20170108

Kebaktian Umum, Minggu 8 Januari 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 2:1-7
2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
2:6 Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

Ini adalah surat dari Tuhan yang ditujukan kepada jemaat di Efesus melalui gembalanya. Surat ini tidak bertanggal, tidak ada bulannya dan tidak ada tahunnya. Berarti surat ini sepanjang masa. Jadi bila kita membaca surat ini maka surat ini cocok pada setiap waktu.

Jemaat Efesus yang ditaruh urutan awal lalu menyusul Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia lalu Laodekia. Surat ini sesungguhnya tepat ditujukan pada masa kita sekarang ini atau di ujung akhir zaman. Kita sudah di ujung zaman akhir. Tujuh sidang jemaat ini menunjukkan warna rohani gereja Tuhan yang hidup pada akhir zaman ini.

Sidang jemaat Efesus ditaruh pada urutan awal. Ini bukan asal saja ditulis oleh Yohanes. Susunan ini datang dari Roh Kudus, datang dari Sorga. Mengapa Efesus ditaruh pada urutan pertama, bukan Filadelfia yang jempolan rohaninya, atau Smirna.

Efesus ini adalah jemaat di mana hamba Tuhan yang pertama hadir adalah Paulus. Dia hadir di sana tetapi tidak ada aktifitas. Orang di Efesus minta pelayanan tetapi Paulus tidak mau melayani. Kemudian Paulus menuju ke Kengkrea. Lalu Apolos datang di Efesus dan dikatakan oleh Firman Tuhan, dia bermanfaat bagi orang Efesus. Apolos adalah orang yang fasih lidah dan mengerti dasar-dasar kitab suci, itu yang dia sampaikan kepada orang Efesus. Namun Apolos tidak lama di sana, lalu dia pergi. Kemudian Paulus kembali datang di Efesus. Dia menemukan sepasang nikah yang tadinya bersama dengan Apolos yaitu Akwila dan Priskila lalu Paulus menginap di sana.

Yang dihadapi oleh rasul Paulus di Efesus tidak enteng, dia bagaikan berhadapan dengan binatang buas.
I Korintus 15:32
15:32 Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".

Binatang buas ini bukanlah serigala, macan tutul atau harimau. Tetapi manusia Efesus ini yang digambarkan seperti binatang buas. Binatang buas ini ingin memangsa, ingin merobek-robek yang dianggap sebagai mangsa. Inilah pergumulan rasul Paulus dan oleh pertolongan Tuhan tiga bulan dia melayani di sana. Ketika dia melayani muncullah binatang-binatang buas menentang dia. Pada waktu itu dia telah membaptis mantan murid-murid Yohanes Pembaptis. Baptisan Yohanes Pembaptis sudah baptisan selam tetapi Paulus membaptis kembali mereka karena masih kurang yaitu persoalan nama. Baptisan itu diselesaikan oleh rasul Paulus.

Mereka telah mengerti tentang baptisan Yohanes tetapi soal Roh Kudus mereka belum pernah mendengar. Lalu ditanya bagaimana mereka dibaptis dan mereka menjawab dengan baptisan Yohanes. Kemudian Paulus melengkapi, membaptis mereka kembali dan mereka dipenuhkan Roh Kudus. Setelah itu lahirlah jemaat di Efesus, tetapi tantangannya luar biasa.

Karena di Efesus ini rasul Paulus diganggu oleh binatang buas maka pemberitaan Firman oleh rasul Paulus ini dipindahkan di ruang kuliah Tiranus. Nama Tiranus orang lalim (kejam).
Kisah Para Rasul 19:8
19:8 Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.

Ini upaya hamba Tuhan untuk meyakinkan mereka, tetapi ada binatang buas yang muncul.

Kisah Para Rasul 19:9
19:9 Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus.

Tiranus artinya orang lalim, orang kejam. Saudara bayangkan bagaimana orang Efesus ini, ruang kuliah saja diberi nama orang lalim, orang kejam, bengis, beringas. Tetapi disitulah rasul Paulus mulai mengajar dan banyak mujizat dia lakukan di sana.

Kisah Para Rasul 19:10-12
19:10 Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.
19:11 Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa,
19:12 bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.

Kalau kita lihat di sini timbul pertanyaan mengapa Efesus ditaruh pada urutan awal. Tadinya Paulus sudah datang, didaulati oleh orang-orang yang sudah membuka hati mendengar Firman, tetapi Paulus malah keberatan.
Kisah Para Rasul 18:19-21
18:19 Lalu sampailah mereka di Efesus. Paulus meninggalkan Priskila dan Akwila di situ. Ia sendiri masuk ke rumah ibadat dan berbicara dengan orang-orang Yahudi.
18:20 Mereka minta kepadanya untuk tinggal lebih lama di situ, tetapi ia tidak mengabulkannya.
18:21 Ia minta diri dan berkata: "Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya." Lalu bertolaklah ia dari Efesus.

Jadi Paulus bergerak dan bekerja bukan menurut maunya tetapi atas dorongan dari Roh Kudus. Setelah itu Apolos masuk.
Kisah Para Rasul 18:24
18:24 Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci.

Mengapa Efesus ditaruh pada urutan awal, itu bukan kebetulan. Tujuh sidang jemaat di Asia Kecil ini menggambarkan sidang jemaat yang hidup pada akhir zaman ini. Efesus ini artinya yang dirindui atau sesuatu yang dirindukan. Siapa yang merindukan? Yesus Mempelai Pria Sorga.

Sebetulnya bila kita merasakan udara pelayanan Yesus, kepadaku dan kepadamu Allah tujukan kerinduan hatiNya. Justru untuk kita yang hidup pada akhir zaman ini. Dulu masih bersifat hurufiah. Kepada sidang jemaat Efesus inilah kerinduan hati Tuhan, Dia curah. Ini bukti bahwa Dia rindu jemaatNya. Efesus 1:8-10.

Ini bernubuat untuk kita. Kalau kita sekarang ini dilayani Tuhan dalam kelimpahan pembukaan rahasia Firman dan Tuhan menunjukkan apa yang Dia lakukan, apa sebetulnya yang Dia dambakan dan rindukan, yaitu hidup saudara untuk dibenahi oleh Tuhan lewat pekerjaan Firman untuk jadi belahan jiwaNya.

Dari tujuh jemaat ini selalu dimulai “inilah Firman Dia”. Berarti Tuhan ingin jemaat yang hidup di akhir zaman ini dikembalikan kepada kebenaran Firman. Bukan hanya asal diberitakan Firman. Tuhan ingin sidang jemaat yang hidup pada akhir zaman ini hidup di dalam Firman.

Wahyu 2:1,8,12,18; 3:1,7,14
2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
2:8 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:
2:12 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:
3:1 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:

Kerinduan hati Tuhan kepada gereja Tuhan yang hidup pada akhir zaman ini yaitu Tuhan rindu supaya kita hidup di dalam Firman. Tuhan rindu kita hidup, bergerak dan bernafas di dalam Firman. Dia sangat mendambakan gerejaNya untuk hidup bergantung kepada Firman. Bukan bergantung pada kepintaran, kekayaan, kekuatan. Tetapi Dia ingin kita bergantung pada FirmanNya.

Tampilnya gereja Tuhan yang disebut Mempelai bukan terjadi dulu tetapi di akhir zaman ini. Jadi Tuhan rindu kepada saudara. Terserah saudara menanggapi kerinduan hati Tuhan. Kalau tidak menanggapi kerinduan hati Tuhan maka saudara akan didorong oleh satu kekuatan untuk menjadi mangsa binatang buas.

Biarlah kita didorong untuk menerima Firman dari Dia. Saya rindu untuk melekat pada Firman.
Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

Melekat pada Tuhan berarti melekat pada FirmanNya. Pada mulanya adalah Firman dan Firman itu adalah Allah sendiri.
Yohanes 1:1
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Kerinduan hati Tuhan kepada jemaat Efesus ini akan ditularkan kepada 6 sidang jemaat yang lain. Berarti Tuhan mau membentengi saudara. Mengapa mau dibentengi? Karena ada hal-hal yang akan menimpa dunia. Kalau tidak dekat dengan Tuhan, siapa yang mau membentengi dan melindungi saudara. Bila antikristus datang, itulah binatang buas yang tidak berperikemanusiaan.

Tuhan mau menjadikan kita ikat pinggangnya Tuhan, berarti melekat pada hatiNya, menjadi belahan jiwaNya.
Yeremia 13:11
13:11 Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya mereka itu menjadi umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu tidak mau mendengar."

Tuhan bermaksud melekatkan mereka tetapi akhirnya mereka melepaskan diri. Dalam Mazmur 91:14 kita yang harus melekat kepada Tuhan. Apakah kita menanggapi kerinduan hati Tuhan yang mau melekatkan kita. Kalau kita menanggapi maka tindakan Tuhan, Tuhan mau menjadikan kita ternama, terpuji dan terhormat bagi Tuhan.

Kita bukan umat yang asal tetapi umat Tuhan yang ternama, terpuji, terhormat bagi Tuhan. Semoga kalimat terakhir dari Yeremia 13:11 tidak ada dari antara kita yang menggenapi yaitu marah tidak mau mendengar. Biarlah kita semua mau melekat kepada Tuhan supaya Tuhan melindungi sehingga kita menjadi ternama, terpuji dan terhormat.

Apa yang dicari oleh manusia? Bukankah manusia berlomba-lomba mencari supaya terhormat dan ternama. Apakah kita sebagai umat Tuhan mau ternama, terpuji dan terhormat? Melekatlah kepada Tuhan.

Dari tujuh sidang jemaat ini hanya 2 sidang jemaat yang tidak mendapat teguran dan ancaman yaitu sidang jemaat Smirna dan Filadelfia. Semua jemaat mendapat pujian. Isi surat itu adalah teguran, himbauan, janji, ajakan untuk mendengar dan ancaman hukuman.

 Apalagi jemaat Laodekia yaitu jemaat yang paling rusak, dia mendapatkan dua kali surat Tuhan yang memperingati mereka. Surat kepada jemaat Kolose itu juga dikirimkan kepada sidang jemaat Laodekia. Surat kepada jemaat Kolose itu kena pada mezbah dupa emas yang menunjuk penyembahan atau penyerahan. Jadi diberikan kepada jemaat Laodekia maksudnya supaya mereka yang tidak punya penyerahan lagi kepada Tuhan sebab hanya melihat yang duniawi, bisa kembali menatap Tuhan.

Kepada jemaat Efesus inilah rasul Paulus membukakan rahasia Firman Tuhan, tetapi itu pekerjaan berat. Rasul Paulus membutuhkan keberanian karena menghadapi binatang buas. Justru kepada jemaat yang dirindukan oleh Tuhan, rasul Paulus minta didoakan agar memiliki keberanian membertiakan rahasia Injil karena tantangannya berat.

I Korintus 16:8-9
16:8 Tetapi aku akan tinggal di Efesus sampai hari raya Pentakosta,
16:9 sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang.

Kesimpulannya, kalau kerinduan hati Tuhan dinyatakan kepada kita, dengan adanya hamba Tuhan yang Tuhan pakai untuk menyampaikan kerinduan hati Tuhan kepada jemaat, hal itu tidak enteng. Banyak yang akan melawan dan menentang dia. Itu sebabnya rasul Paulus mengatakan “doakan kami”. Sebab hamba Tuhan yang dipercaya oleh Tuhan untuk menyampaikan kerinduan hati Tuhan dalam wujud pembukaan rahasia Firman Tuhan, banyak yang melawan dia dan tidak suka dengan dia. Itu sebabnya rasul Paulus mengatakan seperti masuk dalam hukuman mati sebab tidak ada lagi yang mau menengok dia.

Saya melihat gerakan pemakaian Tuhan kepada salah satu HambaNya ini tidak sepi dari tantangan. Saya diingatkan Tuhan penglihatan hamba Tuhan dari Ghana. Dia melihat obor yang keliling dunia yang dipegang oleh Pdt. Van Gessel, kemudian itu pindah ke tangan Pdt. Totaijs, kemudian pindah ke tangan Pdt. In Yuwono. Lalu pindah pada seorang yang tidak jelas wajahnya, ternyata itu adalah Pdt. Pong Dongalemba. Sebab saat itu Pdt. Pong Dongalemba tidak masuk nominasi. Kemudian dalam penglihatan itu obor itu berakhir pada seorang muda, dialah pemegang obor yang terakhir.

Kalau mendapat tantangan itu berarti sudah benar. Itu sebabnya harus kita bantu dan dukung dalam doa. Yang banyak dilawan justru orang benar.
Efesus 6:18-19
6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,

Butuh keberanian dan dibutuhkan topangan doa umat Tuhan sebab ketika menceritakan kerinduan hati Tuhan justru menghadapi banyak musuh. Kalau penginjilan hanya musuh dari luar. Tetapi kalau menyampaikan Firman pengajaran yang dibuka rahasiaNya muncul musuh dari luar dan dari dalam. Musuh yang dari dalam inilah yang paling berat.

Makanya kita membutuhkan darah domba Paskah. Darah domba Paskah inilah yang mengungkap-bukakan rahasia Firman Tuhan. Kalau ada Korban Kristus dalam diri kita, berarti di dalam ada domba paskah dan di luar di ambang pintu ada darah domba Paskah maka malaikat maut tidak bisa masuk. Kalau di dalam ada persekutuan yang kuat dengan Kristus Domba Paskah dan olehnya telah dibukakan rahasia Firman Tuhan. Kita harus menghargai itu maka malaikat maut tidak akan bisa menerjang saudara.

Kita labur darah domba paskah di luar agar maut tidak bisa masuk dan di dalam harus ada domba paskah. Jangan hanya ada pada satu sisi. Kalau di luar tidak ada darah domba paskah dan di dalam ada domba paskah maka nantinya maut bisa masuk.

Kerinduan Tuhan ini harus saudara tanggapi.
Ayub 14:15
14:15 maka Engkau akan memanggil, dan aku pun akan menyahut; Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu.

Tuhan rindu pada hasil buatan tanganNya. Kita ini adalah hasil buatan tanganNya yang berlubang paku. Masakan Dia tidak rindu kepada saudara. Itu sebabnya dimulai dengan jemaat Efesus sebab itulah ciptaan tanganNya dan Dia rindu memiliki saudara dan saya.

Dia sudah berkorban di Golgota dan kita adalah hasil tebusannya lalu kita tidak hargai dan tidak setia, maka orang seperti itu akan jatuh di tangan yang lain. Kalau sekarang saudara tidak rindu, maka Tuhan punya cara untuk membuat saudara rindu. Apakah kita mau menunggu itu? Kenapa kita mesti menunggu itu!
Hosea 5:15
5:15 Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku:

Kenapa nanti dalam kesesakan baru rindu kepada Tuhan. Jangan tunggu ini terjadi. Kalau Tuhan masih rindu saudara maka akan Tuhan cambuk. Tetapi kalau Tuhan sudah tidak rindu karena saudara kepala batu maka Tuhan akan biarkan. Saudara bisa mengatakan saya aman-aman saja, padahal Tuhan sudah membiarkan. Lebih baik kena cambuk Tuhan, itu berarti Tuhan masih cinta kepada kita untuk membangkitkan perasaan kita bahwa Tuhan rindu kepada kita.

Sayapun sebagai hamba Tuhan merasakan ini. Kadang saya masuk dalam keadaan sesak, saya dicambuk Tuhan supaya timbul gairah, timbul kerinduan hati kepada Tuhan. Kepada saudara yang merasakan hidup ini bagaikan sesak, banyak pencobaan, perhatikan, itu berarti Tuhan masih mengasihi saudara. Tetapi kalau saudara merasakan tidak apa-apa sekalipun masuk gereja satu tahun sekali, maka justru itu yang ada apa-apanya nanti, bahaya sudah mengintip orang itu.

Bagaimana sikap kita menghadapi kerinduan Tuhan ini.
Mazmur 42:2-3
42:2 Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
42:3 Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

Kita harus punya kerinduan hati seperti rusa, bukan hanya sekedar dinyanyikan. Akan nampak orang yang rindu akan Tuhan, dia haus. Ketika dia haus, Tuhan akan mengisi dia.
Yesaya 44:1-3
44:1 "Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang telah Kupilih!
44:2 Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih!
44:3 Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.

Jadi terhadap orang yang haus, kepadanya akan Tuhan curahkan air. Sebetulnya nampak orang yang haus dan rindu akan air. Dia tidak akan ada di tempat yang tidak turun hujan lebat. Tetapi kalau dia haus, dia akan cari di mana hujan lebat turun. Di mana Firman pengajaran turun bagaikan hujan yang deras dan lebat. Karena dia haus makanya dia berdoa.
Zakharia 10:1
10:1 Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikanNya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.

Yesaya 44:4-5
44:4 Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai.
44:5 Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan TUHAN, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel."

Dia merasa hidupnya adalah kepunyaan Tuhan karena dia paham hidupnya sudah dibeli oleh darah Anak Domba Allah. Menyebut dirinya Yakub berarti dialah pemilik hak sulung. Menggelari diri dengan nama Israel berarti dia adalah tentara Allah yang selalu menang. Itulah orang yang rindu akan Tuhan.

Jangan kita tunggu seperti dalam Hosea 5:15. Kenapa kita musti dipukul dan dicambuk dulu baru kita rindu. Tetapi adalah lebih baik masih dipukul dan dicambuk Tuhan supaya kita rindu dari pada tidak terjadi apa-apa. Jadi kalau kita masih kena cambuk Tuhan, periksalah. Mungkin kerinduan hatimu kepada Tuhan sudah merosot. Tetapi kenapa tunggu dicambuk dulu oleh Tuhan, biarlah kita selalu menggebu-gebu kepada Tuhan. Jadilah kita ikat pinggang yang selalu melekat di pinggangnya Tuhan.

Wahyu 2:1
2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.

Surat ini ditujukan kepada malaikat jemaat tetapi tujuan yang sesungguhnya adalah umat Tuhan. Tetapi malaikat jemaat duluan, berarti gembala lebih dahulu. Keadaan jemaat di Efesus tidak bisa lepas dari peran gembala. Keadaan jemaat di Tiatira tidak lepas dengan peran gembala. Kalau peran gembala di Tiatira sudah direbut oleh perempuan Izebel maka begitulah keadaan jemaat itu.

Pujian jemaat Efesus ada 10 dan cuma 1 kekurangannya tetapi yang 10 itu menjadi tidak ada nilainya. Bila ada cacat yang Tuhan cari adalah sempurna, tidak ada lagi cacat, kerut dan noda. Makanya lebih dahulu ada pujian, sesudah itu ada teguran, lalu ada himbauan, ancaman, diberi janji dan yang terakhir ajakan untuk mendengar. Tiap jemaat ada warna ini.

Jadi gembala yang lebih dahulu dikoreksi pelayanannya. Bagaimana gembala mau mengoreksi jemaat kalau gembala sendiri tidak mengoreksi diri.

Bintang ada di tangan Tuhan dan Yohanes disuruh menulis untuk bintang yang ada di tangan Tuhan, ini tidak bisa diterima logika. Orang yang memecahkan rahasia Firman Tuhan dengan logikanya bisa gila. Jadi di sini Tuhan mengajar kita untuk tidak mengandalkan logika. Kita harus memakai iman, kalau iman bisa menerima maka logika pasti bisa menerima.

Gembala harus duluan mantap makan Firman. Supaya jangan dia yang berkoar-koar padahal dia sendiri bukan pelaku Firman. Malu saya sebagai hamba Tuhan kalau saya bicara “jemaat berkorban” padahal saya tidak berkorban, “jemaat puasa” saya sendiri tidak puasa.

Jangan sampai kita membeli sesuatu untuk pekerjaan Tuhan kita malah berkata “kurangi harganya, ini untuk pekerjaan Tuhan”. Ini tahbisan sudah tidak benar! Mempermalukan Tuhan kalau kita seperti itu. Banyak juga hamba Tuhan suka berpantun, ketika ke rumah jemaat lalu melihat bunga yang bagus dia berkata “coba kalau bunga seperti ini di gereja” lalu jemaat berkata “kalau tante suka, bawa saja ke gereja”. Ini lebih dahulu teguran Tuhan kepada kami suami isteri.

Kita baca siapa yang lebih dahulu didamaikan dosanya.
Imamat 16:6,11,17
16:6 Kemudian Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan dengan demikian mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya.
16:11 Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya; ia harus menyembelih lembu jantan itu.
16:17 Seorang pun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel.

Jadi yang didamaikan lebih dahulu adalah hamba Tuhan kemudian keluarganya setelah itu baru sidang jemaat. Dengar anak-anakku, jangan bikin malu pekerjaan Tuhan! Seperti yang terjadi di mana-mana, justru anak hamba Tuhan yang merusak sidang jemaat.

Kenapa Tuhan menyurati dulu gembala? Karena Tuhan yang angkat, Roh Kudus yang angkat.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Kalau gembala ini paham bahwa jemaat yang digembalakan ini diperoleh lewat korban Kristus di Golgota maka dia tidak akan sewenang-wenang, dia harus melayani dengan serius. Gembala ini harus mengerti Firman. Berarti dia harus mengerti syaratnya gembala, harus mengerti Firman yang mengatur gembala.
I Timotius 3:1-2 (syarat-syarat bagi penilik jemaat)
3:1 Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,

Tak bercacat berarti tidak ada hal-hal yang dapat dituduhkan baik dalam persoalan nikahnya maupun dalam persoalan keuangan. Suami dari satu, berarti isterinya tidak boleh dua. Jangan menjadi gembala isterinya ada satu di pastori tetapi di hotel ada setengah. Bagaimanapun sopan santunnya saudara melihat gembala itu dalam pergaulannya tetapi kalau nikahnya tidak benar maka tahbisannya tidak benar di hadapan Tuhan.

I Timotius 3:3-4
3:3 bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang,
3:4 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.

Itu sebabnya saya sebagai hamba Tuhan tidak suka kalau anak-anak saya membantah sebab itu menodai syarat-syarat seorang gembala. Ini yang lebih dahulu dikoreksi dan ini nanti sampai kepada jemaat. Kalau gembala dikoreksi maka perannya akan sampai kepada jemaat. Kalau gembala jalan sendiri tanpa syarat gembala dari Tuhan maka nanti sidang jemaat juga akan jalan sendiri.

Sidang jemaat Efesus adalah percikan darah pertama dari tujuh percikan darah yang ada di depan peti perjanjian. Semua jemaat harus kena percikan darah mulai dari gembala. Malulah saya sebagai gembala kalau bicara percikan darah “kita harus rela menderita” sementara gembala sendiri tidak mau menderita, cari enak sendiri dalam pelayanan.

Efesus percikan darah pertama kemudian Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardir, Filadelfia dan Laodekia. Jadi semua sidang jemaat kena percikan darah. Ini yang menunjukan benar-benar Tuhan mau membuat kita mulus sehingga tampil tanpa cacat celanya. Kalau saudara menghindari percikan darah, berarti saudara tidak rindu kepada Tuhan Yesus. Melayani Tuhan itu ada tanda percikan darah, beribadah itu ada tanda percikan darah. Itu sebabnya disebutkan ini Firman dari Dia yang ada percikan darah.

Bilangan 7:89
7:89 Apabila Musa masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk berbicara dengan Dia, maka ia mendengar suara yang berfirman kepadanya dari atas tutup pendamaian, yang di atas tabut hukum Allah, dari antara kedua kerub itu; demikianlah Ia berfirman kepadanya.

Suara itu didengar dari atas tutup pendamaian yang di atasnya ada tanda darah. Jadi Firman yang kita dengar itu ada tanda darah. Gereja Tuhan harus rela kena percikan darah. Lebih baik kita masuk dalam pra aniaya dari pada masuk dalam aniaya antikristus. Pra aniaya ini kita rasakan mulai dari sekarang kita mendengar Firman Tuhan, rasanya sakit untuk kita praktekkan. Lebih baik itu yang kita terima dari pada aniaya yang besar.

Jadi Firman yang saya dengar itu ada tanda darah. Firman yang ada tanda darah berarti ada pembukaan rahasia Firman Tuhan. Kalau rahasia Firman Tuhan dibukakan berarti itu ada tanda darah. Kalau saudara menolak pembukaan Firman berarti menolak kerinduan hati Tuhan untuk membawa saudara menjadi Mempelai WanitaNya. Rahasia Firman Tuhan itu dibuka oleh Anak Domba Allah yang tersembelih.

Kita mendapatkan pelayanan Firman yang ada tanda darah, contohnya adalah pembukaan rahasia Firman. Tidak mungkin ada pembukaan rahasia Firman tanpa darah Yesus. Sejauh mana saudara menghargai darah Yesus, menghargai Firman Tuhan, sejauh itu darah Yesus terpercik kepada saudara. Sejauh mana saudara menghargai darah Yesus sejauh itu saudara mengerti rahasia Firman Tuhan. Sekalipun kita sama-sama menerima percikan darah, berarti menerima pembukaan rahasia Firman Tuhan, tetapi terpergantung masing-masing orang bagaimana dia menghargai. Kalau dia menghargai maka sejauh itu pengertiannya.

Jangan tolak percikan darah, tandanya jangan tolak pembukaan rahasia Firman. Tujuh percikan darah itu berarti kita mau diarahkan pada kesempurnaan. Dulu surat dalam Wahyu pasal 2 dan 3 itu ditujukan kepada tujuh sidang jemaat tetapi itu sebenarnya bernubuat dan ditujukan kepada kita yang hidup di ujung akhir zaman.

Yang seringkali membuat hati saya galau adalah hidup sudah susah tetapi masih juga menolak pembukaan rahasia Firman dan tidak mau peduli dengan ibadah. Lebih berat kehidupannya nanti.

Biarlah pada ambang pintu rumahmu ada percikan darah domba paskah dan di dalam nikahmu ada domba paskah maka maut tidak bisa menerjang saudara. Hargai darah Domba Paskah maka kelak saudara akan tersingkir. Sebagaimana dahulu orang Israel keluar dari Mesir itu menubuatkan kita masuk dalam penyingkiran gereja asalkan dalam nikah rumah tanggamu ada domba paskah dan di luar ada percikan darah domba Paskah. Saudara akan aman dan diterbangkan ke padang belantara jauh dari mata ular.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar