20250521

Kebaktian PA Imamat, Rabu 21 Mei 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 27:25-27

27:25 Dan segala nilai harus menurut syikal kudus, syikal itu harus dua puluh gera beratnya.

27:26 Akan tetapi anak sulung, yang sebagai anak sulung menjadi hak TUHAN dari antara hewan, tidak boleh dikuduskan oleh siapa pun, baik seekor lembu maupun seekor kambing atau domba, itu milik TUHAN.

27:27 Tetapi jikalau itu dari antara hewan yang haram, maka haruslah orang menebusnya menurut nilainya dengan menambah seperlima dan jikalau tidak ditebus, haruslah dijual menurut nilainya.

 

Ini mengenai anak sulung hewan, baik hewan halal, maupun hewan haram. Kalau anak sulung hewan halal tidak perlu dinazarkan, sebab itu memang sudah menjadi milik Tuhan. Hewan halal ini sudah dianggap kudus oleh Tuhan sejak dia lahir. Sementara hewan haram dianggap kudus setelah ditebus dengan menambah denda 1/5, atau dijual dan hasilnya untuk Tuhan.

 

Anak Sulung dari hewan halal menunjuk bangsa Israel asli.

Keluaran 4:22

4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;

 

Digambarkan seperti apa bangsa Israel?

Matius 15:24

15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

 

Jadi bangsa Israel adalah dombanya Tuhan, anak sulung Tuhan.

 

Anak sulung hewan haram ditebus dengan menambah nilai 1/5. Itu menunjukan kita bangsa kafir di luar Israel. Kita seharusnya binasa tetapi mendapat kemurahan, ditebus oleh darah Yesus dari luka yang kelima di lambung Yesus. Ada 5 luka utama Yesus, 1/5 untuk kita bangsa kafir. Sebenarnya Yesus sudah mati dengan 4 luka, tetapi harus menambah denda 1/5 untuk kita bangsa kafir.

 

Bangsa kafir digambarkan seperti keledai. Bahkan disejajarkan dengan anjing! Waktu perempuan Siro Fenesia datang kepada Yesus, Yesus berkata tidak patut mengambil roti dan dilemparkan kepada anjing. Jadi jangan marah kalau kita disebut anjing, disebut babi. Itulah kita bangsa kafir. Tetapi kita sudah ditebus dari luka kelima Yesus di lambungnya.

 

Bagaimana sebenarnya keadaan bangsa kafir?

Markus 7:24

7:24 Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.

 

Daerah Tirus adalah daerah bangsa kafir. Yesus tidak mau orang Tirus tahu tentang kedatanganNya. Artinya bagi kita, kedatangan Yesus pertama kali ke dunia ini sebenarnya tidak ada kaitannya dengan kita bangsa kafir. Yesus datang hanya untuk menyelamatkan domba-domba yang hilang dari bangsa kafir. Tetapi dikatakan tadi kedatangan Yesus tidak dapat dirahasiakan. Maksudnya terbuka kesempatan bagi kita bangsa kafir untuk  diselamatkan lewat jalur kemurahan Tuhan lewat Korban Kristus, terutama luka kelima.

I Petrus 2:10

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

 

Sebagai contoh bangsa kafir yang diselamatkan yang digambarkan sebagai binatang haram adalah Kornelius sekeluarga.

Kisah Para Rasul 10:9-16

10:9 Keesokan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa.

10:10 Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi.

10:11 Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.

10:12 Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung.

10:13 Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"

10:14 Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir."

10:15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."

10:16 Hal ini terjadi sampai tiga kali dan segera sesudah itu terangkatlah benda itu ke langit.

 

Binatang haram yang dimaksud disini  adalah Kornelius sekeluarga yang mendapat pelayanan dari Tuhan untuk diselamatkan.

Kisah Para Rasul 10:28

10:28  Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.

 

Kornelius mendapat pelayanan dari Tuhan lewat rasul Petrus. Petrus diutus untuk memberitakan tentang Yesus yang  mati dan bangkit untuk menyelamatkan manusia berdosa.

Kisah Para Rasul 10:39-43

10:39 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib.

10:40 Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri,

10:41 bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati.

10:42 Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati.

10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."

 

Ini yang diberitakan oleh Petrus, berita tentang Yesus yang mati dan bangkit untuk menyelamatkan semua manusia, baik Israel maupun bangsa kafir. Yang diberitakan oleh Petrus adalah berita penginjilan untuk menghalalkan kita bangsa kafir supaya kita layak diterima oleh Tuhan dan kita layak disebut jemaat anak-anak sulung. Nanti Israel dan kafir yang sama-sama diselamatkan, sama-sama menerima Yesus, disebut jemaat anak-anak sulung, tidak ada bedanya.

 

Sekarang kita belajar bangsa kafir selamat atau menjadi halal.

1.      Kisah Para Rasul 10:43

10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."

 

Percaya kepada Yesus, iman kepada Yesus sebagai satu-satuNya Juruselamat. Tidak ada pegangan-pegangan yang lain, hanya Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Iman itu timbul dari mendengar Firman Kristus.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Kita priksa, apakah iman kita dari mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus atau iman karena melihat. Kalau iman dari melihat itu iman yang rapuh, tetapi kalau iman dari mendengar Firman itu iman yang benar. Dalam Tabernakel, iman kepada Yesus itu masuk pintu gerbang. Tadinya kita bangsa kafir di luar pintu gerbang, sekarang mendapat kesempatan masuk pintu gerbang. Ada 4 tiangnya menunjuk 4 injil, 3 tirainya menunjuk Tuhan Yesus Kristus. Jadi 4 Injil yang menampilkan Tuhan Yesus Kristus. Itu yang kita percayai dan imani, Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, lewat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.

 

2.      Mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya. Untuk mendapat pengampunan lebih dahulu kita harus mengaku. Dari pihak Tuhan sudah diberikan sarana yaitu Korban Kristus sebagai sarana bagi kita untuk mengaku dosa dan diampuni. Mari kita datang kepada Yesus mengakui segala dosa kita. Kemudian sesudah diampuni jangan diperbuat lagi, betul-betul kita telah mati terhadap dosa. Ini yang disebut dengan bertobat. Dalam Tabernakel terkena alat mezbah korban bakaran. Dulu ada hewan korban dipersembahkan di situ. Semua sudah digenapi oleh Korban Kristus sebagai sarana bagi kita untuk mendapatkan pengampunan dosa.

 

Mari kita datang kepada Yesus, mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Diampuni oleh darah Yesus, jangan diperbuat lagi, mati terhadap dosa. Sesudah kita mendapatkan pengampunan tidak boleh diulangi lagi. Bukti kita sudah diampuni, hati kita damai, tidak ada yang menuduh di hati. Dosa yang sudah kita akui kepada Tuhan dan kepada sesama, jangan diulangi lagi. Mengulangi dosa berarti pengampunan batal. Tadinya kita sudah  halal,  kalau mengulangi dosa, kembali lagi menjadi haram seperti anjing dan babi. Anjing muntah dijilat lagi, ini mengulang-ulang dosa perkataan. Kalau babi sudah dimandikan berkubang lagi di lumpur, ini mengulang-ulang dosa perbuatan.

 

Imamat 11:4-8

11:4 Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.

11:5 Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.

11:6 Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu.

11:7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.

11:8 Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.

 

Daging binatang haram tidak boleh dimakan. Kita tidak lagi bicara yang hurufiah tetapi kita bicara yang rohani. Dimakan itu pengertian rohaninya bersekutu. Jadi jika mengulang-ulang dosa bahkan dosa itu sudah mengikat kehidupan itu, maka orang itu tidak bisa masuk persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna, tidak bisa disebut jemaat anak-anak sulung. Orang seperti itu dikategorikan binatang haram!

 

Ketika 1 kali diulang mungkin masih bisa mengaku. Kalau sudah 2 kali, 3 kali sudah malu. Sudah kadung dilakukan yah lakukan terus. Akhirnya mengikat, sudah terikat!

I Korintus 5:11

5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang 1cabul, 2kikir, 3penyembah berhala, 4pemfitnah, 5pemabuk atau 6penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

 

Ada 6 dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh. Jangan bergaul dengan orang yang seperti itu. Orang yang terikat dengan 6 dosa ini tidak bisa masuk persekutuan Tubuh Kristus.

 

a)      Dosa yang mengikat tubuh adalah cabul dan pemabuk = dosa kawin mengawinkan dengan berbagai macam bentuknya dan dosa makan minum dengan berbagai macam bentuknya. Narkoba, miras, rokok. Di bungkusnya sudah ditulis merokok membunuhmu, tetapi karena sudah mengikat, harganya naik tetap dibeli.

 

b)      Dosa yang mengikat jiwa, menjadi karakter yaitu kikir, pemfitnah, penipu. Fitnah ini termasuk gosip. Sekalipun kita tahu orang itu salah, tidak usahlah kita cerita kesalahannya, apalagi kalau dia itu hamba Tuhan. Terserah dia mau berbuat apa, itu urusannya dia dengan Tuhan. Entah dia duduk, entah dia berdiri, itu urusannya dia dengan Majikannya, bukan urusan kita. Tidak usah cerita-cerita tentang hamba Tuhan pelayan Tuhan. Sebab itu akan menjadi karakter!

 

Paulus mengajar jemaat untuk menghargai pelayanan hamba Tuhan, apalagi mereka yang berjerih lelah dalam pelayanan. Terlepas dari kekurangannya, bukan urusan kita mau menceritakan kekurangannya.

I Korintus 16:10-12

16:10 Jika Timotius datang kepadamu, usahakanlah supaya ia berada di tengah-tengah kamu tanpa takut, sebab ia mengerjakan pekerjaan Tuhan, sama seperti aku.

16:11 Jadi, janganlah ada orang yang menganggapnya rendah! Tetapi tolonglah dia, supaya ia melanjutkan perjalanannya dengan selamat, agar ia datang kembali kepadaku, sebab aku di sini menunggu kedatangannya bersama-sama dengan saudara-saudara yang lain.

16:12 Tentang saudara Apolos: telah berulang-ulang aku mendesaknya untuk bersama-sama dengan saudara-saudara lain mengunjungi kamu, tetapi ia sama sekali tidak mau datang sekarang. Kalau ada kesempatan baik nanti, ia akan datang.

 

Padahal surat Korintus ini dibuka bahwa dalam jemaat Korintus ada pengelompokan, penggolongan. Ada golongan Paulus, ada golongan Apolos. Jadi bagi orang yang mengelompokan, boleh dikata Apolos ini adalah saingannya Paulus. Tetapi Paulus tidak mengajar, itu Apolos sainganku, kekurangannya banyak, tidak! Malah Paulus meminta supaya Apolos datang di Korintus.

 

Ini pelajaran bagi kita, kadang di bawah ini, di dalam jemaat ada penggolongan-penggolongan. Gembala dengan gembala baik, di bawah ini yang bicara sana sini. Ini yang tidak boleh. Stop! Jangan ada lagi! Terserah pendeta itu kekurangannya apa, urusannya dengan Tuhan!

 

Kita belajar dari sikap Paulus, dia tidak suka ada penggolongan-penggolongan. Penggolongan-penggolongan ini terjadi sehingga timbul gosip-gosip, fitnah.

 

I Korintus 16:17-18

16:17 Aku bergembira atas kedatangan Stefanus, Fortunatus dan Akhaikus, karena mereka melengkapi apa yang masih kurang padamu;

18 karena mereka menyegarkan rohku dan roh kamu. Hargailah orang-orang yang demikian!

 

Sebenarnya yang baik itu adalah kami hamba Tuhan saling mengunjungi, itu yang benar! Kalau hamba Tuhan bisa saling mengunjungi, menyegarkan rohani hamba Tuhan, menyegarkan rohani jemaat! Kalau menggosip, memfitnah, hamba Tuhan loyo, jemaat juga loyo. Atau jemaat loyo, hamba Tuhan kerja ekstra bagaimana menguatkan kembali jemaat yang sudah loyo. Jadi tidak boleh ada lagi penggolongan-penggolongan, tubuh Kristus tidak seperti itu.

I Korintus 3:4

3:4 Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?

 

Kalau ini diteruskan nanti mengikat, akhirnya menjadi kebencian tanpa alasan.

 

c)      Dosa yang mengikat roh adalah penyembahan berhala = keras hati dan serakah.

Efesus 5:5

5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

 

Kolose 3:5

3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

 

Kita harus berjuang untuk hidup di dalam pertobatan, artinya kita berjuang untuk jangan menjadi haram kembali, tetap halal.

 

3.      Kisah Para Rasul 10:47-48

10:47 "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?"

10:48 Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka.

 

Langkah ketiga adalah masuk baptisan air yang benar, seperti Yesus dibaptis begitu juga kita dibaptis. Dalam Tabernakel terkena bejana pembasuhan.

 

4.      Kisah Para Rasul 10:44-45

10:44 Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.

10:45 Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,

 

Yang keempat masuk baptisan Roh Kudus, diurapi dan dipenuhi dengan Roh Kudus (pintu kemah). Baptisan air dan baptisan Roh Kudus adalah kelahiran baru. Hidup baru itu hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran. Tadinya kita bangsa kafir digambarkan seperti keledai kalau mengacu dari perkataan Simson, dengan rahang keledai bangsa keledai ini hajar. Tetapi lewat percaya, bertobat dan lahir baru bisa menjadi lembu. Kita belajar dari Simson, waktu dia kawin dengan perempuan Timna orang Filistin, dia tidak menyebutkan perempuan Timna itu keledai, tetapi dia sebut lembu.

Hakim-hakim 15:16; 14:1,18

15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."

14:1 Simson pergi ke Timna dan di situ ia melihat seorang gadis Filistin.

14:18 Lalu pada hari yang ketujuh itu, sebelum matahari terbenam, berkatalah orang-orang kota itu kepadanya: "Apakah yang lebih manis dari pada madu? Apakah yang lebih kuat dari pada singa?" Sahutnya kepada mereka: "Kalau kamu tidak membajak dengan lembu betinaku, pasti kamu tidak menebak teka-tekiku."

 

Jadi, kalau kita bisa hidup benar dan menjadi senjata kebenaran, maka kita bukan lagi keledai binatang haram, tetapi kita sudah menjadi lembu yang membajak, binatang halal. Ini nubuatan bagi kita sekarang ini.

 

Simson gambaran Roh Kudus. Perempuan Timna menjadi isteri Simson menunjuk bangsa kafir yang mengalami kelahiran baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus yang benar. Disebut lembu yang membajak menunjuk menjadi senjata kebenaran, menunjuk hamba Tuhan pelayanan Tuhan. Kita bukan lagi keledai, tetapi kita lembu yang membajak, hamba Tuhan, pelayan Tuhan.

 

I Korintus 9:9-10

9:9 Sebab dalam hukum Musa ada tertulis: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!" Lembukah yang Allah perhatikan?

9:10 Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.

 

Kita sudah menjadi  lembu yang membajak, hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang aktif di dalam pelayanan. Tidak usah takut, kalau sudah menjadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan, Tuhan memperhatikan kita, tidak akan diberangus mulutnya, mulutnya bisa makan.

Yesaya 65:13-14

65:13 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan makan, tetapi kamu akan menderita kelaparan; sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan minum, tetapi kamu akan menderita kehausan; sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan bersukacita, tetapi kamu akan mendapat malu;

65:14 sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan bersorak-sorai karena gembira hatinya, tetapi kamu akan mengerang karena sedih hati, dan kamu akan menangis karena patah semangat.

 

Sementara dunia dilanda kelaparan, hamba Tuhan pelayan Tuhan tetap makan, tidak usah takut, tetap Tuhan pelihara.

 

Sudah menerima Firman penginjilan, sudah menjadi halal, jangan puas, sebab bangsa kafir masih bisa kembali menjadi haram. Sebab itu harus ditingkatkan. Setelah selamat mau ke mana? Keselamatan harus ditingkatkan, kita meningkat pada pengajaran.

Ibrani 12:8

12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.

 

Ibrani 12:8 (Terjemahan Lama)

12:8 Tetapi jikalau kamu tiada diajari, padahal semua orang mendapat bahagian itu, maka kamu anak haram, bukannya anak halal.

 

Sesudah penginjilan, mari kita meningkat pada pengajaran supaya kita tidak menukik kembali menjadi anak haram. Tetap halal, sampai mencapai perkumpulan anak-anak sulung, pertemuan di udara menyambut Yesus. Berbahagia kalau kita sudah di dalam pengajaran, jangan menukik lagi, jangan tinggalkan pengajaran. Tinggal kita pegang teguh, praktekan pengajaran untuk dibentuk menjadi gereja yang sempurna, mempelai wanita Tuhan.

 

Salah satu contoh bintang haram adalah ular yang menjalar dengan perutnya.

Imamat 11:41-42

11:41 Segala binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, adalah kejijikan, janganlah dimakan.

11:42 Segala yang merayap dengan perutnya dan segala yang berjalan dengan keempat kakinya, atau segala yang berkaki banyak, semua yang termasuk binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, janganlah kamu makan, karena semuanya itu adalah kejijikan.

 

Tuhan mau menekankan soal perut. Seringkali yang menjadi penyebab mengapa sulit menerima pengajaran, sulit mengalami penyucian, mengapa sulit untuk tergembala dalam pengajaran adalah soal perut. Perkara perut ini  perkara  yang jasmani. Sampai rasul Paulus dengan menangis berkata, banyak orang yang bertuhankan perut. Salah satu contoh dari 12 murid adalah Yudas Iskariot. Sebenarnya dia halal karena dia memang orang Israel, tetapi akhir hidupnya berakhir dengan menjadi haram! Dia mati, perutnya pecah, isi perutnya tertumpah keluar. Menunjukan selama ini Yudas hanya mengejar perkara perut dan dia binasa.

Filipi 3:18-19

3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

 

Persoalan perut, perkara yang jasmani, ini yang membuat sulit menerima pengajaran. Bahkan yang sudah di dalam pengajaran bisa tinggalkan pengajaran karena perkara perut,  perkara yang jasmani. Ini disebut sudah bertuhankan perut, berarti yang dia utamakan sudah persoalan yang jasmani. Yang dia jadikan majikannya adalah perutnya, bukan Tuhan. Perutnya minta apa itu yang dia utamakan, sehingga segala sesuatu dia lakukan hanya untuk kepentingan perutnya. Tidak peduli lagi dengan pengajaran yang benar. Ini untuk kami hamba Tuhan, kalau sudah perut yang dikedepankan, maka akhirnya pengajaran benar dilepaskan dan mengajarkan ajaran campur, ajaran yang bertentangan dengan pengajaran yang selama ini diterima, yang sudah memberkati selama ini. Jangan sampai kita menambah barisan Yudas akhir zaman ini.

Roma 16:17-18

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

 

Ajaran palsu hanya menimbulkan godaan, hanya menimbulkan perpecahan. Artinya hanya menguntungkan secara jasmani, tetapi merugikan secara rohani. Sebenarnya tidak boleh secara rohani, tetapi karena itu mendatangkan keuntungan jasmani jadi boleh, itulah ajaran yang berbeda, ajaran yang palsu.

 

Pengajaran yang benar bilang tidak boleh. Tetapi karena dia mau mengajarkan yang menguntungkan jasmaninya, jadinya boleh. Orang semacam ini hanya menempatkan dirinya sebagai seteru salib. Menjadi musuh salib, tidak mungkin jadi jemaat anak-anak sulung. Dia menjadi musuh salib karena hanya mencari yang enak bagi perutnya. Sementara salib itu mematikan daging. Dia nantinya menjadi pemecah belah, berarti menjadi alatnya setan. Seharusnya kita menjadi alatnya Tuhan, senjata kebenaran, tetapi karena persoalan perut bisa berubah menjadi senjata kelaliman, alatnya setan, memecah belah. Tetapi dibalik, yang mengajarkan ajaran yang benar dibilang pemecah belah, yang salah didukung mati-matian.

 

Tanda Firman pengajaran yang benar memang sakit bagi daging, tidak enak bagi perut kita. Ada 2 saksi dalam Alkitab:

1.      Dalam Perjanjian Lama, nabi Yehezkiel disuruh memakan kitab, memang manis di mulutnya tetapi pahit di perutnya.

Yehezkiel 3:3,14

3:3 Lalu firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu." Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.

14 Dan Roh itu mengangkat dan membawa aku, dan aku pergi dengan hati panas dan dengan perasaan pahit, karena kekuasaan TUHAN memaksa aku dengan sangat.

 

2.      Dalam Perjanjian Baru, rasul Yohanes di pulau Patmos, disuruh makan kitab yang terbuka. Manis di mulutnya seperti madu, tetapi pahit bagi perutnya.

Wahyu 10:10

10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

 

Pembukaan rahasia Firman dari Tuhan memang sakit dan pahit bagi daging, tetapi mampu menyucikan kita, mulai dari perut hati kita supaya kita tetap halal. Penyucian ini memang menyakitkan, pahit. Semua manusia perutnya di depan, sakit memang kalau persoalan perut disucikan, tetapi membawa kita tetap halal menjadi jemaat anak-anak sulung.

Imamat 11:44

11:44 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi.

 

Kalau perut kita disucikan maka kita akan dibawa pada keadaan suci seperti Tuhan suci. Ini kehendak Tuhan.

I Petrus 1:15-16

1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,

1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

 

Kita mau disucikan sampai pada level kudus seperti Tuhan kudus. Ini kehendak Tuhan. Jadi kalau kita bisa menerima Firman pengajaran dan kita disucikan, kita melakukan kehendak Tuhan dan pintu sorga terbuka. Jangan sampai kita berseru Tuhan, Tuhan, tetapi tidak melakukan kehendak Tuhan. Aku bernubuat demi namamu, mengusir setan demi namamu, mengadakan mujizat demi namamu, tetapi Tuhan bilang enyahlah, Aku tidak pernah mengenal kamu, kamu pembuat kejahatan! Kenapa? Karena perut yang dikedepankan, tidak pernah melakukan kehendak Tuhan.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Bukan hanya tidak mengenal tetapi tidak pernah dikenal Tuhan! Betapa miris, betapa memprihatinkan, sudah melayani selama ini, seperti saya melayani setiap hari pagi sore lalu Tuhan bilang, Aku tidak pernah mengenal kamu, kasihan sekali. Karena apa? Karena tidak melakukan kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan itu kekudusan.

 

Tuhan tidak ingin kita menajiskan diri kita dengan binatang merayap, artinya Tuhan tidak ingin kita hanya mengutamakan perut kita. Tetapi Tuhan ingin supaya kita menerima Firman pengajaran yang menyucikan hidup kita.

 

Ini tujuan akhir penyucian.

Imamat 11:47

11:47 yakni untuk membedakan antara yang najis dengan yang tahir, antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang tidak boleh dimakan."

 

Tujuan akhir supaya kita bisa membedakan mana yang najis, mana yang tahir. Bisa membedakan mana yang jahat mana yang benar, mana yang najis mana yang suci. Sehingga kita bisa memilih yang benar dan tegas menolak yang salah. Ini berarti rohani kita sudah dewasa. Jadi tujuan akhir penyucian supaya kita dewasa rohani, siap menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Di Indonesia saja ada undang-undangnya, tidak boleh menikah kalau dibawa umur, hanya yang dewasa yang boleh menikah. Begitu juga secara rohani.

Ibrani 5:14

5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

 

Inilah jemaat anak-anak sulung, jemaat yang dewasa. Kita mau dibawa pada kedewasaan rohani, makanya jangan lagi mempertahankan sifat kekanak-kanakan. Kehidupan yang dewasa rohani itulah jemaat anak-anak sulung, mempelai wanita Tuhan, Yerusalem yang baru.

Ibrani 12:22-23

12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,

12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

 

Dikatakan kamu sudah datang ke Yerusalem Sorgawi, padahal kenyataannya kita masih di bumi. Apa buktinya kita sudah datang di Yerusalem Sorgawi? Dari Sion keluar pengajaran. Jadi bukti kita sudah berada di Yerusalem Sorgawi, kita sudah menerima pengajaran yang sehat, yang benar dari Tuhan dan kita mau disucikan.

Yesaya 2:2-3

2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,

2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

 

Pengajaran ini akan berdiri tegak, semua bangsa akan berduyun-duyun ke sana. Semua pengajaran akan mengarah pada pengajaran yang benar, Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel. Kita pegang ini!

 

Yesaya 2:4

2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

 

Kalau membaca ayat 4 ini lalu melihat keadaan kita dalam pengajaran, saya merasa malu! Sebenarnya kalau kita sudah ada dalam pengajaran tidak lagi perang, damai, tidak ada perselisihan, pertengkaran! Bukan malah angkat pedang, angkat tombak kepada yang lain. Seharusnya sudah menjadi pisau pemangkas. Untuk apa? Supaya ada air anggur yang manis. Seharusnya menjadi mata bajak supaya ada gandum. Bukan malah tengkar, apalagi masalah jiwa yang Tuhan percayakan. Seringkali kami hamba Tuhan tengkar karena jiwa. Kami hamba Tuhan hanya penjaga, Gembala Baik, Gembala Agung adalah Yesus. Kalau Tuhan bilang sudah cukup kamu jaga, sekarang pindah sama yang lain, untuk apa marah-marah! Kenapa mau angkat pedang, angkat tombak. Akhirnya merembet pada jemaat yang dilayani, jadi angkat pedang semua. Coba kalau ketemu kita damai, senyum, saling tegur sapa.

 

Janganlah kita seperti itu, Tuhan Yesus sudah mau datang, kita ini sudah mau dijadikan jemaat anak-anak sulung yang dewasa, koq pikiran masih kanak-kanak. Yang rebutan itu kanak-kanak!

 

Tanda-tanda dewasa rohani:

1.      Filipi 1:10

1:10 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,

 

Bisa memilih yang baik untuk menantikan kedatangan Yesus kedua kali. Apa maksudnya ini?

Mazmur 27:14

27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Jadi bisa memilih yang baik sambil menantikan kedatangan Yesus adalah kuat dan teguh hati. Orang yang kuat dan teguh hati, tidak gampang dicemari oleh iblis. Iblis berupaya mau membuat kita cemar, menjadi haram, padahal tadinya sudah halal.

 

Ada 4 hal yang dipakai iblis untuk mencemari gereja Tuhan sehingga yang tadinya sudah halal, kembali menjadi haram.

a)      Ulangan12:29-31

12:29 "Apabila TUHAN, Allahmu, telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa yang daerahnya kaumasuki untuk mendudukinya, dan apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan diam di negerinya,

12:30 maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Aku pun mau berlaku begitu.

12:31 Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap TUHAN, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi TUHAN, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi allah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi allah mereka.

 

Yang pertama mau menyesatkan adalah ibadah palsu dan ajaran palsu. Ini mainnya halus, diberi kesempatan beribadah tetapi ibadahnya palsu, ajarannya palsu. Harus ada ketegasan, tidak usah tanya-tanya, tidak usah ingin tahu. Kalau sudah berbeda dengan apa yang sudah kita terima, yang sudah memberkati kita, khususnya yang sudah membenahi nikah dan tahbisan kita, tidak usah kita tanya-tanya. Bukan kita musuhi, tetapi hindari.

 

Salah satu contoh ajaran palsu:

Ulangan 16:21-22

16:21 "Janganlah engkau menanam sesuatu pohon sebagai tiang berhala di samping mezbah TUHAN, Allahmu, mezbah yang akan kaubuat bagimu.

16:22 Janganlah juga kaudirikan bagimu tugu berhala, yang dibenci oleh TUHAN, Allahmu.

 

Kenyataannya malah dibangun seperti itu.

I Raja-raja 14:23-24

14:23 Sebab mereka pun juga mendirikan tempat-tempat pengorbanan dan tugu-tugu berhala dan tiang-tiang berhala di atas setiap bukit yang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun.

14:24 Bahkan ada pelacuran bakti di negeri itu. Mereka berlaku sesuai dengan segala perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari orang Israel.

 

Ini ibadah palsu, di samping mezbah korban bakaran ditanam pohon atau tiang berhala. Ini patung Asyera, dewi orang Kanaan.

II Raja-raja 23:7

23:7 Ia merobohkan petak-petak pelacuran bakti yang ada di rumah TUHAN, tempat orang-orang perempuan bertenun sarung untuk Asyera.

 

Asyera ini simbol penyimpangan seksual. Ini ada di samping mezbah korban bakaran. Artinya ibadah tanpa kesucian, hanya menampilkan keindahan jasmani, hanya menampilkan kesenangan daging. Kalau ada yang seperti ini, tanpa disadari gereja Tuhan sudah mendirikan tugu berhala. Memang saat ibadah dia lupa semua masalahnya, senang dagingnya. Tetapi begitu pulang, kembali pada pergumulan hidupnya, malah tambah berat. Tetapi kalau dalam gereja ada penyucian, Firman itu jawaban dari setiap pergumulan yang kita hadapi. Kita datang dengan beban berat, begitu pulang beban sudah diangkat oleh Tuhan.

 

b)      Ulangan 13:1-5

13:1 Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpi, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat,

13:2 dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya,

13:3 maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu; sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui, apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.

13:4 TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut.

13:5 Nabi atau pemimpi itu haruslah dihukum mati, karena ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir dan yang menebus engkau dari rumah perbudakan — dengan maksud untuk menyesatkan engkau dari jalan yang diperintahkan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dijalani. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.

 

Mujizat-mujizat jasmani dan penglihatan atau nubuatan-nubuatan yang hanya bersifat jasmani yang tidak punya tujuan rohaninya. Bahkan seringkali hanya dibuat-buat. Nubuatan terbesar adalah pembukaan rahasia Firman itu sendiri yang membangun yang rohani.

 

c)      Ulangan 13:6-11

13:6 Apabila saudaramu laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat karibmu membujuk engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu,

13:7 salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu, baik yang dekat kepadamu maupun yang jauh dari padamu, dari ujung bumi ke ujung bumi,

13:8 maka janganlah engkau mengalah kepadanya dan janganlah mendengarkan dia. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, janganlah mengasihani dia dan janganlah menutupi salahnya,

13:9 tetapi bunuhlah dia! Pertama-tama tanganmu sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat.

13:10 Engkau harus melempari dia dengan batu, sehingga mati, karena ia telah berikhtiar menyesatkan engkau dari pada TUHAN, Allahmu, yang telah membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.

13:11 Maka seluruh orang Israel akan mendengar dan menjadi takut, sehingga mereka tidak akan melakukan lagi perbuatan jahat seperti itu di tengah-tengahmu.

 

Yang ketiga pengaruh keluarga. Kadangkala kita lebih sungkan kepada keluarga tetapi tidak sungkan kepada Tuhan. Pengaruh setan ini bahaya, dipakai oleh setan untuk membawa kita pada ibadah yang palsu, yang ajarannya telah bertentangan dari pada yang sudah kita terima selama ini.

 

Seringkali oleh Kristen lebih takut atau lebih taat pada keluarga dari pada kepada Tuhan. Waktu Petrus dan Yohanes diperhadapkan kepada mahkamah agama, mereka dicecar dengan pertanyaan dan dihalang-halangi untuk memberitakan berita tentang Yesus. Lalu mereka berkata mana yang lebih baik, takut kepada Allah atau takut kepada manusia, berkenan kepada Allah atau berkenan kepada manusia.

 

Memang pengaruh keluarga itu dari dalam, itu berat sekali. Tetapi harus tegas! Kalau mengajak kita untuk yang tidak benar harus tegas tetapi berhikmat, dengan urapan Roh Kudus, bukan tegas daging. Persekutuan itu terjadi dengan wajar, jangan diancam-ancam untuk menerima pengajaran.

 

d)      Ulangan 13:12-13

13:12 Apabila di salah satu kota yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diam di sana, kaudengar orang berkata:

13:13 Ada orang-orang dursila tampil dari tengah-tengahmu, yang telah menyesatkan penduduk kota mereka dengan berkata: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak kamu kenal,

 

Ada orang dursila yaitu orang yang tidak takut Tuhan. Dikatakan di tengah-tengahmu. Hati-hati, orang dursila itu ada tampil dari tengah-tengah kita, di dalam penggembalaan. Orang dursila ini mau mengusik rohani kita, mau melemahkan kerohanian kita. Makanya kalau kita berkumpul lebih baik cerita yang baik, yang rohani atau bagaimana pekerjaanmu. Dari pada cerita, kau belum tahu, si anu. Sebenarnya kita tidak bermaksud seperti itu, tetapi orang yang mendengar menjadi lemah. Akhirnya di hadapan Tuhan kita digolongkan orang dursila. Jangan ada pada kita.

 

Contoh orang dursila adalah Nabal. Berada di mana dia? Ada di dalam penggembalaan!

I Samuel 25:2-3,14,21,23

25:2 Ketika itu ada seorang laki-laki di Maon, yang mempunyai perusahaan di Karmel. Orang itu sangat kaya: ia mempunyai tiga ribu ekor domba dan seribu ekor kambing. Ia ada di Karmel pada pengguntingan bulu domba-dombanya.

25:3 Nama orang itu Nabal dan nama isterinya Abigail. Perempuan itu bijak dan cantik, tetapi laki-laki itu kasar dan jahat kelakuannya. Ia seorang keturunan Kaleb.

25:14 Tetapi kepada Abigail, isteri Nabal, telah diberitahukan oleh salah seorang bujangnya, katanya: "Ketahuilah, Daud menyuruh orang dari padang gurun untuk memberi salam kepada tuan kita, tetapi ia memaki-maki mereka.

25:21 Daud tadinya telah berkata: "Sia-sialah aku melindungi segala kepunyaan orang ini di padang gurun, sehingga tidak ada sesuatu pun yang hilang dari segala kepunyaannya; ia membalas kebaikanku dengan kejahatan.

25:25 Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh.

 

Tanda dursila adalah membalas kebaikan dengan kejahatan! Tujuan dari iblis adalah supaya kita balas orang dursila itu! Kalau kita sudah membalas, berarti kita juga sudah menjadi orang dursila, sama saja!

 

I Samuel 25:13,26,31

25:13 Kemudian berkatalah Daud kepada orang-orangnya: "Kamu masing-masing, sandanglah pedang!" Lalu mereka masing-masing menyandang pedangnya; Daud sendiri pun menyandang pedangnya. Sesudah itu kira-kira empat ratus orang maju mengikuti Daud, sedang dua ratus orang tinggal menjaga barang-barang.

25:26 Oleh sebab itu, tuanku, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu yang dicegah TUHAN dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan, biarlah menjadi sama seperti Nabal musuhmu dan orang yang bermaksud jahat terhadap tuanku!

25:31 maka tak usahlah tuanku bersusah hati dan menyesal karena menumpahkan darah tanpa alasan, dan karena tuanku bertindak sendiri dalam mencari keadilan. Dan apabila TUHAN berbuat baik kepada tuanku, ingatlah kepada hambamu ini."

 

Kalau kami hamba Tuhan bisa saja orang yang dibina selama ini lalu balik melawan dan menyakiti. Kalau kita balas rohnya kena pada kita, kita sudah tercemar, sudah menjadi haram. Jangan bertindak sendiri membalas dia. Biarlah Tuhan yang bekerja membela, kita serahkan  saja kepada Tuhan.

 

2.      Ibrani 11:24-26

11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,

11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.

11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.

 

Yang kedua rela sengsara daging bersama Yesus, karena Firman pengajaran yang benar karena ibadah pelayanan yang benar. Bentuknya macam-macam. Bisa digosipkan, difitnah, bisa juga penderitaan secara fisik. Dihempaskan, dijepit, ditindas, kita hadapi seperti itu. Bagaimana sikap orang dewasa ketika menghadapi sengsara karena Yesus? Kita belajar teladan yang sempurna itulah Yesus.

I Korintus 10:16

10:16 Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?

 

Sikap orang dewasa menghadapi sengsara daging karena Yesus, karena kebenaran adalah bisa mengucap syukur. Bukan mengomel, bukan saling mempersalahkan, apalagi menyalahkan Tuhan. Seperti Ayub mempersalahkan Tuhan, betapa mujur orang fasik, kenapa Engkau memperlakukan aku seperti ini, dia membenarkan dirinya. Kadangkala kita seperti itu, saya sudah tergembala, sudah pertahankan pengajaran yang benar, sudah melayani Tuhan, kenapa saya diperlakukan seperti ini Tuhan! Tuhan dipersalahkan. Juga menyalahkan sesama, begitu dia berhasil dia sudah tidak perhatikan saya!

 

Sikap yang benar adalah mengucap syukur. Kita mau menerima perjamuan suci. Kita terima perjamuan supaya kita tetap kuat dan taat dalam menghadapi sengsara. Jangan cepat-cepat, jangan buru-buru, nikmati saja.

 

Hamba Tuhan pelayan Tuhan seperti hisop. Fungsinya apa? Hisop diambil untuk mengambil darah anak domba Paskah, kemudian darahnya disapukan pada ambang atas dan tiang pintu orang Israel supaya malaikat maut tidak masuk di situ membunuh anak sulung. Hisop dicelup dalam darah. Kita hamba Tuhan pelayan Tuhan sudah melayani Tuhan masih harus dicelup dalam darah, nikmati itu. Tetapi dengan kita mau dicelup dalam darah, terjadi kelepasan. Bangsa Israel lepas dari Mesir. Kalau tidak ada peranan hisop, tidak keluar dari Mesir.

 

Waktu Yesus di kayu salib juga ada hubungan dengan hisop. Hisop dicelupkan ke dalam anggur asam lalu diberikan ke mulut Yesus. Jadi hamba Tuhan pelayan Tuhan ada kaitannya dengan salib. Kita sudah melayani, kalau diizinkan mengalami salib nikmati, mengucap syukur saja. Dengan kita mengucap syukur ada hasilnya.

II Korintus 4:16-17

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

 

Kita dibaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sama mulia dengan Yesus, layak menjadi Mempelai WanitaNya. Sesungguhnya inilah upah kita! Jadi ketika kita diperhadapkan dengan pengalaman salib ada upah menanti kita! Upahnya apa? Kita dibaharui! Terus diubahkan. Hamba Tuhan itu sampai seperti orang yang dijatuhi hukuman mati, tetapi Paulus berkata sengsara yang dia hadapi justru hiburan bagi jemaat. Jemaat terhibur, berarti saya dilayani oleh hamba Tuhan yang sungguh-sungguh, bukan hamba Tuhan yang mencari keenakan dan kesenangan daging.

II Korintus 1:5-6

1:5 Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.

1:6 Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.

 

Kalau hamba Tuhan dihibur, jemaat lebih terhibur. Jadi jangan iri kalau hamba Tuhan dihibur oleh Tuhan. Kadangkala hamba Tuhan dihibur, Tuhan kirim roda 2, apalagi kalau Tuhan kirim roda 4.

 

Jadi berkat-berkat jasmani itu hanya hiburan saja untuk kami hamba Tuhan, bukan itu yang kami cari. Itu hanya sebagai balas jasa pelayanan imam di kemah pertemuan. Jemaat bisa tidur nyenyak malam-malam. Hamba Tuhan sementara tidurpun masih banyak yang dia pikir, masalah A, masalah B, keluarga ini, keluarga itu, untuk dia gumuli. Tetapi ada upah yaitu keubahan hidup, untuk bisa memiliki Yesus.

 

Yesus sudah rela sengsara di kayu salib untuk menerima upahNya dan upahNya ini dia pertontonkan, itulah mempelai wanitaNya.  

Yesaya 62:5,11

62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

62:11 Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

 

Yesus sengsara, mati di kayu salib, upahNya ada bersama-sama denganNya, itulah bapak ibu kita sekalian yang dibentuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Sengsara yang kita hadapi sekarang ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang Tuhan sediakan. Ada sukacita yang tidak terkatakan ganti dukacita dan sengsara yang kita alami di dunia ini.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar