20170129

Kebaktian Kaum Muda Remaja, Minggu 29 Januari 2017 Pdt. Handri Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Keluaran 11:1-3 Tulah kesepuluh diberitahukan
11:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Aku akan mendatangkan satu tulah lagi atas Firaun dan atas Mesir, sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi dari sini; apabila ia membiarkan kamu pergi, ia akan benar-benar mengusir kamu dari sini.
11:2 Baiklah katakan kepada bangsa itu, supaya setiap laki-laki meminta barang-barang emas dan perak kepada tetangganya dan setiap perempuan kepada tetangganya pula."
11:3 Lalu TUHAN membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu; lagipula Musa adalah seorang yang sangat terpandang di tanah Mesir, di mata pegawai-pegawai Firaun dan di mata rakyat.

Firaun dan orang Mesir menolak melepaskan bangsa Israel untuk pergi beribadah kepada Allah di padang gurun. Ini menunjukkan kehidupan yang menolak kelepasan dari dosa, daging, dunia.

9 tulah belum cukup bagi orang yang menolak kelepasan, ia masih akan menerima tulah ke-10 yaitu kematian anak sulung. Artinya:
1.      Mati rohani
Jadi, kalau tidak mau lepas dari dosa, maka akan mati rohani. Kalau kaum muda sudah mengalami tidak apa-apa berbuat dosa itu sudah mengalami kematian anak sulung.
2.      Sudah berada di bawah penghukuman Tuhan sejak di dunia
3.      Masuk kematian kedua, penghukuman kekal di neraka    

Ayat 1 → Berita kelepasan
Orang Israel harus segera keluar dari Mesir begitu tulah sepuluh dijatuhkan. Artinya setelah mendengar berita kelepasan kita harus segera berupaya sungguh-sungguh untuk keluar dari keduniawian dan lepas dari dosa dan daging, supaya kita bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Apa itu berita kelepasan? Yaitu kebenaran= Yesus= Firman penyucian/ Firman Pengajaran yang benar.
Yohanes 8:32,36; 17:17
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Kebenaran itu harus dikejar, bukan hanya sekedar dicari. Supaya kelepasan/ kemerdekaan itu benar-benar kita alami. Artinya manfaatkan waktu dan kesempatan semaksimal mungkin untuk mendengar dan mempraktekkan Firman Pengajaran yang benar.
Yesaya 51:1
5:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.

Praktek mengejar kebenaran:
ð  Dengarkanlah Aku= telinga dikuasai Tuhan
Tanda-tandanya: seperti Abraham mendengar dan menerima panggilan Tuhan.
Yesaya 51:2
51:2 Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia.

Tanda mendengar panggilan Tuhan:
a.       Tinggalkan negeri, artinya lepas dari pengaruh dunia, cara hidup duniawi, sehingga bisa setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
Kejadian 12:1
12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;

Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Kalau masih terikat dengan dunia/ bersahabat dengan dunia berarti tidak bisa setia.

b.      Tinggalkan sanak saudara → lepas dari pengaruh daging sehingga bisa taat dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya.
Roma 8:7
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

c.       Tinggalkan bapa → lepas dari bapa yang lama yaitu iblis= lepas dari dosa terutama dusta dan kebencian (saling menyakiti, mencaci maki).
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Kalau telinga sudah dikuasai Tuhan maka tidak sulit untuk tergembala.
Contoh: Abraham waktu sudah tinggalkan negerinya ia tidak tinggal di rumah tapi tinggal di kemah. Tinggal di kemah berarti tergembala dalam 3 macam ibadah pokok (ruangan suci).
Ibrani 11:9
11:9 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.
           
Kalau kita tergembala, ini membuktikan bahwa kita orang asing di dunia ini dan kita menjadi warga kerajaan sorga. Walaupun KTP kita masih KTP dunia tapi kita punya KTP Sorga/ warga kerajaan sorga. Tetapi kalau masih terikat dengan yang duniawi, masih suka dengar lagu-lagu dunia berarti merasa asing dalam penggembalaan, tidak sejahtera dalam ibadah, maunya cepat-cepat pulang, lama-lama sudah terbiasa untuk tidak beribadah.

Kalau sudah lepas maka kita yang rasa asing dengan dunia ini. Kalau sudah lepas dengan yang duniawi berarti tidak sulit untuk memberikan apa yang Tuhan minta, seperti Abraham mempersembahkan Ishak. Sekalipun yang Tuhan minta itu sesuatu yang kita kasihi, banggakan, andalkan, misalnya: menanggalkan ijasah untuk memberi diri menjadi hamba Tuhan sepenuh. Kalau Tuhan panggil jadi hamba Tuhan lalu tidak mau maka akan hancur, kalau tidak dipanggil lalu memaksakan diri jadi hamba Tuhan, itu juga akan hancur. Jangan takut untuk mengorbankan apa yang Tuhan minta.

ð  Pandanglah...= mata dikuasai Tuhan
Jika mata sudah dikuasai Tuhan maka kita akan melihat 2 hal:
1)      Gunung batu yang daripadanya kita terpahat dan tergali.
1 Korintus 10:4
10:4 dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
Siapa gunung batu? Yaitu Yesus, Ia rela terpahat dan tergali = disiksa sampai mati di kayu salib.

Jadi, memandang gunung batu= menghargai korban Kristus lewat praktek:
a)      Mengutamakan ibadah lebih dari segala sesuatu di dunia ini.
Ibadah itu ada rahasianya dan rahasia ibadah itu agung (Rosh artinya yang di atas). Artinya ibadah itu harus kita tempatkan di atas segalanya, lebih utama dari segalanya.      
1 Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Kalau kita mengutamakan ibadah, maka kita akan merasakan rahasia ibadah: Yesus adalah Firman menjadi manusia dan diangkat dalam kemuliaan. Artinya kita akan merasakan kekuatan ibadah itulah Firman Pengajaran yang benar yang menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna untuk dipermuliakan  bersama Yesus.

Mengutamakan ibadah dengan tujuan menerima Firman Pengajaran yang benar sehingga disucikan, diubahkan sampai sama mulia dengan Tuhan.

Jangan asal beribadah, apalagi kalau tidak ada Firman Pengajaran yang benar, hanya menekankan perkara jasmani.

b)      Menjadi imam dan raja→ terlibat dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna= menjadi batu hidup
Wahyu 5:9-10
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Jangan merasa tidak bisa melayani karena kemampuan terbatas, contohnya tidak bisa menyanyi karena suara false, jangan mengecilkan kuasa Tuhan, Tuhan akan pertambahkan karuniaNya. Syarat untuk melayani SUCI bukan pandai.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

Kalau kita terlibat dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, melayani dalam kesucian maka kita adalah batu hidup. Hidup kita bukan tergantung ijasah, pekerjaan
1 Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Hasilnya: Tuhan akan menata rapi/ hidup kita menjadi indah, semua Tuhan sediakan.
Efesus 2:20-22
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Pekerjaan hamba Tuhan sepenuh itu pekerjaan yang terindah. Jadi jangan takut kalau ada yang dipanggil untuk menjadi hamba Tuhan sepenuh.
1 Timotius 3:1
3:1 Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."

Apapun pelayanan yang kita kerjakan dengan kesucian, menjamin keindahan hidup. Sebelum melayani, hidup kita belum indah. Tinggalkan pelayanan maka hidup akan berantakan/ hancur. Contoh, Yudas mati tertelungkup, isi perutnya keluar hancur berantakan.

2)      Memandang nikah Abraham dan Sara= nikah yang suci
Abraham seorang suami yang benar dan suci, Sara seorang istri yang tunduk kepada suami.
Yakobus 2:23
2:23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."

1 Petrus 3:6
3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

Artinya bagi kita adalah kita harus menghargai nikah, menjaganya tetap benar dan suci. Sebagai anak jaga kesucian dan kesatuan nikah orang tua. Jangan isi dengan pertengkaran, perbantahan dan perkelahian. Jaga kesucian masa pacaran/ tunangan.

Di dalam nikah ada rahasia Allah yaitu nikah jasmani mau dibawa masuk dalam nikah rohani= pesta nikah Anak Domba Allah.
Efesus 5:30,32
5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

Mata dikuasai Tuhan= menjaga kesucian lewat tergembala dalam binaan Firman Pengajaran yang benar, maka kita bisa tampil menjadi perawan suci di hadapan Yesus, layak menjadi belahan jiwaNya/ mempelai wanitaNya.
2 Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Contoh, Yusuf umur 17 sudah tergembala dan ia menjaga kesucian. Sekalipun dibuang oleh saudara-saudaranya ia tidak membenci dan sekalipun digoda oleh isteri Potifar, ada tawaran menggiurkan tapi ia tidak mau dan ia lari. Kaum muda kalau ada godaan dalam pergaulan teman-teman ajak berbuat jahat dan najis, jangan mau! harus lari, tinggalkan!.

Akhirnya Yusuf bisa diangkat menjadi penguasa Mesir. Kaum muda kalau mau menjaga kesucian maka pasti akan mengalami kuasa pengangkatan dari Tuhan. Mungkin ekonomi rendah, IQ rendah, tapi jika tergembala dengan sungguh-sungguh maka Tuhan pasti akan mengangkat kita baik secara jasmani dan secara rohani, kita akan diangkat ke awan-awan permai bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

Godaan dosa begitu luar biasa, terutama dosa kenajisan lewat internet, Hp, laptop, tontonan-tontonan yang najis, dsb. Biarlah kita semua tampil seperti Yusuf. Jaga kesucian hidup masa muda kita!. Kita mohon kepada Tuhan untuk terlepas dari segala ikatan dosa.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar