20250529

Kebaktian Kenaikan Tuhan Yesus, Kamis, 29 Mei 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 27:25-27

27:25 Dan segala nilai harus menurut syikal kudus, syikal itu harus dua puluh gera beratnya.

27:26 Akan tetapi anak sulung, yang sebagai anak sulung menjadi hak TUHAN dari antara hewan, tidak boleh dikuduskan oleh siapa pun, baik seekor lembu maupun seekor kambing atau domba, itu milik TUHAN.

27:27 Tetapi jikalau itu dari antara hewan yang haram, maka haruslah orang menebusnya menurut nilainya dengan menambah seperlima dan jikalau tidak ditebus, haruslah dijual menurut nilainya.

 

Ini mengenai anak sulung hewan, baik hewan halal, maupun hewan haram. Dulu hewan halal tidak boleh dinazarkan, sebab itu memang sejak lahir sudah kudus bagi Tuhan, itu menjadi milik Tuhan. Tetapi kalau hewan haram harus ditebus dan ditambah nilai 1/5 baru kudus bagi Tuhan.

 

Anak Sulung dari hewan halal menubuatkan bangsa Israel asli. Tuhan Yesus sendiri menyamakan bangsa Israel dengan domba.

Matius 15:24

15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

 

Pada cerita yang sama bangsa kafir digambarkan dengan anjing.

Matius 15:25

15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

 

Inilah keadaan kita bangsa kafir, tidak bisa kita pungkiri bahwa kita memang seperti itu, Yesus sendiri yang mengatakan. Syukur kepada Tuhan, anak hewan haram bisa ditebus dengan menambah denda 1/5. Artinya bangsa kafir mendapat kemurahan ditebus oleh darah Yesus dari luka kelima di lambung Yesus. Contoh bangsa kafir yang tadinya haram kemudian menjadi halal, itulah perempuan Siro-fenesia yang mendapat kemurahan dihalalkan oleh Tuhan.  

Markus 7:24

7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

 

Yesus tidak mau diketahui orang. Tirus itu daerah bangsa kafir. Artinya kedatangan Yesus pertama sekali sebenarnya tidak ada kaitan dengan kita bangsa kafir, Dia datang hanya untuk menyelamatkan bangsa Israel. Tetapi dikatakan kedatanganNya tidak dapat dirahasiakan, artinya terbuka kesempatan bagi bangsa kafir untuk dihalalkan, diselamatkan lewat jalur kemurahan. Lewat jalur keturunan kita tidak bisa selamat, kita bukan bangsa Israel asli. Makanya Tuhan buka jalur kemurahan lewat Korban Kristus di kayu salib, khususnya luka kelima di lambung Yesus.

I Petrus 2:10

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

 

Kita bukan bangsa Israel asli, bukan hewan halal, tetapi oleh kemurahan Tuhan ditebus sehingga kita menjadi halal, menjadi umat Allah.

 

Bagaimana supaya bangsa kafir bisa diselamatkan?

Markus 7:25-26

7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.

7:26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.

 

Bangsa kafir bisa selamat lewat mendengar Firman penginjilann. Ayat 24 sampai 25 bicara tentang Firman penginjilan. Perempuan Siro- Fenesia ini datang kepada Yesus karena dia telah mendengar tentang Yesus. Apa yang dia dengar tentang Yesus? Yang dia dengar mujizat yang Yesus kerjakan. Yesus sanggup menyembuhkan penyakit, Yesus sanggup mengusir setan, itu yang dia dengar. Firman penginjilan suasananya suasana sukacita karena ada mujizat secara jasmani. Para penginjil itu dipakai dengan dengan kuasa, orang sakit sembuh, orang dirasuk setan ditolong oleh Tuhan. Ini yang dia dengar, tetapi ketika perempuan ini memohon pertolongan, Yesus tidak langsung menolong.

Markus 7:27-30

7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

 

Ketika perempuan ini datang memohon pertolongan, Yesus tidak langsung ditolong. Yesus mau meningkatkan bangsa kafir kepada pengajaran. Jangan hanya sebatas penginjilan. Kalau hanya mujizat-mujizat jasmani terus, nanti ketika antikristus berkuasa bisa disesatkan. Sebelum antikristus berkuasa, sekarang ini antikristus-antikristus kecil bekerja sama dengan nabi palsu mengadakan mujizat jasmani. Sampai api diturunkan dari langit sehingga banyak yang menyembah antikristus. Jadi kalau orang Kristen hanya sampai pada penginjilan, hanya senang dengan mujizat, masih bisa disesatkan dan masuk aniaya antikristus.

 

Makanya ayat 27 sampai 30 bicara Firman pengajaran yang digambarkan dengan remah-remah roti. Roti itu bahasa rohaninya adalah Firman. Remah-remah berarti roti yang telah dipecah-pecahkan, ini sama dengan pembukaan rahasia Firman, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Atau yang disebut dengan Firman pengajaran yang benar, ajaran yang sehat. Kenapa diembel-embeli dengan pengajaran yang benar dan sehat? Karena ada ajaran yang tidak benar, ajaran yang palsu. Yang mau kita nikmati adalah pengajaran yang benar, ajaran yang sehat.

 

Jangan hanya bertahan pada penginjilan tetapi harus meningkat pada pengajaran. Hal ini sesuai dengan Amanat Agung Yesus sebelum Dia naik ke sorga. Sebelum Yesus naik ke Sorga, Dia memberikan 2 amanat Agung kepada murid-muridNya. Hari ini kita memperingati hari kenaikan Yesus, sekaligus kita merenungkan 2 amanat Agung Yesus yang harus kita lakukan.

1.      Matius 28:19

28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

 

Ini adalah Firman penginjilan. Penginjilan itu membawa orang percaya (pintu gerbang) dan bertobat (mezbah korban bakaran), baptisan air (bejana pembasuhan) lahir baru dan dipenuhkan Roh Kudus (pintu kemah). Tetapi ada yang kedua dan ini seringkali dilupakan.

 

2.      Matius 28:20

28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

 

Amanat agung kedua ini memberitakan Firman pengajaran. Tugas kita memberitakan Firman penginjilan kepada orang-orang yang belum percaya Yesus, orang berdosa di luar Yesus untuk percaya, bertobat dan lahir baru. Tetapi beritakan juga pengajaran supaya orang yang sudah selamat disucikan, dibaharui sampai sempurna. Ada jaminan Tuhan, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

Markus 16:8,15-17.19-20

16:8 Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.

16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,

16:19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

16:20 Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

 

Memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tidak terbinasakan itulah pengajaran Tabernakel. Tabernakel itu dari Timur ke Barat, halaman di sebelah timur sampai ke barat ruangan maha suci. Ini berita yang diperdengarkan, penginjilan kabar baik, pengajaran kabar mempelai. Keduanya ini Amanat Agung Yesus. Ada tertulis dalam Alkitab, tinggal kita mau terima atau tidak. Seringkali yang semua sudah terima baru penginjilan. Begitu meningkat pada pengajaran mulai ada yang menolak, tidak mau menerima.

 

Kita memperingati hari kenaikan Yesus, sudah harus mantap dalam Firman pengajaran, ini yang akan membawa kita terangkat di awan-awan bertemu Yesus waktu Dia datang kedua kali.

 

AjaranNya Tuhan sertai, Tuhan tidak akan biarkan diotak-atik, dirubah sana sini, kemurnian pengajaran ini tetap akan terjaga. Tuhan juga menyertai hamba Tuhan yang memberitakannya. Dan juga Tuhan menyertai orang yang mau menerima Firman pengajaran yang benar, yang mau disucikan.

 

Iblis tidak mau kita meningkat pada kesempurnaan, makanya dia coba menahan orang Kristen supaya tetap di penginjilan, jangan meningkat pada pengajaran. Biarlah kita yang sudah ada dalam penggembalaan mantap tergembala, menikmati penggembalaan.

 

Keadaan bangsa kafir tanpa Firman pengajaran yang benar:

1.      Anaknya kerasukan setan. Artinya menghadapi masalah nikah dan buah nikah. Ini masalah yang terberat dan terbesar serta ini masalah international. Di mana-mana terjadi masalah nikah dan buah nikah. Mulai dari istana Presiden sampai ke rakyat jelata, sampai yang di bawah kolong jembatan. Jujur saya kalau masalah lain masih kuat, tetapi kalau sudah masalah nikah, mau khotbah apa, memang pukulan telak! Makanya segera diselesaikan, jangan berlarut-larut. Masalah nikah hanya bisa diselesaikan dengan Firman pengajaran yang benar.

 

Sebagai contoh raja Salomo, dia menghadapi 2 perempuan pelacur yang berebutan anak. Keduanya punya anak, malamnya ibu yang satu tidur, saya sebut saja si B, dia tindis anaknya sampai mati. Dia bangun lalu menukar anaknya dari anak si A. Paginya si A bangun, dia lihat ini bukan anakku. Akhirnya mereka tengkar. Raja bilang ambil pedang, belah 2 anak itu. Berikan separuh pada si A dan separuh pada si B. Si B bilang betul, belah saja. Si A yang tahu itu anaknya berkata kasih saja sama si B. Salomo bilang ini anaknya, berikan pada ibunya.

I Raja-raja 3:16-17,19-21,24-27

3:16 Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja, lalu mereka berdiri di depannya.

3:17 Kata perempuan yang satu: "Ya tuanku! aku dan perempuan ini diam dalam satu rumah, dan aku melahirkan anak, pada waktu dia ada di rumah itu.

3:19 Pada waktu malam anak perempuan ini mati, karena ia menidurinya.

3:20 Pada waktu tengah malam ia bangun, lalu mengambil anakku dari sampingku; sementara hambamu ini tidur, dibaringkannya anakku itu di pangkuannya, sedang anaknya yang mati itu dibaringkannya di pangkuanku.

3:21 Ketika aku bangun pada waktu pagi untuk menyusui anakku, tampaklah anak itu sudah mati, tetapi ketika aku mengamat-amati dia pada waktu pagi itu, tampaklah bukan dia anak yang kulahirkan."

3:24 Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah pedang ke depan raja.

3:25 Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain."

3:26 Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"

3:27 Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya."

 

Hanya dengan pedang Firman pengajaran masalah nikah dan buah nikah selesai! Kenapa tidak selesai? Karena menutup hati, keras hati, tidak mau menerima Firman! Memang Firman pengajaran yang benar itu rasanya menyakiti hati, seakan-akan tidak berperasaan. Hamba Tuhan memberitakan pengajaran, dia malah dipersalahkan ‘ini hamba Tuhan tidak punya perasaan!’. Inikan kasihan nikahnya, masa tidak bisa begini, tidak bisa begitu. Kalau salah memang tidak boleh! Biar bagaimanapun kalau tidak sesuai Firman yah tidak bisa! Jangan pakai perasaan daging, kalau salah yah salah! Memang sakit bagi daging seperti tidak berperasaan tetapi mampu menyelesaikan masalah nikah dan buah nikah. Sebagai hamba Tuhan jangan ragu untuk mengayunkan pedang Firman. Tetapi lebih dahulu diri sendiri sudah dikoreksi oleh pedang Firman, baru bisa ayunkan kepada sidang jemaat.

 

2.      Tidak patut mengambil roti dan dilemparkan kepada anjing. Keadaan bangsa kafir tanpa pengajaran seperti anjing! Mulutnya tidak baik, suka mengulang-ulang dosa perkataan.

II Petrus 2:22

2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

 

Anjing itu pasangannya babi. Babi yang sudah mandi berkubang lagi di lumpur. Inilah keadaan bangsa kafir yang suka mengulang-ulang dosa, dosa perkataan dan juga dosa perbuatan. Sebab itu kita sangat membutuhkan pengajaran, untuk menolong hanya lewat Firman pengajaran yang benar. Jangan dibiarkan keadaan dirasuk setan seperti anjing dan babi. Tidak ada yang bagus itu! Tidak ada yang enak, tetapi tidak tahu kenapa orang banyak suka seperti itu.

 

Kita sangat membutuhkan Firman pengajaran yang benar. Sehebat apapun kita bangsa kafir, kalau tanpa Firman pengajaran yang benar, tidak mampu menghadapi masalah nikah dan buah nikah. Ada tokoh yang terkenal sekarang ini, tetapi tidak mampu mengatasi masalah nikahnya. Tidak ada di dunia ini yang mampu mengatasi masalah nikah dan buah nikah. Tanpa Firman pengajaran tidak akan bisa.

 

Nikah itu karya ciptaan Tuhan yang sungguh amat baik. Waktu Tuhan menciptakan langit dan bumi, setelah hari pertama dan seterusnya Tuhan berkata semua baik. Khusus untuk penciptaan nikah Tuhan berkata sungguh amat baik. Itu karya ciptaan Tuhan yang sungguh amat baik. Tetapi setan merusak nikah itu sehingga nikah itu dalam keadaan telanjang, terkutuk, terusir dari hadapan Tuhan. Tuhan tidak mau keadaan seperti itu, ciptaan Tuhan yang amat baik mau Tuhan perbaiki. Coba kita punya suatu benda yang sangat kita sayang, yang paling bagus kita miliki, lalu terjadi kerusakan, pasti kita berupaya untuk memperbaikinya. Apalagi Tuhan yang menciptakan nikah kita. Kalau rusak, Tuhan pasti berupaya memperbaikinya. Tinggal kita yang menjalani nikah mau diperbaiki atau tidak, tergantung dari kita.  

 

Hari ini kita memperingati hari kenaikan Yesus, biarlah kita membawa hidup kita untuk diperbaiki oleh Tuhan. Sehancur apapun, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, tinggal dari kita mau atau tidak. Perempuan Samaria 5 kali kawin cerai, tetapi masih bisa diperbaiki.

 

Sikap yang benar terhadap Firman pengajaran yang benar.

Markus 7:28

7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

 

Kalau dibahasakan ini ada kerinduan hati untuk mendengar Firman pengajaran yang benar =  mendengar Firman pengajaran dengan suatu kebutuhan, seperti orang lapar rindu makan. Seperti anjing yang lapar rindu makan. Biarpun ada halangan di situ tetap datang, diusir diputar cari jalan lain, dilempar batu tetap dia datang. Jadi biar ada tantangan apapun, biar orang usir, kita tetap mau datang mendengar Firman pengajaran seperti anjing menjilat remah-remah roti. Namanya remah-remah, biarpun sudah habis masih mau tambah.

 

Perempuan Siro-Fenesia ini datang kepada Yesus karena merindu untuk ditolong. Biarlah kita juga seperti itu, datang kepada Yesus untuk ditolong, maka apapun Firman yang keluar dari mulut Yesus kita bisa membenarkannya. Pertolongan Tuhan yang utama dan pertama adalah penyucian. Bagi Tuhan untuk mengusir setan itu gampang. Untuk membangkitkan orang mati saja bagi Tuhan bukan suatu hal yang mustahil, tinggal Tuhan suruh ‘hei Lazarus keluar!’ langsung dia bangkit. Tetapi pertolongan Tuhan yang utama dan pertama adalah penyucian. Apa artinya kita datang kepada Tuhan ‘Tuhan saya sakit’ langsung disembuhkan, Tuhan saya butuh duit, yah ada duit, tetapi tidak disucikan! Sehat berbuat dosa, ada uang banyak berbuat dosa. Yang Tuhan mau kita disucikan dulu. Tuhan kasih kesehatan, kesehatan dipakai untuk memuliakan Tuhan. Tuhan kasih berkat, berkat jasmani untuk memuliakan Tuhan!

 

Kita raba diri kita masing-masing, saya ini datang di Langgadopi 4 karena butuh Firman atau cuma rindu seseorang. Bukti bahwa kita mendengar Firman dengan suatu kerinduan dan kebutuhan seperti perempuan Siro Fenesia adalah berjuang sungguh-sungguh untuk mendapatkan remah-remah roti sekalipun menghadapi tantangan-tantangan. Jadi buktinya kita bisa menerobos tantangan-tantangan yang ada. Banyak tantangan yang kita hadapi. Dulu waktu saya kerja, tantangan untuk datang mendengar Firman adalah  pekerjaan itu, tetapi saya terobos. Ini sudah mau KKR, kami tuan rumah masa saya tidak bisa ibadah. Berupaya menerobos tantangan, menghadapi supervisor. Yah sudah kamu atur jadwal dengan teman-teman. Tetapi tidak bisa juga. Saya menghadapi manager susah juga. Satu-satunya jalan surat pengunduran diri demi saya bisa teregmbala, bisa makan Firman. Saya mengundurkan diri, saya bisa ibadah, bisa ikut KKR. Setelah KKR Tuhan ganti pekerjaan, bosnya bukan orang Kristen malah dorong-dorong saya ibadah.

 

Tuhan tidak pernah menipu. Kalau kita ada kerinduan akan Firman, tantangan apapun kita terobos, Tuhan pasti memberikan kemenangan.

 

Tantangan-tantangan yang seringkali dihadapi orang Kristen untuk datang makan Firman:

1.      Kelemahan diri sendiri. Antara lain sakit penyakit, rasa capek, rasa ngantuk. Itu semua kelemahan tetapi mau kita terobos, saya tidak mau kalah, saya butuh Firman! Bangsa kafir digambarkan seperti anjing yang suka melihat muntah, sulit menjilat remah-remah roti. Itu kelemahan kita, sulit menjilat remah-remah roti Firman, seringkali hanya menjilat muntah! Terobos! Jangan kita menyerah pada kelemahan! Kita berupaya, saya tidak mau dikalahkan kelemahanku, mau datang menikmati Firman Tuhan, mau makan remah-remah roti.

 

2.      Halangan dari murid-murid = halangan dari orang lain.

Matius 15:23

15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."

 

Kita mau datang dengar Firman tetapi ada yang menghalang-halangi. Bisa dari keluarga kita sendiri ‘apakah ini, mau ikut-ikut ibadah di sana!’. Ikut ibadah secara online malah dibilangi menyembah yutub. Berbagai macam cara dihalangi, bahkan diancam dan lain-lain. Tetapi kalau kita rindu, butuh Firman, mau diancam bagaimanapun tetap datang.

 

Paling berat itu kalau dari dalam nikah kita sendiri. Kadangkala dia tidak mengancam, tidak melarang, tetapi berulah membuat kita lemah, membuat kita kecewa. Kalau orang tua, anaknya berulah. Sudah malu ke gereja gara-gara anaknya. Apalagi kalau sudah jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Sudah malu orang tua, mau ditaruh di mana muka saya? Yah taruh di kepala, mau dimana lagi! Keselamatan dikerjakan masing-masing, jangan terpengaruh dengan itu. Kita sudah berupaya, kecuali orang tua biarkan. Keras sudah, doakan sudah, kalau anak itu tetap seperti itu serahkan pada Tuhan. Tuhan Engkau yang mempercayakan buah nikah, ini milikMu, Tuhan yang atur semuanya. Atau mungkin dari suami, sudah sama-sama tergembala tetapi suami berulah. Saya mau ibadah, suamiku seperti ini, bagaimana ini. Itu halangan dari orang lain.

 

Paling berat lagi kalau halangan itu dari hamba Tuhan. Murid-murid ini hamba Tuhan, jiwa-jiwa mau datang kepada Tuhan malah dihalang-halangi. Kadang kami hamba Tuhan seperti itu, cari 1 jiwa saja susahnya minta ampun, lalu yang mau datang malah dihalang-halangi. Itu jiwa Tuhan kirim, dia rindu makan Firman, dia butuh Firman, layani, berikan dia makan. Kadang kami hamba Tuhan menghalang-halangi karena pakai perasaan daging, nanti saya tidak enak dengan pendeta sana, saya tidak enak dengan pendeta situ. Ini jiwa yang harus dilayani. Kalau jiwa itu terhilang bagaimana! Tanggung jawab kepada Tuhan, jiwa itu sudah Tuhan giring lalu tidak mau dilayani. Saya mau melayani jiwa supaya jangan terhilang, jangan binasa. Jangan saya jadi penghalang dia mau cari Firman. Akhirnya karena dihalangi dia pergi ke tempat lain, tidak dapat makanan lalu lapar, pingsan, mati, siapa yang bertanggung jawab!

 

Termasuk juga ketika kita mendengar Firman ada di sekitar kita anak kecil menangis, rewel dan sebagainya. Kita tidak mau dikalahkan. Minta hikmat pada Tuhan, Tuhan berikan hikmat kepada saya untuk mengatasi anak saya. Kalau ada kerinduan dan kebutuhan akan Firman, Tuhan pasti buka jalan!

 

3.      Kerasnya Firman! Kalau  kita di posisi perempuan Siro-Fenesia, butuh pertolongan, lalu Yesus berkata tidak patut mengambil roti untuk anak lalu dilempar kepada anjing! Bagaimana perasaan kita? Ini halangan ketiga, kerasnya Firman, tajamnya Firman seringkali seperti menghina kita, mempermalukan kita, tetapi kita tersinggung karena kita butuh Firman itu, kita malah mengaminkan.

 

Semua halangan ini adalah ujian kesungguhan dalam mendengar Firman. Kalau kita mampu menghadapi, kita lulus ujian menghadapi peningkatan rohani. Diuji, lulus, rohani meningkat. Jangan jadikan halangan untuk tidak mendengar Firman. Saya ini orang tempramen, tetapi tidak mau bertahan pada kelemahan itu! Saya mau datang dengar Firman, mau diubahkan, saya tidak mau seperti ini. Begitulah kita.

 

Menghadapi halangan dari orang lain, ingat yang menentukan keselamatan kita apakah kita sendiri atau orang lain! Mungkin dia hamba kita dan dia tawarkan sesuatu yang enak bagi daging, secara daging selamat, ada berkat jasmani sampai anak cucu, tetapi rohani tidak selamat, mau apa!

 

Halangan apapun jangan jadikan alasan untuk tidak mendengar Firman. Biarlah kita mau berjuang untuk lulus ujian kesungguhan, terobos sampai lulus ujian. Tuhan menyertai sampai kesudahan zaman. Bukan hanya Tuhan menyertai separuh jalan tetapi sampai selesai, sampai kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Seperti pesan Daud kepada Salomo, kuatkan dan teguhkan hatimu, Tuhan menyertai sampai Bait Allah selesai.

 

Tanda kita sudah lulus ujian. Kalau belum ada tanda ini berarti belum lulus, ikuti ujian susulan sampai lulus!

1.      Matius 15:22,25

15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."

15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

 

Sebelum lulus ujian perempuan ini berteriak supaya anaknya yang ditolong. Sesudah dia diperhadapkan dengan tantangan dan dia lulus, dia berteriak ‘Tuhan tolonglah aku!’ bukan lagi anakku. Artinya kita datang mendengar Firman tetapi hati ini cenderung salahkan orang lain. Kalau masalah rumah tangga tidak mau mengaku dia yang salah, orang lain yang salah, bukan dia! Tuhan tunggu sampai kita bisa berseru Tuhan tolonglah aku, artinya sampai kita bisa mengoreksi diri, sampai bisa mengaku bahwa kitalah yang salah, bukan orang lain. Apalagi masalah rumah tangga, masalah nikah, tidak ada cuma 1 yang salah. Kalau ada masalah dalam rumah tangga itu keduanya yang salah. Hukum sebab akibat, ada akibat karena ada sebabnya. Tidak bisa berkata kasar sekali suamiku, periksa diri juga isteri! Kenapa suamiku kasar? Karena saya masih suka bantah. Isteriku ini cerewet sekali, suami periksa diri, kenapa isteri cerewet. Semua salah, tidak ada 1 yang benar yang lain salah! Periksa diri sampai kita bisa berkata aku yang salah Tuhan, tolonglah saya. Baru Tuhan menolong. Biar kita jungkir balik menangis di kaki Tuhan tetapi masih gara-gara dia, tidak akan ditolong! Jadi tanda lulus ujian kita bisa mengoreksi diri, pukul diri!

 

Sebagai gembala saya juga belajar melakukan seperti itu, pukul diri. Kalau ada jemaat kecelakaan, saya langsung pukul diri, ini gara-gara saya, Tuhan ampuni saya. Kalau kita pukul diri maka Tuhan pasti memberikan pertolongan tepat pada waktunya. Jika kita bisa mengoreksi diri, pukul diri, sekeras apapun Firman pasti bisa kita terima.

 

2.      Kita bisa membenarkan Firman, mengaminkan Firman. Firman datang bisa kita aminkan, benar Tuhan, sayalah itu.

 

Ketika kita bisa membenarkan Firman, itu adalah kata-kata iman.

Markus 7:29

7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

 

Kata-kata iman yaitu kalau Firman datang seperti merendahkan kita, seperti menghina kita, maka Firman itu sendiri yang akan mengangkat kehidupan kita. Mengubahkan dari anjing yang menjilat muntah, diubahkan menjadi domba yang menjilat remah-remah roti.

 

Setelah ada kata-kata iman, lanjutkan perbuatan iman. Firman yang kita dengar dan kita aminkan, segera kita lakukan, tidak usah menunda-nunda waktu.

Yakobus 1:22

1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Yakobus 1:22  Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

 

Kadang pendeta jadi semangat khotbah, kalau ditanya ada amin, sidang jemaat teriak amin, amin. Tetapi setelah pulang tidak dilakukan. Ayo kita aminkan Firman, pulang kita praktekan Firman. Jangan sampai kita menipu diri sendiri. Diri sendiri ditipu, berarti dia kejam pada dirinya sendiri. Bagaimana mau ditolong oleh Tuhan.

 

Biarlah kita mau mempraktekan Firman, dan mempraktekan Firman ini menghasilkan kebahagiaan Sorga.

Wahyu 1:3

1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

 

Mendengar dan membaca saja sudah berbahagia, apalagi kalau kita turuti! Sungguh berbahagia.

Wahyu 22:7

22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

 

Ada perbedaan di sini, pasal 1 dibuka berbahagia yang membaca, mendengar dan menuruti. Pasal 22 ditutup dengan bahagia yang menuruti Firman. Nanti tidak ada lagi kesempatan bagi kita untuk membaca dan mendengar Firman. Oleh sebab itu mulai dari sekarang ini kalau ada kesempatan kita baca Firman, mari kita baca. Dengar sungguh-sungguh dan praktekan Firman. Kita menuruti Firman maka ada kebahagiaan sorga sampai Firman itu mendarah daging!

 

Ini bangsa kafir, mendapat kemurahan. Tadinya hanya anjing menjilat muntah, mendapat kemurahan, ada remah-remah untuk dijilat. Nikmati sampai praktekan Firman. Waktu kedatangan Tuhan sudah sangat dekat. Kita berpacu dengan waktu, jangan tunda-tunda lagi untuk praktek Firman. Menunda itu memang rumusnya setan, nanti dulu. Permulaan praktek Firman adalah mulut dipakai mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Iman tanpa perbuatan iman pada hakekatnya adalah mati. Jadi harus ada iman dan perbuatan iman. Biarlah Firman itu sudah menjadi tabiat kita yaitu  taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan maka pasti bahagia.

 

Dunia yang kita tempati sekarang sedang goncang, sedang lenyap, sedang binasa. Tidak ada bidang yang tidak goncang. Bidang pendidikan, bidang keamanan, kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya. Bahkan bidang kerohanian juga goncang. Tetapi dengan kita menuruti dan mempraktekan Firman ada kebahagiaan Sorga.

 

Dimana kita bisa membaca dan mendengar Firman? Dalam ibadah. Di situ kita membaca dan mendengar Firman, ada yang menerangkannya kepada kita. Mari jangan membiasakan diri menjauh dari ibadah. Datang beribadah, dengar, pulang praktekan. Memang sakit bagi daging tetapi menghasilkan mujizat.

 

Kata-kata iman dan perbuatan iman = mengulurkan tangan kepada Tuhan dan menyeru nama Tuhan! Maka Tuhan di sorga mengulurkan tanganNya kepada kita, tangan belas kassihan dan tangan kemurahanNya, untuk menolong kita tepat pada waktunya. Di depan kita ada perjamuan suci, ini wujud uluran tangan Tuhan. Firman yang dibuka rahasianya itu uluran tangan yang pertama, perjamuan suci uluran tangan Tuhan yang kedua, diulurkan pada kita sekalian. Makanya sebelum menikmati perjamuan suci, uji diri sendiri, koreksi diri dulu.

I Korintus 11:28

11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.

 

Uji dulu, koreksi diri lewat ketajaman Firman. Baru kita terima perjamuan suci. Betul-betul kita ada dalam kemurahan Tuhan. Tangan ketemu tangan menghasilkan mujizat. Masalah nikah dan buah nikah bisa teratasi, bisa selesai semua. Masalah yang lain juga Tuhan sanggup selesaikan bagi kita. Tinggal dari kita ada kerinduan dan kebutuhan akan Firman. Kalau rindu dan butuh, mulut menyeru nama Tuhan, mengaku dosa, menyelesaikan dosa, tangan diangkat kepada Tuhan. Percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Mujizat jasmani terjadi, mujizat rohani yang terutama pasti terjadi. Dari anjing menjadi domba, sampai nanti bisa menjadi Mempelai Anak Domba Allah.

Wahyu 21:9-10

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

 

Mempelai anak domba, bukan mempelai anak anjing. Kita bukan lagi anjing, tetapi sudah menjadi domba, mempelai Anak Domba Tuhan. Kita diubahkan sampai sempurna sama mulia dengan Yesus. Tangan Tuhan sudah terulur kepada kita. Dia menunggu kita juga mengangkat tangan menyerahkan semua kepada Tuhan. Tinggal mengangkat tangan, Tuhan yang turun tangan menyelesaikan semuanya bagi kita sekalian.  

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar