20160109

Kebaktian Doa, Sabtu 9 Januari 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                  
Yohanes 1:8
1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.

Ini dijawab kembali oleh Yohanes Pembaptis dengan berterus terang.
Yohanes 3:28
3:28 Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.

Yohanes bukan terang itu berarti dia mengatakan “Aku bukan Yesus, bukan Mesias”. Tetapi ada tugas yang dia emban dengan penuh tanggung jawab yakni memberi kesaksian tentang terang itu. Bagaimana dia harus memberikan kesaksian kalau dia tidak tahu siapa itu Yesus. Bagaimana kita mau bersaksi kalau kita tidak mengerti siapa sebenarnya yang kita saksikan itu.

Kalau hanya bersaksi “kemarin dompet saya kosong tetapi pagi ini diisi oleh Tuhan”. Itu adalah kesaksian mentah. Kesaksian seperti itu tidak ada hubungannya siapa itu Yesus. Dahulu Yohanes yang menyampaikan terang itu tetapi di penghujung akhir zaman ini yang bertanggung jawab untuk menyampaikan terang itu adalah kita.

Terlebih dahulu kita harus mengenal pribadi Yesus. Untuk mengenal pribadi Yesus tentu Dia sendiri harus menyatakan diri terlebih dahulu kepada orang yang diutus. Bukan hanya memperkenalkan namaNya tetapi juga maksudNya. Jadi kita harus mengenal pribadi yang mengutus kita berarti kita harus mengenal apa sebabnya kita diutus, harus mengenal tugas.

Di dalam gereja Tuhan secara umum di mana-mana orang mengatakan bersaksi. Memang kita bersaksi, contohnya “puji Tuhan kemarin saya batuk-batuk tetapi setelah berdoa puji Tuhan saya sembuh”. Itu tidak salah tetapi apakah kita mengenal yang menyembuhkan kita dan bagaimana rencanaNya dalam diri kita. Apakah sebatas kita batuk-batuk kemudian berdoa lalu disembuhkan? Tidakkah kita harus mengerti bahwa kita diutus oleh Tuhan dan kenapa mengalami pemulihan dalam hal kesembuhan, apa tujuan Tuhan menyembuhkan kita. Hal ini harus kita pahami sebagai umat Tuhan.

Kejadian 1:2
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Sebenarnya bumi menjadi kosong. Pada ayat satu bumi itu sempurna karena tidak pernah Tuhan menciptakan setengah-setengah. Tetapi antara ayat 1 dan ayat 2 ada selang waktu yang tidak terbilang lamanya. Di situlah kejatuhan Lucifer yang merusak bumi, yang membuat bumi jadi kosong.

Kejadian 1:3-4
1:3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.

Yang mengutus itu punya kuasa memisahkan. Jadi yang diutus berangkat dari perintah Si pengutus untuk menyampaikan bahwa terang itu datang untuk memisahkan. Kalau yang diutus sendiri tidak ada pemisahan antara hidup gelap dan hidup terang tetapi mengaku sebagai pendeta, itu bukan model utusan Tuhan, dia tidak mengerti panggilan.

Utusan Tuhan bergerak dalam bidang terang dan dia tidak akan mengotak atik apalagi terlibat dalam soal kegelapan. Di atas pundak utusan ini Tuhan ingin mendapatkan suatu umat yang layak bagiNya, layak menjadi Mempelai WanitaNya lewat pelayanan utusan. Ini berarti sidang yang dipisah dari gelap untuk datang kepada terang dan tidak lagi beralun-alun,  oleh karena pelayanan hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan yang paham apa itu gelap dan apa itu terang.

Gelap itu dibenci oleh Tuhan. Terang itu adalah kesukaan Tuhan. Olehnya ini kita perlu memperhatikan mulai dari kami. Apakah kami ini utusan Tuhan? Kalau utusan Tuhan tandanya bisa membedakan mana terang dan mana gelap. Jangan seperti Kejadian 1:2, tetapi yang sering ditemukan dalam gereja Tuhan, gelap dan terang ini campur baur, tidak jelas. Olehnya itu Tuhan memulai dengan menciptakan terang untuk memisahkan gelap dan terang.

Yohanes pembaptis paham posisi ini sehingga dalam pelayanan dia tidak peduli, sekalipun orang nomor satu dia berani menegur Herodes karena merampas isteri saudaranya. Walaupun besar resiko baginya tetapi dia tidak peduli. Sebagai hamba Tuhan yang diutus untuk menyampaikan terang maka dia menegur. Ini dibutuh di dalam gereja Tuhan, agar kami yang berdiri di belakang mimbar jangan berkedok, berpura-pura suci dan menyampaikan terang padahal hidup dalam gelap.

Apa yang dibebankan oleh si pengutus kepada yang diutus yaitu demi mendapatkan umat yang layak bagiNya, itu bisa tercapai dan berhasil sebab di atas pundak yang diutus ini Tuhan menaruh mandapat untuk berhasil membawa yang dilayani menjadi Mempelai Wanita untuk dibawa kepada Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Lukas 1:17
1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

Dikatakan dengan roh dan kuasa Elia. Bukan disebutkan Yeremia, Yesaya atau nabi-nabi yang lain. Elia ini melawan roh Izebel. Di akhir zaman ini roh Izebel semakin hebat. Justru di tengah-tengah gerakan Izebel yang menghancurkan gereja Tuhan, tampil utusan Tuhan yang membawa roh Elia untuk melawan roh Izebel. Roh Izebel ini adalah penguasaan wanita dalam gereja.        
Yesaya 3:12
3:12 Adapun umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan memerintah atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat, dan jalan yang kamu tempuh mereka kacaukan!

Umat yang layak bagi Tuhan ini disebut Mempelai Wanita Tuhan. Dulu ada di atas pundak Yohanes Pembaptis tetapi belum terwujud, masih dalam bentuk nubuat. Ini berkelanjutan dan nanti akan terwujud di akhir zaman ini.

Kalau di dalam gereja roh Izebel bekerja lalu tidak ada utusan Tuhan yang paham selera Tuhan untuk mendapatkan sidang jemaat untuk menjadi Mempelai WanitaNya, maka hancurlah kehidupan itu karena digarap oleh Izebel.

Diceritakan dalam kitab Maleakhi.
Maleakhi 3:1
3:1 Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.

Kalau utusan Tuhan ini tidak memanfaatkan waktu dengan maksimal lalu mendadak Tuhan datang sementara pelayanannya belum rampung maka celakalah dia. Kami utusan Tuhan dalam bekerja harus memikirkan secara dominan kesempurnaan gereja. Pikiran hamba Tuhan adalah bagaimana membawa gereja mencapai rohani yang sempurna.

Maleakhi 4:5-6
4:5 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
4:6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Dalam Roma 1:28-32 ada 21 daftar dosa di akhir zaman. Dosa yang ke-17 adalah dosa tidak taat kepada orang tua.
Roma 1:30
1:30 Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua,
Salah satu tujuan orang yang diutus itu untuk memulihkan hati bapa kepada anak dan hati anak kepada bapa. Ada dua orang tua kita di dalam dunia.
Efesus 6:1-3
6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

1.      Orang tua pertama adalah gembala sidang jemaat. Walaupun gembala itu muda dan ada jemaat yang lebih tua, tetap gembala itu adalah bapa rohani dari sidang jemaat.
2.      Yang kedua adalah orang tua jasmani. Tuhan taruh pada urutan kedua.

Yang mau Tuhan pulihkan lewat pelayanan Yohanes Pembaptis, lewat pelayanan utusan yang membawa roh dan kuasa Elia adalah untuk memulihkan hubungan gembala dan jemaat. Gembala adalah bapa dan jemaat adalah anak. Yang ditaruh pada urutan pertama pelayanan Yohanes Pembaptis itu adalah menampilkan orang tua yang namanya gembala.

Gembala ini dilantik oleh Tuhan setelah pengalaman Yesus mati dan bangkit. Jadi jabatan gembala seharga korban Kristus. Gembala sebagai utusan Tuhan bagi jemaat dan bekerja dalam roh dan kuasa Elia, dia harus mengerti apa tugasnya dan bagaimana menghentar jemaat supaya menjadi umat yang layak bagiNya.

Kalau ini ada dalam pribadi seorang gembala maka tentu gembala ini paham apa sarananya. Ada sarana yang tidak boleh dilewatkan oleh gembala untuk mempersembahkan sidang jemaat yang layak bagi Tuhan. Kalau jemaat mau mengikuti arahan-arahan dari gembala yaitu bapa yang mengerti pola ibadah maka jemaat itu pasti berhasil. Itulah keberhasilan gembala.

Yohanes 21:6-7
21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.

Yang peka terhadap penampilan Tuhan Yesus adalah rasul Yohanes. Salah satu ciri seorang utusan Tuhan adalah peka terhadap penampilan Tuhan, entah subuh, siang hari, malam hari dia harus peka terhadap penampilan Tuhan. Petrus kalah gerak, mustinya dia lebih peka sebab dia lebih tua sedangkan Yohanes lebih muda.

Yohanes 21:8
21:8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.

Yang pertama peka adalah Yohanes, yang kedua Petrus, yang 5 lainnya sibuk dengan berkat. Andai kata mereka juga peka maka mereka akan terjun dan bertemu dengan Tuhan Yesus.

Yohanes 21:9-14
21:9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.
21:10 Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
21:12 Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
21:13 Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.
21:14 Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.

Petrus diangkat menjadi gembala setelah mereka menangkap 153 ekor ikan
100 adalah panjangaTabernakel.
50 adalah lebar Tabernakel.
3 adalah tingkatan Tabernekal yaitu halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci.

Di dalam penggembalaan, untuk memulihkan hati bapa kepada anak dan untuk memulihkan hati anak kepada bapa, tidak ada sistem lain selain selain kita ada pada sistem Tabernakel. Bisa saja orang menggebu-gebu dan hancur hati tetapi tanpa pola Tabernakel, dia tidak akan berhasil. Makanya jangan dihina, jangan diolok, jangan dikatakan ortodoks, semua alat ini ada di sorga. Penggembalaan itu dikaitkan dengan ini berarti terkait dengan Sorga. Di luar pola Tabernakel ini tidak akan berhasil dan hanya membawa jemaat ketemu antikristus. Kedatangan Yesus sudah dekat tetapi di dahului dengan 3,5 tahun aniaya antikristus menguasai seluruh dunia. Ketika itu Tuhan tidak mau campur tangan sebab Tuhan Yesus sudah bersama dengan gerejaNya yang layak bagi Dia yang diterbangkan di padang belantara jauh dari mata ular.
Wahyu 12:14 (Terjemahan lama)
12:14 Maka dikaruniakanlah kepada perempuan itu kedua sayap burung nasar yang besar itu, supaya ia dapat terbang ke padang belantara kepada tempatnya, yaitu tempat ia dipeliharakan di dalam satu masa dan dua masa dan setengah masa lamanya, jauh daripada mata ular itu.

Ini sistem dari Tuhan, jangan kita rubah. Orang lain banyak yang merubah tetapi apa yang sudah saya terima dari pendahulu saya tidak mau rubah dan saya sudah nikmati. Kalau ada yang merubah itu terserah dia tetapi resikonya besar.

Yohanes Pembaptis datang dan memperkenalkan Yesus dengan sistem Tabernakel. Mulai dari memperkenalkan Yesus sebagai Tuhan (pintu gerbang Tabernakel), Yesus Anak Domba Allah (Mezbah korban bakaran), Yesus dibaptis (bejana pembasuhan), Yesus pembaptis Roh Kudus (pintu kemah) dan Yohanes memperkenalkan sampai Yesus sebagi Mempelai Laki-laki Sorga yang ada di ruangan maha suci. Begitu sistematis Yohanes Pembaptis menerangkan tentang Yesus mulai dari pintu gerbang sampai ruangan maha suci.

Waktu Petrus berkhotbah di Yerusalem, secara sistematis dia menunjuk mulai dari pintu gerbang sampai ruangan maha suci. Ini pola, ini cara dan di sinilah sistem penggembalaan itu, jangan kita rubah. Kalau beribadah di luar sistem ini, bukan berarti tidak masuk sorga tetapi harus melewati siksaan antikristus dulu, tidak bisa disebut istri Anak Domba Allah.

Kalau tahan menghadapi aniaya antikristus bisa masuk sorga. Tetapi kalau menerima cap 666 di dahi dan di tangan kanan maka silahkan masuk neraka. Bukan itu tujuan Tuhan memanggil kita.

Sebagai utusan Tuhan maka rasul Petrus, rasul Paulus dan orang-orang yang menjadi penerus secara estafet sampai pada estafet yang terakhir yaitu kami-kami inilah yang akan menghentar jemaat sampai pada finish. Kami di penghujung akhir zaman ini adalah pemegang estafet yang terakhir yang akan mewujudkan gereja sebagai sidang jemaat yang layak bagi Tuhan.

II Korintus 4:1
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.

Utusan ini adalah kepercayaan Allah dan dia menerima kepercayaan ini. Sebagai utusan Allah mereka tidak tawar hati. Mengapa dikaitkan tidak tawar hati? Sebab utusan Tuhan itu seperti tawanan Tuhan, keinginan dagingnya dipepeti. Hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan gerakkannya tidak asal, ruang geraknya tidak bebas.

Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

Jangan keluar dari tempat kudus, hamba Tuhan harus selalu ada di ruang kudus artinya dia harus selalu menjaga kekudusan. Kalau mengatakan ada urapan Allah ada di atas kepalanya maka dia selalu ada dalam kesucian, dia tidak akan mengerjakan sesuatu yang cemar. Secara daging memang tersiksa.

II Korintus 4:2
4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.

Menolak perbuatan tersembunyi yang memalukan artinya hamba Tuhan itu tidak dijumpai perbuatan-perbuatan yang tersembunyi, kalau ada bujuk rayu hal itu pasti ia tolak karena dia tahu dia adalah utusan Tuhan.

Hamba Tuhan yang merasa dirinya ditawan Tuhan maka dia adalah pemberian Tuhan kepada jemaat. Kalau hamba Tuhan itu tidak merasa dirinya ditawan, maka dia adalah pemberian dirinya sendiri, bukan pemberian Tuhan.
Efesus 4:8
4:8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."

Hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan yang akan mempersembahkan umat yang layak bagi nama Tuhan nanti, adalah orang-orang yang seperti kondisi ini yaitu ditawan oleh Tuhan. Lebih baik Tuhan yang tawan kita dari pada iblis yang tawan kita. Kalau Tuhan yang menawan maka setelah selesai pekerjaan di dunia ini maka kita bersama dengan Dia ada dalam kerajaan Sorga kekal selama-lamanya. Kalau iblis yang menawan maka orang itu akan bersama iblis ada dalam tawanan di neraka kekal selamanya.

Tawanan inilah yang diberikan Tuhan kepada kita. Tawanan ini adalah jabatan nabi, jabatan rasul, ada jabatan penginjil, ada jabatan gembala dan ada jabatan guru. Kalau seseorang mengatakan dia memiliki salah satu jabatan ini misalnya penginjil, tetapi dia tidak merasa seperti ditawan dan terlalu bebas maka itu berbahaya. Itu berarti dia bukan tawanannya Tuhan. Dikuatirkan malah umat yang dirugikan. Saya tidak ingin jemaat yang ada ini, oleh karena ulahku mereka dirugikan. Saya harus membawa diriku seperti orang yang ditawan.

Tanggung jawaba saya sebagai gembala sangat berat dan tidak enteng. Saya harus memahami di atas pundak ini saya mempertanggung jawabkan jiwa yang sudah Tuhan beli. Itu sebabnya isteri dan anak-anak dukung saya, jangan bikin malu pekerjaan Tuhan, bertobat kalau salah dan jangan berlarut-larut. Sebab nanti kita akan berhadapan dengan Tuhan kelak, apa yang mau kita katakan.

Gembala itu bapak secara rohani, kemudian bapa secara jasmani itulah yang disebutkan dalam Efesus 6:2. Bapa ini harus dihormati, termasuk ibu juga harus dihormati

Hal ini patut diulang-ulangi supaya jemaat Tuhan ketika berhadapan dengan orang yang tidak memahami, kita bisa memberikan pemahaman. Kalau kita belum memahami maka belajarlah Firman penggembalaan dan bawalah kesaksian ini. Kesaksian inilah yang harus kita bawa kepada dunia.

Yohanes 21:15
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Pada waktu Petrus mengatakan Yesus adalah Mesias maka Tuhan Yesus menyebutnya “Simon anak Yunus”. Yunus artinya merpati. Merpati tidak punya empedu berarti tidak punya kepahitan hati.

Tetapi dalam pelantikan jadi gembala disebut Simon anak Yohanes, Yohanes adalah nama Gerika, nama Yahudinya adalah Yohanan artinya suka mengampuni. Dia tidak punya kepahitan hati itu sebabnya dia suka mengampuni. Simon itu nama Yahudinya, Petrus nama Gerikanya dan Kefas adalah nama Aramnya.

Tampilnya seorang gembala membawa berita pengampunan kepada jemaat supaya roh pengampunan dari Tuhan turun kepada gembala lalu terus kepada jemaat dan berakhir jemaat juga saling melepas pengampunan. Jangan ada roh dendam, jangan ada roh benci, jangan ada roh dengki. Dengki ini artinya mau menghancurkan apa yang dimiliki orang lain. Iri hati berarti ingin memiliki apa yang dimiliki orang lain.
Lukas 24:47
24:47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.

Kita tidak harus keliling dunia tetapi mulai dari sekitar kita, mulai dari dalam sidang jemaat. Mari kita menaruh perhatian. Di dalam pengutusan, di dalam pengembalaan tidak boleh lari dari Tabernakel supaya tampil jemaat yang layak bagi Tuhan. Kita sekarang sedang mengarah ke sana. Yakinlah dengan pasti, selagi kita tetap ada pada pola maka saudara tidak mungkin dan tidak bisa disesatkan. Oleh sebab itu bertahanlah pada pola Tabernakel dalam ibadah kita. Kalau meninggalkan itu dan merubah itu maka saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri orang itu.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar