20160911

Kebaktian Umum, Minggu 11 September 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Oleh anugerah Tuhan kita ada pada pagi hari ini. Setiap bangun pagi setelah berdoa saya berkata “puji Tuhan, saya masih ada”. Itu berarti kita disiapkan oleh Tuhan untuk menyambut kedatanganNya kedua kali dengan tubuh yang seperti ini.

Wahyu 1:9
1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

Ada 4 suasana atau 4 hal yang ditampilkan lewat ayat ini. Inilah corak ragam kehidupan hamba Tuhan yang dipakai oleh Tuhan dengan bermacam-macam situasi.

1.      Di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus

Kalau kita membaca pengalaman Yohanes ini, banyak dialami oleh pelayanan Tuhan. Tidak sedikit dari mereka tidak mampu meneruskan pelayanannya karena dihadapkan dengan beragam cara kehidupan hamba Tuhan yang lebih banyak pahit getirnya dari pada senangnya.

Salah satu contoh dalam perjanjian baru adalah yang namanya Demas. Pada awalnya dia begitu setia dalam pelayanan bersama Paulus. Dia melayani Tuhan dan pekerjaanNya. Melayani Tuhan dan melayani pekerjaanNya itu berbeda. Melayani Pribadi Tuhan adalah saat kita duduk menyembah Dia. Ketika terlibat melayani pekerjaanNya, di sinilah kita banyak mengalami kesulitan dan benturan.
Kolose 4:14
4:14 Salam kepadamu dari tabib Lukas yang kekasih dan dari Demas.

Paulus, tabib Lukas dan Demas bersama-sama mengirim salam kepada jemaat di Kolose. Dalam terang Tabernakel surat Kolose ini kena Mezbah Dupa Emas yang menunjuk penyembahan atau penyerahan diri. Kelihatannya menyembah itu enteng tetapi banyak kali dalam prakteknya hal ini berat. Bahkan ketika kita datang menyembah hanya pindah tempat tidur, tadinya tidur di kamar, tetapi ketika bersama duduk di kaki Tuhan hanya pindah tempat tidur sebab baru 5 menit duduk menyembah sudah tertidur. Banyak anak Tuhan seperti itu dan tidak sedikit hamba Tuhan juga alami seperti itu.

Satu waktu Demas tidak tahan karena merasa pahit getirnya di dalam pelayanan bersama Paulus. Paulus ini masuk keluar penjara dan dia merasakan bagaimana penderitaannya dalam melayani pekerjaan Tuhan.
II Korintus 11:23
11:23 Apakah mereka pelayan Kristus? -- aku berkata seperti orang gila -- aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut.

Daging tidak akan setuju dengan pengalaman seperti di atas, apalagi seperti pengalaman Yohanes yang dikucilkan dari tempat yang ramai dan ditempatkan di tempat yang sepi. Itu sebabnya banyak hamba Tuhan seperti Demas.

II Timotius 4:10-11
4:10 karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.
4:11 Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.

Di sini ada dua pribadi yang bertolak belakang. Markus pernah meninggalkan Paulus dan Barnabas, tetapi kemudian dia kembali. Demas awalnya bersama Paulus tetapi karena dia mencintai dunia maka dia meninggalkan Paulus dan tidak pernah kembali lagi.

Inilah warna-warni pelayan Tuhan. Ketika diizinkan Tuhan masuk dalam pengalaman lembah  apakah kita sanggup? Ini bukan hanya dikhususkan bagi hamba-hamba Tuhan tetapi juga mewarnai kehidupan anak-anak Tuhan. Di saat rohani kita meroket kita memandang dunia semakin jauh di bawah dan kita makin dekat ke Sorga. Tetapi terkadang kita seperti Demas yang tertarik dengan dunia sehingga akhirnya kembali menukik dan berbenturan dengan bumi ini.

Ini yang diingatkan oleh Tuhan lewat pengalaman rasul Yohanes. Semoga ini membangkitkan semangat dan menjadi dorongan bagi kita. Apapun yang terjadi pada diri Yohanes bukan berarti Sorga tertutup bagi dia. Walaupun dia dibuang di pulau Patmos dan dikucilkan dari khalayak ramai, Tuhan Yesus menyambut dia.

Kadang kita dikucilkan dari khalayak ramai, kita dikucilkan dari komunitas kita yang tadinya menyapa kita dengan begitu indah, tetapi karena Firman dan kesaksian Yesus kita juga diperlakukan seperti Yohanes yaitu kita dikucilkan. Bahkan yang seringkali terjadi ketika kita dikucilkan dan tidak disenangi orang karena Firman dan kesaksian Yesus maka kita seperti berada di persimpangan. Mau tetap mempertahankan Firman dan kesaksian Yesus atau berbalik kembali pada persekutuan yang lama yang menyenangkan daging kita.

Setelah Yohanes dikucilkan dari khayalak ramai, yang menyambut dia bukan sembarang orang tetapi Raja Sorga! Jangan kita takut kalau dikucilkan karena Firman dan kesaksian Yesus. Ternyata Firman dan kesaksian Yesus ini beresiko, resiko inilah yang seringkali kita tidak mau terima. Ketika karena kebenaran Firman yang kita terima lalu kita dibenci dan dikucilkan di situlah seringkali kita ada di persimpangan mau menerima resiko ini atau menolak. Kalau menolak berarti Raja Sorga tidak akan menyambut, tetapi bila menerima maka Raja Sorga menyambut kita. Berarti Mempelai Laki-laki Sorga menyambut saudara. Ketika kita diperhadapkan resiko karena Firman, karena kebenaran dan kesaksian Yesus Kristus, ambil posisi seperti teladan rasul Yohanes. Dia tetap bertekun.
Roma 5:3-5
5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Hal inilah yang diingatkan kepada tujuh jemaat di Asia Kecil. Ternyata warna dalam kehidupan ini, 71% pelan-pelan telah meninggalkan kebenaran Firman dan meninggalkan kesaksian Yesus. Itu sebabnya tampil Firman Tuhan lewat pengalaman Yohanes yang ikut menandatangai surat itu. Agar mereka membaca dan berpikir “karena mereka sehingga Yohanes ada di pulau Patmos. Karena Firman dan kesaksian yang diberitakan kepada mereka maka rasul Yohanes dikucilkan. Lebih baik kita dikucilkan karena Firman pengajaran dari pada disambut tanpa Firman pengajaran.

Karena kita langsung berinteraksi dengan dunia ini sehingga banyak menarik umat Kristen sehingga rohaninya terjungkir. Lebih baik dunia menolak kita asal Sorga menyambut kita. Sekalipun di tempat yang sepi tetapi bersama dengan Raja Sorga dari pada di tempat yang hura-hura tetapi tanpa Yesus, tanpa Firman pengajaran akan binasa.

I Petrus 4:14
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Hal ini tidak bisa diterima dengan akal sehat, masakan karena kita dinista lalu kita berbahagia. Jadi kalau kita dinista karena nama Kristus terimalah itu.

I Petrus 4:16
4:16 Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
Banyak anak-anak muda remaja di sekolah dihina dan dinista, malah bukan oleh orang-orang diluar Kristen namun orang Kristen. Asalkan jangan kita dihina dan dinista karena memang kita berbuat salah. Kalau seperti itu berarti bodohnya sendiri.
I Petrus 4:15
4:15 Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.

Rasul Yohanes ada dalam ketekunan dan ketekunannya itu berbuah atau berhasil. Yesus belum datang pada kali yang kedua tetapi dalam ketekunan Yohanes, saat itu Yesus datang kepada Yohanes. Orang yang tekun sekalipun dalam kesusahan karena Firman Tuhan dan karena kesaksian Tuhan Yesus tidak pernah Tuhan Yesus terlantarkan, Dia tampil di sana dan hadiratNya nyata. Tuhan Yesus tampil dari belakang.

Ketika Tuhan Yesus hadir bagaimana keadaan Yohanes? Dia jatuh tertelungkup seperti orang mati. Dengan kata lain kalau hadirat Tuhan hadir kepada kita maka suara daging kita mati. Bukan tidak mungkin ada perenungan dalam diri Yohanes “kenapa saya harus di sini, kenapa saya harus begini”. Tetapi kehadiran Tuhan membuat dia jatuh tertelungkup bagaikan orang mati, namun dia dijamah kembali oleh Tuhan.
Wahyu 1:17
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,

Ini diulangi lagi, pada ayat yang 8 sudah dikatakan “Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir”. Ketekunan Yohanes berbuahkan bukan hanya awalnya tetapi akhirnya ketika Tuhan datang pada kali yang kedua sebagai Mempelai Laki-laki Sorga. Ini bukan hanya untuk Yohanes tetapi juga untuk kita, asalkan ketekunan kita dikaitkan dengan menanti kedatangan Tuhan Yesus.

Kedatangan Tuhan Yesus sudah di ambang pintu. Kalau 2000 tahun yang lampau Yohanes tekun menantikan Tuhan. Waktu bagi kita tinggal sedikit, mengapa ibadah pelayanan kita tidak diwarnai dengan ketekunan? Seringkali ibadah pelayanan kita hanya dilakukan dengan asal-asal. Ini bukanlah kehidupan yang siap menanti Tuhan kalau ibadah pelayanan kita hanya diisi dengan asal-asal tanpa ada usaha yang serius, sangat berbahaya bisa tertinggal saat Tuhan datang.

Ketika Yohanes Pembaptis masuk dalam pelayanan, bahasa yang menonjol yang dia katakan “hari Tuhan sudah dekat”. Begitu Yesus juga masuk dalam pelayanan bahasa yang menonjol juga “hari Tuhan sudah dekat”. Dulu itu awalnya, itu Alfa, sekarang ini Omega yaitu Yang Akhir, maka suara ini harus lebih lantang untuk diperdengarkan kepada gereja Tuhan. Coba kita tanggapi serius bahasa Firman Tuhan ini.

2.      Dalam Kerajaan menanti kedatangan Tuhan
Yohanes paham bahwa dia adalah warga kerajaan Sorga. Kalau kita paham bahwa kita adalah warga kerajaan Sorga maka lagi-lagi diingatkan kita menanti kedatangan Raja kita.
Filipi 3:19-20
3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,

Kita juga warga kerajaan Sorga dan kita menantikan Dia. Kita menantikan kedatanganNya dan sekaligus menantikan Dia akan mengubah tubuh kita.
Filipi 3:21
3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Mungkin tubuh saudara banyak kekuarangannya tetapi satu waktu Tuhan akan mengubahkan tubuh kita, imani hal ini! Hal ini harus kita taruh dalam diri kita sebagai pengharapan kita.

Untuk menjadi warga kerajaan Sorga itu mahal harganya. Menjadi warga dunia saja begitu mahal. Di dalam Alkitab ada kisah seperti itu. Paulus sudah ditelentangkan, pakaiannya sudah dicopot dan siap algojo untuk mencambuk. Tetapi sebelum dicambuk Paulus membuka mata dan membuka mulut “adakah boleh menyesah warga Roma”. Yang akan menyesah itu adalah serdadu Romawi, mereka langsung berhenti. Itu menunjukkan Kerajaan Romawi sangat melindungi warganya.
Kisah Para Rasul 22:25-29
22:25 Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?"
22:26 Mendengar perkataan itu perwira itu melaporkannya kepada kepala pasukan, katanya: "Apakah yang hendak engkau perbuat? Orang itu warganegara Rum."
22:27 Maka datanglah kepala pasukan itu kepada Paulus dan berkata: "Katakanlah, benarkah engkau warganegara Rum?" Jawab Paulus: "Benar."
22:28 Lalu kata kepala pasukan itu: "Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang mahal." Jawab Paulus: "Tetapi aku mempunyai hak itu karena kelahiranku."
22:29 Maka mereka yang harus menyesah dia, segera mundur; dan kepala pasukan itu juga takut, setelah ia tahu, bahwa Paulus, yang ia suruh ikat itu, adalah orang Rum.

Kalau saudara adalah warga kerajaan Sorga maka Sorga pasti melindungi saudara. Yohanes paham bahwa dia adalah warga kerajaan Sorga dan dia yakin bahwa Raja Kerajaan Sorga mempedulikan dia. Kalau saudara mengerti bahwa saudara menjadi warga kerajaan Sorga karena sudah dibayar mahal oleh Korban Kristus, masakan saudara mau mengentengkan hal itu. Bagaimana caranya saudara mengentengkan? Dengan berperilaku yang tidak mewarnai bahwa saudara adalah warga kerajaan Sorga. Kalau merokok, minum minuman keras dan modero, mana buktinya sebagai warga kerajaan Sorga?

Anak-anak di sekolah buktikan bahwa saudara adalah warga Kerajaan Sorga, harus tampil beda. Jangan hanya di gereja kelihatan urapan memuji Tuhan padahal di luar sana yang laki-laki malah pasang anting-anting.

Warnai hidupmu dengan sikap “saya menanti Tuhan, saya menanti Yesus Mempelai Laki-laki Sorga”. Itu sebabnya siapkan dirimu. Bagaimana caranya menyiapkan diri menanti Tuhan?
I Yohanes 3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Biarlah kita mengidamkan kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua. Kalau kita ada kerinduan seperti itu maka kita pasti akan mengupayakan untuk hidup dalam kekudusan. Akan nampak dalam jemaat pada setiap pribadi kalau dia mengidamkan bertemu dengan Tuhan maka dia pasti akan berjalan dengan hati-hati. Kalau tidak ada keriduan seperti itu dia akan jalan saja tetapi awas bencana yang akan dia hadapi. Perhatikan hidupmu sebab hidupmu mahal harganya karena telah dibeli oleh Darah Yesus yang suci sehingga kita menjadi warga kerajaan Sorga. Kenapa kita justru mempermainkan!

I Tesalonika 1:9-10
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

Jadi penghuni kerajaan Allah menyucikan diri dan selalu siap melayani.

Tuhan sedang mempersiapkan kita lewat tiga macam ibadah. Melalui tiga macam ibadah inilah kita sedang diramu oleh Tuhan untuk siap menyambut kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.

3.      Saudara dan sekutumu dalam kesusahan
Kalau kita disapa sekutu berarti kita juga turut merasakan penderitaan Yohanes di Pulau Patmos. Berarti menjadi umat Tuhan juga turut merasakan penderitaan hamba Tuhan, atau kita seperasaan. Apakah umat Tuhan di akhir zaman ini seperasaan dengan hamba Tuhan yang ada di dalam penderitaan oleh karena umat Tuhan itu?

Yohanes ada di pulau Patmos bukan karena salahnya, dia ada di pulau Patmos karena sidang jemaat, karena umat Tuhan. Karena dia dipanggil oleh Tuhan untuk memberitakan Injil lalu umat Tuhan terekrut masuk di dalam pelayanan. Kemudian dia harus menderita, masakan umat Tuhan di Efesus malah bersorak “hore” tentu tidak. Umat Tuhan harus seperasaan.

Kita sudah direkrut menjadi warga kerajaan Sorga, menjadi keluarga Allah dan lebih dari itu menjadi Mempelai WanitaNya, Dia minta supaya kita seperasaan denganNya.
Filipi 2:5
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

Sekutu ini berarti seperasaan. Bukannya nanti baru tebal kantongnya baru kita mau seperasaan. Justru ketika rasul Yohanes dalam penderitaan, dia rindu supaya jemaat seperasaan dengannya. Kita diajak bersekutu bukan saja di dalam kesenangan tetapi di dalam kesusahan karena pelayanan.

Kita melihat rasul Paulus dalam pelayanannya begitu luar biasa. Dia mengatakan berjuang melawan binatang buas. Apakah itu binatang buas yang sesungguhnya? Itu adalah manusia yang melawan rencana Allah.
I Korintus 15:32
15:32 Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".

Wajar kalau orang Efesus berterima kasih kepada rasul Paulus, bahkan seharusnya mereka berterima kasih. Pelayanan rasul Paulus di Efesus itu dia ceritakan di Korintus. Ini pukulan untuk jemaat Korintus sebab jemaat Korintus sudah keterlaluan. Mereka mengatakan rasul Paulus duniawi, hanya berani dari jarak jauh. Kemudian rasul Paulus membalas ucapan mereka “apakah kamu menunggu aku menunjukkan keberanianku, maukah aku datang dengan cambuk”.
II Korintus 10:1-2
10:1 Aku, Paulus, seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan, aku memperingatkan kamu demi Kristus yang lemah lembut dan ramah.
10:2 Aku meminta kepada kamu: jangan kamu memaksa aku untuk menunjukkan keberanianku dari dekat, sebagaimana aku berniat bertindak keras terhadap orang-orang tertentu yang menyangka, bahwa kami hidup secara duniawi.

Paulus dikritik bahwa dia hidup secara duniawi, atau dia hamba Tuhan duniawi. Orang-orang seperti ini tidak terlibat dalam kesusahan Paulus. Mereka tidak menjadi sekutu dalam kesusahan.

Rasul Yohanes menyapa umat Tuhan lewat suratnya bahwa dia adalah sekutu dalam kesusahan. Bukan berarti hidupnya sudah mulus, tetapi itu adalah koreksi yang tajam bahwa hamba Tuhan sudah menderita dalam pelayanan demi mereka, tetapi bahasa yang diterima tidaklah elok.

Rasul Paulus menceritakan bagaimana penderitaanNya sampai dia mengatakan “aku malu menyebut ini”. Paulus berkata “semua itu aku lakukan demi memelihara jemaat”.
II Korintus 11:23-28
11:23 Apakah mereka pelayan Kristus? -- aku berkata seperti orang gila -- aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut.
11:24 Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan,
11:25 tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.
11:26 Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu.
11:27 Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,
11:28 dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat.

Sudah seperti itu tetapi Paulus masih disalah-salahkan. Mereka tidak menjadi sekutu dalam kesusahan Paulus. Kita ini seiring dan sejalan dalam perjalanan menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.

II Korintus 11:29-33
11:29 Jika ada orang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita?
11:30 Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.
11:31 Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa aku tidak berdusta.
11:32 Di Damsyik wali negeri raja Aretas menyuruh mengawal kota orang-orang Damsyik untuk menangkap aku.
11:33 Tetapi dalam sebuah keranjang aku diturunkan dari sebuah tingkap ke luar tembok kota dan dengan demikian aku terluput dari tangannya.

Umat Tuhan di Damsyik turut sependeritaan dengan Paulus, tidak sama jemaat di Korintus. Kalau dulu ada jemaat Korintus yang menuduh Paulus duniawi, akhir zaman ini jangan banyak kemasukan ragi orang Korintus.
Jemaat Filipi menjadi sekutu dalam penderitaan hamba Tuhan.
Filipi 4:10
4:10 Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu.

Dari tempat ini saya sebagai hamba Tuhan mengajak kita sidang jemaat untuk menjadi sekutu baik dalam penderitaan maupun dalam kesukaan.

Dengan terperinci rasul Paulus menceritakan kesulitan-kesulitan dalam pelayan tetapi bukan berarti rasul Paulus sombong sekalipun orang Korintus mengatakan Paulus sombong. Ada tiga hal yang dikritik oleh orang Korintus terhadap Paulus:
1)      Paulus duniawi
2)      Pergaulannya buruk
3)      Salah dalam soal keuangan

Paulus berat hati untuk meminta mereka untuk berkorban. Karena kerohanian jemaat Korintus terkebelakang dan tidak terbeban untuk pekerjaan Tuhan lewat pelayanan hamba Tuhan maka rasul Paulus minta maaf.
II Korintus 2:11-13
12:11 Sungguh aku telah menjadi bodoh; tetapi kamu yang memaksa aku. Sebenarnya aku harus kamu puji. Karena meskipun aku tidak berarti sedikit pun, namun di dalam segala hal aku tidak kalah terhadap rasul-rasul yang luar biasa itu.
12:12 Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang rasul, telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa.
12:13 Sebab dalam hal manakah kamu dikebelakangkan dibandingkan dengan jemaat-jemaat lain, selain dari pada dalam hal ini, yaitu bahwa aku sendiri tidak menjadi suatu beban kepada kamu? Maafkanlah ketidakadilanku ini!

Kalau kita selami ayat ini, itu mengandung makna pukulan telak bagi jemaat Korintus. Sebab orang Korintus ini jemaat paling kikir dan jago soal mengkritik. Dijauhkan hal ini ada pada kita. Kalau Paulus menceritakan penderitaannya melayani tujuh sidang jemaat di Asia Kecil namun dipaparkan kepada jemaat Korintus, itu adalah pukulan telak bagi jemaat Korintus.

Apakah benar kita ada dalam kesusahan karena Firman dan kesaksian Yesus? Jangan kita undur sebab kedatangan Tuhan sudah dekat.

Kita adalah Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Ketika calon mempelai wanitaNya ada dalam sengsara, Tuhan tidak akan sepi-sepi saja, Dia akan berperkara. Contohnya rasul Yohanes. Dari 12 rasul yang diangkat oleh Tuhan Yesus, Rasul Yohanes adalah gambaran sidang mempelai.
Letak kandungan itu ada pada wanita. Tuhan Yesus kekasih jiwa kita Dialah Mempelai Laki-laki Sorga dan kita adalah Mempelai WanitaNya, kepada kita ada kandungan. Itu sebabnya Dia tahu kalau kandungan itu dibuahi, pasti menderita. Tetapi lebih baik kita menderita sekarang karena menerima benih Firman dari pada menderita dalam aniaya antikristus 3,5 tahun.

Wahyu 12:1-2
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

Gereja Tuhan adalah Mempelai Wanita dan pada Mempelai Wanita ini ada kandungan. Makanya karena ada kandungan yang dibuahi makanya ada derita. Kalau kita menjadi gereja Tuhan menolak penderitaan, itu berarti bukan mempelai wanita untuk Kristus.

Rindukanlah kedatangan Tuhan Yesus Kekasih kita. Saya rindu menikmati luapan kasihNya saat jumpa dengan Dia pada kedatanganNya kali yang kedua. Hari-hari ini luapan kasihNya kita nikmati lewat pembukaan rahasia Firman.

Libatkanlah dirimu di dalam kesusahan bila melihat orang lain dalam kesusahan karena Yesus dan karena Firman. Apalagi kalau itu adalah hamba Tuhan. Tugas kami hamba Tuhan adalah menjaga sidang jemaat dan bukan hanya sekedar menjaga tetapi menyiapkan sidang jemaat untuk dipersembahkan dan diterima oleh Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Mari kita menaruh perasaan Kristus dalam diri kita.



Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar