20161215

Kebaktian Natal Tolambo, Kamis 15 Desember 2016 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Tema Natal: Kesaksian Kitab Suci tentang Yesus (Yohanes 5:39)

Yohanes 5:39
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,

Kalau membaca kitab-kitab Suci, seperti Alkitab ada banyak. Tetapi yang dimaksud adalah kitab-kitab di dalamnya. Pada zaman Yesus dikenal:
1.      Lima kitab Musa    = Pentateukh
2.      Kitab nabi-nabi      = Nebhiin
3.      Surat-suratan          = Ketubiin
Sekarang kita miliki Alkitab yang lengkap yang ada 66 kitab di dalamnya. Untuk memahami Yesus, kita harus menyelidik kitab suci.

Kalau saya sebagai hamba Tuhan tidak boleh sibuk dengan pekerjaan yang lain. Saya dipanggil untuk menggembalakan umat Tuhan, saya harus sibuk menyelidik kitab suci supaya saya kenal siapa Tuhan Yesus dengan benar untuk saya sampaikan kepada umat Tuhan.

Efesus 1:15-17
1:15 Sebab itu aku pun, setelah mendengar akan iman kamu kepada Tuhan Yesus dan akan kasihmu kepada segala orang suci itu,
1:16 tiada berhenti daripada mengucapkan syukur karena kamu, sambil menyebut kamu di dalam doaku,
1:17 supaya Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa pohon segala kemuliaan, mengaruniakan kepadamu Roh hikmat dan kenyataan dengan pengenalan akan Dia,

Sidang jemaat Efesus sudah punya iman, sudah punya kasih bahkan sudah kesohor. Tetapi rasul Paulus, rasul special untuk bangsa kafir, dia tetap berdoa supaya umat Tuhan di Efesus mengenal Tuhan Yesus dengan benar, dan doa itu sekarang untuk kita. Apakah belum benar pengenalan jemaat Efesus? Tentu mereka mengenal makanya iman dan kasihnya termasyur. Tetapi ada hal-hal yang perlu rasul Paulus sebagai abdi Allah yang diutus oleh Tuhan, mengajak sidang jemaat dan pelayan-pelayan Tuhan di sana untuk lebih menekuni siapa itu Yesus.

Jangan sampai pengenalan kita hanya sebatas Yesus Juruselamat dan kita beriman, atau Yesus Tabib lalu kita berdoa supaya sembuh. Jangan kita hanya mengenal Yesus sebagai pelaku mujizat, apalagi pelaku mujizat yang hanya terbatas soal-soal yang jasmani. Itu boleh-boleh saja, tetapi pengenalan kita harus lebih mendalam.

Berita kita hamba Tuhan di akhir zaman ini jangan lepas dari II Korintus 11:2. Kalau lepas dari itu maka saudara akan disergap oleh dunia atau kenajisan. Dalam II Korintus 11:2 dikatakan gereja sedang bertunangan dengan Tuhan. Pengertian bertunangan itu dalam. Dalam bahasa jawa dikatakan “jadikan Yesus sigaraning nyowo”. Artinya jadikan Yesus belahan jiwamu. Seperti suami berkata kepada isteri “isteriku adalah belahan jiwaku”. Karena ini bermuara pada pernikahan Kristus dengan gereja.

Kalau gerja tidak paham soal ini, itu sebabnya banyak ratapan dalam rumah tangga.
Amos 5:16
5:16 Sesungguhnya, beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam, Tuhanku: "Di segala tanah lapang akan ada ratapan dan di segala lorong orang akan berkata: Wahai! Wahai! Petani dipanggil untuk berkabung dan orang-orang yang pandai meratap untuk mengadakan ratapan.

Kenapa tangisan ini ada di segala lorong? Itu sebabnya khotbah dari Yohanes Pembaptis mengatakan “luruskanlah lorong-lorong”. Untuk meluruskan lorong otomatis rumah-rumah disekitar lorong itu yang diluruskan karena lorong itu adalah jalan yang ada di antara rumah. Rumah itu harus dibenahi agar lorong itu lurus karena lorong itu hanya berisi ratapan kalau tidak lurus. Rumah itu harus dibenahi. Dalam rumah itu ada nikah. Nikah itu yang sesungguhnya harus dibenahi. Nikah jangan dipermainkan!

Itu sebabnya penting pengenalan kita terhadap Tuhan. Saya sebagai hamba Tuhan harus lebih dahulu dalami. Saya harus bergaul karib dengan Tuhan.
Mazmur 25:14
25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

Imamat 10:3
10:3 Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri.

Itu tugas kami. Olehnya itu, bagaimana saya bisa memahami Yesus kalau saya sibuk dengan persoalan lain yang tidak ada kaitannya dengan panggilan Tuhan kepadaku. Saya dipanggil untuk menjadi gembala. Saya dipanggil untuk memberi makan domba-domba.

Zaman Tuhan Yesus baru ada 5 kitab Musa (pentateukh), kitab para nabi (nabhiin) dan surat-suaratan (ketubiin). Kita sekarang sudah ditambah dengan perjanjian baru. Maka tidak ada alasan bagi gereja Tuhan untuk tidak mengenal Tuhan Yesus dengan benar. Atau tidak ada alasan untuk berkata “saya belum pernah dengar”. Itu sebabnya sekarang perlu kita mendengar.

Di sini Tuhan Yesus berbicara tentang pengutusan Bapa kepada Dia. Bukankah Yesus berkata “sebagaimana Bapa mengutus Aku, demikian juga Aku mengutus kamu”. Itu perkataan Tuhan Yesus kepada 12 muridNya, kemudian diteruskan kepada kami sebagai penerus. Jadi seorang utusan harus memahami arti pengutusan itu. Harus mengerti apa selera dari Yang mengutus kita.

Makanya dalam Yohanes pasal 5 ini tiga kali disebut bahwa Bapa mengutus Yesus.
Yohanes 5:30,36,38
5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
5:36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.
5:38 dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.

Tiga kali Yesus menyebut bahwa Dia diutus oleh Bapa dan berkali-kali ketika Yesus masih dalam tubuh insani di bumi ini mengatakan “sebagaimana Bapa mengutus Aku demikian Aku mengutus kamu”. Sesudah Dia bangkit dari kubur, ucapan itu lebih tandas lagi. Dia menghembuskan nafasnya di atas kepala murid-muridNya kemudian Dia berkata “sebagai mana Bapa mengutus Aku demikian Aku mengutus kamu. Apa yang kamu ikat di dunia, diikat di Sorga. Apa yang kamu buka di dunia di bukan di Sorga”. Jangan coba permainkan mandat Tuhan kepada hamba Tuhan fulltimer. Kalau dia katakan dia ikat berarti benar diikat di sorga sebab dia tahu dia diutus oleh Tuhan.

Ayo kita makin mendalami apa sebenarnya rencana Tuhan di waktu sekarang kita ini. Biarlah kita menekuni sehingga kita bisa menjadi belahan jiwanya Tuhan. Artinya menjadi Mempelai Perempuan dari Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Tuhan Yesus mulai digambarkan sejak dari kitab Kejadian utamanya dalam Kejadian 3:15, ketika Adam dan Hawa jatuh di dalam dosa.
Kejadian 3:15
3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Ada perseteruan antara benih ular dan benih perempuan. Benih perempuanpun terbagi dua pada akhirnya:
1.      Yang tertinggal
Wahyu 12:17 (Terjemahan Lama)
12:17 Maka naiklah marah naga akan perempuan itu, lalu pergi memerangi benih perempuan itu yang lagi tinggal, yaitu segala orang yang menurut hukum-hukum Allah serta berpegang kepada kesaksian Yesus itu.

2.      Yang terbang ke padang belantara. Itulah isteri Anak Domba Allah, Mempelai Wanita Tuhan yang disingkirkan oleh kekuatan dua sayap burung nazar yaitu Firman dan Roh Kudus.
Wahyu 12:1-2
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

Bila mau menjadi benih perempuan yang tertinggal yang akhirnya dicungkil biji matanya oleh antikristus? Karena dia mengejar perempuan itu tetapi tidak dapat akhirnya dia melampiaskan amarahnya kepada benih yang tertinggal. Inilah gereja Tuhan yang tidak paham rencana Allah. Ini yang berbahaya. Itu sebabnya mari kita memahami pengutusan ini.

Yesus yang diutus itu adalah Firman. Alkitab mengatakan bahwa yang diutus oleh Tuhan itu ada dalam Yehezkiel 33:7-27, kelihatan mirip seperti dalam Yehezkiel 33:1-6 yang bukan diutus oleh Tuhan tetapi diutus oleh manusia. Tetapi beritanya ada kemiripan. Mereka bicara tentang pedang, tetapi yang diutus oleh Tuhan dibekali dengan Firman yang luar biasa.

Pelayan Tuhan yang diutus oleh Tuhan dilengkapi Tuhan dengan Firman. Tetapi resikonya besar. Dia banyak disindir, dicela dan diolok. Tetapi bukan berarti dia adalah pelaku perbuatan yang salah.
Yehezkiel 33:7
33:7 Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku.

Sehingga ada konfrontasi dengan orang yang mendengarkan pemberitaannya dengan mengatakan “tindakan Tuhan tidak tepat”. Itu mereka tujukan kepada Tuhan tetapi yang mereka hadapi adalah Yehezkiel.

Dalam Firman Tuhan, kami hamba Tuhan diibaratkan seperti awan. Awan ada awan yang mengandung hujan (Firman Pengajaran) dan ada awan yang kelihatannya putih tetapi tidak ada butir-butir air di dalamnya. Hujan itu menunjuk Firman pengajaran.
Ulangan 32:2
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

Ini seringkali diangkat dalam doa menjelang Firman “biarlah Firman pengajaran turun deras dalam ibadah kami”. Siapa yang menjadi pembawa hujan yang deras? Dia adalah awan yang mengandung butir-butir air, itulah hamba Tuhan.
Zakharia 10:1
10:1 Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikanNya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.

Sekarang ini gereja harus berdoa kepada Tuhan “Tuhan kirim hujan yang lebat dan deras”. Bukan hanya hujan gerimis. Jangan sampai hujan gerimis artinya Firman yang hanya mengelus-elus. Mestinya hujan yang keras dan lebat.

Setelah Tuhan mengajak umat meminta hujan yang deras, kemudian Tuhan berbicara awan. Sesudah Elia membantai nabi-nabi Baal dan Asyera, dia naik ke bukit Karmel. Di sana Elia berlutut sampai tujuh kali, setelah itu baru bujangnya melihat awan sebesar telapak tangan. Kemudian Elia mengatakan “Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.”

Yudas 1:12
1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

Awan yang tidak berair ini kelihatan putih, kelihatan benar tetap tidak punya pegangan yang benar, gampang ditiup oleh angin.
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Saya harus mempertahankan kebenaran Firman Tuhan agar saya menjadi hamba Tuhan yang bagaikan awan yang ada muatan air.

Ada dua akibatnya kalau awan yang menandung air ini melayani kita, yang satunya positif dan yang satunya negatif.
Ayub 37:11
37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,

Tuhan rindu hambaNya dimuati dengan air supaya umat Tuhan ada kesempatan membasuh dirinya melalui air Firman Tuhan.
Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
Kalau tidak ada Firman maka rohani kita kering. Kalau kering maka itu gawat.

Ayub 37:12
37:12 lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.

Awan ini tidak melakukan yang tidak diperintah oleh Tuhan. Awan yang dimuati Tuhan dengan air, tidak bekerja tanpa disuruh oleh Tuhan. Ada dua hal yang dia kerjakan.
Ayub 37:13
37:13 Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia.

Kepada yang menerima hujan itu maka dia menerima kasih setia. Kita membutuhkan kasih karunia, masakan kita mau menunggu pentung Tuhan. Akan datang algojo itulah antikristus. Seluruh dunia akan dia kuasai dan dia akan mementung orang Kristen yang tertinggal. Tetapi kalau menerima hujan Firman pengajaran maka kita menerima kasih setia. Ini yang Tuhan rindukan dari dalam kita semua.

Sebagai hamba Tuhan saya mau belajar bagaimana saya harus melayani Tuhan dan umat Tuhan. Sebab tujuan pelayanan kami adalah untuk menggarap umat Tuhan lewat curahan hujan yang lebat dan deras turun supaya umat Tuhan tampil sebagai Mempelai Wanita untuk Kristus. Bukan secara daging tetapi secara rohani.

Kalau tanah liat basah dia mudah dibentuk. Umat Tuhan yang menerima hujan Firman pengajaran yang turun, dia mudah diatur. Tetapi kalau dia tidak mau menerima akan sulit diatur.

Yesus dalam pelayanannya bukan mulus-mulus. Tetapi saya mau belajar sikap Yesus dalam melayani.
Mazmur 123:1-2
123:1 Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.
123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Bukan melihat karena ada dollar di tangan tuannya tetapi dia mau meniru bagaimana majikannya melayani. Ada teladan yang harus dia tiru. Melayani bukan mengikuti selera sendiri, kami melayani ada yang kami teladani.

Mazmur 123:3
123:3 Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;

Orang yang mau meneladani pelayanan Tuhan Yesus, kenyang dengan penghinaan. Yesus sering dihina, dibilangi gila, disebut pengacau, dibilangi orang Samaria yang tidak waras. Jadi kalau hamba-hamba Tuhan, gembala-gembala yang melayani mau meneladani Tuhan, jangan kaget kalau saudara dihina karena saudara meneladani Yesus.

Mazmur 123:4
123:4 jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.

Jadi ada orang yang merasa aman dan berkata kepada orang yang meneladani Tuhan “baru rasa kau” karena orang itu malah kena tulah. Kalau itu saudara alami itu sudah betul!

Yohanes 5:46
5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.

Kita akan melihat akibat menolak utusan Sorga, ada 6 hal yang akan hilang.
Yehezkiel 24:25
24:25 Dan engkau, anak manusia, bukankah begini akan terjadi? Pada hari Aku mengambil dari mereka benteng mereka, perhiasannya yang menggirangkan hatinya, kenikmatan matanya dan yang dirindukan jiwanya, anak-anak mereka lelaki dan perempuan,

1.      Benteng hilang
Berarti perlindungan diambil oleh Tuhan. Betapa ngerinya bila perlindungan itu Tuhan angkat. Kita umat Tuhan membutuhkan perlindungan dari Tuhan. Semua manusia mencari perlindungan.

Kalau sekarang ini mereka tidak tahu berdoa kepada Tuhan, satu waktu mereka akan berdoa kepada batu untuk menimpa mereka karena takut melihat Tuhan datang. Mereka akan pergi ke celah-celah bukit batu. Mengapa pergi ke sana? Sebab ketika hamba-hamba Tuhan datang, mereka mengusir hamba Tuhan itu. Hamba Tuhan itu tidak diterima oleh dunia sehingga hanya tinggal di celah-celah bukit batu. Artinya satu saat, mereka akan mencari mana itu pendeta.
Ibrani 11:38
11:38 Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.

Kita butuh perlindungan sebab kalau tidak akan mudah diserang oleh musuh. Musuh kita ada tiga:
1)      Iblis
2)      Dunia. Iblis memakai media dunia
3)      Daging kita sendiri

Iblis akan menunggangi daging kita dan akan memanfaatkan media dunia. Betapa runyamnya kita kalau diserang oleh trio ini bila kita tidak ada benteng. Tetapi kalau ada hujan turun karena ada utusan Tuhan yang bagaikan awan yang dimuati dengan air, maka umat Tuhan itu akan mendapatkan perlindungan dan dagingnya menjadi jinak. Kalau daging suami tidak dijinakkan oleh Firman maka isterinya akan menjadi tempat tempeleng dan menjadi bola kaki sebab suaminya buas dagingnya. Tetapi kalau ada air Firman Tuhan, dia bisa dijinakan oleh Firman pengajaran.

Makanya isteri-isteri dan suami-suami di sini ayo berdoa. Jangan kita berlagak menjadi orang yang mengerti Tuhan padahal daging kita buas. Tidak sedikit kita membaca di koran dan melihat di media elektronik suami yang memutilasi isterinya, isteri membunuh suaminya, anak membunuh orang tuanya atau sebaliknya. Kenapa seperti itu? Sebab dagingnya buas, tidak ada Firman yang membentengi hidupnya.

Kemulian dunia memang kelihatan aduhai, tetapi sekali dia bergoncang, banyak orang yang akan dia lalap. Itu dari sisi bencana alam. Tetapi banyak umat Tuhan dan hamba Tuhan yang hancur rohaninya karena godaan dunia. Tetapi kalau ada hujan Firman pengajaran yang lebat turun maka anak Tuhan terlindung rohaninya.

Kenapa bisa tidak ada benteng dalam hidup seseorang? Karena tidak mau menerima awan yang ada hujan. Ayo terima lawatan Tuhan. Kalau ada awan yang ada muatan air, itu akan terasa.

2.      Kenikmatan diambil
Saya tidak bicara kenikmatan daging. Ada kenikmatan yang seharusnya ada pada kita, kalau itu tidak ada berarti kenikmatan itu sudah diambil oleh Tuhan.
Mazmur 16:11
16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

Nikmat ada di tangan kanan Tuhan. Yang ada di tangan kanan Tuhan adalah gulungan kitab. Jadi Firman Tuhan itulah kenikmatan.
Wahyu 5:1
5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

Sebenarnya kenikmatan dari gereja Tuhan adalah Firman Tuhan. Tetapi kalau umat Tuhan tidak menikmati kenikmatan ini, saya kuatir hidup itu adalah orang yang menolak utusan yang ada muatan air sehingga dia tidak bisa menikmati Firman Pengajaran. Ini yang paling parah yang ada di dunia saat ini.

3.      Perhiasan diambil
Mempelai wanita diberi perhiasan oleh Tuhan. Kalau kita membaca dalam Wahyu 19:6-10, kita melihat ada perhiasan. Tetapi tidak seperti perhiasan Babel sundal besar, itu mencolok sekali karena memang itu yang dia kejar.
Wahyu 19:6-10
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."

Perhiasan yang harus ada pada gereja Tuhan.
I Petrus 3:2-4
3:2 jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.
3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

Sekaya apapun kita, bukan perhiasan itu yang dimaksud oleh Tuhan di sini. Kalau ada hujan Firman pengajaran yang lebat turun maka perhiasan lemah lembut dan tentram ini akan ada. Tetapi kalau ini tidak ada maka itu membuktikan hujan Firman pengajaran itu tidak ada. Kalau roh tentram dan lemah lembut ini diambil oleh Tuhan maka gawat saudara. Oleh sebab itu perlu hujan yang lebat dan keras di dalam gereja.

Kalau yang saya sampaikan ini saudara sambut maka saudara akan menerima kasih karunia. Tetapi kalau tidak mau maka tinggal menunggu akan dipentung.

4.      Yang dirindukan diambil
Kalau yang kita rindukan tidak kita dapat lagi maka nyata hidup kita menjadi sia-sia. Mengapa bisa menjadi sia-sia? Walaupun derasnya hujan turun bisa menjadi sia-sia karena hati tertutup tidak mau menerima. Tetapi kalau membuka hati maka pasti yang dirindukan itu tidak diambil.

Apakah kita mengikut Tuhan supaya hidup kita sia-sia? Tentu tidak. Kita mengikut Tuhan supaya memiliki pribadinya. Kalau saya menjadi anak Tuhan, yang saya rindukan adalah waris. Kalau saya menjadi hamba Tuhan yang saya rindukan adalah upah. Kalau saya menjadi kekasih maka yang saya rindukan PribadiNya. Kalau saudara dan saya merindukan Yesus kekasihmu, cintailah Dia.

Coba ketika bertunangan, biarpun papa dan mama berkata “nak tidak usah pergi karena hujan deras” tetapi walaupun papa mengunci pintu depan, dia akan lompat dari jendela karena ingin bertemu dengan kekasihnya.

Kita ini tunangannya siapa? Kita dipertunangkan dengan Tuhan Yesus.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Mestinya Tunangan kita ini yang kita rindukan. Tetapi kalau hujan Firman pengajaran yang deras tidak turun maka kerinduan itu tidak ada, hak untuk bertemu Tuhan dicabut oleh Tuhan.

Kalau tunangan secara daging kita mati-matian untuk ketemu. Kenapa kita tidak rindu kepada Tuhan Yesus. Hari minggu malah pergi ke sawah dan tidak pergi beribadah. Tuhan Yesus begitu membara kerinduanNya kepada kita sehingga Dia rela berkorban, Dia bukakan isi hatiNya kepada kita lewat pembukaan rahasia Firman, kenapa kita tidak rindu? Sampai hatikah kita membuat Tuhan Yesus bertepuk tangan sebelah. Mari kita sambut uluran tangan Tuhan. Dia berkorban sampai tetes darah terakhir hanya untuk saudara, Dia naik ke sorga lagi-lagi untuk kepentingan saudara.

Untuk membuat saudara rindu, biarlah hujan Firman pengajaran yang lebat dan deras turun di dalam gereja. Jangan hanya tonel, sandiwara dan tablou yang diadakan dalam gereja. Berarti sebatas itulah pengenalannya akan Tuhan.

5.      Anak laki-laki diambil
Anak laki-laki adalah ahli waris. Kalau anak laki-laki diambil berarti hak waris diambil oleh Tuhan. Makanya hidup menjadi perih, pedih, galau, mengalami banyak hal-hal yang tidak menyenangkan karena waris tidak diperoleh lagi. Kalau mau menerima waris, terimalah hujan Firman pengajaran yang deras dan lebat turun.

6.      Anak perempuan diambil
Anak perempuan menunjuk kesenangan.
Yesaya 60:4
60:4 Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.

Anak perempuan diambil, berarti hilang kesenangan dari diri kita. Yang ada hanya ratapan, yang ada hanya derai air mata. Isteri hanya merenung “coba kalau dengan yang itu lalu menjadi suami saya. Yang ini kasar dan jahat sekali”.

Kalau hujan Firman pengajaran yang deras turun maka kesenangan itu akan dilimpahkan dalam kehidupan saudara. Dalam merayakan natal, jangan hanya sampai pada kesenangan sebatas yang kasat mata contohnya sepatu baru, baju baru, rambut baru.

Kalau menyambut utusan Tuhan maka saudara akan mendapatkan 4 hal. Sebagai contohnya adalah janda sarfat.
1.      Elia bagaikan hamba Tuhan yang penuh air dan dia disambut oleh perempuan ini. Padahal bahasanya tinggal ada minyak dan tepung sedikit, setelah diolah menjadi roti maka dimakan olehnya dan anaknya kemudian mati. Tetapi terjadi pemeliharaan yang ajaib karena menyambut utusan Tuhan.

2.      Juga ada kisah perempuan Sunem yang kaya menyambut Elisa. Elisa menyuruh hambanya bertanya apa yang kurang pada mereka. Perempuan itu berkata tidak ada yang kurang pada mereka sebab semuanya sudah ada, mereka serba cukup tidak ada kekurangan. Lalu Gehazi berbisik kepada Elisa bahwa selama mereka singgah di situ tidak pernah mendengar suara anak-anak. Lalu Elisa menyuruh memanggil perempuan kaya itu. Elisa langsung berkata “tahun depan engkau menggendong anak”. Artinya kalau menyambut utusan Tuhan, kandungan dibuka oleh Tuhan. Arti rohaninya kalau kita menyambut hamba Tuhan yang mengandung air hujan Firman pengajaran maka kandungan rohanimu dibuka sehingga engkau menjadi anak Tuhan yang tidak gampang gugur imanmu karena benih Firman Allah termeterai dalam hatimu.

3.      Anak itu sudah lahir dan ikut menyabit gandum dengan bapanya. Di saat menyabit gandum anak itu kena sakit kepala dan dia berteriak kepada papanya “aduk kepalaku sakit”. Bapanya menyruh hamba-hambanya membawa pada mamanya. Tetapi sampai di rumah, di pangkuan mamamnya anak itu mati. Tetapi karena mereka sudah menyambut hamba Tuhan maka anak itu bangkit kembali.
II Raja-raja 4:33
4:33 Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.

Tadinya Gehazi yang disuruh duluan dengan membawa tongkat dan menyentuh hidung anak itu dengan tongkat. Semua itu Gehazi lakukan tetapi tidak terjadi apa-apa. Kemudian Eliza datang dan menutup pintu belakang.
II Raja-raja 4:33 (Terjemahan Lama)
4:33 Maka masuklah ia, dikancingkannya pintu di belakang keduanya, lalu dipintanya doa kepada Tuhan.

Ini yang tidak dilakukan oleh Gehazi. Dia mau melihat mujizat tetapi tidak mau menyelesaikan hal-hal di masa lalu. Jadi selesaikan persoalan di belakang di masa lalu kalau mau melihat kuasa kebangkitan.

II Raja-raja 4:34
4:34 Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu.

Elisa adalah gambaran hamba Tuhan yang ada air Firman pengajaran. Dia meniarap di atas anak itu berarti anak itu dibawa dalam persekutuan dengan Firman, Roh dan kasih Tuhan. Elisa adalah pribadi yang ada Firman dan Roh, berarti firman dan Roh bekerja dalam diri anak itu.

II Raja-raja 4:35
4:35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.

Anak itu bersin sampai 7 kali. Angka 7 adalah angka akhir zaman, angka 7 adalah angka kesempurnaan, angka 7 adalah angka sabat. Kita sudah ada di akhir zaman dan mau masuk pada sabat (Kerajaan 1000 tahun), kita sudah dekat pada kesempurnaan. Untuk membuat kita menikmati kesempurnaan, mari kita sambut Elisa, sambut Firman dan Roh Kudus, itu yang akan menggarap kita.

Kalau bersin itu berarti yang keluar dari tubuh kita adalah yang kotor. Elisa punya Firman dan Roh. Itu berarti Firman dan Roh Kudus membersihkan kita. Jangan merayakan natal tetapi kita tidak bersih. Jangan merayakan natal tetapi diisi melukai hati Tuhan. Sampai hati orang Kristen kalau seperti itu. Merayakan natal tetapi hati Tuhan tertusuk dengan perbuatan-perbuatan orang Kristen yang tercela, yang mestinya itu dibersihkan.

Jadi yang diterima oleh orang yang menyambut utusan Tuhan ini adalah mengalami kuasa pembaharuan yang dimulai dengan kebangkitan. Ini yang dibutuh oleh kita.
Kolose 3:10
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

4.      II Raja-raja 8:5-6
8:5 Sedang ia menceritakan kepada raja tentang Elisa menghidupkan anak yang sudah mati itu, tampaklah perempuan yang anaknya dihidupkan itu datang mengadukan perihal rumahnya dan ladangnya kepada raja. Lalu berkatalah Gehazi: "Ya tuanku raja! Inilah perempuan itu dan inilah anaknya yang dihidupkan Elisa."
8:6 Lalu raja bertanya-tanya, dan perempuan itu menceritakan semuanya kepadanya. Kemudian raja menugaskan seorang pegawai istana menyertai perempuan itu dengan pesan: "Pulangkanlah segala miliknya dan segala hasil ladang itu sejak ia meninggalkan negeri ini sampai sekarang."

Yang dia terima adalah semua yang hilang dikembalikan kepadanya. Apa yang sudah hilang dari kita, apa yang sudah diambil oleh makhluk bejat itu yaitu iblis? Itulah kemuliaan. Tetapi itu dikembalikan lagi kalau kita menyambut utusan Tuhan.

Merayakan natal, kita harus masuk pada isi yang paling dalam. Kenalilah isi hati Tuhan, kenalilah Yesus maka kita tidak akan sewenang-wenang. Jangan merayakan natal hanya sebatas upacara peringatan belaka dan tidak merasakan apa-apa, yang hilang tetap hilang, rohani yang mati tetap mati.

Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga segera akan datang menjemput kita Mempelai WanitaNya. Tuhan rindu kita tampil bersama Dia, Tuhan ingin memeluk saudara, Dia ingin kehangatan kasih sayangNya merangkul saudara.
Kidung Agung 8:3
8:3 Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.

Tangan kirinya menopang saudara. Tangan kanan memeluk itu berarti sentuhan kasih Tuhan saudara rasakan. Biarlah saudara melihat tangan kirinya menopang engkau. Kita merayakan natal bukan untuk menerima pentung tetapi  untuk menerima pelukan kasih sayang Tuhan dalam diri kita. Nikmati kasih setia Tuhan. Jangan kita beribadah dan melayani hanya melaksanan upacara. Di situlah moment kita bertemu dengan Tuhan, kita mohon pengaruh Tuhan meraba apa yang salah dari kita agar apa yang salah itu Tuhan bersihkan dan kita merasakan sentuhan kasih sayangNya.



Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar