20160323

Kebaktian PA Imamat, Rabu 23 Maret 2016 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 16:1-10
16:1 Sesudah kedua anak Harun mati, yang terjadi pada waktu mereka mendekat ke hadapan TUHAN, berfirmanlah TUHAN kepada Musa.
16:2 Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian.
16:3 Beginilah caranya Harun masuk ke dalam tempat kudus itu, yakni dengan membawa seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran.
16:4 Ia harus mengenakan kemeja lenan yang kudus dan ia harus menutupi auratnya dengan celana lenan dan ia harus memakai ikat pinggang lenan dan berlilitkan serban lenan; itulah pakaian kudus yang harus dikenakannya, sesudah ia membasuh tubuhnya dengan air.
16:5 Dari umat Israel ia harus mengambil dua ekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran.
16:6 Kemudian Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan dengan demikian mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya.
16:7 Ia harus mengambil kedua ekor kambing jantan itu dan menempatkannya di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan,
16:8 dan harus membuang undi atas kedua kambing jantan itu, sebuah undi bagi TUHAN dan sebuah bagi Azazel.
16:9 Lalu Harun harus mempersembahkan kambing jantan yang kena undi bagi TUHAN itu dan mengolahnya sebagai korban penghapus dosa.
16:10 Tetapi kambing jantan yang kena undi bagi Azazel haruslah ditempatkan hidup-hidup di hadapan TUHAN untuk mengadakan pendamaian, lalu dilepaskan bagi Azazel ke padang gurun.

Ini pelayanan yang kena mengena dengan pesta yang keenam yaitu pesta Grafirat. Bangsa Israel memiliki tujuh masa raya atau tujuh pesta. Ini adalah pesta Allah yang diberikan kepada orang Israel untuk mereka lakukan. Salah satunya di sini adalah hari raya Pendamaian atau pesta Grafirat. Ini adalah pesta yang keenam yang sudah dekat pada pesta yang ketujuh yaitu pesta pondok daun-daunan

Pesta keenam ini adalah persiapan akhir merampungkan atau menyempurnakan gereja Tuhan untuk masuk pada peristiwa penyingkiran atau pengangkatan yang dalam bahasa Gerika disebut peristiwa Pharusia. Ini terjadi menjelang 3,5 tahun aniaya antikristus. Jadi begitu antikristus datang menguasai seluruh dunia, maka gereja Tuhan yang sudah rampung persiapannya dan disingkirkan oleh Tuhan lewat dua sayap burung nazar sehingga tidak akan mengalami aniaya antikristus selama 3,5 tahun.
Itu sebabnya diberikan pesta yang keenam yaitu pesta Grafirat atau pesta Pendamaian. Di sini Tuhan bermaksud supaya kita mempersiapkan diri. Kalau persiapan terakhir ini gagal maka sudah pasti tidak akan masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus, tidak akan menjadi anggota Tubuh Kristus/ bukan Mempelai Wanita Tuhan. Kita melihat bahwa pesta pendamaian ini, bila dikaitkan dengan pasal 15 yang berbicara lelehan pada kaum laki-laki dan lelehan darah pada kaum wanita, berarti berbicara nikah, maka pemberesannya terjadi pada pasal 16.

Yang memegang peran di sini adalah hamba Tuhan. Yang menjadi tolak ukur berhasil tidaknya gereja Tuhan masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, itu tergantung peran gembala, mulai dari pribadinya, nikahnya kemudian seluruh anggota keluarganya.

Dalam pasal 16 ini ada 4 kali disebutkan “mengadakan pendamaian”.
Imamat 16:6
16:6 Kemudian Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan dengan demikian mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya.

Jadi peran hamba Tuhan adalah untuk dirinya dan untuk keluarganya baik isteri dan anak-anaknya.

Imamat 16:11,17,24
16:11 Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya; ia harus menyembelih lembu jantan itu.
16:17 Seorang pun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel.
16:24 Ia harus membasuh tubuhnya dengan air di suatu tempat yang kudus dan mengenakan pakaiannya sendiri, lalu ia harus keluar dan mempersembahkan korban bakarannya sendiri dan korban bakaran bangsa itu; dengan demikian ia mengadakan pendamaian baginya sendiri dan bagi bangsa itu.

Ayat 6 dan 11 ini dikhususkan untuk dirinya dan keluarganya. Ayat 17 untuk dirinya, keluarganya dan seluruh umat. Ayat 24 untuk dirinya dan seluruh umat.

Umat Tuhan siap atau tidak siap menanti kedatangan Tuhan ada pada peran hamba Tuhan. Hal ini tidak bisa kita pungkiri. Ketika bangasa Israel ada pada ruas jalan akhir menjelang masuk ke Kanaan maka yang menjadi rintangan adalah sungai Yordan. Rintangan ini harus mereka lawan dengan cara:
1.      Lihat peti, berarti dua menjadi satu. Sebab peti itu ada dua komponen yaitu tutup peti dan peti, itu menjadi satu.
2.      Lihat siapa yang memikulnya. Yaitu imam yang memang suku Lewi (melayani sepenuh)
Jadi kalau kami hamba Tuhan salah maka jemaat juga tergelincir. Ini tidak bisa kita entengkan sebab Tuhan yang lebih paham. Ini adalah sistem Sorga dan bukan sistem gereja.

I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Jangan sekali-kali umat Tuhan meremehkan penggembalaan. Jangan berpikir “saya membawa diriku ke gereja, entah pendeta yang menjadi gembala itu berzinah, yang penting hubungan saya dengan Tuhan benar”. Jangan berpikir seperti itu! Ini pikiran saudara bukan cara Firman Tuhan.

Dalam pesta grafirat ini yang banyak dikoreksi adalah hamba Tuhan lebih dahulu sebab dia akan mentransfer kekudusan Allah. Bagaimana dia bisa mentransfer kekudusan Allah kalau kehidupannya sendiri najis (cemar).

Kita melihat pakaian yang dipakai oleh imam besar di sini bukan lagi pakaian kebesaran. Tidak ada lagi efod, tidak ada jubah biru, tidak ada lagi gamis, tetapi yang ada hanya kain lenan.
Imamat 16:4
16:4 Ia harus mengenakan kemeja lenan yang kudus dan ia harus menutupi auratnya dengan celana lenan dan ia harus memakai ikat pinggang lenan dan berlilitkan serban lenan; itulah pakaian kudus yang harus dikenakannya, sesudah ia membasuh tubuhnya dengan air.

Kenapa semua yang dipakai serba lenan? Kemeja lenan, celana lenan, ikat pinggang lenan, serban lenan, inilah yang dipakai oleh imam besar untuk menghentar umat Tuhan ke ruangan maha kudus, berarti membawa gereja Tuhan ke tempat kemuliaan Tuhan. Ruangan maha kudus adalah tempat kemuliaan Tuhan di mana Tuhan bertakhta. Kenapa yang lain tidak dipakai? Itu akan dijelaskan di lain waktu.

Ini adalah urusan hamba Tuhan untuk menangani segala kenajisan yang mengganggu hubungan umat Tuhan dengan Tuhan. Lebih dahulu dia sendiri yang harus hidup kudus.
Imamat 15:31
15:31 Begitulah kamu harus menghindarkan orang Israel dari kenajisannya, supaya mereka jangan mati di dalam kenajisannya, bila mereka menajiskan Kemah Suci-Ku yang ada di tengah-tengah mereka itu."

Kata ganti “kamu” pada ayat di atas ditujukan kepada imam-imam, berarti ditujukan kepada hamba Tuhan atau gembala untuk menghindarkan umat Tuhan dari segala kenajisan.

Imamat 16:16
16:16 Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.

Imamat 15:31 memberi penekanan soal kenajisan. Imamat 16:16 memberi penekanan kemah suci Tuhan. Yang harus kami pahami adalah betapa mengerikannya kenajisan itu bila tidak diselesaikan. Penyelesaiannya ini lewat pesta grafirat dimana terjadi penyucian tuntas. Di sini hamba Tuhan memegang peran untuk membersihkan umat Tuhan agar umat Tuhan tidak binasa, dengan kata lain agar umat Tuhan masuk pada penyingkiran. Pesta Grafirat ini hubungannya dengan pesta pondok daun-daunan yang menunjuk penyingkiran gereja untuk masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah.

Daniel 12:7
12:7 Lalu kudengar orang yang berpakaian kain lenan, yang ada di sebelah atas air sungai itu bersumpah demi Dia yang hidup kekal, sambil mengangkat tangan kanan dan tangan kirinya ke langit: "Satu masa dan dua masa dan setengah masa; dan setelah berakhir kuasa perusak bangsa yang kudus itu, maka segala hal ini akan digenapi!"

Yang berpakaian lenan ini langsung berbicara tentang datangnya aniaya 3,5 tahun. Berarti dia berbicara tentang dekatnya kedatangan Tuhan dan penganiayaan. Kalau kita tidak siap akan hal ini, kita mau ke mana. Firman Tuhan mengatakan manusia akan terkencing-kencing ketakutan.
Yehezkiel 7:17,26
7:17 Semua tangan terkulai dan semua orang terkencing ketakutan.
7:26 Bencana demi bencana akan datang, kabar demi kabar akan tersiar. Mereka akan menginginkan suatu penglihatan dari nabi, pengajaran hilang lenyap dari imam, dan nasihat dari tua-tua.

Ini kesaksian Firman dan bukan kesaksian manusia. Kalau Firman Tuhan yang mengatakan maka itu pasti akan terjadi.

Itu sebabnya untuk membersihkan umat Tuhan lebih dahulu saya sebagai hamba Tuhan menyucikan diri kemudian nikahku yaitu isteri dan anak-anakku, setelah itu baru umat Tuhan. Ini jangan dibalik, ini bukan sesuatu yang bisa kita permainkan.

Ada dua hal yang harus dipahami oleh hamba Tuhan:
1.      Kami hamba Tuhan harus paham benar akibat bila kita semua tetap ada di dalam kenajisan, sebab pasti akan menghadapi bencana besar. Di sisi lain kami harus paham cara menanganinya, lewat sistem Firman Pengajaran.

Kenajisan ini jangan hanya saudara asumsikan pada kenajisan nikah, kenajisan ini terjadi pada segala sisi kehidupan kita. Itu sebabnya ini perlu ditangani dengan benar lewat Firman Allah, lewat pelayanan hamba Tuhan yang mengerti persoalan ini. Dia harus memahami persoalan ini.

Ini berbicara imam besar dan imam-imam. Imam Besar yang kita punya adalah Yesus. Dia sudah membuka jalan dan kita tinggal mengikuti jejaknya, tetapi kita butuh penuntun.
I Yohanes 3:16
3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

Imam Besar yang kita punyai telah menyerahkan nyawaNya untuk kita maka kitapun harus menyerahkan nyawa. Coba sekarang kita taken kontrak menyerahkan nyawa, paling-paling semua langsung surut langkah. Maksud ayat di atas adalah mulai dari kami hamba Tuhan kemudian turun kepada jemaat tidak mementingkan dirinya sendiri, artinya melayani untuk kepentingan Mempelai Pria Sorga yaitu terwujudnya mempelai wanitaNya

Peran gembala ini besar andilnya selamat tidaknya jemaat. Kita akan melihat contoh yang Tuhan Yesus pernah berikan. Ternyata ada pelayan yang tidak punya belas kasihan, pelayanannya tidak benar. Berarti dia sendiri tidak menyerahkan nyawa, alias dia tetap mementingkan dirinya sendiri.
Lukas 10:30
10:30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.

Sebenarnya orang yang kena kenajisan itu sedang dirampok oleh kuasa kegelapan. Bukan nanti dompet kita hilang baru kita dirampok. Segala perkara rohani yang ada dalam diri kita kemudian hilang, itu berarti kita dirampok= kita cemar di hadapan Tuhan.

Muncul pelayan Tuhan saat itu tetapi apakah dia menolong? Kalau diproyeksikan dengan I Yohanes 3:16, pelayan Tuhan ini berarti tidak mau menyerahkan nyawanya.
Lukas 10:31
10:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.

Berseberangan, berarti tidak mau memberi pertolongan pada orang yang sudah dirampok ini. Kami hamba Tuhan harus bisa mendeteksi, bisa memahami umat Tuhan “si A ini sudah dirampok, si B ini sudah disamun, si C itu sudah dicuri habis-habisan harta rohaninya (kesuciannya)”.

Itu sebabnya kita harus melihat peti dan siapa yang memikul peti, harus imam-imam dari suku Lewi. Artinya imam yang benar-benar berserah penuh kepada Tuhan, mempercayakan diri kepada Tuhan. Karena dia menikmati berkat Tuhan maka tidak ada alasan untuk mementingkan diri. Karena sudah menerima dengan cuma-cuma maka dia juga harus memberi dengan cuma-cuma.

Lukas 10:32-33
10:32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.

Pintu gerbang pelayanan terbuka baginya karena tergerak hatinya. Dia terbuka untuk memberikan pelayanan berarti rela menyerahkan nyawa. Dia melayani orang yang disamun maka secara logika bisa timbul pikiran jangan-jangan penyamun belum jauh, jangan-jangan dia menjadi korban yang kedua. Tetapi dia rela melayani orang itu sama dengan rela menyerahkan nyawa. Ini yang dibutuh oleh umat Tuhan, ini yang dicari oleh Tuhan untuk memberikan pertolongan. Orang yang dirampok itu bukan karena dompetnya hilang tetapi karena perkara-perkara rohani dalam diri orang itu sudah disamun oleh iblis.

Namun kadang terjadi kebalikannya, ketika ada orang yang mau menolong kadang tidak diterima pertolongannya. Memang kalau pertolongan kita dengan memberikan sejumlah uang maka yang ditolong pasti tidak menolak. Tetapi ketika kita melihat ada kesalahan dalam diri orang itu dan kita mau menolong dengan menunjukkan kesalahannya, belum tentu orang itu mau menerima padahal dia sudah disamun oleh penjahat.

Kadang kita tidak menyadari kesalahan kita tetapi ada hamba Tuhan yang melihat dan tunjukkan. Namun kadang malah menolak ketika ditunjukkan kesalahan. Untung orang yang sudah gagal total ini tidak menolak. Dia memberikan luka-lukanya dibersihkan, dibasuh dengan air anggur, diolesi dengan minyak kemudian dibalur.
Lukas 10:34
10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.

Jangan kita berasumsi karena kita kehilangan barang-barang yang duniawi maka kita harus ditolong. Bukan itu maksudnya! Kita ini mau masuk penyingkiran gereja, jangan sampai barang-barang yang rohani yang ada pada kita disamun. Seharusnya yang kita miliki harus ditambahkan dan mohon supaya Tuhan memolesi kita.

Orang Samaria ini berpergian selalu bersama dengan minyak dan air anggur. Itu sebabnya ketika kuda hitam dilepas oleh Tuhan maka ada pesan “minyak dan air anggur jangan engkau rusakan”. Jadi orang yang memiliki air anggur berarti nikahnya sudah terbenahi dan memiliki minyak berarti ada urapan Roh Kudus, suka cita di dalam Roh Kudus, Tuhan berpesan “jangan ganggu dia!”. Kalau Tuhan sudah mengatakan “jangan ganggu dia” siapa lagi yang berani menantang.

Kelengkapan ini yang kuat agar bisa menolong orang yang disamun, kita harus memiliki minyak dan air anggur. Ada anggur berarti nikahnya sudah terbenahi. Ada minyak berarti pelitanya bisa menyala. Minyak dan air anggur berfungsi ganda.
Ø  Minyak bisa untuk membersihkan luka dan bisa menyalakan pelita. Berarti ada kesaksian keluar.
Ø  Air anggur bisa untuk membersihkan luka dan bisa untuk diminum. Berarti ada kesaksian ke dalam.

Jangan sampai kami hamba Tuhan suami isteri, di luar terlihat ada anggur padahal di dalam berantam terus. Jangan sampai kami di luar bersaks ada minyak, ada terang padahal di dalam nikah kami gelap. Hal seperti itu sangat membahayakan diriku sendiri. Apalah arti saya bersaksi, bercerita dan khotbah di mana-mana kemudian nikahku tidak beres. Ini koreksi untuk kami hamba-hamba Tuhan. Kita mau membenahi nikah jemaat, bagaimana dengan nikah rumah tangga kita.

Lukas 10:35
10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.

1 dinar ini adalah upah 1 hari kerja. Dua dinar ini adalah untuk dua hari. Bagi Tuhan 1 hari itu sama dengan 1000 tahun. Jadi ini menunjukkan perawatan gereja Tuhan selama 2000 tahun. Kita sekarang ada di ujung hari yang keenam di minggu ketebusan dan mau masuk pada hari yang ketujuh yaitu kerajaan 1000 tahun. Kita berada di tahun bonus.

Kalau saudara mendengar Firman yang mengoreksi nikah saudara berarti perhatian Tuhan kepada saudara tepat dan jitu. Saya berbahagia karena saya ada dalam perhatian Tuhan. Tuhan selalu datang untuk membenahi apa yang kurang dan apa yang salah.

Tuhan katakan “tuaian banyak tetapi penuai sedikit”. Kenapa Tuhan katakan penuai hanya sedikit padahal kalau melihat sekarang ini begitu banyak pendeta lulusan ini dan itu. Yang dimaksud oleh Tuhan ini memang banyak pendeta-pendeta tetapi hanya sedikit hamba Tuhan yang mengerti tahbisan yang benar/ rencana Allah.

Lukas 10:36-37
10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
10:37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

Itu yang Tuhan ingin kami perbuat. Kami harus paham bahaya kenajisan dan bagaimana melayani dengan belas kasihan, kalau dibiarkan orang itu dalam kenajisan, berarti dibiarkan binasa.

Wahyu 6:5
6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.

Kehidupan yang memiliki minyak dan anggur, Tuhan pagari dia. Silahkan boleh terjadi kegoncangan di dunia ini. Orang lain boleh krisis, tetapi kita tetap ada dalam suasana pesta dengan Tuhan.

2.      Imam harus paham ke mana arah pelayanannya.
Tidak hanya sekedar menyampaikan Firman penyucian tetapi harus dipahami ke mana mengarahkan umat Tuhan. Tuhan katakan “kemah suciKu” itu menubuatkan Tubuh Kristus. Kita ini dikatakan Bait Allah dan Bait Allah identik dengan Tubuh Kristus. Kalau berbicara Tubuh Kristus itu berarti berbicara dua menjadi satu.

Pdt. In Juwono mengatakan “dasarilah pemberitaan saudara dalam II Korintus 11:2. Bila anda tidak mendasari itu maka anda akan ada di luar Tubuh Kristus”.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Arah ibadah dan pelayanan kita menuju dua menjadi satu. Itulah Tubuh yang akan bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga (nikah yang rohani).

Dua menjadi satu ini perlu kita pahami.
Keluaran 16:22
16:22 Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.

Pada hari yang keenam, menjelang besoknya hari sabat yaitu hari yang ketujuh. Kita sekarang ada di penghujung hari yang keenam menjelang masuk pada hari yang ketujuh, hari sabat (perhentian penuh).
Kejadian 2:2
2:2 Maka pada hari yang ketujuh setelah sudah disampaikan Allah pekerjaan-Nya, yang telah diperbuat-Nya itu, maka berhentilah Ia pada hari yang ketujuh itu dari pada pekerjaan-Nya, yang telah diperbuat-Nya.

Alkitab menggaris bawahi dengan ketetapan yang tidak bisa dielakkan bahwa setiap orang harus memungut dua gomer untuk satu orang. Kenapa nanti pada hari keenam baru diberi penekanan-penekanan soal dua menjadi satu, kenapa Adam dan Hawa diciptakan pada hari yang keenam, kenapa roti di atas meja roti dibuat dari dua gomer untuk menjadi satu ketul roti. Selalu bernuansa dua menjadi satu dan itu terjadi pada hari yang keenam. Itu sebabnya sekarang ini di ujung hari yang keenam biarlah kita paham apa artinya persekutuan dua menjadi satu.

Apa artinya kita tekun beribadah? Supaya kita terkontrol dan terbenahi oleh Firman Allah sehingga bisa dibawa masuk pada dua menjadi satu, masuk dalam nikah yang rohani dengan Kristus. Sebagai pemberita Firman, jangan sampai berita Firman tidak jelas arah.

Dalam Imamat 16:1 Tuhan ingin kita belajar pada pengalaman Nadab dan Abihu, tetapi kita belum mau membicarakan ini.
Imamat 16:1
16:1 Sesudah kedua anak Harun mati, yang terjadi pada waktu mereka mendekat ke hadapan TUHAN, berfirmanlah TUHAN kepada Musa.

Imamat pasal 16 ini dalam terang Tabernakel kena pada pintu kemah. Pintu kemah itu memisahkan suasana halaman dan ruangan suci untuk membawa kita pada suasana pengodokan penyucian.

Kita lihat di sini ada dua pelayan yang melakukan kesalah fatal, itulah Nadab dan Abihu. Kenapa hal ini diangkat pada pasal 16? Berarti waktu kita di ruangan suci sudah mau berakhir waktunya, sudah mau masuk di ruangan maha kudus. Jangan lagi kita berbuat seperti Nadab dan Abihu. Memang di mata manusia Nadab dan Abihu giat melayani tetapi melayani mengikuti maunya sendiri, mereka melayani dengan api asing.

Di dalam pakaian imam tadi ada ikat pinggang lenan. Di dalam Yehezkiel 44 ada ikat pinggang yang tidak boleh digunakan sebab membuat kita berkeringat. Ikat pinggang itu berbicara kebenaran. Jadi artinya melayani dan beribadah kelihatan benar tetapi kalau berbau daging itu tidak berkenan kepada Tuhan. Berkeringat itu berarti berbau daging. Ini yang dilakukan oleh Nadab dan Abihu, mereka melayani dengan bau daging, dengan maunya sendiri.
Yehezkiel 44:17-18
44:17 Maka kalau mereka hendak masuk dari pintu-pintu gerbang pelataran dalam, mereka harus mengenakan pakaian lenan; mereka tidak boleh memakai pakaian bulu domba waktu mereka bertugas di pintu-pintu gerbang pelataran dalam atau waktu menyelenggarakan kebaktian dalam Bait Suci.
44:18 Mereka harus memakai destar lenan dan memakai celana lenan, tetapi jangan memakai ikat pinggang yang menimbulkan keringat.

Kita hadir di sini ikut menyelenggarakan kebaktian, tetapi yang memegang peran adalah hamba Tuhan yang memberitakan Firman (gembala).

Menurut ukuran manusia, kelihatannya melayani dalam kebenaran tetapi ternyata bau keringat, ada daging yang nampak. Ini tidak boleh makanya harus ditanggalkan. Kami sebagai hamba Tuhan sebagai penyelenggara kebaktian harus waspada, jangan sampai berdiri sebagai penyelenggara kebaktian tetapi ada penonjolan-penonjolan bau daging sehingga salah di hadapan Tuhan.

Menjelang kita melayani pada waktu-waktu yang akhir, jangan terulang kasus Nadab dan Abihu. Ini sudah harus menjadi pembelajaran bagi kami hamba Tuhan dan seluruh umat. Nadab dan Abihu tidak diberi kesempatan oleh Tuhan untuk bertobat, mereka langsung disambar dengan api dari sorga. Ini sama dengan orang-orang Sodom dan Gomora.

II Petrus 2:6
2:6 dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian,

Yudas 1:7
1:7 sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.

Ini peringatan dan pelajaran buat kita, jangan membawa api asing. Artinya pelayanan yang tidak ada hubungannya dengan tatanan Firman. Kalau kami melayani dengan konsep akal manusia maka kami akan disambar dengan api seperti orang Sodom dan Gomora. Dunia ini Tuhan sediakan untuk dibakar dengan api.
II Petrus 3:7
3:7 Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.

Kita ini berada di ujung akhir zaman, ruangan suci ini akan segera berakhir. Kita tidak bisa lagi berlarut-larut di situ. Itu sebabnya diingatkan dalam Imamat pasal 16 ada Abihu dan Nadab, jangan sampai kita dilayani oleh pelayan Tuhan tipe Abihu dan Nadab.

Jangan sampai kita ini berpikir kita sudah beribadah dan berkata “puji nama Tuhan” padahal tidak selamat. Jangan sampai perkataan Yesus kena pada kita “tidak semua orang yang menyebut ‘Tuhan, Tuhan’ akan selamat”. Banyak umat Tuhan membaca ayat ini tetapi tidak dijadikan koreksi bagi dirinya, seakan-akan dia luput padahal Tuhan memberikan ayat ini untuk menjadi koreksi.
Matius 7:22
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

Jangan kita kepincut dengan hal-hal di atas seperti pelayanan Nadab dan Abihu, sebab tidak menjamin kehidupan itu selamat. Perhatikan gerakan hamba Tuhan itu, jangan sampai kita kena ayat di atas. Orang itu sudah melayani banting tulang ke mana-mana tetapi ketika berada di muka pintu gerbang dan menggedor-gedor namun Tuhan mengatakan “Aku tidak mengenal engkau”.

Imamat 10:1
10:1 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.

Ini pelayanan yang tidak menurut aturan Sorga, hanya menurut pikiran mereka sendiri, akibatnya:
Imamat 10:2,5
10:2 Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.
10:5 Mereka datang, dan mengangkat mayat keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang dikatakan Musa.

Kalau api dari dunia maka pasti semuanya hangus sampai gosong. Ini api dari Tuhan, walaupun dikatakan hangus tetapi masih berpakaian kemeja. Berarti hangusnya hangus lain, bukan hangus seperti api dari manusia. Artinya untuk kita sekarang, masih beratribut pelayanan tetapi sebenarnya rohaninya sudah mati!

Sebelum peristiwa Nadab dan Abihu ini, Harun bisa setiap saat masuk ke ruangan maha suci. Tetapi setelah terjadi kasus ini maka Harun tidak boleh sembarangan masuk, hanya boleh setahun sekali pada pesta Gafirat (pendamaian).

Imamat 16:7
16:7 Ia harus mengambil kedua ekor kambing jantan itu dan menempatkannya di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan,

Di depan pintu Kemah Pertemua itu berarti Tuhan menjadi saksi.
Imamat 16:8-10
16:8 dan harus membuang undi atas kedua kambing jantan itu, sebuah undi bagi TUHAN dan sebuah bagi Azazel.
16:9 Lalu Harun harus mempersembahkan kambing jantan yang kena undi bagi TUHAN itu dan mengolahnya sebagai korban penghapus dosa.
16:10 Tetapi kambing jantan yang kena undi bagi Azazel haruslah ditempatkan hidup-hidup di hadapan TUHAN untuk mengadakan pendamaian, lalu dilepaskan bagi Azazel ke padang gurun.
Azazel artinya iblis/ terkutuk. Kenapa ini ada hubungan dengan penyucian yang terakhir bagi gereja Tuhan? Kita berada di ujung suasana penyucian (ruangan suci) dan mau masuk dalam ruangan maha kudus. Tetapi saudara tidak akan layak masuk ke sana bila proses di ruangan suci ini belum selesai. Kambing yang untuk Tuhan disembelih dan kambing yang untuk Azazel di dorong untuk dilepaskan ke padang gurun. Berarti benar-benar kita harus tuntas putus hubungan dengan iblis.

Iblis menggunakan media dunia untuk menghancurkan saya dan saudara karena dia tahu waktunya segera berakhir dan kemuliaan gereja sudah dekat. Dia tahu dia akan binasa itu sebabnya iblis berupaya mengganggu kita supaya kita gagal.

Katakan “malam ini saya putus hubungan dengan iblis terkutuk itu!”. Kita tidak boleh ada hubungan lagi dengan Azazel. Sekarang ini komitmen dengan Tuhan “saat ini saya buat perjanjian putus dengan iblis terkutuk!”. Inilah pendamaian yang terakhir. Kalau kita mengatakan sudah putus dengan iblis maka bila ada godaan membujuk rayu kita dan kita tahu kalau melakukan itu kita bisa berdosa, terjerat dengan jeratnya iblis dan membuat kita jauh dari Tuhan maka katakan “saya sudah putus hubungan dengan iblis!”. Anak muda remaja jangan sampai kebujuk oleh pekerjaan iblis.

Kita ada di ruangan suci, kita ada dalam penyucian yang terakhir. Bila kita gagal maka kita gagal untuk selama-lamanya. Kita lihat Nadab dan Abihu, justru dalam pesta grafirat, pesta penyucian yang terakhir disinggung Nadab dan Abihu. Artinya ambil pelajaran jangan lagi kita terlibat seperti itu. Jangan kita beribadah dan melayani dengan menurut pikiran kita sendiri dan bukan sistem Sorga, itu sangat berbahaya.

Ini tanggung jawab kami hamba Tuhan yaitu bagaimana supaya jemaat bisa dilepaskan dari dibebaskan dari pengaruh iblis. Itu sebabnya kami harus lebih dahulu dibebaskan dari pengaruh iblis.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar