20160313

Kebaktian Umum, Minggu 13 Maret 2016 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Tujuan hamba Tuhan melayani seberapa jiwa yang Tuhan percayakan kepadanya adalah untuk dipersembahkan dan diterima oleh Tuhan. Jangan sampai yang kami persembahkan tidak beres dan ditolak oleh Tuhan, saya ditolak oleh Tuhan saudara juga ditolak oleh Tuhan sehingga kita sama-sama tidak masuk dalam pembentukkan Tubuh Kristus
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Di dalam ibadah, kalau tanpa pembukaan rahasia Firman Allah berarti umat Tuhan tidak ada persiapan menanti Tuhan. Kadang kalau di dalam gereja tidak ada pembukaan rahasia Firman Allah, mereka malah berpikir kalau main voley, main catur, hafal ayat atau menggelar pertandingan ini dan itu, semuanya itu menyenangkan hati Tuhan padahal itu justru membuat lebih jauh dari Tuhan. Bukan seperti itu cara kita menyenangkan hati Tuhan, itu tidak ada manfaatnya secara rohani, berarti tidak siap menanti kedatangan Tuhan.

Efesus 1:8-10
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

Kalau dalam gereja ada pembukaan rahasia Firman Allah yang adalah kerelaan hati Tuhan, berarti kita didorong masuk dalam kegenapan waktu bertemu dengan Tuhan Yesus. Kalau tidak ada pembukaan rahasia Firman berarti tidak ada yang mendorong kita masuk dalam kesiapan kegenapan waktu. Oleh sebab itu bila sidang jemaat mendapatkan layanan Tuhan lewat pembukaan rahasia Firman, tanggapilah dengan serius, lakonilah itu sebab berarti saudara sedang didorong oleh Tuhan masuk dalam kegenapan waktu persekutuan Kepala dengan Tubuh. Berarti Kepala yang ada di Sorga itulah Tuhan Yesus dan Tubuh yang ada di bumi itulah gereja yang sempurna, akan terjadi penyatuan yang disebut nikah yang rohani (kepala dan tubuh jadi satu).

Zakharia 14:8-9
14:8 Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengah lagi mengalir ke laut barat; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas dan dalam musim dingin.
14:9 Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.

Bila kita mendengar ayat 8 seakan-akan ada musim dingin dan musim panas di Yerusalem Baru padahal tidak demikian. Ini adalah pembelajaran bagi kita sekarang ini untuk menuju ke sana agar jangan kita memiliki hati yang suam-suam seperti jemaat Laodekia. Kalau rohani suam-suam maka akan Tuhan muntahkan, berarti kehidupan itu keluar dari pembentukan tubuh Kristus.

Ayat 8 mengingatkan kita supaya jangan kita suam-suam, ayat ini ada hubungannya dengan penggembalaan. Ayat 9 hubungannya dengan penampilan Yesus sebagai Raja. Gembala dan raja ada satu kesamaannya yang harus dimiliki baik raja maupun gembala. Kalau hal ini ada maka kita gereja Tuhan akan menerima 5 macam berkat. Kalau dalam penggembalaan hal itu tidak ada maka kita kehilangan 5 berkat.

Apa itu kesamaan gembala dan raja? Gembala dan raja sama-sama memiliki tongkat. Gembala itu memiliki tongkat. Ketika domba masuk dan keluar kandang dia mengangkat tongkat dan domba lewat di bawahnya. Demikian juga raja memiliki tongkat.

Apakah dalam kita beribadah ada kecenderungan ke Yerusalem Baru atau tidak.

1.      Tongkat gembala
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

Tongkat ini wibawa untuk menghitung domba masuk ke kandang, bukan asal saja di dalam pelayanan. Dalam Zakharia 14:8 mata air kehidupan itu hubungannya dengan penggembalaan dan gembala itu tidak bisa lepas dengan tongkat.
Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Ada dua macam tongkat yang harus dimiliki oleh gembala yaitu tongkat kemurahan dan tongkat ikatan. Ini adalah pekerjaan dari pelayanan penggembalaan yang tidak boleh tidak harus ada pada karakteristik seorang gembala untuk membawa sidang jemaat pada Yang Empunya:
a)      Tongkat kemurahan
Kita mendapat kemurahan Tuhan yang datang pada kita. Jadi tongkat kemurahan menunjuk hubungan gereja dengan Tuhan. Gembala memberi arah supaya jemaat memandang ke atas sumber kemurahan.
Zakharia 11:7,10
11:7 Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan "Kemurahan" dan yang lain kusebutkan "Ikatan"; lalu aku menggembalakan domba-domba itu.
11:10 Aku mengambil tongkatku "Kemurahan", lalu mematahkannya untuk membatalkan perjanjian yang telah kuikat dengan segala bangsa.

Kenapa tongkat kemurahan itu dipatahkan? Sebab umat Tuhan sudah muak dengan Firman. Ini jangan terjadi dalam diri kita sebab dalam penggembalaan kita butuh rumput yaitu Firman Allah. Jangan seperti orang Israel yang berkata pada Musa “kami sudah muak dengan manna ini”. Sehingga mengakibatkan ular tedung memagut mereka.

Jangan sampai tongkat kemurahan yang dimiliki oleh gembala yang mengatur hubungan vertikal kita dengan Tuhan itu dipatahkan. Kalau sudah dipatahkan berarti hubungan kita dengan Tuhan tidak lagi mesra sehingga tidak akan mungkin menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

b)      Tongkat ikatan
Tongkat ikatan yang dipegang oleh gembala membuat sidang jemaat itu hidup dalam ikatan kasih mulai dari kehidupan nikah.
Zakharia 11:14
11:14 Kemudian aku mematahkan tongkat yang kedua, yaitu "Ikatan", untuk meniadakan persaudaraan antara Yehuda dan Israel.

Tongkat ikatan mengikat persekutuan. Dalam penggembalaan ini untuk mengikat hubungan suami dan isteri, itu adalah saudara yang paling dekat. Kemudian antara rumah tangga di dalam sidang jemaat. Kalau ini dipatahkan maka kita cerai berai berantakan. Tidak heran dalam dunia Kristen begitu mudah tercerai berai karena tongkat ikatan sudah patah.

Siang ini Tuhan akan mengikat kita kembali, apa yang sudah salah akan terbenahi dan dibenahi oleh Tuhan. Hubungan kita dengan Bapa Sorgawi juga akan dirajut kembali lewat tongkat kemurahan yang dipegang oleh gembala. Itu sebabnya gembala tidak bisa kita entengkan. Dengarkan apa kata Tuhan melalui gembala. Siang ini mungkin hubungan saudara dengan Tuhan sudah tidak harmonis, atau hampir putus bahkan mungkin sudah putus, namun Tuhan mau memulihkan kembali. Mungkin hubungan saudara dengan sesama sudah hampir putus bahkan mungkin sudah putus, namun Tuhan mau membenahi kembali.

Tongkat itu adalah wibawa yang diberikan Tuhan kepada gembala, tujuannya untuk memelihara jiwa.
I Petrus 2:25
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Kita harus kembali pada Gembala Agung sebagai pemelihara jiwa kita dan tugas itu dipercayakan kepada gembala sidang jemaat.

2.      Tongkat Raja
Kejadian 49:10
49:10 Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.

Yang berhak itulah Yesus, Singa dari suku Yehuda.

Mazmur 110:2
110:2 Tongkat kekuatanmu akan diulurkan TUHAN dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu!

Kalau tongkat ini ada maka kita akan menerima 5 macam berkat.
1.      Berkat sepenuh
Kejadian 32:10
32:10 sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua pasukan.

Dengan adanya tongkat kepada Yakub maka itu jaminan untuk dia menerima berkat sepenuh. Yakub memiliki dua pasukan atau Mahanain.

Tuhan datang kepada Yakub dalam penglihatan dan dia melihat ada dua pasukan tentara Sorga datang kepada Yakub untuk menenangkan hatinya sebab hatinya sementara galau karena akan berjumpa dengan kakaknya yang bernama Esau beserta 400 pasukannya yang di dalam hatinya hanya ingin membunuh Yakub. Dengan peristiwa ini Yakub melihat pertolongan Tuhan, ada dua pasukan malaikat untuk membela dia. Itu sebabnya dia menamakan tempat itu Mahanaim.

Dalam Tabernakel, di atas meja roti sajian kita melihat dua tumpukan roti yang sama dengan dua pasukan. Ini adalah berkat sepenuh dan harus ada dalam penggembalaan. Orang yang mendapat berkat sepenuh bukannya kalah menghadapi Esau tetapi menang menghadapi Esau. Akhirnya hati Esau menjadi luruh. Jadi di dalam penggembalaan ada dua pasukan yang harus disampaikan kepada jemaat untuk memberi jaminan menang menghadapi daging (Esau gambaran daging). Jangan sampai kita kalah terus menghadapi pasukan daging.

Banyak orang kelihatan bertobat tetapi tidak percaya Yesus. Tetapi orang percaya Yesus namun tidak bertobat. Berarti sama saja dengan orang-orang yang tidak percaya Yesus. Mengapa tidak bertobat? Karena tidak ada wibawa tongkat. Apalah arti kita menjadi orang Kristen kalau tidak mendapat wibawa Firman Tuhan lewat tongkat penggembalaan.

Saya bisa menjual domba tanpa domba-domba atau sidang jemaat tahu bahwa dia sudah dijual. Caranya saya mengundang konglomerat yang memang suka berkhotbah. Begitu datang dia sudah membawa amplop yang tebal untuk gembala dan juga berkat-berkat jasmani lainnya. Kemudian dia diberikan kesempatan untuk berkhotbah, jemaat belum tentu menerima berkat dari pemberitaannya namun gembala sudah senang karena mendapat keuntungan lahiriah lewat jual domba.

Akibat gembala menjual domba maka Tuhan murka dan Tuhan mematahkan tongkat kemurahan dan tongkat ikatan. Ini jangan terjadi pada diri kita. Kalau ini yang terjadi maka kita tidak akan mendapatkan Mahanaim, kita tidak akan bisa menemukan dua pasukan di atas meja roti sajian yang menjadi makanan kita.

Berkat tongkat pertama ini adalah jaminan untuk mendapatkan berkat sepenuh. Ini betul-betul dipahami oleh Yakub. Di dalam dua pasukan ini ternyata ada angka 5. Malam itu Yakub mengambil 5 jenis hewan dan dia kirimkan menjadi penengah antara dia dengan Esau. Ketika Esau melihat 5 rombongan ini maka dia bertanya “ini milik siapa?”. Setelah dijawab itu adalah milik Yakub untuk dia maka hati Esau luluh.

Di dalam tongkat penggembalaan, dengan adanya dua tumpuk atau dua pasukan di atas meja roti pertunjukkan, di dalamnya terkandung angka 5, angka kemurahan.

2.      Jaminan untuk menang menghadapi segala masalah
Kejadian 38:18,25
38:18 Tanyanya: "Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab perempuan itu: "Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di tanganmu itu." Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya.
38:25 Waktu dibawa, perempuan itu menyuruh orang kepada mertuanya mengatakan: "Dari laki-laki yang empunya barang-barang inilah aku mengandung." Juga dikatakannya: "Periksalah, siapa yang empunya cap meterai serta kalung dan tongkat ini?"

Tongkat ini ada di tangan Tamar, itu adalah tongkat Yehuda. Bukankah janji Tuhan kepada Yehuda bahwa tongkat itu tidak akan beranjak darinya. Tamar yang tadinya dituduh macam-macam dan harus dibakar tetapi karena dia yang memiliki tongkat akhirnya dia menang menghadapi persoalan.
Di dalam penggembalaan jangan lepas dari tongkat. Yesus yang diangkat dalam penggembalaan tidak bisa lepas dengan tongkat. Itu jaminan yang kedua untuk kita yaitu  memberikan kita kemenangan menghadapi persoalan.

Ketika diusut kenapa Tamar mengandung, maka dia memperlihatkan tongkat itu bahwa dia mengandung dari laki-laki yang mempunyai tongkat itu. Langsung Yehuda dengan malu-malu mengakui bahwa Tamar yang benar dan dia yang salah. Padahal tadinya Yehuda sudah berniat supaya Tamar dibakar hidup-hidup.

Gembala harus ada tongkat, raja harus ada tongkat dan itu dipegang dan harus ada pada wibawa gembala. Kalau gereja Tuhan benar ada di dalam wibawa tongkat gembala dan raja maka yakinlah masalah yang saudara hadapi akan terselesaikan. Bukan malah masalah berlarut-larut. Wibawa tongkat ini termasuk hikmat, kalau hikmat ada maka tidak ada persoalan yang tidak terselesaikan.

3.      Jaminan mendapatkan mata air yang membual-bual
Bilangan 21:17-18
21:17 Pada waktu itu orang Israel menyanyikan nyanyian ini: "Berbual-buallah, hai sumur! Mari kita bernyanyi-nyanyi berbalas-balasan karena sumur yang digali oleh raja-raja,
21:18 yang dikorek oleh kaum bangsawan di antara bangsa itu dengan tongkat-tongkat kerajaan, dengan tongkat-tongkat mereka." Dan dari padang gurun mereka ke Matana;

Mereka bernyanyi berbalas-balasan berarti satu dengan yang lain merasa terkait karena berada pada mata air yang membual-bual yang digali oleh tongkat kerajaan. Umat Tuhan merasakan mesra satu dengan yang lain karena ada tongkat kerajaan dan tongkat gembala di situ, ada wibawa Ilahi yang kita harus rasakan dan kita terima di dalam penggembalaan.

Kalau ada tongkat di sini maka itu menjadi jaminan bagi jemaat untuk mendapatkan mata air yang membual-bual dan tidak pernah kering. Perhatikan Firman penggembalaan, di mana ada air yang membual-bual maka itu memungkinkan saudara untuk mandi dan dibersihkan, hargai itu.

Ketika mereka menemukan mata air yang dikorek oleh tongkat kerajaan maka mereka menyanyi berbalas-balasan, artinya mereka merasakan kebersamaan, keterkaitan satu dengan yang lain karena menikmati air yang sama, ini yang kita butuh akhir zaman ini. Ke mana kita mau berjalan? Apakah kita mau membiarkan diri kita kotor tidak mandi? Biarlah kita menyanyi berbalas-balasan, merasakan bahwa diri kita terkait satu dengan yang lain.
Zefanya 3:9
3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.
Bibir bersih karena memuji Tuhan. Jangan saudara berperhitungan kalau mau beribadah.

4.      Jaminan untuk mendapat penghiburan
Mazmur 23:4
23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Kita di dunia ini lebih banyak derai air mata. Menapaki langkah-langkah ke depan kita selalu terantuk dan jatuh. Menghadapi kesulitan dunia yang fana ini banyak derai air mata, tetapi dengan tongkat penggembalaan dan tongkat raja kita diberikan penghiburan. Lewat Firman penggembalaan, lewat wibawa raja maka kita menikmati penghiburan yang sangat dibutuhkan oleh gereja di akhir zaman.

Jangan cari penghiburan di night club atau di diskotik, bahkan gereja dibuat seperti diskotik. Itu bukan hiburan! Karena membawa masuk dunia dalam gereja itu seperti orang yang naik perahu sementara berlayar dia isi air laut ke dalam perahunya. Belum sampai di seberang dia pasti sudah tenggelam karena penuh dunia di dalam gereja, tetapi merasa seperti terhibur. Itu sebabnya Tuhan mengatakan “hentikan riuh rendahmu, nyanyi-nyanyianmu, hentikan dandih kecapimu, Aku tidak suka! Aku akan merubah nyanyianmu menjadi ratapan”.

Untuk mendapatkan penghiburan ada Firman penggembalaan.
Mazmur  23:1-4
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Amos 5:21-23;
5:21 "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.
5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
5:23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.

Kenapa Tuhan tidak suka? Karena mereka mengabaikan penyucian, sebab tidak ada air yang berbual-bual.
Amos 5:24
5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."
Akhirnya Tuhan mengubah pujian mereka menjadi ratapan.
Amos 8:3,10
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."

Jangan sampai kita mengisi ibadah dengan pujian yang dominan tetapi mengecilkan pemberitaan Firman. Justru pemberitaan Firman itu penampilan Tuhan di tengah-tengah kita. Di mana bukti Tuhan hadir di tengah puji-pujian umatNya? Saat Firman pengajaran ditampilkan.
I Samuel 3:21
3:21 Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.

Itu sebabnya pemberitaan Firman harus dominan di dalam gereja.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

Harus terima pemberitaan Firman supaya kita menerima penghiburan yang sebenarnya. Mungkin setelah beribadah orang Kristen berkata “saya puas dengan ibadah tadi” tetapi apakah Tuhan puas dengan ibadah kita? Tuhan akan puas dalam ibadah kalau terjadi penyucian dalam gereja.
Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

5.      Jaminan menaklukkan kekafiran
Wahyu 2:27
2:27 dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku --

Ini wibawa tongkat di dalam penggembalaan yang diberikan pada sidang jemaat Tiatira yang sebenarnya sangat dicela Tuhan. Tetapi karena ada sebagian yang tidak mengikuti irama dari Izebel maka bagi mereka diberikan tongkat besi.

Wahyu 19:15
19:15 Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.

Wahyu 19:15 (Terjemahan Lama)
19:15 Dan daripada mulut-Nya keluar sebilah pedang yang tajam, supaya dengan dia itu Ia boleh memarang segala orang kafir. Maka Ia pun akan memerintah mereka itu dengan tongkat besi, dan Ialah yang mengirik irikan anggur, yaitu kehangatan murka Allah Yang Mahakuasa.

Banyak hal-hal kekafiran yang masih diangkat masuk dalam gereja. Tongkat wibawa Ilahi di dalam penggembalaan akan menaklukkan roh kekafiran di dalam gereja.

Zakharia 14:9
14:9 Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.

Tuhan Yesus adalah Raja satu-satunya. Orang yang tidak takluk kepada Yesus sebagai Raja, baginya tidak akan turun hujan. Orang yang tunduk kepada Raja, tandanya hujan turun kepadanya. Kenapa kita sudah beribadah tetapi tidak turun hujan Firman pengajaran dan yang digandrungi hanya Firman penginjilan.
Zakharia 14:16-17
14:16 Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
14:17 Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.

Kalau hujan tidak turun dalam komunitas saudara di mana saudara berada berarti di situ tidak ada penundukkan terhadap Raja. Sebagai seorang gembala saya harus tunduk kepada Dia, saya harus menyembah dan patuh terhadap FirmanNya. Karena saya dan jemaat butuh hujan Firman pengajaran. Kalau saya tidak tunduk bagaimana nasib jemaat, mereka tidak akan menerima hujan. Apa itu hujan? Itulah Firman pengajaran.
Ulangan 32:1-2
32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

Jangan saudara cenderung suka berada dalam himpunan yang Firman Tuhan hanya asal disampaikan. Yang kita butuhkan hujan Firman pengajaran yang deras turun terhadap kita.

Bangsa-bangsa di dunia marah ketika Tuhan  Yesus memangku jabatan sebagai Raja
Wahyu 11:15-18
11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."
11:16 Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah,
11:17 sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja
11:18 dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi."

Kalau melihat ada saudaramu yang diangkat, jangan saudara mengambil sikap seperti bangsa-bangsa di dunia yang marah. Itu terjadi di dunia tetapi ada suasana yang lain di kalangan umat Tuhan. Umat Tuhan bukannya marah kalau Tuhan menjadi Raja tetapi umat Tuhan bahkan menolak kalau Tuhan menjadi Rajanya.
I Samuel 8:1-3
8:1 Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya laki-laki menjadi hakim atas orang Israel.
8:2 Nama anaknya yang sulung ialah Yoël, dan nama anaknya yang kedua ialah Abia; keduanya menjadi hakim di Bersyeba.
8:3 Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.

Ini dasar orang Israel menolak Tuhan menjadi Raja sebab tersandung melihat Samuel dan anak-anaknya. Samuel melakukan kesalahan sebab mengangkat anaknya yang model seperti itu, ini menjadi alasan orang Israel meminta kepada Samuel untuk mengangkat raja bagi mereka. Samuel sebal mendengar perkataan orang Israel yang meminta raja bukan karena dia sayang kepada dua anaknya tetapi karena dalam hati Samuel dia melihat orang Israel sudah menolak Tuhan sebagai Raja mereka. Tiga kali Tuhan mengatakan pada Samuel “dengarkanlah permintaan mereka”.
I Samuel 8:7,9,22
8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.
8:9 Oleh sebab itu dengarkanlah permintaan mereka, hanya peringatkanlah mereka dengan sungguh-sungguh dan beritahukanlah kepada mereka apa yang menjadi hak raja yang akan memerintah mereka."
8:22 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka." Kemudian berkatalah Samuel kepada orang-orang Israel itu: "Pergilah, masing-masing ke kotanya."

Orang Israel sadar atau tidak sadar, terlihat mereka hanya seperti tersandung terhadap anak-anak Samuel namun itu hanya menjadi alasan, sesungguhnya mereka menolak Tuhan menjadi Raja mereka. Tuhan tidak mempertahankan diriNya untuk tetap menjadi Raja atas mereka, Tuhan rela ditolak.

Ketika kita dalam pelayanan, dalam ibadah pengiringan kita kepada Tuhan, otomatis mata kita akan melihat kekurangan orang lain. Tetapi lihat juga kekuranganmu jangan hanya suka melihat kekurangan orang lain! Kita ini masing-masing punya kekurangan. Lebih baik kita meneropong kekurangan kita sendiri sebab kita sendiri banyak kekurangan. Kalau hanya melihat kekurangan orang lain akhirnya Allah sebagai Raja diganti dengan manusia, berarti mengganti dengan daging. Kalau daging menjadi raja kita maka ada 8 perkara yang akan hilang dari kita.

Orang Israel menolak Tuhan menjadi Raja dan meminta raja dari manusia, berarti menjadikan daging sebagai raja mereka. Dikatakan ini bukan dosa kecil tetapi kejahatan besar di mata Tuhan. Kalau kita menjadikan daging sebagai raja kita dan menolak Tuhan sebagai Raja kita maka itu kejahatan besar di mata Tuhan.
I Samuel 12:17
12:17 Bukankah sekarang musim menuai gandum? Aku akan berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh dan hujan. Lihatlah dan sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan itu di mata TUHAN dengan meminta raja bagimu."

Jangan kita ganti wibawa Raja di atas segala raja dengan daging kita sebab nantinya kita kehilangan 8 hal. Jadikanlah Tuhan itu Raja kita. Saudara suka atau tidak suka, tetap Yesus adalah Raja di atas segala raja dan Raja di atas bumi ini selama 1000 tahun. Mari kita tunduk dan dengar-dengaran kepada Tuhan supaya kita tidak kehilangan 8 hal.

I Samuel 8:19
8:19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;

Setelah Samuel menyampaikan apa yang akan hilang dari mereka, orang Israel bukannya takut lalu menarik perkataan mereka tetapi mereka bahkan dengan keras menolak perkataan Samuel. Padahal yang disampaikan oleh Samuel adalah Firman Tuhan, jadi menolak perkataan Samuel sama dengan menolak Firman Tuhan.

I Samuel 8:13-16
8:13 Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan.
8:14 Selanjutnya dari ladangmu, kebun anggurmu dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawainya;
8:15 dari gandummu dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya sepersepuluh dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawai istananya dan kepada pegawai-pegawainya yang lain.
8:16 Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya.
1.      Anak laki-laki diambil
Artinya kehilangan hak waris sebab anak laki-laki itu pewaris. Karena cintanya Tuhan kepada orang Israel, umatNya maka Tuhan sampaikan hal ini kepada mereka lewat Samuel. Tetapi orang Israel tidak bergeming.

2.      Anak perempuan diambil
Anak perempuan ini menunjuk kesukaan atau kesenangan. Kalau daging dirampas maka kesenangan hubungan kita dengan Tuhan hilang. Secara daging mungkin kita terpenuhi tetapi itu hanya imitasi dan akan hilang.

3.      Pohon Zaitun diambil
Berarti buah zaitun tidak ada untuk diambil minyaknya. Kalau daging yang menjadi raja dan Tuhan disingkirkan maka hanya ada kegelapan dalam nikah dan di dalam sidang jemaat.

4.      Anggur diambil
Artinya kesukaan dalam nikah sudah hilang. Kadang kala daging kita yang jadi raja sehingga kita tidak tunduk kepada Firman akhirnya suami dan isteri geger-gegeran sehingga akhirnya tidak ada lagi kesukaan dalam nikah.
Habakuk 1:3 (Terjemahan lama)
1:3 Mengapa Engkau memperlihatkan aku kejahatan dan memberikan aku memandang sengsara? Hanya kerusakan dan penggagahan adalah di hadapan mataku; baharu habis perbantahan maka mulai geger pula.

Dalam pesta nikah di Kana Tuhan Yesus berkata “isi 6 tempayan itu dengan air”. Ketika kepala pesta itu mengecap air yang berubah menjadi air anggur itu dia berkata bahwa biasa yang baik dan lebih enak itu lebih dulu disajikan baru yang kurang baik. Itulah yang terjadi pada manusia, tetapi kalau di dalam Tuhan tidak seperti itu. Mungkin awal menikah kita kurang elok tetapi semakin lama semakin indah. Itu yang Tuhan inginkan.

5.      Budak laki-laki dan budak perempuan diambil
Ini yang mengatur persoalan ekonomi, berarti ekonomi rusak/ berantakan.

6.      Keledai diambil
Berarti kesempatan untuk kehidupan itu ditambatkan di pokok anggur pilihan sudah hilang. Artinya kesempatannya untuk menjadi Mempelai Wanita hilang.
Kejadian 49:11a
49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan;

7.      Kambing domba diambil
Berarti tidak menikmati hasil karya penebusan.

8.      Gandum diambil
Berarti tidak mendapatkan lagi pemeliharaan Firman.

Tuhan Yesus Raja dengan tongkat raja dan gembala memberikan kita 5 berkat. Menghadapi kesukaran ada tongkat penghiburan. Menghadapi masalah yang begitu berat ada tongkat kemenangan. Menghadapi hantaman dari Esau, saudara mendapat berkat sepenuh sehingga saudara meraih kemenangan. Dengan tongkat ini kita dapat menaklukkan kekafiran yang menyerang kehidupan gereja Tuhan.

Tuhan Yesus datang sebagai Raja di atas segala raja. Tuhan rindu melihat kita anak-anakNya benar-benar takluk, tunduk dan menyembah Dia Raja di atas segala raja. Jangan sampai kita kehilangan 8 perkara di atas.

Kita menghendaki Tuhan sebagai Raja kita mengulurkan tongkat kerajaan itu dalam hidup nikah dan rumah tangga kita serta dalam sidang jemaat sehingga Tuhan dipermuliakan dalam hidup kita dan kita bisa masuk dalam nikah yang rohani.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar