Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 14:12-13
14:12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
14:13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."
Perikopnya pemberitahuan tentang penghakiman. Jadi penghakiman dan penghukuman sungguh-sungguh pasti akan terjadi. Tetapi Tuhan memberikan cara kepada kita supaya jangan kita dihakimi dan dihukum. Makanya diberikan pemberitahuan. Sebelum Tuhan menjatuhkan hukuman lebih dulu Tuhan beritahukan supaya jadi peringatan bagi kita supaya menghindar dari penghukuman. Kalau penghukuman masih kena pada kita itu karena mengabaikan pemberitahuan dari Tuhan. Pemberitahuan dari Tuhan itu lewat Firman yang dibukakan rahasianya, itu mengungkap apa yang akan terjadi dan pasti terjadi. Juga mengungkap segala dosa salah kita supaya kita bisa memperbaikinya.
Di sini cara Tuhan supaya kita tidak dihakimi dan dihukum disebut pada ayat 12.
1. Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, artinya memiliki pengharapan kepada Tuhan.
I Yohnaes 3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Ketekunan orang kudus sama dengan kita harus punya pengharapan kepada Tuhan Yesus yang akan datang kedua kali.
2. Menuruti perintah Tuhan.
Yohanes 14:15
14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Jadi menuruti perintah Tuhan artinya memiliki kasih kepada Tuhan dan kepada sesama.
3. Memiliki iman kepada Yesus.
Kalau disimpulkan untuk luput dari penghakiman dan penghukuman Tuhan maka kita harus mengalami peningkatan rohani yaitu memiliki iman, pengharapan dan kasih yang terus meningkat sampai sempurna!
Untuk menyambut Yesus harus punya iman, pengharapan dan kasih, yang terbesar adalah kasih. Sekarang kita masih melihat Yesus secara samar-samar, belum melihat muka dengan muka. Karena kita punya iman, punya pengharapan, punya kasih maka kita bisa menyambut Dia. Jadi Tuhan yang kita sembah dan kita nanti bukan Tuhan yang abstrak yang tidak jelas, tetapi Tuhan yang nyata. Makanya kita beriman kepadaNya, kita punya pengharapan menyambut dia dan kita mengasihi Dia sebagaimana Dia mengasihi kita.
I Korintus 13:12-13
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Dalam Wahyu 13:14 iman, pengharapan dan kasih menghasilkan kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi dan dibatasi oleh apapun bahkan oleh maut sekalipun. Makanya dikatakan berbahagia yang mati di dalam Tuhan karena dia punya iman, harap dan kasih, tidak bisa dibatasi bahkan oleh maut sekalipun.
Praktek meningkatkan rohani = meningkatkan iman, pengharapan dan kasih sampai sempurna adalah tekun dan meningkat dalam doa penyembahan. Secara pribadi doa 1 jam sehari, tambah doa puasa, tambah doa semalaman. Setiap rohani meningkat pasti ada kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun.
Markus 9:2-5
9:2 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,
9:3 dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.
9:4 Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.
9:5 Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
Yesus naik ke gunung untuk berdoa, Yesus mengajak Petrus, Yakobus dan Yohanes. Ini peningkatan rohani. Disebut 6 hari kemudian. 6 angka daging. Sesudah 6 hari artinya lepas dari daging. Doa penyembahan ini untuk melepaskan kita dari kedagingan sehingga rohani kita meningkat dan ada kebahagiaan Sorga yang tidak bisa dipengaruhi, tidak bisa dibatasi oleh apapun bahkan oleh maut.
Petrus bicara pengharapan. Yakobus bicara iman. Yohanes bicara kasih, surat 1 2 3 Yohanes menceritakan tentang kasih Tuhan. Yakobus yang dibawa ke atas gunung adalah rasul Yakobus, bukan Yakobus yang menulis surat Yakobus.
Galatia 1:19; 2:1,9
1:19 Tetapi aku tidak melihat seorang pun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.
2:1 Kemudian setelah lewat empat belas tahun, aku pergi pula ke Yerusalem dengan Barnabas dan Titus pun kubawa juga.
2:9 Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat;
Kenapa Yakobus yang dipenggal itu menggambarkan iman? Karena dia murid yang pertama mati karena iman kepada Yesus.
Doa penyembahan proses perobekan daging sampai daging tidak bersuara lagi, menghasilkan kebahagiaan Sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun. Orang meninggal yang punya iman, pengharapan dan kasih disebut bahagia.
Kebahagiaan Sorga dikaitkan dengan kemah. Bicara kemah mengingatkan kita pada kemah suci atau Tabernakel. 3 kemah menunjuk 3 ruangan Tabernakel yaitu halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci. Cocok dengan 3 orang yang bercakap-cakap di atas gunung.
1. Kemah untuk Musa. Musa menunjuk halaman atau wilayah kebenaran
2. Kemah untuk Elia. Elia menunjuk ruangan suci, wilayah kesucian.
3. Kemah untuk Yesus. Yesus sempurna, menunjuk ruangan maha suci, wilayah kesempurnaan.
Ini 3 kebahagiaan sorga yang bisa kita miliki lewat meningkatkan rohani kita.
1. Halaman Tabernakel, daerah kebenaran. Apa kebahagiaan di halaman Tabernakel? Berbahagia orang benar.
Yesaya 3:10
3:10 Katakanlah berbahagia orang benar! Sebab mereka akan memakan hasil pekerjaannya.
Kalau tidak benar, tidak berbahagia. Kenyataannya tidak ada orang benar di dunia ini.
Roma 3:10, 23-24
3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Semua orang sudah berbuat dosa. Bahkan pemazmur mengatakan aku dikandung di dalam dosa.
Mazmur 51:7
51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Manusia berdosa sudah kehilangan kemuliaan Allah, berarti kehilangan kebahagiaan sorga. Betapa bahagianya Adam dan Hawa sebelum jatuh dalam dosa, mau makan apa saja bisa, tidak ada permusuhan dengan binatang-binatang. Begitu jatuh dalam dosa mereka kehilangan kebahagiaan, suasana berkat jadi kutuk.
Sehebat apapun manusia di dunia ini tidak ada yang bisa membenarkan dirinya, tidak ada yang bisa memperdamaikan dosanya sendiri. Yesus adalah Allah yang lahir menjadi manusia, hanya Yesus satu-satunya manusia yang tidak berdosa. Dia mati di kayu salib dan oleh darahNya kita dibenarkan dengan cuma-cuma. Cuma-cuma di sini artinya kita tidak bisa bayar.
Proses menerima kebenaran:
a) Percaya atau iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Jangan ada pegangan-pegangan yang lain, jangan ada kepercayaan lain. Tetapi banyak orang Kristen masih punya kepercayaan lain. Sebagai contoh percaya kalau anak lewat di kubur lalu demam itu ditegur setan karena tidak permisi. Yang lain lagi hitung-hitung tanggal, hitung-hitung hari baik.
Percaya Yesus lewat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus, bukan karena melihat. Itu berarti masuk pintu gerbang.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
b) Mulut mengaku dosa. Seandainya Adam dan Hawa mengaku dosa, kita tidak dikutuk di dunia ini, masih hidup bahagia di taman Eden. Tetapi karena ketika mereka jatuh dalam dosa tidak mau mengaku, malah saling memperdayakan, sampai salahkan Tuhan, salahkan setan sehingga diusir dari taman Eden. Tuhan tanya ‘Adam apa yang kau perbuat’ seharusnya dia langsung mengaku saya salah sudah makan buah yang dilarang. Tetapi dia berkata perempuan yang Kau tempatkan di sisiku, dia yang memberikan buah maka ku makan. Adam salahkan isterinya, dia salahkan juga Tuhan. Tuhan tanya kepada Hawa ‘apa yang kau perbuat’. Ular ini yang memperdaya aku. Seringkali kita begitu, sudah salah lalu ketika ditanya malah salahkan orang lain, ini gara-gara dia, Firman Tuhan tidak masuk akal, setan yang cari gara-gara, sampai setan disalahkan.
Mari kita bertobat, mengaku dosa karena dorongan Firman. Jangan karena terpojok! Ingat Akhan, dia mengaku dosa tetapi karena sudah terpojok. Kumpul semua orang Israel, dibuang undi kena suku Yehuda, dibuang undi lagi kena keluarga Sabdi, Karmi, sampai kena Akhan. Yosua bertanya apa yang kau perbuat. Akhan mengaku, aku berbuat salah, aku mencuri barang-barang yang dikhususkan, ada di kemahku bagian dalam. Bukannya dapat pengampunan, bukannya bahagia. Tetapi Yosua berkata karena kamu sudah mencelakakan bangsa Israel, Tuhan juga akan mencelakakanmu. Langsung Akhan dibawa bersama isteri, anaknya, ternak-ternaknya, dibawa di lembah Akhor, dilempar dengan batu, dibakar habis. Itu kalau pengakuan karena dipojokan, karena sudah dipaksa, bukan dorongan Firman, tidak bahagia!. Kalau mengaku karena dorongan Firman itulah menghasilkan kebahagiaan, itulah mezbah korban bakaran. Dulu bangsa Israel begitu sadar akan dosanya, mereka bawa lembu sebagai korban pendamaian, mereka bawa kambing domba, burung merpati dan burung tekukur sebagai korban penghapus dosa, korban penebus salah. Kita tidak perlu lagi bawa itu, sudah ada salib Yesus. Tinggal datang pada salib Yesus mengaku dosa kita.
Setelah diampuni jangan diulangi, sungguh-sungguh bertobat, mati terhadap dosa, tidak mengulangi dosa lagi.
Roma 10:9-10
10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
c) Lahir baru lewat baptisan air (bejana pembasuhan) dan baptisan Roh Kudus (pintu kemah). Kapan kita dibaptis? Apakah sudah dipenuhkan Roh Kudus atau belum.
Yohanes 3:5
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Kalau sudah digerakan oleh Tuhan lewat dorongan Firman, jangan ditahan-tahan. Orang tua jangan paksa anaknya untuk dibaptis, arahkan saja. Biar Firman yang bekerja untuk mendorong dia bisa lahir baru.
Apa bukti bahwa kita sudah lahir baru?
I Korintus 5:8
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Buktinya ragi dosa dibuang, tidak mau lagi berbuat dosa, kita hidup dalam kemurnian dan kebenaran. Murni itu tidak mau campur-campur lagi dengan dosa, betul-betul menjaga pergaulan dengan batas kemurnian dan kebenaran. Hasilnya kalau kita hidup dalam kemurnian dan kebenaran:
a) Mazmur 37:25-26
37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Hasil pertama kita tidak pernah ditinggalkan Tuhan. Sahabat mungkin meningggalkan kita, keluarga mungkin meninggalkan kita, kerabat dan relasi meninggalkan, tetapi Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Kadangkala kita takut ditinggalkan sesama karena kita pertahankan kebenaran, apalagi kalau sudah dikatai ‘kamu ini merasa paling benar sendiri’. Akhirnya ikut apa maunya teman, apa maunya keluarga yang tidak benar, jangan! Kita ikuti maunya orang yang tidak benar, tetapi kita malah ditinggalkan Tuhan, itu lebih ngeri! Ingat waktu Yesus di kayu salib, apa yang Dia serukan? Eloi, Eloi Lamasabakhtani, artinya AllahKu, AllahKu mengapa Engkau meninggalkan Aku? Seruan Yesus di kayu salib itu seruan kita orang berdosa, betapa ngerinya kalau Tuhan meninggalkan. Makanya pertahankan kebenaran, terserah orang mau bilang apa, Tuhan tidak pernah tinggalkan.
Tetap bertahan, sekalipun dibilangi apa terserah orang itu. Bagi saya omongan orang tidak membawa kepada keselamatan. Yang membawa saya pada keselamatan hanyalah Yesus. Jadi bagi saya lebih baik dengar suara Yesus dari pada suara orang. Biar saya ditinggalkan teman yang penting Tuhan tidak pernah meninggalkan. Kalau Tuhan tidak meninggalkan kita, ada bonus yaitu berkat Tuhan sampai ke anak cucu.
b) Mazmur 32:1-2
32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
Hasil kedua berbahagia. Kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun. Di dunia ini apa yang orang cari? Cari berkat, omong kosong kalau bilang tidak butuh uang. Kemudian orang butuh kebahagiaan, makanya destinasi wisata semakin ramai karena orang butuh kebahagiaan. Orang mencari kebahagiaan di dunia, tetapi kebahagiaan semu, hanya sementara, yang ada hanya penderitaan dan air mata. Tetapi kepada kita sudah Tuhan tawari kebahagiaan dan berkat. Asalkan mau hidup baru, percaya, bertobat, lahir baru maka kita diberkati dan bahagia.
2. Ruangan suci, daerah kesucian. Apa kebahagiaan di ruangan suci? Berbahagia orang suci.
Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Kesucian adalah buah kebenaran yang telah diuji. Di mana tempat kita disucikan? Dalam ruangan suci, kandang penggembalaan. Di situ ada 3 macam alat, menunjukan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
a) Meja roti sajian, ketekunan dalam pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita disucikan oleh Yesus Anak Allah lewat Firman pengajaran yang benar dan kurbanNya
b) Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita disucikan oleh Allah Roh Kudus.
c) Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita disucikan oleh Allah Bapa di dalam kasihNya.
Kita manusia terdiri dari 3 bagian yaitu tubuh, jiwa dan roh. 3 macam alat adalah sarana untuk kita disucikan oleh Allah Tritunggal sehingga tubuh, jiwa dan roh kita disucikan secara terus menerus.
Kebenaran belum cukup, wilayah halaman itu belum cukup. Sekarang kita bahagia, tetapi kalau antikristus berkuasa masih bisa diinjak-injak. Makanya perlu meningkat, masuk ruangan suci dalam wilayah kesucian.
Amsal 12:26
12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
Kalau kita sudah hidup benar, pasti tergembala, tidak usah dipaksa-paksa. Kalau hidup benar pasti cari penggembalaan dan Tuhan akan bawa pada penggembalaan yang tepat. Tuhan lihat pergumulannya untuk bertahan hidup benar, bekerja yang benar, sekolah yang benar, pertahankan nikah yang benar, Tuhan pasti arahkan masuk dalam penggembalaan yang benar. Tidak mungkin Tuhan arahkan pada penggembalaan yang salah hanya untuk dirusak.
Mari kita tergembala pada penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang sehat. Makanya tergembala itu digambarkan seperti ranting-ranting yang melekat pada 1 pokok anggur yang benar. Bukan 2, 3 atau lebih. Artinya tergembala itu bukan pada manusia, bukan pada organisasi. Kalau tergembala pada manusia berarti banyak pokoknya. Di sini ada berapa manusia, kalau semua ini menjadi pokok, berarti ada berapa pokoknya. Organisasi di Indonesia saja ada berapa. Tergembala itu pada satu pokok anggur yang benar, itulah Yesus, Firman pengajaran yang benar
Yohanes 15:1-3
15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Jika kita tergembala jangan lihat pokok yang lain tetapi lihatlah pokok yang benar, itulah Yesus, Firman pengajaran yang benar. Kalau penggembalaan menampilkan pokok yang benar, jemaat tidak akan bingung. Misalkan dimutasi ke daerah mana, di situ ada penggembalaan yang benar, dia bisa tergembala di situ. Karena tidak ada pokok di tempat-tempat tertentu maka supaya jemaat tidak terlantar, dibukalah ibadah online. Memberi kesempatan kepada jemaat untuk tetap tergembala pada pengajaran yang sehat dan benar. Bukan lihat organisasinya tetapi lihat pengajarannya.
Tanda-tanda pengajaran yang benar:
a) Dikatakan oleh Yesus. Kita percaya ayat dalam Alkitab adalah perkataan Yesus, jadi dikatakan oleh Yesus artinya dibukakan rahasianya oleh Tuhan, bukan ditafsirkan. Ayat yang satu diterangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Alkitab ini satu kesatuan, jadi tidak bisa kita cuplik satu ayat lalu langsung diartikan seperti itu saja tetapi diterangkan ayat lain dalam Alkitab. Ini tidak bisa dipelajari pada sekolah manapun, hanya dibawah kaki Tuhan, ilham Tuhan, Tuhan yang tunjukan.
Banyak cibiran dan ejekan kepada kami dalam penyajian Firman ayat menerangkan ayat. Yang seringkali diejekan kepada kami adalah pendeta cocoklogi, ayat cuma dicocok-cokan. Kalau mencocokan ayat dengan pikiran sendiri, tidak akan nyambung. Tetapi kalau Roh Kudus yang pimpin pasti nyambung dari ayat pertama sampai ayat terakhir.
b) Dikaitkan dengan anggur. Yesus adalah pokok anggur yang benar. Anggur ada kaitannya dengan nikah. Dalam pesta nikah di Kana yang dibutuhkan di situ air anggur. Jadi tanda pengajaran yang benar adalah berani menampilkan nikah yang salah yang bisa diperbaiki.
Tidak ada orang yang mulus-mulus hidupnya. Ada yang datang sudah menikah, ada yang belum menikah, masing-masing punya hidup lama yang salah, hidup lama yang tidak baik, termasuk nikah. Ketika datang dalam penggembalaan, itu semua diperbaiki. Seperti perempuan Samaria, dia datang dalam keadaan nikah yang sangat salah, tetapi diperbaiki oleh Yesus.
Jadi tugas kami hamba Tuhan kalau ada jemaat datang karena nikahnya rusak, jangan ditolak. Dia datang untuk diperbaiki, itulah pengajaran. Jangan mengaku pengajaran tetapi tidak mau memperbaiki nikah. Justru pengajaran itu memperbaiki nikah yang salah supaya bisa dibawa pada nikah yang sempurna. Kalau pertahankan yang salah dia tidak akan tahan menerima pengajaran. Tetapi kalau dia mau diperbaiki, dia bisa menerima Firman pengajaran yang benar.
Sehancur apapun nikah kita masih bisa diperbaiki oleh Firman pengajaran, tinggal mau buka hati atau tidak. Yang sudah benar jangan tiru yang salah! Yang salah jangan diusir, biar tergembala, biar diperbaiki. Kita yang sudah benar jangan ikut yang salah, sama-sama diperbaiki supaya sama-sama bisa berhasil menyambut Yesus waktu Dia datang kembali.
Begitu penggembalaan yang sehat seperti yang diteladankan oleh Yesus. Kalau membaca Yohanes pasal 4 Yesus berbicara baik kepada perempuan Samaria, yang ketus malah perempuan itu. Seringkali di gereja lain, jemaat datang memohon-mohon yang ketus malah gembalanya. Seharusnya gembala tampil dengan lembut menghadapi orang seperti itu. Memang waktu disampaikan Firman dia jawab dengan ketus. Tetapi kalau disampaikan dengan kelembutan, dengan kesabaran dan dengan kasih, dia tertolong.
II Timotius 2:22-25
2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
2:23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
2:25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
Tugas kami hamba Tuhan menyampaikan pengajaran supaya yang salah diperbaiki. Kita yang sudah benar jangan ikut yang salah, bertahan dalam kebenaran.
c) II Korinntus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Diberitakan dengan maksud murni untuk menolong. Bukan mencari keuntungan, cari duit. Sekarang ini jualan paling laku itu adalah jualan Firman karena orang Indonesia ini betul-betul mabuk agama. Khotbah pendeta sekarang ditarif! Yang benar diberitakan dengan maksud murni, bukan untuk mencari keuntungan jasmani. Itulah sebabnya saya belajar dari guru, dari bapak gembala, kalau pelayanan keluar kenapa tidak ada kolekte. Karena menjaga jangan ada maksud yang lain. Dalam kitab Wahyu dikatakan mari yang haus, minumlah secara cuma-cuma. bukan berarti kalau menjalankan kolekte itu salah, sebab Alkitab mengatakan orang yang melayani di mezbah itu hidup dari mezbah. Tetapi saya baca Paulus berkata aku tidak menggunakan hakku, itu yang saya pelajari. Betul-betul belajar untuk memberitakan Firman dengan maksud murni.
d) Markus 6:30
6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
Kisah Para Rasul 1:1
1:1 Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,
Apa yang disampaikan itu juga yang telah dilakukan. Dipraktekan oleh pembicara baru diajar. Jadi sidang jemaat bisa menilai sendiri, bagaimana nikah saya, bagaimana tahbisan saya, bagaimana perilaku saya. Kalau apa yang saya sampaikan tidak cocok dengan hidup saya, jangan mau digembalakan di sini, rugi! Tidak melakukan Firman itu penipu. Kalau gembala tidak melakukan Firman, berarti penipu ulung. Lalu untuk menutupi kesalahannya dia berkata jangan lihat saya, lihat saja Firman.
I Yohanes 2:4
2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.
Hamba Tuhan tidak praktek Firman lalu mengajarkan, itu penipu ulung. Dia tipu dirinya, dia tipu jemaat, kasihan jemaat.
Ini tanda pengajaran yang benar. Kalau kita praktekan kita disucikan, kita pasti bahagia. Bahagia orang yang suci hatinya. Jadi penyucian pertama mulai dari hati, ini penentu kebahagiaan, hatinya lebih dulu disucikan. Karena hati ini adalah gudangnya dosa. Kalau tidak disucikan maka dosa yang ada di dalam gudang itu nanti dikeluarkan. Keluar lewat perkataan, keluar lewat perbuatan. Makanya gudangnya harus dibersihkan dulu supaya perkataannya baik, perbuatannya baik, nikahnya baik. Boleh dilihat dalam Matius pasal 5, penyucian dimulai dari mana? ‘Kalau kau melihat perempuan dan mengingininya’ keinginan ini yang disucikan. Baru tangan, mata, semua disucikan.
Matius 5:28
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Ini yang ada di hati:
Markus 7:21-23
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Kadangkala ayat ini jadi polemik, ayat ini dipertengkarkan. Makanya saya mau sampaikan ini, supaya kita tidak ribut soal jumlah dosa yang ada di dalam hati. Markus pasal 7 dalam Tabernakel terkena meja roti sajian. Di atas meja itu ada 12 roti. Kalau ditinjau dari roti sajian maka kita akan menghitung 12 dosa yang ada di hati. Meja itu menggambarkan hati dan pikiran. Itu sebabnya ada 12 keinginan najis dan keinginan jahat dalam hati yang harus disucikan.
Sekarang roti sajian dan korban curahan di atasnya menunjuk Yesus Anak Domba Paskah yang tersembelih. Anak Domba Paskah dikurung tanggal 10 dan disembelih tanggal 14. Kalau dikaitkan dengan Markus pasal 7 ada 14 dosa yang harus disucikan, ditambah dengan kemunafikan pada ayat 6.
Markus 7:6
7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Jadi jangan bingung hanya soal angka 12 dengan angka 14. Kadangkala cuma karena angka 12 dan 14 ini jadi ribut, menuduh yang lain menyimpang, sesat! Yang mau ditekankan itu ditinjau dari sudut mana. Dan yang paling penting apa yang mau disucikan, bukan angka 12 atau 14 itu.
Semua benar, semua saling menguatkan, tidak ada yang menyimpang. Hanya 12 dan 14 yang dipersoalkan tetapi dalam hatinya tidak ada penyucian, hatinya tetap bebal, keinginan jahat dan najis masih ada. Ayo sekarang kita berpikir yang dewasa. Yesus sudah mau datang, hindarilah persoalan yang dicari-cari, hanya menimbulkan pertengkaran.
Keinginan jahat mengarah pada keinginan akan uang, membuat kikir dan serakah. Keinginan najis mengarah pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Ini disucikan, bahagia orang disucikan. Kenapa hati lebih dahulu disucikan? Sebab dimana hartamu berada di situ hatimu berada. Firman itu adalah harta sorga, hati disucikan oleh Firman yang adalah harta sorga. Jadi kalau hati disucikan, hati kita selalu tertuju pada kerajaan sorga, Yerusalem Baru.
II Timotius 1:14
1:14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
Apa itu harta yang indah?
II Timotius 1:13
1:13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
Pengajaran sehat itu harta. Kalau hati disucikan maka hati kita melekat pada kerajaan sorga. Hati suci maka mata terang.
Matius 6:21-22
6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
Coba kalau tengah malam lalu tiba-tiba mati lampu, apalagi sedang nonton acara favoritnya, begitu mati lampu perkataan yang keluar ‘huu’ tetapi begitu menyala lampu ‘haaa’ hatinya bahagia. Hati suci, mata suci, maka mata memandang apa? Memandang ladang Tuhan.
Yohanes 4:35
4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
Tidak usah dipaksa, tidak usah disuruh, sudah mau melayani Tuhan. Melayani dalam bidang apa saja, tidak harus jadi anggota paduan suara semuanya. Masing-masing pelayanan dikerjakan didorong oleh Firman. Hati suci, mata suci, memandang ladang Tuhan, kita bisa melayani Tuhan, dipakai sampai garis akhir.
3. Ruangan maha suci. Apa kebahagiaan di ruangan maha suci? Berbahagia orang yang menderita tanpa dosa bersama dengan Yesus. Kalau kita tidak berbuat dosa lalu dicaci maki, diizinkan sengsara, nikmati saja, ini penyucian terakhir untuk saya.
I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Jangan heran kalau kita sudah hidup benar, tergembala, sudah melayani lalu datang ujian. Bahagia, jangan marah, nikmati. Kenapa kita bahagia? Karena ada roh kemuliaan, Roh Kudus dicurahkan kepada kita. Roh Kudus adalah potensi Sorga. Akan berbeda pelayanan kita kalau menikmati pengalaman salib, Roh Kudus dicurahkan. Berbeda dengan orang yang tidak mau salib, kita akan lebih melejit dalam pelayanan.
Kalau ada pengalaman salib, Roh Kudus dicurahkan kepada kita. Kegunaan Roh Kudus:
a) Yohanes 16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Roh Kudus sebagai roh penghibur. Daging ini tidak mampu. Siapapun dia tidak akan mampu menghadapi salib. Ingat Elia, menghadapi tantangan apa yang dia katakan? Cukuplah Tuhan, aku tidak lebih baik dari nenek moyangku, ambillah nyawaku. Elia tidak mampu, tetapi Roh Kudus memberikan kekuatan, menghibur dia. Saat kita dalam keadaan terjepit, keadaan dihempaskan, keadaan dianiaya, keadaan ditinggal sendiri, ada Roh Kudus, Roh Penghibur. Roh Kudus memberi kebahagiaan di tengah-tengah sengsara.
b) Roh Kudus sebagai roh penolong. Penderitaan kita tidak akan selamanya, akan diselesaikan oleh Roh Kudus. Kita tinggal diam dan tenang, Tuhan yang berperang ganti kita. Jangan kita yang mau urus sendiri, saya yang mau selesaikan, saya mau perangi, saya mau telpon dia!. Diam tenang, maka Roh Kudus akan menolong.
Yohanes 14:16
14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
Wahyu 2:10
2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Jemaat Smirna hanya menderita 10 hari. Jadi ada batas waktunya, tidak selamanya. Diizinkan sakit, ada waktunya Tuhan menyembuhkan. Diizinkan sengsara, dihempaskan dan lain-lain, ada batas waktunya. Mungkin dipenjara, ada batas waktunya.
c) Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Roh Kudus membaharui. Semakin diperhadapkan dengan sengsara, Roh Kudus membaharui, terus dibaharui sampai kita sama mulia seperti Yesus, sempurna seperti Yesus. Dibalik sengsara ada kemuliaan, dibalik salib ada kemuliaan, kita dipermuliakan selama-lamanya bersama Yesus.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar