20160417


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Keluaran 8:20-23 Tulah keempat: Lalat pikat
8:20 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Bangunlah pagi-pagi dan berdirilah menantikan Firaun, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku;
8:21 sebab jika engkau tidak membiarkan umat-Ku itu pergi, maka Aku akan melepaskan pikat terhadap engkau, terhadap pegawai-pegawaimu, rakyatmu dan rumah-rumahmu, sehingga rumah-rumah orang Mesir, bahkan tanah, di mana mereka berdiri akan penuh dengan pikat.
8:22 Tetapi pada hari itu Aku akan mengecualikan tanah Gosyen, di mana umat-Ku tinggal, sehingga di sana tidak ada terdapat pikat, supaya engkau mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, ada di negeri ini.
8:23 Sebab Aku akan mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan bangsamu. Besok tanda mujizat ini akan terjadi."

Lalat pikat dalam terjemahan lama disebut tabuhan sejenis tawon, punya sengat tetapi tidak menghasilkan madu. Ciri-cirinya berukuran besar, menghisap darah hewan atau manusia dan bisa menyebabkan kematian. Itulah tulah yang Tuhan kirimkan kepada Firaun dan orang Mesir sebagai akibat tidak mengijinkan bangsa Israel untuk beribadah kepada Tuhan. Bagi kita sekarang kalau kita menghalangi-halangi diri untuk tidak mau beribadah atau beribadah tetapi tidak sungguh-sungguh/ tidak serius, nanti akan menghadapi tulah/hukuman dari Tuhan.

Lalat pikat atau tabuhan ini asalnya dari udara, ini menunjuk naga/ setan dengan roh-roh durhaka, roh jahat dan roh najisnya.
Wahyu 12:3
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

Efesus 2:1-2
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

Banyak lalat pikat yang mau menghancurkan kerohanian kita yaitu dengan wujud roh durhaka, roh jahat dan roh najis.

Dalam Keluaran 8:20-23 ini adalah pemberitahuan/ peringatan Tuhan bahwa Ia akan menghukum Mesir. Jadi sistem Tuhan bekerja, sebelum Tuhan menghukum, Ia memberitahukan dulu lewat Firman yang disampaikan oleh hamba-hambaNya/ para utusanNya.
Amos 3:7
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.

Tujuan Tuhan memberi peringatan lewat FirmanNya yaitu supaya manusia bertobat dan bebas dari penghukuman, diampuni. Prinsip Tuhan adalah lebih baik mengampuni daripada menghukum. Ini juga harus menjadi prinsip kita, lebih baik kita mengampuni daripada membalas dendam atau menghukum orang lain.

Tuhan tidak memaksa, tergantung manusia mau terima Firman dan bertobat atau menolak Firman, pertahankan dosa dan siap untuk dibinasakan oleh Tuhan. Tetapi jauh lebih baik kita manusia yang berdosa ini bertobat supaya bebas dari penghukuman.

Pemberitahuan Tuhan akan adanya hukuman Tuhan disebut Firman nubuatan. Firman nubuatan juga memberitahukan bahwa Yesus akan datang kembali, dan kedatanganNya sudah di ambang pintu sebagai Mempelai Pria Sorga menjemput mempelai wanitaNya. Hubungan suami dan istri bagaikan hubungan kepala dan tubuh yang tidak bisa dipisahkan.

Ayat-ayat yang menunjukkan kita sebagai calon mempelai wanitaNya: Wahyu 19:7,9, 21:2,9, 22:17, Yesaya 54:5; Yeremia 2:2, Efesus 5:32, 2 Korintus 11:2.

Firman nubuatan tidak bisa terpisah dari Firman Pengajaran. Firman Pengajaran adalah Firman yang mengajar, yang menuntun, menyucikan kita untuk mencapai kegenapan nubuatan Tuhan yaitu menjadi mempelai wanita Tuhan yang luput dari penghukuman Tuhan.

2 hal ini sangat dibutuhkan gereja Tuhan. Dalam gereja butuh Firman nubuatan, supaya orang kristen tidak hanya sekedar beribadah, tetapi tahu di depan ada penghukuman dan Yesus mau datang menjemput gerejaNya/ mempelaiNya yang sempurna dan kita butuh Firman Pengajaran supaya tahu bagaimana cara bersikap supaya nanti menjadi mempelai wanita Tuhan dan luput dari penghukuman. Sebab gereja Tuhan dibangun atas dasar para rasul (Firman Pengajaran) dan para nabi (Firman Nubuatan).
Efesus 2:20
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Semuanya mengarahkan kita untuk berjumpa dengan Yesus. Firman Pengajaran dan Firman Nubuatan disebut Firman Penyucian. Kita kenal dengan istilah Kabar Mempelai. Kenapa dibilang Kabar Mempelai? karena memberitakan Yesus yang mau datang sebagai Mempelai Pria Sorga dan kita juga yang mau disucikan menjadi mempelai wanita Tuhan.

Amsal 25:25 → Firman Penginjilan disebut Kabar Baik
25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.
Sikap kita terhadap Kabar Mempelai menentukan nasib kita, apakah masuk dalam penghukuman di dunia ini atau luput dari penghukuman, menjadi mempelai wanita Tuhan, bahagia bersama dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

Kita harus memiliki pengharapan untuk bertemu dengan Yesus, diwujudkan dengan praktek mau disucikan.
1 Yohanes 3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Ada 2 sikap terhadap Kabar Mempelai:
2 Petrus 3:3-4
3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."

1.      Menjadi pengejek
Pengejek ini bukan hanya sekedar dari kata-kata tetapi lewat perbuatan. Ini yang terbanyak dilakukan, perbuatannya kembali seperti pada perbuatan manusia di zaman Nuh. Masuk gereja, dengar Firman, kelihatannya melayani Tuhan tetapi prakteknya sehari-hari seperti perbuatan manusia di zaman Nuh.
2 Petrus 3:5-6
3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
3:6 dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.

Dosa zaman Nuh= melakukan dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum (merokok, minuman keras) dan dosa kawin mengawinkan (dosa seks dengan berbagai macam bentuknya). Mulai dari tontonan-tontonan, lewat telpon-telponan iblis masuk dengan hal-hal yang najis sampai melakukan yang najis.
Lukas 17:26-27
17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

Kalau sudah pernah kita lakukan, bertobat, minta ampun, terutama pelayan-pelayan Tuhan, jangan sampai menjadi pengejek-pengejek kabar mempelai. Itu hanya mengundang hukuman dari Tuhan. Hamba Tuhan, orang tua tidak bisa kontrol apa yang kita perbuat tetapi ada Tuhan yang melihat.
Pengejek kabar mempelai adalah orang yang sudah mendengar kabar mempelai tapi tidak mau disucikan. Hati-hati kalau sudah menjadi pengejek kabar mempelai maka nanti menjadi pemecah tubuh Kristus.
Yudas 1:18-19
1:18 Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
1:19 Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.

Persekutuan tubuh Kristus yang terkecil adalah nikah/ rumah tangga. Kita status sebagai anak, kalau sudah jadi pengejek, tidak mau disucikan maka nanti akan membuat rusak persekutuan dalam rumah tangga. Karena anak membuat orang tua jadi bertengkar, karena narkoba jadi berkelahi antar saudara. Dosa yang kecil yang sering dilakukan adalah meraju, hanya masalah kecil langsung meraju/ ngambek, suka pertahankan perasaan daging. 

Peranan Roh Kudus sangat penting, sebab tanpa Roh Kudus nanti jadi pengejek, pemecah belah, tidak ada kekuatan untuk menerima Firman. Berdoa sungguh-sungguh supaya kaum muda diurapi sampai dipenuhkan oleh Roh Kudus. Nanti terasa sekali perbedaan mulai dari penyembahan, bukan tidur di kaki Tuhan.

Manusia yang menjadi pengejek-pengejek, pemecah belah nanti akan berhadapan dengan penghukuman Tuhan lewat api yang dahsyat sampai masuk dalam api neraka.
2 Petrus 3:7,10
3:7 Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

2.      Memperhatikan kabar mempelai seperti memperhatikan pelita di tempat yang gelap, artinya mengutamakan kesempatan untuk mendengar kabar mempelai lebih dari segala sesuatu= kabar mempelai menjadi kebutuhan pokok.
2 Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Kalau kita suka mengecilkan kesempatan untuk mendengar kabar mempelai, tidak mau datang mendengar Firman, maka nanti akan jadi seperti Yudas yang mencari kesempatan untuk menjual Yesus.
Markus 14:11
14:11 Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Jangan menambah kaum muda remaja yang menjual Yesus. Tinggalkan pengajaran kabar mempelai karena perkara-perkara jasmani, karena jodoh, karena pekerjaan, dll.

Contoh kehidupan yang mengutamakan kesempatan untuk mendengarkan Firman: Markus 7:24-30
7:24 Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.
7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
7:26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

Perempuan Sirofenisia yang berjuang sungguh-sungguh untuk mendapatkan remah-remah roti, sekalipun banyak tantangan dia hadapi tetapi ia tidak peduli, tetap dia terobos untuk datang kepada Yesus. Padahal Yesus tidak mau kedatanganNya diketahui oleh siapapun, berarti sebenarnya tidak ada kesempatan bagi perempuan ini untuk bertemu dengan Yesus, tetapi ia memanfaatkan kesempatan yang kecil untuk datang kepada Yesus. Kalau kita sekarang justru sudah dibuka kesempatan seluas-luasnya untuk mendengar Firman tetapi dikecilkan dengan banyak sekali alasan mulai dari hujan, sakit, dll.

Keadaan kita bangsa kafir seperti perempuan ini, seperti anjing dan menghadapi anak yang kerasukan setan, artinya jatuh bangun dalam dosa dan menghadapi masalah yang tidak pernah selesai.

Contohnya, waktu ujian SD bagaikan menghadapi masalah, sampai sudah stres. Masuk SMP ujiannya lebih tinggi, hadapi masalah lagi. Masuk SMA ujiannya lebih besar lagi. Waktu sudah pacaran senang-senang, begitu masuk nikah banyak menghadapi masalah. Itulah keadaan kita bangsa kafir yang menghadapi masalah-masalah yang tidak pernah selesai. Oleh sebab itu gunakan kesempatan untuk mendengarkan Firman (kabar mempelai) sekalipun banyak menghadapi tantangan-tantangan.

Tantangan-tantangan untuk datang beribadah:
a)      Kelemahan diri sendiri= mengantuk, bosan saat dengar Firman, mulut suka menjilat muntah (banyak bicara-bicara yang tidak pantas/ kotor/ najis).

b)      Sesama/ orang lain yang menghalang-halangi kita untuk datang pada Yesus.
Matius 15:23
15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
Tantangan melalui orang tua, saudara, guru di sekolah, bos di tempat kerja, orang-orang disekitar kita yang menyakiti hati kita sehingga tidak mau datang beribadah.

c)      Kerasnya Firman/ tajamnya Firman
Markus 7:27
7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Wanita ini disebut anjing, seperti mempermalukan/ menghina, merendahkan kita. Tetapi semua tantangan-tantangan ini merupakan ujian kesungguhan kita dalam mendengarkan kabar mempelai. Kalau kita mampu/ menang berarti kita telah lulus ujian.
Markus 7:28
7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

Membenarkan Firman dan mengaku dosa itu merupakan kata-kata iman. Harus dilanjutkan dengan perbuatan iman yaitu mempraktekkan Firman. Kalau ada kata-kata iman dan perbuatan iman maka akan menggerakkan hati Yesus untuk memberi pertolongan kepada kita.
Markus 7:29
7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.

Pertolongan utama dari Yesus adalah penyucian dan pembaharuan terus menerus dari anjing menjadi dombaNya Tuhan, dari manusia daging yang penuh kekurangan menjadi manusia rohani, tabiat Yesus ada di dalam diri kita, kita diubahkan menjadi sama mulia seperti Yesus, menjadi mempelai wanita Tuhan. Kalau ada pertolongan/ mujizat secara rohani pasti ada mujizat secara jasmani.
Kata-kata iman + perbuatan iman + belas kasih Tuhan = mujizat.

Bawalah hidup kita untuk menghargai setiap kesempatan untuk mendengarkan Firman (kabar mempelai).

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar