20160910

Kebaktian Doa, Sabtu 10 September 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Yohanes 1:19-23
1:19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?"
1:20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."
1:21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"
1:22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"
1:23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."

Kita telah melihat kesaksian rasul Yohanes yang diakhiri dengan ayat 18, kemudian kita masuk pada kesaksian nabi besar yaitu Yohanes Pembaptis. Mengapa disebut nabi besar? Sebab Tuhan Yesus sendiri yang mengucapkannya:
Matius 11:11
11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.

Lukas 7:28
7:28 Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya."

Kesaksian rasul, kesaksian nabi kemudian dikunci dengan kesaksian Yesus sendiri. Rasul hubungannya dengan Firman pengajaran, nabi hubungannya dengan Firman nubuatan dan Yesus adalah batu penjurunya. Jadi pasal 1 ini adalah pasal di mana pondasi dan batu penjuru diletakkan oleh Sorga agar gereja dibangun untuk menjadi Bait Allah atau menjadi Tubuh Kristus atau dengan bahasa yang lebih dalam lagi menjadi Mempelai Wanita.

Tuhan sangat mendambakan gerejaNya tampil sebagai Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Berarti Tuhan Yesus suami dan gereja adalah isteri. Benih itu ada pada suami tetapi kandungan itu ada pada isteri. Kita perlu memperhatikan, apakah kita sebagai tunangan Yesus Kristus yang sekaligus disebut isteri, apakah benar kita selalu siap menerima taburan benih Firman? Kalau tidak maka kita tidak akan mencapai Wahyu 12:1.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Ini adalah gambaran Mempelai Wanita yang dalam hidupnya selalu membuka kandungan hati untuk menerima taburan benih Ilahi. Kalau akhirnya Mempelai Wanita itu disebut isteri karena melahirkan, maka itu membuktikan gambaran gereja Tuhan yang tidak mandul. Berarti menerima benih dan ada buahnya. Dia melahirkan suatu kekuatan yang persis dengan Bapanya, dia memegang tongkat besi. Gambaran ini memang sulit kita pahami, tetapi mari kita lihat kembali Yohanes 1:18 untuk bisa kita memahaminya.

Yohanes 1:18
1:18 Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Untuk mengetahui ini maka ada pribadi yaitu Yesus sendiri yang menyatakan keberadaan Allah yang tidak dapat dihampiri dan tidak dapat dilihat itu. Tuhan Yesus menyatakan dan Dia juga akan memberikan kepada orang yang berkenan kepadaNya. Tidak ada yang melihat Bapa kecuali Dia yang duduk di pangkuan Bapa yaitu Tuhan Yesus, dan Dia menyatakan kepada siapa Dia berkenan.
Matius 11:27
11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.

Jadi bukan kepada semua orang Anak ini menyatakan apa isi hati Bapa, tetapi hanya dinyatakan kepada orang yang berkenan. Kalau kita bisa melihat apa isi hati Bapa lewat pembukaan rahasia Allah, berarti Allah menyatakan bahwa saudara berkenan. Persoalannya apakah saudara yang mendengar hal ini paham atau tidak. Kalau saudara mendengar tetapi tidak paham berarti perkenanan Tuhan kepada saudara terpantul kembali. Hal seperti ini banyak ditemukan dalam gereja Tuhan.

Sebenarnya Tuhan berkenan, buktinya orang itu mendengar. Buah hati Bapa itu datang menyatakan rencana Bapa yaitu ingin menikahkan Kristus dengan gereja Tuhan. Tetapi hanya seperti bola dilempar yang memantul kembali sebab tidak ditangkap. Ini yang menjadi masalah.

Kalau kepada saudara dilemparkan Firman, artinya ditaburkan Firman dan saudara tidak menangkap, itu salahmu sendiri. Orang seperti itu bagaikan kandungan yang menolak benih yang mau masuk dalam dirinya. Biarlah perkenanan Tuhan ini saudara sambut dengan lapang dada, dengan hati terbukan dan serius kita tanggapi sehingga saudara tampil seperti dalam Wahyu 12:1-2. Lebih baik kita menderita seperti dalam Wahyu 12:1 dari pada saudara menderita dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Lebih baik kita menderita untuk mewujudkan benih itu dalam praktek hidup kita dari pada masuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.

3,5 tahun itu bukan gertak sambal, itu mengerikan. Kalau kita tidak mau masuk di sana, bawalah diri menjadi Mempelai Wanita, berarti gereja yang memiliki kandungan berarti membuka diri untuk menerima Firman di hari-hari terakhir ini, maka kita pasti akan luput. Sebab tidak mungkin Tuhan akan membiarkan isteriNya dipecundangi.

Dengarkan Firman, bergumullah untuk mempraktekkan Firman walaupun sakit. Sebenarnya sakitnya itu hanya sekejab. Setelah melahirkan lupa sakitnya. Lebih baik seperti itu dari pada masuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Bukan berarti kita harus mengandung seperti seorang ibu jasmani lalu melahirkan. Itu adalah gambaran kalau kita mau mempraktekkan Firman pasti sakit tetapi hanya seketika.
Yohanes 16:20-22
16:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.
16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.
16:22 Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.

Ini yang diberikan oleh Tuhan Yesus sebagai gambaran, seorang ibu yang melahirkan itu memang menderita. Katakanlah 1 hari atau 2 hari menderita dari pada harus berbulan-bulan bahkan bertahun masuk dalam sengsara 3,5 tahun aniaya antikristus.

Itu sebabnya dengarkan Firman Tuhan. Kalau kita mendengar Firman Tuhan itu berarti di mata Tuhan, kita ini berkenan. Masalahnya kita mau menerima Firman atau Firman itu seperti bola yang kita pantulkan kembali.

Yang diutus pada waktu itu adalah imam dan orang Lewi, bahkan mereka bersama beberapa orang Farisi. Farisi adalah organisasi yang cukup disegani di kalangan orang Yahudi pada waktu itu. Orang Farisi ini ikut membonceng, dari Yerusalem mereka datang kepada Yohanes yang ada di padang yang sedang berkhotbah. Mereka mempertanyakan keberadaan Yohanes Pembaptis itu dari mana.
Yohanes 1:24
1:24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi.

Imam ini memang dari suku Lewi tetapi dari jalur keturunan Harun. Imam dan Lewi ini adalah orang yang menyandang jabatan Sorga. Tetapi panggilan Sorga mereka lupakan dan mereka lebih tunduk pada organisasi keagamaan pada waktu itu, dari pada panggilan Sorga. Padahal mereka adalah orang yang selalu berkecimpung dengan perkakas rumah Tuhan. Mereka selalu kontak dengan perkakas-perkakas rumah Tuhan. Tetapi kali itu mereka hanya kontak dengan organisasi keagamaan dan melupakan tugas tanggung jawab mereka, alias mereka menyeleweng dari panggilan Sorga.

Di akhir zaman ini kita akan melihat hal-hal seperti ini. Menjelang kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua, kita akan melihat pelayan Tuhan (pendeta), bukan lagi bekerja karena jabatan Sorga tetapi karena jabatan organisasi. Itu berarti pengangkatan Sorga diabaikan/ dilupakan dan lebih tenggelam dengan pengangkatan jabatan organisasi.

Ketika muncul Yohanes Pembaptis yang mengemban jabatan Sorgawi, malah mereka curigai. Orang yang mengemban jabatan Sorgawi seringkali disudutkan. Jangankan Yohanes Pembaptis, Yesus saja dikucilkan dari Sinagoge dan mereka berniat untuk menjatuhkan Yesus dari tepi jurang.

Olehnya itu kami hamba Tuhan harus bergumul untuk pandai melihat ada indikasi-indikasi seperti ini. Sebab kalau tidak nantinya sidang jemaat dan pelayan Tuhan yang tidak jeli itu akan hancur rohaninya. Dalam arti kandungan hatinya tidak mendapat pembuahan dari benih Tuhan yaitu benih Firman.

Dalam pasal 1 Injil Yohanes ini Tuhan memberikan penekanan bahwa gereja Tuhan dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Efesus 2:20
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Hal ini lengkap ada dalam Injil Yohanes pasal 1. Di sinilah dasarnya kita dibangun menjadi Bait Allah atau Tubuh Kristus atau dibangun menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Menolak Firman pengajaran sama dengan menolak rasul, menolak Firman nubuatan sama dengan menolak nabi. Biasanya yang lebih diminati adalah nubuatan sehingga bangunan itu berdiri hanya di atas satu pondasi. Bagaimana bangunan itu bisa kokoh kalau hanya dibangun di atas satu pondasi.

Kalau benar kita adalah bangunan Allah maka ketika mendengar Firman pengajaran, kita siap untuk dibenahi, kita siap untuk disucikan, bukannya kita tolak. Atas perkenan Tuhan kita bisa mendengarkan Firman pengajaran dalam pembukaannya. Tetapi kalau kita mengkritik Firman itu sama dilemparkan bola dia tidak menangkap dan malah dia tendang. Kalau seperti itu maka itu bencana dan orang itu tidak akan masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus.

Ada dua pertanyaan mereka sodorkan kepada Yohanes Pembaptis. Apakah dia Elia dan apakah dia adalah nabi yang akan datang.

Ø  Elia ini dipakai oleh Tuhan untuk mengembalikan ibadah yang sudah diselewengkan orang Israel pada ibadah yang benar. Ibadah Israel sudah diselewengkan oleh Izebel bersama Ahab dan 850 nabi-nabi yang terhimpun dari nabi Asyera dan nabi Baal. Penyimpangan ibadah bangsa Israel di zaman raja Ahab itu benar-benar penyimpangan menyayat hati Tuhan. Makanya Tuhan mengatakan raja Ahab itu adalah raja yang paling menyakiti hati Tuhan.

Memang ketika Ahab diancam oleh Tuhan, dia mengaku dosa dan berubah sehingga hukuman tidak jatuh kepadanya dan jatuh kepada keturunannya. Itu menunjukkan karena keadilan Tuhan, sekalipun kita sudah salah tetapi kalau datang kepada Tuhan maka kita diampuni. Tetapi hukuman itu harus jatuh kepada anaknya, artinya petik buah. Bukan berarti kalau orang tua salah lalu mengaku maka hukuman kena pada anaknya. Artinya kalau kita berbuat dosa lalu mengaku dosa maka Tuhan akan mengampuni tetapi kita tetap akan memetik buahnya. Sama seperti Daud ketika berdosa dia mengaku kepada Tuhan dan Tuhan ampuni tetapi anak yang dikandung oleh Betsyeba itu harus mati.

Tuhan Yesus mengakui bahwa Yohanes Pembaptis adalah Elia itu.
Matius 11:11-14
11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
11:12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.
11:13 Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes
11:14 dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu.

Jadi dalam diri Yohanes Pembaptis ada roh Elia. Misi yang pernah disandang oleh Elia ada pada Yohanes Pembaptis. Saudara melihat apa yang harus dilakukan oleh Yohanes.
Lukas 1:17
1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

Misi Elia harus mengembalikan umat Tuhan kepada Tuhan, demikian juga misi yang disandang oleh Yohanes Pembaptis. Ini sudah dinubuatkan oleh nabi Maleakhi.
Maleakhi 4:5-6
4:5 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
4:6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Jadi pembangunan Bait Allah baik lewat pelayanan rasul (Firman pengajaran) dan pelayanan nabi (Firman nubuatan) isinya sama mau membangun gereja Tuhan, membangun Tubuh Kristus dari kehidupan yang sudah salah langkah untuk dipulihkan pada langkah yang pasti, supaya tampil sidang jemaat yang layak bagi Tuhan Yesus, berarti menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Tuhan mengutus Elia ini dikaitkan menjelang datangnya hari Tuhan.
Maleakhi 3:2-4
3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
3:4 Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.

Hari Tuhan ini dikaitkan dengan penyucian oleh Firman Tuhan yang mantap. Makanya kalau ada langkah kita yang salah dan kita sedang dipulihkan maka itu berarti Tuhan sedang memproses kita sehingga apa yang disebutkan dalam Maleakhi 3:3-4 bisa kita nikmati.

Hamba Tuhan itu harus tampil seperti tukang penatu. Namun hamba Tuhan harus lebih dahulu menikmati penyucian kemudian pengalaman itu diteruskan kepada sidang jemaat sehingga sidang jemaat juga bisa menikmati dan kita bersama tampil dengan pakaian yang berkilau-kilau di hadapan Tuhan. Kalau memang pakaian anak Tuhan itu kotor, berarti kelakuannya kotor, jangan marah kalau dibasuh oleh Firman Tuhan.

Kita dibasuh oleh Tuhan karena kita disayang oleh Tuhan agar kita tampil dalam himpunan Tubuh Kristus. Jangan kita mengkal hati, malah marah dan menyalahkan si tukang penatu atau hamba Tuhan.

Ø  Nabi yang akan datang itulah yang dikatakan oleh Musa dan diangkat juga oleh Stefanus. Musa mengatakan akan datang nabi yang sama seperti dia dan orang Israel harus mendengarkannya.

Hamba Tuhan itu bagaikan tukang penatu. Sebenarnya itu tugas dari Tuhan yang dipercayakan kepada imam dan orang Lewi. Tetapi mereka sudah salah, tidak mengabdi kepada Tuhan dan hanya mengabdi pada organisasi. Kalau kita sedang dibasuh, biarlah kita terima karena yang menangani kita itu mengabdi kepada Tuhan. Kalau hanya mengabdi kepada organisasi maka pendeta itu hanya akan hitung kolekte, itu pendeta yang salah! Tetapi kalau dia membawa amanah Sorga dialah hamba Tuhan yang benar-benar diutus Sorga!

Matius 10:40-41
10:40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
10:41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.

Menyambut berarti menerima apa yang yang dia sampaikan. Yang menyampaikan Firman itu menerima Firman Pengajaran dari yang mengutusnya yaitu Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus menerima dari BapaNya.
Matius 10:42
10:24 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya.

Penyambutan dan penghargaan kita terhadap apa yang disampaikan oleh utusan Tuhan itu diperhitungkan oleh Tuhan. Itu sebabnya kalau Tuhan menekankan ini kita harus perhatikan dengan benar.

Perikop Matius 10:34-11:1: Yesus membawa pemisahan. Bagaimana mengikut Yesus.

Kita mau masuk pada pemisahan tetapi harus pada pemisahan yang ada isi. Jangan kita berada pada pemisahan yang tidak ada isi.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar