20231223

Kebaktian Doa, Sabtu, 23 Desember 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 11:45-46

11:45 Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.

11:46 Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu.

 

Dalam terang Tabernakel ayat ini kena pada pintu tirai. Secara rohani pintu tirai menunjuk perobekan daging. Waktu Yesus mati, Dia menyerahkan nyawaNya, terjadi gempa bumi dan pintu tirai terobek dari atas ke bawah maka kelihatan ruangan suci dan tabut perjanjian di dalamnya.

 

Halaman itu daerah kebenaran, ruangan suci itu daerah kesucian, ruangan maha suci adalah daerah kesempurnaan. Dari ruangan suci ke ruangan maha suci ada pintu tirai. Daging merupakan halangan terakhir untuk bisa sempurna. Karena itu daging ini harus dirobek dan dimatikan, jangan dituruti maunya. Alat yang paling dekat dengan pintu tirai adalah mezbah dupa emas, menunjuk doa penyembahan. Dirobek dengan pedang Firman pengajaran dan doa penyembahan.

 

Dari ayat di atas ada 2 kelompok orang Yahudi:

1.      Orang Yahudi yang melihat, menyaksikan kuasa kebangkitan Yesus dan percaya kepada Yesus (ayat 45).

2.      Orang Yahudi yang melihat kuasa kebangkitan Yesus tetapi tidak mau percaya Yesus, malah melapor pada orang-orang Farisi dan imam-imam kepala (ayat 46, 47).

 

Ini juga menunjukan keadaan orang Kristen di akhir zaman ini, dibagi 2 kelompok.

1.      Orang Kristen yang menyaksikan kuasa kebangkitan Yesus di dalam Firman pengajaran yang benar dan mau percaya serta menerima Firman pengajaran. Waktu Yesus membangkitkan Lazarus, Dia berseru dengan suara keras. Suara keras ini menunjuk Firman pengajaran yang benar dan keras. Kita sudah ada di dalam pengajaran, biarlah kita adalah orang yang menyaksikan kuasa kebangkitan Yesus dalam Firman pengajaran dan mau percaya serta menerima Firman pengajaran itu. Orang seperti ini pasti mau merobek dagingnya.

 

2.      Orang Kristen yang menyaksikan kuasa kebangkitan Yesus di dalam Firman pengajaran yang benar tetapi tidak mau percaya, tidak mau menerimanya karena mempertahankan daging.

 

Jadi dalam ibadah persekutuan, menggelar ibadah Paskah, menggelar Ibadah natal, menggelar KKR supaya Firman pengajaran diberitakan dan jiwa-jiwa mendengar, di situ terbagi 2 kelompok, ada yang mau mendengar serta menerima dan ada yang mau mendengar namun tidak mau menerima karena masih mempertahankan daging. Orang seperti ini ikut persekutuan hanya jadi pengintai, hanya tukang intip. Apa yang Yesus lakukan, membangkitkan Lazarus, menyembuhkan anak Yairus, menyembuhkan orang buta, lalu mereka lapor kepada orang Farisi dan imam kepala. Ini hanya mengintip, tidak sungguh-sungguh, di mana dia mendapatkan keuntungan daging, di situ dia mendekat. Memang sudah ada ultimatum bahwa orang Yahudi yang percaya kepada Yesus akan dikucilkan.

Yohanes 9:22

9:22 Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.

 

Sekarang ini siapa mau masuk dalam pengajaran Tabernakel mau dikucilkan, disendirikan, dijauhi. Akhirnya dia akan mendekat di mana dia mendapat keuntungan daging. Kalau dia sudah tidak dapat, dia pindah lagi ke tempat lain.

 

Semoga kita berada pada kelompok yang pertama. Kita mamenyaksikan kuasa kebangkitan Yesus dalam Firman pengajaran, kita mau menerima Firman pengajaran itu dan mau merobek daging kita. Jangan berada pada kelompok kedua, menyaksikan kuasa Yesus dalam Firman pengajaran tetapi tidak mau percaya dan menerima karena mempertahankan daging, takut dikucilkan, hanya menjadi pengintip, pengintai, lapor sana, lapor sini.

 

Jadi perobekan daging itu sangat penting, supaya persekutuan kita murni untuk menerima Firman pengajaran yang benar.

 

Dalam Tabernakel, alat yang paling dekat dengan pintu tirai adalah mezbah dupa emas. Ini menunjukan doa penyembahan yang benar. Dalam ruangan suci ada 3 macam alat, mezbah dupa emas, meja roti sajian dan pelita emas. Doa penyembahan yang benar didorong oleh meja roti yaitu Firman pengajaran yang benar dan pelita emas yaitu Roh Kudus.

Yohanes 4:24

4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

 

Lewat doa penyembahan yang benar kita dimampukan untuk mengalami perobekan daging. Kalau pintu tirai sudah terobek kelihatan alat di dalam ruangan maha suci yaitu Tabut Perjanjian. Pada Tabut Perjanjian ada 2x7 percikan darah. 7 percikan darah di atas tutup pendamaian, itu menunjuk sengsara Yesus sampai mati di kayu salib. 7 percikan darah di depan tabut, itu sengsara daging tanpa dosa yang harus dialami gereja Tuhan. Lewat doa penyembahan yang benar kita dimampukan untuk mengalami perobekan daging dan mengalami percikan darah yait sengsara daging tanpa dosa. Sengsara daging tanpa dosa ini bentuknya macam-macam, ada yang diizinkan sakit, ada yang dibenci, difitnah, dikucilkan, dipersalahkan.

 

Percikan darah atau sengsara daging tanpa dosa ini adalah penyucian terakhir untuk gereja Tuhan bisa sempurna. Dulu setahun sekali imam besar masuk ke ruangan maha suci membawa darah dan dupa. Kemudian dia percik 7 kali di atas tutup pendamaian, 7 kali di depan tabut untuk memperdamaikan dosanya sendiri, dosa keluarganya, dosa seluruh jemaat Israel, kemudian terjadi Shekina Glory, sinar kemuliaan, menandakan dosa-dosa orang Israel sudah diampuni, penyucian secara tuntas.

 

Sengsara daging tanpa dosa adalah nilai tambah bagi gereja Tuhan! Terutama bagi kami hamba Tuhan. Kalau tidak mau sengsara daging tanpa dosa, mau yang enak-enak, minus terus. Tadinya dipakai, namun tidak mau sengsara, akhirnya kurang terus sampai akhirnya hilang. Kenapa menjadi nilai tambah? Sebab sengsara daging tanpa dosa menghasilkan urapan Roh Kudus yang bertambah-tambah.

I Petrus 4:14

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Sekalipun kami khotbah sederhana, tetapi kalau ada urapan Roh Kudus itu bisa menghasilkan keubahan hidup. Tetapi walaupun hebat khotbahnya namun tidak mau nilai tambah, tidak mau sengsara daging tanpa dosa, khotbahnya hanya menjadi pengetahuan dan akhirnya jemaat bosan. Persiapan Firman, doa, pelayanan apapun yang dikerjakan, kalau diperhadapkan dengan sengsara itu nilai tambah untuk mendapat urapan!

 

Kalau hamba Tuhan, gembala sudah sungguh-sungguh melakukan pelayanan yang Tuhan percayakan lalu sidang jemaat tidak menghargai, malah melawan gembala, justru semakin menguntungkan gembala, nilai tambah semakin banyak, urapannya semakin bertambah, tetapi jemaat itu yang rugi besar!

Ibrani 13:17

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

 

Tidak membawa keuntungan berarti membawa kerugian. Saya lihat orang-orang yang melawan gembala, dia yang rugi, hamba Tuhannya malah untung besar, semakin dipakai oleh Tuhan. Yang melawan semakin rugi, kering rohaninya dan berdampak pada yang jasmani juga kering. Kalau semua kering akhirnya murtad, tinggalkan pengajaran yang benar, tinggalkan Yesus dan binasa.

 

Kalau sidang jemaat pelayanan Tuhan mau beribadah melayani Tuhan sekalipun harus sengsara daging tanpa dosa, urapannya semakin bertambah sehingga semakin mengerti Firman dan bisa hidup sesuai Firman. Di dalam Firman ada kuasa penciptaan dari tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Ada kuasa kebangkitan dari yang mati menjadi hidup.

 

Jadi kalau disimpulkan doa penyembahan memampukan kita masuk proses perobekan daging dan sengsara daging tanpa dosa sehingga menghasilkan urapan Roh Kudus yang melimpah untuk memantapkan kita di dalam penggembalaan. Kalau dikaitkan dengan tema natal, kita terdaftar di Yerusalem Baru.

 

Kita raba dan periksa diri kita masing-masing, ini sudah ada di penghujung tahun 2023, apakah sudah mantap di dalam penggembalaan. Yang tergembala jarak jauh itu suatu perjuangan. Kita yang bisa tatap muka langsung mari kita raba apakah benar-benar sudah mantap dalam penggembalaan.

 

Tanda-tanda mantap dalam penggembalaan:

I Petrus 5:1-3 (Perikop: gembalakanlah kawanan domba Allah)

5:1 Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.

5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.

 

1.      Masuk dalam penggembalaan dan melayani dengan sukarela, bukan terpaksa. Kita raba dan periksa, selama ini kita beribadah dan melayani dengan sukarela atau dukarela. Sukarela bahkan rela berkorban apapun sampai berkorban seluruh hidup = seperti Yesus berkorban nyawa.

 

2.      Beribadah melayani Tuhan bukan untuk mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Bukan cari sesuatu, kalau kami hamba Tuhan dapat pujian dan kehormatan, bukan itu! Harus dengan pengabdian diri. Apa itu dengan pengabdian diri? Untuk menyenangkan Tuhan, bukan menyenangkan daging. Mari kita periksa, selama ini kita melayani Tuhan siapa yang kita senangkan, Tuhan atau daging kita sendiri.  Seringkali ketika daging kita sengsara langsung berkata Tuhan yang tahu saya lagi sengsara jadi tidak melayani, tidak beribadah, berat ini. Itu menyenangkan daging! Kalau menyenangkan Tuhan, apapun tantangannya saya mau melayani Tuhan.

 

3.      Menjadi teladan artinya ada keubahan hidup yang bisa disaksikan oleh sesama. Mulai dari saya sebagai hamba Tuhan, sebagai gembala, ada teladan kesaksian hidup, jemaat bisa melihat. Kita berubah dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Contohnya rasul Paulus:

I Timotius 1:15-16

1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.

1:16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.

 

Permulaan diubahkan adalah tidak malu mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama. Paulus katakan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Kalau jemaat mendengar itu “ah ini gembalaku yang paling berdosa, tidak mau saya tergembala”. Tetapi itu masa lalunya dia akui sehingga Paulus bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Ini permulaan keubahan hidup, kita tidak malu mengaku dosa kita kepada Tuhan dan sesama, setelah diampuni jangan diperbuat lagi.

 

Harus robek daging, jangan sampai kita masuk persekutuan namun tidak murni, masuk dalam penggembalaan tetapi tidak murni, ada sesuatu yang dicari. Ada penyelusup di dalam penggembalaan.

Yudas 1:4

1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Penyelusup ini tukang intip, hanya mengintai, dia tidak mantap tergembala. Makanya daging ini harus dirobek lewat pedang Firman pengajaran ditambah doa penyembahan, kita bisa mampu menghadapi sengsara daging tanpa dosa. Itu nilai tambah bagi gereja.

 

Posisi kita.

I Petrus 5:5-6

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." 

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

 

Posisi kita berada di bawah tangan Tuhan yang kuat. Berarti dalam naungan, dalam perlindungan tangan Tuhan Gembala Agung. Dan tangan itu akan meninggikan kita pada waktunya. Secara jasmani diangkat dari segala kemerosotan, secara rohani semakin disucikan semakin ditinggikan, semakin dipakai. Tidak usah meninggi-ninggikan diri, nanti Tuhan yang yang tinggikan tepat pada waktunya Tuhan.  

 

I Petrus 5:4

5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

 

Tangan Yesus Gembala Agung akan memberikan mahkota kemuliaan yang tidak layu kepada kita, kita diubahkan sampai sempurna, layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan untuk dipermuliakan bersama Yesus Mempelai Pria Sorga selama-lamanya. Digaris bawahi, mahkota kemuliaan yang tidak pernah layu. Jadi dalam penggembalaan jangan pernah layu, jangan pernah loyo. Kalau 3 tanda mantap tergembala ada pada kita maka tidak akan pernah layu, tidak akan pernah loyo. Sekalipun mungkin kita sempat depresi rohani, tetapi segera bangkit, segera sadar, tidak berlarut-larut dalam keadaan seperti itu.

Yesaya 49:3-4

49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."

49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."

 

Upah kita itulah mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. Mungkin sudah sempat layu, sempat loyo, ayo kembali sadar, kembali bangkit, sebab upah kita ada pada Yesus Gembala Agung, Dia menyediakan mahkota kemuliaan, mahkota mempelai untuk kita bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Dalam Kidung Agung dikatakan tengoklah Salomo dengan mahkotanya pada hari pernikahannya. Kita juga akan diberikan mahkota untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Mari kita mau datang kepada Tuhan, kita mau menyembah Dia, biar kita tidak layu, tidak loyo di dalam penggembalaan, terus semangat bergairah melayani Tuhan sampai garis akhir.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar