20250518

Kebaktian Penghiburan Ibu Yuni Sepatondu Minggu, 18 Mei 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:13

14:13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

 

Di sini kita melihat bahwa kebahagiaan sorga tidak bisa dibatasi oleh apapun bahkan maut sekalipun. Seringkali kita hidup di dunia ini kita berupaya untuk mencari kebahagiaan dari dunia, tetapi semua itu bersifat fana, bersifat semu, bisa kita dapatkan kebahagiaan tetapi sementara. Anak lahir ke dunia itu suatu kebahagiaan. Setelah besar dia meninggalkan orang tua karena menikah, orang tua sendiri lagi, kebahagiaan mulai berkurang. Kalau Tuhan izinkan seperti apa yang terjadi pada keluarga di sini, ditinggal oleh orang tua terkasih, kebahagiaan juga hilang. Jadi kebahagiaan di dunia hanya bersifat sementara. Itu sebabnya yang kita cari adalah kebahagiaan sorga, kebahagiaan hidup di dalam Yesus.

 

Berbahagia orang yang mati di dalam Tuhan. Berarti selama hidup dia hidup di dalam Tuhan, maka akan mengalami kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun di dunia. Ada anak Tuhan yang Tuhan izinkan mengalami kematian seperti nenek tercinta yang dipanggil oleh Tuhan. Ada juga yang Tuhan izinkan hidup sampai Tuhan Yesus datang kembali. Hidup mati bukan itu yang penting, tetapi yang penting selama kita hidup di dunia ini, kita hidup di dalam Tuhan Yesus, itu yang menjamin kebahagiaan sorga bagi kita.

 

Apa pengertian hidup di dalam Tuhan?

1.      Percaya atau iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Tidak ada kepercayaan yang lain. Iman yang benar itu karena mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Kristus artinya yang diurapi. Jadi Firman Kristus adalah Firman dalam urapan Roh Kudus. Urapan Roh Kudus ini yang membuat kita bisa mengerti Firman dan membuat kita bisa percaya, yakin, iman kepada Yesus.

 

Seringkali kita berkata beriman kepada Yesus tetapi harus ada bukti nyatanya. Apa bukti kita punya iman kepada Yesus satu-satunya Juruselamat.

Roma 10:10

10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

 

Bukti orang percaya dan beriman kepada Yesus, mulutnya mau mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Kepada Tuhan itu vertikal ke atas, kepada sesama horizontal. Surat hutang dosa dihapus, dipaku di atas kayu salib, kita mengalami pengampunan dosa, kita dibenarkan. Jadi bukti kita memiliki iman, kita mau menyelesaikan dosa, mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama, diampuni oleh darah Yesus sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran, hidup di dalam pertobatan.

 

Sekian lama kita menjadi pengikut Yesus, apakah dosa-dosa diselesaikan atau malah ditambah. Menyimpan dosa = imannya gugur. Kalau terus disimpan dosanya tidak diselesaikan, imannya habis, tidak punya iman, dia hidup di luar Yesus! Orang seperti ini kalau meninggal dunia, dia tidak akan masuk pada kebangkitan pertama. Dia akan masuk kebangkitan kedua untuk dihakimi di hadapan takhta putih dan dihukum.

 

Waktu kita sekarang ini waktu yang sisa. Firman ini bukan lagi tertuju kepada oma yang terbujur kaku tetapi kepada kita semua yang ada. Oma sudah beristirahat, sedangkan kita masih hidup di dunia. Ayub mengatakan hari-hari kita di dunia seperti orang perang, orang upahan.

Ayub 7:1 (TL)

7:1 Bahwasanya hal manusia di atas bumi ini seperti orang perang adanya dan hari hidupnyapun seperti hari orang upahan.

 

Kita berperang menghadapi dosa yang semakin hebat, yang semakin memuncak. Ditunjang kecanggihan teknologi, medsos malah membawa orang Kristen lebih banyak berbuat dosa. Buktikan kita beriman kepada Yesus, kita mau menyelesaikan dosa, mau mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, saling mengaku, saling mengampuni, maka ada kebahagiaan sorga. Begitu dosa diselesaikan ada kebahagiaan. Alkitab mengatakan berbahagia orang yang diampuni pelanggarannya.

 

Kebahagiaan sorga tidak bisa dipengaruhi oleh apapun. Kalau kita mau menyelesaikan dosa-dosa kita, berdamai dengan Tuhan dan sesama kita bahagia, ada kebahagiaan sorga. Betapa bahagianya kalau dalam rumah tangga suami isteri saling berdamai, saling mengaku saling mengampuni, bukan saling mempersalahkan, saling menuduh, saling menyakiti.

 

2.      Yohanes 15:5-8

15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

 

Pengertian kedua hidup di dalam Yesus adalah tergembala, seperti ranting yang melekat pada satu pokok anggur yang benar. Pokok anggur itulah Yesus. Malam ini pokok persekutuan kita adalah Yesus, adalah Firman, bukan yang lain. Kita beribadah pokoknya adalah Yesus, kita tergembala pokoknya adalah Yesus, Firman yang murni, yang tertulis di dalam Alkitab yang dibukakan rahasianya. Di situ kita bawa hidup kita digembalakan seperti ranting yang melekat pada pokok. Kalau ranting melekat maka akan dibersihkan sehingga menghasilkan buah-buah yang berkenan kepada Tuhan.

 

Kehidupan yang tergembala itu cepat atau lambat pasti menghasilkan buah-buah yang memuaskan Tuhan, menyenangkan Tuhan dan juga menyenangkan sesama. Mulai dari dalam nikah rumah tangga kita. Suami isteri tergembala pada pokok anggur yang benar, pada pribadi Yesus, pasti ada buah-buah yang dihasilkan. Berbuah manis, rumah tangga manis, dalam penggembalaan manis, hidup sehari-hari manis, ada buah yang bisa kita hasilkan.

 

Ayo bawa hidup kita untuk tergembala, tekun beribadah melayani Tuhan sampai garis akhir hidup kita. Kalau kita tergembala kita dibersihkan, disucikan.

Yohanes 15:1-3

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Dalam penggembalaan ada Firman Tuhan yang membersihkan dan menyucikan kita. Firman yang bagaimana? Tugas kami hamba Tuhan menghadirkan di tengah-tengah jemaat Firman yang dikatakan Yesus. Bukan Firman yang dikatakan manusia. Apa itu Firman yang dikatakan Yesus? Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab yang tajam untuk menyucikan dan membersihkan.

 

Kadangkala bahkan sering, karena takut jemaat keluar, maka gembala menyampaikan Firman yang dikatakan manusia. Firman yang sudah dibijaksanai, takut menyatakan dosa, takut menyatakan kesalahan. Firman yang dikatakan Yesus atau yang diilhamkan itu bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan. Ditunjuk salahnya untuk diperbaiki. Siapa yang tidak luput dari kesalahan? Tuhan sendiri berkata Dia ingat kita ini hanya debu tanah liat. Kita manusia daging banyak kelemahan dan kekurangan. Bahkan kami hamba Tuhan pun tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Tetapi kita bersyukur kalau kita datang kepada Tuhan, kita beribadah, ada Firman Tuhan bukakan menunjuk salah kita, itu untuk memperbaiki kehidupan kita. Memperbaiki pribadi kita, memperbaiki nikah kita, memperbaiki tahbisan pelayanan kita, semua diperbaiki. Kalau sudah diperbaiki, Firman yang dibukakan rahasianya bermanfaat untuk mendidik di dalam kebenaran, supaya kita tetap berada pada jalur yang benar. Sebab akhir zaman ini akan ada 2 jalur atau 2 arus yang bertolak belakang yang semakin kencang:

Wahyu 22:11

22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

 

a)      Arus kecemaran dan kejahatan. Orang yang cemar dan jahat bertambah cemar dan jahat. Kalau di dalam gereja tidak ada Firman yang dikatakan Yesus, Firman yang dibukakan rahasianya, bagaimana dia bisa sadar bahwa dia salah, bagaimana dia bisa sadar bahwa dia berdosa. Sehingga dia tetap jalan dengan keadaan yang jahat dan cemar, dia bertambah jahat dan cemar untuk siap dihukum Tuhan.

b)      Arus kebenaran dan kesucian. Kalau kita ranting yang melekat pada pokok, kita digembalakan, tergembala dengan benar dan baik, ada Firman yang mendidik kita di dalam kebenaran, kita bertambah benar, bertambah suci sampai benar suci seperti Yesus benar dan suci. Bahkan sempurna seperti Yesus sempurna.

 

Kita berada pada arus yang mana? Tanggung jawab kami sebagai hamba Tuhan menghadirkan Yesus sebagai pokok di dalam penggembalaan, Firman yang dibuka rahasianya, supaya jemaat berada pada jalur yang benar, arus kebenaran kesucian. Bukan sebaliknya, arus kecemaran dan kejahatan.

 

Ranting yang melekat pada pokok cepat atau lambat pasti berbuah-buah yang manis. Kita yang datang di sini berbeda-beda organisasi, kita mau melihat pokoknya yaitu Yesus, bukan yang lain-lain. Kita periksa saya ini sudah berbuah atau belum.

Ada 3 macam buah yang harus kita hasilkan sebagai bukti kita tergembala, orang yang beribadah dan melayani Tuhan.

a)      Ibrani 13:15

13:15  Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.

 

Buah ucapan bibir yang memuliakan Tuhan. Orang Kristen ngomongnya yang suci, bicara yang benar. Bukan bicara yang kotor, yang sia-sia, yang najis. Termasuk gosip, fitnah, hujat dan lain sebagainya.

 

b)      Ibrani 13:16

13:16 Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

 

Buah perbuatan baik. Yang boleh kita lakukan kepada sesama hanya berbuat baik. Sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan, itu buah yang manis! Saya baca data-data keluarga, ini adalah keluarga besar. Saya juga keluarga besar, 6 bersaudara. Dalam keluarga apalagi sudah ditambah dengan ipar-ipar dan keluarga lainnya, banyak kali diperhadapkan dengan pergesekan satu dengan yang lain. Di situ diuji apakah kita bisa menghasilkan buah perbuatan baik. Atau malah berkata kamu jual saya beli, bertengkar. Dan tidak sedikit kakak beradik, orang tua anak, suami isteri sampai berakhir pada pembunuhan.

 

c)      Ibrani 13:17

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

 

Buah yang ketiga adalah buah ketaatan Biar mau dijungkir balik tetap taat pada Firman Tuhan. Taat itu kata yang unik, mau ditulis dari kiri ke kanan dibaca taat, dari kiri ke kanan juga taat. Kalau ditulis dari atas ke bawah dibaca taat, dari atas ke bawah juga taat. Inilah ketaatan, mau diapa-apakan, mau dijungkir balik, tetap taat pada Firman apapun resikonya. Telinga kita harus dibiasakan untuk mendengar dan dengar-dengaran pada suara Firman, suara sangkakala. Maka ketika sangkakala terakhir dibunyikan kita tidak asing mendengar suara itu. Kita bisa dibaharui dalam sekejab mata. Yang sudah mati, yang selama hidupnya taat pada Firman Tuhan, ketika Yesus datang, suara sangkakala dibunyikan, ketika mendengar suara sangkakala dia dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan. Kita yang hidup diubahkan dalam tubuh kemuliaan. Dan keduanya menyongsong Yesus di angkasa.

 

Biarlah ini menjadi penghiburan bagi kita sekalian, bagi keluarga. Oma sudah tidak bersama-sama dengan kita. Tetapi kita punya keyakinan, punya pengharapan, kalau bunyi sangkakala terakhir orang yang mati dalam Tuhan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, kita yang hidup dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan.

Jadi tugas kita yang hidup di dunia ini adalah untuk menghasilkan buah. Buah ucapan bibir yang memuliakan Tuhan, buah perbuatan baik, sampai buah ketaatan.

I Korintus 15:51

15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,

15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

 

Firman Tuhan jelas, yang mati dalam Tuhan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan. Penekanannya bukan hidup mati, yang penting selama hidup telinga dibiasakan mendengar bunyi nafiri, suara Firman yang keras dan tajam untuk menyucikan. Dulu bangsa Israel dalam perjalanan mereka di padang gurun, dituntun dengan semboyan 2 nafiri dari perak. Perak bicara penebusan, 2 nafiri perak menunjuk Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Firman Tuhan yang dibuka rahasianya oleh korban Kristus Yesus di kayu salib. Ini yang mau kita dengar. Biarlah hidup kita menghasilkan buah-buah yang berkenan kepada Tuhan, menyenangkan Tuhan, menyenangkan hati sesama dan Tuhan pasti juga memperhatikan kehidupan kita.

 

Kalau kita menghasilkan buah, Bapa di sorga pengusahanya. Allah Bapa pengusaha yang tidak pernah bangkrut, Dia pasti memelihara kehidupan kita semua. Jasmani diberkati, rohani diberkati. Kerinduan kita bersama, tidak ada satupun dari keluarga kita yang tertinggal. Yang sudah mendahului akan beristirahat sementara waktu untuk menunggu kita. Nanti kita akan bersama-sama menyambut Yesus ketika Dia datang kembali.

I Tesalonika 4:15-18

4:15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.

4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;

4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

4:18 Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.

 

Doa saya sebagai gembala, Tuhan ingat kami waktu Engkau datang kedua kali, jangan ada satupun yang tertinggal dan binasa. Kerinduan hati ini supaya bersama isteri dan anak-anak, bersama jemaat dan keluarga jemaat semua bisa terangkat ke awan-awan menyongsong Yesus di angkasa.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar