20170108

Kebaktian Kaum Muda Remaja, Minggu 8 Januari 2017 Pdt. Handri Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Keluaran 10:23-24 Tulah kesembilan: Gelap gulita
10:23 Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.
10:24 Lalu Firaun memanggil Musa serta berkata: "Pergilah, beribadahlah kepada TUHAN, hanya kambing dombamu dan lembu sapimu harus ditinggalkan, juga anak-anakmu boleh turut beserta kamu."

Dulu menjelang bangsa Israel mau keluar dari tanah Mesir terjadi kegelapan. Di penghujung akhir zaman ini menjelang gereja Tuhan mau keluar dari dunia, mau diterbangkan ke awan-awan permai juga terjadi kegelapan bahkan kegelapan yang hebat, yaitu kegelapan ekonomi, kegelapan di segala bidang, kegelapan dosa yang semakin pekat. Sampai gereja Tuhan dilanda dengan kegelapan yang dahsyat. Kita adalah gereja Tuhan periksa diri, jangan-jangan keadaan kita di landa dengan kegelapan.

Praktek hidup di dalam kegelapan:
a.       Tidak dapat melihat teman, artinya egois, hanya mementingkan diri sendiri.
b.      Tidak dapat bangun dari tempatnya, artinya:
ð  Tidak mengalami kebangunan rohani= jatuh bangun di dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum (merokok, minuman keras, narkoba) dan dosa kawin mengawinkan (dosa seks dengan berbagai bentuknya).
ð  Lumpuh rohani= tidak aktif/ tidak setia di dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

c.       Terikat pada harta kekayaan/uang, sehingga tidak bisa beribadah melayani Tuhan.
Harta kekayaan tidak dipakai untuk memuliakan Tuhan.
Amsal 3:9
3:9 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,

Orang yang tidak bisa memuliakan Tuhan= orang yang tidak takut Tuhan.
Wahyu 14:7
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

Kewajiban semua orang adalah takut akan Tuhan dan pegang Firman Tuhan.
Pengkhotbah 12:13
12:13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.

Praktek takut akan Tuhan yaitu dengan memuliakan Tuhan:
1)      Muliakan Tuhan dengan harta, dengan apa yang ada pada kita. Bagaimana caranya? Mulai dari mengembalikan milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Kalau sudah bekerja jangan lupa kembalikan hulu hasilnya. Memberi untuk pekerjaan Tuhan, memberi kepada sesama yang membutuhkan. Kalau punya berkat lebih, berbagilah kepada sesama, kalau sudah Tuhan gerakkan jangan kikir.

Tahun 2017 biarlah rohani kita semakin meningkat. Kalau dulu kurang setia maka tahun ini harus semakin setia/ semakin berkobar-kobar, semakin suci. Persiapan kita untuk menyambut kedatangan Tuhan harus semakin takut akan Tuhan.

2)      Muliakan Tuhan dengan tubuh
1 Korintus 6:20
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (dan roh mu juga).

Bagaimana memuliakan Tuhan dengan tubuh? Secara jasmani, laki-laki jangan gondrong, potongan rambut harus rapi, perempuan rambutnya jangan awut-awutan, berpakaian yang rapi/sopan.

Roma 12:1
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Secara rohani, kita mempersembahkan tubuh kepada Tuhan, syaratnya:
a)      Tubuh yang hidup kepada Tuhan
Tubuh yang hidup adalah tubuh yang dikuasai oleh Roh Kudus sehingga bisa taat dengar-dengaran pada Firman→ hasil ketekunan dalam ibadah raya= Pelita emas = kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
Roma 8:13,15
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

b)      Tubuh yang kudus adalah tubuh yang dikuasai Firman, bukan dikuasai dengan hawa nafsu daging → hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci= Meja roti sajian = kita bersekutu dengan Anak Allah di dalam Firman dan korban Kristus.
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Sikap kita dalam mendengar Firman sangat menentukan tubuh kita tetap kudus atau tetap cemar. Kalau sikapnya benar, sungguh-sungguh maka ada harapan tubuhnya tetap kudus/disucikan, tetapi kalau bermain-main dalam ibadah, pikiran mengembara maka akan tetap cemar.
Ingat! dalam Wahyu 22:11
22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

Diakhir zaman ini akan terjadi 2 kegerakan, yang benar bertambah benar, tetap suci, yang kedua tetap cemar. Kalau sekarang kita tidak mau disucikan maka kita akan masuk dalam kegerakan kedua, terus cemar sampai nanti dibinasakan oleh Tuhan.

c)      Tubuh yang berkenan adalah tubuh yang dikuasai kasih Allah → sebagai hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan= Mezbah dupa emas= kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.
Matius 17:5
17:5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."

Jadi, muliakan Tuhan dengan tubuh = ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
Kita adalah belahan jiwaNya Tuhan/calon mempelai wanita Tuhan. Kita mau bertemu dengan Yesus maka harus memuliakan Dia dengan tubuh kita.
Jadi, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, itu bagaikan kita sedang berhias/berdandan untuk bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

Rut 3:3
3:3 maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum.
Waktu Rut mau bertemu Boas, ia disuruh mandi, berurap dan memakai pakaian bagus.

Walaupun mengunakan minyak yang mahal/harum, memakai pakaian yang bagus tapi tidak mandi-mandi, itu sama dengan bohong/akan tetap bau, karena hanya mau satu macam, dua macam ibadah. Itu sebabnya kita harus bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.
Dalam ibadah pendalaman Alkitab= kita mandi air Firman
Dalam ibadah raya= kita didandani dengan minyak
Dalam ibadah doa penyembahan=  kita memakai pakaian bagus
Mempelai wanitaNya tampil cantik, bertemu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

Setan licik, ia manfaatkan tubuh kita, dia sering ganggu tubuh kita, supaya tidak bisa membawa jiwa dan roh untuk datang beribadah, setan ganggu tubuh lewat capek, sakit penyakit, dll, supaya tidak tergembala dalam 3 macam ibadah. Jangan mau dikalah oleh setan!.

3)      Muliakan Tuhan dengan ucapan bibir
Ibrani 13:15
13:15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.

Mulut jangan dipakai berbahasa kotor, berdusta, memfitnah, bergosip.

Mulut kita pakai untuk menyembah Tuhan.
Wahyu 14:7
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

Menyembah Tuhan bukan diukur dari lamanya menyembah, bukan diukur dari kerasnya suara dalam menyembah.

Bagaimana menyembah Tuhan yang benar? :
v  Menyembah Tuhan yang menjadikan langit dan bumi,
Langit itu menunjukkan perkara rohani, bumi menunjukkan perkara jasmani, berarti mengutamakan perkara rohani lebih dari perkara jasmani. Di manapun kita berada utamakan yang rohani, silahkan sekolah/kuliah, bekerja, tapi jangan lupa utamakan yang rohani. Itulah penyembah yang benar.

Kalau kita bisa mengutamakan yang rohani maka Tuhan tidak menipu, hasilnya:
a)      Ada kemenangan
Kejadian 14:17-19
14:17 Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja.
14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,

Kita menang menghadapi segala tantangan, menang menghadapi dosa, menang menghadapi daging yang selalu menggoda kita. Dalam menghadapi masalah ekonomi, masalah dalam nikah/ keluarga, tidak akur dengan saudara, jika menyembah Tuhan dengan benar maka pasti menang.

b)      Diberkati oleh Tuhan
Kalau kita mengutamakan yang rohani maka berkat jasmani itu urusannya Tuhan. Tidak usah kita kejar yang jasmani sampai lupa Tuhan. Kalau hanya mengutamakan yang jasmani sampai lupa Tuhan itu sama dengan tamak, seperti orang kaya yang bodoh, sehingga apa yang dia kejar tidak bisa dia nikmati, malah mati rohani bahkan mati jasmani.
Lukas 12:15
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

c)      Menjadi mempelai wanita Tuhan
Kejadian 24:3
24:3 supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam.

Abraham mengambil sumpah dari Eliezer hambanya, untuk mencari istri bagi Ishak. Kita dicari dan dipilih untuk menjadi mempelai wanita Tuhan/ belahan jiwaNya.

v  Menyembah Tuhan yang menjadikan laut= tidak mudah terhalang untuk datang beribadah. Jangan hanya karena hujan sehingga tidak mau datang beribadah, karena ulangan/ujian di sekolah, tidak datang beribadah.

Ingat! kisah Firaun dan prajurit-prajuritnya, bagaimana Firaun keras hati, dia berupaya untuk menghalang-halangi bangsa Israel supaya tidak bisa beribadah, akhirnya Firaun tenggelam di dalam laut.

v  Menyembah Tuhan yang menjadikan mata air= nikah terbenahi
Ingat! kisah perempuan Samaria, ketika Yesus bicara soal mata air, nikahnya langsung dibenahi.
Yohanes 4:14-18
4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

Hubungan di dalam rumah tangga harus terbenahi. Kalau kakak beradik tidak pernah akur/ bertengkar terus maka penyembahan tidak bisa naik ke hadirat Tuhan. Hubungan dengan orang tua harus diselesaikan. Hubungan suami istri dijaga jangan sampai rusak. Permulaan nikah masa pacaran/masa tunangan harus dijaga, jangan seperti sudah suami istri, jangan sampai jadi omomgan orang, menjadi batu sandungan bagi orang lain. Berusaha jaga kesucian! agar penyembahan kita bisa naik ke hadirat Tuhan. Jangan seperti dalam Kejadian 6, hanya karena pandangan daging.

Kalau penyembahan kita bisa naik ke hadirat Tuhan, satu saat tidak akan salah lagi dalam perkataan/ kita sudah sempurna,
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

sehingga siap untuk menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga, dengan satu suara penyembahan HALELUYA. Semakin kita meningkat di dalam roh penyembahan, bagaikan pesawat yang semakin naik sampai nanti kita bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga di awan-awan permai.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar