20231202

Kebaktian Doa, Sabtu, 2 Desember 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 11:41-44

11:41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.

11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."

11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"

11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

 

Di sini Yesus menunjukan dan membuktikan bahwa Dia adalah kebangkitan dan hidup. Yesus menunjukan kuasa kebangkitan itu ada di dalam perkataanNya, perkataan Yesus.

Yohanes 5:24

5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

 

Perkataan Yesus sekarang menunjukan Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab = ajaran yang sehat = Firman pengajaran yang benar. Isi Firman pengajaran yang benar itu keras menyucikan.

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Firman pengajaran itu menyatakan kesalahan kita. Setelah dinyatakan kesalahan diperbaiki, dituntun supaya berada pada jalur yang benar, dididik supaya tetap di dalam kebenaran. Inilah Firman pengajaran yang benar. Firman pengajaran yang benar ini sanggup melepaskan kita dari segala ikatan.

 

Dalam Yohanes 11:44 ada 3 ikatan:

1.      Ikatan pada kaki.

2.      Ikatan pada tangan.

3.      Ikatan pada wajah, kain peluh penutup wajah.

 

Kali ini kita pelajari poin 1 dan 2, kaki dan tangan terikat. Ini mengingatkan kita pada orang yang masuk pesta tetapi tidak berpakaian pesta. Ada seorang raja yang menggelar pesta untuk anaknya, tetapi para undangan tidak mau datang. Akhirnya dipanggil orang-orang di jalan, di lintasan-lintasan untuk masuk dalam ruangan pesta. Begitu mereka masuk ternyata di dapati di situ seorang yang tidak berpakaian pesta. Raja bertanya kenapa dia tidak berpakain pesta tetapi dia tidak menjawab, dia diam saja, akhirnya diikat kaki dan tangannya lalu dilemparkan ke dalam kegelapan yang paling gelap.

Matius 22:11-13

22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.

22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.

22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.

 

Pesta di sini menubuatkan pesta nikah Anak Domba Allah. Orang yang tidak berpakaian pesta ini adalah orang yang sudah menerima undangan pesta. Nanti akan digelar pesta nikah Anak Domba, sekarang undangannya disebar, disampaikan kepada gereja, itulah Kabar Mempelai, peningkatan dari kabar baik. Jadi ini adalah orang yang sudah berada pada Kabar Mempelai tetapi tidak memiliki pakaian pesta. Kenapa? Ada ikatan yang masih dipertahankan. Ini pelajaran bagi kita. Kita sudah ada di dalam Kabar Mempelai tetapi kenapa orang-orang di dalamnya masih ada ikatan. Waktu Yesus datang orang seperti itu tidak akan masuk perjamuan kawin Anak Domba tetapi dilempar ke dalam kegelapan yang paling gelap, itulah aniaya antikristus, dilanjutkan penghukuman kekal di neraka.

 

Pengertian tidak berpakaian pesta.

1.      Zefanya 1:7-8

1:7 Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya.

1:8 "Pada hari perjamuan korban TUHAN itu Aku akan menghukum para pemuka, para anak-anak raja dan semua orang yang memakai pakaian asing.

 

Ini menubuatkan pesta nikah Anak Domba Allah. Tidak berpakaian pesta ini artinya memakai pakaian asing atau  pakaian orang asing. Apa artinya ini?

Efesus 2:19

2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

 

Di sini dicatat kita bukan lagi orang asing tetapi kawan sewarga dari orang-orang kudus. Istilah kawan sewarga ini adalah sekawanan domba Allah. Jadi kita bukan orang asing, namun kita adalah sekawanan domba Allah. Jadi berpakaian asing artinya merasa asing di dalam penggembalaan. Yang celakanya kalau gembala merasa asing di dalam penggembalaan padahal sudah ada di dalam Kabar Mempelai. Tentu ada faktor penyebabnya mengapa merasa asing dalam penggembalaan. Tadinya tergembala dengan benar dan baik, tetapi tiba-tiba dia merasa tidak nyaman dalam penggembalaan, gembala mulai tidak nyaman dalam penggembalaan, mulai bosan dalam berkhotbah, jemaat juga mulai bosan dalam penggembalaan.

 

Mengapa merasa asing di dalam penggembalaan.

a)      Amsal 12:26

12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

 

Orang benar pasti tergembala. Jadi kenapa merasa asing di dalam penggembalaan karena tidak hidup benar, ada yang tidak benar, ada ikatan dosa dia pertahankan. Entah pribadinya tidak benar atau pekerjaannya tidak benar, nikahnya tidak benar atau tahbisannya tidak benar. Makanya jadi asing dalam penggembalaan. Setiap Firman datang dia dengar keras terus sampai dia tidak tahan. Karena selama ini perbuatan dan perilakunya sehari-hari ada yang tidak benar yang dipertahankan. Jadi kita periksa dan raba, kenapa sekarang saya merasa jenuh beribadah, merasa bosan melayani. Itu karena ada sesuatu yang tidak benar. Gembala juga mulai bosan  berkhotbah, bosan menaikan doa penyahutan kepada Tuhan untuk jemaat. Kalau ditelusuri tentu ada yang tidak benar, entah pribadinya, entah nikahnya, entah tahbisannya, entah pekerjaannya kalau sidang jemaat.

 

b)      Yohanes 10:5

10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

 

Domba yang tergembala tidak mau mendengar suara asing. Kalau diambil negatifnya kenapa merasa asing dalam penggembalaan? Karena membuka diri mendengar suara asing, yaitu ajaran-ajaran yang berbeda dari yang telah dia terima selamanya ini, yang telah membenahi hidupnya, terutama membenahi nikahnya. Kalau pengajaran benar tidak boleh kawin cerai, ini koq boleh. Kalau pengajaran yang benar tahbisannya harus benar, ini koq sesuka hati, siapa saja boleh melayani. Ini berbeda dari apa yang telah kita terima selama ini. Atau yang tidak senada dengan yang sudah kita terima dari pendahulu. Saya ingat waktu pentahbisan saya menjadi gembala di Diora, bapak gembala di sini dengan tandas mengatakan generasi penerus pengajaran, jangan bikin jalur yang baru dari apa yang sudah ditetapkan oleh Tuhan dari pendahulu. Kalau sudah dengar yang aneh dan berbeda, nanti dengar pengajaran yang benar malah jadi asing.

 

Suara asing itu juga gosip-gosip, terutama gosip tentang gembala. Suara gembala yang mendoakan selama ini yang bertanggung jawab atas jiwanya bertahun-tahun tidak dianggap. Suara orang asing yang tidak bertanggung jawab atas jiwanya itu yang didengar. Orang asing yang tidak jelas tahbisannya, tidak jelas hidupnya, tidak jelas kesuciannya, itu yang didengar! Hati-hati, jangan dengar gosip yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, termasuk fitnah.

 

Suara asing itu juga suara daging. Dengar Firman malah suara daging berbicara ‘terlalu keras, tidak bisa saya lakukan’. Akhirnya tidak bisa menerima Firman. Semua suara asing itu bisikan iblis. Ingat Yudas, 3 tahun mengikut Yesus, gembalanya Yesus, Gembala yang sempurna, tetapi Yudas mendengarkan bisikan iblis. Dia terima roti perjamuan malah kerasukan iblis karena yang dia dengar bisikan iblis.

 

2.      Zakharia 3:1-3

3:1 Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia.

3:2 Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: "TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?"

3:3 Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu,

 

Tidak berpakaian pesta pengertian yang kedua adalah berpakaian kotor, pakaian yang bernoda. Pakaian menunjuk tahbisan pelayanan, pakaian juga menunjuk perilaku hidup sehari-hari, solah tingkah laku kita. Perilaku hidup kita seringkali kotor dan bernoda.

 

Ada noda-noda yang seringkali mengotori pakaian pelayanan kita dan juga hidup sehari-hari. Kita fokuskan pada 2 noda.

a)      Matius 25:26

25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

 

Noda malas dan jahat = tidak setia dan tidak tanggung jawab dalam ibadah pelayanan. Ibadah pelayanan dan nikah itu satu kesatuan. Jadi kalau sudah tidak setia dan tidak tanggung jawab dalam ibadah pelayanan, nanti berdampak juga dalam nikah, tidak setia dan tidak tanggung jawab dalam nikah. Kaum muda dalam mencari jodoh, minta kepada Tuhan, doa supaya Tuhan kasihkan yang terbaik. Jangan cuma lihat ganteng, cantik, kaya, punya kedudukan dan lain-lain, tetapi lihat kesetiaannya. Orang yang tidak setia dalam ibadah tidak bisa diharapkan untuk setia dalam segala hal. Perkara Tuhan saja dia tidak setia, apalagi cuma perkara yang jasmani.

 

Biarlah kita singkirkan noda malas dan jahat, tidak setia dan tidak tanggung jawab di dalam pelayanan ini. Apa penyebab tidak setia dan tidak tanggung jawab dalam ibadah pelayanan?

Matius 25:18

25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.

 

Penyebabnya menyembunyikan talenta di dalam tanah. Tanah itu bicara perkara duniawi, tanah juga bicara perkara daging. Jadi penyebab tidak setia karena mengejar perkara-perkara duniawi, perkara-perkara daging. Sampai dalam ibadahpun itu yang dicari, perkara dunia, perkara-perkara daging. Begitu dia tidak dapat dalam ibadah, dia tinggalkan ibadah lalu cari di luar. Seperti Yudas, itu yang dia kejar, ikut Yesus ternyata hanya cari yang jasmani. Jangan ikut Tuhan hanya cari yang jasmani.

 

Kami hamba Tuhan 100% melayani Tuhan, bukan yang jasmani yang dicari! Saya melayani jiwa untuk dipersembahkan kepada Yesus, bukan menggembalakan isi dompet saudara. Kalau yang jasmani itu yang dicari maka tidak akan setia, tidak tanggung jawab dalam ibadah pelayanan.

 

b)      Hakim-hakim 19:22-25 (Perbuatan noda di Gibea)

19:22 Tetapi sementara mereka menggembirakan hatinya, datanglah orang-orang kota itu, orang-orang dursila, mengepung rumah itu. Mereka menggedor-gedor pintu sambil berkata kepada orang tua, pemilik rumah itu: "Bawalah ke luar orang yang datang ke rumahmu itu, supaya kami pakai dia."

19:23 Lalu keluarlah pemilik rumah itu menemui mereka dan berkata kepada mereka: "Tidak, saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat; karena orang ini telah masuk ke rumahku, janganlah kamu berbuat noda.

19:24 Tetapi ada anakku perempuan, yang masih perawan, dan juga gundik orang itu, baiklah kubawa keduanya ke luar; perkosalah mereka dan perbuatlah dengan mereka apa yang kamu pandang baik, tetapi terhadap orang ini janganlah kamu berbuat noda."

19:25 Tetapi orang-orang itu tidak mau mendengarkan perkataannya. Lalu orang Lewi itu menangkap gundiknya dan membawanya kepada mereka ke luar, kemudian mereka bersetubuh dengan perempuan itu dan semalam-malaman itu mereka mempermainkannya, sampai pagi. Barulah pada waktu fajar menyingsing mereka melepaskan perempuan itu.

 

Yang pertama tadi noda jahat yang kedua ini noda najis! Noda kenajisan ini adalah:

1)      Nikah yang tidak wajar, laki-laki mau dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, kakak adik kandung, orang tua dengan anak kandung! Sekarang ini lagi trend yang sesama ini. Sekarang sudah ada gereja di luar negeri yang memberkati pasangan sesama jenis. Mohon maaf, bukan bicara porno!

 

2)      Mempermainkan nikah. Nikah yang suci tidak dihormati, dipermainkan. Mempermainkan nikah itu terjadi mulai dari masa pacaran dan masa tunangan. Mempermainkan anak orang, enak saja tembak sana sini, bangga kalau banyak yang suka sama dia, itu noda!

 

Ibrani 13:4

13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

 

Hormati nikah itu, jangan dipermainkan.

 

3.      Markus 2:21

2:21 Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya.

 

Berpakaian tambal sulam. Apa artinya?

Yesaya 64:6

64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.

 

Yesaya 64:6 (Terjemahan Lama)

64:6 Tetapi kami sekalian seperti seorang najis jua dan segala kebenaran kami seperti sehelai kain yang larah, sebab itu kami sekalianpun luruh seperti daun dan kami dibawa oleh kejahatan kami seperti diterbangkan oleh angin.

 

Kain lara ini kebenaran diri sendiri. Ini yang membuat kita tidak punya pakaian pesta! Kebenaran diri sendiri adalah kebenaran orang berdosa dengan cara menyalahkan orang lain. Pokoknya orang lain yang salah, dia tidak pernah salah, sampai gembalanya salah. Salahkan Tuhan, salahkan Firman, bahkan sampai menyalahkan setan. Seperti Adam dan Hawa waktu ditanya Tuhan, Adam, apa yang kau perbuat? Perempuan yang Kau tempatkan di sisiku, dia salahkan Tuhan. Hawa apa yang kau perbuat? Ular yang dia salah, setan yang salah. Itu untuk menutupi dosanya, menutupi kesalahannya. Ini seperti Adam dan Hawa menutupi ketelanjangannya dengan daun pohon ara. Untuk sesaat tertutupi, tetapi suatu saat daun itu kering, daun itu akan layu sehingga telanjang lagi.

 

Contoh lain dalam Alkitab adalah Ayub, pasal 1 dikatakan dia suci, saleh, takut akan Tuhan. Tetapi ternyata ketika diuji habis-habisan, didapati pada dirinya ternyata ada kebenaran diri sendiri. Dia belum punya pakaian pesta, yang ada padanya hanya pakaian tambal sulam dari kain lara.

Ayub 32:1-2

32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.

32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

 

Ini pendapat sesamanya yang melihat Ayub ternyata ada kebenaran diri sendiri. Tuhan berkata demikian juga.

Ayub 40:3

40:3 Apakah engkau hendak meniadakan pengadilan-Ku, mempersalahkan Aku supaya engkau dapat membenarkan dirimu?

 

Kita yang sudah ada di dalam Kabar Mempelai sudah seharusnya memiliki pakaian pesta, sebab selangkah lagi kita akan masuk pesta nikah Anak Domba. Ibaratnya sudah hari H tetapi pakaiannya belum selesai. Tuhan tidak ingin kita yang sudah di dalam Kabar Mempelai tidak memiliki pakaian pesta. Bagaimana cara Tuhan menolong?

1.      Matius 22:12

22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.

 

Cara Tuhan yang pertama menegor lewat pemberitaan Firman pengajaran, Kabar Mempelai. Isi Firman pengajaran adalah menyatakan kesalahan, menegur dan menasihati. Jadi Tuhan menolong lewat teguran-teguran Firman. Seperti sore ini kalau kita mendengar Firman yang keras, itu cara Tuhan menolong supaya kita berpakaian pesta dan bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Sang Raja menyapa “hai saudara”. Ini merupakan kerinduan Yesus supaya kita menjadi saudaraNya. Saudara Yesus adalah orang yang mau menerima penyucian.

Ibrani 2:11

2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,

 

Jadi istilah di sini hai saudara adalah keinginan Yesus supaya kita mau menerima penyucian oleh Firman pengajaran yang benar. Memang sakit bagi daging, karena pengajaran itu seperti menelanjangi dan mempermalukan kita. Maksudnya supaya pakaian asing dicopot, pakaian kotor dicopot, pakaian tambal sulam dicopot dan diganti dengan pakaian pesta. Seperti tadi dalam kitab Zakharia, pakaian kotor imam besar Yosua ditanggalkan dan diganti pakaian pesta.

 

Bagaimana sikap kita terhadap Firman?

Zakharia 3:4-5

3:4 yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: "Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya." Dan kepada Yosua ia berkata: "Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta."

3:5 Kemudian ia berkata: "Taruhlah serban tahir pada kepalanya!" Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat TUHAN berdiri di situ.

 

Sikap kita diam, artinya jangan bereaksi daging tetapi menyerah sepenuh kepada Tuhan. Memang saya ini kotor, berpakaian asing, berpakaian tambal sulam. Biarlah Tuhan bekerja leluasa menyucikan kehidupan kita. Ini diam yang positif, tidak bereaksi daging.

 

Kadang sikap kita salah, sudah marah, jengkel, emosi, itu malah ditujukan kepada hamba Tuhan. Kalau ikuti daging saya ngapain sampaikan Firman yang keras-keras, cukup sampaikan Firman yang enak-enak saja “diberkati, dipakai Tuhan”. Jemaat yang mendengar enak, saya yang menyampaikan juga enak, tidak dilawan tetapi tidak enak nanti waktu Tuhan datang, tidak masuk pesta.

 

Tugas saya sebagai hamba Tuhan seperti dalam kitab Zakharia ini, orang-orang yang melayani Yosua yang menanggalkan pakaiannya. Tugas saya melayani jemaat menanggalkan pakaian kotornya, menanggalkan pakaian tambal sulamnya, menanggalkan pakaian asingnya supaya diberikan pakaian pesta. Saya lebih dulu harus disucikan baru bisa melayani jemaat. Makanya Firman Allah itu lebih tajam dari pedang bermata 2. Tajam pertama menyucikan hamba Tuhan yang menyampaikan, tajam kedua menyucikan sidang jemaat, sama-sama mengalami penyucian. Sikap kita diam, jangan bereaksi daging. Menyerah sepenuh biar dibersihkan dan disucikan oleh Tuhan, itu sikap yang benar.

 

Tetapi dalam Matius pasal 25 tadi, sikap orang yang tidak berpakaian pesta itu diam dalam arti yang negatif yaitu tidak meresponi Firman, tidak menanggapi Firman, tetap keras hati, tetap mempertahankan pakaian yang lama, tetap mempertahankan ikatan. Akibatnya diikat tangan dan kakinya lalu dilempar pada kegelapan yang paling gelap, masuk kegelapan aniaya antikristus.

 

2.      Hajaran. Kalau pengajaran Tuhan masih ditolak, datang hajaran. Kalau yang dialami oleh Ayub disebut ujian habis-habisan untuk menyucikan dari ikatan yang paling kuat, itulah kebenaran diri sendiri. Jangan tunggu dihajar oleh Tuhan, tidak enak! Tetapi kalau Tuhan menghajar itu karena Tuhan menyayangi kita. Tuhan rindu supaya kita kembali pada kesucian, Tuhan rindu kita memiliki pakaian pesta. Jangan bilang Tuhan kejam, Tuhan tidak adil, Tuhan tidak peduli. Sangking pedulinya kepada kita sampai kita dihajar. Karena Firman datang namun tidak pernah bergeming dari tempat duduknya. Dibilang pakai pakaian pesta tetapi tetap pakai pakaian kotor, pakaian tambal sulam, akhirnya datang hajaran.

 

Sikap kita kalau dihajar Tuhan.

Ayub 42:5-6

42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

 

Sikap yang benar kita duduk dalam debu dan abu. Jangan tunggu nanti dihajar baru kita duduk dalam debu dan abu. Lebih baik waktu mendengar Firman lalu ditunjuk kesalahan kita, langsung bersikap duduk dalam debu dan abu. Artinya merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki Tuhan, mengakui segala kesalahan kita serta mencabut segala perkataan yang salah, perkataan dosa kepada Tuhan dan juga kepada sesama. Apalagi kalau sudah terlanjur memfitnah dan menggosipkan orang, orang yang kita fitnah itu sudah terbunuh karakternya! Cabut itu semua supaya kita memiliki pakaian pesta.

 

Kalau kita mau menerima penyucian oleh Firman, mau menerima hajaran Tuhan, kembali pada kesucian maka hasilnya:

Ayub 42:10

42:10 Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.

 

Terjadi pemulihan 2 kali lipat yaitu:

1.      Pemulihan secara jasmani, apa yang sudah hancur, sudah mati, sudah busuk, dipulihkan kembali oleh Tuhan. Tergantung dari kita mau menerima penyucian Firman, mau menerima hajaran atau tetap berkeras hati.

 

Pilatus mengingatkan kepada tua-tua Yahudi dan imam-imam kepala bahwa Yesus tidak bersalah, kenapa mau dihukum mati. Tetapi mereka makin keras berseru salibkan Dia! Kata mereka kami yang akan menanggung darahnya! Betul terjadi, betapa orang Yahudi mengalami siksaan yang luar biasa, mereka dihancurkan kerajaan Romawi.

 

2.      Pemulihan secara rohani, kita dikembalikan pada kesucian dan kita diubahkan secara terus menerus sehingga bisa dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kalau mengenang hidup saya masa lalu, sebenarnya saya tidak layak menjadi hamba Tuhan. Tetapi karena kemurahan Tuhan, lewat Firman, lewat hajaran, saya bisa ditolong, disucikan, diubahkan, dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Sampai nanti kita terbangun menjadi tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan.

 

Lihat Lazarus, setelah dibangkitkan dia dipakai menarik jiwa-jiwa datang kepada Yesus.

Yohanes 12:9-11

12:9 Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.

12:10 Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,

12:11 sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.

 

Jangan putus asa, sehancur apapun kita kalau mau menerima penyucian, mau kembali pada kesucian, mau menerima Firman, mau menerima hajaran, Tuhan bisa pulihkan dan Tuhan pakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar