20160915

Kebaktian PA Kitab Yunus, Kamis 15 September 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yunus 2:1-10
2:1 Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,
2:2 katanya: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
2:3 Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku.
2:4 Dan aku berkata: telah terusir aku dari hadapan mata-Mu. Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?
2:5 Segala air telah mengepung aku, mengancam nyawaku; samudera raya merangkum aku; lumut lautan membelit kepalaku
2:6 di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Allahku.
2:7 Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.
2:8 Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia.
2:9 Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!"
2:10 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat.

Bila tipe hamba Tuhan di akhir zaman ini seperti Yunus, maka nasib kita bangsa kafir hanya menunggu kebinasaan. Kalau sifat hamba Tuhan seperti Yunus, maka nasib saudara dan saya sebagai bangsa kafir habis sudah. Tetapi untung kita menemukan ada hamba-hamba Tuhan yang dipercayakan oleh Tuhan untuk menjangkau kita (bangsa kafir).

Di mulai dari surat Roma dan I Korintus kita lihat ada hamba Tuhan yang memulai yaitu rasul Paulus. Dia tidak pernah membangkang seperti Yunus ketika diutus kepada bangsa kafir. Andaikata tidak ada hamba Tuhan seperti Paulus dan mengikuti irama dari nabi Yunus maka binasalah kita. Olehnya itu kalau kita masih mendapatkan lawatan Tuhan dan masih ada pelayan Tuhan yang belajar patuh dan taat kepada Tuhan dan tidak membangkang atas panggilannya maka kita masih beruntung.

Saya membaca Firman Tuhan seperti ucapan rasul Paulus “betapa celakanya aku kalau aku tidak memberitakan injil” dan “aku diutus Tuhan untuk melayani bangsa kafir”. Bagi orang Yahudi saat itu bila pergi kepada bangsa kafir itu dianggap tabu, itu dianggap suatu penyelewengan. Tetapi karena Tuhan telah berkemurahan lewat korban Krisus di Golgota maka peluang bagi kita bangsa kafir terbuka luas. Dengan terbuka luasnya kesempatan bagi kita bangsa kafir dan adanya kaki yang melangkah kepada kita untuk menyapa kita dengan Firman maka itu berarti perhatian Tuhan tertuju kepada kita, jangan kita abaikan.

Coba hamba Tuhan sekarang berperilaku seperti Yunus yang menolak pergi kepada bangsa kafir lalu berkata “pusing amat dengan bangsa kafir, biarkan mereka binasa”, berarti dia membangkang dan tidak mau mengingikuti kehendak Tuhan untuk meraih bangsa kafir supaya disatukan dengan bangsa Israel dalam satu Tubuh Kristus maka kita benar-benar kehilangan kesempatan. Tetapi karena ada pelayan Tuhan yang bersikap berseberangan dengan Yunus ini maka kita mendapatkan kesempatan. Biarlah kita mempunyai hati yang loyal menanggapi lawatan Tuhan di hari-hari terakhir ini lewat utusanNya.

Jemaat adalah isteri bayangan bagi gembala. Gembala bagaikan suami bayangan bagi jemaat. Pada isteri itu ada kandungan. Tugas gembala adalah merawat kandungan, jangan sampai kandungan yang sudah ditaburi benih Firman itu gugur. Sementara ada yang bertanggung jawab untuk menjaga supaya jangan sampai gugur kandungan rohani saudara, mari kita serius dengan Tuhan.

Dalam pasal 2 ini Yunus baru sadar. Pada ayat 1 dan 2 dia baru memahami bahwa hidup ini lepas dari kasih sayang Tuhan pasti binasa. Itu dia cetuskan dalam doanya pada ayat yang ke-8. Dia sebenarnya berbicara pada dirinya. Dia mengeraskan hati berarti meninggalkan Tuhan yang mengasihinya dengan setia.
Yunus 2:8
2:8 Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia.

Ayat ini seakan-akan tidak kena pada dirinya. Padahal itu seperti bola sodok yang dia arahkan pada dirinya. Dia berkeras hati, itulah berhala kesia-siaan. Berarti kekerasan hatinya ini sudah menahun, sudah kronis. Padahal dia sendiri itu sia-sia karena dia sudah keras hati kepada Tuhan, akibatnya dia berada di ambang kematian. Untung di ambang kematian dia ingat Tuhan yang mengasihi dan mencintai dia.

Kesadaran ini yang harus ada pada kita. Di dalam situasi apapun yang namanya melangkah meninggalkan Tuhan, itu tidak enak. Diperagakan oleh keadaan Yunus, begitu dia membelakangi Tuhan, dia berada di ambang kematian berarti dia akan mati untuk selama-lamanya. Berarti tidak akan dibangkitkan untuk masuk di Sorga tetapi akan mengalami kematian yang kedua di neraka. Ini jangan terjadi pada kita.

Dalam Yunus 2:1 dia sadar dan mengakui bahwa masih ada Tuhan yang setia kepada dia. Itu sebabnya dia menaikan doa karena dia tadinya sudah melawan Tuhan. Melawan Tuhan tidak nanti seperti Yunus, melawan Tuhan itu banyak tipenya:
Matius 12:29-30
12:29 Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu.
12:30 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.

Yunus berada pada tipe ini “tidak bersama Aku”. Karena dia membelakangi Tuhan berarti tidak bersama dengan Tuhan. Alkitab mengatakan itu berarti melawan Tuhan.

Seringkali kita tidak paham lalu mengatakan “saya tidak melawan Tuhan”. Padahal bentuk melawan Tuhan di sini adalah “tidak bersama Aku”. Berarti fellowship dengan Tuhan sudah tidak benar.

Yunus tidak berkumpul dengan Tuhan sehingga tujuan Tuhan untuk menggabungkan bangsa kafir yaitu Niniwe dengan bangsa Yahudi tidak terjadi dan Yunus hanya mencerai-beraikan. Ini jangan terjadi pada diri kita. Sebabnya kita harus waspada.

Hari-hari terahir ini Tuhan mengingatkan kepada kita bahwa waktu sudah dekat, kita sudah harus serius untuk menyambut Tuhan. Silahkan bapak ibu bekerja tetapi jangan lupa rencana Tuhan. Jangan kita tidak mengkaitkan diri kita (bangsa kafir) dengan bangsa Yahudi dalam Tubuh Kristus. Kalau kita tidak mau membawa diri dalam pembangunan Tubuh Kristus itu sama dengan kita melawan Tuhan. Sebetulnya rencana Tuhan untuk menjadikan bangsa kafir sebagai umat Tuhan sama seperti bangsa Yahudi, jadi satu di dalam Yesus Kristus.

Sebenarnya Tuhan ingin bersama dengan kita. Kalau kita renungkan diri kita, sebenarnya tidak cocok kita bersama dengan Tuhan. Tetapi Tuhan ingin yang tidak cocok itu dicocokkan sehingga bisa satu dengan Tuhan.
Matius 12:30
12:30 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.

Kenapa kita harus melawan Tuhan. Yang seharusnya menjadi musuh kita adalah iblis.
Yakobus 4:7
4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

Tunduk kepada Tuhan dalam arti bersamalah dengan Tuhan lalu lawanlah iblis. Jadi iblis yang diajak oleh Tuhan untuk kita lawan, bukannya kita melawan Tuhan. Tetapi begitu lihai dan liciknya iblis, dia menarik kita menjadi sahabatnya untuk melawan Tuhan. Yang seharusnya kita ditarik oleh Tuhan bersama dengan Dia untuk melawan iblis. Kiranya kita semua tidak melawan Tuhan.

Lukas 11:23
11:23 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."
Coba ada pembesar yang mau bersama dengan kita, tentu kita akan bangga. Sekarang kita diajak untuk bersama dengan Tuhan, kenapa kita tidak girang. Kita diajak untuk bersama dengan Raja segala raja. Olehnya jangan longgar hubungan kita dengan Tuhan. Sebab begitu longgar maka ada peluang bagi iblis untuk menyikut kita sehingga jarak kita dengan Tuhan tambah jauh. Kalau kita melekat kepada Tuhan maka iblis tidak bisa berbuat apa-apa.
Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

Melekatlah kepada Tuhan, jangan ada jarak dengan Tuhan sehingga iblis tidak bisa masuk.
I Korintus 6:17
6:17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.

Tuhan mau meraih supaya kita lengket dengan Dia, supaya kita satu roh dengan Dia. Siapa lagi yang mau menggangu kita. Kita sebenarnya tidak layak tetapi Tuhan mau meraih kita. Itulah yang namaya kemurahan atau kasih karunia.

Ketika Yunus sudah ada di dalam perut ikan, di dalam hatinya masih terbersit sedikit pengharapan. Ini pelajaran bagi kita sekalipun tidak ada lagi harapan, tetapi biarlah doa kita naik di hadapan Tuhan. Yunus sudah terusir dari hadapan Tuhan tetapi doanya masih naik kepada Tuhan, berarti dia masih ingat kepada Tuhan. Saat itulah getaran doa Yunus naik kepada Tuhan di sorga dan Tuhan menyuruh ikan besar itu untuk memuntahkan Yunus.
Yunus 1:17; 2:10
1:17 Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.
2:10 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat.

Yunus 2:3
2:3 Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku.

Yunus sadar bahwa kedaulatan Tuhan itu luar biasa dan tidak bisa dilawan. Yunus sadar kalau melawan Tuhan berarti binasa. Akhirnya dikatakan Yunus ada di pusat lautan. Berarti Tuhan izinkan Yunus benar-benar ada pada inti perlawanan terhadap Tuhan. Sebab bicara lautan tidak hanya semata lautan di dunia ini. Kita sudah tahu kalau Alkitab bicara lautan itu berbicara kefasikan. Berarti Yunus benar-benar ada pada inti roh fasik. Ini jangan terjadi pada diri kita. Jangan kita diganggu dengan roh fasik. Roh fasik ini sangat berbahaya di dalam gereja Tuhan, bahkan menjadi musuh dari Tuhan.
Yesaya 57:20-21
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
57:21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.

Jadi gereja Tuhan yang menjadi Mempelai Wanita adalah gereja Tuhan yang berada pada inti atau pusat rencana Tuhan. Jadilah umat Tuhan yang merindu ada di sentralnya rencana Tuhan, harus ada pada inti kehendak Tuhan yaitu tampilnya sidang Mempelai.

Kalau hamba Tuhan tidak saling mengingatkan, mau ke mana kami membawa sidang jemaat. Kita ini bangsa kafir, kalau tidak ada hamba Tuhan yang melangkah pasti menemui kita dan dia bersikap seperti Yunus, maka bahaya kehidupan kita. Kalau saya sebagai hamba Tuhan bersikap seperti Yunus maka saya pasti hancur. Jangan sampai kami menjadi lawan Tuhan, tidak bersama dengan Tuhan. Artinya melawan kebenaran Firman, Firman Tuhan mengatakan A tetapi dilawan dengan melakukan B. Kasihan sidang jemaat kalau digembalakan gembala seperti ini. Jangan jatuh di tangan hamba Tuhan yang melayani tidak benar. Kalau jatuh pada tangan seperti Yunus kita malah menjadi manusia anjing dan babi. Makanya jangan kita lawan kebenaran.

Kalau netto sudah salah dan mengatakan tidak salah, itu sudah jelas melawan Tuhan! Yang kasihan sidang jemaat yang dia layani, mau dibawa ke mana? Padahal jemaat itu digambarkan sebagai wanita yang menjadi isteri bayangan dari gembala untuk membawa pada Suami yang sesungguhnya itulah Yesus. Tugas kami hamba Tuhan untuk merawat kandungan rohani dari sidang jemaat agar bertumbuh dan sehat sehingga bayi yang dilahirkan itu sehat.

Dalam Wahyu12:1-2 wanita itu melahirkan seorang anak laki-laki. Siapa yang mau merawat sidang jemaat seperti ini. Kalau jatuh di tangan gembala yang tidak benar bagaimana nasib sidang jemaat. Sidang jemaat doakan kami gembala supaya kami tampil sebagai suami bayangan yang merawat kandungan isterinya yaitu sidang jemaat. Gembala itu bukan asal, bukan hanya pimpin upacara ibadah. Antikristus sudah dekat, mau ke mana kita lari.

Puji Tuhan Yunus timbul kesadaran. Dia sadar kembali bahwa dia tadinya melawan Tuhan. Pada pasal 3 pelayanannya berhasil tetapi pada pasal 4 dia mengulang lagi kesalahannya. Syukur kalau kita berhasil pada perkara yang positif, jangan sampai berhasil pada parkara yang negatif. Pasal 3 dia melayani dan berhasil membawa 120.000 jiwa untuk bertobat tetapi pada pasal 4 dia kembali menukik sampai habis. Ini yang harus kita jaga. Jangan sampai kita hamba Tuhan dan umat Tuhan berakhir seperti Yunus yang hilang dari hadirat Tuhan.

Pada pasal dua ini Tuhan langsung memberi peringatan. Ini adalah peringatan yang keras yang datang dari Tuhan. Pasal 1 dan pasal 2 ditutup dengan ikan yang taat kepada Tuhan. Ikan ini hewan yang besar justru taat kepada Tuhan padahal pada hewan tidak ada rencana Tuhan. Kita ini sudah jelas ada rencana Tuhan untuk diselamatkan kenapa kita tidak taat. Rencana Tuhan itu sedang berjalan dan kelak terwujud ketika Yesus datang menjemput Mempelai WanitaNya.

Yunus ini kembali dimuntahkan ikan di pantai Yope. Berarti kembali dia diperlihatkan bahwa inilah dulu tempat kegiatan orang mengambil bahan-bahan untuk dibangun menjadi Bait Allah. Berarti kembali dia digugah oleh Tuhan untuk masuk dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Ini untuk saya dan saudara.

Dua kali Yunus mengatakan “aku rindu untuk memandang Baitmu”.
Yunus 2:4b,7b
2:4bMungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?
2:7b dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.

Bait Allah yang dimaksud oleh Yunus ini adalah Bait Allah yang dibangun oleh Salomo. Walaupun dia tidak ada pada zaman itu tetapi dia tahu persis bagaimana kegerakan pembangunan Bait Allah itu. Itu menubuatkan pembangunan Tubuh Kristus. Harusnya kita terlibat dalam gerakan pembangunan Bait Allah, itulah pembangunan Tubuh Kristus.
I Korintus 3:16
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

Efesus 2:20-21
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

Kalau kita terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus berarti kita ada pada inti rencana Allah, berada pada sentral rencana Tuhan. Berarti kita ada bersama dengan Tuhan, kita satu roh dengan Dia, kita lengket dengan Dia, kita mengikat diri dengan Dia maka wajiblah Dia melindungi kita dari binatang buas yang akan muncul di akhir zaman ini.

Walaupun pengharapan ini tinggal sedikit tetapi masih ada dalam dirinya.
Yunus 2:5-7
2:5 Segala air telah mengepung aku, mengancam nyawaku; samudera raya merangkum aku; lumut lautan membelit kepalaku
2:6 di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Allahku.
2:7 Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.

Pengharapan yang kecil yang tinggal sedikit tetapi dia manfaatkan dengan luar biasa. Mungkin kita diperhadapkan dengan kemelut yang luar biasa dan rasanya tidak bisa kita pikul lagi, rasanya pengharapan kita sudah hampir ludes, tetapi berdoalah kepada Tuhan “Tuhan saya adalah bagian dari TubuhMu” maka segera Tuhan akan melepaskan kita dari cobaan yang dahsyat itu.

Yunus sadar bahwa dia adalah orang yang nomor satu dalam hal keras hati. Dia keras hati tetapi Tuhan mengasihinya dengan setia. Bagaimana dengan kita? Dengan kekerasan hati, kita harus ingat bahwa masih ada Tuhan.
Yunus 2:8
2:8 Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia.

Yesus mengasihi kita dengan setia, sampai hati kalau kita meninggalkan Dia.

Mazmur 2:10
2:10 Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia!

Ini bukan raja-raja di berbagai negara tetapi seringkali kita bertindak sebagai raja bagi diri kita. Sampai berkata “hatiku adalah rajaku, siapa yamg mau mengusik!”

Mazmur 2:11-12
2:11 Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar,
2:12 supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya!

Lebih baik kita seperti ini. Ini kemurahan Tuhan bagi kita. Jangan sampai menjadikan hati kita adalah raja kita.

Di dalam rongga perut ikan, Yunus ini bernazar. Ini uniknya seorang nabi pembangkang, kepala batu dan keras tengkuk ini.
Yunus 2:9
2:9 Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!"

Yunus sekarang sadar bahwa tidak ada keselamatan di luar Yesus. Dikatakan dia akan membayar nazar. Kalau seorang isteri yang bernazar lalu suaminya mendengarkan nazarnya dan berkata “jangan” maka nazarnya itu tidak usah dilanjutkan. Kalau suaminya mendengar tetapi diam saja berarti nazarnya harus dilanjutkan. Begitu juga anak perempuan bernazar dan papanya diam maka nazar itu harus dilanjutkan.

Kita lihat di sini di dalam nazar ada peran suami atau bapak. Tetapi nazar seorang janda dan nazar seorang isteri yang diceraikan suaminya harus dilaksanakan karena tidak ada yang membendung. Yunus ini laki-laki dan dia adalah hamba Tuhan jadi nazarnya itu harus dia laksanakan.

Di sini Tuhan memperlihatkan peran suami dan peran bapak itu sangat penting dalam nikah. Itu sebabnya kami tidak boleh asal sebab suami dan bapak ini menentukan selamat tidaknya isteri dan anaknya. Apalagi gembala sidang jemaat, sangat menentukan selamat tidaknya sidang jemaat.

Bilangan 30:9-14
30:9 Mengenai nazar seorang janda atau seorang perempuan yang diceraikan, segala apa yang mengikat dirinya akan tetap berlaku baginya.
30:10 Jika seorang perempuan di rumah suaminya bernazar atau mengikat dirinya kepada suatu janji dengan bersumpah,
30:11 dan suaminya mendengarnya, tetapi tidak berkata apa-apa kepadanya dan tidak melarang dia, maka segala nazar perempuan itu akan tetap berlaku, dan setiap janji yang mengikat diri perempuan itu akan tetap berlaku juga.
30:12 Tetapi jika suaminya itu membatalkannya dengan tegas pada waktu mendengarnya, maka ucapan apa pun yang keluar dari mulutnya, baik nazar maupun janji, tidak akan berlaku; suaminya telah membatalkannya, dan TUHAN akan mengampuni isterinya itu.
30:13 Setiap nazar dan setiap janji sumpah perempuan itu untuk merendahkan diri dengan berpuasa, dapat dinyatakan berlaku oleh suaminya atau dapat dibatalkan oleh suaminya.
30:14 Tetapi apabila suaminya sama sekali tidak berkata apa-apa kepadanya dari hari ke hari, maka dengan demikian ia telah menyatakan berlaku segala nazar isterinya atau segala ikatan janji yang menjadi hutang isterinya; ia telah menyatakannya berlaku, karena ia tidak berkata apa-apa kepadanya pada waktu mendengarnya.

Bilangan 14:1-8 berbicara nazar anak perempuan.

Para suami harus hati-hati dalam membina rumah tangga dan seoran ayah harus hati-hati membina anak-anak. Kalau suami-suami salah maka kasihan isteri dan anak-anaknya.

Kalau tidak bersama dengan Tuhan berarti melawan Tuhan. Itu sama dengan menganggap Tuhan itu iblis sebab yang harus kita lawan adalah iblis. Biarlah kita bersama dengan Tuhan, satu roh dengan Tuhan, melekat dengan Tuhan. Jangan sampai kita melawan Tuhan.

Tuhan Memberkati
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar