20161210

Kebaktian Doa, Sabtu 10 Desember 2016 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Yohanes 1:26-28
1:26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
1:27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."
1:28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.

Kita lihat sikap kerendahan hati seorang hamba Tuhan yang dikaitkan dengan persoalan tali kasut. Berbicara tali kasut ini ada hubungannya dengan kekayaan atau materi. Kita melihat bahwa Yohanes pembaptis adalah hamba Tuhan yang diakui oleh Yesus sendiri bahwa dia adalah yang terbesar, tetapi sifat perhormatannya kepada Tuhan begitu nyata. Dia adalah pribadi yang sanggup merendahkan diri serendah-rendahnya. Untuk membuka tali kasut Tuhan Yesus, dia tidak layak.

Bila hal ini dihubungkan dengan kitab Kejadian pasal 14 berarti pelayanan Yohanes Pembaptis tidak bermotivasi untuk mencari kekayaan.
Kejadian 14:21-23
14:21 Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
14:22 Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
14:23 Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasut pun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.

Jadi tali kasut di sini ada hubungannya dengan kekayaan. Abraham sebetulnya pantas, sebab raja Sodom dan Gomora bersama penduduknya dan harta bendanya telah dirampas oleh 4 raja. Andaikata Tuhan tidak berkenan memakai Abraham dengan jumlah tentara hanya 318 orang (itupun bukan tentara binaan, mereka ini adalah hamba-hamba dari Abraham) tidak mungkin mereka menang. Orang-orang ini adalah orang yang terlatih dan mereka mengejar pasukan 4 raja dan mengalahkan pasukan 4 raja yang begitu banyak. Sebelumnya 5 raja melawan 4 raja ini tetapi pasukan dari 5 raja itu justru dikalahkan.

Tanpa ditawarkan oleh raja Sodom dan Gomora, Abraham layak untuk mengambilnya, apalagi di sini dia ditawarkan. Tetapi Abraham tidak mau karena dia tahu bahwa dia memiliki Tuhan pencipta langit dan bumi. Tanpa ada bantuan satu tangan orang lain pun Tuhan sudah siap memberkati Abrahan dan memang Abraham sangat diberkati oleh Tuhan.

Abraham mengutip perkataan raja Salem yaitu Melkisedekh bahwa dia diberkati oleh Tuhan Pencipta langit dan bumi. Dan Abraham menyampaikan itu kepada raja Sodom dan Gomora bahwa dia telah diberkati oleh Tuhan Pencipta langit dan bumi.

Kita lihat Abraham di sini ada pada kondisi rohani yang sangat indah. Sebab dia meletakkan pada urutan adalah berkat langit berarti perkara yang rohani. Setelah itu baru berkat bumi.

Nabi Yohanes ini tidak mau membuka tali kasut berarti dia tidak mau pelayanannya diukur dengan persoalan kekayaan yang jasmani. Yang dia gemari adalah Tuhan Yesus yang adalah sahabatnya. Siapa Yesus? Itulah Firman. Dengan kata lain kekayaan itu hanya ada di bawah tapak kaki Tuhan dan tidak ada yang istimewa. Yang istimewa adalah Yesus sahabat kita, Dialah kekasih kita.

Kalau kita menjadikan Yesus sebagai sahabat bahkan menjadi kekasih kita maka perkara yang dibawah itu tidak ada masalah. Nabi Yohanes menunjukkan kepada kita bahwa dia tidak mau memandang ke bawah. Dia tidak mau ibadah pelayannnya hanya diukur dengan persoalan yang dibawa.

Kalau kita mau layak di hadapan Tuhan maka persoalan yang di atas yang harus kita prioritaskan. Kalau sudah mendahulukan yang diatas maka perkara yang dibawah itu tidak ada masalah. Tetapi seringkali malah terbalik, lebih mengutamakan perkara yang dibawah.

Abraham tidak tergoda dengan persoalan yang dibawah, dia hanya melekat pada Allah pencipta langit (perkara rohani) dan pencipta bumi (perkara jasmani). Abraham ini seorang pengusaha yang berhasil yang memiliki 318 karyawan yang terlatih. Belum lagi karyawan-karyawan yang lain. Jadi dapat dikatakan untuk ukuran sekarang Abraham adalah seorang konglomerat sebab pertama rohaninya kaya setelah itu baru jasmaninya. Kuncinya Abraham tidak memandang pada perkara yang di bawah namun memandang pada perkara yang di atas.

Bila kita menempatkan pandangan kita pada porsi yang benar yaitu memandang ke atas maka saudara akan hidup berkecukupan bahkan berkelimpahan berarti sampai bisa mengucap syukur. Tetapi mengapa selalu terjadi susah dan susah? Karena pandangan pada tali kasut.

Lebih bahaya lagi kalau hamba Tuhan sampai rela menjual domba karena sepasang kasut. Mengapa? Sebab pandangannya ke bawah. Kalau saya sebagai gembala pandangannya ke bahwa maka saya bisa menjual jemaat tanpa jemaat sadar. Dan waktunya di saat manusia lapar hal ini akan laris.
Amos 8:11-12,5
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
8:5 dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,

Ini berarti orang-orang ini masih ada pemikiran rohani tetapi sudah tipis. Dalam tradisi orang Yahudi bulan baru itu adalah hari di mana keluarga berkumpul untuk makan bersama dan mengucap syukur kepada Tuhan. Ini bukan tradisi yang dibuat oleh mereka tetapi datang dari Tuhan. Mereka masih menyinggung soal Sabat, berarti masih ada perkara rohani tetapi sangat tipis. Bicara bulan baru, bicara sabat tetapi mereka ingin segera berlalu.

Amsal 8:6
8:6 supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?"

Kasut itu adalah kesediaan untuk memberitakan injil damai sejahtera.
Efesus 6:15
6:15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;

Tetapi dalam Amos 8:6, persoalan kasut itu sudah lain. Ini lebih dahulu templakan bagi saya supaya motivasi saya tidak salah. Saya harus tahu bahwa saya melayani Tuhan pencipta langit dan bumi. Jadi jangan dibalik, perkara langit dulu baru perkara bumi.

Biarlah kita memberikan porsi yang lebih utama pada Tuhan Yesus, pada Firman, pada Pencipta langit dan bumi. Persoalan tali kasut yang ada hubungannya dengan kekayaan harus kita katakan “aku tidak layak” artinya jangan kita jadikan itu minat kita. Kalau itu yang jadi minat, menjadi prioritas maka kalau dia adalah gembala dia akan menjual domba atau jemaat. Setelah itu dia berteriak “puji Tuhan, aku kaya”.

Zakharia 11:4-5
11:4 Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: "Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!
11:5 Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya.


Praktek gembala menjual domba salah satunya dia mengundang konglomerat untuk berkhotbah, setelah berkhotbah dia meninggalkan amplop untuk gembala. Setelah itu bulan berikutnya dia mengundang lagi orang kaya yang lain untuk berkhotbah. Gembala dapat berkat secara jasmani sedangkan jemaatnya rohaninya merana karena kena ragi sehingga hancur. Bagaimana gembala mau bertanggung jawab kalau gayanya seperti itu.
Roma 14:12
14:12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.

II Korintus 5:10
5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

Biarlah kita waspada di akhir zaman ini. Jangan sampai kita sudah melangkah pada ruas jalan  yang terakhir sudah dekat pada garis finish namun akhirnya gagal. Seperti yang telah kita dengarkan bahwa benih perempuan itu berakhir pada dua keadaan. Yang satu tampil cemerlang disalut oleh Tritunggal Allah sementara benih perempuan yang lain tertinggal. Ini jangan terjadi pada sidang jemaat di tempat ini, saya yang bertanggung jawab.

Orang yang belajar pada pelayanan majikannya akan kenyang dengan olokan.
Mazmur 123:2-4
123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
123:3 Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;
123:4 jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.

Itu untuk membuktikan dia rendah hati atau tidak. Kalau dia tidak bisa terima direndahkan dan diolok berarti dia angkuh dan sombong.

Mari kita perhatikan bagaimana ikrar dari Yohanes.
Yohanes 3:30
3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Berarti kerendahan hati Yohanes ini benar-benar dia wujudkan dan praktekkan. Berbeda dengan pengajar-pengajar Taurat. Mereka duduk di kursi Musa dan mereka menuntut hormat. Tuhan kunci itu dengan “barang siapa meninggikan diri dia akan direndahkan, siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan”.

Kapan iblis itu dienyah oleh Tuhan? Ketika dia mengangkat statusnya lebih tinggi dari Yesus sehingga menyuruh Yesus menyembah dia. Dia juga langsung berucap seakan-akan seluruh dunia ini dia yang ciptakan sehingga dia mau menyerahkan seluruh kekayaan dunia asalkan Yesus menyembah dia.

Meninggikan diri ada hubungannya dengan kekayaan. Jadi kalau motivasi pelayanan kita hanya mengutamakan yang dunia, itu tipe orang yang angkuh, tinggi hati, sombong dan congkak. Orang itu akan direndahkan.

Kalau kita meninggikan Tuhan dalam ibadah pelayanan kita dan tidak menaruh pengharapan  pada perkara yang jasmani maka satu saat Tuhan juga akan memberikan perkara-perkara jasmani itu untuk kita gunakan. Kenapa kita melarat terus? Karena tidak menempatkan Firman pada urutan yang atas. Jadikanlah Firman sebagai penunjuk arah bagi kita, sebagai komando kita.

Taurat itu berasal dari kata hora yang artinya pengajaran (ajaran).
Matius 23:2
23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.

Kursi Musa adalah tempat yang tersanjung dalam agama Yahudi pada waktu itu.

Matius 23:12
23:12 Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Makanya Yohanes Pembaptis dengan ahli Taurat ini selalu bentrok. Begitu juga Yesus dengan ahli-ahli Taurat selalu bentrok. Jadi kalau ada bentrok antara hamba Tuhan A dan hamba Tuhan B, jangan kaget dulu. Dari zaman Yesus bahkan nabi-nabi dahulu sudah seringkali bentrok.

Orang yang mencintai kebenaran dan keadilan akan mendapatkan urapan lebih dari teman-temannya. Urapan ini yang akan mengungkapkan rahasia Firman Allah maka akan lebih dari yang lain.
Ibrani 1:9
1:9 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu."

Mazmur 45:7-8
45:7 Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.
45:8 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.

Ini ada hubungannya dengan penampilan mempelai. Di sini Mempelai akan diarak pergi ke pelaminan, ini yang harus saudara dambakan. Mempelai ini diarak ke tempat yang sangat luar biasa.
Mazmur 45:9-13
45:9 Segala pakaianmu berbau mur, gaharu dan cendana; dari istana gading permainan kecapi menyukakan engkau;
45:10 di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari Ofir.
45:11 Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu!
45:12 Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
45:13 Puteri Tirus datang dengan pemberian-pemberian; orang-orang kaya di antara rakyat akan mengambil muka kepadamu.

Melupakan bangsa dan seisi rumah ayahmu maksudnya lupakan masa lampaumu. Ini penampilan Mempelai Wanita untuk Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Dan itu tidak lepas dengan pelayanan yang membenci kefasikan dan mencintai kebenaran serta keadilan. Itulah yang akan berhasil menampilkan Mempelai Wanita. Saya dan saudara dituntut Tuhan untuk mengkondisikan diri seperti itu.

Kapan kita mau bersama ke istana gading tanpa kita mendapatkan urapan yang lebih dari teman-teman sekutu. Jadi dituntut kepada kami untuk bisa memantau dan mendeteksi apa gerangan yang kita alami dan yang bisa mencelakakan diri kita. Jangan sampai kita mencelakakan diri kita. Kalau gembala celaka maka sidang jemaat juga ikut celaka.

Ibrani 1:9 (Terjemahan Lama)
1:9 Engkau mengasihi kebenaran dan membenci kejahatan; itulah sebabnya Engkau diurapi terlebih daripada segala tolanmu oleh Allah, Tuhanmu, dengan minyak alamat kesukaan.

Kalau minyak itu ada maka alamat kesukaan. Berarti goncangan apapun yang dialami, tetap hatinya bersuka cita.
Nehemia 8:11 (Terjemahan Lama)
8:11 Dan lagi katanya kepada mereka itu: Pergilah kamu, makanlah barang yang sedap dan minumlah barang yang manis dan kirimlah hadiah makanan kepada segala orang yang tiada disediakan baginya, karena sucilah hari ini bagi Tuhan kita, maka sebab itu janganlah kamu berdukacita, karena kesukaan yang dari pada Tuhan itulah juga kuatmu.

Ayo kita perhatikan ke mana arah pandangan kita. Mungkin ada yang berkata “Abraham menolak karena dia sudah kaya”. Ya memang benar tetapi kekayaannya itu dari mana. Artinya selama ini Abraham itu sudah menikmati arti mengutamakan Tuhan. Tuhan merindukan saudara dan saya hidup dalam damai sejahtera, ada sukacita karena urapan Tuhan ada pada kita. Mengapa? Karena mencintai kebenaran membenci kejahatan, mengasihi keadilan dan membenci kefasikan. Ini yang harus ada pada kita.

Yohanes Pembaptis akhirnya dipancung. Artinya dia lepaskan kepalanya dan dia menerima kelapa yang baru itulah Yesus. Itulah akhir perjalanan hidupnya dan itulah akhir perjalanan hidup kita. Sekarang ini makin terasa bagaimana kita belajar tunduk taat dan setia kepada Yesus sehingga cara berpikir daging kita hilang dan pikiran Kristus yang ada pada kita. Pikiran duniawi dan pikiran daging kita hilang, diganti dengan pikiran Ilahi. Betapa nyamannya kalau seperti itu sebab kita digiring masuk ke dalam istana gading, artinya masuk dalam pernikahan dengan Tuhan Yesus Kristus.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar