20231225

Kebaktian Natal, Senin 25 Desember 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Tema: Mendaftarkan diri di kotanya masing-masing.

 

Lukas 2:3

2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.

 

Dulu menjelang Yesus lahir, semua orang di seluruh dunia harus mendaftarkan diri di kotanya masing-masing. Sekarang menjelang kedatangan Yesus kedua kali, kita juga harus mendaftarkan diri secara rohani.

 

Hanya ada 2 kota tempat mendaftar:

1.      Yerusalem Baru, gereja yang benar, mempelai wanita Tuhan (Wahyu 21 & 22).

2.      Babel, gereja palsu, mempelai wanita setan (Wahyu 17 & 18).

 

Di mana kita mendaftar? Biarlah kita mau mendaftar di kota Yerusalem Baru. Kalau kita mau disucikan dan diubahkan oleh Firman pengajaran di dalam penggembalaan, kita mendaftar di kota Yerusalem Baru. Sebaliknya, kalau menolak penyucian, sudah dipastikan mendaftar di Babel.

 

Ada 3 kelompok yang mendaftar di Babel

1.      Raja-raja

Wahyu 18:9

18:9 Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.

 

2.      Pedagang-pedagang

Wahyu 18:11

18:11 Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka,

 

3.      Pelaut

Wahyu 18:17

18:17 Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh,

 

Jangan berkata kalau pelaut dan pedagang itu Babel, kalau begitu kita semua berhenti berdagang. Kita bicara yang rohani.

 

Kita bahas poin pertama. Raja adalah kehidupan yang tidak bisa merendahkan diri menyembah Yesus Raja segala raja, justru melawan Yesus Raja segala raja.

Mazmur 2:2

2:2 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya:

 

Praktek tidak bisa merendahkan diri menyembah Yesus Raja di atas segala raja.

Mazmur 2:3

2:3 "Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita!"

 

Yang dimaksud dengan belenggu dan tali-tali ini, itulah perkara yang rohani. Jadi prakteknya menganggap perkara rohani, perkara Tuhan, Firman, ibadah pelayanan adalah sesuatu yang membelenggu, sesuatu yang mengikat, sesuatu yang mengekang kebebasan dagingnya, dagingnya mau bebas. Firman datang malah dikomentari negatif, masa begitu, sudah terlalu. Itulah raja-raja yang masuk di Babel!

 

Jadi kalau disimpulkan raja di sini adalah gereja daging. Kehidupan seperti ini sulit untuk tunduk kepada Tuhan, sulit untuk tunduk pada Firman.

Roma 8:7

8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

 

Firman datang malah diterima dengan logikanya, dikelolah dengan pikiran dan perasaan dagingnya, sehingga sulit untuk tunduk. Istilah nabi Yesaya tidak bisa diasuh oleh Tuhan, kalaupun dia masuk dalam pengasuhan dia menjadi pemberontak di situ. Kalau tidak bisa diasuh yah jadi asu pongke!

Yesaya 1:2-3

1:2 Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman: "Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku.

1:3 Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."

 

Di mana tempat kita diasuuh oleh Tuhan? Di penggembalaan. Tuhan tidak ingin manusia ciptaanNya menjadi gereja daging yang liar tanpa asuhan sehingga hanya terdaftar di Babel sehingga binasa. Bagaimana Tuhan menolong? Lewat natal. Yesus lahir di kandang domba di dalam palungan. Apa nilai rohaninya bagi kita? Seringkali gereja hanya menekankan itu suatu kesederhanaan. Kalau teologi kemakmuran mengatakan untuk memberantas kemiskinan. Kalau hanya seperti itu Yesus tidak perlu datang ke dunia, dari sorga Yesus bisa memberkati.

 

Lukas 2:6-7

2:6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,

2:7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

 

Apa nilai rohaninya bagi kita? Lewat natal Yesus mau menggiring kita masuk dalam penggembalaan yang benar untuk mendapatkan makanan rohani. Di Betlehem itu banyak kandang, karena ada gembala-gembala di Efrata berarti banyak kandangnya di Betlehem, tetapi hanya 1 kandang yang ada Yesus, kandang yang lain tidak ada Yesus. Apa makanan rohani kita? Yesus di dalam palungan, palungan tempat makan. Jadi makanan kita adalah Yesus sendiri. Apa wujudnya dalam gereja?

Yohanes 1:1,14

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

 

Wujud pribadi Yesus dalam gereja adalah Firman ajaran sehat, pengajaran yang benar. Bukan hanya di sini yang benar, yang lain tidak benar. Pengajaran yang benar itu tertulis di dalam Alkitab, dibukakan rahasianya ayat menerangkan ayat dalam Alkitab, tajam menyucikan terutama menyucikan nikah. Alkitab dibuka dengan nikah yang jasmani dalam kitab Kejadian nikah antara Adam dan Hawa, ditutup dengan kitab Wahyu yaitu nikah Yesus dengan gerejaNya. Jadi sasaran utamanya adalah nikah.

 

Jadi penggembalaan merupakan tempat untuk kita diasuh oleh Yesus supaya daging kita ini tidak liar, tidak bisa bergerak bebas. Kenapa daging harus diasuh, harus dikandangkan supaya tidak liar? Sebab daging yang liar ini mudah sekali untuk ditelan kegelapan dunia. Dunia yang kita tinggali sekarang ini suasananya sudah seperti tengah malam, gelap!

 

Waktu Yesus lahir itu sudah malam.

Lukas 2:6-8

2:6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,

2:7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.

 

Ini kedatangan Yesus pertama kali, menubuatkan kedatangan Yesus kedua kali. Yesus datang kembali ketika keadaan dunia seperti tengah malam.

Matius 25:6

25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

 

Jadi daging ini perlu dikandangkan, perlu digembalakan. Kita memerlukan asuhan Tuhan di dalam penggembalaan untuk menghadapi keadaan dunia akhir zaman yang sudah seperti tengah malam.

 

Bagaimana keadaan dunia yang sudah seperti tengah malam?

1.      Kegelapan dosa semakin pekat sampai puncaknya dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Dosa makan minum itu merokok, narkoba, mabuk. Natal ini banyak yang mabuk bahkan terkesan menghina Yesus. Saya katakan seperti ini karena pernah melihat pohon natal dari botol bir dan di bawahnya mereka minum-minum. Kalau lihat umat agama lain tidak ada merayakan dengan mabuk-mabuk tetapi dengan khusyuk. Kalau orang Kristen tidak bisa dibilang lagi. Kemudian dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai ragamnya. Sudah tidak malu-malu lagi manusia berbuat dosa seks, seks pada diri sendiri, dengan yang bukan suami atau isterinya yang sah, bahkan dengan sesama jenis. Kalau mau disebutkan semua terlalu mengerikan.

Lukas 17:26

17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:

 

Hari-hari Anak manusia itu hari menjelang kedatangan Yesus kedua kali.

 

Lukas 17:27-30

17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.

17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.

17:30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.

 

Ini mengakibatkan pelan dan pasti manusia daging ini digiring menjadi sama dengan setan. Setan itu penguasa maut, penguasa dosa.

 

2.      Keadaan dunia krisis semakin krisis di segala bidang sehingga manusia menjadi sibuk dengan kegiatan jasmani, membeli dan menjual, menanam dan membangun. Tujuannya apa? Untuk dapat uang. Akibatnya manusia terikat dengan uang. Bukan berarti kita tidak butuh uang, kita butuh tetapi tidak boleh terikat. Karena sudah terikat dengan uang, pelan tetapi pasti digiring menjadi sama dengan antikristus.

Wahyu 13:16-18

13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

 

6 pertama perbuatannya daging, 6 kedua jiwanya atau pikirannya daging, 6 ketiga rohnya daging. Itu manusia daging, arahnya menjadi sama dengan antikristus. Antikristus ini mau menguasai seluruh dunia. Dunia sedang resesi, ekonomi dunia mulai anjlok. Nanti semua ekonomi dunia runtuh, antikristus berkuasa menyelamatkan ekonomi. Makanya dia disembah dianggap penyelamat ekonomi dunia.

 

3.      Begitu banyak angin pengajaran palsu menyesatkan manusia pada empat penjuru bumi. Dalam Matius pasal 24 ada 4 kali disebutkan menyesatkan. Ini menunjuk 4 penjuru bumi, penyesatan terjadi di mana-mana.

Matius 24:3-5,11,24

24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"

24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang 1menyesatkan kamu!

24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan 2menyesatkan banyak orang.

24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan 3menyesatkan banyak orang.

24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka 4menyesatkan orang-orang pilihan juga.

 

Kalau manusia sudah disesatkan, digiring menjadi sama dengan nabi palsu.

 

Jadi keadaan dunia akhir zaman ini mengarahkan manusia daging menjadi sama dengan trio setan. Kalau kita tidak diasuh Tuhan maka kita menjadi sama dengan trio setan yang akan dibinasakan, masuk aniaya antikristus sampai binasa selamanya di neraka. Sementara Tuhan punya rencana yang besar dan indah dalam hidup kita yaitu kita manusia daging mau dibawa menjadi sama dengan Tuhan Tritunggal. Tuhan tidak mau manusia ciptaanNya ini menjadi sama dengan setan dan binasa, makanya Dia datang ke dunia. Yesus lahir, mati dan bangkit bagi kita untuk membawa kita menjadi sama dengan Allah Tritunggal. Asuhan Tuhan di dalam penggembalaan itu untuk mengembalikan kita pada gambar Allah Tritunggal.

 

Ayo masuk dalam penggembalaan. Memang dalam kandang penggembalaan daging kita dikekang, tidak bisa bergerak bebas. Apalagi saya sebagai gembala, tidak bisa seperti dulu bebas. Potong rambut tidak bisa seperti dulu, jangan sampai salah potong. Dulu sebelum jadi hamba Tuhan pakaian bebas, sekarang harus karena dilihat oleh jemaat. Begitu juga jemaat seperti dikekang, tidak bisa ikut kebanyakan orang di dunia ini, betul-betul dijaga kebenaran dan kesuciannya. Perlu asuhan di dalam penggembalaan supaya kita bisa menjadi sama dengan Allah Tritunggal.

 

Dulu di dalam kandang, di dalam palungan Yesus dilahirkan. Waktu gembala-gembala di padang melihat bala tentara Sorga, suara datang kepada mereka “kamu akan menemukan bayi di dalam kandang terbaring dalam palungan dibungkus dengan lampin”. Dulu gembala-gembala bertemu Yesus di dalam kandang, terbaring dalam palungan. Sekarang kalau kita tekun tergembala kita akan bertemu dengan Yesus saat kedatanganNya kedua kali dalam kemuliaanNya. Bukan lagi sebagai bayi, tetapi Yesus datang sebagai Mempelai Pria Sorga.

 

Sekali lagi saya mau tekankan kepada kita, sangat perlu asuhan Tuhan di dalam penggembalaan lewat Firman pengajaran. Firman penginjilan itu kabar baik, Firman pengajaran itu Kabar Mempelai yang mau membawa kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Penggembalaan ini yang mau dirusak oleh setan. Dia ganggu gembala, dia ganggu tahbisan gembala, dia ganggu keluarga gembala. Penyucian secara tuntas itu dimulai dari hamba Tuhan. Hamba Tuhan atau imam besar harus menyucikan dirinya, baru keluarganya baru jemaat.

Imamat 16:17

16:17 Seorang pun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel.

 

Makanya keluarga daging dari hamba Tuhan kalau berulah, apalagi anak-anaknya berulah maka penyucian terhalang bagi sidang jemaat, itu pukulan telak bagi hamba Tuhan. Setan tahu penggembalaan ini sistem yang tercanggih, bisa membawa manusia daging menjadi segambar dengan Allah Tritunggal. Makanya dia ganggu dan rusak sistem penggembalaan. Dia ganggu gembala, dia ganggu tahbisannya, dia ganggu isteri gembala, dia ganggu anak-anak serta keluarganya supaya penyucian terhalang dan jemaat yang dia gembalakan tidak bisa menjadi mempelai wanita Tuhan.

 

Doakan supaya saya sebagai gembala tetap kuat melayani Tuhan dalam tahbisan yang benar, dalam kesucian dan keluarga gembala juga demikian sehingga penyucian berjalan dalam sidang jemaat.

 

Proses diasuh Tuhan di dalam penggembalaan yang benar untuk kembali segambar dengan Allah Tritunggal dikaitkan dengan kelahiran Yesus. Penggembalaan dalam Tabernakel ditunjukan oleh ruangan suci, di dalamnya ada 3 macam alat:

1.      Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Disitu kita bersekutu dengan Tuhan Yesus Anak Allah dengan Firman pengajaran dan korbanNya.

Yohanes 1:1,14

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

 

Kaitannya dengan kelahiran Yesus, Yesus adalah Firman yang lahir menjadi sama dengan kita manusia supaya kita manusia berdosa bisa disucikan, bisa diubahkan, untuk menjadi sama dengan Yesus Anak Allah. Mari tekuni ibadah pendalaman Alkitab, disitu kita diasuh oleh Yesus Anak Allah, diasuh oleh Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Anak diasuh itu diberi makan. Di dalam ibadah pendalaman Alkitab kita diberi makan Firman pengajaran dan perjamuan suci. Apa praktek kita sedang diasuh di dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci? Taat! Seperti Yesus taat sampai mati di kayu salib. Di dalam penderitaanpun Tuhan Yesus belajar taat. Kita juga belajar taat pada Firman sampai daging ini tidak bersuara lagi. Melakukan Firman itu memang sakit bagi daging, tetapi harus! Sebab kita mau dibawa menjadi sama dengan Yesus. Yesus taat, kita juga taat. Yesus taat sampai mati, kita juga taat sampai daging kita tidak bersuara lagi.

Filipi 2:8

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Seringkali dalam rumah tangga, mau taat sampai daging tidak bersuara lagi. Kadang dalam rumah tangga isteri berulah tetapi suami mau taat melakukan Firman, mau mengasihi isteri walapun sakit bagi daging. Isteri mau tunduk pada suami, suami berulah, itu sakit bagi daging.

 

2.      Kaki Dian Emas, ini menunjukan ketekunan dalam ibadah raya. Di situ kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karunia Roh Kudus. Ada kesaksian, ada pujian dan lain-lain. Makanya ibadah raya di sini disebut ibadah kesaksian.

 

Mari kita kaitkan dengan kelahiran Yesus.

Matius 1:20-21

1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

 

Yesus adalah Roh Kudus yang lahir menjadi sama dengan manusia supaya kita manusia berdosa bisa disucikan dan diubahkan oleh Roh Kudus untuk menjadi sama dengan Allah Roh Kudus.

 

Kita lihat Roh Kudus itu bagaimana kerjanya sehingga kita bisa meraba diri kita sedang menjadi sama dengan Allah Roh Kudus atau belum.

Wahyu 4:5

4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

 

Roh Kudus itu bagaikan obor yang menyala-nyala. Jadi bukti kita sedang diasuh oleh Allah Roh Kudus adalah kita bernyala-nyala, berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan.

Roma 12:11

12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

 

Kadangkala kita menyala-nyala melayani Tuhan waktu semua baik-baik saja, semua mulus lancar seperti jalan tol. Semangat melayani Tuhan karena dia diberkati, pekerjaannya lancar, studynya lancar. Tetapi begitu datang persoalan, datang masalah, mulai kendor. Roh Kudus itu membuat kita menyala-nyala bukan saat semua lancar dan baik, tetapi bahkan ketika kita menghadapi suasana padang gurun, Roh Kudus membuat kita menyala-nyala melayani Tuhan.

Markus 1:12

1:12 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun.

 

Yesus mengalami apa di padang gurun?

Markus 1:13

1:13 Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.

 

Kita raba dan periksa hidup kita, waktu semua lancar, semua mulus, sampai usahanya dibuat nama PT. Lancar Jaya, menyala-nyala berkobar-kobar melayani Tuhan. Begitu mulai nama usahanya berubah PT. Angin Ribut mulai tidak bernyala-nyala. Tadinya berkobar-kobar, akhirnya tinggal berkoar-koar.

 

Bukti bahwa kita diasuh oleh Roh Kudus, baik saat lancar, bahkan ketika semua diperhadapkan dengan suasana padang gurun pencobaan tetapi bernyala-nyala.

 

Usia boleh semakin tua, kekuatan fisik tentu semakin merosot, tetapi kobaran kita di dalam ibadah pelayanan jangan kendor.

Roma 12:11

12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

 

Ada persoalan ini saya mau melayani, muncul persoalan itu saya tetap menyala-nyala. Usia bertambah, tetap melayani sampai garis akhir, tidak pensiun. Kalau kita tidak menyala-nyala dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, berbahaya!

Roma 1:27

1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.

 

Bisa menyala-nyala dalam hal kenajisan! Yang disebutkan di sini suami-suami. Apakah Paulus cuma mau menyerang yang laki-laki saja?, kenapa cuma laki-laki saja disebut, yang perempuan juga banyak yang menyala-nyala dalam hal najis. Nanti saya jadi hamba Tuhan baru saya paham, yang banyak aktif di dalam ibadah itu isteri-isteri. Kalau kaum muda yang semangat melayani malah pemudi.

 

Lewat malam natal ini kita mau diasuh oleh Allah Roh Kudus, mau menyala-nyala beribadah melayani Tuhan.

 

3.      Pelita emas, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kita lihat kaitannya dengan kelahiran Yesus:

Yohanes 3:16

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 

I Yohanes 4:8-9

4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

 

Yesus itu adalah kasih Allah yang lahir menjadi sama dengan manusia supaya kita manusia berdosa disucikan dan diubahkan oleh kasih Allah untuk menjadi sama dengan Allah Bapa.

 

Kita periksa apa buktinya bahwa saya sedang diasuh dalam ibadah doa penyembahan, mau dijadikan sama dengan Allah Bapa.

a)      Mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu. Mengutamakan Tuhan, mengutamakan perkara yang rohani lebih dari perkara yang jasmani. Karena kasih Allah kepada kita sehingga Dia korbankan AnakNya yang tunggal untu menyelamatkan kita. Bukti kita sedang diasuh oleh kasih Allah, oleh kasih kita kepada Tuhan kita rela berkorban apapun untuk perkara yang rohani, untuk ibadah pelayanan. Memang rasanya sakit bagi daging, tetapi kita rela korban segala sesuatu untuk mengasihi Tuhan.

 

b)      I Yohanes 4:7

4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.

 

Bukti kedua kita saling mengasihi. Praktek saling mengasihi:

1)      I Yohanes 3:14-15,11

3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.

3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

3:11  Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;

 

Praktek saling mengasihi di sini tidak ada lagi kebencian, dimulai dari tidak ada iri, pahit hati, sampai tidak ada lagi kebencian tanpa alasan terhadap sesama. Coba satu tubuh, masa tangan kiri benci pada tangan kanan, enak kamu tangan kanan, saya tangan kiri cuma sentuh yang dibelakang terus, tidak ada! Satu tubuh tidak ada iri, benci, pahit hati.

 

2)      Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan. Misalkan tangan kanan iris bawang, lalu tidak sengaja iris jari tangan kiri. Tidak mungkin tangan kiri mau marah sama tangan kanan, dia tidak balas. Tetap saling memperhatikan.

 

3)      Roma 13:8

13:8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.

 

Jangan berhutang apapun kepada siapapun. Artinya kalau ada hutang secara jasmani segera dilunasi sesuai perjanjian. Kalau memang belum bisa ayo bicarakan baik-baik. Jangan waktu ditagih malah balik marah “kamu memang tidak punya kasih!”. Ditagih hutang pulsa 10.000 malah balik marah-marah “kamu ini cuma 10.000 leh, kasih jo itu hadiah natal!”. Terutama hutang dosa segera lunasi. Kita berbuat dosa pada sesama segera minta ampun, biar hutang dosa dipaku di kayu salib. Kalau salah minta ampun. Kalau ada orang datang minta ampun kepada kita, ampuni dan lupakan, hutang dosanya dihapus. Seringkali hutang dosa kita dihapus, hutang dosa orang lain dibawa-bawa.

Matius 18:23-27

18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.

18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.

18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.

18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.

18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

 

Kita lihat di sini ada hamba yang berhutang 10.000 talenta. 1 talenta = 6.000 dinar. Berarti 10.000 talenta = 60.000.000 dinar. Upah kerja 1 hari itu 1 dinar. Jadi upah 1 tahun kurang lebih 300 dinar. Jadi untuk melunaskan hutangnya, hamba ini harus bekerja 200.000 tahun. Mana sampai usianya! Artinya terlalu besar hutang dosa kita, tidak bisa kita lunaskan! Tidak ada yang bisa melunaskan hutang dosa kita, hanya darah Yesus yang bisa menghapus hutang dosa kita. Kita mengaku dosa kita kepada Tuhan dan darah Yesus menghapus dosa kita.

 

Seringkali hutang dosa orang lain tidak mau kita lunaskan, tidak mau kita ampuni.

Matius 18:28-30

18:28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!

18:29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.

18:30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.

 

Kalau tidak mau mengampuni itu bagaikan memenjarakan orang itu. Coba isteri bersalah kepada suami lalu dia minta ampun, kemudian saat makan suaminya ungkit lagi, isteri bisa makan sambil teteskan air mata. Mau tidur diungkit lagi, bangun diungkit juga, itu bagaikan memenjarakan. Ayo ampuni, berikan pengampunan kepada sesama kita. Kalau tidak ini yang terjadi:

Matius 18:31-35

18:31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.

18:32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.

18:33 Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?

18:34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.

18:35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

 

Ada lagi yang tanpa disadari seringkali kita perbuat. Ada orang berbuat dosa, dosanya bukan kepada kita tetapi kepada orang lain. Tetapi malah kita yang gosipkan cerita ke mana-mana. Kita tidak tahu orang itu sudah berdamai, dia sudah lepas dari dosa, hutang dosanya melekat kepada kita! Duduk-duduk sambil ngopi “tidak tahu si A” kita ngomong kesalahannya dia, kita ngomong dosanya dia. Ini juga hutang dosanya dia melekat pada orang yang bergosip itu. Kita punya anak perempuan, anak perempuan orang lain jatuh malah kita omongi, anak perempuan kita bisa kena! Hutang dosa orang itu bisa kena kepada kita nanti. Lebih baik didoakan saja. Banyak terjadi tadinya dosa itu dilakukan orang lain, tetapi karena dia yang sibuk cerita sana sini akhirnya kena pada dia. Saya punya pengalaman seperti itu, orang ngomong macam-macam tentang saya, itu kena pada orang itu! Makanya lebih baik tidak usah ngomongi orang, lebih baik kita doakan saja supaya hutang dosa kita lunas, hutang dosa orang tidak kena pada kita. Masa dia sudah masuk dalam penyingkiran lalu kita mau bayar hutang dosanya, kita yang dianiaya antikristus, rugikan!

 

Malam natal ini hutang dosa kita lunaskan semua lewat pengakuan kepada Tuhan dan kepada sesama. Kalau sudah diampuni jangan diperbuat lagi. Dosa sesama kita ampuni. Dosa orang tidak usah kita cerita-cerita! Hutang beres. Saya juga dikoreksi oleh Tuhan.

 

Kalau hutang dosa tidak diselesaikan, akibatnya ngeri!

II Raja-raja 4:1

4:1 Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya."

 

Kalau hutang dosa tidak diselesaikan, keadaan kita menjadi seperti janda. Artinya putus hubungan dengan Yesus sebagai suami, sebagai Mempelai Pria Sorga, sebagai kepala. Rugi, hutang dosa kita sudah diselesaikan, hutang dosa orang kita ungkit-ungkit, kita yang malah jadi janda putus hubungan dengan Yesus. Dia sudah selesaikan, sudah berdamai dengan Tuhan, bahkan sudah melayani tetapi malah kita yang ungkit-ungkit, sampai telpon dan segala macam. Saya ngeri, ini apa-apaan, ngapain urus utang dosa orang lain, bayar sendiri saja hutang dosamu, selesaikan sendiri! Apalagi saya gembala lalu mau urus utang dosa jemaat yang dilayani orang lain, ngapain!

 

Akibatnya:

v  Anak menjadi budak, artinya masalah dalam nikah dan buah nikah. Ini dulu anakku dengar-dengaran, kenapa sekarang berontak, melawan? Periksa hutang dosa. Oh iya, saya belum selesaikan hutang dosaku, saya ungkit-ungkit hutang dosa orang.

v  Kepahitan hidup. Suami sudah mati, anak jadi budak, betul-betul kepahitan hidup, seperti minum empedu pahit.

 

Syukur kepada Tuhan, kalaupun keadaan ini sudah terjadi dalam kehidupan kita, masih ada jalan keluar dari Tuhan, Tuhan itu Maha Baik. Kita yang sudah berhutang dosa, tidak menyelesaikan dan akibatnya sudah kita alami, Tuhan masih mau pulihkan, sebelum Yesus datang kembali, Tuhan mau menolong.

II Raja-raja 4:4

4:4 Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!"

 

Matius 6:6

6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

 

Masuk kamar tutup pintu, artinya perbaiki hubungan kita dengan Tuhan lewat doa penyembahan dari hati ke hati dengan Tuhan! Bagaimana cara memperbaiki hubungan dengan Tuhan? Tadi janda ini masuk kamar membawa bejana yang kosong. Jadi cara memperbaiki hubungan dengan Tuhan akui kepada Tuhan bahwa hati saya, hidup saya kosong dari kasih Tuhan, hutang dosaku belum saya selesaikan, dosa sesama tidak mau saya ampuni, hutang dosa orang saya ungkit-ungkit! Biarlah malam ini kita akui saya tidak punya kasih. Bawa bejana kosong kepada Tuhan. Kalau kita sudah mengaku kita kosong dari kasih Tuhan, Tuhan tidak akan biarkan kosong, Tuhan akan isi dengan Roh Kudus di hati kita. Roh Kudus itu yang mencurahkan kasih Tuhan di hati kita.

Roma 5:3-5

5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,

5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

 

Begitu kita mengaku saya kosong dari kasih Tuhan, Tuhan berikan Roh Kudus kepada kita dan Roh Kudus itu yang mencurahkan kasih Tuhan dalam hati kita. Biarlah kita pulang membawa kado natal, bejana-bejana kita yang kosong tidak kosong lagi tetapi diisi Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Kalau sudah ada isi bisa menyenangkan Tuhan. Tidak lagi bicara tentang hutang dosa orang tetapi bicara menyenangkan hati Tuhan. Tidak lagi bertindak menambah hutang dosa, tetapi memuliakan Tuhan. Tidak merugikan orang tetapi menyenangkan Tuhan dan menyenangkan sesama juga. Pulang hidup tidak kosong tetapi ada Roh Kudus, Firman dan kasih Allah. Waktu Yesus datang Firman itu permanen, Roh Kudus permanen dan kasih itu permanen sehingga kita bisa menyambut Yesus di awan-awan yang permai.

Wahyu 12:1

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

 

Matahari menunjuk kasih Allah yang permanen, bulan di bawah kaki menunjuk Firman atau imann yang permanen, mahkota 12 bintang menunjuk Roh Kudus atau pengharapan yang permanen. Kita tampil menjadi Mempelai wanita Tuhan untuk siap menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga. Natal kedua menyambut Yesus kedua kali.

 

Mari isi hidup kita dengan Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Bereskan semua hutang dosa, selesaikan semuanya, biarlah kita bejana-bejana kosong, hati-hati yang kosong, hidup-hidup yang kosong diisi Firman, Roh dan kasih Tuhan, kita menjadi kehidupan yang menyenangkan hati Tuhan selalu.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar