20160914

Kebaktian Umum, Minggu 14 Agustus 2016, Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 1:4-8
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

Dengan mendengar dan melihat ayat ini, maka bunyi dari ayat ini mengingatkan kita yang hidup di akhir zaman. Secara hurufiah surat ini ditujukan kepada tujuh sidang jemaat di Asia Kecil.

Tetapi tidak berhenti di situ, justru bagi kita sekarang ini mengulangi kembali sebab mengulangi Firman Tuhan itu indah dan untuk memberi kepastian.
Filipi 3:1b
3:1b Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.

Jadi ayat ini sebetulnya untuk membangkitkan ingatan tujuh sidang jemaat ini bagaimana awal mereka menjadi umat Tuhan agar mereka kembali pada masa lalu ketika mereka menggebu-gebu menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Lima dari tujuh sidang jemaat ini ada tanda-tanda kegagalan. Tinggal dua dari tujuh sidang jemaat ini yang masih teguh dalam pengiringannya kepada Tuhan. Tujuh sidang jemaat di Asia Kecil ini menggambarkan kondisi gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini. Jadi 71% mengarah pada kegagalan dan 29% saja yang masih tetap murni di hadapan Tuhan.

Saudara boleh membayangkan bagaimana keadaan sidang Tuhan di akhir zaman ini. Apakah ini Tuhan biarkan dan menutup mata? Sekali-kali tidak. Itu sebabnya diawali dengan Tuhan mempersiapkan hamba Tuhan, kemudian diperlihatkan apa yang telah Dia lakukan di masa lalu, apa yang sedang Dia lakukan di masa ini dan apa yang akan Dia lakukan di masa yang akan datang. Itulah sekilas gambaran dari ayat yang kita baca tadi.

Masa lampau yang telah Tuhan lakukan adalah:
Wahyu 1:5b
1:5b Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --

Ini yang telah Tuhan lakukan yaitu melepaskan kita dari dosa oleh darahNya. 7 sidang jemaat ini sudah mengalami kelepasan dari dosa tetapi 71% kembali jungkir, kembali tidak menghargai kelepasan dosa oleh darah Yesus. Lebih banyak yang sudah mengarah kembali pada jalan yang salah. Ini yang lebih dahulu Tuhan mau tangani. Di sini Tuhan terlibat langsung mengingatkan lewat surat ini.

Tujuan dari kelepasan ini telah diabaikan oleh mereka. Kemudian Tuhan memperlihatkan suasana kedatanganNya pada kali yang kedua demi membangkitkan minat mereka, ternyata dalan perjalanan hidup kita ini ada yang harus kita hadapi, kedatanganNya pada kali yang kedua.

Itu sebabnya lebih dahulu diperlihatkan tentang kelepasan oleh darah Anak Domba Allah. Jangan kita lepas dari pegangan keselamatan yang telah Tuhan berikan. Sistemnya supaya jangan kita lepaskan, Tuhan menunjukkan caranya yakni menjadi imam-imam. Kembali pada tahbisan yang benar.
Wahyu 1:6
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Ini yang sudah longgar dari genggaman tangan mereka yaitu menjadi imam-imam rajani untuk menyaksikan perbuatan Allah yang besar. Untuk itu terlebih dahulu harus menikmati kelepasan dari dosa. Bagaimana kita bisa menyaksikan perbuatan Allah yang besar kalau kita tidak menikmati kelepasan dari dosa oleh darah Yesus. Atau sudah mengalami namun kelepasan yang ada dalam tangan lepas kembali

Perbuatan Allah yang besar ini hanya dipahami oleh imam-imam yaitu orang yang mau melayani Tuhan. Orang yang mau menjadi imam berarti dia diarahkan untuk menyaksikan perbuatan Allah yang besar. Apa itu perbuatan Allah yang besar yang harus kita saksikan?
I Petrus 2:5,9
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Oleh darah Kristus kita menjadi imam yang kudus. Perbuatan yang besar ini yang harus disaksikan oleh imam. Tentu imam ini diberikan pengertian apa perbuatan yang besar dari Tuhan ini. Apakah hanya kematian dan kebangkitan Kristus? Memang itu dasarnya. Tetapi ada perbuatan besar yang harus kita mengerti.

Saya sebagai hamba Tuhan bersama Tuhan tentu tidak ingin kita gagal sehingga masuk dalam kategori yang 71% yang tidak tahu apa perbuatan Allah yang besar. Kita sebenarnya sedang diarah dan digiring pada perbuatan Allah yang besar. Setiap imam-imam rajani yang sudah ditebus oleh darah Yesus harus mengerti apa perbuatan Allah yang besar ini.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Inilah perbuatan besar, ini tanda yang besar yaitu tampilnya Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Kalau gereja Tuhan tidak mengerti persoalan Mempelai Wanita Tuhan ini berarti dia adalah imam-imam yang menuju pada kebinasaan. Dia sudah dilepaskan dari dosa oleh darah Yesus tetapi keselamatan itu sudah longgar dari tangannya sehingga dia akan kehilangan status ini. Dia tidak bisa menjadi Mempelai Wanita untuk Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga yang telah melakukan pekerjaan yang besar.

Perbuatan Tuhan itu mulai dari kucuran darahNya untuk melepaskan kita dari dosa. Tetapi 71% ini sudah tidak dihargai lagi. Jangan ada satupun di antara kita yang terancam kehilangan keberhasilan Tuhan dalam perbuatan yang besar ini dan dikunci dengan perbuatan maha besar yaitu tampilnya gereja Tuhan sebagai Mempelai Wanita Tuhan.

Olehnya itu jangan sampai kelepasan oleh darah Yesus itu saudara lepaskan kembali. Bagaimana bukti kelepasan itu sudah saudara lepaskan? Pelayanan saudara tidak serius (asal-asal). Minat untuk melayani itu sudah melemah dari hati saudara.

Sebab itu diceritakan bagaimana hamba Tuhan masuk di Asia Kecil untuk terbangunnya sidang jemaat itu bagaikan masuk dalam hukuman mati. Jadi untuk mendapatkan saudara maka Tuhan bersama dengan hamba Tuhan harus membayar dengan mahal. Tuhan Yesus membayar kita dengan darahNya di Golgota dan Tuhan butuh hamba Tuhan untuk menemui saudara. Hamba Tuhan bagaikan menderita hukuman mati untuk lahirnya sidang jemaat.

II Korintus 1:8
1:8 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.

Beban yang ditanggung oleh hamba Tuhan begitu besar dan berat untuk menghasilkan perkara yang besar bagi Tuhan demi tampilnya Mempelai Wanita Tuhan, itu sebabnya Tuhan tidak ingin hal ini gagal. Walaupun 71% mengarah pada kegagalan, mereka segera ditarik oleh Tuhan. Sehingga mereka diperingatkan dan kita juga diperingatkan.

I Korintus 1:9-11
1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.
1:10 Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,
1:11 karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami.

Ini penderitaan hamba Tuhan yang melangkah maju menemui orang-orang di Asia kecil supaya masuk dalam pembentukan Tubuh untuk menampilkan suatu perbuatan yang besar dari Tuhan.

Umat Tuhan sudah dilayani dengan berat oleh hamba Tuhan, bagaikan masuk dalam hukuman mati sampai-sampai sudah hilang pengharapan, tetapi berkali-kali Tuhan selamatkan. Tega kalau yang dilayani itu malah berbalik mengkhianati yang telah datang dengan melangkah seperti masuk dalam hukuman mati untuk melayani mereka. Tega kalau diomongi macam-macam dan dicerita miring. Hamba Tuhan sudah melangkah dengan mahal tetapi bukan berterima kasih malah ucapan miring yang dilontarkan. Orang seperti ini melangkah menuju pada kegagalan kalau tidak berubah.

Saat kita bertemu satu dengan yang lain, alangkah indahnya bila kita saling mengkuatkan, saling mendorong di dalam kasih.
Ibrani 10:24
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Yang terjadi di masa kini:
Wahyu 1:9
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

Seakan-akan hamba Tuhan ini tidak pernah gembira, selalu ada dalam kesusahan, tetapi hamba Tuhan itu berada dalam kesusahan untuk memelihara sidang jemaat.

Mari kita tampil benar-benar mengapresiasi dan menerima lawatan Tuhan. Kalau kita tergolong yang 71% itu, maka sekarang ini masih ada harapan.  Seandainya Tuhan sudah tidak peduli, kasihan mereka. Sekalipun Efesus, Pergamus, Tiatira, Sardis dan Laodekia sudah amburadul rohaninya, tetapi Tuhan masih datang untuk menolong. Yang masih teguh itu ada 29% yaitu Smirna dan Filadelfia.

Diperlihatkan masa lalu di mana Tuhan melepaskan mereka dengan darahNya. Dan untuk mencapai mereka ada hamba Tuhan yang datang melangkah, dia bagaikan dihukum mati. Untuk mempertahankan kelepasan atau keselamatan yang telah Tuhan berikan kepada kita maka kita harus menjadi imam. Berarti harus terlibat di dalam pelayanan.

Di dalam jabatan imam inilah kita mempertahankan keselamatan yang telah Tuhan berikan kepada kita lewat ibadah dan pelayanan kita sambil kita dibentuk supaya mencapai perbuatan besar Tuhan yaitu menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Di dalam Mempelai Wanita Tuhan itu terdiri dari umat manusia yang bercorak ragam, ada mantan pemabuk, ada mantan perempuan pelacur tetapi semuanya sudah dibenarkan, memberi dirinya disucikan dan disempurnakan. Semua bisa masuk di sana asalkan jangan menolak kasih karunia Tuhan dan mari kita terlibat dalam pelayanan.

Dalam ibadah saudara sebagai imam-imam dalam melayani Tuhan jangan mempertahankan harga diri. Setelah kita dilepaskan oleh Tuhan, kita harus paham tujuannya supaya kita beribadah dan melayani Tuhan.
Keluaran 3:12,18
3:12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."
3:18 Dan bilamana mereka mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus beserta para tua-tua Israel pergi kepada raja Mesir, dan kamu harus berkata kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah menemui kami; oleh sebab itu, izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami.

Angka 3 hari ini menunjukkan kematian dan kebangkitan Kristus. Ada persembahan, berarti kelepasan dan keselamatan yang kita terima oleh darah Yesus harus kita tindaki dengan ibadah dan pelayanan serta pengorbanan.

Yang akan datang, Tuhan menunjuk suasana kedatanganNya pada kali yang kedua.
Wahyu 1:7
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.

Meratap di sini bukan karena mereka diselamatkan oleh Tuhan tetapi meratap karena ngeri dan ketakutan. Sebab pada saat itu Mempelai Wanita Tuhan tidak lagi meratap, Tuhan sudah menghapus air matanya. Yang disebutkan dalam ayat di atas itu baru mau meratap tetapi sudah terlambat. Yang ditampilkan di sini adalah untuk memikat pandangan 7 sidang jemaat agar mereka tahu bahwa dalam perjalanan mereka sekarang ini ternyata lupa bahwa Tuhan segera akan datang namun mereka tidak siap. Ini Tuhan bangkitkan supaya jangan 5 sidang jemaat itu ikut meratap dengan bangsa-bangsa di dunia.

Gereja Tuhan sudah tidak meratap lagi sebab air mata sudah dihapus oleh Tuhan.
Wahyu 21:4;7:17
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Jadi yang meratap itu siapa? Yang menikam itulah yang meratap. Dikatakan menikam lambung, siapa yang menusuk lambung?
Bilangan 33:55
33:55 Tetapi jika kamu tidak menghalau penduduk negeri itu dari depanmu, maka orang-orang yang kamu tinggalkan hidup dari mereka akan menjadi seperti selumbar di matamu dan seperti duri yang menusuk lambungmu, dan mereka akan menyesatkan kamu di negeri yang kamu diami itu.

Jadi yang menusuk/menikam lambung ini adalah kehidupan yang tidak tuntas membenahi hidupnya. Jangan sampai kita sementara dibenahi oleh Tuhan, sementara dipulihkan oleh Tuhan lewat deras tampilnya Firman pengajaran dalam pembukaan rahasia Firman Tuhan lalu kita sendiri tidak tuntas dibenahi. Sebab itu izinkan dirimu dibersihkan oleh Tuhan sampai tuntas.

Dikatakan pada ayat di atas “menyesatkan”.
II Timotius 3:13
3:13 sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.

Sudah sesat, disesatkan lagi. Berarti lebih parah kesesatannya. Inilah kehidupan yang akan meratap ketika Tuhan Yesus datang. 71% tadi mengarah meratap bersama bangsa-bangsa. Seharusnya mereka sudah bertobat tetapi mereka tidak menghiraukan.

Bila membaca dalam Wahyu pasal 2 dan 3 ada teguran Tuhan terhadap masing-masing jemaat. Saya optimis bahwa mereka menerima. Hanya terhadap sidang jemaat Tiatira, Tuhan berbicara pada Izebel bahwa dia sudah diberikan kesempatan untuk bertobat namun tidak mau bertobat sehingga Izebel beserta orang yang mendengarkannya akan dilemparkan di ranjang orang sakit dan masuk aniaya besar.

Kita dipanggil oleh Tuhan lewat kelepasan oleh darah Yesus. Setelah itu kita libatkan diri dalam ibadah pelayanan. Tidak boleh setelah dilepaskan kemudian sudah tidak setia beribadah.

Pada kedatangan Tuhan kedua kali, Dia akan tampil dalam dua suasana.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Ayat 1-5 adalah seruan haleluya di Sorga. Ayat 6 ini adalah seruah haleluya di bumi. Jadi Sorga dan bumi sama-sama bersorak “haleluya”, semoga kita ada di dalamnya. Kita disiapkan untuk bisa melihat kedatanganNya pada kali yang kedua. Suasananya di sini adalah suasana kerajaan dan Tuhan Yesus adalah Rajanya. Itu sebabnya dalam Wahyu 1:6 kita di bawa dalam kerajaan Allah dan menjadi imam-imam. Kalau kita mau ke sana maka mulai dari sekarang kita harus merelakan diri tunduk pada Raja itu supaya kita bisa masuk dalam pernikahan Raja itu.

Kalau kita tunduk pada perintah Raja maka kita akan masuk pada suasana kedua yaitu akan digiring dalam suasana Pesta nikah Anak Domba Allah, itulah Tuhan Yesus Mempelai Pria Sorga dan kita menjadi Mempelai WanitaNya.

Mengapa mereka harus meratap?
Zakharia 12:10
12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

Di sini mereka meratap tetapi masih ada kesempatan.

Ø  Meratapi anak tunggal.
Artinya mereka meratap untuk menikmati kuasa kebangkitan. Di negeri Nain ada anak tunggal yang mati yang dipikul dari Nain menuju ke kuburan. Nain artinya wilayah penggembalaan, jadi dari wilayah penggembalaan mereka menuju pada wilayah kematian. Inilah kehidupan yang akan meratap dari sisi yang negatif, jika tidak ditolong oleh Tuhan Yesus. Mereka ini akan termasuk 71% tadi kalau tidak bertobat. Syukur kepada Tuhan mereka jumpa rombongan Anak Tunggal Allah yaitu Tuhan Yesus yang menuju ke Nain.

Apakah kita dituntun oleh anak tunggal dari wilayah penggembalaan menuju pada wilayah kematian, atau dituntun oleh Anak Tunggal yang membawa dari wilayah kematian menuju pada kehidupan. Kalau dari wilayah kehidupan menuju pada kematian maka itu ratapan yang dinubuatkan dalam Wahyu 1:7. Jangan sampai kita meratap tetapi sudah terlambat.
Lukas 7:12,14
7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"

5 sidang jemaat mengarah pada kematian rohani, mengarah pada kegagalan. Kalau Tuhan tidak menyurati maka habislah mereka. Kalau Tuhan tidak tampil dalam kuasa kelepasan lewat kematian dan kebangkitanNya maka habislah mereka. Untung Tuhan datang melawat dan kuasa kebangkitan terjadi. Ratapan berakhir karena tangan Tuhan Yesus menghapus air mata mereka. Jangan tunggu tangan itu tidak lagi menghapus air mata karena suara nasihat Tuhan, teguran Tuhan dan ajaran Firman Allah diabaikan.

Tuhan menghampiri usungan dan berkata pada anak tunggal itu “bangkit” dan ia bangkit. Bagaikan tangan Tuhan Yesus menghapus air mata ibu janda dan semua orang yang mengiring. Akhirnya kembali pada suasana kehidupan di negeri Nain berarti dalam suasana penggembalaan.

Dalam Wahyu 1:7 mereka meratap tetapi sudah terlambat. Sebabnya selagi tangan Tuhan masih siap untuk menghapus air mata kita, lebih baik sekarang kita meratap di kaki Tuhan dari pada nanti tangan Tuhan sudah tidak lagi terulur untuk menghapus air mata kita.

Ø  Menangisi anak sulung
Keluaran 12:29-30
12:29 Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.
12:30 Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua pegawainya dan semua orang Mesir; dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak ada rumah yang tidak kematian.

Ini juga masuk ratapan di dalam Wahyu 1:7 adalah ratapan orang-orang Mesir dan Firaun yaitu ratapan orang yang menghalang-halangi rencana Tuhan. Oleh sebab itu jangan kita jadi penghalang rencana Tuhan.

Siasat Firaun untuk menghalangi orang Israel keluar dari Mesir untuk beribadah dimulai dari anak laki-laki orang Ibrani yang lahir harus dibunuh.
Keluaran 1:16-17,22
1:16 "Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup."
1:17 Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.
1:22 Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya: "Lemparkanlah segala anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani ke dalam sungai Nil; tetapi segala anak perempuan biarkanlah hidup."

Ini adalah orang-orang yang mau menghalangi rencana Tuhan dalam gereja. Syarat dari Tuhan yang menjadi gembala itu haruslah seorang suami. Suami itu berarti laki-laki. Kalau laki-laki menjadi gembala berarti membuka peluang untuk rencana Allah terwujud dalam sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau perempuan yang menjadi gembala berarti menghambat rencana Allah bagi mereka sendiri. Mereka inilah yang kelak akan meratap dan tangan Tuhan sudah tidak menghapus lagi air mata mereka kalau tidak bertobat dari sekarang.

Jadi dengan membunuh laki-laki berarti tidak ada lagi gembala.
I Timotius 3:1-2
3:1 Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,

II Timotius 3:1-2 (Terjemahan Lama)
3:1 Maka inilah perkataan yang sungguh: Jikalau barang seorang berkehendakkan jawatan gembala sidang, maka tujuannya itu kepada suatu pekerjaan yang baik.
3:2 Sebab itu hendaklah gembala sidang itu tiada bercela, yaitu menjadi suami seorang isteri sahaja, menahan diri, siuman, berkelakuan sopan, suka memberi tumpangan, tahu mengajar orang;

Tidak bercela di sini berarti tidak ada hal-hal yang dapat dituduhkan kepadanya baik dalam soal keuangan maupun dalam soal nikah.

Tuhan harus membalas orang Mesir dengan meratap. Karena dulu anak laki-laki orang Israel dilempar ke sungai/dibinasakan, sekarang pembalasan Tuhan datang. Akhirnya orang Mesir menangis dan meratap karena kehilangan anak-anak sulung mereka, ini pembalasan Tuhan! Jadi setiap tindakan dan perbuatan anak Tuhan bila berseberangan dengan Tuhan, ada pembalasan dari Tuhan. Setiap gereja Tuhan atau umat Tuhan yang melakukan Firman Tuhan dengan benar, juga ada upah dan balasan dari Tuhan. Jadi ini bukan hal yang bisa kita permainkan.

Kita gereja Tuhan jangan sampai hilang perenungan apa sebenarnya masa lampau yang telah Tuhan lakukan untuk kita, apa yang hamba Tuhan lakukan masa lalu untuk menemui kita, apa yang sedang Tuhan lakukan sekarang untuk kita dan apa yang juga sedang hamba Tuhan lakukan untuk kita, serta apa yang akan Tuhan lakukan untuk kita masa yang akan datang dan juga pelayanan hamba Tuhan untuk kita di masa yang akan datang.

Kelepasan oleh darah Yesus tidak langsung datang dari Sorga. Ada utusan Tuhan yang melangkah menemui saudara. Untuk kita diarahkan menjadi kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan, artinya ada hamba Tuhan yang diutus untuk mengarahkan saudara. Kemudian kita disiapkan untuk bertemu Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, ada mitra kerjanya Tuhan itulah hamba Tuhan yang bertugas menyiapkan kita.
II Korintus 9:11-15
9:11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.
9:13 Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang,
9:14 sedangkan di dalam doa mereka, mereka juga merindukan kamu oleh karena kasih karunia Allah yang melimpah di atas kamu.
9:15 Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!

Jadi kalau hamba Tuhan menampilkan “ini diriku yang dengan pengalaman seperti masuk dalam hukuman mati untuk melayani kamu” maka apa yang harus kita lakukan sebagai tanda syukur kita. Pelayanan hamba Tuhan yang tidak boleh dilecehkan. Jangan kita sedikitpun berbicara miring tentang pelayanan hamba Tuhan yang mentahbiskan diri demi Tuhan untuk melayani umat Tuhan. Sekalipun mengatakan bersyukur kepada Tuhan tetapi jika mengentengkan hamba Tuhan yang melangkah mendatangi saudara maka itu suatu perbuatan yang salah di hadapan Tuhan.

Matius 10:40-42
10:40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
10:41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
10:42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

Kita ada di penghujung akhir zaman dan kita sudah melihat masa lampau bagaimana perbuatan Tuhan yang berkorban untuk melepaskan kita dari dosa dengan darahNya. Kita melihat bagaimana perjuangan hamba Tuhan yang diutus untuk membangun sidang jemaat dengan melewati pengalaman bagaikan dihukum mati. Tujuh sidang jemaat di Asia Kecil adalah citra gereja Tuhan di akhir zaman. Sangat disayangkan 5 di antaranya sedang menuju pada kehancuran. Tuhan tidak tega melihat mereka akan meratap bersama bangsa-bangsa, itu sebabnya Tuhan datang melawati. Saya percaya tujuh sidang jemaat ini pasti menerima. Saya sebagai hamba Tuhan juga harus berpikir positif bahwa sidang jemaat di tempat ini juga menerima lawatan Tuhan.

II Korintus 9:11
9:11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.

Rasul Paulus tidak ingin umat Tuhan gagal, dia tidak ingin pelayanannya sia-sia. Tuhan tidak ingin melihat pelayanan hamba-hambaNya sia-sia.

Tuhan mengingatkan kita tentang karyaNya di masa lampau untuk kita. Dia juga memperlihatkan karya hamba Tuhan di masa lampau untuk melangkah menemui kita. Dia juga memperlihatkan karyaNya di masa sekarang dan yang akan datang supaya sidang jemaat yang ada di ambang kegagalan, kembali bangkit gairah mereka. Kalau ada di antara kita sayang seperti itu, segeralah bangkit kembali.



Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar