20160409

Kebaktian Doa, Sabtu 9 April 2016 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                  
Yohanes 1:12-13
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Dengan ayat 12 dan prosesnya pada ayat 13, itu adalah perubahan status. Status manusia daging, status diperbudak oleh dosa, status di tangannya iblis, kemudian diberi kesempatan oleh Tuhan masuk pada status anak-anak Allah. Jadi ada pergumulan dan pergulatan dari status hamba dosa, dari status anak iblis, kita harus bergumul keluar. Melihat pintu gerbang dibuka oleh Tuhan, segera kita harus beranjak masuk. Jadi jangan kita mempertahankan status lama, yaitu status anak iblis, status budak dosa dan status senjata kegelapan. Biarlah kita mau berubah oleh sebab Tuhan membuka jalan.

Pintu gerbang dibuka oleh Tuhan, kita harus segera bergegas masuk, jangan tinggal di luar terus. Artinya jangan kita tinggal di padang belantara. Tadinya kita ada di luar pintu gerbang Tabernakel, tadinya kita anak iblis, budaknya dosa. Tetapi setelah dibuka pintu, harus bergegas masuk. Proses pertama untuk masuk adalah percaya. Pintu gerbang ini menunjuk kita percaya. Siapa yang kita percaya? Ada tiga pintu itulah Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus, itulah yang kita percaya. Ada empat tiangnya itulah 4 injil yaitu Matius, Markus, Lukas, Yohanes. Keempat orang inilah yang mengangkat bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat.

Karena pintu ini sudah dibukakan bagi kita, maka jangan kita menunggu pintu itu ditutup kembali oleh Tuhan. Sebab seperti yang Tuhan katakan kepada sidang jemaat Filadelfia, kalau Tuhan membuka maka tidak ada satupun yang bisa menutup dan bila Tuhan menutup maka tidak ada satupun yang dapat membuka. Jadi sementara Tuhan membuka, bagi yang belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi, segeralah percaya supaya status saudara dari anak iblis, senjata kegelapan dan budaknya dosa, segera dirubah menjadi status anak Tuhan, atau anak-anak terang atau dapat dikatakan anak-anak kebenaran. Inilah yang Tuhan inginkan dan sedang Tuhan lakukan.

Alkitab mengatakan, begitu kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat berarti kita melangkah masuk dalam daerah halaman, maka kita bertemu dengan Mezbah Korban Bakaran yang menunjuk pertobatan, lalu melangkah ke depan lagi ada bejana pembasuhan yang menunjuk kita memberi diri dibaptis. Setelah kita berubah status dari anak-anak gelap menjadi anak-anak terang, dari budaknya dosa menjadi hamba kebenaran, atau dari anak iblis menjadi anak Tuhan, jangan terkejut kalau saudara dan saya mendapatkan perlawanan. Selagi kita masih ada di luar sana menjadi budaknya dosa, menjadi anak kegelapan, iblis tidak akan mengusik dan mengganggu saudara. Tetapi begitu kita masuk dalam pintu gerbang dan berubah status menjadi anak Tuhan, menjadi anak terang, maka iblis menjadi beringas, dia selalu mengupayakan bagaimana supaya saudara direnggut kembali.

Supaya kita tidak bisa direnggut lagi oleh iblis maka mari kita masuk wilayah penggembalaan yang dalam terang Tabernakel di tunjukkan oleh ruangan suci yang di dalamnya ada tiga macam ayat. Kalau sudah ada dalam wilayah penggembalaan maka kita harus aktif dalam tiga macam ibadah penggembalaan yaitu:
Ø  Ibadah doa penyembahan, ditunjukkan oleh alat Mezbah Dupa Emas.
Ø  Ibadah Pendalaman Alkitba, ditunjukkan oleh alat Meja Roti Sajian
Ø  Ibadah Raya, ditunjukkan oleh alat Pelita Emas
Hari-hari ibadah ini terpergantung dari gembala setempat tetapi harus ada tiga macam ibadah.

Karena kita sudah berubah status menjadi anak Allah, bukan lagi anak iblis, bukan lagi anak-anak kegelapan tetapi sudah menjadi anak terang. Jika kita setia di dalam tiga macam ibadah penggembalaan maka jaminan dari Tuhan tidak ada satu setanpun yang bisa merebut saudara dari tangan Tuhan Gembala Agung!
Yohanes 10:27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Ini janji dan jaminan dari Tuhan kalau kita tetap ada di dalam wilayah penggembalaan. Tuhan tidak mendustai kita, tidak ada yang dapat merampas kita. Silahkan cobaan datang, tetapi itu tidak akan membuat saudara hancur. Sebab ketika cobaan menerpa saudara, Tuhan Yesus ada duduk di sana menyaksikan saudara. Dia tidak diam, Dia melihat kapan waktunya Dia membuka jalan keluar bagi saudara.

Kita akan susah mengerti tentang ruangan suci yaitu tiga macam ibadah pokok penggembalaan kalau tidak mengerti apa yang ada di halaman yaitu Pintu Kemah (percaya), Mezbah Korban Bakaran (pertobatan), Bejana Pembasuhan (baptisan air). dan pintu kemah (baptisan Roh Kudus).

Kalau yang di bumi saja tidak dimengerti, bagaimana mau mengerti perkara-perkara Sorga. Itu adalah perkataan Tuhan Yesus kepada Nikodemus yang adalah guru agama, dia adalah tokoh agama yang setiap hari belajar Taurat dan melaksanakan ibadah. Bagaimana mau mengerti yang di Sorga kalau yang di bumi saya tidak kita mengerti. Kalau berbicara yang di bumi bukan berbicara ilmu pengetahuan sebab kalau ilmu pengetahuan berarti orang-orang yang berpendidikan saja yang bisa mengerti. Bukan itu yang Tuhan maksudkan, mari kita periksa lebih dahulu.
Yohanes 3:10-12
3:10 Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?
3:11 Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.
3:12 Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?

Inilah yang di bumi yang harus dimengerti.
I Yohanes 5:8
5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Banyak orang susah masuk dalam alam yang rohani yaitu tiga macam ibadah penggembalaan karena yang di bumi ini tidak dia mengerti.
Ø  Roh itu adalah pintu kemah yaitu baptisan Roh Kudus.
Ø  Darah itu adalah Mezbah Korban Bakaran yang menunjuk pertobatan.
Ø  Air itu adalah Kolam Basuhan yang menunjuk baptisan air.

Kalau pertobatan, baptisan air dan baptisan Roh Kudus tidak dia mengerti, akhirnya orang itu tidak akan paham tentang hal-hal paling dalam di Sorga. Tuhan Yesus mengerjakan pekerjaanNya di bumi yakni di atas salib Golgota.

Sedangkan Nikodemus saja tidak mengerti tentang ini padahal dia pengajar Israel. Banyak pendeta-pendeta yang juga tidak mengerti nilai dari pertobatan dan baptisan air. Sehingga walaupun disebut Kristen tetapi sebenarnya mereka tidak bertobat! Itu berarti dia tidak mengerti soal darah, soal baptisan air dan tidak mengerti soal pekerjaan Roh Kudus.

Yang di sorga itu adalah nilai penggembalaan di ruangan suci untuk menghentar kita ke takhta Sorga (ruangan maha suci). 

Kalau pertobatan, baptisan air dan baptisan Roh Kudus saja dijadikan perdebatan, itu sudah bukti bahwa orang itu tidak mengerti. Darah, air dan Roh inilah sarana Tuhan untuk merubah kita dari status anak kegelapan menjadi status anak terang, anaknya Tuhan.

Orang-orang yang tidak paham tentang perkara ini, mereka juga tidak mengerti tentang ibadah doa penyembahan, ibadah pendalaman Alkitab dan pekerjaan Roh Kudus.

Apa yang ada di Sorga?
I Yohanes 5:7
5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

Ø  Bapa itulah Allah Bapa dan kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam KasihNya lewat ibadah doa penyembahan yang ditunjukkan oleh alat Mezbah Dupa Emas.
Ø  Firman itulah Anak Allah dan kita bersekutu dengan Anak Allah di dalam FirmanNya lewat ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci yang ditunjukkan oleh alat Meja Roti Sajian.
Ø  Roh itulah Roh Kudus dan kita besekutu dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya lewat ibadah Raya yang ditunjukkan oleh alat Pelita Emas.

Tiga hal ini ada di Sorga. Kita tidak lagi masuk di Sorga dulu untuk mempelajari ini karena yang ada di Sorga itu telah diberikan kepada Musa dalam bentuk Tabernakel yang adalah Sorga mini.

Kita merayakan Paskah dengan beribadah. Kalau orang Kristen menganggap merayakan Paskah itu dengan mengadakan perlombaan voley, sepak bola, seni suara, menghafal ayat dan sebagainya, itu duniawi! Itu berarti masih ada di luar pagar Tabernakel. Kenapa hal-hal seperti itu kita mau bawa ke dalam.

Perubahan hidup bukan langsung (instan) bagi anak-anak Allah. Ada didikan-didikan Tuhan yaitu lewat meja roti pertunjukkan yaitu ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan kudus, ada pekerjaan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya lewat Pelita Emas yaitu dalam ibadah Raya, ada praktek penyerahan diri itulah Mezbah Dupa Emas yaitu dalam ibadah doa Penyembahan kita menyembah Bapa di Sorga.

Mezbah dupa emas berarti kita hidup dalam penyembahan (penyerahan). Kalau saudara benar memiliki kehidupan sorga maka dalam diri saudara tidak akan membiarkan kesempatan untuk menyembah Tuhan. Saudara pasti akan memiliki minat dan ikthiar untuk selalu berupaya memberi waktu menyembah Allah Bapa. Makanya kalau menyembah Tuhan jangan diam, buktikan bahwa mezbah dupa itu ada dalam dirimu. Jangan tidur di kaki Tuhan dan tidak ada suara terdengar. Roh penyembahan ini harus ada pada kehidupan yang tadinya berstatus anak kegelapan, sekarang dialihkan kepada status anak terang, yang tadinya anak iblis budak dosa, sekarang dialihkan menjadi anak Tuhan dan hamba kebenaran. Roh penyembahan ini harus ada pada kita sebagai umat Tuhan.

Hal ini yang tidak dipahami oleh Nikodemus. Jangankan tentang penyembahan, persoalan darah, air dan roh saja dia tidak mengerti padahal itu masih di bumi, masih di halaman Tabernakel.

Meja roti sajian menunjuk ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Kudus. Di situ kehidupan kita digarap oleh Firman pengajaran lewat pendalaman Alkitab dan perjamuan suci sehingga terasa dalam kehidupan itu bahwa Firman pengajaran menyucikan dia. Itulah persekutuan kita dengan Putera Allah Yang Tunggal lewat meja roti pertunjukkan.

Kaki dian emas berarti hidup dipimpin oleh Roh Kudus. Itulah ciri kehidupan anak Tuhan yang berhak menjadi penghuni kerajaan Sorga.
Galatia 5:25
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

Ini adalah kaki dian atau pelita emas, ini ciri kehidupan Sorga. Kalau hal ini ada maka tidak diragukan lagi bahwa saudara memiliki ciri kehidupan Sorga. Siapa yang bisa merampas saudara, siapa yang bisa menggugat saudara.

Praktek orang yang dipimpin oleh Roh Kudus, dia digembalakan. Jadi orang yang mengatakan dipimpin Roh Kudus tetapi tidak butuh penggembalaan berarti perkataannya bohong.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Dipimpin oleh Roh berarti kita dipimpin di dalam Firman penggembalaan, kita memberi hidup kita digembalakan. Jangan menjadi kehidupan Kristen yang sukar membawa diri digembalakan dan selalu bersikap liar.

Kehidupan yang ada Mezbah Dupa Emas, Meja Roti Pertunjukkan dan Kaki Dian Emas berarti saudara adalah penghuni Sorga. Sorga memang sudah kita miliki namun di dalam Sorga itu ada Mempelai Laki-laki maka pasti ada Mempelai WanitaNya. Untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan maka hidup di dalam penyembahan harus permanent dalam diri orang itu, Firman itu permanent dalam dirinya dan Roh Kudus permanent dalam dirinya.

Yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan ini ditunjukkan oleh Peti Perjanjian. Di dalamnya ada tiga alat:
Ø  Tongkat Harun yang bertunas adalah pekerjaan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya yang permanent dalam hidup kita.
Ø  Dua loh batu adalah Kasih Allah yang permanent dalam hidup kita.
Ø  Buli-buli emas berisi manna adalah Firman Tuhan yang permanent dalam hidup kita.

Dari ruangan suci Pelita Emas itu berkembang menjadi Tongkat Harun, Mezbah Dupa emas itu berkembang menjadi dua loh batu, Meja Roti Sajian berkembang menjadi Buli-buli emas yang berisi manna.

Sebenarnya semua itu adalah perkembangan dari halaman Tabernakel. Di halaman ada Mezbah Korban Bakaran, begitu masuk dalam ruangan suci, suasana berkembang menjadi Mezbah Dupa Emas. Kolam Basuhan yang ada di halaman, begitu masuk dalam ruangan suci berkembang menjadi Meja Roti Sajian, mandi air Firman Allah. Pintu kemah begitu masuk dalam ruangan suci berkembang menjadi Kaki Dian Emas. Itu semua berkembang terus sampai masuk dalam Ruangan Maha Suci, itulah warna kehidupan Mempelai Wanita.

Jadi menjadi anak Tuhan itu tidak stagnan, tetapi ada perkembangan, ada pembaharuan terus menerus. Itu sebabnya ada perubahan status. Ketika masuk di halaman dia sudah lain, dia bukan lagi orang di padang gurun. Dari halaman rohaninya berkembang masuk dalam ruangan suci. Di situ dia digembalakan. Karena da di ruangan suci maka di situ dia diisi bagaimana cara hidup sorgawi sampai dia permanent di dalam ruangan maha suci. Ini harus ada dalam diri kita.

Dalam pelajaran Tabernakel ini membuat kita terperanjat sebab dari sana kita mengatahui di mana posisi dan kondisi kita. Jangan menjadi orang Kristen halaman sebab di situ tidak dilindungi Tuhan. Oleh sebab itu jangan sampai setelah berubah status, kita tetap tinggal di tempat. Bawa dirimu masuk dalam penggembalaan Firman untuk mencapai kesempurnaan.

Anak-anak muda, di sekolah saudara harus membuktikan bahwa kalian adalah kehidupan yang memiliki ciri Sorga. Jangan bergaul tetapi tidak berani menunjukkan kehidupan kita memiliki ciri kehidupan Sorga dan malah seperti orang dunia.
Roma 12:1-2
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Apakah ciri Sorga ada pada saudara. Apakah roh penyembahan itu hidup dalam diri saudara, apakah Firman pengajaran yang menyucikan terasa menggarap saudara, apakah saudara ada di dalam bimbingan Roh Kudus? Kalau tiga hal ini ada pada diri saudara berarti saudara memiliki ciri hidup Sorga dan tidak dapat dipungkiri lagi bahwa hidup itu benar-benar miliknya Sorga. Silahkan iblis bergentayangan tetapi tidak akan bisa mengganggu kita.

Ada 7 jemaat di Asia Kecil yang ditulis dalam kitab Wahyu. 5 di antaranya tidak bertobat, hanya 2 sidang jemaat yang bertobat. Berarti sekitar 71% tidak bertobat dan hanya 29% yang bertobat. Itu karena 5 sidang jemaat ini tidak mengerti tentang darah, air dan roh. Artinya dia tidak paham mezbah korban bakaran (pertobatan), bejana pembasuhan (baptisan air) dan tidak paham pintu kemah (baptisan Roh Kudus). 5 sidang jemaat ini mendapatkan teguran Tuhan yang keras dan diberi nasihat. 2 sidang jemaat yang bertobat itu tidak mendapat teguran dan hanya mendapat nasihat supaya jangan sampai mereka terjebak.

Jangan sampai kita yang hadir ini 71% tidak bertobat dan hanya 29% yang bertobat. Doa saya sebagai gembala sidang supaya kita semua bertobat. Melihat isteriku melipatkan lutut berdoa, hati saya bersukacita karena ada yang menopang pelayanan. Apalagi kalau sidang jemaat hadir dalam ibadah doa penyembahan menopang pelayanan pekerjaan Tuhan adalah luar biasa. Itu pertanda bahwa ciri saudara ada di tangan Tuhan karena hidup dalam doa penyembahan. Dalam sembayang subuh benar-benarlah datang di kaki Tuhan menyembah Tuhan. Saat ibadah pendalaman Alkitab saudara hadir, itu ciri memiliki kehidupan Sorga, begitu juga saat saudara hadir dalam ibadah Raya. Kita harus intens dan aktif dalam tiga macam ibadah itu supaya benar-benar ciri Sorga ada pada kita.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar