20231227

Kebaktian Retreat Family, Rabu Sore 27 Desember 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Tema: Mendaftarkan diri di kotanya masing-masing.

 

Lukas 2:3

2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.

 

Dulu menjelang Yesus lahir, semua orang di seluruh dunia harus mendaftarkan diri di kotanya masing-masing. Untuk kita hanya ada 2 kota tempat mendaftar yaitu di Yerusalem Baru atau di Babel. Biarlah kita memilih mendaftar di kota Yerusalem Baru.

 

Ada 3 kelompok yang mendaftar di Babel

1.      Wahyu 18:9

18:9 Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.

 

Raja-raja adalah kehidupan yang tidak mau merendahkan diri di hadapan Yesus Raja di atas segala raja karena dagingnya yang mau menjadi raja. Ini terikat dengan daging.

 

2.      Wahyu 18:11-14

18:11 Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka,

18:12 yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam, 

18:13 kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia.

18:14 Dan mereka akan berkata: "Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi."

 

Pedagang-pedagang sampai memperdagangkan nyawa. Ini kehidupan yang terikat dengan dunia. Setan mengubah dunia ini menjadi pasar yang besar tempat mencari keuntungan jasmani sampai nyawapun dijual.

 

3.      Wahyu 18:17-20

18:17 Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh,

18:18 dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya: "Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?"

18:19 Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.

18:20 Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu."

 

Ini pelaut dengan kapalnya telah menjadi kaya oleh barang-barang dari Babel. Penekanannya di sini tentang kapal. Sebenarnya fungsi kapal adalah mendatangkan bahan makanan dari negeri jauh.

Amsal 31:14

31:14 Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya.

 

Secara rohani makanan ini adalah Firman, dari jauh berarti dari sorga. Jadi kalau disimpulkan pelaut adalah kehidupan yang hanya sibuk memperkaya diri sampai mengabaikan kesempatan untuk makan Firman pengajaran yang benar.

Ibrani 5:11-14

5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.

5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.

5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

 

Ada 2 makanan rohani, ada susu itulah Firman penginjilan dan makanan keras itulah Firman pengajaran yang benar.

 

Kita periksa selama tahun 2023 bagaimana pengikutan kita kepada Tuhan. Kesempatan-kesempatan untuk makan Firman dalam ibadah apakah kita manfaatkan dengan baik atau justru diabaikan, lebih banyak mengurus yang jasmani tidak mau makan Firman. Sudah datang beribadahpun kita periksa, apakah selama ini kita makan Firman atau tidak. Mendengar Firman dengan baik sampai praktek Firman atau hanya memikirkan yang jasmani, pikiran mengembara, Firman tidak pernah masuk dalam hidupnya.

 

Praktek mengabaikan kesempatan untuk makan Firman:

a)      Hati dan pikiran mengembara saat mendengar Firman. Seperti sore ini periksa, jangan sampai pikiran mengembara ke mana-mana. Pikiran mengembara karena hati dan pikiran hanya tertuju pada yang jasmani, yang rohani tidak dipeduli.

 

b)      Mencari keuntungan jasmani dari pemberitaan Firman. Sekarang firman dikomersilkan, kalau saya khotbah dibayar berapa, tiketnya mana, hotelnya bintang berapa dan lain sebagainya.

II Korintus 2:17

2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

 

Kalau membaca ini hamba Tuhan lain di zaman Paulus bisa berkata Paulus ini sombong, dia mengangkat-angkat diri. Tidak! Ini menunjuk ketegasan Paulus. Kalau hamba Tuhan sudah seperti itu, mencari keuntungan dari pemberitaan Firman, maka pelayan Tuhan dan jemaat juga sama seperti itu.

 

c)      Beribadah melayani hanya untuk mencari keuntungan jasmani. Ibadah sudah mereka jadikan profesi untuk mendapatkan keuntungan, bukan lagi tahbisan.

I Timotius 6:3-5

6:3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat — yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus — dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,

6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,

6:5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.

 

Jadi kalau ada orang tanya Firman hanya untuk bersilat kata, untuk berdebat lebih baik dihindari. Itu orang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Orang seperti ini mudah sekali membuka telinga mendengar ajaran lain. Dia datang ke tempat yang ajaran sehat dia merasa tidak dapat apa-apa, dia pergi mencari ajaran yang lain.

 

d)      Tinggalkan ibadah pelayanan hanya untuk mendapatkan keuntungan jasmani.

 

Kehidupan seperti ini baik dia hamba Tuhan ataupun pelayan Tuhan, akan masuk kelaparan rohani yang dahsyat di akhir zaman. Sekarang ini kita melihat dampak peperangan, dampak covid sedang mengarah pada krisis pangan. Memang akan terjadi seperti di zaman Yusuf, zaman Elia, zaman Kirenius. Dan yang paling hebat itulah kelaparan rohani, kelaparan akan Firman Tuhan. Biarpun bayar sebanyak apapun tidak akan dapat Firman lagi. Ayat ini sudah berkali-kali kita baca dan diterangkan berulang-ulang, biar menimbulkan rasa takut dan gentar kepada kita, kita mau makan Firman Tuhan selagi masih dibagikan kepada kita.

Amos 8:11-14

8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;

8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

 

Akibatnya ngeri:

a)      Mereka mengembara dari laut ke laut. Ini bukan arti hurufiah.

Yesaya 57:20-21

57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.

57:21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.

 

Laut ada hubungannya dengan kefasikan, orang fasik seperti laut. Jadi orang yang lapar akan Firman mengembara dari laut ke laut artinya hidup di dalam kefasikan, sehingga yang ditimbulkan hanyalah sampah dan lumpur. Perilaku dan perkataannya serta perbuatannya hanyalah sampah dan lumpur. Itulah perilaku, perkataan dan perbuatan yang jahat dan najis yang hanya menjadi sandungan bagi orang lain. Kalau danau ini hanya penuh sampah itu malah mengganggu kita.

 

Begitulah orang yang tidak pernah makan Firman dalam hidupnya, setiap hari hanya menimbulkan sampah dan lumpur. Dalam keluarga menjadi sampah dan lumpur, di dalam penggembalaan seperti sampah dan lumpur, dalam hidup bermasyarakatpun seperti itu, betul-betul hidupnya jahat, kotor, najis, mengganggu, mengusik orang, menyakiti dan menjadi sandungan bagi orang lain.

 

Kita raba dan periksa apakah dalam rumah tangga menjadi sampah dan lumpur? Isteri tidak betah, suami tidak betah, anak-anak tidak betah, orang tua tidak tahan melihat anak-anak karena lumpur.

 

b)      Tiada damai bagi orang fasik, tidak tenang hidupnya. Itulah kalau lapar. Coba kalau kita tidak makan, lapar, tidak tenang.

 

c)      Menjelajah dari utara ke timur. Dalam Tabernakel meja roti itu letaknya di utara, halaman di timur. Pergi ke utara tempat meja roti tetapi sudah kosong, akhirnya pergi ke timur ke daerah halaman. Ini menunjuk rohani yang merosot. Kalau sudah lapar rohaninya pasti merosot.

 

d)      Mereka rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi. Artinya sudah hidup dalam dosa, sudah terikat dengan dosa. Tidak bisa bertobat karena sudah tidak ada Firman yang menyadarkan. Mengapa kita bisa bertobat? Karena Firman sudah menunjuk dosa kita.

 

Dari 4 akibat ini menunjukan orang yang lapar rohani tidak pernah puas secara rohani. Sampai terikat dengan dosa tetap tidak puas.

 

Yesus tidak ingin kita lapar rohani dan binasa. hatiNya tergerak oleh belas kasihan untuk memberi kita makanan rohani.

Markus 8:1-10

8:1 Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata:

8:2 "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.

8:3 Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh."

8:4 Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?"

8:5 Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."

8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.

8:7 Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.

8:8 Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul.

8:9 Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang.

8:10 Ia segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.

 

Makanan yang Yesus berikan adalah roti yang dipecah-pecahkan. Ada 2 pengertian roti yang dipecah-pecahkan:

a)      Firman yang dibuka rahasianya, ayat menerangkan ayat bagaikan roti yang dipecah-pecah = Firman pengajaran yang benar = Firman sepenuh = Injil Sepenuh.

b)      Tubuh dan darah Yesus, itulah perjamuan suci.

 

Yohanes 6:53-58

6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.

6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.

6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.

6:58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."

 

Kalau kita mau makan maka rohani hidup dan kita dipuaskan. Rohani hidup maka jasmani juga hidup, sampai kita bisa mencapai hidup yang kekal.

 

Waktu Yesus membagi roti itu tidak langsung Dia berikan kepada orang banyak tetapi lewat murid-muridNya dan murid-muridNya yang membagikan kepada orang banyak. Artinya kepada kita, sidang jemaat tidak bisa lepas dari pelayanan hamba Tuhan. Sidang jemaat tidak bisa mendengar Firman langsung dari Tuhan, ada perantaraan hamba Tuhan.

Roma 10:14-15

10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?

10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

 

Di dalam penggembalaan ada gembala. Di dalam persekutuan ada hamba Tuhan yang diutus Tuhan memberitakan Firman Tuhan kepada sidang jemaat. Pertanyaannya hamba Tuhan yang bagaimana, supaya kita bisa mengerti kita sudah tahu kita berada pada alamat yang tepat atau tidak.

Kisah Para Rasul 6:2,4

6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja.

6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."

 

Hamba Tuhan yang memusatkan pikirannya dalam doa dan pelayanan Firman. Bukan pada urusan meja, bukan pada perkara-perkara yang jasmani. Kepuasan hamba Tuhan itu adalah doa dan pelayanan Firman. Sehingga dia tidak akan mencari kepuasan di dunia, dengan bekerja di dunia, sibuk dengan perkara-perkara dunia. Apalagi kalau hamba Tuhan sibuk main game. 1 hari mau baca Alkitab sudah kurang, lalu mau sibuk main game, ajak jemaat main bareng.

 

Kalau masih sibuk dengan dunia, sibuk dengan pekerjaan sampingan, tidak mungkin dipercaya Tuhan pembukaan rahasia Firman. Pembukaan Firman itu Firman sepenuh, hamba Tuhan melayani tidak sepenuh, bagaimana Tuhan mau percayakan Firman sepenuh. Tetapi kalau dia memusatkan pikiran, fokus melayani Tuhan sepenuh, Tuhan kasih Firman sepenuh dan jemaat menikmati, jemaat bisa makan. Doakan saya sebagai hamba Tuhan untuk terus meningkatkan persekutuan dengan Tuhan.

 

Tuhan mau membentuk kita menjadi Mempelai WanitaNya, itu sebabnya Tuhan mau memuaskan kita dengan makanan Firman yang melimpah. Sebagai hamba Tuhan, jangan merampas hak sidang jemaat untuk makan Firman. Jemaat rindu Firman, lalu saya tidak ada persiapan yang matang, cuma main-main, tidak fokus dalam doa dan pelayanan Firman, kasihan, hak jemaat sudah dirampas! Tetapi herannya banyak orang Kristen senang haknya dirampas. Kalau perlu tidak usah Firman.

 

Jangan mau dirampas haknya, seharusnya kita berseru kepada Tuhan dengan menangis supaya ada pembukaan rahasia Firman supaya kita makan.

Wahyu 5:3-4

5:3 Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.

5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

 

Ini yang kita mohon dan minta kepada Tuhan “Tuhan bukakanlah rahasia Firman”. Banyak kali kita menangis untuk perkara yang jasmani. Kita rubah tangisan kita, menangis supaya ada pembukaan rahasia Firman, maka Singa Yehuda yaitu tunas Daud mampu membukakan rahasianya FirmanNya bagi kita.

 

Singa itu simbol kekuatan, simbol kemenangan. Kalau ada pembukaan Firman maka kita kuat menghadapi setan yang bagaikan singa berkeliling mengaum-aum. Tinggal kita mau pilih auman singa suku Yehuda atau auman singa setan itu.

I Petrus 5:8-9

5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

 

Iman timbul dari mendengar Firman, dari Firman yang dibuka rahasianya sehingga iman kita semakin teguh dan bisa menang melawan iblis. Doa kita selalu “Tuhan bukakan rahasia Firman” kita rindu makan Firman Tuhan.

 

Sekarang makanan sudah tersedia, sudah ada hamba Tuhan yang dipercayakan membagikannya, sekarang tergantung sikap kita menanggapinya. Kenapa masih jatuh dalam dosa, masih berbuat ini dan itu, jangan salahkan pengajaran, jangan salahkan hamba Tuhan yang menyampaikan Firman, periksa diri! Hamba Tuhan sudah bergumul sungguh-sungguh, sudah Tuhan bukakan rahasia Firman, tetapi jemaatnya tidak mau makan, tidak mendengar sungguh-sungguh, tidak menerima dengan sikap positif, yah tetap lapar! Biar ada makanan enak di depan kita, tetapi kalau tidak makan tidak ada manfaatnya di situ.

Sikap yang benar menerima makanan Firman.

Markus 8:6

8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.

 

Bukan arti secara hurufiah itu duduk di tanah. Seringkali Firman diartikan secara hurufiah, Firman tentang menara doa mereka bangun menara doa untuk berdoa. Padahal Yunus di perut ikan di dasar laut doanya di dengar, tidak perlu naik ke menara doa. Firman bukan untuk diartikan secara hurufiah tetapi Firman itu harus dibukakan rahasianya. Arti rohaninya duduk di tanah kita merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki Tuhan. Mengaku kita hanya tanah liat, kehidupan kotor, banyak kekuragannya, banyak kelemahannya, tidak mampu berbuat apa-apa. Tanah liat itu hanya untuk diinjak-injak. Dia tidak bisa membentuk dirinya sendiri menjadi vas bunga, menjadi keramik, tidak bisa! Kecuali penjunan yang pungut lalu dibentuk menjadi sesuatu yang indah. Seperti itulah hidup kita. Hidup kita hanya tanah liat, apa yang mau kita banggakan. Kaya, punya kedudukan, punya ijazah dan lain-lain, itu hanya tanah liat. Yang tidak punya apa-apa di dunia sudah pas itu hanya tanah liat. Kesempatan kita banyak duduk di kaki Tuhan mengaku tidak layak, banyak kekurangan, tidak mampu berbuat apa-apa tanpa Tuhan. Merendahkan diri di bawah kaki Tuhan ini adalah sikap orang yang tergembala.

I Petrus 5:5

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." 

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

 

Hasilnya kalau bisa merendahkan diri di bawah tangan Tuhan, bisa tergembala:

a)      Terjadi pernyucian. Tanah itu diangkat oleh Tuhan dan dibentuk menjadi bejana kemuliaan. Sementara dibentuk, yang kotor-kotor dibuang. Kita sedang dibentuk menjadi mempelai wanita Tuhan, yang kotor di hati, di pikiran, di matanya dibuang semua.

b)      Terjadi pembaharuan. Apa yang dibaharui?

1)      Markus 8:4

8:4  Murid-murid-Nya menjawab: “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?”

 

Pembaharuan hati yang kuatir, hati yang bimbang, hati yang tidak percaya menjadi percaya. Kalau kuatir pertanyaan yang sering muncul bagaimana mungkin, hanya, apa artinya. Kalau selalu kuatir dan bimbang tidak akan dapat apa-apa. Tuhan izinkan kami di Tonusu membangun dari nol, kalau bimbang tidak akan jadi bangunan gereja, pondasinyapun tidak jadi. Kalau kuatir dan bimbang tidak akan bisa dipakai Tuhan. Karena dalam perjalanan rohani ini kita menghadapi peperangan rohani. Musuh di depan kita hebat-hebat. Kalau dihadapi dengan kekuatiran tidak akan bisa, kalah duluan.

 

2)      Hati yang egois. 7 roti itu untuk kepentingan sendiri tetapi diberikan untuk orang banyak. Hati yang egois diubahkan bisa berkorban untuk kepentingan pembangunan Tubuh Kristus.

 

3)      Makan sampai kenyang. Artinya ada kepuasan sorga, tidak lagi kepuasan di dunia, sudah puas dengan Yesus. Dan ada damai sejahtera, ada ketenangan. Sehingga bisa berdoa menyembah Tuhan. Orang yang kenyang makan Firman pasti bisa berdoa menyembah Tuhan.

Yoel 2:26

Yoel 2:26  Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.bangsa.

 

4)      Terjadi pengangkatan. Tidak usah takut orang rendahkan, kita pasti diangkat Tuhan. Orang mau injak-injak biarkan saja. Kalau diinjak lalu melawan itu ular namanya. Tetapi kalau diinjak kita tetap tenang, tetap diam, tetap berserah kepada Tuhan, nanti Tuhan angkat.

Roma 9:21-24

9:21 Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?

9:22 Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan --

9:23 justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,

9:24 yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain,

 

Tanah liat yang tadinya diinjak-injak, dibentuk menjadi benda untuk kemuliaan Tuhan. Diangkat artinya dipakai Tuhan. Kalau sudah suci, diubahkan, pasti dipakai oleh Tuhan untuk kemuliaan nama Tuhan, pemakaian Tuhan semakin meningkat. Sebagai hamba Tuhan semakin jelas pembukaan Firman, semakin nyata, semakin mantap dia menyajikan Firman. Tidak usah angkat-angkat diri, nanti Tuhan yang angkat.

 

Yang jasmani juga Tuhan angkat. Mungkin malam ini kita dalam keadaan terpuruk secara jasmani, jasmani merosot, Tuhan mampu angkat semuanya. Yang penting kita makan Firman. Kalau sudah makan Firman, kenyang, dibaharui, yang jasmani itu urusan Tuhan.

 

Mungkin yang rohani juga mulai lemas, loyo, depresi rohani, tetap makan Firman Tuhan. Seperti Ayub duduk di tanah, Tuhan pasti angkat dan pulihkan pada waktunya Tuhan.

 

Maka ketika Yesus datang kembali kita di angkat ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan sorga yang kekal Yerusalem Baru, duduk setakhta dengan Tuhan.

 

Mungkin sudah terikat dosa bertahun-tahun, tetapi dia mau makan Firman, Tuhan mampu pulihkan. Jemaat Laodekia rohani mereka hancur-hancuran, rohani paling bobrok, paling hancur, tetapi diberikan kesempatan “barang siapa mendengar” kalau mau makan Firman Tuhan angkat sampai ke takhta Sorga. Mungkin keadaan kita sudah seperti jemaat Laodekia, sudah merosot, betul-betul hancur rohaninya, Tuhan mau angkat.

Wahyu 3:15-17

3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

 

Makan Firman ini yang menentukan kita terangkat atau tambah tenggelam. Kalau kita makan, pasti menang. Singa dari suku Yehuda memberikan kekuatan kepada kita.

Wahyu 3:20-21

3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

3:21  Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

 

Saya renungkan hidup saya dulu sebagai anak hamba Tuhan tetapi tidak mau makan Firman. Kalau Firman datang menegur malah saya berpikir papa sudah tahu saya punya kelakuan makanya ditembak-tembak. Di pandangan saya cuma perkataan papa, saya tidak pernah makan Firman, betul-betul hancur rohani saya. Tetapi begitu makan Firman pelan-pelan rohani saya diangkat, mulai dibenahi, pemakaian Tuhan mulai dinyatakan, mulai aktif dalam pelayanan, main musik, panggung boneka, mulai tambah pelayanan paduan suara. Makin diangkat, makin dipulihkan, makin disucikan, makin dipakai oleh Tuhan. Sampai kita disempurnakan, boleh terangkat ke takhta sorga, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar