20231220

Kebaktian PA Imamat, Rabu 20 Desember 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 26:16,25

26:16 maka Aku pun akan berbuat begini kepadamu, yakni Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya akan habis dimakan musuhmu.

26:25 dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena perjanjian itu; bila kamu berkumpul kelak di kota-kotamu, maka Aku akan melepas penyakit sampar ke tengah-tengahmu dan kamu akan diserahkan ke dalam tangan musuh.

 

Dalam Imamat pasal 26 ada 5 kutukan kepada bangsa Israel kalau mereka tidak mau taat pada Firman Tuhan.

1.      Imamat 26:16,25 Penyakit

2.      Imamat 26:17,25,33,36-39 Pedang atau perang

3.      Imamat 26:19-20,26,29 Kelaparan

4.      Imamat 26:22 Binatang liar atau buas

5.      Imamat 26:30-32 Ibadahnya dihancurkan.

 

Ini juga penghukuman bagi kita. Kita sudah ditebus oleh darah Yesus, kita adalah Israel yang rohani, kalau kita tidak taat pada Firman Tuhan maka akan ada kutukan yang diterima. Ayat 16 dan 25 ini adalah kutukan pertama yaitu penyakit. Ada 2 penyakit yang disebutkan yaitu batuk kering dan demam, kalau dalam kitab Ulangan ditambah barah atau kudis.

 

Kita sudah bicara tentang batu kering, ini ada hubungan dengan pernafasan, menunjuk penyembahan. Sekarang kita bicara tentang demam. Demam secara jasmani adalah reaksi tubuh karena masuknya virus di dalam tubuh. Virus secara rohani adalah dosa-dosa. Jadi kalau kita sudah tidak taat pada Firman maka virus dosa akan segera masuk membuat demam secara rohani.

 

Ada 2 tempat yang dilanda demam secara rohani.

1.      Nikah atau rumah tangga.

Markus 1:29-31

1:29 Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas.

1:30 Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus.

1:31 Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.

 

Ibu mertua ada kaitannya dengan nikah. Nikah yang dilanda demam adalah nikah yang berada dalam suasana kutukan, yaitu nikah yang mengalami krisis kasih.

I Korintus 16:22

16:22 Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata!

 

Kalau tidak mengasihi Tuhan pasti tidak bisa mengasihi sesama, itu satu paket. Dalam surat I Yohanes pasal 4 dikatakan kalau kita mengatakan mengasihi Tuhan tetapi tidak mengasihi berarti kita pendusta. Jadi kalau mengasihi Tuhan pasti mengasihi sesama, tidak mengasihi Tuhan juga tidak mengasihi sesama. Praktek nikah dalam krisis kasih adalah tidak melakukan kewajiban utama di dalam nikah tetapi menuntut hak. Maunya dilayani tetapi tidak mau melayani. Rumus nikah yang benar lakukan dulu kewajibannya baru menerima hak. Suami melakukan kewajibannya maka isteri adalah haknya. Isteri melakukan kewajibannya maka suaminya adalah haknya yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.

I Korintus 7:3-4

7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.

7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

 

Jadi lakukan dulu kewajiban baru menerima hak. Apa kewajiban utama kita dalam nikah?

a)      Kewajiban utama isteri

Efesus 5:22-24

5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

 

Isteri tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan, bukan berarti suami dijadikan Tuhan. Artinya Tuhan itu tidak pernah mengajak umatNya berbuat dosa, jadi kalau suami mengajak isteri berbuat dosa bukan untuk diikuti, tetapi berdoa bagi suaminya dan minta hikmat kepada Tuhan untuk tidak melakukan yang diperintahkan suami yaitu berbuat dosa. Tunduk sampai rela berkorban apapun sampai berkorban nyawa. Seperti Yesus tunduk kepada Bapa sampai berkorban nyawa. Isteri yang tidak tunduk kepada suami, apalagi suka membantah, suka bertengkar, hanya membawa nikah itu dalam suasana kutukan. Apa saja dijadikan bahan untuk bertengkar. Padahal mungkin chat wa dari bosnya, tetapi sudah berpikiran negatif dan ajak bertengkar. Makanya dikatakan lebih baik tinggal di atas sotoh rumah dari pada berada serumah dengan isteri yang suka bertengkar.

Amsal 21:9; 25:24

21:9 Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.

25:24 Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.

 

Ada akibatnya kalau isteri suka membantah dan bertengkar, akibatnya bisa terjadi kejatuhan dalam nikah. Sebagai contoh raja Daud, dia jalan-jalan di atas sotoh rumah, dia jatuh dengan Betsyeba. Baik suami isteri bisa jatuh, buah nikah juga bisa jatuh disebabkan virus dosa kenajisan.

II Samuel 11:1-2

11:1 Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.

11:2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.

 

Tetapi kalau isteri tunduk berarti menempatkan Tuhan Yesus sebagai kepala dalam nikah, menjadi pembela, menjadi penyelamat nikah dan membuka pintu-pintu yang tertutup dalam nikah. Seperti Sara, dia tunduk pada Abraham maka pintu rahimnya dibuka. Artinya ada pembukaan jalan dari masalah yang mustahil sekalipun, Yesus menjadi kepala dalam rumah itu.

 

b)      Kewajiban suami

Efesus 5:25-29

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

5:29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

 

Suami mengasih isteri seperti diri sendiri, tidak berlaku kasar terhadap isteri sampai rela berkorrban nyawa. Kalau baru berkorban perasaan itu belum apa-apa. Suami yang tidak mengasihi isteri sekalipun bisa memberikan apa-apa pada isterinya, itu membawa suasana kuburan di dalam nikah. Di Gerasa ada orang dengan gangguan jiwa di kuburan, apa yang dia lakukan? Suka memukul dirinya dengan batu. Jadi orang yang suka menyakiti isterinya, itu seperti orang gila di Gerasa.

Markus 5:1-2,5

5:1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.

5:2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.

5:5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.

 

Suka teriak-teriak dalam rumah tangga, bentak isteri, pukul anak, itu sama dengan orang gila ini, tinggal di kuburan. Kasihan rumah tangga bersuasana kuburan, horor. Kalau suami pergi kerja isteri senang, anak-anak juga senang. Suami pulang ketakutan semua, seperti lihat pocong! Bagaimana kalau gembalanya suami pocong karena kasar suka pukul dan tendang isteri, mau khotbah apa!

 

Kalau suami bisa mengasihi isteri, dia menempatkan Yesus sebagai kepala, maka Yesus sebagai kepala akan mengasuh dan merawat nikah itu, Yesus juga menyucikan sampai menyempurnakan nikah itu sehingga bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Kalau masih pacaran saja pacarnya sudah dia tendang, dia sakiti, nanti kalau sudah menikah isterinya jadi bola.

 

c)      Kewajiban anak

Efesus 6:1-3

6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.

6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:

6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

 

Orang tua dalam Tuhan itu adalah gembala, ayah dan ibu orang tua secara jasmani. Anak hormat dan taat kepada orang tua. Kita lahir di dunia ini karena ada orang tua kita. Berbahagia yang masih lengkap orang tuanya. Hormat dan taat kepada orang tua, itu menjamin keindahan dan kebahagiaan hidupnya. Sebaliknya, anak yang tidak taat dan tidak hormat kepada orang tua, membawa kutukan di dalam nikah. Kadangkala ketika belum punya potensi secara jasmani, belum ada ijazah, belum ada pekerjaan, dia masih taat dan hormat. Begitu sudah punya potensi secara jasmani, ada ijazah, ada pekerjaan, ada kedudukan, mulai melawan orang tua. Seperti Absalom, dia punya potensi, rambutnya indah, dia orang yang paling tampan se-Israel, tetapi dia melawan bapaknya, dia mau kudeta sampai mau dia bunuh Daud orang tuanya.

II Samuel 14:25-26

14:25 Di seluruh Israel tidak ada yang begitu banyak dipuji kecantikannya seperti Absalom. Dari telapak kakinya sampai ujung kepalanya tidak ada cacat padanya.

14:26 Apabila ia mencukur rambutnya — pada akhir tiap-tiap tahun ia mencukurnya karena menjadi terlalu berat baginya — maka ditimbangnya rambutnya itu, dua ratus syikal beratnya, menurut batu timbangan raja.

 

Absalom punya potensi luar bisa, tetapi karena tidak taat maka potensi yang dia miliki justru membawa dia pada kehancuran, kebinasaan!

II Samuel 18:9

18:9  Kebetulan Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun Absalom menunggangi bagal. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah kepalanya pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang dikendarainya berlari terus.

 

Kaum muda jangan karena sudah punya potensi, gajinya besar, sudah bisa menghidupi orang tuanya, jadi tulang punggung keluarga, mulai melawan dan tidak taat pada orang tua. Nanti potensi yang dia miliki itu menjadi penyebab kehancuran hidupnya. Apalagi yang tidak punya potensi, hidupnya masih bergantung pada orang tua lalu tidak mau taat, tidak mau hormat pada orang tua, tidak tahu bagaimana nasibnya, hidupnya terkatung-katung.

 

Anak tidak hormat kepada orang tua itu demam. Seringkali kalau urusan sekolah, urusan pekerjaan masih taat dan hormat. Satu yang sukar sekali untuk taat yaitu urusan jodoh. Orang tua sudah katakan jangan nak ada yang lebih baik yang Tuhan siapkan. Malah melawan, oh tidak, ini sudah kadung cinta, pokoknya apapun yang terjadi saya tetap dengan dia, biarpun putus hubungan dengan orang tua. Jangan kita seperti itu.

 

d)      Kewajiban utama orang tua.

Kolose 3:21

3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

 

Kewajiiban utama orang tua jangan membuat hati anak tawar. Yaitu jangan memaksakan kehendak kita yang tidak sesuai Firman kepada anak. Atau sebaliknya, mengikuti kehendak anak yang tidak sesuai Firman. Itu membuat hati anak tawar, tanpa kita sadari itu membawa suasana kutukan dalam nikah rumah tangga.

 

Anak itu kepercayaan Tuhan kepada kita, ada yang dipercaya punya anak, ada yang dipercayai tidak punya anak, jadi sama-sama dipercaya Tuhan.

 

Sekalipun nikah dalam suasana kutukan, dalam keadaan demam, ada yang tidak beres di dalamnya, masih ada harapan untuk tertolong.

Markus 1:31

1:31 Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.

 

Mungkin nikah rumah tangga kita sedang demam, ada yang tidak beres, hubungan suami isteri, hubungan orang tua anak, hubungan kakak beradik, supaya demam sembuh terima uluran tangan Yesus. Wujud uluran tangan Yesus adalah Firman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus. Juga untuk kita sekarang ditambah dengan perjamuan suci. Kalau kita terima itu maka lenyaplah demamnya. Menerima Firman pengajaran artinya mau mendengar dan dengar-dengaran, mau melakukan Firman, kemudian kita terima perjamuan suci maka lenyaplah demamnya. Untuk makan perjamuan suci harus koreksi diri dulu lewat Firman. Kalau temukan ada yang tidak beres, ada virus dosa yang menyebabkan demam, segera selesaikan!

I Korintus 11:28

11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.

 

Ini akibatnya kalau makan perjamuan suci tanpa menguji diri:

I Korintus 11:29-30

11:29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.

11:30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.

 

Tanpa mengakui tubuh Tuhan artinya tanpa mengaku dosa, akibatnya kutukan yang datang. Sebab itu kita uji diri dulu supaya kita bisa menerima perjamuan suci. Ketika kita mendengar Firman dan kita praktekan, berarti kita sedang dipegang oleh Yesus, demam hilang, kutuk hilang dan diganti dengan berkat sehingga nikah itu menjadi tempat yang didambakan, nikah itu menjadi sesuatu yang dirindukan, tidak pernah ditinggalkan, home sweet home.

 

2.      Dalam ibadah pelayanan

Markus 1:31

1:31 Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.

 

Jadi waktu tadi demam dia tidak bisa melayani. Praktek demam dalam ibadah pelayanan.

a)      Yeremia 48:10

48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!

 

Melalaikan pekerjaan Tuhan = mengecilkan pelayanan. Seringkali kita ini manusia yang mengelompokan pelayanan itu, ini besar, itu kecil. Padahal semua pelayanan itu besar di mata Tuhan karena kita bisa melayani karena Korban Kristus. Contohnya hamba yang menerima 1 talenta, dia mengecilkan pelayanan sehingga dia dikutuk.

Matius 25:18

25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.

 

Talenta itu adalah kepercayaan Tuhan, pelayanan itu kepercayaan Tuhan. Ada yang dipercaya pemain musik, zangkoor, kolektan, gembala, berkhotbah, tim besuk, tim doa dan lain-lain. Itu semua kepercayaan Tuhan, jangan dikecilkan. Sekalipun di mata manusia itu kecil tetapi harus kita lakukan dengan tanggung jawab.

 

Kalau ada yang tidak mau melayani tidak usah kita protes, kerjakan saja pelayanannya, karunianya nanti kita ambil. Oh dia cuma mau yang ringan, yang berat dia berikan sama saya, nanti karunia kita lebih besar dari dia.

 

Dalam Matius pasal 25 ini ada 3 macam talenta, menunjuk 3 macam pekerjaan Tuhan yang dipercayakan pada kita.

1)      5 talenta, menunjuk 5 luka utama Yesus di kayu salib yaitu 2 di tangan, 2 di kaki dan yang terbesar itu luka kelima yang di lambung itu untuk kita bangsa kafir. Itu menunjuk kemurahan Tuhan oleh Korban Kristus. Oleh 5 utama Yesus kita ditebus, dibebaskan dari perhambaan dosa, kita bisa bertobat. Jadi pekerjaan pertama, ibadah pelayanan harus ditandai pertobatan. Bertobat itu artinya hidup benar sesuai Firman, bukan benar menurut si A, si B atau organisasi A atau B. Jadi kalau kita melayani tanpa pertobatan berarti tidak menghargai kepercayaan Tuhan. Nanti kepercayaan Tuhan dicabut dan Tuhan dipindahkan pada orang lain. Main musik tidak bertobat, pimpin pujian tidak bertobat, khotbah tidak bertobat, paduan suara tidak bertobat, nanti Tuhan ambil kepercayaan itu dan diberikan pada orang lain. Segala pelayanan kita biarpun hebat luar biasa, tanpa pertobatan itu sia-sia, malah di hadapan Tuhan dianggap pembuat kejahatan dan diusir oleh Tuhan.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Bertobat itu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Kalau tidak bertobat, sekalipun pelayannya hebat, dihadapan Tuhan dia akan diusir, tidak berguna di hadapan Tuhan. Panjang sabar Tuhan kita gunakan untuk bertobat. Buktinya dipakai Tuhan, berarti pelayanannya berkenan? Belum tentu. Kalau Tuhan belum datang, hukuman belum dijatuhkan, supaya kita bertobat. Jadi masih diberikan kesempatan untuk bertobat. Yudas dipakai, diperlengkapi dengan kuasa. Waktu Yesus mengutus 12 murid, diperlengkapi kuasa untuk mengusir setan dan menyembuhkan orang. Waktu Yudas kembali dari pelayanan bersama murid-murid yang lain, mereka melapor bahwa setan takluk, semua pelayanannya berhasil, tetapi Yesus katakan berbahagialah karena nama kita terdaftar di sorga. Yudas dipakai sampai menjelang garis akhirnya, dipercaya pegang kas keuangan tetapi dia penjahat, pencuri, pendusta, pendakwa, pengkhianat, akhirnya binasa.

 

Kalau Tuhan belum datang, kita masih diberikan panjang umur, masih melayani, ayo bertobatlah.

II Petrus 3:9

3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

 

Tuhan rindu supaya kita berbalik dan bertobat. Bagi Tuhan lebih baik mengampuni dari pada menghukum. Yudaspun diberikan kesempatan sampai saat terakhirnya “siapa yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan bersama dengan Aku, dialah yang akan menyerahkan Aku” tujuannya supaya Yudas sadar, tetapi dia tidak bertobat malah menuduh yang lain. Dia katakan bukan aku ya Rabi, berarti dia tuduh murid-murid yang lain.

 

2)      2 talenta yaitu menabur dan menuai.

Yohanes 4:35-36

4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.

 

Ini pelayanan yang Tuhan berikan, menabur dan menuai. Berarti ada benih di situ. Artinya aktif dalam penaburan benih Firman pengajaran yang benar. Dan kita harus menyediakan tanah hati yang baik bagi Tuhan, supaya nanti bisa dituai. Benih sudah bagus, berkualitas, tetapi tanah tidak baik, kadar asamnya tinggi, tidak ada gunanya.

 

Kecenderungan hati semua manusia di bumi itu cenderung jahat.

Kejadian 6:5

6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

 

Contohnya kalau lihat orang kumpul lalu ketawa-ketawa muncul di hati “saya itu yang mereka ketawai” apalagi kalau sudah pakai bahasa daerah yang tidak kita mengerti. Padahal belum tentu seperti itu. Lalu bagaimana kita bisa menyediakan tanah hati yang baik untuk menerima benih Firman pengajaran yang benar? Prosesnya masuk baptisan air yang benar.

I Petrus 3:20-21

3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. 

3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,

 

Benar ini benar sesuai Firman, seperti Yesus dibaptis begitu juga kita dibaptis. Kenapa Yesus harus dibaptis padahal baptisan itu kuburan untuk hidup lama yang berdosa sementara Yesus tidak berdosa? Untuk memberi teladan bagi kita mana baptisan air yang benar.

 

Baptisan air benar itu supaya hati kita baik sehingga Firman yang ditabur itu bertumbuh dan menghasilkan buah-buah yang rohani.

Ø  Buah pertobatan

Matius 3:8

3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

 

Ø  Buah terang yaitu buah kesucian.

Efesus 5:9

5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

 

Ø  Puncaknya buah-buah roh.

Galatia 5:22-23

5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

 

Kasih, sukacita, damai sejahtera, itu tabiat Allah Bapa.

Kesabaran, kemurahan, kebaikan, itu tabiat Anak Allah.

Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, itu tabiat Allah Roh Kudus. Tabiat Allah Tritunggal nyata pada kita, berarti kita sudah segambar dengan Allah Tritunggal, ini yang disebut buah mempelai.

 

Jadi Tuhan percayakan pada kita 5 talenta, layani Tuhan dengan pertobatan. Menerima 2 talenta, ayo menabur dan menuai, hasilkan buah-buah rohani, buah pertobatan, buah terang sampai buah-buah roh.

 

3)      1 talenta artinya menanti kedatangan Yesus kedua kali. Sebenarnya ini paling gampang, hanya menunggu. Tetapi banyak orang Kristen yang justru gagal di sini. Dalam menanti kedatangan Yesus yang harus dijaga adalah hati, hati harus kuat dan teguh sebab banyak godaannya. Sama seperti orang yang sudah bertunangan lalu mau menikah menunggu hari H-nya, di situ banyak godaannya. Disitulah dibutuhkan hati yang kuat dan teguh.

Mazmur 27:14

27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Ini 3 kepercayaan Tuhan kepada kita. Biarlah kita menjadi kehidupan yang dapat dipercaya Tuhan. Bagaimana sikap kita terhadap kepercayaan Tuhan.

1)      Matius 25:21

25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

 

Sikap yang positif adalah baik dan setia atau setia tanggung jawab dalam ibadah pelayanan. Seringkali sudah setia tetapi tidak tanggung jawab. Misalnya setia main musik, tetapi tidak tanggung jawab, alat musiknya kotor, kabel putus-putus dan sebagainya. Begitu juga gembala, terlihat setia khotbah tetapi tidak tanggung jawab. Banyak yang bisa khotbah tetapi tanggung jawabnya terhadap keselamatan jiwa-jiwa jemaat bagaimana! Hamba Tuhan harus mengawasi diri, mengawasi ajarannya, makanya harus setia dan tanggung jawab. Apa yang dia ajarkan harus cocok dengan dirinya, itu setia dan tanggung jawab. Bukan sekedar khotbah, gampang kalau cuma khotbah, ada Alkitab yang sudah ada catatan khotbah disebelahnya. Tetapi apakah sesuai kebutuhan jemaat? Sudah dia praktekan atau tidak!

 

Kalau kita melayani Tuhan dengan setia berkobar-kobar, setia tanggung jawab, setia baik maka akan mengalami kebahagiaan. Bukan dibikin sulit tetapi justru dibuat bahagia oleh Tuhan. Kenapa sulit, kenapa jadi berat? Karena sebatas setia, tidak baik, tidak tanggung jawab, tidak berkobar-kobar. Jadi pelayanan itu hanya menjadi suatu kebiasaan.

 

2)      Sikap yang negatif adalah jahat dan malas.

Matius 25:26

25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

 

Jahat dan malas itu sudah tidak setia dalam ibadah pelayanan malah mempersalahkan tuannya. Sekarang mempersalahkan Firman, mempersalahkan Tuhan “masa begini tidak boleh, kan yang penting melayani!”.

 

Mengapa tidak setia? Talentanya dia taruh di dalam tanah. Tanah itu perkara dunia, perkara daging. Jadi kenapa tidak setia dalam ibadah pelayanan? Karena perkara daging, karena perkara dunia. Mau dapat apa kalau melayani terus! Akhirnya dia kejar perkara daging, perkara dunia. Dia dapat tetapi berakibat tercampak dari Tubuh Kristus, terlempar dari Tubuh Kristus. Jangan terjadi pada kita.

 

Dia gali lubang dan dia taruh talentanya di situ.

Ulangan 23:13

23:13 Di antara perlengkapanmu haruslah ada padamu sekop kecil dan apabila engkau jongkok kada hajat, haruslah engkau menggali lobang dengan itu dan menimbuni kotoranmu.

 

Dulu orang Israel tidak punya toilet. Jadi kalau mau buang air, gali tanah, buang air di situ lalu ditimbun. Jadi orang yang menerima 1 talenta, menyamakan pelayanan dengan kotoran! Banyak kali seperti itu, kalau yang jasmani rebutan. Tetapi siapa mau rebutan kotoran. Diajak melayani tidak mau “bikin apa tambah-tambah urusan!” itu menganggap pelayanan kotoran! Di sini semua mau melayani, tidak ada yang pangku tangan, buang muka atau mau dilangkahi saja. Kalau yang benar pelayanan itu dikerjakan dengan baik.

 

Akibatnya:

Matius 25:26,30

25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.”

 

Ø  Akibatnya putus hubungan dengan Tuhan. Tidak dibilang lagi hai hambaKu, tetapi hanya hai hamba yang jahat dan malas, itu berarti sudah putus hubungan dengan Tuhan. Ngeri kalau putus hubungan dengan Tuhan.

Ø  Tidak berguna bagi Tuhan, tidak berguna bagi Tubuh Kristus.

Ø  Betul-betul sudah dibuang oleh Tuhan, dicampakan, dia masuk dalam kegelapan paling gelap, masuk aniaya antikristus, sampai masuk penghukuman kekal di neraka. Dia anggap pelayanan sebagai kotoran, Tuhanpun menyamakannya dengan kotoran yang harus dibuang.

 

Apapun pelayanan yang Tuhan percayakan, kerjakan dengan setia dan tanggung jawab maka kita dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

b)      Seperti jemaat Laodekia yang suam-suam rohani tidak panas, tidak dingin.

Wahyu 3:15-16

3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

 

Suam-suam rohani, tidak panas tidak dingin artinya:

1)      Hanya menonjolkan perkara-perkara jasmani, kekayaan jasmani. Ini yang seringkali menjadi kesalahan kami hamba Tuhan, mengukur keberhasilan dalam pelayanan dengan keberhasilan yang jasmani. Berapa jemaat? 2 orang. Ah tidak maju pelayanannya. Tapi kalau ditanya, berapa jemaat? 200KK. Luar biasa berhasil. Eh belum tentu. Musa mengumpulkan seluruh bangsa Israel, tetapi Musa ditolak karena melanggar kekudusan nama Allah. Jadi yang jasmani bukan jadi ukuran.

 

Seringkali keberhasilan jasmani menjadi kesombongan. Kalau sudah sombong secara jasmani nanti diikuti sombong rohani. Apa itu sombong rohani? Merasa tidak kekurangan, tidak ada dosa, sehingga tidak membutuhkan Firman penyucian dalam gereja, sehingga porsi pemberitaan Firman mulai dikurangi, bahkan kalau perlu tidak ada pemberitaan Firman. Pujian penyembahan itu baik dan harus ada. Tetapi ingat, Tuhan bertakhta di atas pujian. Buktinya Tuhan bertakhta di atas pujian ada pujian pengagungan Tuhan di mulut dan di tangan ada pedang.

Mazmur 149:6

149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

 

Pedang ini menunjuk pedang Firman pengajaran yang benar. Ini yang kita butuhkan dalam gereja sehingga pelayanan kita berkenan kepada Tuhan. Pujian penyembahan itu bagus, kalau perlu musik kita ditingkatkan lagi semakin harmonis. Tetapi harus ada pedang Firman yang menjadi pengontrol pujian penyembahan

 

2)      Melayani tanpa kesejukan, tanpa damai sejahtera dan tidak punya pengalaman kematian dengan Yesus, tidak bertobat, melayani hanya mau yang enak bagi daging.

I Petrus 2:24

2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

 

3)      Tidak panas artinya tidak setia, tidak berkobar dalam pelayanan dan tidak punya pengalamam kebangkitan bersama Yesus. Artinya tidak hidup benar dan tidak berubah. Tetap manusia daging dengan hawa nafsu, dengan ambisi dan emosinya semua yang berbau daging. Ini pelayanan yang demam secara rohani.

 

Kita melayani Tuhan hadirkanlah kesejukan, bukan mau ribut, tengkar, saling iri, benci. Kemudian berupaya melayani dalam kebenaran, mau rela sengsara bukan mau enak bagi daging. Dan setia bernyala-nyala ada pengalaman kematian bersama Yesus, hidup benar, berubah, ada keubahan hidup.

 

2 ini memang suatu kesatuan, kalau ibadah bermasalah, nikah juga bermasalah. Yesus mau menolong kehidupan yang demam rohani karena Dia Maha Pengasih. Demam itu sebenarnya kutukan bagi orang yang tidak taat. Sudah sepatutnya orang yang tidak taat itu dihukum sampai binasa. Tetapi Tuhan itu Maha Pengasih. Ini yang harus kami teladani sebagai hamba Tuhan. Seringkali kalau kami melihat orang yang sudah demam rohaninya malah berkata “biar saja dia binasa, biar saja dia dikutuk!”. Tetapi Yesus mengulurkan tangan memegang orang yang sedang demam. Malam ini mungkin kita sedang demam, nikahnya demam, pelayanannya demam, Yesus sedang mengulurkan tanganNya kepada kita.

 

Nikah siapa yang sering demam? Pelayanan siapa yang sering demam? Ibu mertua Petrus. Orang yang mempersiapkan isteri bagi Petrus. Sekarang menunjuk gembala. Seringkali nikah gembala yang demam, pelayanan gembala yang demam. Saya dikoreksi Tuhan, pelayanan dan nikah saya bagaimana. Jemaat menjadi saksi. Yang paling dekat orang-orang dalam pastori, jangan sampai demam karena berdampak pada jemaat, kasihan jemaat.

 

Cara Yesus menolong:

Yesus mengulurkan tanganNya yang berlubang paku untuk memberikan teladan bagi kita. Kalau kita ikuti teladan Yesus ini maka nikah kita lenyap demamnya, pelayanan kita lenyap demamnya. Tangan itu bicara pelayanan, berlubang paku berarti ada pengorbanan. Teladan dari Yesus.

1.      Menikah itu untuk melayani dengan berkorban apapun sampai berkorban nyawa. Kaum muda yang mau menikah, siapa yang mau duluan? Menikah untuk melayani, bukan untuk minta dilayani, melayani dengan berkorban apapun sampai berkorban nyawa.

2.      Pelayanan itu kerjakan dengan tanggung jawab sekalipun berkorban apapun. Melayani itu bukan untuk mencari sesuatu yang jasmani. Sangat salah kalau menjadi hamba Tuhan fulltimer untuk mencari sesuatu. Kami sudah tinggalkan pekerjaan, tinggalkan segala sesuatu untuk melayani Tuhan, lalu mencari lagi sesuatu yang duniawi dalam pelayanan, itu sangat salah!

 

Kalau ini bisa kita teladani maka demam sembuh. Nikah-nikah yang lagi demam, periksa kalau banyak menuntut ayo diperbaiki. Layani dalam nikah sekalipun harus berkorban sampai berkorban nyawa. Pelayanan yang demam, mari kembali meneladani Yesus, melayani dengan tanggung jawab, rela berkorban apapun, sehingga demamnya sembuh.

 

Kalau demam sudah sembuh maka kelanjutannya:

Markus 1:32-34

1:32 Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan.

1:33 Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu.

1:34 Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.

 

Sesudah demam sembuh kita harus masuk kegerakan penyehatan di depan pintu. Apa artinya ini? Kalau bicara pintu ada kaitannya dengan penggembalaan.

Yohanes 10:7,9

10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.

10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

 

Jadi sesudah sembuh dari demam, ayo masuk kegerakan penyucian di dalam penggembalaan sampai sempurna. Sampai kapan kita disucikan dalam penggembalaan, sampai sempurna! Jadi bukti demam itu sembuh adalah tergembala dengan benar dan baik. Memang sakit bagi daging. Yang di Palu ini ada tempat, ayo berkumpul bersama beribadah. Yang tidak tatap muka langsung, ibadah secara virtual mungkin dikata-katai orang. Ada gereja di sini tetapi kamu ibadah secara virtual, sampai ada yang dihina menyembah Yutub. Terserah orang bilang apa, yang penting kita merasakan nikmatnya penggembalaan, mengalami penyucian, penyehatan sampai sempurna.

 

Hasilnya:

1.      Semua menjadi sehat terutama rohaninya sehat. Mungkin jasmani diizinkan tetap sakit sampai dipanggil Tuhan tetapi rohaninya sehat, rohaninya kuat, tetap semangat melayani Tuhan, tetap hidup benar, tetap hidup suci, tetap bersandar kepada Tuhan, tetap damai sejahtera menghadapi segala sesuatu.

2.      Dilepaskan dari ganggungan roh jahat dan roh najis. Tidak usah kita klaim “ada yang ganggu ini” yang peting kita ada dalam penggembalaan Tuhan maka Tuhan lepaskan dari roh jahat dan roh najis. Saya tergembala, masakan Tuhan izinkan roh jahat dan roh najis mengganggu kita.

 

Markus 1:34

1:34 Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.

 

Jangankan menjamah, untuk bicara saja tidak boleh.

 

Mari masuk dalam penggembalaan, semua sehat, semua baik, sampai sempurna. Ketika Yesus datang kita tampil tanpa cacat dan cela, tanpa sakit secara jasmani dan sakit yang rohani. Waktu Yesus datang sudah tidak ada lagi penyakit, kita dalam tubuh kemuliaan yang tidak dapat binasa. Klaim Firman Tuhan, jangan klaim roh jahat mengganggu. Firman menyucikan kita, sembuh demamnya. sehat rohaninya, sehat jasmaninya, semua baik sampai kita sempurna layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jaminannya perjamuan suci akan kita terima, itu jaminan yang pasti Tuhan menyehatkan, Tuhan menyembuhkan, Tuhan menyempurnakan kehidupan kita sekalian.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar