20161225

Kebaktian Natal, Minggu 25 Desember 2016 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Hari ini adalah peringatan natal yaitu kedatanganNya pada kali yang pertama. Kita sudah harus ada pada persiapan menyambut kedatanganNya pada kali yang kedua.

Yohanes 5:39
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,

Jadi pandangan umat Tuhan pada zaman dahulu hanya terpusat pada hidup yang kekal. Berbeda dengan kita sekarang, bukan hanya hidup yang kekal tetapi untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, untuk menjadi Tubuh Kristus yang sempurna. Semua orang percaya diberi kesempatan untuk masuk dalam Tubuh Kristus. Namun tidak semua orang masuk dalam Tubuh Kristus. Itu tergantung binaan Firman terhadapnya. Sejauh mana pengenalan pembina atau pemberita, sejauh itu pengenalan orang yang menerima pemberitaan Firman. Ada pengaruh dan interaksi antara pemberita dan yang menerima berita. Pemberita Firman itu bagaikan tokoh sentral yang pegang peranan dalam ibadah pelayanan kita.

I Korintus 11:26
11:26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Bila kita melihat dalam Alkitab, kelahiran Yesus Kristus dicatat dalam dua Injil yaitu Matius dan Lukas. Kalau dalam Injil Yohanes dikatakan “Dia datang kepada dunia tetapi dunia tidak mengenal Dia. Dia datang kepada milikNya tetapi milikNya menolak Dia”. Tetapi menyangkut kematian dan kebangkitan serta kedatangan Tuhan Yesus pada kali kedua, itu dicatat oleh empat Injil, ditambah lagi dengan surat-surat mulai dari Kisah Para Rasul sampai Wahyu.

Itulah yang harus menjadi fokus kita semua, bukan hanya sekedar merayakan ulang tahun kedatanganNya pada kali yang pertama sehingga membuat kita sibuk tidak ketulungan. Itu keliru karena membuat kita tidak ada persiapan menyambut kedatanganNya pada kali yang kedua. Untuk apa persiapan? Persiapan untuk menyambut Dia datang sebagai Mempelai Laki-laki Sorga, berarti kita harus bersiap untuk menjadi Mempelai WanitaNya. Di hari-hari terakhir ini seharusnya fokus dalam ibadah pelayanan kita.

Dalam natal 25 Desember, semua orang mempersiapkan segala sesuatu baru, baju baru, sepatu baru, baju baru, rambut baru dan semua diusahakan baru. Tetapi tidak mempersiapkan batinnya. Bahkan seringkali dalam persiapan ulang tahun seperti ini justru batin yang rusak karena dalam persiapan yang lahiriah muncul omelan, perbantahan, persungutan, kelelahan/ keletihan.

Tuhan di dalam Alkitab tidak pernah menganjurkan untuk merayakan hari kelahiranNya. Yang Tuhan suruh adalah persiapan menyambut kedatanganNya pada kali yang kedua. Iblis begitu lihai menipu sehingga umat Tuhan terlena dan umat Tuhan tidak ada dalam persiapan. Ketika Tuhan Yesus datang, hanya sedikit yang tidak terlena yang ada dalam persiapan itu yang terangkat. Yang tidak ada dalam persiapan itu yang tertinggal. Apakah kita akan terus mengelus-elus daging kita? Ingat, kalau kita terlalu memanjakan daging kita, satu saat daging itu akan menjadi buas dan dia akan menghancurkan hidup kita sendiri!

Berbicara tentang penyataan-penyataan Tuhan bagi sidang jemaat ini sudah tidak dapat diragukan. Penyataan Tuhan kepada kita sudah sangat gamblang. Alangkah ironisnya kalau masih ada yang meragukan alias belum percaya pada penyataan-penyataan ini. Kalau masih ada yang belum percaya itu sudah keterlaluan. Sebab penyataan Tuhan bagi kita sudah begitu banyak.

Dari awal kehadiran kami di sini itu adalah cambuk Tuhan kepada kami. Kami suami isteri sebenarnya tidak mau ke sini, tetapi Tuhan cambuk sehingga kami di sini. Saat itu hidup kami susah secara jasmani tetapi kami tidak mau mengumbar keadaan kami kepada jemaat. Pada tanggal 8 Sempteber 1983 kami mendapat penyataan lagi. Tuhan bangunkan saya untuk bangun membaca Ibrani 7:22. Tuhan menjadi jaminan buat saya. Membaca itu saya kembali menjadi kuat.
Ibrani 7:22
7:22 demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat.

Pada tahun 1986, Tuhan mengatakan “umatKu membutuhkan pola ibadah yang benar agar mereka terhindar dari kekacauan ibadah akhir zaman”. Pada tanggal 19 September 1994 Tuhan menyuruh untuk menggali sebuah sumur dan setelah menggali sumur saya bukannya mendapat air tetapi mendapatkan roti yang besar-besar dan masih hangat, lalu terdengar suara Tuhan berkata “bagikan kepada teman-temanmu”.

Satu waktu hamba-hamba Tuhan dari kalangan pantekosta berdoa puasa dan dua orang mendapatkan penglihatan yang sama. Mereka melihat saya membawa wadah berisi air dan saya mengisi wadah-wadah yang lain namun air yang ada padaku tidak pernah habis, lalu terdengar suara “pada hambaKu ada mata air yang tidak bisa ditutup”. Sesudah doa puasa, mereka datang menceritakan penglihatan itu kepada saya sebab saat itu saya sakit. Setelah mereka berdoa sakit saya langsung hilang dan berbincang-bincang dengan mereka.

Satu ketika dalam keadaan terpuruk karena depresi rohani yang sangat mendalam, Tuhan membangunkan saya dan menyuruh membaca:
Daniel 11:35
11:35 Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan.

Setelah membaca itu saya menjadi kuat kembali. Ternyata kalau ada pelayanan Tuhan yang jatuh berantakan, itu adalah pengujian bagi kami.

Kemudian ada penyataan Tuhan kepada seorang ibu. Dia melihat 3 gereja yang ada di Tentena, yang 2 bukannya maju tetapi undur dari halaman dan sudah mau keluar pintu gerbang. Lalu dia melihat gereja kita di Jl. Langgadopi 4 dan ada suara berkata “ katakan kepada hambaKu (gembala), teruskan kalian sudah ada pada jalur yang benar”.

Beberapa bulan kemudian terjadi lagi pada ibu ini. Dia melihat wajah saya kemudian Tuhan berbicara pada ibu itu “sampaikan kepada hambaKu (gembala), aku jadikan sidang jemaat menjadi tiang gerejaKu di Tentena”.

Lebih lagi Tuhan mempromosikan kita di London. Hamba Tuhan itu melihat gereja ini dan juga wajah-wajah kita di sini, kemudian Tuhan menyuruh dia datang ke sini.

Apa maksud penyataan Tuhan? Untuk kepentingan kita bersama. Agar tidak ada satu insanpun yang meragukan bahwa dia sedang digiring dan dibawa oleh Tuhan kepada kegenapan rencana Tuhan kepada kita. Kalau ada yang masih ragu saya klaim saat ini supaya segera berubah/bertobat.

I Korintus 12:7
12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.

Sekarang ini tidak ada halangan bagi saya untuk mengingatkan kepada kita, apa seharusnya yang kita persiapkan untuk merayakan natal. Persiapan kita untuk menyambut kedatanganNya pada kali yang kedua itu harus jitu, harus tepat.
Markus 13:33
13:33 "Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba.

Ini bahasa Tuhan Yesus, kalau Dia mengatakan berhati-hati berarti Dia tahu apa yang akan terjadi dan itu merupakan peringatan bagi kita.

Markus 13:34
13:34 Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga.

Tuan rumah itu menunjuk pribadiNya sendiri. Dia naik ke Sorga sesudah kebangkitanNya. Satu saat Dia akan kembali ke rumah. Siapa rumahNya (gerejaNya)? Itulah diri saudara.

Markus 13:35
13:35 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta,

Ada 4 ruas waktu yang Dia tampilkan di sini, menjelang malam, tengah malam, larut malam atau pagi-pagi buta.

Markus 13:36-37
13:36 supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur.
13:37 Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!"

Jadi penyampaian Tuhan ini harus berkesinambungan. Apa yang kita dengar ini harus kita tularkan kepada orang lain. Jadi Tuhan tidak hanya bicara untuk anda dan saya. Kita harus paham dengan 4 ruas waktu itu karena ini adalah waktu persiapan kita dan semua itu ada hubungannya dengan gelap. Menghadapi kegelapan malam ini apa yang harus kita lakukan. Kedatangan Tuhan selalu ada kaitannya dengan malam. Melihat keadaan dunia saat ini, kita benar-benar ada dalam kegelapan malam. Gelap dunia sekarang ini, dosa semakin memuncak, kejahatan dan kenajisan makin memuncak.

1.      Menjelang malam (jam 5 sore sampai jam 9 malam)
Oleh sebab itu apa yang harus kita waspadai menjelang malam. Diingatkan kembali kepada kita, apa yang sedang terjadi menjelang malam. Apa yang harus kita waspadai di sini dan bagaimana kita menyikapinya?

a)      Dalam Amsal pasal 7, menjelang malam ada gerakan perempuan sundal, itulah perempuan Babel. Ada yang mengintip saudara, ada yang membuntuti saudara, ada yang mengupayakan untuk merekrut saudara.

Amsal 7:9-10
7:9 pada waktu senja, pada petang hari, di malam yang gelap.
7:10 Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik;

Roh kenajisan itu bekerja begitu hebat di akhir zaman ini. Dia membuntuti saudara dan dia mengejar saudara. Dia buntuti anak muda, dia buntuti suami atau isteri, dia berupaya bagaimana supaya bisa merangkul.
Dia menggunakan persoalan financial, menggunakan duit. Dia katakan hal itu kepada jejaka ini sehingga dia membawa jejaka ini seperti lembu yang pergi ke tempat penjagalan untuk disembelih.
Amsal 7:22
7:22 Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum,

Bodoh sekali kalau kita seperti ini. Jadi tujuan roh persundalan ini adalah memenggal leher saudara supaya putus hubungan dengan kepala. Ini yang harus kita waspadai, jangan sampai hubungan saudara dengan kepala yaitu Tuhan Yesus, menjadi putus karena kelicikan roh najis ini. Tidak sedikit yang sudah berjatuhan, bahkan pendetapun berjatuhan. Kalau pelayan Tuhan saja begitu, bagaimana dengan kaum awam. Kita harus menyikapi bagaimana menghadapi roh Babel ini yaitu roh sundal besar.

Menjelang kedatangan Tuhan pada kali yang kedua, tanpa sadar kita hanya disibukkan dengan perayaan natal. Sehingga dalam persiapan akhirnya terjadi perbantahan dan akibatnya letih rohani dan batinnya ikut lesu. Kita harus bisa membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang keinginan daging. Kalau memang itu kebutuhan tidak apa dipenuhi tetapi kalau itu hanya keinginan daging, harus kita rem.

Menghadapi perempuan jalang ini caranya tidak rumit, harus dekat dengan Tuhan.  Karena bujuk rayu kelicikan roh najis ini sehingga banyak anak muda jatuh, pemuda dan pemudi jatuh, bahkan pelayan Tuhan jatuh.

b)      Yohanes 13:30
13:30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.

Betapa ngerinya kalau tidak jumpa dengan Tuhan Yesus belahan jiwa kita. Kalau tidak ada kesiapan maka yang ditemui malah antinya Tuhan Yesus yaitu antikristus.

Apa yang dilakukan oleh Yudas menjelang malam inilah yang perlu kita perhatikan. Yudas ini mengkhianati Yesus, berarti mengkhianati Kepala.
Markus 14:18-19
14:18 Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku."
14:19 Maka sedihlah hati mereka dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"

Yang sedih di sini adalah murid-murid Yesus yang lain. Berarti Yudas juga mengkhianati tubuh. Jadi menjelang malam ini yang harus kita waspadai adalah roh pengkhianatan. Jangan kita mengkhianati Kepala dan mengkhianati Tubuh Kristus.

Markus 14:21
14:21 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

Jadi pengkhianat ini sampai Tuhan katakan alangkah baiknya bila tidak dilahirkan. Pengkhianatan ini dikaitkan persoalan kelahiran. Ini yang bergerak menjelang malam. Apa yang dikaitkan dengan soal kelahiran? Kita ini sudah dilahirkan kembali, kita sudah lahir baru. Tetapi kalau kita sampai mengkhianati Kepala, lebih baik tidak usah lahir baru!

Dalam nama Yesus jangan ada di antara kita. Kita sudah lahir dalam keluarga Allah, kita sudah lahir baru. Di tengah-tengah perjalanan kita menantikan Tuhan, jangan sampai kita yang sudah lahir baru malah mengkhianati kepala kita yaitu Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Ini yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita, supaya jangan kita mengkhianati Kepala.

Berita Kabar Mempelai ini adalah kabar puncak, kabar Kepala, jangan kita khianati! Mungkin saudara mendengar berita yang kata-katanya indah. Tetapi kalau dia mengkhianati berita Kepala, itu hanya indah ucapannya saja tetapi tidak indah di hadapan Tuhan. Bukan kata-katanya yang indah yang harus memukau kita, tetapi apakah kita ada dalam persiapan menyambut kedatangan Tuhan atau tidak.

Kisah Para Rasul 17:28
17:28 Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.

Jadi kita harus hidup dan bergerak di dalam Tuhan. Walaupun bahasanya elok, tetapi perhatikan apakah orang itu masih menghargai kabar Mempelai, kabar Kepala, kabar puncak, atau telah menjadi pembelot. Ini yang harus kita waspadai supaya kita jangan dikategorikan pengkhianat yang menista pengajaran Kepala. Ini jangan sampai terjadi.

Bagaimana cara menyikapi persoalan menjelang malam ini?
Lukas 24:24,26-27,29-30
24:24 Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat."
24:26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
24:27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
24:29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.

Tuhan Yesus tamu tetapi Dia mengambil sikap sebagai tuan rumah. Kalau saja kita undang Yesus dalam nikah kita maka segala masalah dan kebutuhan kita akan Dia ambil alih. Dia yang bertanggung jawab sebab kita adalah milikNya.

Lukas 24:31
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.

Menghadapi roh Yudas dan wanita jalang ini kita harus ada dalam kegerakan Firman pengajaran, bukan kegerakan goyang-goyang. Kegerakan Firman itulah yang akan membuka mata kita.

Ini yang dibutuhkan oleh gereja Tuhan yaitu kegerakan Firman yang mencelikan mata. Mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus setelah bangkit dari kubur adalah kegerakan Firman yang mencelikan mata Kleopas dan penangkapan ikan besar-besar oleh Petrus dan teman-temannya. Jadi pencelikan mata oleh pekerjaan Firman ini adalah mujizat besar. Setelah mata mereka dicelikkan maka mereka kembali ke Yerusalem, kembali ke Sion. Untuk melestarikan rohani kembali ke Sion.
Lukas 24:32-33
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
24:33 Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.

Di Yerusalem itu ada di Sion dan dari Sion keluar Firman pengajaran. Berarti mereka kembali pada Firman pengajaran yang benar.
Mikha 4:2
4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Kita menanti kedatangan Tuhan kedua kali harus ada di dalam rana kegerakan Firman pengajaran. Kalau mengatakan tidak ada kegerakan Firman di sini berarti anda berdusta karena dalam setiap ibadah ada kegerakan Firman disini. Dan tujuannya adalah untuk pencelikan mata supaya kita bisa melihat siapa Yesus yang benar.

Persoalan malam di sini bukan bicara dalam pengertian hurufiah. Yang kita perhatikan adalah keadaan dunia ini yang sudah masuk suasana malam. Kita harus waspada menjelang malam ini sebab ada dua roh yang bekerja yaitu perempuan jalang dan roh Yudas. Perempuan jalang menggunakan uang, roh Yudas juga mencari uang. Untuk menyikapi ini kita harus ada dalam kegerakan Firman pengajaran.

Menghadapi perempuan sundal ini, menurut Zakharia 2:10 kita harus lari ke Sion. Menghadapi roh Yudas kita juga harus kembali ke Sion. Berarti menghadapi keduanya kita harus kembali pada kegerakan Firman pengajaran.

Kalau di luar Firman pengajaran maka kita akan mengelolah hidup kita hanya dengan akal, dengan cara-cara psikologis. Tetapi kalau di dalam Tuhan kita menyerah kepada Firman. Ini berbeda, sebab hikmat Tuhan tidak bisa ditandingi hikmat manusia.
Amsal 21:30
21:30 Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN.

2.      Tengah malam (jam 9 malam sampai jam 12 tengah malam)
a)      Pada tengah malam ini jangan sampai kita kehilangan hak sulung. Sebab pada tengah malam semua anak sulung orang Mesir mulai dari binatang sampai anak raja, semuanya binasa. Kemudian anak sulungnya Tuhan keluar dari Mesir, itulah Israel.

Jangan sampai kita kehilangan hak sulung, sebab itu pemberian yang luar biasa dari Tuhan kepada kita.
Yakobus 1:17-18
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Jangan sampai kita sudah diangkat menjadi anak sulung kemudian kehilangan kesempatan untuk menerima berkat sulung.

Keluaran 12:29
12:29 Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.

Ini yang harus kita jaga, jangan sampai kehilangan hak kesulungan kita. Hal ini terjadi di tengah malam.

Oleh kemurahan Tuhan, kita diangkat menjadi anak sulung. Yang harus kita waspadai sekarang, jangan sampai hak sulung ini dirampas dan dialihkan kepada orang lain.

Israel adalah anak sulung Tuhan.
Keluaran 4:22
4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;

Tetapi Israel kehilangan hak sulung sebagai anak Tuhan. Sekarang hak sulung itu dipindahkan kepada kita bangsa kafir sesuai dengan Yakobus 1:17-18. Jangan sampai hak sulung itu dipindahkan lagi kepada orang lain sehingga kita kehilangan hak untuk dapatkan berkat sulung.

Ruben kehilangan hak sulung karena dia berlaku najis dengan isteri ayahnya. Esau juga kehilangan hak sulung karena persoalan ingin akan kacang merah. Kalau hanya persoalan lapar, banyak hamba-hamba Ishak yang bisa menyediakan makanan. Tetapi karena keinginan dagingnya sehingga Esau meringankan hak kesulungan.

b)      Roh kebodohan
Matius 25:8
25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.

Akhirny 5 gadis yang bodoh ini kacau balau mereka menghadapi kedatangan Tuhan Yesus sebab pelitanya hampir padam. Kenapa hampir padam? Karena minyaknya sudah hampir habis. Tujuan Roh Kudus atau minyak itu adalah untuk menampilkan Firman pengajaran. Sebab cahaya itu adalah Firman pengajaran. Jangan hanya bangga dengan Roh Kudus tetapi mana Firman pengajarannya. Ternyata Firman pengajaran itulah yang membuat kita jangan jadi bodoh.
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Jadi minyak itu ada supaya tampil Firman pengajaran. Kadang kita terlalu membanggakan Roh Kudus tetapi mana cahayanya. Roh Kudus ini membuat supaya pengajaran kita bercahaya. Jangan saudara alergi dengan Firman pengajaran, itulah cahaya. Kalau ada Firman pengajaran berarti ada Roh Kudus di situ. Kalau mengaku ada Roh Kudus tetapi tidak ada Firman pengajaran maka itulah lima anak dara yang bodoh, berarti minyaknya sudah tipis.

Efesus 5:17
5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Jadi bagaimana supaya tidak bodoh? Perlu penampilan Firman pengajaran dalam sidang jemaat untuk membuat kita jangan tinggal dalam kebodohan. Untuk mengatasi kebodohan ini solusinya ada dalam Matius 25:6, ada kegerakan Kabar Mempelai.
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Ketika Kabar Mempelai diberitakan, maka terjadi pemisahan. Tadinya suami isteri tidur bersama, makan bersama, berpergian bersama tetapi begitu terjadi kegerakan puncak Kabar Mempelai, ternyata terpisah. Suami yang bijak dan isteri yang bodoh, atau isteri yang bijak dan suami yang bodoh. Ini jangan sampai terjadi pada kita.

c)      Lukas 11:5,8
11:5 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti,
11:8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.

Tiga roti ini menunjuk Bapa, Anak dan Roh. Berarti orang ini sekalipun tidur persekutuannya dengan Allah Bapa, Anak Allah dan Roh Kudus tetap ada.

Jadi yang harus kita pangkas adalah roh malu. Malu yang dimaksud di sini adalah malu untuk mengetahui kehendak Allah. Kalau malu karena mencuri itu sudah benar, kalau tidak malu lagi ketika mencuri berarti urat malunya sudah putus. Jadi yang tidak boleh di sini adalah malu dapatkan Firman Pengajaran.

Pemilik roti ini sudah dari awal sampai tengah malam dia tetap ada roti. Berarti kita harus selalu ada roti berarti ada Firman dan yang kedua kita harus memangkas roh malu. Dalam mencari Firman tidak perlu kita malu-malu. Menyaksikan cinta Tuhan kepada sesama, jangan kita malu-malu.

d)      Belenggu iblis
Menghadapi belenggu iblis harus kita isi dengan pujian.
Kisah Para Rasul 16:25-26
16:25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
16:26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.

Belenggu apapun yang saudara alami, untuk mengatasi itu harus ada roh pujian, roh penyembahan. Kalau ada roh pujian berarti itu menutup kesempatan untuk bersungut dan mengomel karena ada roh pujian penyembahan, sehingga belenggu apapun yang membelit dirimu dan nikah rumah tanggamu itu akan terbuka.

Sekarang ini banyak umat Tuhan yang terbelenggu. Apakah dia terbelenggu karena pekerjaan, terbelenggu dalam nikah atau terbelenggu karena penyakit. Olehnya itu biarlah kita mengisi dengan pujian dan penyembahan.

Jangan hanya berkata ‘Tentena bermazmur” tetapi dibelenggu terus. Hal itu bukan hanya sekedar kita lafalkan. Tetapi tujuan pujian penyembahan itu untuk menutup rapat-rapat roh omelan, sungutan dan pertikaian.

Banyak yang tidak sadar dibelenggu terus oleh dosa, dibelenggu terus oleh kepala penjara Filipi, bagaimana bisa ada kelepasan. Jadi manfaatnya roh penyembahan dan roh puji-pujian itu adalah membuka semua belenggu dan menutup kemungkinan untuk mengomel dan bersungut. Sungutan itu dalam banyak hal, ada juga yang bersungut karena mendengar Firman Tuhan dalam waktu yang lama.

e)      Roh tidur/roh ngantuk
Kisah Para Rasul 20:7-9
20:7 Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam.
20:8 Di ruang atas, di mana kami berkumpul, dinyalakan banyak lampu.
20:9 Seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat lama berbicara, orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh dari tingkat ketiga ke bawah. Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati.

Ini sementara mendengar Firman, Eutikhus mengantuk dan tertidur. Dalam mendengar Firman jangan kita mengantuk dan tertidur. Nanti Tuhan ganjar dengan ini:
Roma 11:8-10
11:8 seperti ada tertulis: "Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini."
11:9 Dan Daud berkata: "Biarlah jamuan mereka menjadi jerat dan perangkap, penyesatan dan pembalasan bagi mereka.
11:10 Dan biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga mereka tidak melihat, dan buatlah punggung mereka terus-menerus membungkuk."

Orang yang tidur ini suka melakukan jamuan tetapi jamuannya malah menjadi jerat. Mengapa menjadi jerat? Karena ada minuman keras pada perjamuannya. Sekarang ini kita merayakan natal, jangan ada minuman keras di rumahmu. Tuhan Yesus sudah mau datang, jangan kita menjadi pengkhianat! Nanti Tuhan yang membuat orang itu tidur, artinya tidak siap menanti kedatangan Tuhan.

Tuhan belum menjatuhkan hukuman tetapi kalau ada roh tidur ini maka itu memancing pembalasan Tuhan kepada orang itu.

3.      Larut malam (jam 12 malam sampai jam 3 subuh)
a)      Pada suasana larut malam ini pengenalan kita kepada Tuhan Yesus harus lebih mendalam, jangan hanya memakai pakaian tipis.
Markus 14:51-52
14:51 Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya,
14:52 tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang.

Pakaian tipis ini berarti pengenalan kita tipis. Kalau pakaian kita tipis maka satu waktu pasti telanjang. Ini terjadi pada larut malam ketika Yesus ditangkap di Getsemani. Memang memakai kain lenan yang menunjuk kebenaran, tetapi kebenarannya tipis, akhirnya telanjang.

Jadi pada larut malam ini yang harus kita jaga supaya kebenaran Tuhan itu tebal, jangan tipis. Artinya pengenalan kita kepada Tuhan lebih mendalam.

Kalau lari dengan telanjang berarti dipermalukan.
Yesaya 20:4
20:4 demikianlah raja Asyur akan menggiring orang Mesir sebagai tawanan dan orang Etiopia sebagai buangan, tua dan muda, telanjang dan tidak berkasut dengan pantatnya kelihatan, suatu penghinaan bagi Mesir.

Menghadapi larut malam pengenalan kita kepada Tuhan harus bertumbuh. Jemaat Efesus itu imannya sudah termasyur, kasihnya sudah termasyur tetapi rasul Paulus berdoa supaya mereka mengenal Yesus dengan benar. Berarti sekalipun iman dan kasihnya termasyur belum menjamin pengenalannya terhadap Yesus sudah benar. Jangan saudara pikir orang itu sudah pindahkan gunung berarti pengenalannya kepada Yesus sudah benar.
Efesus 1:15-17
1:15 Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus,
1:16 aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku,
1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

Berarti butuh pembukaan rahasia Firman Tuhan supaya pengenalan kita menjadi benar.
Hosea 6:3
6:3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."

II Petrus 3:18
3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.

b)      Roh penyangkalan
Kenapa Petrus menyangkal? Karena dia berdiang menghangatkan diri dengan api dunia.

Kalau saudara beribadah tetapi dihangat-hangatkan dengan cara dunia, dimasukan cara dunia di dalam ibadah, berarti orang yang beribadah itu tinggal menunggu waktunya, akan terjadi penyangkalan. Ketika terjadi gebrakan kuasa kegelapan dalam bentuk antikristus, di situ terjadi banyak penyangkalan. Makanya ibadah kita jangan dihangat-hangatkan dengan cara dunia. Kalau kebenaran semakin dalam maka sulit untuk menyangkal karena dia tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga, bahkan dia diterbangkan oleh Tuhan ke tempat yang Tuhan sudah sediakan.

Terlalu banyak sekarang ini gereja meneladani dunia. Dunia diimpor masuk dalam gereja. Padahal Tuhan menginginkan gereja Tuhan mengekspor terang ke dunia. Tanpa sadar kita meniru dunia, memang sekarang kelihatan tidak apa-apa, tetapi tunggu waktunya nanti akan terjadi penyangkalan.

4.      Pagi-pagi buta
a)      Roh pesta pora dan mabuk-mabukan
Roma 13:12-14
13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

Yang dimaksud jangan merawat tubuh di sini bukan berarti tidak usah mandi-mandi lagi. Yang dimaksud di sini jangan keinginan daging ini yang kita buahi, tetapi gereja Tuhan harus mematikan keinginan daging.

Untuk menghadapi itu maka ini yang harus kita lakukan:
Mazmur 119:147
119:147 Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu.
119:148 Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu.
119:149 Dengarlah suaraku sesuai dengan kasih setia-Mu; ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan hukum-Mu.

Hukum Tuhan di sini berarti kita tidak bisa lepas dari Firman. Menghadapi ini perlu kita bangun pagi-pagi buta untuk berdoa dan memohon kepada Tuhan sebab kita tidak sanggup menghadapi ini.

b)      Menghadapi roh tidak sopan
Roh tidak sopan ini sangat berbahaya tanpa kita sadari.
II Korintus 12:21
12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari kecemaran, percabulan dan ketidaksopanan yang mereka lakukan.

Ternyata di Korintus masih ada ketidaksopanan.
I Korintus 14:35
14:35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.

Kalau sampai perempuan yang berkhotbah dalam ibadah pelayanan, maka Alkitab mengatakan itu tidak sopan.

Kalau Petrus pergi menginjil, dia bersama dengan isterinya. Yakobus bersama isterinya, Yudas yang menulis surat Yudas juga bersama isterinya, hanya rasul Paulus yang tidak punya isteri. Tetapi tidak pernah kita baca dalam Alkitab istri Petrus yang berkhotbah lalu Petrus duduk mendengar. Isteri rasul-rasul saja tidak pernah tampil berkhotbah, sebab mereka tahu ini tidak sopan.
I Korintus 9:4-5
9:4 Tidakkah kami mempunyai hak untuk makan dan minum?
9:5 Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas?

Dalam persiapan menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua, hal ini bisa mengganggu kita. Ini sering tidak disadari dan dipahami oleh gereja Tuhan, padahal itu adalah bagian dari cacat cela dan kerut yang membuat kita tidak siap menanti kedatangan Tuhan.

Persiapan kita untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali itu harus benar-benar terarah dan sehingga persiapan benar-benar sempurna oleh Firman, Roh dan Kasih Tuhan.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar