20160319

Kebaktian Doa, Sabtu 19 Maret 2016 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                  
Yohanes 1:13
1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Kelahiran di sini bukan dalam proses daging tetapi adalah pekerjaan langsung dari Allah. Jadi yang dibicarakan pada ayat yang ketigabelas ini, berbicara tentang kelahiran baru. Kelahiran dari daging yaitu kita dilahirkan oleh ibu kita masing-masing sehingga kita cocok di bumi tetapi tidak pas di Sorga. Kelahiran baru membawa kita cocok di Sorga tetapi tidak pas lagi di bumi. Itu sebabnya manusia membenci kita.

Kecenderungan orang-orang dunia, dia lebih senang mendengarkan tentang dunia dari pada tentang Sorga. Kecenderungan orang-orang yang sudah lahir baru dia lebih senang mendengar tentang hal-hal yang rohani dari pada hal-hal yang duniawi.
I Yohanes 4:5
4:5 Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.

Karena kelahiran di dalam Kristus Yesus bukan proses daging, maka kita akan melihat apakah kita di dalam kelahiran di dalam Tuhan ini ada campuran pekerjaan daging atau tidak. Ini yang perlu diperhatikan sebab ternyata ditelusuri oleh kesaksian Firman bahwa ada kehidupan-kehidupan, komunitas-komunitas/ perhimpunan-perhimpunan, bahwa ternyata kelahirannya bukan pekerjaan Allah tetapi pekerjaan manusia.

Lukas 7:28-29
7:28 Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya."
7:29 Seluruh orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes.

Baptisan itu bukan pekerjaan daging tetapi adalah pekerjaan Allah sehingga mereka memberi diri di baptis.

Lukas 7:30
7:30 Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.

Ketika seseorang tidak memberi dirinya dibaptis maka itu adalah penolakan pekerjaan dari Tuhan. Apakah kelahiranku dan bapak ibu sekalian di dalam Tuhan, apakah ada pekerjaan daging di dalamnya? Apakah ada pekerjaan manusia atau ditangani langsung oleh Tuhan? Kita dibaptis apakah pekerjaan langsung dari Tuhan. Itulah yang ditekankan pada ayat di bawah ini.
Yohanes 1:13
1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Dikatakan orang-orang jadi ini bukan ditujukan pada pribadi Yesus tetapi kepada kita semua. Kelahiran kita di dalam Tuhan bukan campur tangan daging. Kalau kelahiran kita secara jasmani tidak dapat kita sangkali memang itu daging.

Mari kita perhatikan tentang kelahiran Yerusalem yang menggambarkan kelahiran anak-anak Tuhan karena kita mau dibawa oleh Tuhan menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu identik dengan Yerusalem Baru.
Yehezkiel 16:4-5
16:4 Kelahiranmu begini: Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih; juga dengan garampun engkau tidak digosok atau dibedungi dengan lampin.
16:5 Tidak seorang pun merasa sayang kepadamu sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu dari rasa belas kasihan; malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang pandang enteng kepadamu pada hari lahirmu.

Ada 6 hal tentang kelahiran baru tetapi ditandai dengan proses daging/campur tangan daging. Ini jangan terjadi pada diri kita.
1.      Pusatmu tidak dipotong
Sudah lahir tetapi karena ditandai pemikiran manusia, pemikiran daging masih dominan maka masih membawa pusat, membawa-bawa plasenta. Artinya sudah lahir baru tetapi masih membawa-bawa pemikiran daging, berarti suasana lama masih mengikut terus. Itu membuktikan bahwa kelahiran itu bukan ditangani full oleh Tuhan tetapi hasil pemikiran manusia.

Pusat harus dipotong berarti lepas dengan hidup lama kita. Kita mau membuktikan bahwa kita ditangani oleh Tuhan. Kalau belum dipotong, untung Tuhan lewat. Walaupun Tuhan hanya lewat sekilas tetapi Tuhan masih melawat untuk membenahi kita, untuk memotong pusat kita.
Roma 6:6,13
6:6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

Biarlah kita menjadi senjata kebenaran dan bukan lagi senjatan kejahatan. Kehidupan yang kelahirannya ada campur tangan manusia tidak akan bisa menjadi senjata kebenaran karena tidak lepas dengan kehidupan lamanya. Untuk kita yang sudah dilahirkan baru dengan benar maka Tuhan ingatkan bahwa plasenta itu harus dibuang. Dahulu kita menjadi senjata kelaliman, sekarang kita menjadi senjata kebenaran. Ini yang membuat iblis berang, dia tidak harmonis dengan kita, dia marah kepada kita.

Kehidupan yang lahir baru dengan benar mengundang musuh besar itulah iblis. Tetapi kalau kelahiran baru dengan campur tangan manusia akan tenang-tenang saja bahkan bisa membuat pesta besar.

Tuhan tunjukkan ini kepda kita supaya kita membuktikan bahwa kita lepas dari senjata kelaliman dan sekarang menjadi senjata kebenaran. Itu sebabnya kita butuh pemahaman lebih jauh. Kalau tidak ada wahyu/ tidak ada pembukaan rahasia Firman maka liarlah umat.
Amsal 29:18
29:18 Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.

Pembukaan rahasia Firman itu yang Tuhan curahkan kepada kita supaya benar kita lepas dengan plasenta, jangan bawa-bawa lagi cara hidup lama. Tuhan suruh potong itu pusat berarti benar-benar putus hubungan dengan hidup lama.

2.      Tidak dibasuh dengan air
Kalau anak yang baru lahir tidak dibasuh dengan air maka dia bau amis/bau darah. Kita harus dibersihkan dari bau amis darah kotor. Olehnya itu kelahiran kita harus dikenakan dengan pembasuhan air oleh Firman Tuhan. Begitu lahir kita tidak langsung jadi, ada proses untuk menangani bayi yang lahir dalam keluarga Allah.

Ibrani 10:22
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Dalamnya harus lebih dahulu dibersihkan maka otomatis yang di luar juga bersih. Dalam lebih dahulu dibersihkan supaya jangan dicela oleh Tuhan di luar terlihat bersih padahal di dalam kotor. Ini yang Allah mau kerjakan dalam diri kita. Tuhan mau membenahi kalau kelahiran kita salah, dalam hal ini bukan kelahirannya yang salah tetapi proses selanjutnya yang salah.

Yesaya 1:15-18
1:15 Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.
1:16 Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat,
1:17 belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
1:18 Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

Ini proses lanjut yang harus ditindak lanjuti oleh bapak ibu sekalian. Jangan mengatakan sudah dibaptis tetapi hanya tinggal di rumah. Anak muda yang sudah dibaptis jangan hanya sampai dibaptis tetapi tidak ada ada kelanjutannya. Selanjutnya harus bergumul. Di sini Tuhan langsung katakan tentang berdoa, kalau baptisan tidak ada tindak lanjutnya Tuhan akan memalingkan muka. Apalagi kalau baptisan itu hanya berangkat dari pemikiran manusia.

3.      Tidak digosok dengan garam
Kenapa bayi lahir harus digosok dengan garam, apa itu garam? Berbicara garam itu hubungannya dengan janji. Mulai kami hamba Tuhan, kami ada janji dengan Tuhan dan itu disebut perjanjian garam. Roti sajian yang ada di atas meja itu ada hubungannya dengan garam.
Imamat 2:13
2:13 Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.

Jadi garam itu berbicara perjanjian Tuhan dengan anak yang dilahirkan itu. Tuhan tidak membiarkan anakNya yang dilahirkan dalam keluarga Allah ini tanpa ikatan janji. Jangan sampai kita tidak disentuh dengan persoalan ini. Kalau tidak disentuhkan dengan garam berarti kelahiran itu dominan tangan manusia, bukan ditangani langsung oleh Tuhan.

Utama kami hamba Tuhan dalam pelayanan ada perjanjian garam dengan Tuhan, bukan perjanjian hambar.
Bilangan 18:19
18:19 Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."

Tuhan tidak hambar dengan kami hamba Tuhan dan sebaliknya kami hamba Tuhan tidak boleh hambar dengan Tuhan. Kalau kami hamba Tuhan membongkar janji dengan Tuhan maka itu tidak benar.
Maleakhi 2:8-9
2:8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.
2:9 Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.

Umat Tuhan tergelincir karena ajaran hamba Tuhan. Mengapa? Karena hamba Tuhan itu sudah membongkar janji dengan Tuhan. Bukankah dalam janji dengan Tuhan, Tuhan sudah pasang badan “Aku pusakamu! Kamu tidak boleh ada pusaka yang lain”. Kalau Tuhan pasang badan menjadi pusakaku mengapa saya harus ragu?.

Kita ini ada di ruas jalan akhir, seperti Israel yang mengembara di padang gurun selama 40 tahun. Akhirnya mereka sampai di ruas jalan akhir, maka ada patokan yang Tuhan beri supaya mereka jangan sampai salah langkah. Tuhan memberi tahu kepada Yosua supaya umat Tuhan memandang peti dan orang yang memikul. Diberikan penjelasan bahwa yang memikul ini adalah imam yang memang suku Lewi. Artinya ini adalah hamba Tuhan yang bersandar penuh kepada Tuhan, tidak ada pekerjaan sambilan, tidak ada penghasilan tambahan.

Tidak dibenarkan hamba Tuhan itu mempunyai pekerjaan. Walaupun belum ada umat yang dia layani tidak boleh dia mempunyai pekerjaan sambilan, tidak mungkin Tuhan tidak mengirimkan burung gagak untuk membawa roti dan daging untuk dia makan.

Tuhan menjadi jaminan bagi hamba Tuhan.
Bilangan 18:19-20
18:19 Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."
18:20 TUHAN berfirman kepada Harun: "Di negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka dan tidak akan beroleh bagian di tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel.

Kami hamba Tuhan harus lebih dahulu punya garam. Bagaimana kami mau menggosok anak yang baru lahir di dalam Tuhan kalau kami sendiri tidak punya garam. Kalau tidak digosok dengan garam itu berarti melecehkan cara Sorga. Itu sebabnya kelahiran baru kita selanjutnya harus ditangani oleh hamba Tuhan yang ada perjanjian garam, ada ikrar dengan Tuhan (hidup berserah penuh kepada Tuhan).

Setiap kehidupan yang sudah lahir baru di dalam Allah harus digosok dengan garam, artinya diperkenalkan kepadanya janji-janji Allah. Janji Allah yang besar adalah:
II Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

2 Korintus 7:1
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

Ini puncak kegenapan janji Allah. Jadi kegenapan janji yang sangat luar biasa itu menghasilkan kita luput dari kehancuran dunia. Kalau waktu kelahiran baru kita tidak digosok dengan garam berarti tidak dipaparkan dalam diri kita bahwa ada janji Allah yang besar bagi kita, itu adalah kesalahan dari hamba Tuhan.

Bagaimana hamba Tuhan mau menggosok anak Tuhan yang baru lahir dengan garam kalau dia tidak punya garam sebab ada pekerjaan sambilan? Kalau tidak ada garam berarti sudah merombak janji Tuhan maka walaupun dia hamba Tuhan, orang itu beserta umat yang dia layani dikategorikan musuh Tuhan.
Hosea 8:1
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.

Perjanjian dilangkahi, berarti mereka menganggap tidak butuh garam lagi. Sekalipun mereka masih berseru seperti ayat di bawah ini tetapi musuh dibiarkan mengejar mereka.
Hosea 8:2
8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku, kami, Israel mengenal Engkau!"

Jangan sampai pelayan Tuhan membongkar janji dengan Tuhan sehingga menggiring umat Tuhan bertemu dengan antikristus.

Jangan sampai yang memikul peti itu bukan hamba Tuhan dari suku Lewi, artinya hamba Tuhan yang bukan fulltimer. Dua yang harus kita lihat:
a)      Melihat Peti Perjanjian
II Korintus 7:1
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.
Hasilnya kesempurnaan gereja, itulah Mempelai Wanita. Mata kita ditarik untuk melihat dua komponen yaitu tutup peti dan peti, itulah Kabar Mempelai yang membawa kita dua menjadi satu.

b)      Harus melihat figur hamba Tuhan yang memikul tabut yang adalah suku Lewi, berarti hamba Tuhan fulltimer (100%).

4.      Tidak dibedung dengan kain lampin
Ini kelahiran baru yang hanya mengarah pada masalah daging. Tidak dibedungi dengan lampin berarti dibiarkan bayi itu bugil. Yesus dalam kelahiranNya dia sebagai Ilahi namun Dia tidak dibiarkan telanjang tetapi dibungkus dengan lampin.
Lukas 2:12
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
Ini teladan, ini  contoh, Pribadi yang kudus dan suci datang dari Allah masih dibungkus dengan lampin, apalagi kita yang jelas-jelas bugil di hadapan Tuhan. Makanya perlu kita dibungkus dengan kain lampin.

Kain lampin ini ditaruh di atas punggung keledai atau kuda untuk menjadi tempat duduk yang menunggangi. Ketika Tuhan Yesus menuju Yerusalem, Dia duduk di atas keledai yang dialasi dengan lampin. Jadi dari kelahiran sampai kita menuju ke Yerusalem Baru tidak boleh kita telanjang secara rohani. Ini menunjuk perhatian Tuhan kepada kelahiran baru, sehingga tidak boleh seorangpun atau kami hamba Tuhan yang mengentengkan proses kelahiran baru ini.

5.      Terlantar di ladang
Sudah di ladang berarti ada dalam himpunan orang percaya tetapi terlantar, rohaninya tidak terawat. Saya sebagai hamba Tuhan mempunyai tanggung jawab itu, namun kalau saja saudara ada di sini lalu rohani saudara terlantar maka itu bukan salah saya.

Yang merawat itu adalah ibu dan itu adalah kepribadian seorang gembala.
I Tesalonika 2:7
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.

Anak terlantar berarti tidak mendapatkan pengasuhan yang baik. Kalau saya menyampaikan Firman tetapi arahnya tidak jelas maka itu sama saja menelantarkan orang yang sudah lahir baru. Ada dua hal yang bisa terjadi:
Ø  Gembala menelantarkan.
Ø  Orang itu sendiri yang menelantarkan dirinya sendiri.

Hamba Tuhan seperti bapa bagi jemaat.
I Tesalonika 2:11
2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,

Mungkin kelahiran baru saudara di dalam Tuhan sudah betul, tetapi yang menangani lebih lanjut bapa (gembala) yang model bagaimana?
Imamat 24:10-11
24:10 Pada suatu hari datanglah seorang laki-laki, ibunya seorang Israel sedang ayahnya seorang Mesir, di tengah-tengah perkemahan orang Israel; dan orang itu berkelahi dengan seorang Israel di perkemahan.
24:11 Anak perempuan Israel itu menghujat nama TUHAN dengan mengutuk, lalu dibawalah ia kepada Musa. Nama ibunya ialah Selomit binti Dibri dari suku Dan.

Anak ini dilahirkan oleh ibu orang Israel asli, tetapi kelanjutan yang menangani adalah bapa orang Mesir. Makanya dia berulah dengan menghujat nama Tuhan dan mengutuk. Akhirnya Musa harus melapor kepada Tuhan kemudian Tuhan berkata “Diam, tunggu jawaban”. Setelah datang jawaban maka Tuhan berkata “siapa yang menyaksikan anak itu berbuat onar, bawa dia dan dia yang duluan melempari anak itu dengan batu di luar pintu gerbang dan semuanya harus melempari dengan batu”.
Imamat 24:11-14
24:11 Anak perempuan Israel itu menghujat nama TUHAN dengan mengutuk, lalu dibawalah ia kepada Musa. Nama ibunya ialah Selomit binti Dibri dari suku Dan.
24:12 Ia dimasukkan dalam tahanan untuk menantikan keputusan sesuai dengan firman TUHAN.
24:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
24:14 "Bawalah orang yang mengutuk itu ke luar perkemahan dan semua orang yang mendengar haruslah meletakkan tangannya ke atas kepala orang itu, sesudahnya haruslah seluruh jemaah itu melontari dia dengan batu.

Mungkin yang menangani kelahiran kita sudah benar tetapi siapa yang menanganinya lebih lanjut. Jangan bapa (gembala) yang menangani kita membuat kita salah asuh. Akhirnya kita dilontar dengan batu oleh Tuhan yang beratnya 50kg.
Wahyu 16:21
16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

6.      Soal kelahiran baru dianggap enteng
Ada yang menganggap enteng kelahiran baru sehingga mengatakan kalau mau dipercik ya dibaptis percik, kalau mau dibaptis diselam ya diselam. Ini tidak ada ketegasan berarti mengentengkan kelahiran baru, berarti tidak memiliki karakter Tuhan Yesus yang penuh belas kasihan. Anak yang baru lahir ini harus ditangani dengan belas kasihan, berarti belas kasihan yang ada pada pribadi Tuhan Yesus harus ada pada kehidupan yang menangani. Belas kasihan ini dicari oleh Tuhan.
Matius 9:13;12:7
9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
12:7 Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.

Belas kasihan itu mulai dari menangani kelahiran baru. Belas kasihan itu adalah sifat Tuhan Yesus Imam Besar.
Ibrani 4:14-16
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

Inilah Imam Besar yang kita miliki yaitu Tuhan Yesus. Sifat ini harus ada pada kami dalam menangani kelahiran baru harus dengan belas kasihan. Pada kelanjutan pelayanan juga harus dengan belas kasihan, tidak bisa tidak. Kelahiran baru kita tidak boleh ditangani warna daging tetapi harus ditangani sesuai Firman bukan dengan pemikiran manusia.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar