20160924

Kebaktian Doa, Sabtu 24 September 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Yohanes 1:22-23
1:22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"
1:23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."

Ini utusan yang dapat dikatakan benar-benar menjalankan tanggung jawabnya walaupun bukan Tuhan yang mengutus tetapi wadah agama yang ada di Yerusalem. Jadi yang mengutus adalah imam-imam beserta orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, sebab di dalamnya ada orang Farisi yang ikut dalam utusan itu. Utusan ini hanya berkedok rohani tetapi sebenarnya jauh panggang dari api. Yang ingin mereka ketahui adalah identitas Yohanes Pembaptis. Nilai positifnya bagi kita yaitu mereka bertanggung jawab kepada yang mengutusnya.

Kadang Alkitab juga menyuruh kita manusia belajar pada binatang, contohnya untuk belajar pada semut. Begitu turun derajat manusia sehingga belajar pada binatang. Di sini kita belajar pada sesama manusia. Alangkah indahnya mereka diutus dan bertanggung jawab terhadap yang mengutus.
Amsal 22:21
22:21 untuk mengajarkan kepadamu apa yang benar dan sungguh, supaya engkau dapat memberikan jawaban yang tepat kepada yang menyuruh engkau.

Jadi orang yang disuruh, harus bisa memberi jawaban yang benar dan tepat kepada yang menyuruh serta bertanggung jawab kepada yang mengutus. Saya sebagai hamba Tuhan, tahu bahwa Tuhan yang mengutus. Dan Tuhan menuntut pertanggung jawaban yang benar. Apakah saya telah mengerjakan perintah dari yang mengutus atau tidak.

Jadi dia harus menjiwai, harus memahami dan memaknai apa tujuan dari Si pengutus. Saya lebih dahulu harus menjiwai dan harus paham apa tujuan dari yang mengutus. Artinya saya harus mengerti dulu tugas saya, jangan pergi buta-buta dan mengatakan “saya diutus oleh Tuhan” padahal tidak mengerti tugasnya.

Di atas dunia ini terlampau banyak orang yang mengaku utusan Tuhan tetapi dia tidak mengerti selera Tuhan, bagaimana dia bisa disebut utusan Tuhan. Model pendeta seperti ini yang paling banyak, mengaku utusan Tuhan tetapi tidak mengerti apa yang dikandung dalam hati si Pengutus. Yang paling fatal mereka mengaku tetapi tidak mengerti akhirnya yang mereka kerjakan tidak sesuai dengan selara si Pengutus. Bagaimana mereka mau mempertanggung jawabkan kepada yang mengutus.

Kita semua telah diutus oleh Tuhan. Olehnya mengertilah tugas dan tanggung jawab kita.
Filipi 2:13
2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

Ini yang harus lebih dahulu dijiwai, apakah ada sesuatu yang Tuhan kerjakan dalam diriku.

Filipi 2:14-15
2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
2:15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

Ini tujuan dari pengutusan Tuhan. Tidak beraib dan tidak bernoda berarti paham arti pengutusan. Dia mengerti dulu tugasnya baru dia kerjakan. Jangan sudah bekerja tetapi tidak tahu apa tugasnya. Kalau seperti itu berarti membabi buta. Tujuan kita diutus adalah untuk menyinarkan cahaya, ini secara umum.

Syarat utusan Tuhan adalah:
1.      Membuka telinga dan beri perhatian terhadap pengetahuan atau Firman Tuhan.
Sebelum melakukan yang ada pada ayat 21, kita harus memahami yang ada pada ayat 17.
Amsal 22:21,17
22:21 untuk mengajarkan kepadamu apa yang benar dan sungguh, supaya engkau dapat memberikan jawaban yang tepat kepada yang menyuruh engkau.
22:17 Pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal orang bijak, berilah perhatian kepada pengetahuanku.

Pasang dulu telinga, jangan bekerja tanpa mendengar dengan benar. Yang diberi perhatian ini bukan pada ilmu pengetahuan dunia tetapi pada pengetahuan Firman.
Filip 1:9
1:9 Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,

Kolose 1:9
1:9 Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,

Amsal 17:27
17:27 Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.

Dia harus bisa menahan kata, apa yang mau dia sampaikan itu dia renungkan dulu. Itu sebabnya bibirnya harus diisi lebih dahulu.

2.      Simpan di dalam hati
Amsal 22:18
22:18 Karena menyimpannya dalam hati akan menyenangkan bagimu, bila semuanya itu tersedia pada bibirmu.

Sebelum melaksanakan tugas pengutusan, diisi dulu bibir mulutnya dengan Firman. Secara kasat mata sudah berdiri di mimbar tetapi tidak tahu apa selera Tuhan yang mau disampaikan sehingga melantur sini sana dan diisi dengan hal yang tidak karu-karuan. Bagaimana utusan itu mau mempertanggungjawabkan kepada Tuhan.

Sejauh mana pemahamanmu terhadap Firman, sejauh itu imanmu. Sejauh mana pemahamanmu terhadap pribadi Yesus, sejauh itu iman kita. Tuhan ingin yang menjadi batasannya adalah Pribadinya, bukannya kita yang menjadi batasannya.

Kalau Firman disimpan di hati maka itu menjadi iman. Jadi disimpan di hati itu sama dengan beriman.

3.      Harus menaruh kepercayaan penuh kepada Tuhan atau memiliki pengharapan penuh kepada Tuhan
Amsal 22:19
22:19 Supaya engkau menaruh kepercayaanmu kepada TUHAN, aku mengajarkannya kepadamu sekarang, ya kepadamu.

Yang diutus itu orang-orang Lewi yang mengerti pengajaran tetapi sayang yang mengutus mereka wadah gereja, namun mereka bertanggung jawab. Satu waktu kita harus mempertanggung jawabkan kepada Tuhan. Tuhan sudah memfasilitasi kita, Tuhan sudah memberikan kemauan, namun apa yang telah kita kerjakan.

Ayat 19 mengatakan bahwa yang diutus oleh Tuhan ditimpali supaya dia berharap kepada Tuhan.

Jangan kita berada dalam pelayanan pendeta yang tidak menaruh kepercayaannya kepada Tuhan, tetapi menaruh kepercayaannya kepada usaha-usahanya sendiri.

Banyak pelayan Tuhan mendustai jemaat dan jemaat yang sudah tahu bisa saja mau didustai. Caranya pendeta mendustai jemaat adalah dengan mempunyai pekerjaan sambilan. Kalau pendeta mengerjakan pekerjaan jasmani untuk mendapatkan perkara jasmani berarti dia tidak berharap sepenuh kepada Tuhan dan berarti mendustai jemaat. Tetapi jemaat sudah tahu namun tetap suka saja didustai.

Imam itu menaruh kepercayaan kepada Tuhan, menaruh pengharapan kepada Tuhan. Dia tidak melihat kepada yang lain, tidak melihat pada yang kasat mata, tetapi dia melihat kepada yang tidak kelihatan tetapi nyata dalam pertolongannya, itulah Tuhan.

Jangan terpukau dengan susunan katanya yang elok dan tutur kata yang bersahaja tetapi lihat tahbisannya apakah dia sepenuhnya bekerja sebagai utusan Tuhan atau ada pekerjaan sambilan. Kalau tidak benar tahbisannya biarpun elok susunan katanya segera angkat kaki sebab anda sedang didustai!

Sekarang banyak sekali pendeta bisnis. Apalagi kalau tidak jelas penggembalaannya, hari ini pendeta A yang berkhotbah, besok pendeta B, lusa pendeta C yang khotbah, di mana nilai penggembalaan! Kalau saudara agung-agungkan yang seperti itu berarti saudara tertipu! Tidak demikian utusan Tuhan yang mau membawa sidang jemaat untuk sampai pada rana rohani sempurna bersama dengan Kristus Yesus.

Ini harus disampaikan supaya umat Tuhan di akhir zaman tidak mudah dikibuli.

4.      Sekarang diajar
Amsal 22:20
22:20 Bukankah aku telah menulisnya kepadamu dulu dengan nasihat dan pengetahuan,

Apa yang Roh Kudus mau ingatkan kepada seseorang kalau orang itu tidak pernah diajar. Sebab Roh Kudus mengingatkan apa yang telah diajarkan.
Yohanes 14:26
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Jadi ada yang diajarkan dulu baru dingatkan. Roh Kudus yang diberikan Tuhan kepada kita, fungsinya antara lain mengingatkan apa yang telah diajarkan oleh Yesus. Bagaimana kita mau paham kalau kita tidak pernah diajar.

Itu sebabnya Pribadi yang diutus ini harus lebih dahulu buka telinga. Dia dahulu harus diajar, dia dahulu harus matang dan mahir tentang pengajaran. Apalagi kalau statusnya gembala, salah satu syarat gembala adalah mahir pengajaran.
I Timotius 3:2
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,

Bagaimana mau cakap mengajar orang kalau dia sendiri tidak mahir pengajaran. Itulah figur yang diutus oleh Tuhan untuk tampil dalam penggembalaan. Saya yang harus lebih dahulu diisi oleh Tuhan supaya mahir pengajaran.

Nabi kelebihannya nubuatan, rasul kelebihannya hikmat, penginjil kelebihannya kuasa dalam penginjilan, gembala adalah roh pertimbangan dan kebijakan. Dalam diri gembala harus ada roh guru, dia harus bisa mengajar.

Untuk mahir dalam pengajaran ini harus memberi diri disucikan lewat Firman pengajaran maka otomatis dia akan menjadi alat yang mulia.

5.      Agar memberi jawaban yang benar tentang kebenaran.
Amsal 22:21
22:21 untuk mengajarkan kepadamu apa yang benar dan sungguh, supaya engkau dapat memberikan jawaban yang tepat kepada yang menyuruh engkau.

Diajarkan yang benar tujuannya agar jawabannya benar. Dalam Yohanes pasal 1, mereka hanya diutus oleh wadah manusia tetapi kita melihat ketulusan hati mereka supaya memberikan jawaban yang benar kepada yang mengutus. Sedangkan hanya kepada wadah organisasi mereka sudah bertanggung jawab seperti ini apalagi kita ini diutus oleh Tuhan, harusnya kita lebih bertanggung jawab. Karena Tuhan adalah pemilik kehidupan kita, Dia yang berwenang menghukum kita, bukan hanya hukuman mati di dunia ini tetapi hukuman mati kekal di neraka.

Jangan sampai kita hanya bertanggung jawab pada wadah yang nampak dan lupa ada suatu kekuatan yang tidak nampak itulah Kerajaan Allah yang Rajanya Raja segala abad itulah Tuhan Yesus Kristus. KepadaNya kita harus bertanggung jawab. Olehnya itu jangan sampai ibadah kita hanya mengakibatkan hati Tuhan muak, mengakibatkan perut Tuhan mual. Kalau sampai Tuhan merasa muak maka pasti akan Tuhan muntahkan. Solusinya:
Imamat 26:11
26:11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.

Kalau tidak ada Tabernakel maka Tuhan muak. Apakah kita bisa menyisihkan ayat ini? Tetapi terlampau banyak umat Tuhan yang menyisihkan ayat ini sehingga beribadah tanpa pola. Ini pola ibadah Tabernakel, tanpa ini Tuhan muak. Jemaat Laodekia diancam untuk dimuntahkan oleh Tuhan sebab mereka membuat Tuhan muak.

Jangan kita berkata “yang penting saya sudah beribadah”. Tetapi apakah kita ada pada pola Tabernakel? Kalau tidak ada di sana maka Tuhan muak.

Imamat 26:11-12
26:11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.
26:12 Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.

Tabernakel ini adalah pola yang jangan kita tinggalkan. Kalau kita tinggalkan maka tidak akan bersua dengan Tuhan  Yesus dan hanya akan bertemu dengan antikristus. Tuhan katakan kepada Yehezkiel “tunjukkan di depan ujung hidung mereka, di depan mata mereka tentang tempat masukKu” artinya tunjukkan pengajaran Tabernakel ini. Jangan hanya mendengar susunan kata pendeta lalu kita merasa bagus padahal tanpa pola, itu hanya membuat Tuhan muak.
Yehezkiel 43:10-11
43:10 Maka engkau, hai anak manusia, terangkanlah kepada kaum Israel tentang Bait Suci ini, agar mereka menjadi malu melihat kesalahan-kesalahan mereka, juga bagaimana Bait Suci itu kelihatan dan rancangannya.
43:11 Dan kalau mereka merasa malu melihat segala sesuatu yang dilakukan mereka, gambarlah Bait Suci itu, bagian-bagiannya, pintu-pintu keluar dan pintu-pintu masuknya dan seluruh bagannya; beritahukanlah kepada mereka segala peraturannya dan hukumnya dan tuliskanlah itu di hadapan mereka, agar mereka melakukan dengan setia segala hukumnya dan peraturannya.

Kita ada dalam ibadah yang ada Firman pengajaran yang benar, ada pola yang Tuhan berikan, jangan ada yang longgar leher lagi melirik sana dan situ. Tujuan pola ini supaya benar kita menjadi milik Tuhan dan  di hadapan Tuhan kita tidak membuat Dia muak.

Wahyu 3:15-17
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

Jadi yang Tuhan lihat bukan soal menterengnya kehidupan kita. Apakah orang seperti ini bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan? Tentu tidak sebab Tuhan akan muak.

Wahyu 3:18-19
3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Jangan sampai kita salah terima ketika kita dihajar dan ditegur oleh Firman Tuhan lalu merasa tidak disayang, padahal justru kita dikasihi. Jangan ketika dihajar dan ditegur Firman malah angkat kaki, kasihan orang Kristen apalagi pendeta yang seperti itu.

Yohanes 1:22
1:22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"

Identitas Yohanes ditelusuri dan itu ada di atas pundak yang diutus ini. Lepas dari hal itu, sekarang kita ditanya apakah kita juga bisa memberi jawab “siapakah kita?”. Apakah Yohanes langsung berkata “aku anak Zakharia dan Elizabet yang adalah keturunan imam”. Bukan itu yang dia angkat, tetapi Yohanes langsung berkata “aku suara yang berseru-seru”. Bukan latar belakangnya yang dia kemukakan tetapi langsung tugasnya. Berarti dia sudah matang bahwa dia adalah keturunan imam yang mengerti dengan tugasnya.

Yohanes 1:23-24
1:23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
1:24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi.

Apakah kita meyakini bahwa kita ini utusan Tuhan? Kalau kita mengaku utusan Tuhan, apakah kita paham bahwa satu saat kita akan mempertanggungjawabkan kepada Tuhan? Sebagai mana Bapa mengutus Tuhan Yesus ke dunia, demikian juga kita diutus untuk menjadi terang dan kelak kita akan mempertanggungjawabkan kepada Tuhan.

Ayat 1-18  Kesaksian rasul Yohanes. 
Ayat 19-34 Kesaksian nabi besar yaitu Yohanes Pembaptis
Ayat 35-51 Kesaksian Tuhan Yesus sendiri.

Gereja Tuhan dibangun atas dasar nabi dan rasul dan Tuhan Yesus sebagai batu penjurunya. Lengkaplah sudah dan tidak gampang goyah.

Dalam diri Yohanes ada dua jabatan yang kuat, sebagai keturunan imam dia mengerti pengajaran dan sebagai nabi dia mengerti nubuatan. Lebih dulu ini untuk saya, jangan sampai saya menjadi utusan Tuhan tetapi tidak mengerti pengajaran.

Jangan sampai kita beribadah tanpa pola. Begitu kita beribadah di tempat yang tanpa pola sama dengan dimuntahkan Tuhan. Dimuntahkan oleh Tuhan berarti keluar dari persekutuan Tubuh Kristus. Ini jangan terjadi pada kita.  


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar