20160413

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 13 April 2016 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Sebagaimana Alkitab menceritakan pelayan-pelayan Tuhan dahulu kalau beribadah selalu menggunakan mimbar.
Nehemia 8:5
8:5 Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat untuk peristiwa itu. Di sisinya sebelah kanan berdiri Matica, Sema, Anaya, Uria, Hilkia dan Maaseya, sedang di sebelah kiri berdiri Pedaya, Misael, Malkia, Hasum, Hasbadana, Zakharia dan Mesulam.

II Tawarikh 6:13
6:13 -- karena Salomo telah membuat sebuah mimbar tembaga yang panjangnya lima hasta, lebarnya lima hasta dan tingginya tiga hasta, yang ditaruhnya di halaman --; ia berdiri di atasnya lalu berlutut di hadapan segenap jemaah Israel dan menadahkan tangannya ke langit,

Ada mimbar sehingga pelayan yang menyampaikan Firman tidak jalan-jalan seperti yang banyak kita temukan di hari-hari terakhir ini. Mereka bahkan sudah tidak menggunakan mimbar dan berjalan-jalan di tengah sidang jemaat, hal seperti ini menjadi gaya para pelayan.

Saya hanya mau mengikuti apa kata Firman. Tuhan  Yesus dalam pelayanNya, Dia masuk dalam Bait Allah kemudian duduk lalu mengajar. Itulah Guru kita, Dialah Mempelai Laki-laki Sorga.

Yeremia 1:5-13
1:5 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
1:6 Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda."
1:7 Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.
1:8 Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."
1:9 Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.
1:10 Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."
1:11 Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?" Jawabku: "Aku melihat sebatang dahan pohon badam."
1:12 Lalu firman TUHAN kepadaku: "Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku."
1:13 Firman TUHAN datang kepadaku untuk kedua kalinya, bunyinya: "Apakah yang kaulihat?" Jawabku: "Aku melihat sebuah periuk yang mendidih; datangnya dari sebelah utara."

Kita lihat di sini alasan dari Yeremia ada dua yaitu dia tidak pandai berbicara dan dia masih muda.

Dia tidak pandai berbicara, artinya dia tidak fasih lidah. Walaupun demikian Tuhan tidak urung niat untuk memakai Yeremia. Justru inilah yang sebenarnya paling baik. Kenapa? Agar pelayanannya kelak tidak bersandar kepada akalnya. Tuhan tahu bahwa dia tidak pandai berbicara tanpa Yeremia mengedepankan itu.

Manusia kalau pandai berbicara itu memang baik tetapi kadang dia berbicara berangkat dari akalnya sendiri. Tetapi manakala dia tidak pandai berbicara maka Tuhan akan lengkapi, bibir mulutnya akan diisi oleh Tuhan dengan Firman. Kalau Firman yang ada pada bibir atau dalam mulut Yeremia, maka Firman itulah yang menjadi andalan bagi Yeremia kelak untuk dapat berbicara.

Ada tiga pribadi di dalam Alkitab yang sangat luar biasa dipakai oleh Tuhan tetapi ketiganya adalah orang yang tidak fasih berbicara:
a)      Musa
Kenapa Tuhan memilih Musa yang tidak pandai berbicara. Ada tujuh kali Tuhan mengatakan “biarlah umatKu untuk datang beribadah kepadaKu”. Musa ini dipakai oleh Tuhan untuk konfrontir dengan Firaun agar jangan Firaun menahan umat Tuhan.
Keluaran 4:23;7:16;8:1,20;9:1,13;10:3
4:23 sebab itu Aku berfirman kepadamu: 1Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."
7:16 Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: 2Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.
8:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN: 3Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku;
8:20 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Bangunlah pagi-pagi dan berdirilah menantikan Firaun, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: 4Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku;
9:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap Firaun dan berbicaralah kepadanya: Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: 5Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku.
9:13 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Bangunlah pagi-pagi dan berdirilah menantikan Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: 6Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku.
10:3 Lalu Musa dan Harun pergi menghadap Firaun dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: Berapa lama lagi engkau menolak untuk merendahkan dirimu di hadapan-Ku? 7Biarkanlah umat-Ku pergi supaya mereka beribadah kepada-Ku.

Orang yang tidak fasih lidah ini harus berhadapan dengan orang nomor satu di Mesir. Tetapi Tuhan punya orang-orang yang bisa mendampingi. Yang mendampingi di sini bukan orang lain tetapi abangnya yang satu darah dengan dia yaitu Harun.

Jangan kita mengandalkan kefasihan lidah kita berbicara. Sekalipun kita tidak pandai berbicara ada yang satu darah dengan kita yang akan menolong kita, itulah Tuhan Yesus.

Hamba Tuhan dan umat Tuhan akan berhadapan dengan kekuatan di ujung akhir zaman ini yaitu penguasa dunia yang akan menghalang-halangi baik hamba Tuhan maupun umat Tuhan untuk beribadah kepada Tuhan. Kalau kita bersandar pada akal dan kefasihan kita maka kita tidak akan mampu menghadapi tantangan yang semakin membanjir. Hari-hari terakhir ini banyak penguasa-penguasa kecil atau besar yang akan kita hadapi.

Banyak penguasa-penguasa kecil yang akan kita hadapi sekarang ini tetapi kalau kita tampil dengan hikmat Allah maka tidak ada yang dapat menandingi.
Amsal 21:30
21:30 Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN.

Kalau Tuhan ada pada kita maka tidak ada yang dapat menandingi. Itu sebabnya jangan kita mengelak, jangan menjauh di mana ada kesempatan Firman itu diteter dalam mulut dan pikiran kita, kemudian masuk dalam hati kita menjadi iman. Firman itu sebenarnya tidak jauh dari diri kita.
Roma 10:8
10:8 Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.

Jadi Firman itu harus ditaruh di mulut dan tembus di hati supaya menjadi iman. Jangan mengatakan beriman kalau tidak ada Firman dalam mulut kita dan di dalam hati kita. Jangan gampang sekali mengatakan “saya punya Tuhan Yesus” padahal Yesus yang bagaimana yang dimaksud, masakan Yesus yang bisu dan tuli.
Sebodoh apapun kita kalau kita dipilih oleh Tuhan maka syaratnya hanya kita pasrah kemudian Tuhan yang mengisi Firman di mulut kita, lalu ke hati dan menjadi iman sehingga kita mengatakan kita memiliki Firman iman. Ini yang Tuhan inginkan.

Lebih dahulu ditampilkan Musa dalam Alkitab, pribadi yang tidak pandai berbicara tetapi harus berhadapan dengan orang nomor satu di Mesir. Karena ada Firman pada bibir mulutnya maka dia bisa menghadapi Firaun dan dia didampingi oleh saudaranya sendiri. Siapa yang mendampingi kita sekarang? Itulah Roh Kudus. Roh Kudus itu adalah pemberian Tuhan. Apa yang Bapa berikan kepada Tuhan Yesus, itulah yang diberikan Tuhan Yesus kepada Roh Kudus. Berarti Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus mendampingi kita.

Tujuan panggilan Tuhan kepada Musa adalah “membawa umatKu untuk datang beribadah kepadaKu”. Seringkali kita beribadah tetapi ibadah kita masih bercabang. Tidak usah banyak-banyak, satu saja cabangnya sudah salah, apalagi lebih dari satu. Itu sebabnya kita beribadah hanya pada satu pribadi.
Keluaran 9:1
9:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap Firaun dan berbicaralah kepadanya: Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku.

Ini bahasa Tuhan kepada orang yang tidak pandai berbicara. Ini adalah tugas orang yang tidak pandai berbicara ini yaitu Musa.

Berarti hanya kepada Tuhan kita beribadah. Jangan dikembarkan. Salah satu contoh adalah:
Lukas 16:13
16:13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Baru satu cabang saja Tuhan sudah alergi, memang ini tidak boleh. Oleh kemurahan Tuhan, kita mau dibebaskan dari ikatan Mamon. Mamon ini adalah alat yang bisa merusak hubungan kita dengan Tuhan. Makanya kalau Tuhan berkata “berkorban” tujuannya bukan supaya ada meja atau ada tehel. Tujuan utamanya adalah supaya kita dibebaskan dari ikatan Mamon dan murni hanya kepada Tuhan kita menyembah.

Itu sebabnya kalau Tuhan berkata “berkorban, persembahkan korban tatangan, kembalikan perpuluhan dan hulu hasil” maksudnya supaya kita dibebaskan dari dualisme pengabdian yaitu kepada Mamon dan Tuhan.

b)      Yeremia
Dia dipanggil oleh Tuhan untuk memulihkan hubungan umat Tuhan dengan Tuhan yang selama ini telah hancur, bahkan dapat dikatakan tidak ada lagi hubungan mereka dengan Tuhan. Umat Tuhan saat itu sudah aras-arasan beribadah, hubungan mereka dengan Tuhan sudah tidak harmonis, sudah tidak pas. Ini yang harus dipulihkan oleh orang yang tidak pandai berbiara ini.

Umat Tuhan ini diibaratkan isterinya Tuhan. Yang 10 suku dikatakan perempuan sundal, yang 2 suku dikatakan perempuan yang tidak setia. Keduanya ini sudah dikirimi Tuhan surat cerai. Hubungan inilah yang mau dipulihkan oleh Yeremia.

Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Yeremia 2:2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

Tugas yang Tuhan bebankan kepada orang-orang yang tidak pandai berbicara ini bukanlah tugas yang enteng. Tugas Musa untuk membebaskan orang Israel keluar dari Mesir. Supaya mereka beribadah kepada Tuhan, tetapi akhirnya hubungan mereka putus dengan Tuhan dan Yeremia mau memulihkan. Yeremia bagaikan memulihkan sepasang nikah yang cerai (isteri yang menyeleweng).

Untuk mengatasi semua ini, tidak bisa diandalkan kepintaran, fasih lidah manusia, dia harus bersandar pada hikmat Allah. Jadi jangan coba menangani permasalahan tanpa bersandar kepada Tuhan. Jangan bersandar karena kita intelek dan pandai berbicara. Dalam pelayanan bersandarlah 100% kepada Tuhan. Kalau seperti itu berarti kita membawa perkataan Tuhan, kita membawa hikmat Tuhan, kita membawa pertimbangan Tuhan.

Kalau datang dengan kekuatan kita sendiri, bisa-bisa kita digulung. Tetapi kalau datang dengan bersandar kepada Tuhan dan Tuhan kita beri kesempatan 100% memakai kehidupan kita maka kita akan mendapatkan kemenangan dan kemuliaan menghadapi permasalahan ini.

Ini yang Tuhan inginkan untuk dilakukan pemulihan. Bukan pemulihan liturgi seperti yang banyak terjadi dalam gereja sekarang ini, mungkin hari ini loncat-loncat, bulan depan jongkok-jongkok atau memberi senyum kanan dan kiri. Itu hanya sebatas liturgi dan aksen-aksen belaka.
Yang Tuhan inginkan pemulihan hubungan Tuhan sebagai Suami dan sidang jemaat sebagai isteri yang sudah lama hancur. Berarti yang harus menjadi penekanan pemulihan di dalam gereja adalah pemulihan hubungan Mempelai. Inilah pemulihan yang Tuhan cari, bukan hanya pemulihan liturgi menjadi senyum kanan senyum kiri. Kalau hanya seperti itu akan berhenti di situ saja, setelah keluar akan bertengkar lagi.

Hosea 14:5
14:5 Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.

Berbicara penyelewengan ini paling banyak terjadi dalam nikah. Inilah pemulihan di ujung akhir zaman ini karena kita mau dibawa oleh Tuhan menjadi Mempelai WanitaNya. Kalau ini tidak ditangani dengan benar oleh orang yang bersandar kepada Tuhan 100% dan tidak bersandar pada kefasihannya maka pemulihan itu tidak akan jadi.
Hosea 14:6
14:6 Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.

Hadirnya embun sudah menunjuk tingkat rohani yang remaja dan menuju pada kedewasaan, sudah mau masuk pada kedewasaan rohani.
Mazmur 110:3
110:3 Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun.

Tuhan mulai dari titik ini. Keremajaan itu sudah mau masuk pada akil balig, itulah gereja Tuhan yang sudah mau sempurna. Sempurna di sini bukan seperti tindis tombol dan langsung sempurna secara instan tetapi pemulihan itu mulai dari keremajaan.

Israel ini digoda, ditarik oleh Tuhan untuk mengingat embun. Mempelai itu datang dengan embun di kepalanya. Berarti Dia sudah menginginkan memiliki pasanganNya, itulah gereja Tuhan yang menuju pada kesempurnaan. Sudah mulai dari sekarang kita harus start, jangan lagi menjadi Kristen kanak-kanak. Kalau namanya pemulihan, ayo tingkatkan rohani dan pemahaman kita. Jangan hanya mengenal Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, sebagai Tabib yang ajaib, sebagai pembaptis Roh Kudus, tetapi kenalilah Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.

Hubungan kita harus mengarah ke sana. Kehidupan yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan itulah yang akan dilindungi oleh Tuhan dari aniaya antikristus. Tetapi kehidupan yang tidak menjadi Tubuh Kristus, tidak menjadi Mempelai Wanita Tuhan maka mereka akan dibiarkan untuk dianiaya oleh antikristus.

Hosea 14:6
14:6 Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.

Pohon hawar ini tidak gampang tumbang sebab pohon hawar ini adalah pohon yang paling cepat akarnya masuk ke dalam tanah untuk mencari butir-butir air. Kemarau boleh datang tetapi dia tidak akan gampang kering. Jangan sampai kita disambar oleh cobaan dan kita menjadi kering. Biarlah kita seperti pohon hawar, sekalipun diterpa pencobaan tidak mudah kering rohani.

Hosea 14:7
14:7 Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon.

Pohon zaitun ini berbicara pendamaian. Ranting-rantingnya merambak berarti penyucian itu makin terasa dalam dirinya. Inilah orang yang mau disucikan, ketika dia mendengar Firman yang menyucikan maka dia segera menyelesaikan dosanya, segera berdamai dengan Tuhan. Saudara yang mendengar Firman Allah, tanggapilah dengan serius. Jangan diam, jangan cuma menonton, katalah “saya mau disucikan oleh Tuhan”.

Kita butuh perlindungan dari Tuhan. Mungkin sekarang saudara menganggap biasa. Tetapi bila yang lain sudah disingkirkan lalu saudara tertinggal maka baru saat itu saudara akan menyesal!

Ini adalah tugas Yeremia. Orang ini tidak fasih lidah yang diutus oleh Tuhan, dia tahu kekurangannya maka dia bersandar 100% kepada Tuhan. Raja Daud mengatakan “aku ini hina Tuhan, aku hanya seperti cacing” sehingga raja Daud bersandar 100% kepada Tuhan.

c)      Rasul Paulus.
II Korintus 11:6
11:6 Jikalau aku kurang paham dalam hal berkata-kata, tidaklah demikian dalam hal pengetahuan; sebab kami telah menyatakannya kepada kamu pada segala waktu dan di dalam segala hal.

Dari pribadi yang ketiga inilah yang memaparkan adanya gereja Tuhan yang sempurna tanpa cacat dan kerut. Tadinya beribadah kemudian merosot, sekarang dipulihkan kembali dan akhirnya berhasil mencapai tingkat rohani tanpa cacat cela dan kerut untuk dipersembahkan dan diterima oleh Tuhan.

Yeremia 1:9-10
1:9 Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.
1:10 Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."

Jadi hamba Tuhan seperti Yeremia yang Tuhan taruh perkataan-perkataan Allah pada mulutnya, dalam pelayanannya akan berdampak dua hal:
1.      Yang menerima dia ditanam dan dibangun.
2.      Yang menolak dia dicabut, dirobohkan dan binasa.

Supaya kita tidak dicabut, dirobohkan dan dibinasakan maka kita harus menyambut perkataan Allah. Kalau menyambut maka pasti akan ada bukti-bukti dalam dirinya. Pertama pasti ada keubahan hidup, seperti dalam Hosea pasal 14 tadi akan ada hawar dan dahan Zaitun yang merambat.

Cara berpikir kita harus diubahkan. Kalau dulu tidak ada dikaitkan dengan Firman, sekarang mulai dikaitkan dengan Firman dan makin lama makin diisi sehingga Firman makin penuh dalam dirinya. Itu tanda orang yang menerima.
Kolose 3:16
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

Kolose 3:16 (Terjemahan lama)
3:16 Biarlah perkataan Kristus itu diam di dalam dirimu dengan limpahnya. Dengan segala hikmat ajar-mengajar dan nasehat-menasehatkan sama sendiri, dengan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani menyanyilah dengan syukur kepada Allah di dalam hatimu.

Kita akan melihat contohnya yaitu Yeremia sendiri.
Yeremia 1:11
1:11 Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?" Jawabku: "Aku melihat sebatang dahan pohon badam."

Dahan pohon badam ini dipromosikan Tuhan kepada Yeremia. Sebab dia akan menjadi pelayan yang mau melayani umat Tuhan dan juga umat Tuhan yang dia layani juga akan diisi dengan karakter pohon badam ini.

Karakter pohon badam:
1.      Orang pilihan dan kuat
Untuk Yakub mendapatkan kambing domba yang kuat dan masuk dalam pilihan maka dia menggunakan ranting pohon badam. Kalau pohon badam ini dipromosikan kepada Yeremia itu sama Tuhan berkata kepada Yeremia “engkau adalah pilihanKu”. Kita sudah sama mengetahui hal itu bahwa Tuhan telah memilih Yeremia sejak dari kandungan, berarti di sini diberi ketegasan.
Kalau benar kita adalah pilihan Tuhan ayo kita periksa hal ini:
Kejadian 30:37-39
30:37 Lalu Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan, dikupasnyalah dahan-dahan itu sehingga berbelang-belang, sampai yang putihnya kelihatan.
30:38 Ia meletakkan dahan-dahan yang dikupasnya itu dalam palungan, dalam tempat minum, ke mana kambing domba itu datang minum, sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing domba itu suka berkelamin pada waktu datang minum.
30:39 Jika kambing domba itu berkelamin dekat dahan-dahan itu, maka anaknya bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang.

Kambing domba itu berwarna-warni, berwarna-warni itukan indah.

Kejadian 30:40-42
30:40 Kemudian Yakub memisahkan domba-domba itu, dihadapkannya kepala-kepala kambing domba itu kepada yang bercoreng-coreng dan kepada segala yang hitam di antara kambing domba Laban. Demikianlah ia beroleh kumpulan-kumpulan hewan baginya sendiri, dan tidak ditempatkannya pada kambing domba Laban.
30:41 Dan setiap kali, apabila berkelamin kambing domba yang kuat, maka Yakub meletakkan dahan-dahan itu ke dalam palungan di depan mata kambing domba itu, supaya berkelamin dekat dahan-dahan itu.
30:42 Tetapi apabila datang kambing domba yang lemah, ia tidak meletakkan dahan-dahan itu ke dalamnya. Jadi hewan yang lemah untuk Laban dan yang kuat untuk Yakub.

Badam dilihat oleh Yeremia supaya dia bukan menjadi lemah tetapi menjadi kuat. Yang kuat ini ciri pilihan. Apa yang dilakukan oleh Yakub ini bernubuat untuk kita. Gereja Tuhan yang menjadi Mempelai ini adalah gereja Tuhan yang kuat rohaninya, gereja Tuhan pilihan.

Sekarang kita ini diuji, apakah kita orang pilihan? Kalau kita adalah orang pilihan maka kita pasti kuat menghadapi sepak terjangnya iblis yang mau melemahkan saudara. Kalau saudara lemah maka saudara berpihak kepada Laban, kalau saudara kuat berarti saudara berpihak kepada Yakub.

Abraham digambarkan bagaikan Allah Bapa. Ishak digambarkan putera Allah yang tunggal. Yakub digambarkan Roh Kudus dalam perkembangannya. Kita sekarang berada di ujung zaman Roh Kudus.

Di zaman Allah Bapa ada seorang yang naik ke Sorga hidup-hidup yaitu Henokh. Di zaman Anak ada seorang yang naik ke Sorga hidup-hidup, sementara berbincang-bincang dengan Elisa mendadak kereta dari Sorga dikirim menjemput Elia. Di zaman Roh Kudus ini apakah kita mau membawa diri menjadi pilihan, apakah kita dibawa oleh Tuhan untuk menjadi kehidupan Kristen yang kuat, tangguh, kokoh dan tidak mudah tumbang sehingga bisa naik ke Sorga hidup-hidup.

Kadang-kadang belum apa-apa kita sudah langsung lemas. Baru cobaan kecil saja sudah langsung lemas rohani kita. Cobaan yang menerpa saudara dan saya bukan untuk membuat saudara menjadi lemah tetapi supaya bertambah kuat.

Dahan pohon badam ini antara lain yang dipakai oleh Yakub dari tiga jenis pohon. Berangan adalah pohon yang mudah kulitnya dikupas. Artinya ini adalah kehidupan anak Tuhan yang tidak mudah tersinggung. Jangan kita menjadi anak Tuhan yang mudah tersinggung. Walaupun dikatakan orang itu nampak dipakai Tuhan tetapi gampang tersinggung mendengar kata-kata orang lain, maka itu namanya bukan berangan, bukan ciri orang pilihan.

Yeremia adalah orang pilihan. Berulang kali dia dimasukan dalam sumur buta, dijebloskan dalam penjara, tetapi dia kuat. Sesudah Yeremia ditampar dan dipukul oleh Pasyhur kemudian dipasung, dia masih berani menyampaikan Firman kepada Pasyhur, bukti Yeremia tidak takut. Dia setia kepada Tuhan.
Yeremia 20:1-2,6
20:1 Pasyhur bin Imer, imam yang pada waktu itu menjabat kepala di rumah TUHAN, mendengar Yeremia menubuatkan perkataan-perkataan itu.
20:2 Lalu Pasyhur memukul nabi Yeremia dan memasungkan dia di pintu gerbang Benyamin yang ada di atas rumah TUHAN.
20:6 Mengenai engkau, hai Pasyhur, dan semua orang yang diam di rumahmu, kamu akan diangkut tertawan; engkau akan sampai ke Babel dan akan mati di sana dan akan dikuburkan di sana: engkau ini dengan semua sahabatmu yang kepadanya engkau telah bernubuat palsu."

Kalau tidak kuat berarti adalah domba hitam yang menjadi milik Laban.

2.      Bagaikan pelita yang menyala
Kaki dian emas itu diukirkan kelopak, bunga dan buah badam. Fungsi kaki dian emas untuk menjadi penerang yang menerangi ruangan suci. Ruangan suci itu menunjuk zaman gereja selama 2000 tahun sebab panjang ruangan suci 20 hasta, lebarnya 10 hasta dan tingginya 10 hasta. Kita sekarang ada di ujung zaman gereja, kita sudah harus tampil terang. Kalau saya sebagai hamba Tuhan tampil tidak terang dan ada motivasi-motivasi lain, maka saya belum seperti kaki dian yang dibangun bagaikan kelopak, bunga dan buah badam. Kalau masih berbuat curang sana dan sini apanya yang terang.

Anak muda yang suka memakai anting-anting itu sama dengan orang Ismael. Ismael itu adalah keledai liar, berarti gelap. Anak muda remaja jangan suka yang gelap, ketika di dalam gereja tampil luar biasa, tetapi ketika sudah tidak terlihat oleh orang tua dan gembala dia malah memakai anting-anting. Sekarang ini di dalam gereja bahkan pemain musik memakai anting-anting lalu dibiarkan oleh gembalanya padahal tidak boleh seperti itu.

3.      Tongkat Harun bertunas, berbunga dan berbuah badam
Bilangan 17:8
17:8 Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam.

Untuk apa tongkat itu berbuah badam? Untuk menyetop roh suka membantah dan bersungut-sungut. Tidak mungkin berbuah badam kalau pohonnya pohon cemara. Pasti berbuah badam karena pohonnya pohon badam.

Ini yang dicari oleh Tuhan sehingga Tuhan mengajar Yeremia supaya jangan suka membantah dan jangan dalam pelayanannya justru bersungut-sungut. Kalau suka membantah dan bersungut-sungut maka nanti ditelan bumi = hidupnya dikuasai oleh dunia (mati)

Kalau diperlihatkan oleh Tuhan sebatang dahan badam artinya kalau dipilih untuk melayani harus menjadi terang, jangan suka membantah dan suka bersungut-sungut di dalam pelayanan. Orang yang suka membantah Firman bukan umat Tuhan.
I Korintus 11:16
11:16 Tetapi jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak mempunyai kebiasaan yang demikian.

Jadi kalau ada roh membantah berarti itu bukan jemaat Allah. Tuhan sudah katakan gembala itu harus suami berarti laki-laki tetapi malah dibantah habis-habisan.

Anak-anak jangan suka membantah orang tua, jangan banyak melawan. Melawan papa dan mama sama dengan melawan Tuhan karena orang tua itu adalah wakil Tuhan. Tidak rugi kalau anak-anak dengar-dengaran. Tidak ada orang tua yang mau mencelakakan anaknya.

4.      Arti badam yang keempat adalah siuman, berjaga-jaga, waspada dan cepat bangun dari tidur. Inilah ciri-ciri kehidupan yang tidak menolak Firman.

Bila badam itu berbunga maka badam itu berwarna merah cerah tetapi beberapa hari pelan-pelan berubah menjadi putih bersih. Entah dosa kita merah seperti kirmizi tetapi kalau diselesaikan dan darah Yesus membasuh kita maka kita menjadi putih bersih. Ini ciri orang pilihan yaitu selalu menghargai Korban Kristus dan selalu mendamaikan dirinya dengan Tuhan.

Kita harus waspada melihat gerakan ini:
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Oleh karena dusta akhirnya jemaat murtad.
Yeremia 28:15-17
28:15 Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta.
28:16 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati, sebab engkau telah mengajak murtad terhadap TUHAN."
28:17 Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.

Berani Yeremia mengatakan “Tuhan, tidak mengutus engkau (Hananya)” sebab Yeremia yakin dia diutus oleh Tuhan karena Firman ada pada mulutnya.

Kenapa Kleopas bisa buta? Karena pengharapannya hanya kepada yang jasmani. Itu sebabnya kalau hanya diikat oleh illah akhir zaman yaitu mamon maka itu yang membuat buta banyak orang buta di akhir zaman. Sebab membelokkan jalan Tuhan juga membuat buta.

Banyak pelayan pendusta dan penasihat jahat yang membuat banyak umat Tuhan murtad.
Yehezkiel 11:2
11:2 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, inilah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan menaburkan nasihat jahat di kota ini,

Inilah hal yang berbahaya yang banyak kita jumpai. Itu sebabnya kami hamba-hamba Tuhan mari kita minta Tuhan beri Firman di mulut kita, bukan akal kita yang kita andalkan tetapi biarlah Firman benar-benar menyatu dengan kita.

Yeremia 1:12
1:12 Lalu firman TUHAN kepadaku: "Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku."
Ini bukti hamba Tuhan itu tidak buta.

Jadi Tuhan mau melaksanakan FirmanNya, lebih dahulu kita harus ada kesiapan. Jadi Firman yang diterima oleh Yeremia ini adalah Firman yang beruntun dalam waktu yang bersamaan.

Yeremia 1:13
1:13 Firman TUHAN datang kepadaku untuk kedua kalinya, bunyinya: "Apakah yang kaulihat?" Jawabku: "Aku melihat sebuah periuk yang mendidih; datangnya dari sebelah utara."

Kalau ciri badam ini ada pada diri kita maka apa yang dikatakan pada ayat 13 tidak akan kena pada kita. Tetapi kalau ciri-ciri badam tidak ada pada diri kita maka terpaksa kena apa yang dikatakan pada ayat 13 sampai ayat 19

Dikatakan untuk kedua kalinya Tuhan berbicara pada Yeremia. Yang kedua ini adalah ancaman Tuhan yang datang dari utara. Malapetaka ini akan mengamuk.
Yeremia 1:14
1:14 Lalu firman TUHAN kepadaku: "Dari utara akan mengamuk malapetaka menimpa segala penduduk negeri ini.

Hal ini disampaikan Tuhan kepada Yeremia untuk memperingatkan bangsa Israel. Tetapi ini bernubuat, sebab nanti akan ada malapetaka yang akan mengamuk yang tidak bisa ditangkis oleh siapapun. Kalau kuda merah, kuda hitam dan kuda hijau kuning mengamuk maka tidak ada yang bisa menangkis. Perhatikan sekarang supaya jangan kita kena hal ini.

Dikatakan periuk itu mendidih. Ini adalah nasib orang yang menolak Firman. Yang menerima Firman bagaikan badam, dia hidup dalam terang, benci perbantahan dan persungutun, dia siuman dan berjaga-jaga, dia menolak nasihat yang menyesatkan dan tidak ada kecenderungan hatinya untuk murtad, kemudian kuat dan tangguh menghadapi semuanya. Itulah orang yang menjadi miliknya Tuhan Yesus.

Periuk pada umumnya ada hubungannya dengan dapur. Berbicara dapur berarti berbicara soal ekonomi. Ayat 13 ini artinya akan mengamuk malapetaka kalau orang itu mengutamakan persoalan ekonomi dan mengabaikan persoalan yang rohani, akan berhadapan dengan murka Allah yang menyala-nyala. 

Kalau dalam hidup kita dominan hanya memikirkan persoalan ekonomi yaitu isi belanga kita maka kita mengundang amukan malapetaka. Tetapi kalau kita menomorsatukan yang rohani nanti persoalan periuk ini akan ikut serta tanpa kita kejar. Tetapi kadang lebih berat persoalan yang jasmani dari pada yang rohani. Kalau hanya persoalan yang ekonomi yang dikejar dan melecehkan persoalan yang rohani, hal itu hanya mengundang malapetaka.

Yeremia 1:13 ini baru bentuk ancaman. Tuhan masih menawarkan kemurahan.
Yeremia 18:4
18:4 Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.

Kalau periuk yang dibuat oleh tukang periuk itu rusak maka dia dibawa kembali pada tukang periuk. Siapa yang dimaksud dengan periuk itu? Itulah umat Tuhan yang sudah rusak. Tetapi Tuhan masih menawarkan “Aku mau memperbaiki” berarti ada pemulihan. Jadi kalau selama ini kita bagaikan bejana rusak, izinkan Tuhan memulihkan kembali supaya jangan malapetaka itu mengamuk, sebab akan datang periuk yang mendidih. Tetapi kalau periuk itu sudah rusak maka Tuhan akan memperbaiki kembali. Jangan tunggu eksekusi, jangan tunggu terjadi pembantaian baru mau melarikan diri. Kalau kita datang mengaku pada Tuhan bagaikan periuk yang sudah hancur, maka Tuhan akan memulihkan kita kembali, Tuhan akan memperbaiki kembali.
Di dalam Yehezkiel dikatakan kebencian-kebencian yang muncul itu adalah daging dan periuk itulah si pembunuh. Artinya kalau gereja Tuhan menampilkan kebencian, dengki dan amarah, itu berarti dia tampil bagaikan daging yang direbus di dalam periuk dan periuknya adalah dirinya sendiri. Jadi jangan kita tampil seperti kehidupan yang penuh kebencian, dengki, amarah yang tidak diperdamaikan. Itulah kehidupan daging.
Yehezkiel 5:7-8
5:7 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena engkau lebih jahat dari pada bangsa-bangsa yang di sekitarmu dan kelakuanmu tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku dan engkau tidak melakukan peraturan-peraturan-Ku, bahkan engkau melakukan peraturan-peraturan bangsa-bangsa yang di sekitarmu,
5:8 sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku, ya Aku sendiri akan menjadi lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.

Izinkan Firman Allah untuk mengisi hati kita. Sebagai wadah/ bejana, jangan diisi dengan daging tetapi isilah dengan Firman. Yeremia diisi dengan Firman sehingga akhirnya dia menjadi pribadi yang tangguh menghadapi segala masalah dan ini ciri orang pilihan.

Biarlah kita rindu membawa diri kita untuk menjadi pilihan Tuhan. Jadilah bapak, ibu dan anak muda remaja untuk masuk pilihan Tuhan. Untuk menjadi pilihan Tuhan indah kita ucapkan, terlalu mudah kita ucapkan. Tetapi untuk tangguh menghadapi cobaan, hidup terang, benci pada persungutan dan perbantahan, tetap siuman, berjaga-jaga serta waspada menghadapi situasi dunia akhir zaman ini, prakteknya tidak semudah itu, ini pergumulan.

Kita ini adalah periuk tanah, wadah yang dibentuk oleh Tuhan.
Roma 9:20-22
9:20 Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
9:21 Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?
9:22 Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan --

Ini tugas tukang periuk. Periuk itu diciptakan untuk tujuan yang mulia, yaitu untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Bukan menjadi periuk yang mendidih yang di dalamnya ada murka Allah. Murka yang disebutkan pada ayat 22 itulah yang dikatakan dalam Yeremia 1:14 yaitu malapetaka yang mengamuk.

Kita harus ada pada ayat 21 yaitu menjadi wadah yang mulia yang duduk bersanding dengan Tuhan Yesus di dalam kerajaan Sorga. Tuhan Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga dan kita menjadi Mempelai WanitaNya, itulah tempat yang mulia bukan tempat yang biasa. Ada yang biasa ada yang mulia, mana yang saudara pilih. Kita mau menempatkan diri pada tempat yang mulia atau yang kurang mulia.
Yeremia ini sezaman dengan Zefanya. Yeremia ini menerima dua kali Firman, berarti dua menjadi satu. Zefanya juga berbicara tentang dua yang menjadi satu.
Zefanya 1:7
1:7 Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya.

Ini pesta kawin Anak Domba yang dinubuatkan oleh Zefanya. Tetapi waktu itu ada hukuman Tuhan.
Zefanya 1:8
1:8 "Pada hari perjamuan korban TUHAN itu Aku akan menghukum para pemuka, para anak-anak raja dan semua orang yang memakai pakaian asing.

Pemuka dan para anak raja ini adalah orang yang tetap angkuh dan sombong, mereka tidak mau merendahkan diri. Inilah yang akan kena amukan malapetaka. Jangan hal ini kena pada kita. Kita rindu masuk pada ayat 7, masuk pada pesta nikah Anak Domba Allah (2 jadi 1). Biarlah pokok zaitun bertumbuh dalam diri kita, biarlah penyucian itu berjalan sampai tuntas dalam kehidupan ini.

Ketika kita mendengar Firman, itu adalah pesta siang. Nanti dalam pesta nikah Anak Domba Allah itulah pesta malam.
Wahyu 19:
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Masih ada kesempatan untuk kita berbenah diri dan masih ada kemurahan Tuhan untuk kita dibenahi. Masih ada kesempatan dari tukang periuk untuk memperbaiki periuk yang hancur. Jangan mempertahankan harga diri dan prestise sebab akibatnya akan terhilang untuk selama-lamanya.

Saya sebagai hamba Tuhan berdoa supaya kita semua masuk dalam pesta malam Anak Domba Allah.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar