20160410

Kebaktian Umum, Minggu 10 April 2016 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Orang yang berjalan-jalan saat menyampaikan Firman adalah gaya yang tidak dijumpai di dalam Alkitab. Contohnya waktu dibangun Bait Allah di zaman Salomo dibuatlah mimbar. Untuk apa mimbar? Sebab dari belakang mimbar itulah pelayan Tuhan memimpin ibadah.

II Tawarikh 6:11-13
6:11 dan telah menempatkan di sana tabut, yang memuat perjanjian yang telah diikat TUHAN dengan orang Israel."
6:12 Kemudian berdirilah ia di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap jemaah Israel, lalu menadahkan tangannya;
6:13 -- karena Salomo telah membuat sebuah mimbar tembaga yang panjangnya lima hasta, lebarnya lima hasta dan tingginya tiga hasta, yang ditaruhnya di halaman --; ia berdiri di atasnya lalu berlutut di hadapan segenap jemaah Israel dan menadahkan tangannya ke langit,

Setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan di Babel, mereka di bawah pimpinan Zerubabel dan ahli kitab bernama Ezra. Ketika hamba Tuhan mau menyampaikan Firman, ada mimbar yang dia gunakan.
Nehemia 8:5
8:5 Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat untuk peristiwa itu. Di sisinya sebelah kanan berdiri Matica, Sema, Anaya, Uria, Hilkia dan Maaseya, sedang di sebelah kiri berdiri Pedaya, Misael, Malkia, Hasum, Hasbadana, Zakharia dan Mesulam.

Dulu umat Tuhan menggunakan mimbar. Kalau menggunakan mimbar tentu tidak akan keluar meninggalkan mimbar lalu berjalan-jalan. Di zaman Tuhan Yesus tidak disebutkan menggunakan mimbar, tetapi Bait Allah yang dibangun oleh Herodes pasti mengunakan mimbar karena meneladani bangunan sebelumnya. Dalam menyajikan Firman Tuhan Yesus tidak jalan-jalan. Dia masuk ke Bait Allah kemudian duduk untuk mengajar.

Sopankah ketika saudara menghadapi calon isteri Raja di atas segala raja dan ada Raja di atas segala raja di sana kemudian ada orang berjalan-jalan? Pasti itu tidak sopan. Apalagi saya di sini berhadapan dengan calon mempelai wanita untuk Kristus, calon isteri Anak Domba Allah. Justru yang ada saya gemetar ketakutan karena berhadapan dengan calon isteri Anak Domba Allah dan bukannya turun dari mimbar lalu berjalan-jalan.

Waktu rasul Paulus menyampaikan Firman di Efesus dia tidak jalan-jalan. Bahkan dia menyampaikan Firman di ruang kuliah Tiranus.
Kisah Rasul 19:9-10
19:9 Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus.
19:10 Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.

Jadi berjalan-jalan dalam menyampaikan Firman itu hanyalah gaya. Saya mau meladani apa yang ada di Alkitab.

Ketika murid-murid bertengkar di tengah jalan, bisa saja Tuhan Yesus saat itu menegur mereka, tetapi Tuhan Yesus membiarkan. Nanti sampai di rumah baru Tuhan Yesus duduk kemudian mengajar mereka dan bertanya “apa yang kamu perbicangkan di jalan” tetapi diam saja. Selanjutanya Tuhan Yesus mengambil seorang anak kecil dan berkata harus seperti anak kecil. Artinya kita harus belajar untuk merendahkan diri.

Khusus kepada anak muda remaja:
1.      Hakim-hakim 8:24
8:24 Selanjutnya kata Gideon kepada mereka: "Satu hal saja yang kuminta kepadamu: Baiklah kamu masing-masing memberikan anting-anting dari jarahannya." -- Karena musuh itu beranting-anting mas, sebab mereka orang Ismael.

Laki-laki yang suka memakai anting-anting berarti ada roh Ismael dalam dirinya. Ismael adalah keledai liar.
Kejadian 16:12,15
16:12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
16:15 Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael.

Laki-laki yang pakai anting-anting berarti ada roh Ismael di dalam dirinya. Kalau laki-laki memakai anting-anting lebih baik jangan naik ikut melayani. Jangan tiru gaya Ismael, jangan tiru gaya dunia sebab itu mencelakkan hidupmu dan tidak akan masuk dalam Yerusalem Baru, hanya masuk di mana Tuhan akan memanggangnya di dalam api penghukuman.

2.      Jangan coba-coba sentuh rokok. Kalau sudah merokok berarti belajar hidup di neraka.

Apa artinya digembalakan kalau akhirnya masuk dalam aniaya antikristus. Tujuan Tuhan menaruh perkataanNya pada bibir mulutku sebagai hamba Tuhan supaya sidang jemaat semuanya masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus.

Zakharia 14:16-21
14:16 Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
14:17 Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.
14:18 Dan jika kaum Mesir tidak datang dan tidak masuk menghadap, maka kepada mereka akan turun tulah yang ditimpakan TUHAN kepada bangsa-bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
14:19 Itulah hukuman dosa Mesir dan hukuman dosa segala bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
14:20 Pada waktu itu akan tertulis pada kerencingan-kerencingan kuda: "Kudus bagi TUHAN!" dan kuali-kuali di rumah TUHAN akan seperti bokor-bokor penyiraman di depan mezbah.
14:21 Maka segala kuali di Yerusalem dan di Yehuda akan menjadi kudus bagi TUHAN semesta alam; semua orang yang mempersembahkan korban akan datang mengambilnya dan memasak di dalamnya. Dan tidak akan ada lagi pedagang di rumah TUHAN semesta alam pada waktu itu.

Dari apa yang dicatat oleh Firman Allah ini, ada dua suasana yang kita jumpai di sini. Yang satu menyenangkan dan yang satu mengerikan. Tuhan menyodorkan dua suasana ini bagi kita. Kita mau pilih yang mana suasana yang nikmat dan menyenangkan atau suasana yang mengerikan, itu terpergantung pada kita.

Suasana yang menyenangkan adalah kehidupan yang menikmati garapan Firman pengajaran yang digambarkan bagaikan hujan. Itulah suasana Yerusalem Baru. Jadi suasana yang menyenangkan atau yang nikmat adalah suasana kehidupan yang menerima dan menikmati pekerjaan Firman pengajaran di dalam hati, bagaikan hujan deras turun.

Turunnya Firman pengajaran di dalam gereja Tuhan masih dipilah-pilah sebab ada yang menerima dan ada yang menolak. Kehidupan yang menolak bukan suasana Yerusalem. Suasana Yerusalem adalah suasana kehidupan yang membuka hati untuk disiram Firman pengajaran.

Kehidupan yang tidak mau datang ke Yerusalem baginya tidak akan turun hujan. Artinya orang yang tidak mau membawa dirinya menjadi Mempelai Wanita Tuhan, dia tidak akan menikmati turunnya hujan Firman pengajaran.
Ibrani 6:7
6:7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;

Kalau dihubungkan dengan Zakharia pasal 14 maka itu adalah berkat Yerusalem Baru, berkat Mempelai Wanita Tuhan. Tanah itu menunjukkan hati kita manusia. Tanah itu menghisap hujan yang turun berarti dia menyambut, dia terima dan dia menikmati Firman pengajaran. Dia akan berkata sedap ini Firman pengajaran, enak dan lezat Firman pengajaran. Walaupun secara daging itu sakit tetapi dia menikmati Firman pengajaran. Kehidupan yang menghisap dan menikmati Firman pengajaran yang turun maka hidupnya diberkati oleh Tuhan.

Kehidupan yang tidak menghisap, yang tidak menikmati, yang tidak merasa nyaman, tidak merasa lezat, tidak merasa enak Firman pengajaran itu, maka baginya akan tumbuh duri.
Ibrani 6:8
6:8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

Di sini tidak ada kata hisap, berarti dia tidak mengatakan “nyamannya ini Firman, lezatnya ini Firman, nikmatnya ini Firman” sehingga yang muncul adalah duri. Kalau duri yang muncul maka itu akan menyusahkan dirinya dan menyusahkan orang lain. Berarti kembali pada dosa awal.
Kejadian 3:17-19
3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

Yang menerima Firman pengajaran dikatakan akan sama kudus dengan Tuhan.
Ibrani 12:11
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Dalam Zakharia 14:20 dikatakan kerincingan pada kuda disebutkan kudus untuk Tuhan. Kuda itu adalah kendaraan perang, tetapi kalau pada kerincingannya sudah disebut kudus untuk Tuhan itu berarti orang itu sudah menahan diri agar hidupnya tidak lagi tampil untuk benci, marah, berperang, tidak senang dengan orang lain, mudah tersinggung. Itulah hasil Firman pengajaran turun atas dirinya sehingga membuahkan kehidupan itu akhirnya pedang dia rubah menjadi mata bajak. Berarti kehidupan seperti itu cinta hidup dalam Yerusalem, cinta hidup damai dan aman bersama dengan Tuhan.

Firman Tuhan itu Tuhan berikan dengan cuma-cuma. Bukan berarti karena dikatakan “dengan cuma-cuma” berarti Firman itu murahan, Firman Tuhan itu mahal! Kalau sekarang ada kehidupan yang tidak merasa bahwa Firman itu begitu mahal lalu menganggap enteng, maka suatu saat orang itu akan merasa betapa mahalnya Firman. Kalau sekarang ini merasa biasa dan belum merasa bahwa Firman Tuhan yang menyucikan itu adalah kebutuhan yang paling utama maka suatu saat Tuhan akan mendorong kehidupan itu alami kelaparan akan Firman sehingga dia menyadari bahwa Firman itu sesuatu yang paling berarti tetapi sudah terlambat.

Tidak ada lagi orang Kanaan dan orang jual beli di sana. Kenapa? Sebab pekerjaan Firman pengajaran yang mengoreksi kehidupan anak-anak Tuhan dan hamba-hamba Tuhan di sana sehingga tidak ada lagi kepentingan-kepentingan untuk dirinya sendiri. Jadi benar gereja Tuhan menghasilkan kehidupan yang merasa bahwa “aku butuh dia dan dia butuh aku”. Ada kebersamaan karena dua-duanya digarap oleh Firman, Firman Tuhan turun dan dua-duanya menikmati Firman dengan sangat lezat.

Suasana seperti itu hanya kita jumpai di Yerusalem. Kemudian suasana ini mewarnai pesta pondok daun-daunan. Pesta pondok daun-daunan ini adalah puncak kenikmatan dan kesukaan umat Tuhan. Ini adalah pesta yang dinanti-nanti oleh orang Israel setiap tahunnya. Ini puncak dari 6 pesta bangsa Israel yang sebelumnya itulah pesta yang ketujuh, pesta pondok daun-dauanan. Secara rohani pesta ketujuh ini akan segera kita nikmati. Kalau melihat waktu sekarang ini lewat paparan Firman, hari-hari terakhir ini kita sedang menikmati pesta Grafirat, pesta penyucian tuntas. Setelah itu kita masuk dalam pesta Pondok Daun-daunan itulah penyingkiran gereja untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

Dalam kitab Zakharia pasal 14 sampai 10 kali disebutkan Yerusalem dan sampai 3 kali disebutkan pesta pondok daun-daunan.
Zakharia 14:16-17
14:16 Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
14:17 Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.

Tidak mau ke Yerusalem artinya tidak mau menerima Firman pengajaran. Resikonya dia akan masuk dalam suasana kering kerontang rohaninya.

Zakharia 14:18-19
14:18 Dan jika kaum Mesir tidak datang dan tidak masuk menghadap, maka kepada mereka akan turun tulah yang ditimpakan TUHAN kepada bangsa-bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
14:19 Itulah hukuman dosa Mesir dan hukuman dosa segala bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.
Sekarang ini kita menikmati derasnya Firman pengajaran untuk membuahkan “kudus bagi Tuhan” dan berkat bagi kita. Orang yang menikmati suasana turunnya hujan ini pelan dan pasti akan berada pada puncaknya kesukaan yaitu pesta pondok daun-daunan. Orang yang tidak menikmati hujan Firman pengajaran yang turun, suatu saat dia akan mencari tetapi tidak akan puas/ semua nihil. Orang yang sekarang ini cenderung tidak menikmati derasnya hujan Firman pengajaran yang turun maka suatu saat mereka akan mengajak penduduk kota yang satu dan kota yang lain akan membuat persekutuan besar-besaran tetapi persekutuan yang kering.
Amos 4:6-7
4:6 "Sekalipun Aku ini telah memberi kepadamu gigi yang tidak disentuh makanan di segala kotamu dan kekurangan roti di segala tempat kediamanmu, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
4:7 "Aku pun telah menahan hujan dari padamu, ketika tiga bulan lagi sebelum panen; Aku menurunkan hujan ke atas kota yang satu dan tidak menurunkan hujan ke atas kota yang lain; ladang yang satu kehujanan, dan ladang, yang tidak kena hujan, menjadi kering;

Gigi yang tidak disentuh makanan artinya tidak menikmati Firman pengajaran. Ada hujan di tempat yang satu, berarti ada persekutuan yang lain yang menikmati Firman pengajaran yang turun, semoga kita demikian.

Amos 4:8
4:8 penduduk dua tiga kota pergi terhuyung-huyung ke satu kota untuk minum air, tetapi mereka tidak menjadi puas; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.

Ada fellowship yang besar tetapi tidak membuat mereka puas. Kalau sekarang ini sedikit-sediki kita dicubit oleh Tuhan, kita ditampar oleh Tuhan, dicambuk oleh Tuhan lewat Firman pengajaran, maksudnya supaya kita segera sadar. Sebab ada saatnya tidak akan turun hujan Firman pengajaran, tidak akan ada roti, mereka cari tetapi tidak dapat lagi. Saat itu baru sadar bahwa betapa pentingnya Firman pengajaran tetapi sudah terlambat.

Jangan sampai kita berada pada suasana yang kering. Orang yang menolak Firman pengajaran, berarti dia membuat suasana tetap berada pada kekeringan. Untuk menutupi kekeringnya maka dibawa suasana dunia masuk dalam gereja. Gereja dibuat seperti diskotik. Ini cara manusia untuk menutup-nutupi suasana kering, itulah yang dikatakan persekutuan antar kota yang kering. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Itu sebabnya dikunci dalam Zakharia pasal 14 ini Tuhan mengatakan bahwa betapa pentingnya Firman pengajaran turun di tengah-tengah umat Tuhan. Semuanya ini Tuhan berikan dengan cuma-cuma, tetapi mengapa banyak yang tidak suka. Sekarang silahkan tidak suka, tetapi suatu saat dia suka dan mau mencari tetapi Firman tidak ada lagi, dia baru berminat tetapi sudah tidak dapat.

Yesaya 55:1-2
55:1 Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
55:2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.

Semuanya serba cuma-cuma, tetapi manusia ada kecenderungan untuk membelanjakan apa yang ada pada dirinya untuk memuaskan dirinya dengan cara menolak kepuasan dari Tuhan. Dia mengupayakan itu, dia membelanjakan itu padahal Tuhan menyediakan dengan cuma-cuma. Dia buang hartanya kepada sesuatu yang tidak memuaskan. Tidak mengenyangkan dan tidak menyehatkan tetapi mereka tetap cari/beli.

Kalau kita menerima hujan Firman pengajaran, membuka diri, menghisap dan menikmati, maka kita benar-benar orangnya Tuhan. Kita harus belajar memiliki kehidupan Sorga.

Orang-orang yang menolak undangan Tuhan ini sangat santun caranya. Yang Tuhan tunjukkan ini adalah orang yang begitu santun dan sopan menolak. Padahal mereka diundang untuk menikmati hujan deras yang turun, menghisap dan menikmati suasana Yerusalem.
Lukas 14:18-20
14:18 Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.
14:19 Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.
14:20 Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.

Jadi bukan hanya kelompok yang punya ladang dan punya sapi, tetapi termasuk yang baru menikah sudah meminta maaf seperti disebutkan dalam ayat 18 tetapi tidak lagi ditegaskan pada ayat 20. Ada 3 hal yang selalu mengatakan “maaf” ketika diundang untuk menikmati sajian Tuhan dalam pesta. Sebab bagi dia tidak penting untuk pergi menikmati sajian Tuhan yang lezat itu.

1.      Orang yang baru membeli ladang, pengertiannya di sini adalah kesibukan daging.
Dia lebih memilih kesibukan daging daripada menikmati derasnya hujan Firman pengajaran yang turun. Banyak kali kita dihadang oleh kesibukan-kesibukan daging kita sehingga kenikmatan yang Tuhan siapkan bagi kita terlewatkan begitu saja.

Beri waktu untuk Tuhan. Tinggalkan kesibukan-kesibukan daging kita, kita priortiaskan undangan Tuhan. Ada hujan turun berarti kita menikmati pestanya Tuhan dan kelak menikmati pesta pondok daun-daunan.

2.      Orang yang baru membeli lima pasang lembu, ini adalah keinginan daging.
5 pasang berarti 10 ekor. 10 adalah angka Firman sepenuh. Artinya dia lebih mau menikmati keinginan dagingnya ketimbang dagingnya harus disalib oleh angka 10, berarti dagingnya disalib oleh pekerjaan Firman sepenuhnya.

3.      Orang yang baru kawin, ini berbicara kenikmatan daging.
Dia merasa sudah memiliki roh mempelai padahal itu hanya kenikmatan daging. Padahal Tuhan mau membawa dia untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan Yesus. Dia abaikan kesempatan untuk menjadi Mempelai Wanita Kristus karena mengejar kenikmatan daging yang fana.

Mari kita terima undangan Tuhan untuk menikmati sajian Tuhan. Jangan kelihatannya santun sekali padahal tidak ada Firman pengajaran, itu hanya karena daging. Jangan kita tertipu dengan orang santun! Santun tanpa Firman pengajaran tetap itu tidak ada nilainya. Kita ini orang yang sudah disiram oleh Firman pengajaran. Sekalipun kita ini orang yang tadinya kasar sekali dan tidak santun tetapi oleh pekerjaan Firman lambat laun kita diubahkan. Kerincing-kerincingan kuda menjadi kudus untuk Tuhan berarti tidak ada lagi perang, kemudian menerima berkat suasana Yerusalem, suasana pesta pondok daun-daunan.

Coba lihat orang yang kelihatan santun tanpa Firman pengajaran, saat disentuh dagingnya dengan Firman dia akan mengamuk.

Di dalam pelayaan Tuhan Yesus selama 3,5 tahun, kita menemukan ada beberapa peristiwa yang Tuhan Yesus lakukan dua kali. Saya harus mengulang-ulang ini agar kita melihat apakah kehidupan kita masih ada pada tahap kedua atau tahap pertama.

1.      Dua kali Tuhan Yesus melakukan pemecahan roti untuk dimakan oleh orang banyak.
Markus 6:34,42-44
6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
6:42 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang.
6:43 Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan.
6:44 Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.

Ini adalah pemecahan roti pertama atau menunjuk ajaran mula-mula. Banyak orang Kristen senang dengan ajaran mula-mula.

Tuhan Yesus tidak hanya memecahkan roti 1 kali untuk dimakan orang banyak tetapi sampai dua kali. Orang Kristen jangan sampai hanya cenderung mengikuti dan menikmati pengajaran mula-mula yaitu baptisan, penumpangan tangan, orang mati bangkit dan hidup kekal.

Tuhan Yesus 3,5 tahun bersama-sama Petrus dan teman-temannya tetapi tidak pernah Tuhan Yesus menumpangkan tangan kepada mereka. Nanti Tuhan Yesus naik ke Sorga dan di antara mereka sudah tidak ada Yudas baru Tuhan Yesus menumpangkan tangan. Jangan sembarang menumpangkan tangan. Kalau orang najis yang menumpangkan tangan kepada saudara maka saudara juga ikut menjadi najis. Kalau yang menumpangkan tangan itu orang yang tidak tahu tahbisan maka itu bisa turun dalam kehidupan saudara. Itu sebabnya tidak boleh sembarangan.

Ibrani 6:1-2
6:1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

Ibrani 6:1-2 (Terjemahan Lama)
6:1 Sebab itu baiklah kita berhenti daripada menerangkan pengajaran Kristus yang mula-mula itu, langsungkanlah kepada kesempurnaan: Janganlah lagi kita membubuh alas, yaitu dengan pengajaran hal tobat daripada perbuatan yang membawa kepada mati, dan iman kepada Allah,
6:2 dan pengajaran dari hal baptisan, dan dari hal meletakkan tangan atas orang, dan dari hal orang mati bangkit pula, dan hukuman yang kekal.

Ini ajaran mula-mula, ini bagaikan pemecahan 5 ketul roti dan dua ekor  ikan. Ini harus ditingkatkan pada pemecahan 7 ketul roti dan ikan kecil-kecil untuk 4000 orang. Berarti berkurang 1000 orang. 7 adalah angka kesempurnaan. Artinya ketika Firman pengajaran itu membawa pada kesempurnaan, maka jumlah manusia yang mengikuti makin sedikit sebab orang tidak suka. Namun itu tidak membuat Tuhan Yesus mengurungkan niat, Tuhan tetap melaksanakan itu. Bicara tentang ajaran kesempurnaan, bicara Yerusalem baru, bicara Mempelai Wanita, bicara pesta pondok daun-daunan, itu semua ada hubungan dengan kesempurnaan gereja yang dinikmati tinggal sedikit orang (pilihan).

Ikan kecil-kecil ini sifatnya melawan arus. Artinya kalau kita mau masuk dalam kesempurnaan jangan kita dibawa arus tetapi harus melawan arus.
Ibrani 2:1
2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.

Ini yang Tuhan ingin. Kita mau dibawa oleh Tuhan Yesus pada Yerusalem Baru, menjadi gereja Tuhan yang sempurna, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang masuk dalam pesta pondok daun-daunan. Jangan kita terpengaruh dengan kata-kata orang, mari kita kembali pada Firman Tuhan itu sendiri.

Jangan tinggal pada ajaran mula-mula, harus meningkat pada ajaran kesempurnaan.
2.      Dua kali Tuhan menyuruh murid-muridnya menangkap ikan.
Lukas 5:6-7
5:6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
5:7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.

Ini juga berbicara ajaran mula-mula yaitu penginjilan. Memang indah kelihatannya, saling mengajak. Itu memang baik tetapi tidak dihitung. Kalau seperti itu kita belum masuk pada hitungan. Jangan berpikir kita sudah diinjili dan menerima injil kemudian kita sudah masuk pada hitungan. Itu sebabnya ada penangkapan ikan yang kedua dan ikan di situ dihitung.
Yohanes 21:10-11
21:10 Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

Penangkapan ikan dalam Lukas pasal 5 tidak dikatakan ikannya dihitung dan tidak dikatakan kalau sempat dimakan. Tetapi dalam Yohanes pasal 21 ikan itu dihitungn dan sempat di makan.

Kalau hanya penginjilan-peninjilan terus maka orang itu akan cemplung lagi di dunia, makanya hidupnya duniawi terus. Bagaimana mau dihitung kalau Kristen duniawi. Tetapi kalau kita masuk dalam jalan yang terakhir, kita dihitungn dan setelah itu Petrus diangkat sebagai gembala. Jadi di dalam penggembalaan itulah kita dihitung. Jadi dibutuhkan penggembalaan sistem sorga supaya kita kena pilihan.
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

Sebabnya ayo kita tingkatkan kerohanian kita jangan hanya penginjilan terus, tetapi harus ditingkatkan pada Firman penggembalaan, Firman pengajaran yang ada ukurannya sehingga kita bisa dihitung masuk dalam pilihan Tuhan.

Itu sebabnya kenapa orang Kristen jadi kristen duniawi karena tidak mau menerima Firman penggembalaan. Jangan tiru yang dunia, laki-laki pakai anting-anting itu keturunan Ismael. Orang yang pakai anting-anting itu akan dibunuh oleh Gideon.

Kalau mau dihitung ayo masuk pada sistem pengajaran Firman di dalam penggembalaan Tuhan yang ada suasana Sorga.

3.      Tuhan Yesus dua kali membersihkan Bait Allah.
Pertama kali ketika awal pelayanan Tuhan Yesus.
Yohanes 2:19
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."

Jadi penyucian Bait Allah pada awal pelayanan Tuhan Yesus dihubungkan dengan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Kita ini adalah Bait Allah.
I Korintus 3:16
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

Tuhan tidak mengkhendaki kita hanya mendapat pengampunan tetapi Tuhan ingin kita disucikan sampai akar-akarnya.
I Yohanes 1:9
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Jadi ada dua tahap di sini sebagaimana Tuhan Yesus membersihkan Bait Allah juga dua tahap. Tahap pertama pada awal pelayananNya dan tahap kedua pada akhir pelayananNya.

Tahap kedua Tuhan Yesus kaitkan dengan pengajaran.
Markus 11:15-17
11:15 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,
11:16 dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.
11:17 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"

Lukas 19:45-47
19:45 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ,
19:46 kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
19:47 Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia,

Penyucian terakhir ini dihubungkan dengan Firman pengajaran. Firman pengajaran disebut hujan.
Ulangan 32:2
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Penyucian pertama dihubungkan dengan kematian dan kebangkitan Kristus, itu berbicara pengampunan. Kita membutuhkan pengampunan. Penyucian kedua dihubungkan dengan pengajaran, pengajaran itu menyucikan kita supaya bisa sama seperti Tuhan Yesus.

Penyucian itu tindak lanjut dari pengampunan. Kita butuh pengampunan, tetapi setelah pengampunan kita butuh penyucian. Kalau pengampunan tanpa penyucian berarti dosa-dosa kita sudah diampuni tetapi tabiat dosa itu belum dicabut.

Arti mengampuni:
a)      Memaafkan
b)      Mengesampingkan.
c)      Menjauhkan
d)      Memberi ampun

Arti menyucikan lebih tinggi, makanya kita membutuhkan ini kalau mau sempurna:
a)      Menjadikan atau membersihkan sampai ke akar-akarnya dicabut. Contohnya orang suka bersungut-sungut, dosanya sudah diampuni tetapi tabiat bersungut-sungut itu harus dicabut sebab itu bisa terulang lagi.

b)      Menghapus benar-benar sehingga tidak ada bekasnya lagi. Misalnya orang luka kemudian tidak ada bekas lukanya lagi, sudah bersih dan mulus.

c)      Menyuci sehingga bersih sehingga tidak ada tanda-tanda bekas noda.
Itulah penyucian lewat Firman pengajaran.

Supaya kita menjadi sama kudus dengan Tuhan maka dibutuhkan Firman pengajaran.

Dalam penangkapan ikan itu dibutuhkan dua kali, penyucian Bait Allah dua kali, pemecahan roti juga dua kali. Semua itu kita butuh bukan hanya satu kali. Jadi kalau Tuhan sampai mengadakan dua kali kemudian kita merasa tidak butuh yang kedua maka itu berarti kita hanya sampai pada daerah halaman Tabernakel. Orang di halaman itu sudah diampuni tetapi penyucian itu terjadi ruangan suci untuk  mereka disucikan untuk mencapai ruangan maha suci.

d)      Membebaskan dari yang tidak murni, najis atau tidak bersih sampai tuntas.

Banyak orang Kristen tidak mengerti penyucian, yang dia pahami hanya pengampunan. Benar Tuhan Yesus sudah mengampuni tetapi akar-akar dosa itu harus dicabut supaya benar-benar kita memiliki kodrat Ilahi.
II Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

Penyucian itu untuk mentransfer sifat Ilahi dalam diri kita sehingga kita menjadi sama kudus dengan Kristus.

I Petrus 1:15-16
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Itu sebabnya Tuhan memberikan kita Firman. Hujan Firman pengajaran turun tujuannya supaya suasana Yerusalem Baru menjadi nikmat dalam kehidupan saudara, supaya suasana pesta pondok daun-daunan menjadi lezat bagi saudara. Firman pengajaran ini Tuhan tawarkan dengan cuma-cuma. Kalau saudara sambut “puji Tuhan” kalau ditolak itu bencana bagimu.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar