 Jikalau persembahannya untuk korban bakaran adalah dari kambing domba, baik dari domba, maupun dari kambing, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela.

Yang kedua dikorbankan adalah domba atau kambing. Itu adalah ketaatan, dengar-dengarannya kita. Pesta grafirat ini adalah pesta yang paling akhir untuk menanamkan ketaatan dan dengar-dengaran kepada Tuhan. Ini apakah ada? Hari-hari terakhir ini soal taat ini dipertanyakan. Selalu kita berjalan dengan ikat pinggang kita sendiri, tidak belajar taat. Seperti saya katakan, gembala itu suami bayangan dari jemaat, jemaat itu bagaikan isteri bagi suami bayangan. Coba kalau isteri tidak taat kepada suami, apakah suami sakit hati atau tidak! Coba kalau suami dibantah isterinya di rumah, pusing kepalamu atau tidak! Saya sakit kalau saudara bantah! Saya lapor kepada suami yang betul. Diajak kerja bakti yang datang segelintir, itu tanda tidak ada korban api-apian dari domba! Sakit sekali hati gembala dibantah oleh jemaat!

Itu sebabnya perhatikan baik-baik, kita ada pada masa penantian Tuhan yang terakhir. Bukan kebetulan ini adalah Firman Tuhan yang ke-26 kali kepada Musa. Kalau isteri secara jasmani menyakiti hati suaminya, patutkah dia minta ampun dan mengaku atau tidak? Mau masuk pesta pondok daun-daunan atau tidak. Ketika dia tahu bahwa dia sudah membantah suaminya dan datang minta ampun maka suaminya maafkan. Ketika jemaat membantah suami bayangan, patutkah saudara mengaku atau tidak? Kalau tidak mengaku nanti saya lapor sama Tuhan, “umatMu ini kepala batu, yang itu hatinya keras, yang sana lubang hidungnya selalu dia angkat”. Kita ini ada pada saat penantian Tuhan yang terakhir. Saya percaya akan mengisi Kidung Agung pasal 4 tadi sebab itu sudah digariskan oleh Tuhan dan pasti akan digenapkan, ada wujudnya. Kerinduan hatiku sebagai suami bayangan kiranya jemaat ini adalah jemaat yang akan diterima oleh Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Saya ulang-ulang tekankan, dalam pernikahan kami suami isteri memang aneh. Setelah saya di dalam Kabar Mempelai baru saya tahu. Kenapa dalam pernikahan kami, pendeta tua yang gandeng isteri saya. Nanti setelah pemberkatan nikah baru boleh saya gandeng. Ketika di dalam kabar Mempelai baru saya paham bahwa saya dibawa dalam praktek secara fisik. Sekarang saya berterima kasih kepada Tuhan sebab saya mudah mengerti. Itu pertanda saya percaya Tuhan akan memakai terus saya, karena ada ciri-ciri yang saya nikmati yang tidak dinikmati oleh orang lain! Bukan mengada-ada atau menyombongkan diri, anda beruntung digembalakan oleh personil seperti ini, itu hanya kemurahan Tuhan. Makanya hargai nilai penggembalaan!

c)      Imamat 1:14-17
1:14 Jikalau persembahannya kepada TUHAN merupakan korban bakaran dari burung, haruslah ia mempersembahkan korbannya itu dari burung tekukur atau dari anak burung merpati.
1:15 Imam harus membawanya ke mezbah, lalu memulas kepalanya dan membakarnya di atas mezbah. Darahnya harus ditekan ke luar pada dinding mezbah.
1:16 Temboloknya serta dengan bulunya haruslah disisihkan dan dibuang ke samping mezbah sebelah timur, ke tempat abu.
1:17 Dan ia harus mencabik burung itu pada pangkal sayapnya, tetapi tidak sampai terpisah; lalu imam harus membakarnya di atas mezbah, di atas kayu yang sedang terbakar; itulah korban bakaran, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN."

Korban burung tekukur atau merpati, ini menunjuk ketulusan hati dan keikhlasan. Apalagi ketulusan hati untuk menerima Firman yang menggodok kehidupan saudara.

d)      Imamat 2:10
2:10 Korban sajian selebihnya adalah bagian Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN!

Tepung ini menunjuk persekutuan kita dengan Kristus lewat Firman pengajaran. Bagaimana bisa bersekutu dengan dengan Korban Kristus tanpa Firman pengajaran! Makanya yang menonjol di dalam pesta grafirat ini adalah ada korban api-apian.

Beberapa minggu yang lalu ketika saya melipatkan lutut di kaki Tuhan di dalam kamar, ada suara berbisik di hatiku “umatKu mengucap syukur tetapi mereka tidak mendahulukan Aku”. Begitu saya dengar suara itu saya minta-minta ampun. Seringkali kita menggelar ibadah syukuran, padahal kita mengucap syukur berorientasi kepada diri kita, kebanggaan kita, kehormatan kita, harga diri kita, Tuhan tidak didahulukan. Mana yang seperti ini dikatakan ikhlas dan taat. Sekarang mungkin saudara katakan “ah itu hanya omelan gembala”. Tetapi tunggu saja, kalau terjadi penyingkiran dan saudara tidak tersingkir baru saudara menyesal “benar perkataan gembala dulu, kenapa saya tidak dengar-dengaran”.

4.      Tidak boleh ada aktivitas daging
Jadi di dalam pesta grafirat atau pesta pendamaian ini, tidak boleh ada aktivitas daging. Karena memang Tuhan minta yang angka 6 dari 26 tadi. Yang 6 ini yang mau digarap oleh Tuhan sehingga berakhirlah angka 6, berakhirlah aktivitas nafsu daging.

5.      Peniupan nafiri
Imamat 25:9
25:9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.

Dalam pesta grafirat ini ada peniupan nafiri dan dihubungkan dengan tahun Yobel. Tahun Yobel ini adalah tahun ke-50. Kita harus benar-benar memiliki kemerdekaan penuh, kebebasan penuh. Yobel dalam bahasa aslinya adalah antos elius peos artinya kemerdekaan penuh, kebebasan penuh. Bayangkan, dalam pesta grafirat ini benar-benar kita akan dimerdekakan penuh dan dibebaskan penuh.

II Yohanes 1:8
1:8 Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.

II Petrus 1:11-12
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
1:12 Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima.

Peniupan nafiri yang digandeng dengan tahun Yobel maka itu akan kita nikmati secara luar biasa, segala hak-hak kita yang dulu hilang, dikembalikan oleh Tuhan. Saudara ingat dalam II Raja-raja pasal 8, kisah perempuan Sunem itu. Sementara Gehazi bercerita kepada raja menyaksikan tentang perempuan Sunem, apa yang terjadi? Ketika lagi hangat pembicaraan itu, tiba-tiba ibu itu muncul. Artinya, jika kita bicara Yobel, wujudnya pasti ada, bukan sekedar cerita. Setelah itu ibu itu bercerita, kemudian keluar perintah dari raja kembalikan haknya selama 7 tahun yaitu hasil ladangnya selama 7 tahun.

Jadi gereja Tuhan, kita sedang menuju ke sana dan sudah dekat. Saya akan menerima dari Tuhan apa yang sudah hilang dari diriku. Tetapi tidak mungkin saya tambal sulam, harus dibersihkan dulu segala cacat cela dan kerut baru saya menerima secara utuh. Itu semua diterima lewat suara nafiri yang diperdengarkan, berarti lewat Firman pengajaran.
Imamat 25:9
25:9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.

Bayangkan, sampai 2 kali perintah supaya suara sangkakala itu diperdengarkan di mana-mana. Luar biasa gerakan Firman pengajaran ini menyentuh semua sisi kehidupan manusia. Makanya kita berbahagia. Karena bunyi sangkakala diperdengarkan di mana-mana? Supaya kita menerima kemerdekaan penuh dan kebebasan penuh, kemudian dengan sekali sentak sayap kita langsung terbang ke padang belantara masuk pesta pondok daun-daunan dan tidak ada lagi yang menghalang-halangi saudara. Sebab itu perhatikanlah peniupan nafiri ini. Ini sangat didambakan oleh Tuhan. Jika Tuhan tidak membukakan rahasia Firman, kita tidak akan mengerti apa itu selera Tuhan.

Bagaimana gereja Tuhan yang tampil tanpa cacat cela dan kerut?
Kidung Agung 4:7
4:7 Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.

Bukankah ini adalah hasil pekerjaan dari pesta grafirat itu yaitu kita tampil tanpa cacat cela dan kerut. Sekarang kita urut mulai ayat pertama.
Kidung Agung 4:1
4:1 Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.

Sampai Tuhan terpesona melihat, sangat memukai penampilannya. Mempelai wanita ini matanya seperti merpati. Merpati itu matanya sangat jernih, bisa melihat dari jarak jauh di mana ada makanan. Kita tahu dia tidak akan pernah singgah di mana-mana tetapi kembali di mana ada sarangnya. Begitu rupa pandangan Tuhan bahwa mata anak Tuhan adalah mata yang bening yang melihat kekudusan Tuhan.

Rambut bagaikan kawanan kambing yang turun ke Gilead. Berarti ini menunjuk persekutuan yang ditandai dengan kerendahan hati. Gilead itu adalah kesaksian yang kuat seperti batu karang, berarti persekutuan yang ditandai kerendahan hati/kesaksian itu kuat seperti batu karang.

Kidung Agung 4:2
4:2 Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.
Gigi manusia ada 32, berpasang-pasangan. Jika saudara makan Firman Allah dengan gigi saudara, ingat itu adalah Firman yang berpasangan. Tujuan kita makan Firman Allah menggunakan gigi 32 butir yang berpasang-pasangan artinya ingatlah 2 menjadi 1. Itulah yang didambakan oleh Tuhan sehingga ada pesta grafirat yang terakhir. Kenapa kita seringkali abaikan makan Firman Tuhan padahal itu menentukan dua menjadi satu. Kita ini makan Firman, tetapi tahukan saudara tujuannya makan Firman mau ke mana? Tujuannya dua menjadi satu. Saya berbahagia bisa menyampaikan ini kepada saudara. Sehingga Tuhan sangat terpesona melihat Mempelai WanitaNya.

Kidung Agung 4:3
4:3 Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu.

Bibir seperti pita kirmizi berarti selalu mengagung-agungkan Korban Kristus.

Kidung Agung 4:4
4:4 Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.

Hubungan kepala dan tubuh begitu kuat sebab ada senjata di situ, siapa yang berani mengganggu! 1000 perisai tergantung di dalamnya, angka 1000 adalah bukti kesucian. Sara dibawa oleh Abimelekh kembali kepada Abraham “ini isterimu saya kembalikan, karena saya semalam saya diancam oleh Tuhan ‘kembalikan isteri orang itu, itu isteri nabi. Kalau tidak Aku bunuh kau!’ Dan ini 1000 keping perak tanda isterimu suci”. Jadi angka 1000 perisai berarti hubungan kita dengan Tuhan dalam tanda kesucian luar biasa. Itu memukau hati Tuhan. Kenapa kita tidak mau menuju ke sana.

Kidung Agung 4:5
4:5 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung.

Kijang dan merpati itu sama, ini adalah hewan yang tidak punya empedu. Berarti Mempelai Wanita tidak punya roh kebencian kepada siapa-siapa. Walaupun dia dibenci, dia tidak akan membalas membenci. Kijang ini juga lincah, berarti ada kelincahan di dalam kehidupan anak Tuhan, tidak lamban kalau bekerja. Semua yang dia kerjakan cepat sekali, seperti melejit, bukan berlambat-lambatan.

Kidung Agung 4:6
4:6 Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan.

Senja itu berarti sudah dekat malam, sebelum bayang-bayang menghilang berarti masih ada matahari, masih ada kebenaran. Berarti gereja Tuhan yang bertemu dengan Kristus adalah gereja yang tidak kehilangan kebenaran, ada matahari dan tidak diterpa angin senja yang dingin. Kalau kita sampai menghadapi angin hembusan yang dingin, itu berarti sudah telat.
Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Kidung Agung 4:7,9
4:7 Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.
4:9 Engkau mendebarkan hatiku, dinda, pengantinku, engkau mendebarkan hati dengan satu kejapan mata, dengan seuntai kalung dari perhiasan lehermu.

Ini luar biasa, ini Mempelai Wanita yang tanpa cacat dan cela mulai dari matanya, rambutnya, lehernya, giginya, bibirnya. Seuntai kalung dari perhiasan lehernya, berarti hubungannya dengan Tuhan tidak hanya ditanda keperkasaan tetapi juga indah.

Kidung Agung 4:10-11
4:10 Betapa nikmat kasihmu, dinda, pengantinku! Jauh lebih nikmat cintamu dari pada anggur, dan lebih harum bau minyakmu dari pada segala macam rempah.
4:11 Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.

Pakaiannya yaitu perilaku keperkasaannya bagaikan gunung Libanon yang kuat tidak bisa digoyang.

Kidung Agung 4:12
4:12 Dinda, pengantinku, kebun tertutup engkau, kebun tertutup dan mata air termeterai.

Sampai perhatian yang luar biasa dari Tuhan memelihara dan menjaganya serta dikawal Tuhan dengan luar biasa. Inilah penampilkan Mempelai Wanita jika mau ditangani oleh Imam Besar lewat 5 kriteria tadi. Yang harus kita peduli adalah suara nafiri yaitu Firman pengajaran.

Saya tidak tahu, mungkin nanti malam, minggu depan, bulan depan atau tahun depan Tuhan sudah datang. Tetapi saya dan saudara sudah harus siap. Jika kita memperhatikan Firman ini mari kita menyiapkan diri, jangan biarkan Dia menanti terus, ini penantian terakhir. Dia menanti saat terakhir. Makanya kitapun bukan cuma menanti tetapi memang kerinduan hati kita yang menantikan Tuhan membaharui kuatnya. Tuhan Yesus sudah mau datang.

Kalau melihat tayangan televisi, mengerikan hari-hari terakhir ini. Sedikit saja pemicu, banyak hal yang jadi korban. Hanya persoalan kecil banyak manusia tewas dan banyak sarana dihancurkan. Siapa mau menolong kita? Ada Yesus Imam Besar, Dia sudah serahkan tubuh dan darahNya, masakan Dia gagal, tidak! Kalau digambarkan dalam Kidung Agung pasal 4 ini, Mempelai Wanita itu tanpa cacat dan cela, itu pasti akan terwujud. Semoga kita semua memiliki wujud itu. Saya utamanya rindu menjadi wujud yang seperti itu.

Perhatikan apakah ada pertemuan kudus, mulai dari dalam nikah. Dalam pertemuan kudus ada 3 sembelihan dan ada korban sajian. Kalau itu ada berarti saudara adalah orang yang berbahagia. Jika itu belum ada maka cepatlah datang kepada Tuhan dan minta ampun.

Yang namanya ibadah itu adalah hidup yang saleh yang ditujukan kepada Allah dan selalu bertanya apa yang terbaik yang harus saya lakukan bagi Tuhan. Berarti suka membenahi diri. Jangan pertahankan roh perbantahan, isteri suka membantah suami dan suami sewenang-wenang kepada isteri. Pertemuan kudus, berarti harus diwarnai dengan kekudusan. Sekarang Yesus menantimu, Dia sedia membersihkan saudara sehingga kita ada di Ruangan Maha Suci.

Tuhan memberkati.


GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar