20160124

Kebaktian Umum, Minggu 24 Januari 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Zakharia 14:4-6
14:4 Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.
14:5 Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda. Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.
14:6 Maka pada waktu itu tidak akan ada lagi udara dingin atau keadaan beku,

Ini nubuatan Firman Allah tentang Yesus akan kembali pada kali yang kedua, disebutkan kakiNya akan berjejak di bukit Zaitun. Dari sini Tuhan Yesus naik ke sorga dan di sini juga Dia akan kembali menjejakkan kakiNya. Berbicara kaki Yesus itu berbicara pendirianNya. Sejak pelayanan pengorbananNya di bukit Golgota sampai naik ke Sorga, tidak pernah sedikitpun pendirianNya lemah atau tidak teguh. Di sini kita diajar oleh Tuhan untuk memiliki pendirian yang teguh dan teladannya adalah Yesus.
1 Korintus 15:58
15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Ketika Dia kembali disebutkan lagi “kakiNya akan berjejak”. Jadi kakinya kembali disinggung. Tentang kedatanganNya pada kali kedua kita bisa berpikir tidak usah disebutkan kakiNya cukup dikatakan “Dia akan datang pada kali yang kedua”. Tetapi kembali disebutkan kakiNya akan berjejak di bukit Zaitun. Selama Yesus melayani pekerjaan BapaNya di dunia selama 3,5 tahun, dapat dikatakan pelayananNya tidak pernah lepas dengan bukit Zaitun.

Bicara tentang kaki Yesus menunjuk pendirian yang kokoh, teguh dan kuat dalam pelayanan mengerjakan penebusan. Tidak pernah Dia luntur, Dia teguh mengerjakan semuanya. Janji kedatanganNya pada kali yang kedua juga Dia pegang, Firman yang pernah Dia ucapkan tidak akan pernah berubah.
Mazmur 89:35
89:35 Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.

Ketika Musa diperintahkan oleh Tuhan untuk membangun Tabernakel, yang pertama Tuhan minta adalah emas, perak dan tembaga. Ini menjadi bahan kerangka untuk bangunan. Saudara lihat dari ruangan suci yang menonjol adalah emas. Kaki dian terbuat 100% dari emas. Meja roti sajian terbuat dari kayu penaga yang dilapis dengan emas, mezbah dupa dibuat dari kayu penaga yang dilapis dengan emas, peti perjanjian bahkan papan-papan jenang juga dilapis dengan emas. Pada daerah halaman tiang-tiang pagarnya dari tembaga, alas dari tiangnya terbuat dari perak dan pengaitnya juga dari perak. Itu semua untuk membuat bangunan kokoh. Kemah sembayang yang dilihat oleh Yohanes di Sorga itu kokoh.
Wahyu 15:5
15:5 Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci -- kemah kesaksian -- di sorga.

Yang diminta terakhir adalah permata krisopras dan permata unam.

Kaki berbicara keteguhan pendirian dan Tuhan menginginkan gereja Tuhan memiliki keteguhan. Keteguhan ini yang Tuhan minta pertama. Kalau keteguhan ini ada maka akan diakhiri dengan permata yang menunjuk keindahan dan kemuliaan. Jadi kalau gereja Tuhan mau indah dan mulia (menjadi mempelai wanita itu adalah status indah dan mulia) maka diawali dengan pendirian yang kokoh. Tuhan Yesus memperlihatkan kakiNya, itu adalah pendirian yang kokoh, tangguh dan handal.

Kalau gereja Tuhan tidak memiliki pendirian yang kokoh, tangguh, teguh dan handal bagaimana bisa duduk bersanding dengan Tuhan. Itu sebabnya kita harus memiliki pendirian yang kokoh, tangguh, teguh dan handal dalam menghadapi segala persoalan hidup untuk membawa diri kita mencapai status menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang indah, molek dan mulia.

Apa yang diperagakan Tuhan bukan hanya asal dipertontonkan tetapi itu adalah teladan yang harus kita teladani, makanya kita harus teguh dan kokoh. Dalam pembangunan Tabernakel itu, yang pertama diminta adalah persoalan waktu setelah itu harta baru tenaga. Jadi waktu harus kita persembahkan dengan handal, tangguh dan kokoh. Kemudian harta juga harus kita persembahkan dengan handal, tangguh dan kokoh tanpa ada perasaan untuk kepentingan diri, tetapi benar-benar kita berbuat teguh untuk kemuliaan nama Tuhan. Kemudian mempersembahkan tenaga.

Kalau kita melihat apa yang telah Tuhan lakukan untuk kita, tidak ada waktu yang Tuhan sisihhkan untuk diriNya, Dia persembahhkan semua untuk kita. Di dunia selama 3,5 tahun Tuhan kerjakan, kemudian di Sorga lagi-lagi Dia lakukan itu untuk kepentingan kita.

Saya malu melihat gerakan Tuhan yang tidak tanggung-tanggung, melihat apa yang Dia lakukan di dunia bahkan sampai di Sorga itu untuk saya. Saya malu kalau melihat perbuatan Tuhan dibandingkan dengan perbuatan saya. Kalau jemaat paham semua yang Yesus kerjakan di dunia ini selama 3,5 tahun itu hanya untuk kita, Dia kembali ke Sorga Dia berbuat lagi untuk kita. Bagaimana sikap kita, bersungut atau bersyukur, tergantung bagaimana saudara menanggapi.
Ibrani 9:24
9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.

Apa yang dibuat oleh Musa dulu dan juga oleh Salomo yaitu Bait Allah, itu adalah gambaran yang ada di Sorga. Semua Dia lakukan untuk kita. Kemudian Dia berjejak lagi nanti di bukit Zaitun mengingatkan apa yang dulu Dia kerjakan di dunia ini sekarang sudah rampung. Dunia ini mau dihancurkan dan Dia mau mengambil Mempelai WanitaNya untuk masuk kerajaan 1000 tahun.

Ulangan 18:6-7
18:6 Apabila seorang Lewi datang dari tempat mana pun di Israel, di mana ia tinggal sebagai pendatang, dan dengan sepenuh hati masuk ke tempat yang akan dipilih TUHAN,
18:7 dan menyelenggarakan kebaktian demi nama TUHAN, Allahnya, sama seperti semua saudaranya, orang-orang Lewi, yang melayani TUHAN di sana,

Ketika Imam beranjak dari satu tempat ke tempat lain dan di sana juga adalah tempat yang dipilih oleh Tuhan, berarti ada umat Tuhan di sana, maka dia tidak boleh vakum, dia harus melayani Tuhan di sana. Kalau kita ini adalah umat Tuhan apalagi sudah ditahbiskan menjadi imam,         tidak dikehendaki Tuhan kita vakum. Jangan saudara merasa enak sudah meninggalkan tanggung jawab pekerjaan Tuhan, tuntutan Tuhan terhadap saudara nanti berat! Pendirian kita sebagai umat Tuhan dan hamba Tuhan jangan kosong. Akan dipertanggung jawabkan apa yang telah kita lakukan dalam ibadah pelayanan.

Mari kita umat Tuhan dan hamba Tuhan untuk tidak vakum. Ayo kita berjuang dan katakan kepada Tuhan “saya tidak akan membuang waktu sia-sia karena ini waktu yang terakhir”.
I Petrus 4:1-2
4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa --,
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

Saya tidak tega melihat saudara harus berhadapan dengan pedang antikristus, apalagi Tuhan lebih tidak tega, itu sebabnya Dia berkoban untuk kita supaya jangan kita masuk di sana. Waktu ini harus kita gunakan menurut kehendak Allah. Kalau kita diberikan sesuatu yang sisa itu kita tolak, tetapi Tuhan tidak menolak walaupun kita mempersembahkan waktu kita yang masih sisa ini.

I Petrus 4:3-4
4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
4:4 Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.

Ini yang Tuhan ingin dari kehidupan kita. Waktu yang sisa ini tinggal sedikit, tinggal beberapa detik bagi Tuhan, supaya kita memanfaatkan. Amat terlebih kami hamba Tuhan, imam-imam, pelayan Tuhan yang telah ditahbiskan untuk memegang suatu pelayanan. Kalau pelayan ini pergi ke satu daerah dan di situ ada pelayanan maka dia harus melapor kepada gembala setempat bahwa dia adalah pelayan Tuhan supaya jangan dia vakum melayani, supaya tetap terlibat, aktif dalam pelayanan pekerjaan Tuhan.

Mari manfaatkan waktu yang sisa ini, kita mau melayani Tuhan. Dia sudah melayani kita sehabis-habisnya selama di dunia dalam pelayananNya selama 3,5 tahun dan ketika Dia naik di Sorga Dia tetap mau melayani kita. Dalam nama Yesus layani Tuhan dengan sukacita!
Jangan seperti Ulangan 28:47-48
28:47 "Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya,
28:48 maka dengan menanggung lapar dan haus, dengan telanjang dan kekurangan akan segala-galanya engkau akan menjadi hamba kepada musuh yang akan disuruh TUHAN melawan engkau. Ia akan membebankan kuk besi ke atas tengkukmu, sampai engkau dipunahkan-Nya.

Matius 24:3
24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"

Pasal 24 ini sudah dibagi 7. Kita sudah berbiara poin 1, 2 dan 3. Sekarang akan dibicarakan poin yang keempat yang ada pada Matius 24:15-25.
4.      Matius 24:20-21
24:20 Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.
24:21 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.

Ayat 20 Tuhan berbicara tentang penyingkiran gereja. Ayat 21 berbicara 3,5 tahun aniaya antikristus. Kalau kita berdoa selalu mengkaitkan diri dengan Bapa Sorgawi maka tidak mungkin kita dingin rohani. Kalau dingin rohani berarti disergap dengan bencana yang mengerikan yaitu 3,5 tahun sengsara  aniaya antikristus. Ini sengsara yang mengerikan, Alkitab mengatakan sampai usus terburai seperti tahi di jalan.

Ø  Matius 24:19
24:19 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.

Secara rohani hamil ini adalah orang Kristen yang hanya bercita-cita tetapi tidak diwujud. Rasul Paulus berbicara dengan orang Korintus yang seperti orang hamil, berbiara mau melakukan ini dan itu tetapi tidak pernah diwujudkan, itu sebabnya dikejar oleh rasul Paulus. Kenapa Paulus kejar? Sebab takut nanti itu berbalik menjadi bencana bagi diri mereka seperti dikatakan dalam Matius 24:21.
II Korintus 9:2
9:2 Aku telah tahu kerelaan hatimu tentang mana aku megahkan kamu kepada orang-orang Makedonia. Kataku: "Akhaya sudah siap sedia sejak tahun yang lampau." Dan kegiatanmu telah menjadi perangsang bagi banyak orang.

Paulus begitu bijak, orang Korintus ini sudah dibangga-banggakan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Makedonia, padahal pada pasal 8 rasul Paulus membanggakan jemaat Makedonia kepada jemaat Korintus, sekarang ini dibalik.

Dikatakan Akhaya sudah siap sedia sejak tahun yang lampau tetapi tidak ada wujudnya. Jangan sampai tahun 2014 berjanji, tahun 2015 berjanji tetapi tidak ada wujud. Tahun 2016 ini Tuhan tuntut wujudnya!

II Korintus 9:3-5
9:3 Aku mengutus saudara-saudara itu, agar kemegahan kami dalam hal ini atas kamu jangan ternyata menjadi sia-sia, tetapi supaya kamu benar-benar siap sedia seperti yang telah kukatakan,
9:4 supaya, apabila orang-orang Makedonia datang bersama-sama dengan aku, jangan mereka mendapati kamu belum siap sedia, sehingga kami -- untuk tidak mengatakan kamu -- merasa malu atas keyakinan kami itu.
9:5 Sebab itu aku merasa perlu mendorong saudara-saudara itu untuk berangkat mendahului aku, supaya mereka lebih dahulu mengurus pemberian yang telah kamu janjikan sebelumnya, agar nanti tersedia sebagai bukti kemurahan hati kamu dan bukan sebagai pemberian yang dipaksakan.

Tuhan punya niat suci supaya gereja Tuhan ada wujud, kita mewujudkan sesuatu yang baru dalam diri kita sampai wujud Ilahi nyata dalam diri kita.
Kolose 3:10
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

Ø  Matius 24:19
24:19 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.

Menyusukan bayi ini berarti tidak meningkat, rohaninya bayi terus. Dari bayi (mepiaso) musti meningkat pada kanak-kanan (pihadiha) kemudian berakhir pada dewasa (teleyohi). Di sini disebut bayi berarti sudah lahir baru tetapi tidak terus menerus dibaharui. Itu sebabnya kita beribadah dan mendengarkan Firman dan mengalami pembaharuan terus menerus sampai sempurna.

Ø  Berdoa supaya jangan kena hari sabat, artinya kalau sudah hari sabat berarti sudah terlambat. Kalau sudah terlambat tidak ada manfaatnya. Itu sebabnya teruslah berdoa, harus ada hubungan dengan Sorga. Pandang Yesus di Sorga yang tetap sibuk untuk kita. Di dunia Dia sudah mencurahkan darahNya untuk kita sampai tetes darah yang terakhir, di Sorga Dia juga tetap sibuk untuk kita.

Ketika Dia mau berpisah dengan murid-muridNya, Tuhan Yesus berkata “jangan beri hatimu terharu, Aku akan pergi menyediakan tempat bagi kamu”. Tidak pernah
Dia diam, Dia menghadap Bapa di Sorga untuk kepentingan kita.
Ibrani 9:24
9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.

Imam besar secara manusia masuk ke ruangan maha suci membawa darah dan pedupaan. Tuhan Yesus naik ke Sorga membawa darahNya sendiri. Itu sebabnya ketika Dia bangkit dan bertemu dengan Maria Magdalena, Tuhan Yesus berkata “jangan sentuh Aku karena Aku belum menghadap kepada Bapa”.

Kalau melihat ini saya malu kalau saya tidak melayani. Itu sebabnya jangan biarkan dirimu vakum. Bagaimana cintamu kepada Tuhan? Sementara Tuhan begitu mencintai kita. Bukan hanya sampai di dunia pelayanan Tuhan Yesus, tetapi sampai di Sorga Tuhan Yesus kerjakan semua untuk kita. Tetapi kita ini tidak tahu berterima kasih!

5.      Matius 24:26-27
24:26 Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya.
24:27 Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.

Markus 16:8
16:8 Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.

Dalam Pelajaran Tabernakel sebelah timur itu adalah pintu gerbang dan barat adalah ruangan maha suci. Kesimpulannya kita tidak boleh buang-buang waktu, kita harus cepat bergegas. Kalau saudara baru percaya masuk di pintu gerbang dan sudah berada di halaman itu sudah syukur, lebih cepat lagi masuk ke ruangan suci dan dipercepat lagi untuk masuk di ruangan maha suci. Itu semua harus dilakukan dengan cepat, jangan kita berlambat-lambat. Segala sesuatu harus kita persiapkan agar kita mengerjar waktu sekarang ini yang sudah dekat, kalau tidak kita akan terlambat.

Matius 24:28
24:28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."

Memang burung nazar itu suka kepada bangkai. Tetapi burung rajawali yang dimaksud di sini bukan rajawali yang sesungguhnya namun menunjuk umat Tuhan. Bangkai di sini adalah Tubuh Kristus. Kenapa disebut bangkai. Sebab Yesus menanggung pemberontakan kita. Sebelum mengenal Tuhan kita ini adalah bangsa pemberontak mulai dari Adam dan Hawa jatuh dalam dosa karena roh pemberontakkan.
Yesaya 53:5
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Bangsa Israel yang memberontak terhadap Tuhan akhirnya mati di padang gurun dan dikatakan bangkai-bangkai mereka tersebar di padang gurun. Jadi karena pemberontakkan kita, Yesus mati menanggung pemberontakan kita. Seakan-akan Dia memberontak dan kita yang dibebaskan.

Kalau saudara dan saya sadar bahwa karena pemberontakkan kita maka Yesus mati di salib, maka ayo kita berkerumun di situ, ber-fellowship di situ. Jadi orang yang bisa bersekutu, yang menggalakkan persekutuan adalah orang yang menghargai Korban Kristus. Banyak persekutuan tetapi hanya buatan manusia, belum tentu itu karena penghargaan terhadap Korban Kristus. Apa gunanya saya bersekutu dengan si A dan si B tetapi hanya sekedar berkumpul padahal tidak ada penghargaan terhadap Korban Kristus, ini persekutuan yang keliru. Persekutuan yang benar itu sama-sama menyedot darah Anak Domba Allah (hargai korban Kristus).

Kita ini digambarkan seperti burung rajawali.
Keluaran 19:4-5
19:4 Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
19:5 Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.

Tuhan mengibaratkan diriNya seperti induk burung nazar yang mendukung anak-anaknya yaitu bangsa Israel. Tentu induk mengingikan sifat induk ini turun pada anak. Kalau turun pada anak maka persekutuan antara anak-anaknya ini pasti indah dan benar.  Itu sebabnya perlu pekerjaan Firman yang mengerjakan pembaharuan dalam diri kita. Tidak ada induk yang lain, jangan kita mencari Yesus yang lain.

Ketika anaknya sudah saatnya untuk terbang maka induk rajawali ini akan mengoyang sarangnya supaya anak itu jangan manja di dalam sarang dan mereka dilatih untuk terbang. Berarti gerakan induk mereka ikuti dan di mana anak rajawali pergi di situ juga yang lain pergi berkumpul pada bangkai. Hanya ada satu bangkai yang dikerumuni.
Ulangan 32:11
32:11 Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,

Ketika sarang digoncang, anak rajawali itu jatuh supaya dia belajar terbang namun kalau dia belum mampu menggerakkan sayapnya sehingga terus jatuh, maka ibunya akan menukik untuk menyambar anaknya di atas sayapnya. Itulah cintanya Tuhan kepada kita ketika kita dilatih. Tuhan tidak membiarkan kita hancur.

Ulangan 32:12
32:12 demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.

Jangan kita menduakan Tuhan, hanya satu Tuhan. Sebabnya sasaran ibadah pelayanan kita hanya satu yaitu Tuhan Yesus yang sudah berkorban, tidak ada sesembahan yang lain. Kita harus lebih cinta Dia karena Dia melatih kita. Untuk apa Dia melatih kita? Supaya dua sayap ini bisa dikepak-kepakkan dan kita bisa terbang. Dua sayap itu adalah Firman dan Roh Kudus, Tuhan ingin hal ini kita praktekkan dalam hidup sehari-hari. Diberikan Firman bukan supaya kita vakum (kosong) tetapi supaya dipraktekkan.

Ketika kita dilatih oleh Tuhan, Tuhan tahu kesanggupan kita. Ketika kita tidak mampu, Tuhan menukik untuk menatang kita lalu kembali mengangkat kita terbang. Induk itu akan mencari makan dan membawa pada anaknya supaya lebih kuat. Tidak menunggu lama, sarangnya akan digoncang lagi. Ini dikerjakan ulang berulang sampai bisa terbang.

Matius 24:28
24:28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."

Bangkai di sini adalah Korban Kristus. Olehnya itu kita bersekutu karena Koban Kristus.

Ayub 39:31-33
39:31 Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi.
39:32 Dari sana ia mengintai mencari mangsa, dari jauh matanya mengamat-amati;
39:33 anak-anaknya menghirup darah, dan di mana ada yang tewas, di situlah dia."

Siapa yang tewas? Itulah Yesus, di situlah anak-anak burung nazar ber-fellowship, darahNya kita hirup dan dagingNya kita makan. Itu sebabnya gereja Tuhan harus dilatih oleh Tuhan supaya gereja Tuhan benar-benar terlatih sehingga bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.

Apakah benar kita tahu bahwa Dia menjadi bangkai karena kita?
Bilangan 14:22-23,29
14:22 Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku,
14:23 pastilah tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka! Semua yang menista Aku ini tidak akan melihatnya.
14:29 Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.

Orang yang memberontak kematiannya digambarkan seperti bangkai, berarti sejajar dengan binatang. Yesus adalah pribadi yang tidak ada dosa dan kesalahan. DarahNya suci, perkataanNya ya dan benar, pikiranNya hanya untuk memikirkan keselamatkan kita dan Dia rela untuk menanggung pemberontakan kita. Dia diibaratkan sebagai pribadi yang memberontak, seharusnya kita yang menjadi bangkai tetapi Yesus sudah menjadi bangkai karena kita.

Kalau melihat pelayanan Yesus keterlaluan kalau kita tidak tahu berterima kasih dan menganggap pengorbanan Yesus itu biasa saja bahkan berpikir kalau Dia mati di kayu salib itu karena salahNya sendiri.

Keluaran 25:3,7
25:3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga;
25:7 permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.

Bagaimana kita bisa jadi indah kalau tidak ada Imam Besar. Imam Besar yang kita miliki tidak membawa darah domba atau darah lembu tetapi membawa darahNya sendiri supaya kita tampil elok seperti permata krisopras, seperti permata tatahan.

Saya malu melihat diriku kalau dibandingkan dengan pengorbanan Tuhan Yesus. Saya malu melihat umat Tuhan yang dipercayakan dalam pelayanan bila dibandingkan dengan korban Kristus.
Sejauh mana pendirian kita sejauh mana pelayanan kita, adakah kita seperti ibu hamil, seperti ibu menyusui, atau dingin rohani. Kasihan kalau seperti itu. Berdoalah supaya jangan kita diterkam suasana dingin rohani dan jangan sampai terlambat. Yesus bicara di atas bukit Zaitun untuk mengingatkan kita.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar