20250531

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 31 Mei 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 

 

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 13:18-20

13:18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.

13:19 Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.

13:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."

 

Mulai dari ayat 1 sampai ayat 20 ini bicara tentang teladan merendahkan diri dan teladan penyucian. Setelah Yesus memberikan teladan merendahkan diri dan penyucian, Yesus bicara tentang kepercayaan.

 

Ada 2 hal yang harus kita percaya:

1.      Percaya pembukaan rahasia Firman.

Yohanes 13:19

13:19 Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.

 

Selain mengungkap dosa-dosa yang tersembunyi dalam kita, pembukaan rahasia Firman juga mengungkapkan apa yang akan terjadi dan pasti terjadi. Kalau kita percaya pembukaan rahasia Firman = kita percaya Yesus sebagai Raja segala raja, Mempelai Laki-laki Sorga. Yesus berkata Akulah dia. Apa maksudnya Yesus mengatakan Akulah Dia? Injil Yohanes menampilkan Yesus sebagai Anak Allah. Yang menikah bukan Bapa melainkan  Anak Allah. Jadi Yesus sebagai Anak Allah berarti Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga, Raja segala raja. Kita percaya pembukaan Firman berarti kita percaya Yesus Raja segala raja, Mempelai Laki-laki Sorga.

 

2.      Hamba Tuhan yang sungguh-sungguh diutus oleh Tuhan.

Yohanes 13:20

13:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."

 

Kalau kita percaya hamba Tuhan, berarti kita percaya Yesus dan percaya Allah Bapa di Sorga yang mengutus.

 

Kalau kita percaya pembukaan rahasia Firman dan juga hamba Tuhan maka kehidupan kita akan berhasil mencapai Kanaan Samawi, Yerusalem Baru. Waktu bangsa Israel mau menyeberang sungai Yordan menuju tanah Kanaan ada perintah kepada seluruh barisan Israel untuk memandang tabut dan memandang yang memikul. Tabut bicara Firman Kabar Mempelai, yang memikul adalah hamba Tuhan.

 

Yohanes pasal 13 ini terkena peti dari Tabut Perjanjian. Ini menunjuk gereja Tuhan, Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Supaya kita berhasil menjadi gereja Tuhan yang sempurna maka kita harus percaya kepada Tuhan dan hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan, dalam hal ini adalah gembala.

 

Dalam Alkitab 3 kali dituliskan percaya kepada Tuhan dan kepada hamba Tuhan.

1.      Keluaran 14:31

14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.

 

2.      Keluaran 19:9

19:9  Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.

 

3.      II Tawarikh 20:20

20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"

 

2 hal ini yang harus kita percaya yaitu Tuhan atau Firman Tuhan dan gembala yang dipercaya Tuhan menggembalakan kita sekalian.

 

Kita lihat contoh hamba Tuhan yang sungguh-sungguh diutus Tuhan yaitu Musa. Musa dipakai oleh Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari mesir menyeberang laut Teberau untuk menuju tanah Kanaan.

Keluaran 14:26-31

14:26 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda."

14:27 Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut.

14:28 Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorang pun tidak ada yang tinggal dari mereka.

14:29 Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

14:30 Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut.

14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.

 

Dalam ayat 26-30 ditampilkan 2 keadaan, orang Israel hidup dan orang Mesir mati. Kemudian di ayat 31 percayalah bangsa itu kepada Tuhan dan kepada Musa. Artinya gembala yang dapat dipercaya oleh sidang jemaat adalah hamba Tuhan yang memiliki pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus, maka bisa diteladani oleh sidang jemaat. Karena sistem penggembalaan itu sistem meneladani, hamba Tuhan mati dan bangkit bersama dengan Yesus, jemaat juga meneladani. Gembala mempercayakan dirinya untuk digembalakan sehingga nanti berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Jadi sidang jemaat harus jeli melihat, saya ini digembalakan oleh siapa. Sudah menampilkan Firman pengajaran, lihat lagi hamba Tuhannya ada pengalaman mati dan bangkit bersama Yesus atau tidak. Mati dan bangkit itu jangan setengah-setengah. Kalau hamba Tuhan itu mati, harus mati sungguh-sungguh, jangan setengah-setengah. Kalau hidup, bangkit, hidup sungguh-sungguh, tidak boleh setengah-setengah. Kenapa tidak boleh setengah-setengah? Kalau matinya setengah-setengah, hidupnya setengah-setengah, maka pelayanannya setengah mati, susah dalam melayani. Sidang jemaat mau melayani, malah lihat gembalanya setengah-setengah. Jadi harus mati sungguh-sungguh dan bangkit sungguh-sungguh. Mati yang benar, bangkit yang benar maka jemaat bisa meneladani.

 

Iblis itu meniru, kematian dan kebangkitan dia tiru tetapi dia hanya setengah-setengah. Hati-hati supaya kita tidak jatuh pada alamat yang salah. Lihat Firman pengajaran, lihat hamba Tuhannya, jangan yang setengah-setengah. Harus yang mati sungguh-sungguh, bangkit sungguh-sungguh.

 

Pengalaman kematian yang benar:

I Petrus 4:1

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,

 

Mati yang benar adalah rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa, mati terhadap dosa = bertobat. Hamba Tuhan harus sungguh-sungguh bertobat, termasuk pengerja jangan setengah-setengah. Saya gembala harus sungguh-sungguh bertobat, mati terhadap dosa.

Dulu waktu saya masih pengerja sempat setengah-setengah, akhirnya bahu saya dihantam. Syukur Tuhan masih hajar supaya mati sungguh-sungguh terhadap dosa.

 

Hidup yang benar atau bangkit yang benar itu bagaimana?

I Petrus 4:2

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

 

Hidup yang benar itu tidak menuruti keinginan atau kehendak daging, tetapi menuruti kehendak Tuhan! Sama dengan taat dengar-dengaran. Ini baru bisa diteladani, hamba Tuhannya taat, lurus terus, tidak bengkok-bengkok. Jemaat bisa meneladani, tidak ragu dia mempercayakan hidupnya untuk digembalakan karena melihat gembalanya sungguh-sungguh.

 

Bentuk pengalaman kematian seringkali dalam bentuk kesukaran, penderitaan, kalau hamba Tuhan yang baru merintis diizinkan dalam bentuk kemiskinan, kekurangan. Tetapi harus dalam tanda pertobatan, mati terhadap dosa. Kalau sudah sengsara, susah, mengalami kesukaran dan kesulitan ekonomi lalu tidak bertobat, itu kematian yang setengah-setengah, kematian palsu!

 

Kami hamba Tuhan tidak boleh hutang, sengsara yah sudah sengsara, jangan hutang kiri kanan, nikmati saja. Harus ditandai dengan pertobatan, mati terhadap dosa. Kalau sudah sengsara lalu tidak bertobat, malah menambah dosa, itu kematian palsu, kematian setengah-setengah. Kalau istilah guru kami itu mati konyol!

 

Ingat, iblis itu pandai meniru. Dia tahu jemaat itu akan berhasil mencapai sasaran akhir kalau dipimpin oleh hamba Tuhan yang mati bangkitnya sungguh-sungguh. Makanya iblis tiru pengalaman mati dan bangkit tetapi setengah-setengah. Hanya diukur dari perkara jasmani.

Wahyu 13:3

13:3 Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.

 

Antikristus ada luka di kepalanya, berbahaya bagi hidupnya, ini pengalaman kematian palsu. Lalu sakit lalu sembuh, ini pengalaman bangkit yang palsu. Ini mati dan bangkitnya setan, hanya diukur dari perkara yang jasmani.

Wahyu 13:4

13:4 Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"

 

Ini kematian dan kebangkitan palsu hanya diukur dengan perkara-perkara jasmani. Kalau baru merintis lalu susah, itu kematian. Tetapi tidak diperiksa dia bertobat atau tidak. Yang penting kalau susah dia mati. Nanti kalau sudah diberkati, gereja besar, jemaat banyak, punya kendaraan, itu bangkit. Hanya diukur dengan itu, tetapi tidak dilihat, dia hidup menurut kehendak Tuhan, dia taat pada firman atau tidak. Jadi ukurannya hanya yang jasmani. Bahaya kalau jemaat digembalakan oleh hamba Tuhan seperti ini, yang mati bangkitnya hanya diukur dari yang jasmani, bukannya dibawa kepada Yesus tetapi hanya digiring untuk menyembah antikristus.

 

Wahyu 13:11-13

13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.

13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.

 

Hanya karena tanda-tanda jasmani, hanya karena perkara jasmani, akhirnya jemaat digiring untuk menyembah antikristus. Ini juga awasan bagi kita, kalau sidang jemaat ikut Tuhan hanya melihat tanda-tanda jasmani, nanti akan jatuh pada alamat yang salah, digembalakan oleh hamba Tuhan yang mati bangkitnya setengah-setengah, yang palsu, yang hanya diukur dengan yang jasmani. Hamba Tuhan mati bangkitnya diukur dengan yang jasmani, jemaat ikut Tuhan hanya mencari perkara yang jasmani, keduanya mengarah pada penyembahan antikristus. Ini bahaya!

 

Makanya setelah Yesus selesai memberikan keteladanan merendahkan diri dan keteladanan penyucian, langsung Dia bicara tentang kepercayaan supaya jangan salah, jangan jatuh pada alamat yang salah. Percaya Firman, percaya hamba Tuhan. Hamba Tuhan yang bagaimana yang bisa dipercaya? Yang mati dan bangkitnya sungguh-sungguh, bukan setengah-setengah. Mati terhadap dosa, hidup untuk menuruti kehendak Tuhan.

 

Kita jangan sampai tertipu! Apalagi tadi dikatakan banyak, bahkan seluruh bumi. Jangan kita tertipu dengan jumlah! Jangan hanya melihat jumlah, di sana banyak berarti sudah betul. Jangan diukur dengan banyak sedikitnya. Makanya betul-betul dilihat! Pandang tabut, pandang pemikulnya. Lihat hamba Tuhan itu bagaimana mati bangkitnya, apakah dia bertobat, menuruti kehendak Tuhan atau tidak.

 

Yesus mengutus murid-muridNya untuk pergi melayani berdua-duaan. Untuk kami, kalau hamba Tuhan sudah menikah, diutus Tuhan melayani dengan isteri. Jadi gembala dan ibu gembala harus punya pengalaman mati dan bangkit bersama dengan Yesus. Berat kalau hanya gembala saja yang mempunyai pengalaman yang mati dan bangkit bersama Yesus kemudian isterinya tidak. Hamba Tuhannya sudah bertobat sungguh-sungguh, menuruti kehendak Tuhan. Tetapi isterinya menuruti kehendak daging. Gembala khotbah di kota, isteri ikut tetapi hanya pergi untuk jalan-jalan. Berat sekali kalau seperti itu!

Karena kalau sudah menikah Alkitab katakan mereka bukan lagi 2 melainkan 1. Hamba Tuhan lebih dulu tunjukan, saya gembala bersama isteri saya tunjukan kami 2 orang tetapi sudah satu. Satu dalam pengalaman kematian, satu dalam pengalaman kebangkitan bersama Yesus. Bertobat sungguh-sungguh, hidup menuruti kehendak Tuhan. Baru jemaat bisa meneladani, jemaat bisa mempercayakan dirinya untuk digembalakan.

 

Banyak kali terjadi jemaat hanya bisa menerima bapak gembala, tetapi ibu gembala tidak bisa diterima. Itu penggembalaan yang tidak sehat. Makanya kami berdua harus satu hati suami isteri, supaya jemaat bisa menerima saya dan juga bisa menerima isteri saya. Kenapa penggembalaan seringkali goncang? Karena satu diterima yang lain tidak. Ada lagi yang terbalik, jemaat lebih sayang pada ibu gembala karena gembalanya tidak sungguh-sungguh. Ini penggembalaan yang tidak sehat.

 

Setelah berhenti berbuat dosa dan hidup menuruti kehendak Tuhan, diizinkan Tuhan masuk  nyala api ujian. Apakah betul matinya mati benaran, bangkitnya bangkit yang benar, harus diuji. Nyala api ujian bentuknya macam-macam.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Diizinkan menghadapi nyala api ujian, tujuannya supaya kita mengalami minyak urapan Roh Kudus yang melimpah! Pelayanan yang kita kerjakan disebut pelayanan roh. Kita akan menghadapi KKR, itu pelayanan roh, bukan dikerjakan dengan daging. Kalau dikerjakan dengan daging bisa ribut, bisa tengkar! Gara-gara tenda bisa ribut, gara-gara kayu api bisa ribut, gara-gara bumbu bisa ribut, gara-gara hotel bisa ribut, apa saja bisa jadi ribut kalau dikerjakan dengan daging. Ini pelayanan roh, maka kita kerjakan dengan kekuatan urapan Roh Kudus. Jangan heran kalau diperhadapkan dengan nyala api ujian. Kita bergerak bekerja, orang cibir, orang hina, nikmati saja. Orang mau bilang apa, terserah! Seperti tahun lalu dilapor ke polisi, tidak apa-apa, tetap jalan saja, karena ini pelayanan roh.

II Korintus 3:8

3:8 betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!

 

Kita butuh kekuatan Roh Kudus. Roh Kudus adalah meterai dari Tuhan bahwa kita adalah miliknya Tuhan. Maka kita tidak usah takut dalam pelayanan. Kita miliknya Tuhan, siapa coba mengganggu miliknya Tuhan berhadapan langsung dengan Tuhan. Maju terus saja melayani.

II Korintus 1:22

1:22 memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.

 

Kalau gembala mengalami urapan Roh Kudus yang melimpah maka gembala itu milik Tuhan sehingga sidang jemaat tidak akan ragu menyerahkan dirinya untuk digembalakan. Dia pasti berhasil dibawa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Gembala milik Tuhan, jemaat yang dilayani juga milik Tuhan, akan dihentar kepada Yesus sebagai yang empunya hidup kita.

 

Mulai dari kami hamba Tuhan, lebih dulu harus ada tanda mati dan bangkit yang benar. Lebih dulu harus tahan menghadapi nyala api ujian.

II Korintus 1:5-6

1:5 Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.

1:6 Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.

 

Sengsaranya hamba Tuhan, itu adalah hiburan bagi sidang jemaat. Jemaat sudah yakin bahwa hamba Tuhan yang melayani saya ini hamba Tuhan yang sungguh-sungguh. Dia tidak mengomel dalam kesengsaraan, dia tetap dalam pertobatan, dia tetap taat pada Firman Tuhan. Jemaat semakin kuat, semakin mantap untuk digembalakan. Penderitaan hamba Tuhan itu hiburan bagi sidang jemaat. Kalau hamba Tuhan dihibur, jemaat lebih terhibur lagi. Kalau hamba Tuhan seperti ini, jemaat bisa meneladani. Waktu jemaat diperhadapkan dengan sengsara, jemaat bisa kuat.

II Korintus 1:7

1:7 Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.

 

Kalau gembala sedikit-sedikit mengeluh, ngomel, begitu jemaat menghadapi sengsara lebih mengeluh, lebih ngomel! Karena melihat gembala kuat, jemaat juga kuat, bisa menikmati sengsara. Kesengsaraan yang dihadapi gereja Tuhan kian meningkat, kian berat, karena iblis mau menggagalkan kita masuk dalam kegenapan rencana Tuhan. Sampai sengsara gereja Tuhan seperti orang yang dijatuhi hukuman mati.

II Korintus 1:9

1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.

 

Coba terdakwa ketika sudah divonis mati, betapa hujatan dia dengar, cemohan dan keluarganya juga kena, betul-betul sengsara. Tetapi sengsara yang kita alami tujuannya supaya kita mengalami urapan Roh Kudus yang melimpah.

 

Sikap yang benar saat menghadapi nyala api ujian. Ini bisa jemaat lihat pada gembala yang bisa dipercaya. Kalau tidak ada sikap ini, sulit kita untuk tergembala di sana.

1.      II Korintus 1:3-4 (Ucapan syukur)

1:3 Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,

1:4 yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.

 

Sikap pertama adalah mengucap syukur. Terima kasih Tuhan, Engkau izinkan saya mengalami nyala api ujian. Itu untuk membuktikan pertobatan kita benar dan ketaatan kita benar. Tidak usah ngomel, tidak usah bersungut-sungut, apalagi saling mempersalahkan.

 

2.      Sikap kedua, saat menghadapi sengsara tersungkur menyembah Tuhan, menangis di bawah kaki Tuhan. Kita bukan menangis sayang diri, kita menangis di bawah kaki Tuhan terutama supaya mendapat pembukaan rahasia Firman. Contohnya rasul Yohanes, dia dibuang di pulau Patmos, tetapi dia tersungkur menangis untuk mendapat pembukaan rahasia Firman.

Wahyu 5:4-5

5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

 

Kalau membaca kitab Wahyu ini, waktu Yohanes dibuang di pulau Patmos, dia dalam keadaan sengsara, tidak ada disebutkan dia menangis sayang diri. Tetapi dia menangis untuk mendapat pembukaan rahasia Firman. Saat kita mengalami sengsara, diizinkan menghadapi nyala api ujian kita menangis di kaki Tuhan. Kenapa? Kalau ada pembukaan rahasia Firman, maka pasti ada pembukaan pintu-pintu yang tertutup. Itu yang kita tangisi!

II Korintus 2:12

2:12  Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana.

 

Bagi kami hamba Tuhan, Tuhan izinkan sengsara supaya ada pembukaan Firman, pembukaan jalan untuk kemajuan pelayanan, pelayanan semakin maju. Bukan malah kecewa, putus asa, mengeluh ‘habis panggilan!’. Nikmati pengalaman sengsara. Begitu juga bagi sidang jemaat, kalau ada pembukaan Firman, ada pembukaan pintu-pintu yang tertutup di dunia ini. Tuhan buka semuanya bagi kita semua. Ada jalan keluar dari setiap persoalan dan pergumulan yang kita hadapi.

 

3.      II Korintus 1:9-10

1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.

1:10 Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,

 

Sikap ketiga menaruh pengharapan hanya kepada Yesus = kuat dan teguh hati! Kita tidak menaruh kepercayaan pada diri kita, tidak mengandalkan kekuatan kita sendiri. Kadangkala ketika menghadapi nyala api ujian, mulai berpikir ada orang kuat yang bisa saya minta tolong. Ada masalah dalam pelayanan, ingat lagi ada orang lain yang bisa menolong. Kadangkala kita seperti itu, menaruh kepercayaan pada kekuatan sendiri. Tuhan mau sampai kita menaruh pengharapan hanya kepada Tuhan, tidak pada yang lain.

 

Kalau kita kuat dan teguh hati maka Roh Kudus dicurahkan dengan melimpah, untuk apa?

a)      Memberikan kekuatan dan penghiburan.

Yohanes 15:26-27

15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

 

Roh Kudus memberikan kekuatan dan penghiburan sehingga saat menghadapi nyala api ujian kita bisa bersaksi. Kita bisa berbahagia di tengah penderitaan. Orang lain yang menyaksikan kita malah menangis, tetapi kita yang menikmati pelayanan berbahagia.

 

b)      Yohanes 14:16

14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,

 

Roh Kudus itu roh penolong, memberikan pertolongan kepada kita tepat pada waktunya. Tidak selamanya pengalaman sengsara itu, ada waktunya, kita nikmati saja. Yesus katakan tinggal sesaat saja kamu akan melihat Aku, tinggal sesaat kamu tidak akan melihat Aku. Hanya sesaat, tidak akan lama, nikmati saja pengalaman itu. ada Roh Kudus yang menolong kita tepat pada waktuNya.

 

c)      I Petrus 4:14

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Roh Kudus itu roh kemuliaan, memberikan kemuliaan = mengubahkan kita sampai sama mulia dengan Yesus. Yesus datang kita siap menyambut kedatanganNya.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

20250529

Kebaktian Kenaikan Tuhan Yesus, Kamis, 29 Mei 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 27:25-27

27:25 Dan segala nilai harus menurut syikal kudus, syikal itu harus dua puluh gera beratnya.

27:26 Akan tetapi anak sulung, yang sebagai anak sulung menjadi hak TUHAN dari antara hewan, tidak boleh dikuduskan oleh siapa pun, baik seekor lembu maupun seekor kambing atau domba, itu milik TUHAN.

27:27 Tetapi jikalau itu dari antara hewan yang haram, maka haruslah orang menebusnya menurut nilainya dengan menambah seperlima dan jikalau tidak ditebus, haruslah dijual menurut nilainya.

 

Ini mengenai anak sulung hewan, baik hewan halal, maupun hewan haram. Dulu hewan halal tidak boleh dinazarkan, sebab itu memang sejak lahir sudah kudus bagi Tuhan, itu menjadi milik Tuhan. Tetapi kalau hewan haram harus ditebus dan ditambah nilai 1/5 baru kudus bagi Tuhan.

 

Anak Sulung dari hewan halal menubuatkan bangsa Israel asli. Tuhan Yesus sendiri menyamakan bangsa Israel dengan domba.

Matius 15:24

15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

 

Pada cerita yang sama bangsa kafir digambarkan dengan anjing.

Matius 15:25

15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

 

Inilah keadaan kita bangsa kafir, tidak bisa kita pungkiri bahwa kita memang seperti itu, Yesus sendiri yang mengatakan. Syukur kepada Tuhan, anak hewan haram bisa ditebus dengan menambah denda 1/5. Artinya bangsa kafir mendapat kemurahan ditebus oleh darah Yesus dari luka kelima di lambung Yesus. Contoh bangsa kafir yang tadinya haram kemudian menjadi halal, itulah perempuan Siro-fenesia yang mendapat kemurahan dihalalkan oleh Tuhan.  

Markus 7:24

7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

 

Yesus tidak mau diketahui orang. Tirus itu daerah bangsa kafir. Artinya kedatangan Yesus pertama sekali sebenarnya tidak ada kaitan dengan kita bangsa kafir, Dia datang hanya untuk menyelamatkan bangsa Israel. Tetapi dikatakan kedatanganNya tidak dapat dirahasiakan, artinya terbuka kesempatan bagi bangsa kafir untuk dihalalkan, diselamatkan lewat jalur kemurahan. Lewat jalur keturunan kita tidak bisa selamat, kita bukan bangsa Israel asli. Makanya Tuhan buka jalur kemurahan lewat Korban Kristus di kayu salib, khususnya luka kelima di lambung Yesus.

I Petrus 2:10

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

 

Kita bukan bangsa Israel asli, bukan hewan halal, tetapi oleh kemurahan Tuhan ditebus sehingga kita menjadi halal, menjadi umat Allah.

 

Bagaimana supaya bangsa kafir bisa diselamatkan?

Markus 7:25-26

7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.

7:26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.

 

Bangsa kafir bisa selamat lewat mendengar Firman penginjilann. Ayat 24 sampai 25 bicara tentang Firman penginjilan. Perempuan Siro- Fenesia ini datang kepada Yesus karena dia telah mendengar tentang Yesus. Apa yang dia dengar tentang Yesus? Yang dia dengar mujizat yang Yesus kerjakan. Yesus sanggup menyembuhkan penyakit, Yesus sanggup mengusir setan, itu yang dia dengar. Firman penginjilan suasananya suasana sukacita karena ada mujizat secara jasmani. Para penginjil itu dipakai dengan dengan kuasa, orang sakit sembuh, orang dirasuk setan ditolong oleh Tuhan. Ini yang dia dengar, tetapi ketika perempuan ini memohon pertolongan, Yesus tidak langsung menolong.

Markus 7:27-30

7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

 

Ketika perempuan ini datang memohon pertolongan, Yesus tidak langsung ditolong. Yesus mau meningkatkan bangsa kafir kepada pengajaran. Jangan hanya sebatas penginjilan. Kalau hanya mujizat-mujizat jasmani terus, nanti ketika antikristus berkuasa bisa disesatkan. Sebelum antikristus berkuasa, sekarang ini antikristus-antikristus kecil bekerja sama dengan nabi palsu mengadakan mujizat jasmani. Sampai api diturunkan dari langit sehingga banyak yang menyembah antikristus. Jadi kalau orang Kristen hanya sampai pada penginjilan, hanya senang dengan mujizat, masih bisa disesatkan dan masuk aniaya antikristus.

 

Makanya ayat 27 sampai 30 bicara Firman pengajaran yang digambarkan dengan remah-remah roti. Roti itu bahasa rohaninya adalah Firman. Remah-remah berarti roti yang telah dipecah-pecahkan, ini sama dengan pembukaan rahasia Firman, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Atau yang disebut dengan Firman pengajaran yang benar, ajaran yang sehat. Kenapa diembel-embeli dengan pengajaran yang benar dan sehat? Karena ada ajaran yang tidak benar, ajaran yang palsu. Yang mau kita nikmati adalah pengajaran yang benar, ajaran yang sehat.

 

Jangan hanya bertahan pada penginjilan tetapi harus meningkat pada pengajaran. Hal ini sesuai dengan Amanat Agung Yesus sebelum Dia naik ke sorga. Sebelum Yesus naik ke Sorga, Dia memberikan 2 amanat Agung kepada murid-muridNya. Hari ini kita memperingati hari kenaikan Yesus, sekaligus kita merenungkan 2 amanat Agung Yesus yang harus kita lakukan.

1.      Matius 28:19

28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

 

Ini adalah Firman penginjilan. Penginjilan itu membawa orang percaya (pintu gerbang) dan bertobat (mezbah korban bakaran), baptisan air (bejana pembasuhan) lahir baru dan dipenuhkan Roh Kudus (pintu kemah). Tetapi ada yang kedua dan ini seringkali dilupakan.

 

2.      Matius 28:20

28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

 

Amanat agung kedua ini memberitakan Firman pengajaran. Tugas kita memberitakan Firman penginjilan kepada orang-orang yang belum percaya Yesus, orang berdosa di luar Yesus untuk percaya, bertobat dan lahir baru. Tetapi beritakan juga pengajaran supaya orang yang sudah selamat disucikan, dibaharui sampai sempurna. Ada jaminan Tuhan, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

Markus 16:8,15-17.19-20

16:8 Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.

16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,

16:19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

16:20 Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

 

Memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tidak terbinasakan itulah pengajaran Tabernakel. Tabernakel itu dari Timur ke Barat, halaman di sebelah timur sampai ke barat ruangan maha suci. Ini berita yang diperdengarkan, penginjilan kabar baik, pengajaran kabar mempelai. Keduanya ini Amanat Agung Yesus. Ada tertulis dalam Alkitab, tinggal kita mau terima atau tidak. Seringkali yang semua sudah terima baru penginjilan. Begitu meningkat pada pengajaran mulai ada yang menolak, tidak mau menerima.

 

Kita memperingati hari kenaikan Yesus, sudah harus mantap dalam Firman pengajaran, ini yang akan membawa kita terangkat di awan-awan bertemu Yesus waktu Dia datang kedua kali.

 

AjaranNya Tuhan sertai, Tuhan tidak akan biarkan diotak-atik, dirubah sana sini, kemurnian pengajaran ini tetap akan terjaga. Tuhan juga menyertai hamba Tuhan yang memberitakannya. Dan juga Tuhan menyertai orang yang mau menerima Firman pengajaran yang benar, yang mau disucikan.

 

Iblis tidak mau kita meningkat pada kesempurnaan, makanya dia coba menahan orang Kristen supaya tetap di penginjilan, jangan meningkat pada pengajaran. Biarlah kita yang sudah ada dalam penggembalaan mantap tergembala, menikmati penggembalaan.

 

Keadaan bangsa kafir tanpa Firman pengajaran yang benar:

1.      Anaknya kerasukan setan. Artinya menghadapi masalah nikah dan buah nikah. Ini masalah yang terberat dan terbesar serta ini masalah international. Di mana-mana terjadi masalah nikah dan buah nikah. Mulai dari istana Presiden sampai ke rakyat jelata, sampai yang di bawah kolong jembatan. Jujur saya kalau masalah lain masih kuat, tetapi kalau sudah masalah nikah, mau khotbah apa, memang pukulan telak! Makanya segera diselesaikan, jangan berlarut-larut. Masalah nikah hanya bisa diselesaikan dengan Firman pengajaran yang benar.

 

Sebagai contoh raja Salomo, dia menghadapi 2 perempuan pelacur yang berebutan anak. Keduanya punya anak, malamnya ibu yang satu tidur, saya sebut saja si B, dia tindis anaknya sampai mati. Dia bangun lalu menukar anaknya dari anak si A. Paginya si A bangun, dia lihat ini bukan anakku. Akhirnya mereka tengkar. Raja bilang ambil pedang, belah 2 anak itu. Berikan separuh pada si A dan separuh pada si B. Si B bilang betul, belah saja. Si A yang tahu itu anaknya berkata kasih saja sama si B. Salomo bilang ini anaknya, berikan pada ibunya.

I Raja-raja 3:16-17,19-21,24-27

3:16 Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja, lalu mereka berdiri di depannya.

3:17 Kata perempuan yang satu: "Ya tuanku! aku dan perempuan ini diam dalam satu rumah, dan aku melahirkan anak, pada waktu dia ada di rumah itu.

3:19 Pada waktu malam anak perempuan ini mati, karena ia menidurinya.

3:20 Pada waktu tengah malam ia bangun, lalu mengambil anakku dari sampingku; sementara hambamu ini tidur, dibaringkannya anakku itu di pangkuannya, sedang anaknya yang mati itu dibaringkannya di pangkuanku.

3:21 Ketika aku bangun pada waktu pagi untuk menyusui anakku, tampaklah anak itu sudah mati, tetapi ketika aku mengamat-amati dia pada waktu pagi itu, tampaklah bukan dia anak yang kulahirkan."

3:24 Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah pedang ke depan raja.

3:25 Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain."

3:26 Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"

3:27 Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya."

 

Hanya dengan pedang Firman pengajaran masalah nikah dan buah nikah selesai! Kenapa tidak selesai? Karena menutup hati, keras hati, tidak mau menerima Firman! Memang Firman pengajaran yang benar itu rasanya menyakiti hati, seakan-akan tidak berperasaan. Hamba Tuhan memberitakan pengajaran, dia malah dipersalahkan ‘ini hamba Tuhan tidak punya perasaan!’. Inikan kasihan nikahnya, masa tidak bisa begini, tidak bisa begitu. Kalau salah memang tidak boleh! Biar bagaimanapun kalau tidak sesuai Firman yah tidak bisa! Jangan pakai perasaan daging, kalau salah yah salah! Memang sakit bagi daging seperti tidak berperasaan tetapi mampu menyelesaikan masalah nikah dan buah nikah. Sebagai hamba Tuhan jangan ragu untuk mengayunkan pedang Firman. Tetapi lebih dahulu diri sendiri sudah dikoreksi oleh pedang Firman, baru bisa ayunkan kepada sidang jemaat.

 

2.      Tidak patut mengambil roti dan dilemparkan kepada anjing. Keadaan bangsa kafir tanpa pengajaran seperti anjing! Mulutnya tidak baik, suka mengulang-ulang dosa perkataan.

II Petrus 2:22

2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

 

Anjing itu pasangannya babi. Babi yang sudah mandi berkubang lagi di lumpur. Inilah keadaan bangsa kafir yang suka mengulang-ulang dosa, dosa perkataan dan juga dosa perbuatan. Sebab itu kita sangat membutuhkan pengajaran, untuk menolong hanya lewat Firman pengajaran yang benar. Jangan dibiarkan keadaan dirasuk setan seperti anjing dan babi. Tidak ada yang bagus itu! Tidak ada yang enak, tetapi tidak tahu kenapa orang banyak suka seperti itu.

 

Kita sangat membutuhkan Firman pengajaran yang benar. Sehebat apapun kita bangsa kafir, kalau tanpa Firman pengajaran yang benar, tidak mampu menghadapi masalah nikah dan buah nikah. Ada tokoh yang terkenal sekarang ini, tetapi tidak mampu mengatasi masalah nikahnya. Tidak ada di dunia ini yang mampu mengatasi masalah nikah dan buah nikah. Tanpa Firman pengajaran tidak akan bisa.

 

Nikah itu karya ciptaan Tuhan yang sungguh amat baik. Waktu Tuhan menciptakan langit dan bumi, setelah hari pertama dan seterusnya Tuhan berkata semua baik. Khusus untuk penciptaan nikah Tuhan berkata sungguh amat baik. Itu karya ciptaan Tuhan yang sungguh amat baik. Tetapi setan merusak nikah itu sehingga nikah itu dalam keadaan telanjang, terkutuk, terusir dari hadapan Tuhan. Tuhan tidak mau keadaan seperti itu, ciptaan Tuhan yang amat baik mau Tuhan perbaiki. Coba kita punya suatu benda yang sangat kita sayang, yang paling bagus kita miliki, lalu terjadi kerusakan, pasti kita berupaya untuk memperbaikinya. Apalagi Tuhan yang menciptakan nikah kita. Kalau rusak, Tuhan pasti berupaya memperbaikinya. Tinggal kita yang menjalani nikah mau diperbaiki atau tidak, tergantung dari kita.  

 

Hari ini kita memperingati hari kenaikan Yesus, biarlah kita membawa hidup kita untuk diperbaiki oleh Tuhan. Sehancur apapun, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, tinggal dari kita mau atau tidak. Perempuan Samaria 5 kali kawin cerai, tetapi masih bisa diperbaiki.

 

Sikap yang benar terhadap Firman pengajaran yang benar.

Markus 7:28

7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

 

Kalau dibahasakan ini ada kerinduan hati untuk mendengar Firman pengajaran yang benar =  mendengar Firman pengajaran dengan suatu kebutuhan, seperti orang lapar rindu makan. Seperti anjing yang lapar rindu makan. Biarpun ada halangan di situ tetap datang, diusir diputar cari jalan lain, dilempar batu tetap dia datang. Jadi biar ada tantangan apapun, biar orang usir, kita tetap mau datang mendengar Firman pengajaran seperti anjing menjilat remah-remah roti. Namanya remah-remah, biarpun sudah habis masih mau tambah.

 

Perempuan Siro-Fenesia ini datang kepada Yesus karena merindu untuk ditolong. Biarlah kita juga seperti itu, datang kepada Yesus untuk ditolong, maka apapun Firman yang keluar dari mulut Yesus kita bisa membenarkannya. Pertolongan Tuhan yang utama dan pertama adalah penyucian. Bagi Tuhan untuk mengusir setan itu gampang. Untuk membangkitkan orang mati saja bagi Tuhan bukan suatu hal yang mustahil, tinggal Tuhan suruh ‘hei Lazarus keluar!’ langsung dia bangkit. Tetapi pertolongan Tuhan yang utama dan pertama adalah penyucian. Apa artinya kita datang kepada Tuhan ‘Tuhan saya sakit’ langsung disembuhkan, Tuhan saya butuh duit, yah ada duit, tetapi tidak disucikan! Sehat berbuat dosa, ada uang banyak berbuat dosa. Yang Tuhan mau kita disucikan dulu. Tuhan kasih kesehatan, kesehatan dipakai untuk memuliakan Tuhan. Tuhan kasih berkat, berkat jasmani untuk memuliakan Tuhan!

 

Kita raba diri kita masing-masing, saya ini datang di Langgadopi 4 karena butuh Firman atau cuma rindu seseorang. Bukti bahwa kita mendengar Firman dengan suatu kerinduan dan kebutuhan seperti perempuan Siro Fenesia adalah berjuang sungguh-sungguh untuk mendapatkan remah-remah roti sekalipun menghadapi tantangan-tantangan. Jadi buktinya kita bisa menerobos tantangan-tantangan yang ada. Banyak tantangan yang kita hadapi. Dulu waktu saya kerja, tantangan untuk datang mendengar Firman adalah  pekerjaan itu, tetapi saya terobos. Ini sudah mau KKR, kami tuan rumah masa saya tidak bisa ibadah. Berupaya menerobos tantangan, menghadapi supervisor. Yah sudah kamu atur jadwal dengan teman-teman. Tetapi tidak bisa juga. Saya menghadapi manager susah juga. Satu-satunya jalan surat pengunduran diri demi saya bisa teregmbala, bisa makan Firman. Saya mengundurkan diri, saya bisa ibadah, bisa ikut KKR. Setelah KKR Tuhan ganti pekerjaan, bosnya bukan orang Kristen malah dorong-dorong saya ibadah.

 

Tuhan tidak pernah menipu. Kalau kita ada kerinduan akan Firman, tantangan apapun kita terobos, Tuhan pasti memberikan kemenangan.

 

Tantangan-tantangan yang seringkali dihadapi orang Kristen untuk datang makan Firman:

1.      Kelemahan diri sendiri. Antara lain sakit penyakit, rasa capek, rasa ngantuk. Itu semua kelemahan tetapi mau kita terobos, saya tidak mau kalah, saya butuh Firman! Bangsa kafir digambarkan seperti anjing yang suka melihat muntah, sulit menjilat remah-remah roti. Itu kelemahan kita, sulit menjilat remah-remah roti Firman, seringkali hanya menjilat muntah! Terobos! Jangan kita menyerah pada kelemahan! Kita berupaya, saya tidak mau dikalahkan kelemahanku, mau datang menikmati Firman Tuhan, mau makan remah-remah roti.

 

2.      Halangan dari murid-murid = halangan dari orang lain.

Matius 15:23

15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."

 

Kita mau datang dengar Firman tetapi ada yang menghalang-halangi. Bisa dari keluarga kita sendiri ‘apakah ini, mau ikut-ikut ibadah di sana!’. Ikut ibadah secara online malah dibilangi menyembah yutub. Berbagai macam cara dihalangi, bahkan diancam dan lain-lain. Tetapi kalau kita rindu, butuh Firman, mau diancam bagaimanapun tetap datang.

 

Paling berat itu kalau dari dalam nikah kita sendiri. Kadangkala dia tidak mengancam, tidak melarang, tetapi berulah membuat kita lemah, membuat kita kecewa. Kalau orang tua, anaknya berulah. Sudah malu ke gereja gara-gara anaknya. Apalagi kalau sudah jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Sudah malu orang tua, mau ditaruh di mana muka saya? Yah taruh di kepala, mau dimana lagi! Keselamatan dikerjakan masing-masing, jangan terpengaruh dengan itu. Kita sudah berupaya, kecuali orang tua biarkan. Keras sudah, doakan sudah, kalau anak itu tetap seperti itu serahkan pada Tuhan. Tuhan Engkau yang mempercayakan buah nikah, ini milikMu, Tuhan yang atur semuanya. Atau mungkin dari suami, sudah sama-sama tergembala tetapi suami berulah. Saya mau ibadah, suamiku seperti ini, bagaimana ini. Itu halangan dari orang lain.

 

Paling berat lagi kalau halangan itu dari hamba Tuhan. Murid-murid ini hamba Tuhan, jiwa-jiwa mau datang kepada Tuhan malah dihalang-halangi. Kadang kami hamba Tuhan seperti itu, cari 1 jiwa saja susahnya minta ampun, lalu yang mau datang malah dihalang-halangi. Itu jiwa Tuhan kirim, dia rindu makan Firman, dia butuh Firman, layani, berikan dia makan. Kadang kami hamba Tuhan menghalang-halangi karena pakai perasaan daging, nanti saya tidak enak dengan pendeta sana, saya tidak enak dengan pendeta situ. Ini jiwa yang harus dilayani. Kalau jiwa itu terhilang bagaimana! Tanggung jawab kepada Tuhan, jiwa itu sudah Tuhan giring lalu tidak mau dilayani. Saya mau melayani jiwa supaya jangan terhilang, jangan binasa. Jangan saya jadi penghalang dia mau cari Firman. Akhirnya karena dihalangi dia pergi ke tempat lain, tidak dapat makanan lalu lapar, pingsan, mati, siapa yang bertanggung jawab!

 

Termasuk juga ketika kita mendengar Firman ada di sekitar kita anak kecil menangis, rewel dan sebagainya. Kita tidak mau dikalahkan. Minta hikmat pada Tuhan, Tuhan berikan hikmat kepada saya untuk mengatasi anak saya. Kalau ada kerinduan dan kebutuhan akan Firman, Tuhan pasti buka jalan!

 

3.      Kerasnya Firman! Kalau  kita di posisi perempuan Siro-Fenesia, butuh pertolongan, lalu Yesus berkata tidak patut mengambil roti untuk anak lalu dilempar kepada anjing! Bagaimana perasaan kita? Ini halangan ketiga, kerasnya Firman, tajamnya Firman seringkali seperti menghina kita, mempermalukan kita, tetapi kita tersinggung karena kita butuh Firman itu, kita malah mengaminkan.

 

Semua halangan ini adalah ujian kesungguhan dalam mendengar Firman. Kalau kita mampu menghadapi, kita lulus ujian menghadapi peningkatan rohani. Diuji, lulus, rohani meningkat. Jangan jadikan halangan untuk tidak mendengar Firman. Saya ini orang tempramen, tetapi tidak mau bertahan pada kelemahan itu! Saya mau datang dengar Firman, mau diubahkan, saya tidak mau seperti ini. Begitulah kita.

 

Menghadapi halangan dari orang lain, ingat yang menentukan keselamatan kita apakah kita sendiri atau orang lain! Mungkin dia hamba kita dan dia tawarkan sesuatu yang enak bagi daging, secara daging selamat, ada berkat jasmani sampai anak cucu, tetapi rohani tidak selamat, mau apa!

 

Halangan apapun jangan jadikan alasan untuk tidak mendengar Firman. Biarlah kita mau berjuang untuk lulus ujian kesungguhan, terobos sampai lulus ujian. Tuhan menyertai sampai kesudahan zaman. Bukan hanya Tuhan menyertai separuh jalan tetapi sampai selesai, sampai kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Seperti pesan Daud kepada Salomo, kuatkan dan teguhkan hatimu, Tuhan menyertai sampai Bait Allah selesai.

 

Tanda kita sudah lulus ujian. Kalau belum ada tanda ini berarti belum lulus, ikuti ujian susulan sampai lulus!

1.      Matius 15:22,25

15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."

15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

 

Sebelum lulus ujian perempuan ini berteriak supaya anaknya yang ditolong. Sesudah dia diperhadapkan dengan tantangan dan dia lulus, dia berteriak ‘Tuhan tolonglah aku!’ bukan lagi anakku. Artinya kita datang mendengar Firman tetapi hati ini cenderung salahkan orang lain. Kalau masalah rumah tangga tidak mau mengaku dia yang salah, orang lain yang salah, bukan dia! Tuhan tunggu sampai kita bisa berseru Tuhan tolonglah aku, artinya sampai kita bisa mengoreksi diri, sampai bisa mengaku bahwa kitalah yang salah, bukan orang lain. Apalagi masalah rumah tangga, masalah nikah, tidak ada cuma 1 yang salah. Kalau ada masalah dalam rumah tangga itu keduanya yang salah. Hukum sebab akibat, ada akibat karena ada sebabnya. Tidak bisa berkata kasar sekali suamiku, periksa diri juga isteri! Kenapa suamiku kasar? Karena saya masih suka bantah. Isteriku ini cerewet sekali, suami periksa diri, kenapa isteri cerewet. Semua salah, tidak ada 1 yang benar yang lain salah! Periksa diri sampai kita bisa berkata aku yang salah Tuhan, tolonglah saya. Baru Tuhan menolong. Biar kita jungkir balik menangis di kaki Tuhan tetapi masih gara-gara dia, tidak akan ditolong! Jadi tanda lulus ujian kita bisa mengoreksi diri, pukul diri!

 

Sebagai gembala saya juga belajar melakukan seperti itu, pukul diri. Kalau ada jemaat kecelakaan, saya langsung pukul diri, ini gara-gara saya, Tuhan ampuni saya. Kalau kita pukul diri maka Tuhan pasti memberikan pertolongan tepat pada waktunya. Jika kita bisa mengoreksi diri, pukul diri, sekeras apapun Firman pasti bisa kita terima.

 

2.      Kita bisa membenarkan Firman, mengaminkan Firman. Firman datang bisa kita aminkan, benar Tuhan, sayalah itu.

 

Ketika kita bisa membenarkan Firman, itu adalah kata-kata iman.

Markus 7:29

7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

 

Kata-kata iman yaitu kalau Firman datang seperti merendahkan kita, seperti menghina kita, maka Firman itu sendiri yang akan mengangkat kehidupan kita. Mengubahkan dari anjing yang menjilat muntah, diubahkan menjadi domba yang menjilat remah-remah roti.

 

Setelah ada kata-kata iman, lanjutkan perbuatan iman. Firman yang kita dengar dan kita aminkan, segera kita lakukan, tidak usah menunda-nunda waktu.

Yakobus 1:22

1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Yakobus 1:22  Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

 

Kadang pendeta jadi semangat khotbah, kalau ditanya ada amin, sidang jemaat teriak amin, amin. Tetapi setelah pulang tidak dilakukan. Ayo kita aminkan Firman, pulang kita praktekan Firman. Jangan sampai kita menipu diri sendiri. Diri sendiri ditipu, berarti dia kejam pada dirinya sendiri. Bagaimana mau ditolong oleh Tuhan.

 

Biarlah kita mau mempraktekan Firman, dan mempraktekan Firman ini menghasilkan kebahagiaan Sorga.

Wahyu 1:3

1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

 

Mendengar dan membaca saja sudah berbahagia, apalagi kalau kita turuti! Sungguh berbahagia.

Wahyu 22:7

22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

 

Ada perbedaan di sini, pasal 1 dibuka berbahagia yang membaca, mendengar dan menuruti. Pasal 22 ditutup dengan bahagia yang menuruti Firman. Nanti tidak ada lagi kesempatan bagi kita untuk membaca dan mendengar Firman. Oleh sebab itu mulai dari sekarang ini kalau ada kesempatan kita baca Firman, mari kita baca. Dengar sungguh-sungguh dan praktekan Firman. Kita menuruti Firman maka ada kebahagiaan sorga sampai Firman itu mendarah daging!

 

Ini bangsa kafir, mendapat kemurahan. Tadinya hanya anjing menjilat muntah, mendapat kemurahan, ada remah-remah untuk dijilat. Nikmati sampai praktekan Firman. Waktu kedatangan Tuhan sudah sangat dekat. Kita berpacu dengan waktu, jangan tunda-tunda lagi untuk praktek Firman. Menunda itu memang rumusnya setan, nanti dulu. Permulaan praktek Firman adalah mulut dipakai mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Iman tanpa perbuatan iman pada hakekatnya adalah mati. Jadi harus ada iman dan perbuatan iman. Biarlah Firman itu sudah menjadi tabiat kita yaitu  taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan maka pasti bahagia.

 

Dunia yang kita tempati sekarang sedang goncang, sedang lenyap, sedang binasa. Tidak ada bidang yang tidak goncang. Bidang pendidikan, bidang keamanan, kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya. Bahkan bidang kerohanian juga goncang. Tetapi dengan kita menuruti dan mempraktekan Firman ada kebahagiaan Sorga.

 

Dimana kita bisa membaca dan mendengar Firman? Dalam ibadah. Di situ kita membaca dan mendengar Firman, ada yang menerangkannya kepada kita. Mari jangan membiasakan diri menjauh dari ibadah. Datang beribadah, dengar, pulang praktekan. Memang sakit bagi daging tetapi menghasilkan mujizat.

 

Kata-kata iman dan perbuatan iman = mengulurkan tangan kepada Tuhan dan menyeru nama Tuhan! Maka Tuhan di sorga mengulurkan tanganNya kepada kita, tangan belas kassihan dan tangan kemurahanNya, untuk menolong kita tepat pada waktunya. Di depan kita ada perjamuan suci, ini wujud uluran tangan Tuhan. Firman yang dibuka rahasianya itu uluran tangan yang pertama, perjamuan suci uluran tangan Tuhan yang kedua, diulurkan pada kita sekalian. Makanya sebelum menikmati perjamuan suci, uji diri sendiri, koreksi diri dulu.

I Korintus 11:28

11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.

 

Uji dulu, koreksi diri lewat ketajaman Firman. Baru kita terima perjamuan suci. Betul-betul kita ada dalam kemurahan Tuhan. Tangan ketemu tangan menghasilkan mujizat. Masalah nikah dan buah nikah bisa teratasi, bisa selesai semua. Masalah yang lain juga Tuhan sanggup selesaikan bagi kita. Tinggal dari kita ada kerinduan dan kebutuhan akan Firman. Kalau rindu dan butuh, mulut menyeru nama Tuhan, mengaku dosa, menyelesaikan dosa, tangan diangkat kepada Tuhan. Percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Mujizat jasmani terjadi, mujizat rohani yang terutama pasti terjadi. Dari anjing menjadi domba, sampai nanti bisa menjadi Mempelai Anak Domba Allah.

Wahyu 21:9-10

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

 

Mempelai anak domba, bukan mempelai anak anjing. Kita bukan lagi anjing, tetapi sudah menjadi domba, mempelai Anak Domba Tuhan. Kita diubahkan sampai sempurna sama mulia dengan Yesus. Tangan Tuhan sudah terulur kepada kita. Dia menunggu kita juga mengangkat tangan menyerahkan semua kepada Tuhan. Tinggal mengangkat tangan, Tuhan yang turun tangan menyelesaikan semuanya bagi kita sekalian.  

 

Tuhan Yesus memberkati.