20161203

Kebaktian Doa, Sabtu 3 Desember 2016 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Yohanes 1:25-28
1:25 Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"
1:26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
1:27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."
1:28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.

Kembali kita diberi pemahaman soal pembaptisan. Begitu masuk dalam Yohanes 1:29, kita diberikan teladan. Yesus dibaptis itu merupakan teladan bagi orang-orang yang mengikut Tuhan Yesus. Jadi baptisan kita harus meneladani bagaimana Tuhan Yesus lakukan, bukannya membuat cara kita sendiri.

Orang-orang dari pusat kegiatan agama yaitu dari Yerusalem mempertanyakan mengapa Yohanes membaptis bila dia bukan Mesias, Elia atau nabi yang akan datang. Tiga pribadi ini menjadi satu di dalam pelayanan hamba-hamba Tuhan utamanya di ujung akhir zaman ini.

Kriteria hamba Tuhan yang dipercayai Tuhan untuk melaksanakan sakramen baptisan air:
1.      Mengenal pekerjaan Mesias
Bila tidak mengenal pekerjaan Mesias kemudian membaptis maka itu kurang pas. Tetapi kita harus belajar yang benar supaya tahu mana yang tidak benar. Yang benar, seseorang yang dipercayakan untuk membaptis, dia tahu siapa itu Mesias.

Pekerjaan Mesias untuk membenahi nikah. Jadi kalau yang membaptis itu nikahnya tidak benar maka saya tidak akan berani memberi diri saya dibaptis oleh orang itu. Sesudah itu Mesias membenahi ibadah. Nikah dan ibadah ini paralel, tidak bisa dipisah.

2.      Ada roh Elia dalam dirinya
Dia tidak akan meresponi kalau melihat ada roh Izebel dalam gereja. Tetapi kalau yang membaptis itu malah Izebel, maka itu dipertanyakan. Elia ini melawan Izebel. Artinya dalam nikah bukan perempuan yang menjadi kepala tetapi laki-laki itulah kepala. Dia tidak akan respon kalau melihat dalam nikah itu isteri menjadi kepala.

Apalagi seorang gembala. Kalau isterinya yang sudah menjadi kepala, lebih baik gembala itu undur dan tidak membaptis orang sebab sudah tidak memenuhi kriteria.

3.      Nabi yang akan datang
Dalam Kitab Ulangan yang ditekankan oleh Musa “nabi yang seperti aku dan kamu patut mendengarkan Dia”. Ternyata itu adalah Yesus atau Mesias itu sendiri. Itu sebabnya setelah mereka mempertentangkan soal baptisan maka tampillah Yesus untuk dibaptis.

Mesias itulah Yesus sendiri, nabi yang akan datang itu juga Yesus sendiri. Keduanya ini mengapit Elia. Tuhan Yesus mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis adalah Elia yang akan datang itu. Jadi Elia menubuatkan Yohanes Pembaptis, Yohanes Pembaptis menggenapi Elia.
Matius 11:2-3,10,14-15
11:2 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
11:3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
11:10 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
11:14 dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu.
11:15 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!

Jadi Mesias dan nabi yang akan datang ini mengapit dua pribadi yang berbeda waktu tetapi pelayanannya satu, itulah Elia dan Yohanes Pembaptis.

Tuhan menunjuk tempat pembaptisan itu yaitu di sungai Yordan dan disebut dekat Betania.
Yohanes 1:28
1:28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
Dalam peta kita lihat ada dua kota yang bernama Betania. Pertama Betania yang tidak jauh dari Yerusalem, itulah tempat Maria, Marta dan Lazarus. Tetapi Betania yang dimaksud di sini adalah yang di tepi sungai Yordan.

Kalau ditunjuk oleh Tuhan tempat ini dihubungkan dengan baptisan air, itu bukan kebetulan. Jadi ketika kita percaya dan yakin bahwa kita adalah orang yang berdosa dan kita datang kepada Tuhan Yesus, menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, kemudian kita menguburkan hidup kita yang lama karena hidup yang lama itu mati. Sebelum kita kenal Tuhan kita ini mati jadi yang mati harus dikubur.

Baptisan air itu adalah batas kematian dan kita pindah ke dalam hidup. Baptisan itu adalah batas maut mengejar kita yaitu kematian. Kemudian kita kubur yang lama itu yaitu kematian lewat baptisan air. Setelah kita dikubur maka kita bangkit kembali dalam suasana yang baru. Dalam suasana yang baru ini kita harus paham, karena saat dibaptis tadi dikaitkan dengan Betania.

Sebelum mengenal Tuhan, kita ini mati.
Efesus 2:1
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Kolose 2:12
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Coba saudara lihat batas kehidupan saudara. Walaupun dikatakan hidup menurut manusia, tetapi sebelum saudara bertemu Yesus dan menguburkan hidupmu yang lama, saudara mati di hadapan Tuhan. Setelah kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta bertobat maka yang mati itu harus kita kuburkan. Jadi baptisan air itu untuk menguburkan yang mati. Kalau mengatakan percaya Yesus tetapi tidak menguburkan hidup yang lama maka itu penyelewengan.

Setelah dibaptis kita hidup baru di dalam Tuhan. Kita harus paham, kenapa pembaptisan itu dihubungkan dengan Betania. Setelah keluar dari pembaptisan kita melihat Betania. Betania artinya
1.      Rumah persinggahan
Setelah kita mengubur hidup yang lama dan menerima hidup yang baru maka kita harus paham bahwa kita hanya singgah di dunia ini, ini hanya tempat transit.

Bapa orang percaya yaitu Abraham tahu bahwa dia orang asing di dunia ini, dia hanya singgah. Tetapi dia menanti satu kota yang dibangun oleh Tuhan. Kalau kita sudah dibaptis, kita harus merasa bahwa kita hanya sementara di dunia ini, berarti harus ada pengharapan ke depan. Tetapi kalau menggandoli dunia ini dan seperti tidak mau lepas maka itu berarti tidak transit, tidak merasa dunia ini persinggahan.

Kalau merasa dunia ini hanya tempat persinggahan berarti dunia ini bukan milikmu lagi, makanya dunia membenci saudara. Bahkan dalam Yohanes pasal 15, 7 kali dikatakan membenci, berarti sempurna kebencian dunia terhadap saudara. Dan pada kali yang ketujuh dikatakan membenci tanpa alasan.
Yohanes 15:18-19,23-25
15:18 "Jikalau dunia 1membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu 2membenci Aku dari pada kamu 15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia 3membenci kamu.
15:23 Barangsiapa 4membenci Aku, ia 5membenci juga Bapa-Ku.
15:24 Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka 6membenci baik Aku maupun Bapa-Ku.
15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka 7membenci Aku tanpa alasan.

Kita bukan milik dunia lagi. Tetapi mengapa banyak orang percaya bahkan pendeta-pendeta lebih mengasihi dunia. Mengapa kita melayani Tuhan tetapi lebih mengasihi dunia padahal dunia membenci kita. Kenapa kita dibenci oleh dunia? Karena kita hanya singgah di dunia ini. Sesudah kita dibaptis, pahamlah bahwa dunia ini bukan lagi pemilik saudara tetapi saudara sudah dimiliki oleh Kristus.

Dunia membenci di sini maksudnya orang-orang di dunia. Contohnya kalau tadinya dia teman baikmu, saudaramu atau orang tuamu yang mengasihimu tetapi setelah saudara menguburkan hidup yang lama dan hidup baru di dalam Tuhan maka mereka berubah sikap membenci saudara, itu sudah betul!

Kadang kita tidak sadar. Kita membijaksanai supaya jangan kita dibenci oleh dunia. Kalau dunia lebih dahulu membenci Tuhan Yesus, mengapa kita mencari damai dengan dunia. Memang sudah rumusnya kita dibenci, bahkan dibenci tanpa alasan. Bila kita dibenci maka kita harus ingat memang dunia ini hanya tempat kita singgah, ada tempat kita yang sesungguhnya yaitu di Yerusalem Baru, itulah kota yang dibangun oleh Bapa. Dunia serta manusia yang membenci kita jelas dan pasti akan binasa.

Kalau takut dibaptis karena terbayang-bayang nanti dibenci, berarti tidak menjadi pengikut Kristus yang benar. Kalau menjadi pengikut Kristus yang benar maka dia tidak akan takut dibaptis walaupun dunia membenci, yang penting kita melaksanakan kebenaran Firman supaya cocok hidup di negeri yang kita harapkan.

Waktu kita dilahirkan oleh ibu kita secara lahiriah maka kita cocok di dunia tetapi tidak cocok di sorga. Namun setelah kita dilahirkan baru maka tidak cocok lagi di dunia tetapi cocok di Sorga. Itu sebabnya dunia membenci kita, mengapa? Karena dunia melihat kita tidak cocok lagi dengan dia.

Kita hanya singgah di dunia, berapakah usia manusia? Menurut Mazmur pasal 90 usia manusia paling 80 tahun. Makanya pembaptisan dihubungkan dengan Betania.

2.      Rumah perjanjian
Jadi ketika kita telah mengkuburkan hidup lama setelah dibaptis, maka mulai saat itu janji-janji Tuhan berhak saudara nikmati.
II Korintus 7:1
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

Janji Tuhan di dalam Alkitab kurang lebih ada 32.500, tetapi ada janji Tuhan yang paling besar dan berharga, itu yang harus kita kejar. Jangan hanya mengejar janji yang kecil-kecil tetapi yang besar dan berharga tidak diperoleh dan malah diabaikan.
II Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

Janji Tuhan yang paling berharga adalah kita mendapatkan bagian dari kodrat Ilahi. Kalau dalam diri kita ada kodrat Ilahi maka virus, bakteri, kuman dan penyakit pasti Tuhan enyahkan.

Kalau saudara punya minat dan rindu menikmati janji Tuhan maka izinkan tangan Tuhan lewat Firman pengajaran, Roh dan KasihNya menyucikan saudara dari pencemaran rohani dan pencemaran jasmani. Pencemaran rohani itulah pengajaran palsu dan yang tidak sehat yang mau mencemarkan kita. Pencemaran jasmani itu adalah cara-cara hidup lampau yaitu adat istiadat (praktek duniawi yang masuk gereja).

Pencemaran jasmani di sini bukan hanya bicara pencemaran berupa polusi. Gara-gara  polusi sekarang ini rata-rata usia manusia semakin menurun. Kalau hanya bicara soal itu maka tidak akan kena ranah rohani. Pencemaran jasmani dalam ranah rohani adalah membawa tradisi lama masuk dalam gereja. Kita harus disucikan dari pencemaran jasmani dan rohani ini sehingga kodrat Ilahi tampil dalam hidup kita.

Setelah dibaptis kita dikaitkan dengan janji Tuhan. Mengapa tidak bisa menikmati janji Tuhan? Karena mempertahankan pencemaran jasmani dan pencemaran rohani. Setelah dibaptis sudahkah kita membawa diri kita untuk memiliki janji Tuhan? Janji itu sudah diberi oleh Tuhan tinggal terpergantung kita mau atau tidak. Kalau kita minat menerima janji Tuhan untuk memiliki kodrat Ilahi maka kita harus membersihkan diri dari pencemaran jasmani dan pencemaran rohani.

3.      Rumah perhentian
Jadi begitu kita dibaptis kita ingat perhentian. Perhentian itu adalah suasana Roh Kudus. Roh Kudus itu membawa perhentian kepada kita. Bahkan dalam doapun Roh Kudus membantu kita supaya ada perhentian.
                                
Roh Kudus membantu kita karena kita tidak berdaya, tidak ada perhentian secara insan, tetapi pribadi Roh Kudus membawa kita dalam perhentian. Kalau kita berdoa dalam urapan Roh Kudus kadang kita sendiri sulit untuk mengerti sebab Roh Kudus yang berdoa dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Itu adalah karunia sulung Roh.
Roma 8:23, 26
8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.


Karena kita tahu kita ini hanya singgah dan ada negeri kita di sana. Ketika Dia datang maka tubuh kita akan diubah dari tubuh jasmani menjadi tubuh yang rohani, tidak ada cacatnya lagi. Ini yang dinanti oleh buah sulung roh yang ada pada kita. Kita tidak tahu apa yang kita ucapkan tetapi karunia sulung roh itu yang mendukung membawa kita berdoa.

Makanya kita berdoa, jangan tidur supaya Tuhan berikan kita karunia sulung roh. Sehingga ketika menyembah kita merasakan nikmatnya.

Yesaya 63:14
63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.

Roh Tuhan itu membawa suasana perhentian. Sesungguhnya Sabat yang dahulu dirayakan oleh orang Israel zaman Taurat, itu menunjuk Roh Kudus. Sayangnya ada orang Kristen yang menggunakan itu secara lahiriah.

Kalau saudara sudah dibaptis, ingat tiga hal ini. Kita ini hanya sementara di dunia ini, jangan kita peluk erat-erat. Puji Tuhan kalau Tuhan beri kita berkat, tetapi jangan genggam itu erat-erat. Ingat ada janji Tuhan dan janji Tuhan yang paling berharga adalah kodrat Ilahi. Ingat, Tuhan memberikan kita perhentian yaitu Roh Kudus.


Kita menantikan pembebasan tubuh kita. Tubuh kita sekarang ini masih diizinkan Tuhan digerogoti penyakit. Sama dengan keluhan pemazmur Asaf, sampai dia mengatakan “sia-sia aku mempertahankan penyucian hatiku, tetapi kenapa setiap hari aku kena tulah”. Dan dia cemburu melihat orang fasik itu subur, sehat bugar. Tetapi akhirnya dia terkejut melihat mereka disimpan untuk sengsara kemudian binasa, tetapi dia selamat.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar