20160305

Kebaktian Doa, Sabtu 5 Maret 2016 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                  
Yohanes 1:12
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Yohanes 1:12 (Terjemahan Lama)
1:12 Tetapi seberapa banyak orang yang menerima Dia, kepada mereka itulah diberi-Nya hak akan menjadi anak-anak Allah, yaitu kepada segala orang yang percaya akan nama-Nya;

Ini adalah peluang atau pintu gerbang Sorga dibuka bagi semua orang yang mau percaya. Apakah kita memanfaatkan atau tidak itu tergantung tiap pribadi. Kehadiran kita dalam ibadah ini menunjukkan bahwa kita memanfaatkan kesempatan untuk masuk dalam pintu gerbang yang dibuka di depan kita. Tindakan kita masuk dalam pintu gerbang dan percaya kepadaNya ditandai dengan kelahiran baru.

Kalau kita dilahirkan oleh ibu secara lahiriah maka kita cocok di dunia tetapi tidak cocok di Sorga. Setelah kita dilahirkan kembali atau lahir baru maka kita cocok hidup di Sorga dan tidak cocok lagi di dunia.

Sekarang kita buktikan prakteknya, apakah kita memanfaatkan kelahiran baru di mana kita melihat pintu gerbang dan kita masuk ke dalamnya. Ketika masuk melalui pintu gerbang maka sasaran pertama adalah Mezbah Korban Bakaran dan selanjutnya adalah Bejana Pembasuhan. Dalam Tabernakel itu adalah wilayah halaman, berarti kita sudah ada di wilayah kerajaan Allah.

Kita harus buktikan bahwa benar kita sudah lahir baru sehingga kita sudah cocok hidup di Sorga dan tidak cocok lagi di dunia. Tidak bisa kita hidup paralel. Kalau kita sudah dilahirkan kembali di dalam Tuhan maka dunia ini boleh kita miliki tetapi harus dengan tangan terlepas, kita tidak boleh dipengaruhi oleh dunia yang fana ini. Maksudnya kita tidak boleh berada dalam kefanaan dan harus pindah pada kekekalan. Fana berarti akan binasa, kekal berarti hidup kekal selama-lamanya dengan Tuhan Yesus.

Percaya ini dikaitkan dengan namaNya. Kita lihat pintu gerbang Tabernakel. Di sana ada 4 tiang yang membentuk tiga lorong. Nama yang diperkenalkan oleh 4 tiang yang menunjukkan empat penginjil yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes:
1.      Tiang pertama Injil Matius yang mengangkat Yesus sebagai Raja di atas segala raja.
2.      Tiang kedua Injil Markus yang mengangkat Yesus sebagai Hamba.
3.      Tiang ketiga Injil Lukas yang mengedepankan seorang yang bernama Yesus yang adalah benar insan manusia.
4.      Tiang keempat adalah Injil Yohanes yang menampilkan Yesus yang adalah Anak Allah.

Pintu gerbang ini terbuka berarti kita mendengar Yesus sebagai Raja, hamba, manusia dan Anak Allah. Ini membentuk salib.

Putih= Yesus sebagai Anak Allah



              Ungu= Yesus sebagai Raja                             Biru= Yesus sebagai Hamba





Merah= Yesus sebagai Manusia

Nama yang kita percaya ini adalah nama yang tidak surut langkah, Dia berani masuk dalam penyaliban. Dalam penyalibanNya inilah yang membuka peluang kepada kita, lewat pintu gerbang= kita percaya. Selanjutnya kita menjadi anak dan sebagai anak kita dibina bagaimana berperilaku sebagai anggota keluarga Allah.

Apa artinya kita beribadah tetapi tidak ada versi Firman pengajaran yang membangun dan mengatur bagaimana berperilaku sebagai anggota keluarga Allah. Tidak mungkin seorang anak dalam keluarga tidak diatur oleh orang tuanya. Pasti anak itu dibina bagaimana berperilaku sebagai anak dalam keluarga itu.

Demikian juga kita, kita sudah diberikan kuasa, sudah diberikan hak sebagai anak. Tetapi bukan sesuka hati kita berperilaku. Sebagai anggota keluarga Allah ada tatanannya, ada aturannya tidak boleh semberono.

Coba si A yang masuk dalam keluarga B lalu keluarga B mempunyai citra sendiri namun si A malah membuat onar di situ. Pasti anggota keluarga B tidak akan senang melihat si A.

Begitu juga kita, kita sudah diadopsi, sudah diangkat menjadi anak lewat Korban Kristus. Tuhan yang telah melahirkan kita. Kita ini sudah diserap di dalam keluarga Dia yang sudah mengangkat kita menjadi anak, Dia pasti mengatur bagaimana kita berperilaku sebagai anggota keluarga Allah.
I Timotius 3:14-15
3:14 Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
3:15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.

Perkataan ini bernubuat, kadang ada orang merasa Tuhan terlambat datang. Padahal itu adalah kesempatan, adalah peluang untuk orang yang belum bertobat untuk segera bertobat.
II Petrus 3:9-15
3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
3:11 Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
3:12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
3:14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.
3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.

Misalnya saya adalah bapa yang mencintai kesucian kemudian anakku menyukai minuman keras, rokok dan judi maka saya pasti menghajar dia sebab itu bukan perilaku sebagai anak Allah.

Jangan kita mempermalukan Bapa Sorgawi. Satu saat akan ada pemisahan. Anak pendeta saja akan tertinggal kalau tidak becus. Itu sebabnya perilaku kita harus dibenahi lewat pelayanan hamba Tuhan supaya kita sebagai umat Tuhan menjadi sokoguru, tiang penopang yang berdiri di atas kebenaran. Kita harus mengupayakan supaya seperti itu, untuk itulah kita beribadah supaya diajar bagaimana berperilaku sebagai anggota keluarga Allah. Perokok, penjudi, pemabuk itu bukan model keluarga Allah tetapi keluarga iblis!

I Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Keluarga Allah ini paham bahwa ibadah itu agung. Kita mengabdi kepada Bapa kita yang di Sorga dan mengabdi kepada kekasih kita yaitu Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengaku bahwa kita adalah saudaraNya.

Ibrani 2:11
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,

Yesus yang mengerjakan pengudusan kepada kita lewat KorbanNya, sesudah itu Dia memberi Firman untuk mengatur kita sebagai keluarga Allah.

Ø  I Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Jadi di dalam ibadah, keluarga Allah ini dibentuk bagaimana dia harus berperilaku dan dia harus punya pandangan bahwa ibadah itu di atas segala-galanya di dunia ini. Ini adalah prinsip Sorga, kalau kita sudah menjadi anak Tuhan maka kita memprioritaskan ibadah paling di atas dalam segala-galanya karena dalam ibadah itu karakter kita sedang dibentuk, dibangun karakter Ilahi dalam diri kita. Karakter yang tidak berkenan kepada Tuhan dipangkas oleh Firman Allah. Benih Firman yang kita terima setelah kita lahir baru akan mulai tumbuh dalam diri kita.

Ironisnya kalau sudah bertahun-tahun menjadi umat Tuhan bahkan menjadi pelayan Tuhan tetapi tidak tumbuh Firman dalam dirinya. Kalau begitu apa yang ditabur dalam dirinya ketika beribadah? Itu sebab kita harus lebih memprioritaskan ibadah dari segala kesibukan kita. Di dalam ibadah kita beri porsi Firman Pengajaran seluas-luasnya.

Kata Agung dalam terjemahan aslinya adalah Rosh artinya sesuatu yang ada di atas. Kita dibentuk sebagai keluarga Allah, di mana wilayahnya? Di dalam ibadah. Anak Tuhan yang sudah dilahirkan baru dalam keluarga Allah, dalam hatinya ada minat, ada kecenderungan yang tidak boleh diempang ketika dia mau datang beribadah. Apapun halangannya dia pasti berupaya untuk beribadah.

Tuhan menciptakan manusia itu jujur tetapi manusia suka mengcari-cari dalih.
Pengkhotbah 7:29
7:29 Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.

Kalau saudara tidak mempunyai dalih atau alasan untuk tidak beribadah maka iblis menyodorkan berkeranjang-keranjang alasan untuk saudara tidak beribadah. Iblis berupaya supaya kita tidak menikmati apa itu rahasia ibadah.

Ø  I Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Andaikata Tuhan tidak menjadi manusia di dalam Yesus Kristus maka tidak akan ada rahasia ibadah yang agung ini. Lewat pengorbanan Yesus, pintu gerbang di buka dan kita diberi kesempatan untuk menjadi anak. Tadinya kita bangsa kafir, bukan sebagai anak. Israel itu adalah anak sulung Allah, tetapi oleh karena Yesus yang menyatakan diri dalam rupa manusia maka kita menjadi anak Allah. Yesus menyatakan diri mulai dari kandang Betlehem sampai berakhir di bukit Golgota, dari tempat yang hina sampai berakhir juga di tempat yang hina.

Kemuliaan sorga Tuhan tinggalkan dan menjadi manusia seperti kita tetapi lahir di tempat yang hina, lalu Dia berakhir di Golgota dan disamakan dengan penjahat, semua dilakukan demi kita. Kita sudah menjadi anak Allah, mengaku anak Tuhan, mengaku orang percaya, mengaku orang Kristen tetapi penampilan kita hanya mabuk-mabukan, merokok, judi dan sebagainya. Di mana rasa terima kasih kita kepada Tuhan?

Seandainya Tuhan menyatakan diri sekarang dalam wujud yang nyata yang bisa kita lihat, pasti kita akan katakan “Tuhan, sekarang Engkau datang dalam kemuliaan, tetapi dulu Engkau datang dalam kehinaan”. Tuhan datang di tempat yang paling hina, di tempat binatang bukan di tempat manusia, kemudian Dia di salib di Golgota untuk kita. Di mana rasa terima kasih kita kepada Tuhan?

Di dalam ibadah inilah rasa terima kasih kita kepada Tuhan dinyatakan yaitu dengan memberi diri dibina oleh Firman supaya bisa berperilaku sebagai anggota keluarga Allah. Tuhan melihat “dulu kita buta maka kita memberi diri dibina oleh Firman supaya tahu bagaimana berperilaku sebagai umat Tuhan”.

Ø  I Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Roma 8:11,13-14
8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Yesus dikandung oleh pekerjaan Roh. Setelah dibaptis, maka Dia dipenuhkan lagi oleh Roh Kudus. Itu sebabnya disebutkan Dia dibenarkan di dalam Roh.

Roma 8:15-16
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Panggilan “ya Abba, ya Bapa” berarti itu menunjuk kita ada ketaatan dan dengar-dengaran kepada kepemimpinan Bapa itu yang kita panggil “ya Abba, ya Bapa”. Tuhan Yesus juga memanggil “ya Abba, ya Bapa”, jadi sama dengan kita.
Markus 14:36
14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

Ø  I Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Dia menampakkan diri kepada malaikat-malaikat. Ada dua pengertian malaikat di sini:
ü  Pada waktu Tuhan Yesus bangkit ada malaikat yang datang, waktu Dia naik ke Sorga ada malaikat yang datang.
ü  Malaikat yang berikut adalah hamba-hamba Tuhan (gembala) yaitu murid-muridNya yang dua belas tetapi sudah terkerat satu orang. Itu sebabnya Petrus berkata “kami adalah saksi kebangkitanNya”.
Wahyu 1:20
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

II Petrus 1:16-17
1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Jadi apa yang terjadi dahulu yaitu kemuliaan Tuhan Yesus di atas gunung, itu menubuatkan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua sebagai Raja di dalam kemuliaan. Orang yang mengerti ibadah itu rahasianya besar, maka wujud kebesaran rahasia ibadah itu adalah saudara akan sama mulia dengan Tuhan Yesus. Jadi kalau beribadah lalu tidak ada pengharapan untuk jumpa dengan Tuhan Yesus sebagai Raja di atas segala raja yang kelak datang dalam kemuliaanNya, maka ibadah orang itu menjadi sia-sia. Olehnya itu kita harus beribadah dengan serius karena di situlah tempat kita dibina.

Firman Tuhan ya dan amin. Dia pasti sanggup membentuk kita sampai menjadi Mempelai WanitaNya untuk kelak jumpa dengan Dia di dalam kemuliaan dan kita juga ada di dalam kemuliaan karena kita menghargai nilai ibadah.

Yohanes 1:12
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Salah satu kelebihan nama Tuhan:
Yohanes 17:11-12
17:11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Nama Yesus adalah nama Bapa dan disebutkan “akan melindungi”. Berarti Allah Bapa dan PuteraNya akan melindungi umatNya.

Karakter umatNya menjadi satu sama seperti Allah Bapa dan PuteraNya menjadi satu. Tidak mungkin si A bisa menjadi satu dengan si B kalau si A disucikan dan si B tidak disucikan, walaupun mereka berdua adalah umat dari Bapa di Sorga. Olehnya itu supaya bisa menjadi satu, beri diri kita diajar sebagai anggota keluarga Allah. Bisa kelihatan duduk bersama-sama tetapi itu hanya silahturahmi, belum tentu satu di hadapan Tuhan kalau yang satu disucikan dan yang lain tidak alami penyucian.

Ibadah yang digelar oleh anak-anak Tuhan ada rahasia di dalamnya. Di dalam keluarga Allah ini, Tuhan mencari siapa yang cocok untuk menjadi Mempelai Wanita untuk Tuhan  Yesus. Nubuatannya ada dalam kitab Kejadian pasal 24 ketika Abraham menyuruh Eliezer mencari isteri untuk Ishak. Syaratnya:
1.      Abraham berkata “cari dari antara keluargaku”. Berarti syarat untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan adalah sudah lahir baru (anak).
Kejadian 24:3-4
24:3 supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam.
24:4 Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."

Tuhan melarang mengambil dari manusia yang hidup dalam kekafiran. Kita sudah menjadi keluarga Allah dan sekarang kita dipilih oleh Tuhan. Caranya kita dipilih adalah dibangun dan dibentuk oleh Firman dalam ibadah penggembalaan. Jangan saudara hanya berhenti sebagai anak Tuhan, sementara tujuan Tuhan masih satu tingkat dari situ.

2.      Harus mengikuti Ishak. Kita harus mengikuti maunya Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki sorga. Berarti diajar oleh Firman, ditata oleh Firman bagaimana berperilaku.
Kejadian 24:5-6
24:5 Lalu berkatalah hambanya itu kepadanya: "Mungkin perempuan itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini; haruskah aku membawa anakmu itu kembali ke negeri dari mana tuanku keluar?"
24:6 Tetapi Abraham berkata kepadanya: "Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana.

Bukan Ishak yang ikut perempuan itu tetapi perempuan itu harus ikut Ishak. Artinya bukan Firman yang harus ikut gereja tetapi gereja yang harus mengikut Firman.

Kejadian 24:8
24:8 Tetapi jika perempuan itu tidak mau mengikuti engkau, maka lepaslah engkau dari sumpahmu kepadaku ini; hanya saja, janganlah anakku itu kaubawa kembali ke sana."

Jangan gereja memaksa Firman mengikut maunya kita. Itu salah!

Kejadian 24:39-40
24:39 Jawabku kepada tuanku itu: Mungkin perempuan itu tidak mau mengikut aku.
24:40 Tetapi katanya kepadaku: TUHAN, yang di hadapan-Nya aku hidup, akan mengutus malaikat-Nya menyertai engkau, dan akan membuat perjalananmu berhasil, sehingga engkau akan mengambil bagi anakku seorang isteri dari kaumku dan dari rumah ayahku.

Abraham punya pengharapan bahwa perjalanan Elizer pasti berhasil. Allah pasti berhasil menemukan siapa yang menjadi mempelai untuk Anak Domba Allah.

Kita sudah menjadi anak dan kita dibina bagaimana berperilaku sebagai anggota keluarga Allah. Di dalam binaan ini kita sedang dipilih dan ditapis, semoga kita semua masuk menjadi pilihan dan jangan ada yang tercecer. Kalau ada yang tercecer berarti binasa.
Wahyu 12:17
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Ada Firman dan ada kesaksian tetapi tidak ada penyembahan (penyerahan). Dalam menyembah itu kita menyerah dan penyerahan kita tidak hanya berhenti setelah kita selesai menyembah Tuhan tetapi penyerahan hidup kita itu harus terus meningkat sampai pada penyerahan Mempelai.

Kita yang harus mengikut Tuhan Yesus, mengikuti Firman bukan Firman yang dipaksa mengikuti mau kita. Ketika Tuhan Yesus masuk di Yerusalem, Dia duduk di atas keledai. Bukan keledai yang duduk di atas punggung Tuhan Yesus. Keledai itu gambaran bangsa kafir yang lahir baru, apakah kita bagaikan keledai yang menjunjung Firman untuk menuju ke Yerusalem Baru.

Sebagai anak-anaknya Tuhan jangan kita membuat onar dalam keluarga Allah, jangan menista Bapa Sorgawi, jangan mempermalukan Bapa di Sorga. Kalau pernah kita berbuat seperti itu, sekarang Tuhan masih tetap membuka pintu kemurahan, segeralah berdamai dengan Tuhan.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar