20160402

Kebaktian Doa, Sabtu 2 April 2016 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                  
Yohanes 1:12-13
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Yang diberi kuasa oleh Tuhan untuk menjadi anak-anak Tuhan adalah orang yang diperanakkan bukan dengan daging tetapi oleh pekerjaan Firman dan Roh Kudus. Kelahiran kita secara manusia oleh ibu kita membuat kita cocok hidup di dunia tetapi tidak cocok hidup di Sorga. Untuk cocok hidup di Sorga maka kita perlu dilahirkan kembali sesuai Firman Allah.

Di dalam kelahiran kembali ini lagi-lagi ditegaskan dalam ayat 13 supaya jangan ada campur daging. Artinya murni kebenaran Firman. Biarpun orang lain berkata sudah dibaptis dengan air tetapi tidak ada bukti-bukti kebenaran Firman yang dia terapkan saat dia dibaptis maka itu tidak beda dengan kelahiran daging karena dicampur dengan kebenaran manusia.
Roma 10:1-3
10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.
10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

Bangsa Israel atau Yahudi itu giat dalam menjalankan ibadah atau syariat agamanya. Tetapi sangat disayangkan kebenaran Allah mereka singkirkan dan kebenaran manusia yang mereka tampilkan. Berarti kalau kebenaran manusia itulah yang mereka tampilkan dan kebenaran Allah mereka sisihkan dan itu diterapkan dalam  baptisan air, maka berarti mereka tidak mengalami kelahiran baru yang benar. Kebenaran manusia itulah kebenaran daging. Ini jangan kita lakukan.

Tujuan kita dibaptis salah satunya adalah menjadi satu dengan Yesus
I Korintus 10:2
10:2 Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Musa tidak naik rakit kemudian orang Israel berenang. Dalam ayat ini menunjukkan persoalan baptisan. Jadi saat mereka berjalan di laut Kolsum, itu gambaran baptisan yang kita lakukan. Tujuannya supaya umat menjadi satu dengan Musa/ Yesus.

Saat itu mereka berjalan di tempat yang kering. Tidak ada yang saat itu menyelam, lalu yang lain naik rakit, lalu yang lain lagi naik perahu. Kalau Yesus melakukan A dan kita melakukan B, tidak mungkin dikatakan menjadi satu dengan Yesus.

Walaupun lidahnya beribu kali mengatakan satu dengan Tuhan tetapi kalau tidak satu dalam hal baptisan berarti tidak menjadi satu dengan Yesus. Sebagaimana Yesus masuk di dalam air begitu juga kita masuk dalam air, sebagaimana Yesus masuk dalam kuburan air begitu juga kita masuk dalam kuburan sehingga sebagaimana Yesus bangkit maka kita juga dibangkitkan.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Kolose 2:12
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

Ini sebenarnya tidak terlalu rumit tetapi jadi rumit karena keras kepala, karena keras hatinya manusia. Padahal Tuhan tunjukkan yang benar tetapi manusia merintis yang lain. Semua ini terjadi karena dilatarbelakangi oleh iblis. Tuhan ingin merekrut manusia untuk menjadi satu dengan Dia, tetapi iblis mau mempertahankan manusia tetap beda dengan Tuhan, sehingga tetap menjadi musuhnya Tuhan.

Galatia 3:27
3:27 Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.

Berarti menjadi satu dengan Yesus, jangan merintis yang lain.

Roma 10:1-3
10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.
10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

Orang Israel begitu giat dalam menjalankan syariah ibadahnya tetapi disayangkan mereka hanya mendirikan kebenarannya sendiri. Ini tidak beda dengan keadaan sekarang, di mana-mana kita melihat praktek seperti ini. Tetapi begitu jalan yang benar seperti Tuhan Yesus tunjukkan, malah arus balik perlawanan yang kita terima. Bukan orang itu sebenarnya yang melawan kita tetapi iblis yang mempertahankan dia.

Dalam Galatia pasal ke tiga ini, oleh ilham Roh maka rasul Paulus menulis ini supaya kiita menerima janji. Bukankah janji yang kita terima saat menerima baptisan air adalah untuk menjadi anak Allah, kenapa kita mau menolak. Kalau menolak untuk dibaptis seperti Tuhan Yesus berarti orang itu menolak janji Tuhan.

Galatia 3:28-29
3:28 Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
3:29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.

Dalam pasal 3 ini banyak berbicara soal janji. Jadi keliru kalau ada yang mengangkat ayat 28 lalu dicocok-cocokkan dengan persoalan ibadah dan pelayanan. Yang dimaksud tidak ada lagi laki-laki atau perempuan di sini adalah dalam persoalan janji. Sebab dahulu yang bisa menerima janji hanyalah laki-laki. Jangan dikaitkan dengan pelayanan, sebab ada aturan Firman persoalan pelayanan. Yang boleh menjadi gembala adalah laki-laki.
1 Timotius 3:2a
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri,

Dalam usia 30 Yesus terlibat dalam mengerjakan pekerjaan Bapa. Setelah Yesus dibaptis baru Dia terlibat di dalam pelayanan. Jadi setelah kita dibaptis maka kita harus terlibat di dalam pelayanan. Setelah satu dengan Tuhan Yesus, jangan kita pangku tangan, harus terlibat dalam pelayanan. Entah itu perkara kecil di mata manusia tetapi itu tidak kecil di mata Tuhan. Yang terpenting saudara terlibat di dalam pelayanan sebab sudah menjadi satu dengan Tuhan.

Lukas 3:21-22
3:21 Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit
3:22 dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

Secara umum diproklamasikan bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Allah. Jadi ketika kita masuk dalam baptisan air, sebenarnya kita termasuk dalam proklamasi Tuhan ini, kita menjadi Anak Allah.

Lukas 3:23
3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,
Yesus dibaptis pada usia 30 tahun. Yusuf pada usia 30 tahun, dia dikeluarkan dari dalam tutupan lalu disuruh mandi dan bercukur lalu dia menghadap Firaun dan dipercayakan dia menguasai Mesir. Mandi di sini untuk kita menunjuk baptisan. Jadi kalau kita sudah dibaptis, kita yang menguasai dunia bukan dunia yang menguasai kita. Kalau sudah lahir baru kemudian masih dikuasai dunia sampai terbongkok-bongkok maka orang itu harus segera merubah sikapnya, jangan ada salah.

Kejadian 41:14,46
41:14 Kemudian Firaun menyuruh memanggil Yusuf. Segeralah ia dikeluarkan dari tutupan; ia bercukur dan berganti pakaian, lalu pergi menghadap Firaun.
41:46 Yusuf berumur tiga puluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.

Bukan kita yang dikuasai dunia tetapi kita yang menguasai dunia. Jangan kita menjadi sama dengan dunia, kita harus tampil beda.
Roma 12:1-2
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Inilah kondisi Yusuf, kondisi Mempelai Wanita Tuhan. Kita harus melakukan hal seperti ini mulai dari sejak sekarang ini. Jangan kita berlarut-larut menjadi serupa dengan dunia.

Waktu Tuhan Yesus masuk dibaptis dalam air apakah dari leher ke bawah tidak ikut masuk dalam air? Semuanya ikut masuk dalam air seperti kepala. Kita ini adalah TubuhNya Tuhan Yesus, kita harus ikut seperti Kepala kita.

Mengapa iblis sangat marah dalam persoalan baptisan? Karena itu adalah awal kita sebagai orang Kristen menerima janji Tuhan untuk menjadikan kita anak Allah. Setelah Tuhan Yesus dibaptis terdengar suara “inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNya Aku berkenan”. Ketika Dia tampil mempromosikan bahwa Dia adalah Raja saat dipermuliakan di atas gunung maka ada kalimat tambahan “inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan. Dengarkanlah akan Dia”. Kalau sekarang kita sudah menjadi satu dengan Dia, Tuhan Yesus adalah Kepala dan kita adalah Tubuh, kemudian kita melihat Dia adalah Raja maka kita juga harus tunduk kepada Raja.

Supaya kita tunduk kepada Raja maka ada Firman pengajaran. Firman pengajaran ini bagaikan makanan. Waktu Musa bersama orang Israel, Musa tidak makan dendeng kemudian orang Israel makan ikan laut. Makanan mereka semua sama.
I Korintus 10:3
10:3 Mereka semua makan makanan rohani yang sama

Begitu liciknya iblis, dia tahu anak Tuhan itu sudah lahir baru, maka iblis menghambat supaya jangan orang yang lahir baru itu makan makanan yang sama. Padahal ini adalah syarat untuk kita menjadi satu yaitu satu makanan, satu Firman pengajaran. Jangan menerima Firman pengajaran yang lain. Itu sebabnya Sulamit mengatakan seperti:
Kidung Agung 5:10
5:10 -- Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang.

Sekalipun banyak pengajaran hanya satu yang boleh kita terima yaitu Firman pengajaran yang benar. Kita di dalam Tuhan tidak boleh berbeda pengajaran. Karunia pemakaian Tuhan boleh berbeda tetapi makanan harus sama.

Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

Dikatakan pengajaran yang besar karena pengajaran yang besar ini menampilkan rahasia Allah yang besar yaitu rahasia nikah Kristus dengan gerejaNya serta rahasia ibadah.  Disebut mulia karena yang paling mulia dalam pesta nikah adalah kedua mempelai yang duduk bersanding. Itu tujuan pengajaran yang besar dan mulia ini yaitu untuk menghentar kita duduk bersanding dengan Tuhan Yesus.

Makanan orang Israel itu sama yaitu manna.
Keluaran 16:4,16,21
16:4 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.
16:16 Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
16:21 Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap orang menurut keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu.

Dalam ayat-ayat ini tersirat bahwa Tuhan mengajar bangsa Israel untuk bergantung dan bersandar penuh kepada Tuhan. Tujuan Tuhan memberi roti manna adalah unutk membuat orang Israel rendah hati. Jadi tujuan kita menerima Firman pengajaran adalah supaya keangkuhan kita itu direndahkan. Saat kita merendahkan diri di hadapan Tuhan maka Tuhan akan meninggikan kita.
Ulangan 8:3
8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.

Keluaran 16:12-13
16:12 "Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."
16:13 Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu.

Pada pagi hari ada roti manna, pada petang hari ada daging. Artinya menghadapi kegelapan malam kita disodorkan Tubuh dan Darah Kristus yang kita terima lewat perjamuan kudus, pada pagi hari untuk menghadapi suasana siang di mana kita beraktifitas kita menerima terang Firman.

Keluaran 16:14
16:14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.
Ciri-ciri manna:
1.      Manna ini bentuknya halus. Artinya kita mengkonsumsi Firman pengajaran untuk diubahkan oleh Tuhan dari manusia yang kasar menjadi manusia yang bersahaja dalam arti kita bisa mengatasi segala permasalahan.

Petrus sangat kasar, Yohanes dan Yakobus juga sangat kasar. Ketika mereka melihat Tuhan Yesus tidak diizinkan melewati Samaria waktu mereka pulang dari Galilea menuju Yerusalem maka Yohanes dan Yakobus tampil kasar. Mereka berkata “Guru, izinkan kami meminta api turun dari langit untuk membakar mereka”. Petrus lebih kasar lagi, tetapi setelah mereka dipehuhi oleh Roh Kudus maka mereka menjadi orang yang bersahaja.

2.      Sesuatu yang seperti sisik. Sisik-sisik ini seperti perisai dari baju zirah. Jadi dengan menikmati roti manna, menikmati Firman pengajaran, itu sekaligus perlindungan Tuhan kepada saudara. Tuhan tidak akan membiarkan anak-anaknya dipagut oleh binatang buas yang keluar dari laut. Tuhan mau memperisai kita dengan Firman Tuhan.
I Samuel 17:4-5
17:4 Lalu tampillah keluar seorang pendekar dari tentara orang Filistin. Namanya Goliat, dari Gat. Tingginya enam hasta sejengkal.
17:5 Ketopong tembaga ada di kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang bersisik; berat baju zirah ini lima ribu syikal tembaga.

Efesus 6:14
6:14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,

3.      Kecil
Bilangan 11:7
11:7 Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah.
Ada dua pengertian kecil di sini:
Ø  Pandangan positif: bila menerima manna biarlah merasa diri kita kecil, biarlah kita bersikap seperti itu.
Ø  Pandangan negatif: ada orang yang mengecilkan roti manna atau Firman pengajaran.

4.      Seperti ketumbar, berarti bundar. Artinya tidak ada awal dan tidak ada akhirnya.
I Yohanes 2:17
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Karena Firman itu kekal maka kalau kita menyatu dengan Firman, kita akan hidup kekal selama-lamanya. Adalah kasih karunia yang luar biasa kalau kita menikmati Firman Tuhan yang diungkapkan rahasiaNya.

Di mana kita menerima roti manna?
Mazmur 78:24-25
78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

Roti manna ini gandum dari langit, itu adalah roti malaikat.
Wahyu 1:20
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

Pengertian malaikat adalah bintang sidang jemaat alias gembala sidang. Gembala sidang itu ada di tangan kanan. Di tangan kanan itu ada kitab. Jadi gembala itu yang lebih dahulu bersentuhan dengan Firman. Dia lebih dahulu menikmati Firman. Jangan dia memberitakan tetapi dia sendiri tidak ada praktek dalam Firman itu. Dia harus belajar hidup dari Firman itu.

Gembala itu yang menyajikan dan disertai dengan kelimpahan. Jadi kalau mengatakan diri sebagai malaikat sidang jemaat kemudian tidak ada kelimpahan Firman, bearti itu gembala yang tidak becus dengan Tuhan. Kalau tidak punya pengalaman dengan Firman lalu memberitakan Firman maka itu adalah gembala pendusta, malaikat pembohong!

Kalau mengakui kelimpahan Firman maka Firman itu mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada.
Roma 4:17
4:17 seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.
Saya banyak dibenci karena memberitakan Firman. Tetapi Alkitab mengatakan kami tidak menyenangkan telinga manusia tetapi menyenangkan hati Tuhan.
Galatia 1:10
1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

I Tesalonika 2:4
2:4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.

Biarlah kita menikmati makanan yang begitu lezat yang Tuhan berikan dalam kelimpahannya. Di dalam Firman pengajaran itu sudah satu paket dengan perlindungan Tuhan, sudah satu paket dengan kuasa Tuhan untuk merubah tabiat kita, sudah satu paket dengan janji-janji Tuhan kepada kita. Apa lagi yang kurang? Tidak ada yang kurang. Itu sebabnya harus kita terima dengan tulus ikhlas.

Orang yang tidak butuh Firman, sama sekali dia telanjang di hadapan musuh. Dia tidak ada pelindung, tinggal menunggu dibakar habis oleh musuh (binasa).

Dengan Firman kita menjadi anak dan kita menerima janji. Janji Tuhan itu ada di dalam Firman pengajaran. Makanya makanan Musa dan orang Israel itu sama, tidak beda.

Biarlah kita seperti raja Daud yang merasa dirinya kecil, hina tidak berdaya di hadapan Tuhan. Namun Firman yang Tuhan berikan itu adalah perlindungan bagi kita. Biarlah kita selalu merendahkan diri di hadapan Tuhan.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar