20231217

Kebaktian PA, Minggu 17 Desember 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 13:13-15

13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.

13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

 

Nabi palsu dan antikristus bekerja sama menyesatkan gereja Tuhan dengan ajaran palsu dan mujizat serta tanda-tanda jasmani. Penyesatan yang dilakukan oleh nabi palsu supaya gereja Tuhan masuk pada penyembahan yang palsu yaitu penyembahan kepada antikristus. Ini pelajaran bagi kita, kalau ajarannya sudah palsu, penyembahannya pasti palsu.

 

Mengapa yang disasar oleh nabi palsu dan antikristus ini adalah penyembahan? Waktu Yesus datang pertama kali, disambut dengan penyembahan dari orang Majus. Ketika kelak Yesus datang kedua kali juga disambut dengan penyembahan dari gereja yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Jadi nabi palsu mau merusak penyembahan supaya gereja Tuhan tidak menjadi Mempelai Wanita Tuhan, berarti binasa! Mari kita perhatikan pengajaran dan penyembahan juga diperhatikan. Kita akan belajar penyembahan waktu Yesus datang pertama kali.

 

Ada 2 macam penyembahan ketika Yesus lahir.

1.      Penyembahan Herodes, penyembahan palsu.

Matius 2:7-8,13

2:7 Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.

2:8 Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia."

2:13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."

 

Herodes pura-pura menyembah padahal mau membunuh. Tanda-tanda penyembahan palsu:

a)      Didorong oleh ajaran palsu dan tanpa Roh Kudus, hanya mengandalkan kekuatan daging, perkara-perkara yang jasmani. Di sini Herodes seorang yang kaya dan punya kedudukan. Salah satu tanda ajaran palsu itu hanya menonjolkan perkara-perkara yang jasmani, perkara-perkara daging.

Roma 16:17-18

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

 

Keinginan daging itu bertentangan dengan Roh Kudus. Makanya penyembahan palsu itu tanpa Roh Kudus karena yang ditonjolkan daging. Biar berbahasa Roh tetapi kalau yang dikedepankan adalah daging, itu bukan Roh Kudus, itu roh lain! Karena keinginan daging bertentangan dengan Roh Kudus.

Roma 8:6-7,13

8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Ini juga ajaran bagi kita, kita menyembah Tuhan untuk memuliakan Tuhan. Kita berpuasa juga untuk menyenangkan hati Tuhan, jangan berpuasa untuk mendapatkan perkara daging, karena keinginan daging. Justru penyembahan itu mematikan daging, bukan untuk menonjolkan daging.

 

b)      Herodes ini hanya pura-pura mau menyembah Yesus, berarti dusta. Hanya mau membunuh Yesus, benci. Jadi tanda penyembahan palsu tidak mengalami keubahan hidup, tetap mempertahankan tabiat iblis yaitu dusta dan benci.

Yohanes 8:44

8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

 

Menyembah itu mematikan daging dengan tabiatnya. Jadi penyembah yang benar hidupnya pasti berubah. Kalau dia mengaku saya menyembah Tuhan, sekian jam sehari, tetapi tidak berubah, dusta terus, benci terus, itu penyembahan palsu! Penyembahan itu puncak ibadah pelayanan. Kelihatan aktif beribadah melayani tetapi dusta dan benci, dipertanyakan, ada roh Herodes di situ. Apalagi kalau dia hamba Tuhan lalu ada dusta dan benci, tidak bisa dipegang perkataannya. Hamba Tuhan harus bisa dipegang perkataannya, kalau perkataannya berubah-ubah maka ajarannya pasti berubah-ubah.

 

Benci itu mulai dari rasa tidak suka, kalau tidak suka lebih baik selesaikan, jangan bicara di belakang! Apalagi kita sesama hamba Tuhan, sesama pelayan, selesaikan supaya pelayanan baik, penyembahan sampai kepada Tuhan. Tidak suka sama isteri atau isteri mendongkol sama suami lalu menyembah, penyembahannya tidak sampai kepada Tuhan. Kalau ada yang tidak suka pada sesama pelayan mari selesaikan supaya penyembahan kita tembus kepada Tuhan, tidak usah bicara di belakang.

 

c)      Herodes adalah raja, makanya dia tidak suka Yesus menjadi Raja, dia anggap saingannya. Jadi tanda penyembahan palsu dalam pelayanan ada roh persaingan. Memang ibadah pelayanan itu diibaratkan perlombaan rohani untuk mencapai garis finish, tetapi bukan untuk menjegal satu dengan yang lain, mau saling menjatuhkan. Itulah Herodes, dia tidak mau Yesus menjadi raja, harus dia yang raja, dagingnya yang jadi raja menguasai hidupnya, tidak mau kalah dengan orang lain. Orang seperti ini tidak mau diatur oleh Firman, tidak bisa tunduk pada Firman, karena mau bersaing! Saya sebagai hamba Tuhan dipercayakan Tuhan melayani bukan untuk bersaing tetapi hanya melanjutkan apa yang Tuhan percayakan.

 

Jadi kita datang kepada Tuhan untuk menyembah bukan untuk mengumbar daging tetapi mematikan daging. Sebab kalau daging ini diumbar maka nanti akan menyembah antikristus. Antikristus adalah wujud dari kebuasan daging, dia tampil seperti singa, seperti macan tutul, seperti beruang dan ada kekuatan naga di dalamnya, betul-betul itu kebuasan daging.

 

2.      Penyembahan orang Majus. Ini penyembahan yang benar yang harus kita teladani.

Matius 2:9-12

2:9 Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.

2:10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.

2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

 

Tanda-tanda penyembahan yang benar:

a)      Didorong oleh bintang dan kitab nabi.

Matius 2:1-5

2:1 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem

2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

2:3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.

2:4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.

2:5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:

 

Bintang menunjuk Roh Kudus dan kitab nabi menunjuk Firman pengajaran yang benar. Makanya Yesus katakan kepada perempuan Samaria, penyembah yang benar akan menyembah Allah di dalam Roh Kudus dan kebenaran, itulah Firman pengajaran yang benar.

Yohanes 4:23-24

4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

 

2 hal ini tidak bisa dipisah, Firman pengajaran dan urapan Roh Kudus, ini kita butuh. 2 hal ini harus ada pada kita, Firman pengajaran dan Roh Kudus, supaya penyembahan  kita naik kepada Tuhan. Banyak orang mengaku punya Roh Kudus tetapi tidak mau Firman pengajaran. Roh Kudus tanpa Firman pengajaran bisa menjadi roh daging. Buktinya orang Majus dituntun bintang sampai kepada Herodes, tidak sampai kepada Yesus. Hanya membawa pada Herodes, berarti tersesat. Harus disertai kitab nabi baru bintang itu menuntun orang Majus kepada Yesus. Begitu juga kita mengaku punya pedang Firman pengajaran, tanpa Roh Kudus itu pedang tumpul, nanti sebagai hamba Tuhan saya memberitakan hanya dengan kekuatan daging karena tidak ada Roh Kudus. Akhirnya salah gunakan pedang seperti Petrus potong telinga orang. Jemaat terima pengajaran tanpa kekuatan Roh Kudus akan menerima dengan kekuatan daging, bisa emosi, marah, bersungut-sungut.

 

Makanya keduanya ini dibutuh, urim dan tumim. Urim itu terang, tumim itu pedang.

Ibrani 4:12-13

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

 

Ayat 12 itu pedang dan ayat 13 itu terang. Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus harus kita miliki sehingga kita mengalami penyucian sampai ke dalam hati dan pikiran. Coba kalau mau operasi, sudah ada pisau bedah lalu mati lampu, mana berani dokternya operasi. Jadi perlu pedang Firman dan Roh Kudus, keduanya kita butuh sehingga terjadi penyucian sampai ke dalam hati dan pikiran, itu berarti kita ada di hati Yesus. Orang yang disucikan itu ada di dada Yesus, dekat dengan Yesus, kita merasakan detak jantung Yesus, kita rasakan kasih Yesus yang menolong, membela tepat pada waktunya.

Ibrani 4:14-16

4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.

4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

Di ayat 12 dan 13 menampilkan tumin dan urim, ayat 14 menampilkan imam besar. Itu membuktikan kalau kita mau disucikan kita berada di dada Yesus Imam Besar. Imam Besar itu pelayananNya adalah pelayanan pendamaian. Buktikan kita sudah disucikan, kita ada roh pendamaian. Yang salah minta ampun, yang benar mengampuni dan melupakan. Kita imam-imam, imam-imam itu ikut serta dalam pelayanan pendamaian, bukan untuk menghasut, bukan untuk membuat kericuhan, bukan untuk membuat perpecahan. Ada yang salah dan tidak beres ayo selesaikan dan bereskan, maka penyembahan kita benar, penyembahan kepada Yesus Raja segala raja, menyembah dengan haleluya. Haleluya ini bahasa Sorga, bukan bahasa satu organisasi gereja. Penyembahan di bumi merupakan pantulan dari penyembahan di sorga. Di sorga menyembah haleluya berarti di bumi kita juga menyembah dengan haleluya. Bukan nanti di sorga baru haleluya.

Wahyu 19:1,3,4

19:1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,

19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."

19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."

 

Ayat 6 itu penyembahan di bumi.

Wahyu 19:6

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

 

Jelas dalam doa Bapa kami dikatakan jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga. Kita hidup di bumi tetapi suasana sorga sudah kita alami untuk nanti masuk kerajaan sorga yang kekal. Sekarang sudah dialami termasuk suasana penyembahan yang benar di bumi. Ini yang kita alami, penyembahan yang benar lewat dorongan Firman dalam urapan Roh Kudus.

 

Penyembahan yang benar didorong oleh kesucian.

Mazmur 24:3-4

24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"

24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

 

Naik gunung ini menunjuk penyembahan. Semakin disucikan semakin meningkat penyembahannya. Sebaliknya penyembahan semakin berkurang, kesuciannya juga semakin berkurang.

 

b)      Mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Kita pelajari manusia rohani dari 3 macam persembahan orang Majus.

Matius 2:11

2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

 

3 macam persembahan orang Majus menunjukan tanda manusia rohani:

1)      Seperti Emas. Ada 2 pengertian emas:

v  Amsal 25:12

25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.

 

Amsal 25:12 (Terjemahan Lama)

25:12 Seperti anting-anting keemasan berpatutan dengan kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengar itu berpatutan dengan penegur yang berbudi.

 

Emas artinya taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan apapun resikonya. Kita periksa bagaimana ketaatan kita kepada Tuhan di dalam penggembalaan, di dalam nikah. Dalam nikah, suami itu adalah kepala, suami yang taat dan tunduk kepada Tuhan. Isteri sebagai tubuh tunduk kepada Tuhan dibuktikan tunduk pada suami. Dalam penggembalaan gembala tunduk pada Firman, jemaat tunduk pada Tuhan dibuktikan tunduk pada gembala, mau diatur.

I Petrus 5:5 (Perikop: Gembalakanlah kawanan domba Allah)

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

 

Ini pasal penggembalaan. Muda di sini secara jasmani, juga secara rohani. Hamba Tuhan harus lebih tua rohaninya sidang jemaat sekalipun usianya lebih muda. Sidang jemaat harus mau diatur. Bukti gembala itu tua rohaninya dia harus jadi teladan sekalipun usianya muda.

I Timotius 4:11-13

4:11 Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu.

4:12 Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.

 

Bagaimana gembala bisa jadi teladan kalau hari-hari cuma sibuk baca handphone, sibuk baca yang lain. Seorang gembala itu tugasnya bertekun membaca kitab-kitab suci. Termasuk pengerja, ada kesibukan bekerja secara jasmani tetapi tetap harus membaca Alkitab sehingga bisa membangun dan mengajar. Mau mengajar apa kalau dia sendiri tidak tahu. Coba guru di sekolah mau mengajar sementara dia sendiri tidak pelajari pelajaran itu.

 

v  I Petrus 1:6-7

1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.

1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

 

Emas itu adalah iman yang teruji. Jadi kalau digabungkan, manusia rohani adalah orang yang taat dengar-dengaran sekalipun menghadapi ujian sehingga imannya murni, imannya adalah iman yang teruji. Kadangkala kita taat waktu enak daging kita, waktu semua aman, semua berjalan lancar “puji Tuhan, Tuhan dahsyat”. begitu diperhadapkan nyala api ujian, diperhadapkan dengan pencobaan, ketaatannya bagaimana? Mulai kendor, sampai tidak taat. Itu imannya gugur! Biarlah kita memiliki iman yang teruji, saat menghadapi ujian dan saat menderita tetap taat seperti Yesus.

Ibrani 5:8

5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

 

Yesus Anak Allah, Dia sempurna, tetapi dikatakan Dia belajar menjadi taat. Ini dituliskan untuk menjadi teladan bagi kita. Kalau Yesus saja yang sempurna mau belajar taat, apalagi. kita manusia daging yang terlalu banyak kekurangan harus lebih lagi belajar taat bahkan ketika kita menderita,

 

Yohanes 17:19

17:19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.

 

Yesus tidak perlu menguduskan diriNya karena Dia suci. Tetapi dituliskan untuk menjadi teladan bagi kita supaya kita juga mau dikuduskan. Jadi Yesus datang ke dunia ini untuk menjadi teladan bagi kita.

 

Seringkali orang di luar sana mau melemahkan iman orang Kristen dengan berkata kalau Yesus itu Allah masa Allah dibunuh oleh ciptaanNya sendiri? Mereka tidak tahu bahwa Yesus sungguh-sungguh Allah yang datang ke dunia untuk menjadi teladan bagi kita. Supaya kita meneladani, baptisan yang benar teladani Yesus, penyucian kita teladani Yesus, ketaatan teladan Yesus sampai daging tidak bersuara, sampai mati.

 

Saat-saat menghadapi ujian, masalah, pergumulan, yang harus kita lakukan adalah banyak merendahkan diri di kaki Tuhan untuk mendengar Firman pengajaran yang benar. Setelah mendengar Firman, taati dan menyembah Yesus. Seperti yang dilakukan oleh Maria, menghadapi ujian dia banyak menyembah.

 

Firman pengajaran seringkali bertentangan dengan akal sehat kita, inilah ujian ketaatan, mau taat atau tidak. Contohnya orang buta sejak lahir. Sudah buta, matanya ditaruh lumpur, lalu orang buta itu disuruh pergi, basuh dirimu di dalam kolam Siloam. Kan tidak masuk akal! Kalau orang buta ini pakai akal sehatnya, apa-apaan ini, sudah buta dikasih lumpur disuruh jalan lagi! Yang sesuai logika Yesus menyuruh orang menuntun ke kolam Siloam. Tetapi kalau ditaati mujizat terjadi, pembukaan jalan dari masalah yang kita hadapi.

 

Contoh lagi Petrus, waktu dia diangkat menjadi penjalan manusia. Sudah sepanjang malam dia mau tangkap ikan tetapi tidak mendapat apa-apa. Setelah Yesus mengajar, Yesus katakan pada Petrus “tebarkan jalamu maka engkau akan memperoleh ikan. Malam-malam waktunya tangkap ikan tetapi tidak ada ikan, siang malah disuruh tebarkan jala. Tetapi karena Petrus mau taat, mujizat terjadi.

Lukas 5:3-6

5:3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.

5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."

5:5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

5:6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

 

Jadi kuncinya di ayat 3 supaya mujizat terjadi, persoalan diselesaikan oleh Tuhan, Firman pengajaran itu didengar dulu baru ditaati. Bagaimana mau taat pada Firman Tuhan kalau tidak serius mendengarnya. Dengar dulu baru bisa ditaati, dipraktekan.

 

Tadi dikatakan bertolak sedikit jauh dari pantai baru Yesus mengajar. Kalau sudah agak jauh dari pantai berarti airnya tambah dalam. Artinya mendengar Firman itu harus dengan serius untuk mendalaminya. Itulah pentingnya pendalaman Alkitab.

 

Herodes saja menyelidiki kitab suci, masa kita anak Tuhan, pelayan Tuhan, hamba Tuhan tidak mau mendalami kitab suci.

Matius 2:4

2:4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.

 

Ayo kita tekuni pendalaman Alkitab supaya kita semakin mendalami Firman, sehingga saat menghadapi ujian tetap taat, imannya teguh, iman yang teruji, ada emas.

 

2)      Kemenyan berwarna putih, itu menunjuk kebenaran dan kesucian. Jadi manusia rohani adalah kehidupan yang hidup di dalam kebenaran dan kesucian. Benar dan suci itu mulai dari dalam hati. Pakaian mempelai wanita itu putih berkilau-kilau. Kilaunya itu menunjuk kesucian dari dalam hati. Babel juga pakai pakaian putih tetapi terlalu banyak aksesorinya. Ini menunjukan kesucian palsu.

 

Harus disucikan mulai dari dalam hati.

Markus 7:21-23

7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,

7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.

7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

 

Yang harus disucikan dari dalam hati adalah keinginan jahat dan keinginan najis, termasuk kepahitan hati. Keinginan jahat itu mengarah pada cinta akan uang, terikat akan uang. Apalagi kami hamba Tuhan, apa motivasi pelayanannya? Kalau uang, bahaya! Kejahatan yang ada di hati. Nanti seperti Yudas, Yesus saja dia jual apalagi hanya murid-murid yang lain. Kalau hamba Tuhan menjual pengajaran apalagi hanya domba-domba.

 

Keinginan najis mengarah pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Saya dikoreksi Tuhan, kita semua dikoreksi Tuhan, apalagi kita yang sudah berumah tangga, jangan ada lagi keinginan yang najis. Dulu isteri dipuji-puji, suami dipuji-puji. Lama-lama sudah bertambah usianya, mulai ada bercak-bercak hitam di wajah isterinya, isteri orang yang dia lihat.

 

Kepahitan hati itu mengarah pada kebencian tanpa alasan, mau salah, mau benar pokoknya benci sama dia. Dia baik dibenci, dia memberi dibenci, dia mendoakan dibenci, apalagi kalau tidak memberi dan mendoakan, lebih parah lagi.

 

Kemenyan itu berbau harum. Orang yang mau disucikan, orang yang hidup dalam kebenaran dan kesucian, dia berbau harum bagi Tuhan, menyenangkan hati Tuhan. Juga berbau harum bagi sesama, dipakai Tuhan untuk membawa jiwa-jiwa datang kepada Tuhan. Semoga kita semua menjadi kehidupan yang berbau harum, dipakai oleh Tuhan.

II Korintus 2:14

2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.

 

Kita pergi ke mana saja berbau harum.

II Korintus 2:15

2:15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.

 

Tetapi bagi orang yang akan binasa, biarpun kita sudah hidup benar dan suci, bagi mereka kita bau kematian, bau busuk.

 

II Korintus 2:16

2:16 Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?

 

Hamba Tuhan pelayan Tuhan yang benar dan suci itu langka! Kalau kita bisa benar dan suci itu kasih karunia Tuhan, kita bisa menebar bau harum di mana-mana itu kasih karunia Tuhan. Makanya kita perjuangkan kebenaran dan kesucian ini, kita menjadi manusia rohani. Dulu saya bau busuk, bau comberan, bau got, sekarang bau kemenyan, bau harum bagi Tuhan dan bagi sesama. Kita menjadi bau harum bagi sesama, membawa jiwa-jiwa datang kepada Yesus, datang pada pengajaran untuk dibentuk menjadi Tubuh Kristus yang sempurna. Masih banyak orang diluar sana yang belum mengenal pengajaran ini, tugas kita sekarang tebarkan bau harum ke mana-mana. Bersaksi lewat kata-kata dan perbuatan di mana-mana. Kalau kami yang khotbah double, lewat khotbah dan lewat perbuatan harus menunjukan kebenaran dan kesucian yang sesungguhnya.

 

3)      Mur itu didapat dari getah mur. Getah mur didapat dari pohon mur yang dilukai. Artinya kepada kita mengalami penebusan oleh darah Yesus sampai tidak ada lagi dusta!

Wahyu 14:2-5

14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.

14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Ini Mur, getah yang didapat dari pohon Mur yang dilukai. Bagaikan Yesus yang dilukai di kayu salib, keluar getahnya untuk menebus kita sampai tidak ada dusta, sampai menjadi kehidupan yang jujur. Itu berarti kita sudah kembali pada ciptaan semula. Dalam kitab Pengkhotbah dikatakan Allah menciptakan manusia itu jujur adanya. Manusia yang sama mulia dengan Tuhan itu jujur. Tetapi karena dosa maka manusia banyak dalih, dolak dalik. Biarlah kita diubahkan terus sampai kita menjadi kehidupan yang jujur. Jujur itu dimulai soal Tuhan, soal pengajaran. Hari-hari terakhir ini marilah jujur soal pengajaran. Kalau benar pegang teguh, kalau salah hindari. Kalau ada hamba Tuhan yang pegang teguh pengajaran, jangan tuduh macam-macam, itu jujur. Seringkali gampang sekali bilang hamba Tuhan itu sudah menyeleweng, sudah sesat. Lihat dulu bagaimana keteguhannya dalam pengajaran. Lihat diri sendiri yang tuduh-tuduh ini, bagaimana tahbisannya, bagaimana nikahnya. Jangan terlalu gampang mengata-ngatai orang “terlalu banyak dosanya”.

 

Doakan saya sebagai hamba Tuhan supaya teguh berpegang pada pengajaran yang benar. Apa yang sudah diletakan oleh pendahulu diteruskan, jangan menyimpang kanan menyimpang kiri. Kalau ada yang sudah menyimpang didoakan, bukan untuk kita hakimi. Orang yang teguh dalam pengajaran jangan dibilangi menyimpang, jangan dibilangi menyeleweng. Kalau benar-benar sudah tahu dia menyimpang jangan kasih pelayanan, jangan pakai dia. Kan Alkitab sudah bilang hindari, tetapi kalau masih kasih pelayanan bagaimana hatimu, jujur atau tidak.

Roma 16:17

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

 

Jangan bergaul, jangan makan bersama.

I Korintus 5:11

5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

 

Jadi kalau disimpulkan penyembah yang benar adalah kehidupan yang taat, suci dan jujur. Akhirnya orang Majus bisa pulang melalui jalan yang baru. Hasilnya Tuhan memberikan jalan baru kepada kita. Dulu orang Majus mendapatkan jalan baru melalui mimpi, sekarang kita mendapat jalan baru lewat pembukaan Firman. Kalau mau selalu taat, suci dan jujur maka selalu ada pembukaan jalan baru. Ini jalan tanpa Herodes. Masalah apapun kita yang alami, siapa tahu siang ini Tuhan buka bagi kita. Kalau belum, tetap taat, suci dan jujur, Tuhan pasti buka bagi kita, tidak terlambat, tidak terlalu cepat, tepat pada waktunya. Kalau Tuhan terlambat, orang Majus sudah mati dibunuh Herodes.

 

Hasilnya taat, suci dan jujur.

a)      Yesaya 43:15-17

43:15 Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."

43:16 Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,

43:17 yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah — mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu —,

 

Tuhan membuka jalan di tengah laut. Sekarang bagi kita Tuhan membuka jalan keluar yang tidak pernah terpikirkan oleh kita. Saya tahu orang Israel saat itu pasti berpikir, tidak mungkin tidak berpikir, mau menyeberang bagaimana. Namun Tuhan buka jalan baru yang tidak terpikirkan sampai kita berkata “koq bisa”. Bagi orang yang suci, taat dan jujur tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, Dia sanggup memberikan jalan keluar sampai yang mustahil sekalipun, Dia berikan jalan ke masa depan yang indah dan berhasil. Tetapi kalau tidak taat, tidak suci, tidak jujur, pertanyaannya “bagaimana bisa” akhirnya betul-betul tidak ada jalan keluar.

 

b)      Zakharia 14:17

14:17 Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.

 

Kalau tidak menyembah Raja hujan tidak turun. Kebalikannya, kalau  menyembah Raja hujan turun. Jadi hasil kedua Tuhan mencurahkan hujan kemurahanNya kepada kita. Hujan ini untuk apa? Membasahi apa yang sudah kering. Kita periksa, apa yang sudah kering dalam hidup kita. Kalau nikah sudah kering rasanya berat sekali hidup di dunia ini. Kan tidak boleh cerai, namun mau dipaksakan sudah kering. Dalam pelayanan sudah kering, mau paksakan melayani betapa susah! Seperti kalau lutut sudah kering lalu dipaksa jalan, sakit rasanya. Seperti itulah keadaannya kalau hidup kita kering, nikah kering, pelayanan kering. Kalau mau kembali pada ketaatan, kesucian, kejujuran, menyembah Yesus Raja, Dia curahkan hujan kemurahan, apa yang sudah kering dipulihkan oleh Tuhan.

 

Kalau hujan turun, tamanan pasti bertumbuh dan berbuah. Artinya hujan kemurahan Tuhan sanggup memelihara kita secara ajaib di tengah-tengah kekeringan dunia. Sumber-sumber dunia semakin kering semuanya, tetapi kemurahan Tuhan, Raja segala raja mampu memelihara kita secara ajaib sampai kita berkata “koq bisa!”. Modal saya sekian, modal dia gede, tetapi kering tokonya. Kebunnya luas berpetak-petak, saya hanya 1 bidang tanah tetapi hasilnya lebih banyak. Itu karena kita dipelihara oleh Tuhan di tengah-tengah kekeringan dunia ini.

 

Juga dipelihara secara rohani. Apa bukti pemeliharaan secara rohani? Menghadapi semua yang goncang kita tetap tenang, tetap damai. Mungkin dalam pelayanan goncang, kita juga tenang dan damai, maka hujan kemurahan Tuhan memelihara kehidupan kita sekalian.

 

c)      Lukas 23:40-43

23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?

23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."

23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

 

Saat kita bertahan pada ketaatan, kesucian, kejujuran dan Yesus datang maka Tuhan membuka jalan ke Firdaus, masuk kerajaan 1000 tahun damai sampai masuk kerajaan sorga kekal selamanya.

 

Apapun keadaan kita jangan putus asa, jangan pesimis. Ini penjahat secara jasmani dan rohani sudah gagal total tetapi masih ada kesempatan pintu Firdaus terbuka bagi dia. Kalau kepada penjahat saja pintu Firdaus dibuka apalagi untuk kita hamba Tuhan pelayan Tuhan. Yang penting kembali pada ketaatan, kesucian dan kejujuran, Tuhan membuka pintu-pintu yang tertutup bagi kita.

 

Penjahat ini sudah seperti buluh yang terkulai tetapi tidak dipatahkan. Dia ibarat sumbu yang pudar nyalanya tetapi tidak dipadamkan.

Yesaya 42:3

42:3  Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.

 

Mungkin keadaan kita sudah seperti buluh yang patah terkulai tetapi tidak diputuskan oleh Tuhan, sumbuh yang pudar nyalanya tetapi tidak dipadamkan. Sudah hancur-hancuran hidup kita, asal mau kembali pada ketaatan, mau kembali pada kesucian dan kejujuran. Tuhan tidak memandang kita hina tetapi berharga di mataNya. Dia tidak mematahkan buluh yang terkulai, dia tidak memadamkan sumbu yang pudar, semuanya dijadikan terang dan indah pada waktunya. Dia rela dihinakan di kayu salib, bahkan sudah tidak seperti manusia lagi, ditelanjangi di kayu salib untuk menjadikan kita berharga di mataNya.

 

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar