20160128

Kebaktian PA Kitab Rut, Kamis 28 Januari 2016 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Rut 2:18-23
2:18 Diangkatnyalah itu, lalu masuklah ia ke kota. Ketika mertuanya melihat apa yang dipungutnya itu, dan ketika dikeluarkannya dan diberikannya kepada mertuanya sisa yang ada setelah kenyang itu,
2:19 maka berkatalah mertuanya kepadanya: "Di mana engkau memungut dan di mana engkau bekerja hari ini? Diberkatilah kiranya orang yang telah memperhatikan engkau itu!" Lalu diceritakannyalah kepada mertuanya itu pada siapa ia bekerja, katanya: "Nama orang pada siapa aku bekerja hari ini ialah Boas."
2:20 Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita."
2:21 Lalu kata Rut, perempuan Moab itu: "Lagipula ia berkata kepadaku: Tetaplah dekat pengerja-pengerjaku sampai mereka menyelesaikan seluruh penyabitan ladangku."
2:22 Lalu berkatalah Naomi kepada Rut, menantunya itu: "Ya anakku, sebaiknya engkau keluar bersama-sama dengan pengerja-pengerjanya perempuan, supaya engkau jangan disusahi orang di ladang lain."
2:23 Demikianlah Rut tetap dekat pada pengerja-pengerja perempuan Boas untuk memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir. Dan selama itu ia tinggal pada mertuanya.

Kita melihat di sini tanggapan Naomi setelah melihat Rut pulang dengan membawa berkat yang melimpah. Memang kehendak Tuhan dalam kehidupan gereja Tuhan agar kita mendapatkan berkat Tuhan di dalam kelimpahan. Bukan cuma merancang tetapi Tuhan sangat memberkati gereja Tuhan.

Kelimpahan secara lahirah, Rut mendapatkan kelimpahan jasmani dalam hal makanan. Namun secara rohani kita gereja Tuhan diberikan secara berkelimpahan berkat-berkat secara rohani.
II Korintus 9:8
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

Calon Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga sudah harus mendapat penekanan bahwa ibadah yang digelar hari-hari terakhir ini bukan hanya sekedar ritual tetapi untuk membawa gereja mendapatkan kelimpahan makanan. Kelimpahan makanan itu disimpulkan dalam Rut 2:17, itu adalah kelimpahan curahan kasih Tuhan kepada kita.
Rut 2:17
2:17 Maka ia memungut di ladang sampai petang; lalu ia mengirik yang dipungutnya itu, dan ada kira-kira seefa jelai banyaknya.

Seefa itu adalah kelimpahan kasih Tuhan kepada Rut, itu adalah gambaran kelimpahan kasih Tuhan kepada kita yang diwujudkan dengan kelimpahan Firman. Kalau dalam ibadah gereja Tuhan bukan Firman yang diutamakan tetapi hal-hal yang lain maka gereja Tuhan itu nampaknya memberikan sesuatu yang indah kepada Tuhan tetapi bukan seperti itu yang Tuhan maksud. Yang Tuhan inginkan adalah melimpahkan kasih sayangNya di dalam gereja.

Gereja harus memiliki kerinduan hati untuk mendapatkan kelimpahan Firman di dalam gereja. Anak-anak Tuhan harus memiliki kerinduan hati yang mendambakan kelimpahan Firman dalam ibadah yang dia hadiri.

1.      Yang dipertanyakan oleh Naomi “di mana engkau memungut”
Artinya di mana tempat kelimpahan Firman itu. Kelimpahan Firman itu kita peroleh di mana? Ada ladang-ladang yang lain tetapi kelimpahan Firman itu didapatkan di ladang Boas. Jangan mengatakan kelimpahan Firman tetapi tidak ada hubungannya dengan Mempelai Laki-laki Sorga. Kelimpahan Firman itu harus ada hubungannya dengan Mempelai Laki-laki Sorga dan mengkaitkan kita denganNya.

Kelimpahan Firman itu juga dipertanyakan, ada kecurigaan dari Naomi. Jangan sampai mengatakan ada kelimpahan Firman tetapi bukan di ladang Boas. Jangan berkata ada kelimpahan Firman tetapi kita tidak tahu status yang punya ladang itu. Status yang punya ladang itu apakah Mempelai Laki-laki Sorga atau bukan. Jadi kita harus mempunyai pemahaman yang mendalam. Status yang punya ladang yaitu:
Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Limpah Firman kalau hanya limpah dengan mujizat-mujizat yang lahiriah itu berarti tidak ada arah yang jelas. Kalau hanya mengarah pada diri kita yang beribadah atau pada yang menyampaikan Firman itu berarti arahnya tidak jelas. Penekannya harus mengarahkan kita pada Mempelai Laki-laki Sorga yang mencintai kita.

Gereja Tuhan bertunangan dengan Yesus.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Yang aneh mengatakan ada kelimpahan Firman tetapi tidak mengerti bagaimana hubungan kita dengan Yesus. Kelimpahan Firman itu merajut hubungan kasih kita dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga semakin molek, semakin indah dan semakin mesra. Umat Tuhan jangan hanya bangga dengan kelimpahan Firman tetapi harus mengerti muatan di dalamnya, harus mengerti maksud di dalam kelimpahan Firman.

Rut 2:17
2:17 Maka ia memungut di ladang sampai petang; lalu ia mengirik yang dipungutnya itu, dan ada kira-kira seefa jelai banyaknya.

Angka 10 adalah angka Firman sepenuh, ini adalah kelimpahan Firman yang muatannya kasih Mempelai. Kita diarahkan untuk memiliki kelimpahan Firman yang muatannya kasih Mempelai.

Tuhan Yesus pernah dituduh memungut di tempat di mana Dia tidak menabur. Naomi juga kaget melihat Rut memungut dengan limpah, itu sesuatu yang tidak lazim. Kalau namanya memungut kenapa limpah seperti itu.
Matius 25:24
25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.

Apakah pemilik kebun ini adalah orang yang kejam? Ternyata tidak. Boas bukanlah orang yang kejam. Perolehan Rut ini adalah sesuatu yang tidak lazim. Ini tuduhan dari orang yang malas untk bekerja. Dia malah menuduh si pemilik ladang itu adalah orang yang makan keringat orang. Kenyataannya tidak demikian.

Naomi ingin mendengar jawaban yang jujur dari Rut. Kelimpahan-kelimpahan yang kita terima ini, apakah kelimpahan itu mengarahkan kita pada status Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga? Kita harus menjawab dengan jujur. Jangan sampai dalam ibadah, utamanya kami hamba Tuhan dalam pelayanan boleh dikatakan limpah Firman tetapi arahnya ke mana? Arahnya ini harus jelas, harus transparan dan harus jujur. Ini lebih dahulu untuk saya sebagai hamba Tuhan.

Apa yang diperoleh oleh Rut yang dia bawa pulang ke rumah, itu adalah sesuatu yang tidak lazim di pandangan Naomi. Naomi adalah orang Betlehem asli dan dia tahu pengalaman-pengalaman di tengah orang Betlehem. Itu adalah sesuatu yang mengejutkan bagi Rut sebab dia adalah bangsa kafir.

Akan mengejutkan orang lain, ada sesuatu yang tidak lazim yang kita terima karena kita bangsa kafir menerima kelimpahan Firman Allah. Jangan mengatakan orang Yahudi yang akan terkejut, sesama kita sendiri juga akan terkejut. Kenapa persekutuan itu kelimpahan Firman dan saya tidak? Ini bisa membuahkan pertanyaan-pertanyaan. Hal ini harus kita dalami supaya kelimpahan Firman yang kita nikmati kita tahu arahnya, tahu ke mana sasarannya, apa muatannya. Apalagi ini ada hubungannya dengan persoalan makan, persoalan makan adalah persoalan persekutuan.
Hal ini mengejutkan Naomi karena perolehan sebanyak itu tidak lazim. Lewat pelayanan kami hamba Tuhan, umat Tuhan akan mengalami sesuatu yang bagi orang lain tidak lazim. Ini yang harus kita nikmati dan itu menggugah pandangan orang lain melihat kenapa kita ada kelimpahan Firman, ada angka 10 berarti ada kelimpahan kasih, dan itu bisa nampak dari wajah kita. Kalau mengatakan kelimpahan Firman tetapi tampil dengan muka mengkerut berarti kasih tidak nampak di wajah, itu bukan ciri ladang Boas, bukan ciri ladang mempelai. Kita harus menghempas apa yang bukan ciri ladang Mempelai.

Kasih dalam kelimpahan ini tercurah pada Naomi. Jadi bukan cuma dinikmati oleh Rut ketika dia ada di ladang Boas tetapi kasih itu dia bawa ke rumah dan dinikmati oleh Naomi. Jadi kasih yang kita terima di ladang mempelai seharusnya dinikmati oleh orang lain. Kita akui kita menerima kelimpahan Firman tetapi belum dinikmati oleh orang lain. Orang lain yang paling dekat dalam rumah tangga dari isteri adalah suami dan sebaliknya. Oleh anak-anak, hal itu belum dinikmati orang tua dan kasih orang tua sudah sewajarnya dinikmati oleh anak-anak.

2.      Pertanyaan kedua adalah “di mana engkau bekerja hari ini?”
Ini perlu dijawab dengan jujur oleh Rut. Tuhan tidak tanya “apa yang akan kau kerjakan besok?” atau “apa yang akan kau kerjakan tahun depan?”.  Yang Tuhan ingin tahu “apa kerjamu hari ini?” sebab hari ini tidak akan terulang lagi besok. Di dalam rumah tangga isteri bisa bertanya pada suaminya “apa kerjamu hari ini” suami juga bisa bertanya pada isteri “apa kerjamu hari ini”.

Apakah hari ini kita ada merenungkan bahwa kita ada di ladangnya Boas. Apakah selagi kita bekerja adakah hati kita tertuju pada Mempelai Laki-laki Sorga demi kelancaran ladangNya? Atau hanya marah-marah, kalau seperti itu berarti tidak ada hubungannya dengan ladang Mempelai. Apapun yang kita kerjakan secara lahiriah utama rohani kita harus tertuju di ladang Mempelai.

Dalam bekerja kita tidak boleh lepas dengan suasana Mempelai, dengan ladang Mempelai. Begitu kita lepas sedikit saja dengan ladang Mempelai maka iblis bisa masuk. Sedangkan tidak lepas saja iblis berupaya begitu rupa untuk memasukan jarinya. Begitu jarinya masuk maka dia ada kesempatan untuk membuat hubungan kita dengan Tuhan renggang bahkan lebih jauh lagi.

Kalau membaca perenungan harus diperiksa baik-baik apakah isinya adalah Firman yang mau mengkondisikan kita menjadi Mempelai Wanita Sorga atau tidak. Kalau tidak maka buang saja di sampah, kalau perlu dibakar.

a)      Ibrani 3:7-8
3:7 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
3:8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
Ini kena mengena dengan Pelita emas, berarti kita tidak boleh lepas persekutuan dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya.

b)      Ibrani 3:15
3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",

Berarti buka hati kita pada hari ini. Ayat 15 ini dalam susunan Tabernakel kena pada Meja Roti pertunjukkan. Berarti renungkan Korban Kristus dan Firman pengajaran. Kita jangan lepas dengan ini. Jangan berpikir hamba Tuhan sudah ada di sini, lebih banyak hamba Tuhan tidak ada pada perenungan ini. Kadangkala jemaat itu lebih merenungkan firman dari hamba Tuhan yang bukan dalam tahbisan benar.

Ayat-ayat ini selalu dihubungkan dengan kekerasan hati. Manusia cenderung hatinya keras. Bagaimana mau menghancurkan kekerasan hati kalau tidak ada persekutuan dengan Firman dan perjamuan kudus, tidak ada Firman Tuhan direnungkan. Bukan berarti nanti hadir dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan kudus baru kita bersekutu, tetapi setiap hari kita harus ada perenungkan Firman “apakah saya ini terkait dengan Yesus Mempelai Pria Sorga dan saya mengkondisikan diri sebagai Mempelai WanitaNya?”.

c)      Ibrani 4:7
4:7 Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"

Ini kena pada Mezbah Dupa Emas, ini menunjuk doa penyembahan. Mezbah dupa itu segi empat, artinya di mana-mana kita bisa menyembah. Kalau malas menyembah itu berarti keras hati. Kita harus membuka hati untuk kasih Bapa di Sorga.

Kalau kita mengkondisikan diri kita ada pada tiga hal ini berarti kita ada di ladangnya Boas. Itu yang ditanya oleh Naomi, di mana engkau bekerja hari ini. Jawablah kita merenungkan Firman yang pernah kita dengar.

3.      Rut 2:19
2:19 maka berkatalah mertuanya kepadanya: "Di mana engkau memungut dan di mana engkau bekerja hari ini? Diberkatilah kiranya orang yang telah memperhatikan engkau itu!" Lalu diceritakannyalah kepada mertuanya itu pada siapa ia bekerja, katanya: "Nama orang pada siapa aku bekerja hari ini ialah Boas."

Ini semua akibat berkat yang dibawa oleh Rut yang tidak lazim di hadapan Naomi. Kalau dapat dikatakan ada roh kecurigaan, “jangan-jangan masih ada roh Moab dia bawa, jangan-jangan lumbung orang dia bongkar, jangan-jangan ladang orang lain dia sabit”

Jadi Rut bekerja hari itu tidak lepas dengan Boas. Untuk kita sekarang, kita bekerja apa saja hari ini tetapi hati kita tidak lepas dengan Mempelai Laki-laki Sorga. Itu harus ada pada diri kita. Sedikit saja kita lepas maka iblis akan bekerja lebih dahsyat lagi sampai membuat kita melupakan kasih Mempelai Pria Sorga.

Rut menyebut nama orang tempat dia bekerja yaitu Boas dan itu mengejutkan Naomi. Rut ini adalah orang yang sangat santun, dia tidak masuk seruduk saja di ladang Boas tetapi dia pamit.
Rut 2:7
2:7 Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketika pun ia tidak berhenti."

Wajar Rut bersikap begitu sebab dia adalah bangsa kafir dan dia datang di kalangan umat Tuhan. Rut tidak mengerti tentang cara hidup bangsa Israel. Kita ini juga bangsa kafir, wajar kalau kita bersikap begitu sebab kita tidak mengerti tentang Allahnya Israel. Itu sebabnya perlu ada pemahaman lebih dalam supaya kita mengerti, makanya perlu dikatakan tiga kali “hari ini” seperti dalam surat Ibrani.

Setelah Naomi mendengar perkataan Rut maka dia langsung berkata “diberkatilah orang itu”. Dikatakan “orang itu” tidak langsung dikatakan “kerabat kita”. Jadi untuk Rut mengenal Boas, dia dihentar secara bertahap. Kita dihentar oleh Tuhan tidak langsung instan tetapi secara bertahap. Di dalam konsep tahapan ini maka setiap tahap harus kita lewati. Jangan sampai tahapan yang satu tidak kita lalui dan mau langsung pada tahap yang berikutnya.

Itu sebabnya ada pola Tabernakel, ada tahapan mulai dari pintu gerbang, mezbah korban bakaran, bejana pembasuhan, pintu kemah, meja roti sajian, pelita emas, mezbah dupa emas, pintu tirai dan masuk ke ruangan maha suci, jadi mempelai wanita bertemu dengan Mempelai Pria Sorga.

4.      Rut 2:20-22
2:20 Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita."
2:21 Lalu kata Rut, perempuan Moab itu: "Lagipula ia berkata kepadaku: Tetaplah dekat pengerja-pengerjaku sampai mereka menyelesaikan seluruh penyabitan ladangku."
2:22 Lalu berkatalah Naomi kepada Rut, menantunya itu: "Ya anakku, sebaiknya engkau keluar bersama-sama dengan pengerja-pengerjanya perempuan, supaya engkau jangan disusahi orang di ladang lain."
Ini adalah kasih Allah yang dicurahkan lewat Naomi kepada Rut. Di sini roh kecurigaan sudah hilang.

Nama tempat Rut bekerja itu adalah ladang Boas. Jangan kita bekerja tanpa mengerti kita ada di mana. Jadi ladang di mana Rut diberkati dengan berkelimpahan ternyata adalah ladang Boas.

Jawaban Naomi yang ketiga adalah: "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati."

Roma 14:7-8
14:7 Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.
14:8 Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.

Jadi baik hidup atau mati ada di tangan Tuhan (Boas). Kita tidak bisa mengasihi seseorang tanpa ada kasih Tuhan dalam diri kita. Kalau mengatakan “aku mengasihi dia” itu hanya sebatas kasih manusia. Kalau kasih dari Tuhan maka hidup dan mati ada di dalam tangan Tuhan.

Contohnya Daud, dia mengasihi Mefiboset dengan kasih dari Allah.
II Samuel 9:1,3,7
9:1 Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan."
9:3 Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya."
9:7 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."

Tidak mungkin Daud mengasihi Mefiboset yang hidup kalau dia hanya memiliki kasihnya sendiri. Memang dua kali dia mengatakan “kasihku” tetapi yang ada di tengah yang menjadi inti adalah kasih yang dari Allah. Jadi kasih Daud terhadap Yonatan yang sudah mati dan kepada Mefiboset yang masih hidup. Ini yang diucapkan juga oleh Naomi tentang pribadi Boas.

Dulu juga kita sudah mati dan sekarang kita hidup. Kenapa kita bisa hidup? Karena ketika kita mati (belum kenal Tuhan/kafir), kita dikasihi oleh Tuhan dan Yesus berkorban sampai mati untuk kita.
Roma 5:8-10
5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!

Sekarang Kita hidup karena Korban Kristus maka kita hidup untuk Dia. Yesus mengasihi kita ketika kita masih berdosa, sehingga dia rela mati menebus kita sehingga sekarang kita hidup dan kita hidup hanya untuk Tuhan.
2 Korintus 5:15
5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

5.      Rut 2:20-22
2:20 Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita."

Boas baru mau menebus Rut, sedangkan Tuhan Yesus sudah menebus kita. Jadi penebusan Yesus itu adalah kewajibanNya untuk menolong kita yang sudah mati dan sekarang dihidupkan didalam Tuhan. Makanya apa yang mau kita balaskan kepada Tuhan. Kita yang hidup, hidup untuk Tuhan. Mari kita memuliakan Dia.

Jangan sampai kita tetap mengeraskan hati. Kita harus ada persekutuan dengan meja roti yaitu persekutuan dengan Firman dan perjamuan kudus, persekutuan dengan kaki dian adalah persekutuan dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya serta persekutuan Allah Bapa di dalam kasihnya itulah mezbah dupa emas.

Buktikan kita ada kelimpahan, jangan sampai kelimpahan itu ada di luar ladang Boas. Jangan sampai kelimpahan Firman Allah itu tidak ada muatan yang mengkondisikan kita menjadi Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau mengatakan limpah Firman tetapi tidak ada arahan ke sana maka nantinya akan mengalami sesuatu yang dapat dikatakan gagal. Tuhan tidak menginginkan saudara dan saya gagal.

6.      Ucapan Naomi yang terakhir: jangan engkau pergi ke ladang yang lain. Dia menggaris bawahi apa yang diucapkan oleh Boas. Jadi ladang yang dikehendaki oleh Tuhan supaya kita ada di dalamnya adalah ladang yang ada muatan suasana Mempelai, ladang yang ada isi berita Kabar Mempelai.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar