20170129

Kebaktian Umum, Minggu 29 Januari 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 2:1-7
2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
2:6 Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

Dikatakan “tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus. Jadi Firman itu ditulis dan ditujukan kepada gembala di Efesus. Dia lebih dahulu mengenyam Firman yang ditulis itu. Kemudian dia meneruskan Firman yang ditulis itu kepada seluruh anggota jemaat di Efesus.

Kekuatan Firman yang ditulis, jauh lebih besar kuasa kesaksiannya dari pada orang mati lalu bangkit yang datang bersaksi kepada kita. Ini disampaikan agar kita tidak pandang enteng terhadap Firman yang ditulis. Tujuannya supaya kita menghargai Firman yang ditulis.
2 Timotius 3:16-17
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Ketika Tuhan Yesus menghadapi orang Farisi dan ahli Taurat, Yesus mengkisahkan tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin. Sudah miskin dia kena borok lagi, jadi penderitaannya double. Orang yang miskin dan kena borok ini lebih duluan mati, logikanya bisa kita terima. Kemudian orang kaya itu juga mati dan dia melihat Lazarus orang miskin itu ada di pangkuan Abraham. Artinya dia ada hubungannya dengan bapa orang percaya. Sekalipun miskin dan borok tetapi imannya ada dan dia meneladani iman Abraham.

Orang kaya ini setiap hari menggelar pesta karena kekayaannya. Kemudian dia mati dan masuk ke dalam alam barzah. Ketika dia merasakan penderitaan yang tidak terkatakan itu, dia mengangkat matanya dan melihat Lazarus dipangkuan Abraham.

Singkatnya permintaannya kepada Abraham agar Lazarus datang mengunjungi saudaranya sebab masih ada 5 saudaranya, supaya jangan mereka menderita seperti dia di neraka. Dia baru mau berbelas kasih tetapi sudah terlambat. Tetapi apa jawab Abraham? Itulah yang akan kita baca tentang Firman yang tertulis itu.
Lukas 16:27-30
16:27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
16:28 sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
16:29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
16:30 Jawab orang itu: Tidak, Bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.

Orang kaya yang tadi masuk di neraka merasa lebih kuat kesaksian orang yang mati dan bangkit yang bersaksi dari pada Firman yang tertulis. Tetapi Abraham berkata:

Lukas 16:31
16:31 Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."

Jadi kesaksian Firman yang tertulis itu lebih kuat. Itu sebabnya kepada tujuh sidang jemaat selalu diawali dengan “tuliskanlah”. Jadi membaca Firman yang tertulis itu lebih kuat dorongannya untuk mengangkat iman percaya kita dibandingkan mendengarkan kesaksian orang yang mati lalu bangkit. Artinya jangan kita menggandoli sebatas mujizat-mujizat lahiriah, tetapi yang harus kita imani adalah Firman yang tertulis. Di situlah seharusnya iman kita.

Seringkali kalau ada KKR yang menekankan soal mujizat, banyak orang yang ke sana padahal tidak ada iman yang timbul karena mujizat. Sebab iman yang benar itu timbul dari mendengarkan Firman dan Firman itu sudah tertulis. Bukan karena melihat mujizat. Hal ini harus dibersihkan dari pandangan kita.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Firman ini sudah ditulis, itu juga ditujukan kepada tujuh jemaat. Kita ini sudah ada dalam pengajaran, jangan sampai esok lusa saudara ikut terseok-seok sehingga akhirnya meremehkan Firman yang tertulis hanya karena melihat orang mati bangkit.

Justru Tuhan mengatakan kesaksian orang mati bangkit itu tidak membuahkan timbul iman. Iman timbul dari mendengarkan Firman. Adapun mujizat itu bukan berarti kita tolak, itu sangat kita butuh. Tetapi iman itu timbul karena mendengarkan Firman yang tertulis.

Wahyu 2:1,8,12,18 ; 3:1,7,14 semuanya dimulai “tuliskanlah.. ini Firman dari Dia”. Sekaligus Firman yang ditulis ini bila dibaca oleh gembala maka dia bagaikan bercermin melihat kesalahan dan kekeliruannya. Lalu itu diteruskan kepada jemaat sehingga jemaat bisa berkaca melihat kekurangannya yang membuatnya tidak elok.

Dulu jemaat Efesus ini diperingatkan oleh rasul Paulus dan dalam Wahyu mereka diperingatkan langsung oleh Tuhan melalui gembala mereka.
Efesus 3:2-3
3:2 -- memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,
3:3 yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.

Wahyu yang diterima oleh rasul Paulus ini ditulis, bukan hanya sekedar koreksi.

Efesus 3:4
3:4 Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus,

Jadi Firman itu ditulis, ilham yang diterima oleh rasul Paulus ditulis, di dalamnya terkandung rahasia Kristus kepada jemaat. Yang pegang peran ini yang harus lebih dahulu paham. Makanya kita umat Tuhan jangan malas membaca Firman. Paling kurang bacalah 1 pasal setiap hari. Apalagi kalau dalam ibadah sudah tidak mau hadir dan di rumah tidak mau membaca, bagaimana bisa ada kekuatan/ iman bertumbuh.

Setelah gembala terkoreksi dari Firman yang tertulis ini, tentu dia tidak akan menutup diri. Dia akan memberitakan kepada umat Tuhan, Firman yang menunjuk kekurangan mereka. Bukankah hal ini membuat mereka terperanjat. Lewat Firman yang ditulis itu mereka mengetahui bahwa kejatuhan mereka sangat dalam. Mereka tidak melihat selama ini sebab sudah ditutupi dengan kegiatan-kegiatan fisik mereka, sehingga kejatuhan yang paling dalam ini tidak mereka lihat. Makanya perlu Firman Tuhan ditulis.

Kalau suami banting tulang untuk memenuhi kebutuhan anak, cucu dan mantu serta kebutuhan isterinya. Apalagi yang akan mereka rasa kurang. Kalau kita melihat gambaran di dunia, kenapa isteri dan anak mengeluh? Walaupun suami sudah memenuhi kebutuhan tetapi mereka tidak menikmati kasih.

Semua kebutuhan pelayanan pekerjaan Tuhan sudah mereka isi, tetapi Tuhan tetap haus akan kasih mereka. Sebab yang mengikat pertunangan adalah kasih. Ini yang Tuhan rindu dari jemaat Efesus. Apalagi terhadap kita gereja di akhir zaman. Curahan isi hatiNya kepada kita menunjukkan bahwa Dia merindu mendapatkan layanan kasih kita kepadaNya. Di manakah realisasi kasih itu yang harus kita praktekkan.
Lukas 17:7-9
17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?

Semua sudah dia laksanakan, bukankah itu semua kepentingan majikan? Tetapi Dia meminta pelayanan makan. Pengertian pelayanan makan di sini bukankah melayani pekerjaan Tuhan itu sama seperti memberi makan?
Yohanes 4:34
4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Tetapi di sini Tuhan mau menunjukkan poinnya tersendiri.
Lukas 17:10
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

Dalam hal ini melakukan pekerjaan fisik menggarap ladang demi majikan, tetapi yang Tuhan ingin adalah memberi waktu melayani PribadiNya. Ini yang harus lebih kita pahami. Melayani pekerjaanNya sudah kita kerjakan. Tetapi melayani PribadiNya lewat doa penyembahan kita, itulah yang kurang. Padahal di situlah hubungan kasih kita terjalin dengan Tuhan. Penyembahan dengan penyerahan diri sepenuh kepada Kristus sebagai kekasih kita, itulah yang Tuhan Yesus dambakan.

Bukan berarti Tuhan meremehkan pekerjaan kita secara fisik, itu malah dipuji. Tetapi yang paling Tuhan tunggu adalah penyerahan hidup kita lewat doa penyembahan kita. Apakah Tuhan Yesus mau menyembah dirinya sendiri? Tentu tidak. Dari orang tebusanNya Dia ingin mendapatkan penyembahan/pengagungan terhadap diriNya.

Penyembahan inilah yang masih kurang kita lakukan. Saya juga mengatakan bahwa inilah yang masih kurang saya dan isteri lakukan. Ketika saya masuk dalam doa puasa maka saya menerima teguran Tuhan. Mengapa Tuhan ungkapkan ini? Karena ini yang masih kurang dari diri kita yaitu melayani pribadiNya. Kita sudah banting tulang melayani pekerjaanNya dan itu dipuji oleh Tuhan. Tetapi melayani priadiNya masih kurang. Kita akan melihat ini dalam satu alat yaitu mezbah dupa emas.

Mezbah dupa emas inilah tmpat kita mencurah kasih kita kepada Tuhan. Di sinilah kita menyapa pene-halel Yahwe. Dalam doa penyembahan itu kita bagaikan membelai-belai wajah Tuhan. Bagi yang sudah menikah, begitu tangan isteri membelai wajahmu apakah itu akan saudara tolak? Tentu saudara akan berkata “ini yang saya dambakan”. Dalam penyembahan inilah curahan kasih sayang kita kepada Tuhan, bagaikan asap bau dupa yang harum naik membelai-belai wajah Tuhan.

Itu sebabnya bila imam besar mau masuk ke ruangan maha suci, satu-satunya alat yang manunggal masuk dari ruangan suci adalah perukupan mezbah dupa emas ini yang menunjuk doa penyembahan.

Bukan berarti kita mau mengurangi aktivitas fisik kita untuk pekerjaan Tuhan. Tetapi yang Tuhan rindukan yaitu doa penyembahan kita. Saking sibuknya sehingga ketika malam hari kita sudah terlalu capek sehingga lupa menyembah Tuhan sebelum tidur. Bangun pagi juga malas untuk menyembah.

Keluaran 30:1
30:1 "Haruslah kaubuat mezbah, tempat pembakaran ukupan; haruslah kaubuat itu dari kayu penaga;

Mezbah dupa emas itu bentuknya empat persegi. Artinya orang yang gemar menyembah, dia terbayang-bayang Yerusalem Baru. Dia tidak jauh lagi dari Yerusalem Baru. Kalau panjanganya 1 hasta berarti dua panjangan sama dengan dua lebar. Jadi dilihat dari sudut mana pun terlihat dua tetapi satu. Dua menjadi satu ini adalah kasih mempelai, ini yang Tuhan dambakan.

Tuhan berkata pada Efesus “Aku acungkan jempol pada pekerjaanmu tetapi kamu sudah tidak mengerti dua menjadi satu”. Seperti itulah bahasa Tuhan kepada jemaat Efesus, termasuk kepada kita.

Keluaran 30:2
30:2 sehasta panjangnya dan sehasta lebarnya, sehingga menjadi empat persegi, tetapi haruslah dua hasta tingginya; tanduk-tanduknya haruslah seiras dengan mezbah itu.

Tinggi mezbah itu dua hasta, itu menunjuk kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama. Ketika Tuhan Yesus ditantang oleh orang farisi, hukum mana yang terbesar dalam kitab suci, maka Tuhan Yesus menyimpulkan dalam hukum kasih yaitu kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama.
Matius 22:34-40
22:34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Jadi ini tidak lepas dari yang ditulis. Dua hal ini yang ditekankan oleh Tuhan. Menyembah Tuhan dasarnya adalah kasih. Dasar kasih mempelai ini yang hilang. Mereka memang bekerja tetapi kasih mempelai ini yang hilang, tidak ada lagi roh penyembahan.

Keluaran 30:3-4, 7-8
30:3 Haruslah kausalut itu dengan emas murni, bidang atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya. Haruslah kaubuat bingkai emas sekelilingnya.
30:4 Haruslah kaubuat dua gelang emas untuk mezbah itu di bawah bingkainya; pada kedua rusuknya haruslah kaubuat gelang itu, pada kedua bidang sisinya, dan haruslah gelang itu menjadi tempat memasukkan kayu pengusung, supaya dengan itu mezbah dapat diangkut.
30:7 Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
30:8 Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun.

Mezbah pembakaran ukupan itu dibakar baik pagi maupun petang. Penyembahan yang harus kita lakukan adalah pada subuh hari untuk menghadapi aktivitas sepanjang hari. Banyak yang punya pengalaman, kalau lalai sembayang subuh maka sepanjang hari pasti muring-muring, tidak sejahtera hati. Begitu masuk siang beraktivitas, ada-ada saja masalah yang terjadi. Mungkin ketika memasak di dapur bisa panci bocor atau kompor lupa dimatikan dan menyala terus. Di sini saya berikan contoh yang kecil saja.

Ketika di kantor atau usaha pekerjaan, pasti saudara banyak menemui hal-hal yang saudara tidak suka. Kenapa? Sebab pada waktu subuh saudara tidak merelakan dirimu untuk menyembah. Ketika saudara menyembah, sebenarnya saudara sedang diisi dengan perkara yang baru, minyak yang baru. Supaya minyak yang baru ini menjadi pendorong saudara beraktivitas sepanjang hari.

Kita didorong oleh Tuhan pada hari ini agar menjadi umat Tuhan yang suka menyembah. Sebab benih perempuan (gereja) yang tertinggal adalah benih perempuan yang tidak tahu menyembah. Mengapa Petrus ditangkap oleh Herodes dan besoknya akan dibunuh? Karena dia tidak mempraktekkan roh penyembahan, sebaliknya dia tidur. Berbeda dengan rasul Paulus dan Silas yang memuji menyembah Tuhan sehingga terlepas dari belenggu di dalam penjara.

Petrus sudah melihat di kiri kanannya ada prajurit yang berjaga dan dia dirantai serta di pintu gerbang ada dua tentara, bagaimana dia bisa lolos? Tetapi puji Tuhan ada kelompok doa kaum wanita yang mendoakan rasul Petrus. Kalau tidak ada anak-anak Tuhan yang suka menyembah Tuhan, entah bagaimana nasibnya gereja Tuhan.

Saya ditegur Tuhan, memang saya bangun menyembah kadang setengah 4. Seharusnya saya mempertahankan roh penyembahan ini sampai memuncak pada roh Mempelai. Subuh atau pagi hari, itu adalah waktu yang terindah kita menyembah Tuhan.

Tuhan Yesus mengajar minimal dalam satu hari kita menyembah 1 jam. Justru ketika menghadapi salib, Yesus mendekati murid-muridNya yang tertidur dan berkata “tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga 1 jam saja”.

Adakah sidang jemaat menyembah Tuhan 1 jam setiap hari. Atau sebaliknya selama 24 jam itu tidak ada doa penyembahan. Bahkan mungkin ketika menghadapi ubi rebus ada yang langsung makan dan tidak berdoa lagi kepada Tuhan.

Petang hari juga roh penyembahan harus ada. Menghadapi kegelapan malam perlu ukupan dibakar, saat itu pelita bernyala. Menghadapi kegelapan malam tanpa ada doa penyembahan, tanpa ada pelita maka kita akan menerjang hal-hal yang seharusnya tidak kita terjang. Itu sebabnya pada petang hari ukupan itu dibakar seiring dengan pelita menyala. Kita harus mengerti hal ini.

Pada pagi hari dibersihkan dan diberi minyak baru. Pada malam hari ukupan dibakar dan pelita yang memiliki minyak baru itu dinyalakan.
Ratapan 3:22-23
3:22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,
3:23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!

Semestinya begitu bangun setiap pagi kita sudah menikmati yang baru untuk hari itu, besok yang baru lagi, demikian juga lusa. Tetap yang terjadi pada kita hari ini baru dan besoknya kembali pada hari yang kemarin, berarti tidak berubah. Kalau seperti itu bagaimana bisa sampai pada kasih Mempelai.

Alat yang manunggal masuk dalam ruangan maha suci hanyalah perukupan ini. Jadi orang Kristen yang ada Firman Tuhan dan ada Roh Kudus serta tahu menyembah itu yang bisa disingkirkan. Tetapi kalau ada Firman (meja roti sajian) dan ada Roh Kudus (pelita emas) tetapi tidak tahu menyembah (mezbah dupa emas) maka tidak akan disingkirkan dan tertinggal dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.

Kita ini umat ciptaan Tuhan. Bagaimana ciri umat ciptaan Tuhan:
Mazmur 95:6
95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.

Ini ciri umat Tuhan yang diciptakan oleh Tuhan, dia suka berlutut menyembah Tuhan. Menyembah itu berarti menyerah kepada Tuhan. Tentu Tuhan tidak akan membiarkan kita digulung pencobaan sampai hancur kalau kita menyerah kepada Tuhan.

Pencipta kita ini sekaligus menyebut diriNya sebagai Suami. Apa lagi yang kurang. Mengapa kita tidak bisa menyembah kepada Suami kita. Kenapa kita tidak bisa menyerah kepada Suami kita? Kenapa tidak bisa menyerah kepada Pencipta kita, Kepala kita, Mempelai Laki-laki Sorga.

Efesus artinya yang dirindukan. Tuhan rindu supaya mereka memiliki roh mempelai yang selalu menyerah kepada Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Semua yang mereka lakukan itu bagus, itu sebabnya setelah mereka ditegur “betapa dalamnya engkau telah jatuh”, Tuhan mengatakan “lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan”. Berarti apa yang telah dia kerjakan yang dipuji Tuhan itu harus mereka tindak lanjuti. Bukan berarti mereka menyembah lalu tidak lagi mengerjakan pelayanan untuk pekerjaan Tuhan.
Wahyu 2:4-5
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Jadi ciri Mempelai Wanita, tanda yang tidak bisa dipungkiri dan tidak bisa disangkali adalah penyembahan. Kalau anak Tuhan memiliki roh penyembahan berarti ada roh mempelai dalam dirinya. Penyembahan itu harus kita buktikan, jangan hanya secara hurufiah. Tetapi dalam Ratapan 3:23 harus ditandai dengan tanda minyak baru. Kalau menyembah-menyembah dan minyaknya tidak ada lagi, bagaimana itu. Minyak tidak ada berarti pelita tidak bernyala. Artinya sudah tidak ada kesaksian yang kita tampilkan bahwa kita sudah menjadi baru sebagai bukti kita diciptakan oleh Tuhan.

Ratapan 3:23
3:23 selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!

Zefanya 3:5
3:5 Tetapi TUHAN adil di tengah-tengahnya, tidak berbuat kelaliman. Pagi demi pagi Ia memberi hukum-Nya; itu tidak pernah ketinggalan pada waktu fajar. Tetapi orang lalim tidak kenal malu!

Orang lalim tidak tahu malu. Dia nikmati oksigen baru, dia nikmati sinar matahari baru, dia bisa menghitung sekian ekor ayamnya turun dari pohon, tetapi di hadapan Tuhan dia orang lalim tidak tahu malu. Lalim berarti kejam, berarti dia tidak lembut. Maksudnya dia tidak tahu menyembah Tuhan. Tuhan tolong jangan kami seperti itu. Orang yang tahu menyembah akan menemukan dirinya di mahligai Tuhan.

Mazmur 45:10
45:10 di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari Ofir.

Mezbah dupa itu dari kayu penaga tetapi disalut dengan emas murni.
Mazmur 45:11
45:11 Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu!

Jangan ingat masa lalu, lupakan masa lampau. Jangan itu yang menggandoli saudara.

Mazmur 45:12
45:12 Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!

Raja bergairah artinya terpenuhi kerinduan hatiNya karena kita sujud menyembah. Ini yang harus kita galakkan. Jangan tunggu nanti di gereja baru sujud menyembah, tetapi ayo kita galakkan di rumah. Inilah yang kurang bagi kita.

Coba saudara perhatikan penyembahan subuh dan petang ini, raja Daud suka menggalakkan ini, Daniel juga suka menggalakkan ini. Tuhan juga mempertontonkan di Perjanjian Baru, Tuhan Yesus dipermuliakan di atas gunung saat mereka menyembah. Ini yang harus kita lakukan dalam kehidupan kita. Firman Tuhan yang tertulis itu jangan hanya kita jadikan koleksi.

Apakah kita menggalakkan doa penyembahan dan setia membaca Firman yang ditulis? Apalagi Firman yang tertulis ini adalah ucapan langsung dari Tuhan Yesus. Sedangkan Firman yang diucapkan oleh nabi-nabi kalau diabaikan berat hukamannya apalagi Firman yang diucapkan langsung oleh Tuhan Yesus.
Ibrani 1:2; 2:1-4
1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
2:2 Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,
2:3 bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan
2:4 Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.

Ini akan diakhiri dengan Wahyu 2:7
Wahyu 2:7
2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

Apa yang didengar itu? Derasnya Firman pengajaran yang mengoreksi mereka. Turunnya Firman pengajaran yang membersihkan keadaan mereka itulah yang harus didengar. Tuhan menangkap telinga. Telinga itu ibarat langit-langit yang membedakan rasa pedis, manis, pahit, asam. Kalau kita mendengar Firman yang asal, nanti kita pikir kita menyembah padahal malah menyembah diri sendiri atau bahhkan menyembah setan.

Ayub 36:10
36:10 dan ia membukakan telinga mereka bagi ajaran, dan menyuruh mereka berbalik dari kejahatan.

Apa sebenarnya yang jahat dari Efesus sehingga mereka harus bertobat? Karena meninggalkan kasih mula-mula, sudah tidak ada roh penyembahan.

Ayub 34:3
34:3 Karena telinga itu menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan.

Kenapa telinga itu harus dikuasai oleh Tuhan dan Roh Kudus berbicara? Supaya yang kita dengar bisa diuji, agar penyembahan kita jangan salah arah sebab iblis juga mau disembah. Iblis mau menyeret pendeta besar ataupun pendeta kecil untuk menyembah dia. Makanya telinga kita harus mendengar suara roh, mendengar suara Firman yang ditulis. Itu yang diingatkan oleh Roh Kudus dan Roh kudus mengajarkan kepada kita hal-hal yang akan datang.
Yohanes 14:26
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Ini yang diingatkan kepada kita supaya jangan salah dalam menyembah. Jangankan jemaat biasa, rasul Yohanespun dua kali salah menyembah. Apalagi kalau yang hanya seperti kita ini. Itu sebabnya Roh Kudus berkata “barangsiapa bertelinga hendaklah dia mendengar yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat”.

Wahyu 19:10
19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."

Yohanes melakukan kesalahan. Bukan Tuhan yang dia sembah tetapi yang membawa berita yang dia sembah. Kalau saudara bersaksi, saksikanlah Firman Tuhan. Kalau saudara terbentur dengan pertanyaan orang, bawa orang itu untuk mendengar Firman. Kalau bersaksi katakanlah “ini Firman yang saya dengar”. Jangan katakan “ini yang dikatakan oleh si A, hebat sekali pendeta A itu”. Saudara salah kalau seperti itu.

Ini kesalahan Yohanes yang kedua.
Wahyu 22:8-9
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.
22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"

Untung pemberita firman atau malaikat ini tidak besar kepalanya. Dia langsung menghentikan penyembahan Yohanes yang salah itu.

Kesimpulannya agar kita semua ini hanya satu yang kita sembah. Dialah Kepala kita, Dia Suami yang menciptakan kita. Apakah masih kurang kuat Firman Tuhan sehingga kita tidak bisa menyembah Tuhan. Masihkah saudara merasa bahwa Tuhan tidak menciptakan saudara.

Sekarang ini seperti dianggap suatu lelucon kalau dikatakan “ada bencana di depan”. Jangan tunggu saudara sudah masuk dalam suasana seperti itu baru mau menyembah, itu sudah terlambat! Lebih baik Tuhan ambil kita dari pada masuk dalam aniaya antikristus. Diambil oleh Tuhan di sini maksdunya supaya kita disingkirkan oleh Tuhan. Kita harus mengupayakan, harus ada perjuangan, rebutlah keselamatan itu.
I Timotius 4:10
4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

Termasuk untuk beribadah kita harus ada perjuangan. Berjalan kaki untuk beribadah itu perjuangan. Pulang larut malam karena beribadah itu perjuangan. Beribadah itu perjuangan, rebutlah keselamatan itu. Biarlah Tuhan melihat kita sebagai umag Tuhan yang berjuang, walaupun kita capek kita menyembah Tuhan sampai merasakan urapan yang baru dan urapan itu mendorong kita untuk mengasihi Tuhan lebih dari segala-galanya. Inilah yang Tuhan rindukan dari kehidupan kita.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar