20160303

Kebaktian PA Kitab Rut, Kamis 3 Maret 2016 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Rut 3:1
3:1 Lalu Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya: "Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia?

Mencari tempat perlindungan berarti mencari kepala, dalam arti lebih mendalam adalah suami. Gereja Tuhan berbahagia kalau ada hubungan dengan kepala yaitu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Tidak ada kebahagiaan yang lebih dari pada itu dan itu adalah kebahagiaan kekal. Itu juga adalah perlindungan dan bukan hanya perlindungan yang kekal namun perlindungan selama kita masih berada di dunia ini.

Naomi langsung memberikan pemahaman kepada Rut bahwa Boas itu adalah keluarga mereka, bukan orang lain.
Rut 3:2-3
3:2 Maka sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di tempat pengirikan;
3:3 maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum.

Jangan ketahuan orang lain ini berarti pelayanan rahasia. Bukan rahasia yang tidak baik tetapi rahasia antara kita dengan Tuhan Yesus.

Rut 3:4-5
3:4 Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan."
3:5 Lalu kata Rut kepadanya: "Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan."

Ini adalah bukti ketaatan Rut kepada penganjurnya. Kita dibawa oleh Tuhan bahwa kitab Rut ini berisi cerita untuk kita gereja Tuhan yang kelak bertemu dengan Boas kita yaitu Yesus Kristus. Kejadian-kejadian yang terjadi dalam kitab Rut ini, terjadi pada zaman hakim-hakim. Justru pada zaman hakim-hakim, orang Israel bekerja, bergerak dan bertindak menurut maunya sendiri karena tanpa raja atau tanpa pemimpin. Ini juga suasana yang terjadi pada gereja Tuhan di akhir zaman (zaman manusia egois).
Hakim-hakim 17:6
17:6 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.
Kita lihat juga pelayan Tuhan berbuat sesukanya, tidak ada kendali pada dirinya dan bekerja sesuai maunya sendiri. Ini sudah menjadi fenomena di hari-hari terakhir ini. Sangat celaka kalau pelayan Tuhan tidak ada kendali lagi dan hanya mengikuti maunya sendiri.

Ini memang situasi yang akan terjadi di akhir zaman di mana kepentingan diri sendiri dari manusia itu menonjol tanpa ada yang mengendalikan.
II Timotius 3:1-2
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

Dalam Kitab Hakim-Hakim juga termasuk imam Lewi yang melayani di rumah Mikha, diceritakan di sana umat Tuhan sudah tanpa kendali. Di ujung akhir zaman ini banyak gereja Tuhan lepas dari kendali Firman, mulai dari pelayan Tuhan bekerja tanpa kendali Firman dan sangat berbahaya.

Hakim-hakim 17:6
17:6 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.

Termasuk imam juga melayani menurut pikirannya sendiri dan merasa sudah benar. Dia melayani satu keluarga yang bernama Mikha yang mana ada terafim di situ. Pelayan Tuhan muda ini diangkat oleh Mikha menjadi orang tuanya.

Hakim-hakim 21:25
21:25 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.

Pada pasal 17 diceritakan penampilan pelayan Tuhan yang tanpa kontrol yang bekerja sesuai dengan apa yang cocok menurut pikirannya sendiri dan tanpa kendali Firman. Artinya dia melayani tanpa tahbisan yang benar.

Pada pasal 21 ada satu suku yang hampir terkerat dari tubuh Israel yaitu suku Benyamin. Apa masalahnya? Karena persoalan kenajisan!

Kalau tidak ada kontrol Firman dan pelayan Tuhan bekerja sesuai pikirannya sendiri pasti disertai dengan kenajisan. Akibatnya bukan Tubuh Kristus terbentuk tetapi Tubuh Kristus terkoyak. Ini bahaya dan harus kita renungkan. Ketika ada peristiwa seperti itu maka munculah cerita bangsa kafir yaitu Rut perempuan Moab ini.

Hari-hari terakhir ini pelayan Tuhan tidak ada lagi tahbisan yang benar, tidak ada lagi kontrol, melayani sesukanya, motivasinya sudah salah dan itu yang terjadi dalam Hakim-hakim 17:6. Diceritakan imam Lewi ini yang suka jalan ke mana-mana dan akhirnya bertemu dengan Mikha. Mikha menjadikan orang Lewi ini imam di rumahnya dan dia menggaji orang Lewi itu. Inilah yang terjadi dahulu dan akhir zaman ini akan mencuat lebih hebat.

II Timotius 3:1-2
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

Akan ada masa yang sukar di mana manusia mencintai dirinya sendiri. Berarti sudah tidak ada kendali pada dirinya, termasuk hamba Tuhan. Jangan sampai melayani tanpa kendali dan berbuat sesukanya serta tidak ada lagi pengertian tentang tahbisan yang benar.

Tetapi di tengah-tengah kemerosotan moral seperti ini, muncul cerita Rut dan Boas. Sementara umat Tuhan yang mayoritas ini tidak ada kendali maka muncul cerita Rut dan Boas, semoga kitalah orang yang ada di dalam kisah Rut dan Boas ini.

Kalau melihat kisah Rut ini, dia masuk ke Israel, masuk dalam keluarga Allah dan dia mengkaitkan dirinya dengan Allah Israel. Sementara orang Israel sudah tidak karu-karuan, hubungan orang Israel sudah tidak beres dengan Tuhan, bangsa kafir malah mengkaitkan diri dengan Allahnya Israel dan benar-benar kehidupan itu ada roh ketaatan yang luar biasa mengimbangi keadaan orang Israel, umat pilihan Tuhan.

Kalau Rut hanya melihat keadaan orang Israel untuk apa dia mengkaitkan diri dengan Allahnya Israel, tetapi dia tidak terusik dengan persoalan mereka. Melihat keadaan Naomi saja yang tiga kali mempersalahkan Tuhan, untuk apa Rut mau tertarik dengan Allah Israel. Tetapi bangsa kafir ini mengkaitkan diri dengan Allahnya orang Yahudi, dia adalah bangsa kafir yang sangat beruntung. Rut ini menghibur hati Tuhan yang sudah lara melihat perbuatan umat Israel. Kita harus tampil demikian.

Jangan kita seperti orang Israel yang membuat Tuhan sakit hati. Kita harus mengambil satu sikap di tengah umat Tuhan yang membuat hati Tuhan lara, yaitu tampil menyenangkan hati Tuhan. Kalau kita bersikap seperti itu maka Tuhan akan mengalihkan wajahNya kepada kita dan membelakangi umat yang kurang ajar. Kalau anda kurang ajar maka Tuhan akan mengalihkan wajahNya kepada orang lain yang Dia dapatkan sesuatu yang indah dari kehidupan itu.

Biarlah kita umat Tuhan yang berasal dari bangsa kafir ini tampil mengkaitkan diri dengan Allahnya orang Israel tanpa melihat kekurangan-kekurangan orang Israel. Biarlah kita mengkaitkan diri dengan Tuhan tanpa melihat kekurangan-kekurangan orang lain maka kita akan untung.

Pada pasal 1 Rut mengkaitkan diri dengan Allahnya Israel. Pada pasal 2 Rut bertemu dengan Boas pada musim panen. Bukan kebetulan pada musim panen maka Rut bangsa kafir ini jumpa dengan Boas. Artinya untuk kita, kalau Tuhan melihat bahwa kita menjadi pelipur lara bagi Tuhan maka Tuhan akan pertemukan kita dengan kelimpahan Firman. Itu tandanya bahwa kehidupan itu ada kerinduan hati untuk bertemu dengan Tuhan maka Tuhan akan mencurahkan kelimpahan Firman kepadanya.

Kalau kita tersandung dengan orang yang tidak menghargai Tuhan tetapi kita tetap menghargai maka pasti kita dipertemukan Tuhan dengan kelimpahan Firman. Lebih dari itu kelak kita dikaitkan menjadi Mempelai WanitaNya.

Pada pasal 3 disinilah terjadi pertemuan dan perencanaan di timbunan gandum. Artinya kelimpahan Firman yang luar biasa, di situ Tuhan nyatakan kepada kita rencanaNya yang mulia.

Rut 3:2,8
3:2 Maka sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di tempat pengirikan;
3:8 Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya.

Rencana rampung tentang pekerjaan penebusan dibicarakan pada malam hari. Kalau kita ada kerinduan hati kepada Tuhan tanpa tersandung melihat kekurangan orang lain maka justru pada tengah malam, dalam kegelapan yang paling gelap ini, rencana Tuhan dirampungkan.

Pembicaraan itu terjadi di mana?
Rut 3:4,7
3:4 Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan."
3:7 Setelah Boas habis makan dan minum dan hatinya gembira, datanglah ia untuk membaringkan diri tidur pada ujung timbunan jelai itu. Kemudian datanglah perempuan itu dekat dengan diam-diam, disingkapkannyalah selimut dari kaki Boas dan berbaringlah ia di situ.

Perencanaan rampungnya persoalan penebusan atau sempurna pekerjaan penebusan itu terjadi di timbunan gandum. Timbunan gandum ini berbicara kelimpahan Firman. Di mana ada timbunan gandum di situ ada Boas, artinya di mana ada kelimpahan Firman di situ ada Tuhan Yesus. Kita yang sudah ada dalam kelimpahan Firman jangan malah mencari tempat yang hanya diisi dengan dongeng-dongeng.

Di mana ada kelimpahan Firman di situ ada Yesus dan yang akan dia bicarakan adalah bagaimana memulihkan Rut atau kita semua, untuk kelak menjadi mempelai wanitaNya. Dia akan berbicara dan Dia tidak akan berhenti sebelum kita menjadi mempelaiNya.

Rut 3:18
3:18 Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga."

Di dalam kelimpahan Firman ada Tuhan Yesus dan Yesus tidak akan berhenti menangani anak Tuhan yang ada di dalam kelimpahan dan suka duduk di kaki Tuhan. Tuhan tidak akan serius menangani di mana Firman yang disampaikan asal-asal saja.
Rut 3:7
3:7 Setelah Boas habis makan dan minum dan hatinya gembira, datanglah ia untuk membaringkan diri tidur pada ujung timbunan jelai itu. Kemudian datanglah perempuan itu dekat dengan diam-diam, disingkapkannyalah selimut dari kaki Boas dan berbaringlah ia di situ.

Dalam kelimpahan Firman di sana ada Boas atau di situ ada Tuhan Yesus. Akhirnya Rut satu selimut dengan Boas. Artinya kita satu kebenaran dengan Tuhan Yesus.

Untuk bertemu Boas di timbunan gandum itu ada syaratnya.
Rut 3:3
3:3 maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum.

Ada tiga persyaratan yang harus dipersiapkan oleh Rut bila mau pergi ke timbunan gandum di mana Boas ada.

1.      Harus mandi
Contoh konkrit mandi dalam Alkitab adalah kisah Naaman, kita akan meliha apa sebenarnya tujuan mandi itu.
II Raja-raja 5:1-3,10-11
5:1 Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.
5:2 Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman.
5:3 Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya."
5:10 Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."
5:11 Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!

Di sinilah kesalahpahaman Naaman sebab Elisa tidak mau tampil bertemu dengan Naaman.
II Raja-raja 5:12-14
5:12 Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.
5:13 Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."
5:14 Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.

Karena dia melakukan suruhan atau perintah Elisa, maka tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak. Ada 6 hal yang harus dikuburkan oleh Naaman di sungai Yordan.
a)      Kedudukan Naaman ini luar biasa dalam kerajaan Aram. Kedudukan ini yang harus dibenahi.
Ø  Kalau mau masuk dalam nikah yang rohani kedudukan dalam nikah yang jasmani yang lebih dahulu diperbaiki, bagaimana kedudukan suami dan isteri dalam nikah. Di suruh mandi berarti dibenahi oleh air Fiman Tuhan. Kalau mau menikah bawa dulu pasangan dalam penggembalaan supaya dia tahu kedudukannya.

Ø  Kemudian kedudukan dalam penggembalaan harus diperhatikan, apa syarat menjadi gembala. Yang menjadi gembala adalah suami berarti seorang laki-laki.

b)      Kebesaran Naaman
Kebesaran Naaman ini membuat dia lupa bahwa kebesaran itu dari Tuhan.
I Tawarikh 29:11
29:11 Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.

Kebesaran kita harus dikaitkan dengan Tuhan, jangan tanpa Tuhan. Kebesaran tanpa Tuhan itu tidak ada arti apa-apa.

Contoh, ada yang mempertahankan kebesarannya dan berakhir di tangannya sendiri, hidupnya hancur.
Ester 3:1-5
3:1 Sesudah peristiwa-peristiwa ini maka Haman bin Hamedata, orang Agag, dikaruniailah kebesaran oleh raja Ahasyweros, dan pangkatnya dinaikkan serta kedudukannya ditetapkan di atas semua pembesar yang ada di hadapan baginda.
3:2 Dan semua pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berlutut dan sujud kepada Haman, sebab demikianlah diperintahkan raja tentang dia, tetapi Mordekhai tidak berlutut dan tidak sujud.
3:3 Maka para pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berkata kepada Mordekhai: "Mengapa engkau melanggar perintah raja?"
3:4 Setelah mereka menegor dia berhari-hari dengan tidak didengarkannya juga, maka hal itu diberitahukan merekalah kepada Haman untuk melihat, apakah sikap Mordekhai itu dapat tetap, sebab ia telah menceritakan kepada mereka, bahwa ia orang Yahudi.
3:5 Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman,

Kebesaran Haman adalah kebesaran yang kebablasan. Mordekhai sebagai umat Tuhan tidak mau sujud pada kebesaran kafir. Kebesaran tanpa Tuhan menyebabkan panas hati bila tidak dihormati. Kalau merasa kebesaran yang kita terima dari Tuhan maka saat orang lain tidak menghormati tidak usah kita panas hati.

Mengapa dalam nikah seringkali terjadi panas hati? Karena tidak memahami bahwa kedudukan dan kebesaran yang dimiliki itu berasal dari Tuhan.

Ester 5:11-12
5:11 Maka Haman menceriterakan kepada mereka itu besarnya kekayaannya, banyaknya anaknya laki-laki, dan segala kebesaran yang diberikan raja kepadanya serta kenaikan pangkatnya di atas para pembesar dan pegawai raja.
5:12 Lagi kata Haman: "Tambahan pula tiada seorang pun diminta oleh Ester, sang ratu, untuk datang bersama-sama dengan raja ke perjamuan yang diadakannya, kecuali aku; dan untuk besok pun aku diundangnya bersama-sama dengan raja.

Haman tidak sadar bahwa ketika diundang oleh Ester itu sudah berbahaya dan membuahkan bencana bagi dirinya.

Ester 6:1-5
6:1 Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja.
6:2 Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros.
6:3 Maka bertanyalah raja: "Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?" Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda: "Kepadanya tidak dianugerahkan suatu apa pun."
6:4 Maka bertanyalah raja: "Siapakah itu yang ada di pelataran?" Pada waktu itu Haman baru datang di pelataran luar istana raja untuk memberitahukan kepada baginda, bahwa ia hendak menyulakan Mordekhai pada tiang yang sudah didirikannya untuk dia.
6:5 Lalu jawab para biduanda raja kepada baginda: "Itulah Haman, ia berdiri di pelataran." Maka titah raja: "Suruhlah dia masuk."

Haman datang untuk membalas panas hatinya kepada Mordekhai karena dia tidak dihormati oleh Mordekhai. Kalau kebesaran tidak dikaitkan dengan Tuhan maka itu bencana bagi orang itu. Kita harus mengkaitkan semua dengan Tuhan sebab kalau tidak dikaitkan dengan Tuhan maka itu mengundang malapetaka pada diri orang itu.

Ester 6:6-10
6:6 Setelah Haman masuk, bertanyalah raja kepadanya: "Apakah yang harus dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya?" Kata Haman dalam hatinya: "Kepada siapa lagi raja berkenan menganugerahkan kehormatan lebih dari kepadaku?"
6:7 Oleh karena itu jawab Haman kepada raja: "Mengenai orang yang raja berkenan menghormatinya,
6:8 hendaklah diambil pakaian kerajaan yang biasa dipakai oleh raja sendiri, dan lagi kuda yang biasa dikendarai oleh raja sendiri dan yang diberi mahkota kerajaan di kepalanya,
6:9 dan hendaklah diserahkan pakaian dan kuda itu ke tangan seorang dari antara para pembesar raja, orang-orang bangsawan, lalu hendaklah pakaian itu dikenakan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya, kemudian hendaklah ia diarak dengan mengendarai kuda itu melalui lapangan kota sedang orang berseru-seru di depannya: Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya!"
6:10 Maka titah raja kepada Haman: "Segera ambillah pakaian dan kuda itu, seperti yang kaukatakan itu, dan lakukanlah demikian kepada Mordekhai, orang Yahudi, yang duduk di pintu gerbang istana. Sepatah kata pun janganlah kaulalaikan dari pada segala yang kaukatakan itu."

Haman kaget karena awalnya dia datang kepada raja sebab mau menyulakan Mordekhai di tiang yang dia buat. Kalau kedudukan dan kebesaran kita tidak dikaitkan dengan Tuhan maka akan menyebabkan panas hati dan panas hati itu akan membunuhnya sendiri.

Ester 7:9-10
7:9 Sembah Harbona, salah seorang sida-sida yang di hadapan raja: "Lagipula tiang yang dibuat Haman untuk Mordekhai, orang yang menyelamatkan raja dengan pemberitahuannya itu, telah berdiri di dekat rumah Haman, lima puluh hasta tingginya." Lalu titah raja: "Sulakan dia pada tiang itu."
7:10 Kemudian Haman disulakan pada tiang yang didirikannya untuk Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja.

Jangan kita menuntut hormat dari orang lain. Kalau kita menuntut hormat kemudian orang lain tidak menghormati maka kita akan panas hati dan itu menyebabkan rohani kita hancur.

Biarlah itu berjalan sesuai pengalaman kita dengan Tuhan. Ayo kita mandi sebab mandi kelimpahan Firman Allah itu membersihkan kita dari hal ini. Semakin kita mandi dalam kelimpahan Firman maka kita akan jumpai Tuhan di tengah malam.

Pada waktu Boas tidur, tangannya bergerak dan dia merasa ada manusia di kakinya. Jadi Tuhan tidak diam, Tuhan itu aktif. Dalam Mazmur dikatakan Tuhan tidak pernah tidur.
Mazmur 121:4-5
121:4 Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.
121:5 TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.
c)      Naaman yang terhormat
Karena dia terhormat makanya dia menuntut, dibutuhkan kerendahan hati.
I Tawarikh 29:11
29:11 Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.

Amsal 15:33
15:33 Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.

Kalau kita mau dihormati maka harus rendah hati. Kita menuntut hormat tetapi tidak pernah merendahkan hati, bagaimana mau mendapat hormat.

Amsal 18:12
18:12 Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.

Lawannya:
Lukas 14:7-11
14:7 Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
14:8 "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,
14:9 supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.
14:10 Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.
14:11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Kalau mencari-cari hormat sendiri lalu diperlakukan tidak seperti yang kita rindukan maka kita akan malu sendiri. Jika kita merendahkan diri maka kita memperoleh hormat.

d)      Jasa-jasanya
Naaman ini merasa berjasa sekali, ini harus dimandikan di dalam sungai Yordan.
Ulangan 9:5
9:5 Bukan karena jasa-jasamu atau karena kebenaran hatimu engkau masuk menduduki negeri mereka, tetapi karena kefasikan bangsa-bangsa itulah, TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu, dan supaya TUHAN menepati janji yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub.

Kita boleh berjasa tetapi kaitkan selalu dengan Tuhan. Termasuk hasil yang kita peroleh harus kita kaitkan dengan Tuhan.

e)      Kekayaan
Ulangan 8:17-18
8:17 Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
8:18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.

f)       Gagah berani/pahlawan
Mazmur 60:14
60:14 Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita.

6 hal ini harus ditenggelamkan di sungai Yordan dan yang ketujuh dia tampil seperti kulit bayi. Ternyata kalau kita mengerti dan memahami bahwa Tuhan yang memerintahkan kepada kita untuk mandi, maka 6 hal ini harus kita tenggelamkan.

2.      Berurap
Untuk apa kita berurap.
Mazmur 20:7
20:7 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.

Berurap untuk kita adalah kesempatan untuk meraih kemenangan.

I Yohanes 2:20
2:20 Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya.

Kalau kita beroleh pengurapan maka kita akan mengetahui kebenaran. Urapan ini akan mengingatkan kita tentang apa yang telah kita terima dari yang mengajar kita.
I Yohanes 2:27
2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

3.      Berpakaian bagus
Pakaian bagus dipakai pada waktu-waktu tertentu. Pakaian bagus ini dipakai untuk bertemu dengan Boas. Pakaian berbicara kelakuan.
Yudas 1:23
1:23 selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.

Pakaian yang harus kita gunakan adalah membenci kelakuan yang tidak berkenan kepada Tuhan. Bagaimana kita mau bertemu dengan Tuhan kemudian kita bersekutu dengan orang-orang yang tidak menyenangkan hati Tuhan, kita bisa tercemar.
1 Korintus 15:33
15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

Itu semua dilakukan oleh Rut dengan taat sehingga dia mengatakan “segala yang engkau katakan itu akan aku lakukan”. Karena Rut sudah mandi, sudah berurap dan memakai pakaian bagus maka dia tidak dibenci oleh Boas dan malah dipuji oleh Boas.

Rut 3:8-9
3:8 Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya.
3:9 Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."
3:10 Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya.

Yang dikejar oleh Rut hanya satu yaitu Boas. Biarlah kita juga mengatakan “hanya satu itulah Tuhan Yesus”.

Kemudian apa yang Boas lakukan terhadap Rut?
Rut 3:15
3:15 Lagi katanya: "Berikanlah selendang yang engkau pakai itu dan tadahkanlah itu." Lalu ditadahkannya selendang itu. Kemudian ditakarnyalah enam takar jelai ke dalam selendang itu. Sesudah itu pergilah Boas ke kota.

Ini adalah kelimpahan Firman yang diisi dalam selendang. Selendang digunakan untuk menutupi leher. Dalam Yehezkiel pasal 16 dikatakan selendang itu dibuat dari kain sutra. Kalau kita masuk di tempat yang panas maka kain sutra itu menyejukkan kita, kalau masuk di tempat yang dingin maka sutra itu menghangatkan kita. Leher menunjuk hubungan dengan kepala, hubungan dengan Tuhan.

Selendang ini ada pada leher dan diisi dengan gandum 6 takar. Ini menunjukkan bahwa Rut itu secara penuh telah diisi dengan kelimpahan Firman Allah. Bukan hanya sekedar mendengar kelimpahan Firman tetapi apakah kelimpahan Firman itu benar sudah diisi dalam hati kita sehingga hubungan kita dengan Tuhan tidak mudah retak atau putus. Itu sebabnya banyak hubungan anak Tuhan yang retak dengan Tuhan walaupun berada pada kelimpahan Firman tetapi hatinya tidak diisi dengan kelimpahan Firman.

Anak muda jangan sudah ada dalam kelimpahan Firman tetapi hati belum diisi dengan Firman, leher belum dikuasai oleh Tuhan sehingga begitu ada godaan malah mudah melepaskan. Jangan sampai leher putus dengan Tuhan sebab tidak memiliki gandum 6 takar. 6 adalah angka manusia tetapi ini adalah manusia yang sudah sah menjadi milik Tuhan.

Rut tampil di tengah bangsa Israel dengan menyenangkan hati Tuhan karena orang Israel telah membuat hati Tuhan sakit. Jangan lagi kita membuat Tuhan sedih, biarlah kita membuat hati Tuhan girang terhadap kita. Biarlah kita memiliki 6 hal yang tadi. Semua perkara yang 6 itu harus dikaitkan dengan Tuhan supaya jangan kita seperti Haman yang akhirnya sakit hati dan panas hati sehingga itulah yang membunuh dia.

Tuhan Yesus sudah dekat datang kembali, kita sudah harus tahu tempat kita yaitu di bawah timbunan gandum, artinya di kaki Tuhan. Kalau kita sudah ada di situ buka hati untuk diisi dengan gandum itulah Firman Tuhan.

Boas tidak akan diam. Begitu Rut pulang ke rumah, dia menceritakan semua kepada Naomi dan Naomi berkata “duduk saja menanti, orang itu tidak akan berhenti sampai diselesaikannya perkara itu”. Tuhan Yesus tidak akan diam sampai Dia berhasil mendapatkan saudara dan saya, sekarang ini Dia terus bekerja.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar