20160925

Kebaktian Umum, Minggu 25 September 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 1:10
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,

Wahyu atau dalam bahasa gerikanya apokalupsi artinya mengangkat tutup untuk dapat melihat apa yang ada di dalam peti. Jadi kitab Wahyu ini adalah kitab yang sangat misteri atau sangat rahasia. Kalau tutup tidak diangkat maka kita hanya mereka-reka saja sebab tidak tau apa yang ada di dalamnya. Tetapi dengan mengangkat tutup maka kita bisa melihat apa isi yang ada di dalam peti perjanjian. Arti kata dengan mengangkat tutup maka kita bisa melihat rahasia Allah yang tersembunyi.

Pada hari Tuhan, rasul Yohanes mendengar suara Tuhan yang nyaring yang bagaikan bunyi sangkakala. Ada dua maksud Tuhan sehingga suara ini diperdengarkan. Suara ini tidak hanya bisik-bisik namun diperdengarkan dengan keras. Kenapa dibutuhkan suara yang keras seperti bunyi sangkakala ini?

1.      Karena Dia datang dari belakang untuk mengingatkan kepada 7 sidang jemaat di Asia Kecil atau kepada kita gereja Tuhan yang hidup di ujung akhir zaman, apa-apa yang Tuhan sudah lakukan bagi kita di masa lalu.

Coba kita masuk pada perenungan bagaimana keadaan kita di masa silam sebelum uluran tangan Tuhan meraih kita. Perjalanan kita pada waktu itu tidak ada arah, entahkah dia bapa, entahkah dia ibu, entahkah  dia anak, kakek atau nenek, semua perjalanannya menuju pada kebinasaan. Tetapi Tuhan melakukan perbuatan yang tidak bisa diselami oleh akal kita di mana Tuhan yang suci itu rela datang ke dunia dan menjadi seperti kita manusia hanya Dia tidak berdosa. Dia rela memikul segala dosa dan salah kita. Inilah yang Tuhan ingin kita renungkan.

Tuhan ingatkan bagaimana Tuhan memindahkan kita dari kerajaan gelap kepada kerajaan terang. Contohnya bagaimana bangsa Israel ada dalam perhambaan di Mesir, itulah kerajaan gelap. Kemudian Tuhan memindahkan mereka, Tuhan membawa mereka ke Kanaan. Tuhan melaksanakan itu lewat pengorbanan domba paskah untuk setiap keluarga. Untuk kita, Tuhan memindahkan kita dari kerajaan gelap kepada kerajaan terang, yang pegang peran itulah Yesus. Lewat pengorbananNyalah maka kita dipindahkan dari kerajaan gelap kepada kerajaan terang.

Sekarang kita telusuri, apakah benar kita sudah ada dalam kerajaan terang, atau kadang dalam kerajaan terang dan kadang dalam kerajaan gelap. Kalau seperti itu berarti mempermainkan pengorbanan Tuhan Yesus. Jangan sampai dalam gereja seperti dalam kerajaan terang, tetapi ketika keluar gereja kembali pada kerajaan gelap. Di gereja mengasihi Tuhan, ketika keluar tidak lagi. Ini yang dikatakan mengamalkan kasih dengan pura-pura. Jangan sampai hal ini terjadi pada kita!

Itu sebabnya ada suara dari belakang yang mengingatkan bagaimana Tuhan memindahkan kita dari kerajaan gelap kepada kerajaan terang. Tadinya kita berjalan menuju kepada api besar neraka tetapi Tuhan pindahkan kita menuju ke Sorga. Sebab itu jangan sampai kasih itu kita amalkan sebagai kasih yang pura-pura.
Kolose 1:13-14
1:13 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;
1:14 di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.

Kita dipindahkan dari kerajaan gelap yang dikuasai oleh raja gelap kemudian dipindahhkan pada kerajaan terang yang dikuasai oleh Raja terang itulah Yesus yang penuh dengan kasih.

Suara ini didengar datang dari belakang untuk kembali kita merenung keadaan kita dahulu. Dulu kita menuju pada kebinasaan tetapi syukur dan puji Tuhan sudah menemukan kita lalu Tuhan memindahkan kita dari arus kerajaan gelap kepada arus kerajaan terang.

Tuhan melihat 7 sidang jemaat di Asia Kecil ini yang menggambarkan kita yang hidup di akhir zaman ini, ternyata mereka sudah beralun-alun. Yang masih eksis dalam kerajaan terang tinggal 2 sidang jemaat. Dapat dikatakan yang 5 sudah tidak ada dan hampir diterkam kegelapan yang paling gelap.

Dunia kita di akhir zaman ini memang sedang menuju pada suasana yang paling gelap. Tuhan Yesus sendiri berkata akan terjadi masa yang paling gelap dan sesudah itu tidak ada lagi. Dalam kitab Yehezkiel, kitab Daniel, Injil Matius, Markus dan Lukas hal ini diceritakan. 
Matius 24:21
24:21 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.


Dalam Kolose 1:14 tadi kita memahami bahwa dosa kita sudah diampuni. Berarti Tuhan sudah melepaskan kita dari tangan raja kegelapan dan Tuhan menggenggam kita. Jangan kita melepaskan diri lagi. Jangan sampai di gereja kita mengatakan “saya rindu akan Tuhan” tetapi setelah di luar ibadah kita menjadi lain. Inilah yang namanya kita memperagakan kasih yang pura-pura.
Roma 12:9
12:9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.

Menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik itu adalah bukti kita ada dalam kerajaan terang. Yang baik di sini bukan baik menurut ukuran manusia tetapi baik menurut ukuran Tuhan. Kalau kita tetap melakukan yang jahat dan tidak melakukan yang baik, itu sama dengan menolak fasilitas yang Tuhan berikan. Kalau Tuhan sudah fasilitasi dan kita tidak berbuat baik itu sama dengan kita melecehkan Tuhan.

Tuhan sudah memfasilitasi kita jauh-jauh hari untuk berbuat baik, kita tinggal melakukannya.
Efesus 2:10
2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Sangat keterlaluan saya dan saudara kalau Tuhan sudah sediakan yang baik dan kita malah melakukan yang jahat. Kalau seperti itu betapa tersayat hati Tuhan Yesus yang sudah merogohmu dari lumpur dosa! Coba tengok hidupmu sebelum kenal pengajaran, kita belepotan dengan segala kejahatan dan kenajisan, tetapi Tuhan merogoh kita. Dia rela tanganNya kotor, Dia rela meraih saudara dan Dia bersihkan lalu menempatkan kita di tempat yang baik untuk kita melakukan hal yang baik.

II Korintus 6:6
6:6 dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik;

Hal ini lebih dahulu Paulus katakan untuk dirinya dan dia sudah praktekkan. Ini juga untuk saya agar saya bersama isteri jangan mempraktekkan kasih yang munafik, kasih yang pura-pura. Kalau kami memberi, berikan dengan tulus. Kalau kami berkorban, berkorban dengan tulus. Kalau berkorban waktu, korban yang murni, jangan munafik. Korban tenaga dan harta dengan tulus, jangan ada unsur dipaksa dan terpaksa sehingga kita tampil pura-pura. Kita tidak bisa membalas kebaikan Tuhan, hanya kita mempersembahkan sembah, puji dan syukur kepadaNya.

Ini Tuhan ingatkan dengan keras sekali, termasuk kepada sidang jemaat di Kreta. Titus disuruh untuk menegur mereka dengan keras sebab mereka kelihatan melayani tetapi motivasinya untuk mencari keuntungan. Sampai orang Kristen dan pendeta di sana dikatakan “binatang buas!”.
Titus 1:12
1:12 Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata: "Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas."

Apakah ada sidang jemaat di Kreta yang tersinggung mendengar ini, rasul Paulus dan Titus yang menegurnya harus minta maaf kepada orang itu? Tidak! Kalau mereka minta maaf berarti sama saja mereka menista Firman Tuhan yang mereka sampaikan. Jangan pernah minta maaf!

Biarlah arti dipindahkan dari gelap kepada terang itu bagi saudara bernilai tinggi. Karena pengorbanan Kristuslah saya dan saudara dipindahkan dari tempat yang menuju kebinasaannya dan dipindahkan di tempat yang aman damai sejahtera.

Yesaya 58:1
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!

Jadi suara yang nyaring bagaikan bunyi sangkakala itu maknanya untuk menghentikan dosa mereka. Tujuannya supaya jangan dosa mereka diteruskan. Ini tujuan dari suara itu, jadi ada yang salah yang perlu diberitahu dengan nyaring. Apakah tidak beruntung kalau mereka diberitahu? Sebenarnya mereka sangat beruntung.

Yesaya 58:2
58:2 Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya:

Mereka itu hadir dalam ibadah menanyakan tentang Tuhan. Tetapi apa gunanya hadir dalam ibadah tetapi marah ketika ditunjukkan salahnya. Padahal tujuan ibadah itu supaya kita dipulihkan kembali seperti sedia kala. Lima dari tujuh sidang jemaat di Asia Kecil rohaninya sudah amburadul, itu sebabnya harus dipulihkan.

Begitu Tuhan tunjukkan kesalahan kita maka kita harus berterima kasih dan bersyukur kepada Tuhan sebab kalau tidak ditunjukkan maka kita sudah dililit oleh ekor ular naga tanpa kita sadari. Mestinya menyadari tetapi manusia ini mempertahankan harga dirinya. Karena harga dirinyalah sehingga manusia ini sulit untuk masuk melalui lubang jarum. Pada tembok di suatu kota ada lubang yang istilahnya lubang jarum. Kalau pintu gerbang sudah tertutup maka unta itu harus berlutut untuk melalui lubang jarum. Berarti kita harus merendahkan diri serendah-rendahnya supaya bisa tembus lubang jarum.

Orang yang meremehkan Firman pasti akan menanggung akibatnya, ini jangan terjadi pada kita.
Amsal 13:13
13:13 Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.

Perjuangan Tuhan Yesus untuk memindahkan kita dari kerajaan gelap yang dikuasai oleh raja gelap kepada kerajaan terang, itu tidak enteng. 3,5 tahun Dia melayani di atas dunia ini dan berkali-kali mau dilempari batu, ditolak, mau dijatuhkan dari tebing, tetapi semua itu Dia jalani karena pekerjaanNya belum selesai dan dia akhiri dengan tersalib di bukit Golgota. Ibarat tanganNya yang satu memegang tangan Allah Bapa dan tangan yang satunya lagi memegang tangan kita manusia berdosa lalu Tuhan Yesus menyatukan kembali “Bapa terimalah anakmu ini”. Anak kembali kepada Bapa.

Kita ini terlalu keras hati! Tuhan terlalu baik kepada kita tetapi kita tidak tahu berterima kasih. Kita sudah difasilitasi dengan perbuatan baik, mana terima kasihmu! Tega saudara melihat Tuhan Yesus sudah dimahkotai duri lalu saudara pukul lagi kepalaNya dengan bambu. Padahal Tuhan Yesus memakai mahkota duri untuk mencabut duri dari hati dan pikiranmu!

Jangan kita mempraktekkan kasih yang pura-pura. Hampirilah Tuhan dengan hati yang tulus ikhlas. Kita tidak rugi kalau menghampiri Tuhan dengan hati yang tulus, malah beruntung.
Ibrani 10:21-22
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

2.      Tuhan mau membersihkan atau mau menyucikan apa yang terjadi di masa lampau.
Setelah kita diingatkan dengan perbuatan Tuhan di masa lalu, sekarang Tuhan mau menyucikan apa yang telah kita lakukan di masa-masa yang lalu.
Pengkhotbah 3:15
3:15 Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.

Pengkhotbah 3:15 (Terjemahan Lama)
3:15 Segala sesuatu yang telah ada itu, ia itu adalah sekarang juga, dan barang yang akan ada itu, ia itupun sedia sudah ada, maka dituntut Allah akan barang yang sudah lalu itu.

Kalau istilah dituntut berarti perlu penyelesaian, perlu pemberesan. Ini yang Tuhan cari. Di dalam tuntutan Tuhan untuk kita bereskan atau kita selesaikan, tentu bukan berarti bahwa tujuannya hanya sampai sebatas dituntut. Kalau Tuhan tuntut dan tidak dibereskan maka tuntutan itu berjalan sampai jatuh palu dan orang itu kena hukuman. Tetapi kalau tuntutan itu dibereskan lalu jatuh palu maka orang itu dibebaskan. Itu yang Tuhan rindukan.

I Samuel 15:2
15:2 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir.

Terhadap orang Amalek ini Tuhan menuntut mereka dan mau membalas mereka. Amalek ini adalah gambarnya daging. Inilah kelompok orang yang awal melawan perjalanan Israel menuju Kanaan. Mereka bukan hanya menghadang tetapi mengangkat perang. Dalam peperangan itu ada kemenangan di pihak Israel karena Tuhan. Kemudian dalam I Samuel pasal 15, diperintahkanlah raja Israel yang pertama yang namanya Saul untuk menuntaskan amarah Tuhan kepada Amalek ini. Artinya daging itu harus dibereskan, harus tuntas penyelesaiannya karena daging inilah yang seringkali menjadi penghambat gereja Tuhan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Memang Saul melaksanakan perintah Tuhan tetapi tidak tuntas.
I Samuel 15:15,21-22
15:15 Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas."
15:21 Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal."
15:22 Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.

Kalau dipikir secara pikiran manusia kita, mereka ini mengambil kambing domba itu kan untuk ibadah. Tetapi kalau dilihat dengan ayat 15, itulah ibadah yang dibuat menurut mau mereka sendiri, itulah ibadah buatan sendiri. Kalau ibadah buatan sendiri maka hasilnya pengakuan bersyarat. Memang Saul mengaku sudah salah dan minta ampun tetapi pengakuannya bersyarat. Jadi pengakuannya tidak tuntas.

I Samuel 15:24-25
15:24 Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka.
15:25 Maka sekarang, ampunilah kiranya dosaku; kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN."

Ini yang harus kita renungkan supaya pengakuan kita adalah pengakuan yang tuntas bukan pengakuan yang bersyarat. Kadang kita terjebak dengan hal seperti ini. Contohnya suami datang mengaku kepada isterinya “maafkan saya mama memang saya sudah salah, tetapi bagaimana saya tidak mau berbuat begitu karena kau juga berbuat begitu”. Itu pengakuan yang bersyarat, itu pengakuan yang tidak tuntas! Ini yang menyebabkan ibadah kita menjadi ibadah buatan sendiri.

I Samuel 15:30
15:30 Tetapi kata Saul: "Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN, Allahmu."

Dia mengaku dosanya tetapi masih cari hormat. Apakah hal seperti ini Tuhan biarkan? Karena pengakuannya bersyarat maka Roh Allah meninggalkan Saul dan diganti dengan roh jahat.

Kalau kita sudah salah mengakulah salah. Jangan ada suami yang mengaku kepada isterinya “ia mami saya sudah salah, tetapi hormati saya dimuka orang” ini pengakuan bersyarat.

Sehancur-hancurnya kehidupan saudara dan saya, secara manusia sudah tidak mungkin kita ditolong, tetapi kalau kita datang kepada Tuhan dan mengaku dengan tulus ikhlas maka Tuhan bisa membenahi kita kembali, jangan bersyarat.

Terhadap 5 sidang jemaat di Asia Kecil ini teguran Tuhan keras sekali. Bahkan pada jemaat Tiatira Tuhan katakan bahwa telah ulang berulang menegur Izebel tetapi tidak mau bertobat maka dia akan dilemparkan ke ranjang orang sakit lalu anak dan pengikutnya akan dilemparkan pada kesusahan besar sebab tidak ada penyelesaian.

Jangan ada ibadah buatan sendiri. Ibadah yang dari Tuhan adalah kita menghadap Tuhan dengan tulus ikhlas dan ada penyelesaian yang tuntas. Kalau Firman Tuhan menunjuk kesalahan kita, biarlah kita mengaku kepada Tuhan dan juga datang mengaku kepada sesama. Seringkali ketika kita datang mengaku salah pada sesama kita, orang itu juga balik berkata “saya juga salah kepadamu”.

Inilah hari Tuhan buat kita di mana suara Tuhan datang dari belakang.
Wahyu 1:10
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,

Diingatkan kepada tujuh sidang jemaat supaya hal yang lalu itu dihentikan dan ke depan jangan berbuat lagi. Hari Tuhan ini bernuansa pembersihan bagi kita semua, tidak ada yang dilewatkan. Sebelum mengenal Tuhan atau sebelum mengenal Firman pengajaran kita ini sudah hancur, setelah itu kadang kita masih jatuh dalam dosa, sekarang Tuhan mau memulihkan kita.

Zefanya 1:7
1:7 Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya.

Ini yang diangkat oleh Tuhan dalam Matius 22 dan ada kesamaannya dengan Wahyu 19:2. Semoga kita adalah kehidupan yang terbuka hati tidak seperti undangan dalam Matius 22, mereka diundang namun mereka berdalih bahkan akhirnya orang yang membawa undangan itu mereka bunuh. Dalam Zefanya ini yang diundang itu rela dikuduskan. Sekarang kita diundang, maukah kita dikuduskan untuk masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah.

Zefanya 1:8
1:8 "Pada hari perjamuan korban TUHAN itu Aku akan menghukum para pemuka, para anak-anak raja dan semua orang yang memakai pakaian asing.

Ini adalah orang-orang yang tidak bisa merendahkan diri dan tetap mempertahankan harga dirinya. Justru hari Tuhan bagi mereka adalah bencana. Tetapi bagi yang mau disucikan maka hari Tuhan itu adalah kebahagian yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata kita manusia.

Zefanya 1:14-17
1:14 Sudah dekat hari TUHAN yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali! Dengar, hari TUHAN pahit, pahlawan pun akan menangis.
1:15 Hari kegemasan hari itu, hari kesusahan dan kesulitan, hari kemusnahan dan pemusnahan, hari kegelapan dan kesuraman, hari berawan dan kelam,
1:16 hari peniupan sangkakala dan pekik tempur terhadap kota-kota yang berkubu dan terhadap menara penjuru yang tinggi.
1:17 Aku akan menyusahkan manusia, sehingga mereka berjalan seperti orang buta, sebab mereka telah berdosa kepada TUHAN. Darah mereka akan tercurah seperti debu dan usus mereka seperti tahi.

Ini akibat meremehkan Firman, penolakan terhadap Firman. Diizinkan Tuhan kita punya Alkitab yang bisa kita baca dan juga diberitakan dari belakang mimbar supaya kita menghindari hari Tuhan yang pahit ini. Biarlah pada hari Tuhan kita masuk pada kesukaan yang tidak ada taranya yaitu pesta nikah Anak Domba Allah.

Itu sebabnya izinkan Firman Tuhan merabah hatimu, Dia ingin membersihkan hatimu. Apa yang sudah salah di masa lalu akuilah. Tuhan akan menolong dengan alat yang ada di tanganNya, Tuhan mau membersihkan bukan dengan air tetapi dengan darahNya.

Amsal 16:20
16:20 Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.

Sebabnya jangan kita beribadah buatan sendiri. Termasuk tata cara kita beribadah jangan kita gelar dengan cara kita sendiri. Izinkan Tuhan yang atur, izinkan Roh Kudus yang mengatur.
Imamat 26:11-12
26:11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.
26:12 Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.

Imamat 26:11 (Terjemahan bahasa Inggris)
26:11 And I set my tabernacle among you: and my soul shall not abhor you.

Jadi ibadah tanpa mengikuti pola Tabernakel, ibadah itu hanya membuat Tuhan muak. Ibadah kita harus Tuhan yang bentuk, berarti ibadah itu harus sesuai pola Tabernakel supaya Tuhan tidak muak kepada kita. Sekalipun bahasa pendeta itu seperti bahasa pujangga tetapi tanpa pola Tabernakel, ibadah itu hanya membuat Tuhan muak.

Imamat 26:13
26:13 Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya kamu jangan lagi menjadi budak mereka. Aku telah mematahkan kayu kuk yang di atasmu dan membuat kamu berjalan tegak."

Ini perbuatan yang luar biasa dari Tuhan, kita tidak lagi diperhamba oleh dunia dan oleh dosa.
Mazmur 27:4-6
27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
27:5 Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
27:6 Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.

Mari kita melihat apa yang Tuhan lakukan untuk kita di masa lampau dan berterima kasihlah kepada Tuhan. Tuhan ingatkan perbuatanNya bagi kita di masa lampau, setelah itu kita akuilah apa perbuatan kita di masa-masa lampau. Kalau mengaku jangan kita katakan “tetapi”.

Kita ini sudah amburadul. Lima dari tujuh sidang jemaat di Asia Kecil sudah amburadul tetapi masih Tuhan lawati pada hari Tuhan. Inilah hari Tuhan buat kita.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar