20161208

Kebaktian PA Kitab Yunus, Kamis 8 Desember 2016 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Berita hari-hari terakhir ini sudah harus mengarahhkan sidang jemaat bertemu Tuhan Yesus. Pada ujungnya, benih perempuan itu justru terbagi dua, yang terangkat dan yang tertinggal. Jangan sampai kita masuk pada benih perempuan yang tertinggal.

Yunus 4:1-11
4:1 Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.
4:2 Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.
4:3 Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup."
4:4 Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?"
4:5 Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. Ia mendirikan di situ sebuah pondok dan ia duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu.
4:6 Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.
4:7 Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu.
4:8 Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup."
4:9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."
4:10 Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula.
4:11 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"

Tuhan memberikan gambaran sifat Ilahi dan sifat pelayan Tuhan yang disebutkan di sini yaitu Yunus yang berseberangan dengan sifat Tuhan. Bagaimana hamba Tuhan model seperti Yunus mau memimpin umat Tuhan menjadi sama seperti sifat Tuhan.
I Petrus 1:4
1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

Apa alasan Yunus sampai marah? Marah Yunus bukan dia marah pada dirinya tetapi dia marah pada Pengutus yaitu Tuhan. Karena dia tidak mau menurut pikiran Tuhan. Dia mau menurut pikirannya sendiri dan dia mau Tuhan menuruti pikirannya. Bukan Yunus yang mau menuruti pikiran Tuhan.

Inilah yang banyak kita temukan corak di dalam pelayanan gereja Tuhan. Gereja Tuhan lewat pelayanan pelayan-pelayan Tuhan, seringkali kita memaksa Tuhan ikut maunya gereja atau ikut maunya pelayan-pelayan Tuhan. Sehingga pelayan itu membangun konsep pelayanan bukan lagi mengikuti maunya Tuhan tetapi mereka ingin konsep itu diikuti oleh Tuhan. Di sinilah kesalahan pelayan Tuhan.

Yunus berkata “cabutlah kiranya nyawaku”. Ini adalah puncak kekesalah dari pelayan Tuhan ini. Berarti dia mau berhenti untuk melayani Tuhan yang tidak mau mengikuti pikirannya. Kita temukan banyak yang seperti ini dan ini jangan terjadi pada diriku. Kalau model pelayanan seperti ini yang melayani satu sidang, bagaimana sidang itu bisa dibawa untuk melekat kepada Tuhan. Karena dia sendiri tidak melekat kepada kehendak Tuhan. Olehnya kita harus waspada hari-hari terakhir ini.

Mari kita lihat bagaimana bentu-bentuk pelayanan pelayan Tuhan. Kalau melayani bentrok dengan keinginan Tuhan yaitu melayani sesuai dengan caranya sendiri, maka sadar tidak sadar berarti sudah berontak kepada Tuhan. Hal seperti ini akan berakibat fatal kepada pelayan itu sendiri dan yang dilayani yaitu ditolak oleh Tuhan.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Dalam Wahyu pasal 12 gereja Tuhan akhirnya terbagi dua.
1.      Gereja yang bersalut matahari berarti gereja Tuhan yang menerima pelayan Tuhan yang didasari kebenaran Tuhan. Kemudian dia pasrah dalam bimbingan hamba Tuhan yang ada dalam urapan Roh Kudus (mahkota 12 bintang). Dan dia berdiri atas dasar korban Kristus, dengan bulan di bawah kakinya.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Itu adalah selera Tuhan. Kehendak Tuhan adalah menjadikan kita sebagai Mempelai WanitaNya yang terdiri dari bangsa Israel dan bangsa kafir yang telah dibenarkan, disucikan dan disempurnakan.

2.      Gereja yang tertinggal.
Wahyu 12:17
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Yunus minta dicabut nyawanya berarti dia benar-benar minta putus kontrak pelayanan dengan Tuhan yang mengutus dia. Padahal Yunus ini tahu benar sifat dari Tuhan ini.
Yunus 4:2
4:2 Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.

Yunus paham tentang karakter Tuhan:
1.       Pengasih
2.       Penyayang
3.       Panjang sabar
4.       Berlimpah kasih setia
5.       Menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.

Sebenarnya bukan hanya sekedar tahu dan paham tetapi Yunus sudah harus memiliki sifat ini. Sifat ini yang harus Yunus paparkan dan dia tularkan kepada umat Tuhan. Ini yang harus ada pada kami.

Sebelum raja Daud jatuh dalam dosa, sifat ini ada pada Daud. Dia pengasih sehingga mencari Mefiboset yang sebenarnya adalah keturunan Saul yang mau membunuh Daud. Dia juga penyayang, panjang sabar, berlimpah kasih setia dan menyesal sehingga tidak menjatuhkan malapetaka. Tetapi ketika Daud jatuh dengan isteri Uria, kelima sifat Tuhan ini hilang. Karena apa? Karena dia ada di dalam dosa. Begitu nabi Natan menegur “engkaulah orangnya!” baru Daud sadar akan dosanya.

Jadi lima sifat Tuhan ini sulit masuk kepada kita kalau ada dosa yang kita pertahankan. Yunus mempertahankan kesalahannya kesalahannya yakni berseberangan dengan pikiran Tuhan. Pikiran Tuhan berseberangan dengan pikiran Yunus, pikir Yunus orang Niniwe pantas dibunuh. Sebab Yunus berseberangan dengan kekudusan Tuhan.

Kalau pelayanan yang melayani saudara modelnya seperti Yunus maka kita bakal jauh dari kesempurnaan. Karena kesempurnaan itu berarti kita menerima secara penuh sifat tabiat Ilahi yaitu pengasih, penyayang, panjang sabar, berlimpah kasih setia dan menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkannya. Kita periksa apakah sifat tabiat Ilahi ini ada pada kita.

Orang yang mau belajar sifat Tuhan dalam melayani akan kenyang dengan fitnahan.
Mazmur 123:1-4
123:1 Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.
123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
123:3 Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;
123:4 jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.

Sifat Tuhan ini harus ada pada Yunus sebagai hamba Tuhan karena dia mau menggalang umat Tuhan untuk memiliki sifat ini. Bagaimana saya bisa menggalang umat Tuhan memiliki sifat ini kalau saya hanya tahu tetapi prakteknya berseberangan dengan ini.

Perkataan Yunus “cabutlah nyawaku” berarti dia berhenti untuk melayani Tuhan atau tidak mau melayani Tuhan lagi. Tuhan yang berlimpah kasih setia yang berkemurahan kepadanya malah dia belakangi. Sangat berbeda dengan Paulus. Inilah orang yang dipercaya oleh Tuhan untuk membawa umat Tuhan menjadi mempelai wanita Tuhan.
Filipi 1:21-25
1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
1:23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik;
1:24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
1:25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,

Ini yang harus ada di benak pelayan Tuhan yaitu bermanfaat dan berguna bagi umat Tuhan sehingga membawa umat Tuhan sampai mempurna di dalam iman.

Kalau ada bahasa-bahasa mau berhenti melayani Tuhan atau menyesal melayani Tuhan, itu adalah ciri-ciri Yunus. Kalau itu juga ada dalam hati sidang jemaat “menyesal aku ikut Tuhan, menyesal aku menerima pengajaran, menyesal aku digembalakan seperti ini” itu modelnya Yunus. Yang sebetulnya kita bersyukur kepada Tuhan karena kita melayani Tuhan bukan karena kena lotrei tetapi karena kasih Tuhan kepada kita.

Jangan kita menyesal menjadi orang yang ada dalam pengajaran karena dulu di luar pengajaran bebas melakukan ini dan itu tetapi di dalam pengajaran terasa dipagari tidak boleh berbuat ini dan itu. Sebenarnya kita bersuka cita karena kita mau dibawa untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Kita ada pada dua pilihan:
1.      Garis keturunan benih perempuan
2.      Garis keturunan benih ular

Kain yang dari garis keturunan benih perempuan, beralih pada garis keturunan ular. Garis benih perempuan ini, pada ujungnya justru terbagi dua. Ini doa saya bersama isteri, supaya seluruh sidang jemaat yang digembalakan lewat kabar yang besar ini agar kita semua ada pada kondisi Wahyu 12:1-2, jangan kita ada pada Wahyu 12:17.
Wahyu 12:17
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Wahyu 12:17 (Terjemahan Lama)
12:17 Maka naiklah marah naga akan perempuan itu, lalu pergi memerangi benih perempuan itu yang lagi tinggal, yaitu segala orang yang menurut hukum-hukum Allah serta berpegang kepada kesaksian Yesus itu.

Kalau roh marah ini dipelihara, itu adalah sifatnya iblis.

Arahan Firman Tuhan kepada kita sekarang ini supaya kita tampil seperti Wahyu 12:1-2. Ada bukti penyerahan diri yaitu ada keubahan. Perempuan itu mengandung, itu keubahan yang nyata untuk mewujudkan pribadi Tuhan Yesus dalam dirinya.

Rasul Paulus berjuang untuk itu, dia tidak mengatakan “cabutlah nyawaku”. Kalau toh masih hidup, dia ingin memimpin umat pada iman yang sempurna. Ini tugas hamba Tuhan. Berlimpah kasih setia dan penyayang itu adalah sifat dari Tuhan yang harus ada pada hamba Tuhan.

Sebagai hamba Tuhan, kami harus melekat kepada Tuhan. Ingat, kalau kita tidak cinta  kepada Tuhan dari sekarang satu waktu Tuhan akan menjatuhkan hukuman.
I Korintus 6:17
6:17 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.

Bagaimana caranya mengikatkan diri kepada Tuhan? Kita harus bergaul dengan Tuhan. Tetapi pergaulan kita harus kita wasapadai, bergaul dengan orang bebal kita menjadi bebal, bergaul dengan orang bijak kita menjadi bijak. Kalau dekat dengan Tuhan, inilah orang yang akan diterbangkan oleh Tuhan.

Tuhan Yesus sungguh nyata keberadaanya. Awas kalau Dia murka! Itu sebabnya sembah Dia, baca Firman, beribadah dan layani Dia. Jangan katakan “saya tidak mau pusing dengan Dia”.

Bagaimana kita bergaul.
Amsal 13:20
13:20 Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.

Siapa yang bijak di sini? Apakah hanya ditunjukkan pada sosok manusia? Yang dimaksud bijak di sini adalah Tuhan. Contohnya Henokh yang bergaul dengan Tuhan.
Kejadian 5:22-23
5:22 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
5:23 Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun.

Ini contoh orang yang bergaul karib dengan Tuhan akhirnya Tuhan raibkan ke Sorga dan tidak menjalani mati. Begitu juga dengan Elia yang bergaul karib dengan Tuhan sehingga Tuhan bawa ke Sorga. Itu sebabnya mari kita bergaul karib dengan Tuhan supaya ketika Tuhan datang kita disingkirkan.

Benar Tuhan Yesus itu ada. Jangan sampai kita tidak merasa Tuhan Yesus itu ada. Kalau Dia murka, bahaya!

Ini sifat orang-orang yang melawan Tuhan Yesus.
Mazmur 2:2-3
2:2 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya:
2:3 "Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita!"

Tuhan melantik AnakNya yaitu Yesus.
Mazmur 2:6-7
2:6 "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"
2:7 Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.

Ini jawaban Tuhan kepada raja-raja yang berucap pada ayat yang kedua. Demikian juga kita seringkali menjadikan hati kita sebagai raja sehingga tidak lagi peduli dengan Tuhan.
Mazmur 2:10-12
2:10 Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia!
2:11 Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar,
2:12 supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya!

Jangan seperti Yunus yang marah seperti memaki Tuhan. Tuhan yang saya layani itu adalah Tuhan yang nyata, Dia akan benar-benar menunjukkan murkaNya.

Yeremia pernah hampir mengarah seperti Yunus.
Yeremia 20:7-18
20:7 Engkau telah membujuk aku, ya TUHAN, dan aku telah membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semuanya mereka mengolok-olokkan aku.
20:8 Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa berseru: "Kelaliman! Aniaya!" Sebab firman TUHAN telah menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari.
20:9 Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.
20:10 Aku telah mendengar bisikan banyak orang: "Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Kita mau mengadukan dia!" Semua orang sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh: "Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!"
20:11 Tetapi TUHAN menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak terlupakan!
20:12 Ya TUHAN semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
20:13 Menyanyilah untuk TUHAN, pujilah TUHAN! Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
20:14 Terkutuklah hari ketika aku dilahirkan! Biarlah jangan diberkati hari ketika ibuku melahirkan aku!
20:15 Terkutuklah orang yang membawa kabar kepada bapaku dengan mengatakan: "Seorang anak laki-laki telah dilahirkan bagimu!" yang membuat dia bersukacita dengan sangat.
20:16 Terjadilah kepada hari itu seperti kepada kota-kota yang ditunggangbalikkan TUHAN tanpa belas kasihan! Didengarnyalah kiranya teriakan pada waktu pagi dan hiruk-pikuk pada waktu tengah hari!
20:17 Karena hari itu tidak membunuh aku selagi di kandungan, sehingga ibuku menjadi kuburanku, dan ia mengandung untuk selamanya!
20:18 Mengapa gerangan aku keluar dari kandungan, melihat kesusahan dan kedukaan, sehingga hari-hariku habis berlalu dalam malu?

Ini kekesalan dari Yeremia. Dia melayani Tuhan tetapi dia mendapat tantangan dari banyak orang, sehingga dia seperti tidak sanggup mengahadapi perlawanan. Tuhan paham keadaan kita, kadang kala kita terbawa arus seperti nabi Yeremia. Namun apa yang terjadi bagi Yeremia, sekalipun dia sudah mengucapkan semua itu, dibagian-bagian kitab Yeremia ini, akhirnya dia bersukacita membaca dan mendengarkan Firman.
Yeremia 15:16
15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

Begitulah perjalanan hidup manusia seperti berdekalamasi yaitu naik turun. Begitu juga perjalanan kita mengikut Tuhan. Tetapi ketika turun jangan sampai kita hancur seterusnya.

Yunus adalah pemarah, pembantah, pemberontak dan tidak suka orang lain diberkati. Kita yang ada pada sore ini, biarlah Tuhan jamah hati kita. Jangan sampai kita memiliki hati seperti Yunus. Jangan sampai kita memiliki hati seperti Yeremia sesaat. Biarlah kita memiliki hati seperti rasul Paulus, dia hidup untuk mengeluarkan buah.
Filipi 1:22
1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.

Kalau saya dan saudara masih hidup, niatlah bahwa kita ingin memberi buah. Sebab buah itu yang akan dimakan, buah itu yang akan dipetik. Betapa indahnya bila kita memberi buah pertobatan kepada Tuhan dan Tuhan menikmati buah yang lezat, berarti kita diterima oleh Tuhan.

Buah pertobatan itu adalah buah terang.
Efesus 5:9
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

1.      Buah kebaikan, itu menguji kasih. Kadang kita mengatakan “saya ini baik bahkan lebih baik dari si A”. Tetapi kebaikan itu harus diuji dengan kasih.
2.      Buah keadilan, itu menguji kesucian dan pengharapan.
3.      Buah kebenaran, itu untuk menguji iman.

Jangan dari antara kita yang suka membantah Tuhan dengan atau membantah. Jangan seperti Yunus yang marah kepada Tuhan, berontak kepada Tuhan dan dikunci dengan perkataan “cabutlah nyawaku”. Inilah kekesalah puncak yang ada pada Yunus dan seringkali tanpa kita sadari kekesalan ini ada pada kita lalu berkata “lebih baik saya mati, mengapa saya hidup dan ada di dunia ini”. Inilah kekesalan yang harus kita buang jauh-jauh. Bila itu kita ucapkan lalu ditangkap oleh iblis berarti tinggal tunggu tanggal mainnya sebab berarti sudah dipegang oleh iblis. Sifat Yunus ini jangan sampai ada pada kita di akhir zaman.

Karena kekesalan Yunus membuat dia mau berhenti melayani Tuhan. Mungkin ada di antara kita juga yang berkata “tidak penting ibadah, tidak peduli lagi dengan Tuhan”. Kata-kata ini kalau tidak diselesaikan maka akan ditangkap oleh iblis dan itu berbahaya.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar