20170115

Kebaktian Umum, Minggu 15 Januari 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 2:1-7
2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
2:6 Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

Wahyu pasal 2 dan pasal 3 ini dalam terang Tabernakel kena pada 7 percikan darah di depan Tabut Perjanjian. Ini adalah percikan darah di mana akan menghadapi sengsara besar. Jadi percikan darah di depan Tabut Perjajian ini adalah persiapan untuk hadapi sengsara yang besar yaitu tujuh percikan darah di atas Tabut Perjanjian.

Sebetulnya kita tidak perlu masuk dalam sengsara yang besar aniaya antikristus, Tuhan tidak  bermaksud untuk kita diseret ke sana. Agar kita tidak masuk pada sengsara yang besar, kita perlu masuk pada persiapan yaitu tujuh percikan darah di depan Tabut Perjanjian. Ada tujuh percikan darah di atas tutup tabut perjanjian yang menunjuk sengsara besar, itu sudah Yesus tanggung. Jadi kalau ada anak Tuhan yang masuk pada sengsara yang besar, itu sudah salahnya sendiri karena dia tidak mau menerima tujuh percikan darah di depan Tabut Perjanjian.

Tujuh percikan darah di depan Tabut Perjanjian adalah persiapan sengsara, prakteknya adalah sengsara karena mengalami penyucian. Penyucian itu memang sengsara bagi daging. Tetapi adalah lebih indah kita masuk di sini dari pada masuk dalam sengsara besar.
Saya mengatakan pada diriku bahwa saya tidak akan sanggup masuk dalam sengsara besar. Tidak usah saudara diiri-iris dagingmu, dicelup saja di septictank, kira-kira saudara bisa tahan? Pasti saudara minta-minta ampun dan rela untuk dicap 666. Yesus menceritakan sengsara besar ini dengan derai air mata. Itu dituliskan dalam Injil Matius, Injil Markus dan Injil Lukas.

Oleh sebab itu kita harus menerima 7 percikan darah di depan Tabut Perjanjian yang menunjuk sengsara karena penyucian. Tetapi banyak orang Kristen menolak ini padahal dia tidak sadar dia menolak kerinduan hati Tuhan untuk merangkul dia, untuk menjadikan dia mempelai wanita Tuhan.

Percikan darah yang pertama ini kena kepada jemaat Efesus. Efesus artinya “yang dirindui”. Siapa yang merindu? Itulah Tuhan. Tuhan menyatakan kerinduan hatiNya lewat 6 hal.
1.      Pujian.
2.      Teguran
3.      Himbauan
4.      Ajakan untuk mendengar
5.      Janji
6.      Ancaman

Hampir semua isi surat kepada tujuh jemaat berisi 6 hal ini walaupun keadaan mereka bercorak ragam. Tujuh sidang jemaat ini menunjukkan gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini. Jadi apa yang digambarkan oleh tujuh sidang jemaat di Asia Kecil ini adalah keadaan kita gereja Tuhan di akhir zaman ini. Jangan-jangan kehidupan kita seperti jemaat Efesus, atau seperti jemaat Efesus+jemaat Laodekia. Atau lebih parah lagi dari itu.

Makanya semuanya kena percikan darah karena dilandasi isi hati Tuhan yang rindu supaya gereja Tuhan benar-benar tampil dalam kekudusan sama seperti Dia. Itu sebabnya kita didorong masuk pada persiapan sengsara yaitu sengsara dalam penyucian. Ini yang seringkali menjadi momok bagi gereja Tuhan. Tetapi tidak menjadikan 3,5 tahun aniaya antikristus sebagai momok. Bahkan ada yang mengatakan 3,5 tahun aniaya antikristus itu hanya bohong yang disampaikan oleh pendeta.

Mari kita tanggapi keseriusan Tuhan ini dalam menyatakan kerinduan hatinya kepada kita. Sejak dulu Tuhan sudah menyatakan kerinduan hatiNya.
Keluaran 25:8-9
25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

Tuhan sudah menyatakan kerinduan hatinya untuk diam bersama dengan umatNya. Kerinduan hati Tuhan ini terjawab tetapi waktunya hanya singkat. Jadi kerinduan hati Tuhan ini menjadi sirna kembali.

Kemudian dalam Yohanes 1:10-14, Tuhan kembali menyatakan isi hatiNya bukan lagi seperti zaman Musa dahulu. Tuhan langsung hadir menyatakan isi hatiNya yang rindu kepada umatNya tetapi umat Israel menolak.

Yang kita baca dalam kitab Wahyu pasal 1, 2 dan 3 ini adalah kerinduan hati Tuhan yang terakhir. Kalau gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini tidak menanggapi, tidak ada lagi kerinduan hati Tuhan yang berikutnya. Tetapi kalau melihat Firman Tuhan, Tuhan pasti menemukan gerejaNya yang sempurna yang bersama dengan Dia kekal selama-lamanya. Itulah sebabnya tidak ada lagi penyataan kerinduan hati Tuhan sesudah itu. Kalau kerinduan hati Tuhan yang terakhir ini diabaikan itu sama dengan menyiksa diri sendiri, bukan karena Tuhan kejam.

Olehnya itu perhatikan kerinduan hati Tuhan mulai dari kami para gembala. Sebab ini surat ini untuk sidang jemaat tetapi ditujukan kepada gembala lebih dahulu, berarti gembala yang lebih dahulu dikoreksi. Surat ini tidak bertanggal, berarti surat ini cocok bagi semua zaman, apalagi nubuatan kuncinya bagi kita sekarang. Saya sebagai gembala lebih dahulu dikoreksi oleh Tuhan. Peran gembala terhadap jemaat itu sangat menentukan. Tidak bisa berkata “yang penting saya beribadah, tidak peduli gembala itu pezinah, tidak jujur atau curangkah dia”. Makanya kepada tujuh sidang jemaat ini, malaikat sidang jemaat itu yang disurati karena yang menyebabkan jemaat jadi begitu karena peran dari gembala-gembala ini.

Sekali lagi kita perhatikan kerinduan hati Tuhan ini. Surat ini diawali dengan perkataan “ini Firman dari Dia”. Gembala itu yang harus lebih dahulu paham itu Firman. Kalau gembala itu paham Firman maka dia akan takut berbuat kenajisan, dia akan takut untuk berbuat kecurangan-kecurangan. Keadaan sidang jemaat adalah hasil dari peran seorang gembala.

Kalau gembala sudah serius pasang badan untuk menerima dan mempraktekkan Firman lalu ada satu dua sidang jemaat yang tidak serius, berarti itu sudah salahnya jemaat sendiri. Tetapi alangkah sialnya kalau sidang jemaat dimurkai karena ulah gembala yang tidak benar.

Kalau ada ajakan untuk bertobat berarti gembala yang lebih dahulu bertobat. Gembala harus paham apa sebenarnya kerinduan hati Tuhan. Kalau dia paham kerinduan hati Tuhan maka begitu datang teguran dia terima karena Tuhan rindu akan dirinya. Begitu Tuhan ancam maka saya harus memperhatikan dan berupaya benahi diri karena saya dirindukan oleh Tuhan. Hal itu harus ditularkan oleh gembala kepada sidang jemaat.

Bila ada pujian, jangan dulu besar lubang hidung. Dari 9 pujian awal yang ditujukan kepada jemaat Efesus, semua enak didengar. Tetapi sebelum masuk pada pujian yang kesepuluh, bahasa Tuhan berubah nadanya.
Wahyu 2:2-3
2:2 1Aku tahu segala pekerjaanmu: 2baik jerih payahmu maupun 3ketekunanmu. Aku tahu, bahwa 4engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa 5engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, 6bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
2:3 Dan 7engkau tetap sabar dan 8menderita oleh karena nama-Ku; dan 9engkau tidak mengenal lelah.

Tuhan amati segala pekerjaannya, itu adalah korban waktu dan tenaga. Juga jerih payahnya berarti Tuhan perhatikan ketika dia peras keringat. Gembala di Efesus bersama dengan jemaat ini memiliki roh penguji. Menghadapi ajaran-ajaran yang bersileweran sekarang ini, gembala itu menguji.

Mau masuk pujian yang kesepuluh ada celaan yang menganga.
Wahyu 2:4
2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

Di sini mereka kaget. Sudah banyak pujian tetapi ada satu celaan dari Tuhan. Mengapa mereka dicela? Sebab Tuhan ingin gerejaNya sempurna tanpa cacat cela dan kerut. Kalau kita sekarang ini celanya lebih banyak dari pada yang bisa dipuji.

Ternyata meninggalkan kasih mula-mula ini adalah kejatuhan yang dalam. Apa gunanya 10 pujian tetapi ternyata kejatuhannya dalam.
Efesus 2:5
2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Kalimat terakhir ini adalah ancaman bahwa jemaat ini terancam kegelapan besar sebab kalau kaki dian dicabut berarti kegelapan.

Ini adalah pujian yang kesepuluh:
Efesus 2:6
2:6 Tetapi ini yang ada padamu, yaitu 10engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.

Kalau dalam sidang jemaat Pergamus, ini sudah menjadi bentuk pengajaran Nikolaus. Kalau dalam sidang jemaat Efesus perbuatan ini mereka sangat benci. Apa itu Nikolaus? Nikolaus itu suara orang banyak. Berarti tidak ada kepala lagi di Pergamus. Suara kepala sudah tidak lagi dominan, suara jemaat yang lebih banyak didengar.
Kalau suara gembala tidak lagi dihirau dan suara jemaat yang lebih banyak mengatur itu berarti ini ajaran Nikolaus. Dunia memang memakai ini tetapi dalam gereja tidak boleh sebab harus ada suara gembala. Makanya di sini tidak ada pemilihan majelis dengan cara voting. Voting dalam gereja itu adalah ajaran Nikolaus.

Yohanes 10:3
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

Jadi gembala yang mendengarkan suara domba atau domba-domba yang harus mendengar suara gembala? Kalau domba-domba mendengar suara gembala itulah yang benar, bukan Nikolaus.

Yohanes 10:4,16
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Akan terjadi penggabungan kalau masing-masing mau mendengarkan suara gembala.

Yohanes 10:27
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

Lawannya adalah suara asing:
Yohanes 10:5
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

Jadi kalau ada suara yang tidak mendengar lagi suara gembala berarti dia sudah dipengaruhi suara asing. Oleh sebab itu sidang jemaat diatur oleh gembala dan gembala diatur oleh Firman.

Apalah arti Tuhan melihat saya berjerih lelah tetapi menemukan ada satu cacat cela lalu ketika saya ditegur malah mengamuk. Dikatakan tadi “lakukan yang sudah ada”. Berarti yang 10 itu ditindaklanjuti dan yang salah itu harus dibenahi. Bukan berarti yang sudah benar itu dihentikan tetapi harus ditindaklajuti.

Gembala beserta jemaat Efesus ini tidak hanya bekerja tetapi bekerja dengan peras keringat, itulah yang dikatakan dengan jerih payah. Mereka juga dikatakan tekun, tekun ini ada 4 pengertiannya:
1)      Menunggu
2)      Penuh harapan
3)      Kesabaran
4)      Patuh

Hal itu ada pada jemaat Efesus mulai dari gembalanya. Mereka juga tidak tahan melihat  pelaku kejahatan. Saya sebagai hamba Tuhan tidak tahan kalau melihat ada pelayan Tuhan yang melakukan kejahatan, penyelewengan atau penyimpangan. Itu sesuatu hal yang positif di hadapan Tuhan. Mereka memiliki roh penguji, kemudian rela menanggung, menderita karena ajaran Tuhan dan benci pengikut Nikolaus.

Tetapi apa artinya pujian-pujian ini bila Tuhan masih ditemukan cacat cela. Artinya Tuhan ingin membangun pelayan bersama sidang jemaat ini supaya sempurna. Kalau ditunjuk cacat terima itu sebab itu untuk melengkapi yang 10 itu. Cacat cela itu harus dibersihkan. Inilah percikan darah kepada sidang jemaat Efesus.

Dari 10 hal yang dipuji tadi itu, ini semua menyangkut korban-korban. Baik korban tenaga maupun korban waktu. Kasih yang sempurna telah diperlihatkan oleh Gembala Agung.
Yohanes 10:11
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Ini telah dilupakan oleh orang Efesus dan dilupakan oleh gembala di Efesus. Kasih yang sempurna adalah pengorbanan nyawa Gembala yang baik. Kasih yang sempurna ini ditularkan kepada gereja. Rasul Yohanes mengajarkan itu kepada umat Tuhan.
I Yohanes 3:16
3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

Supaya kasih kita imbang dengan kasih Kristus maka kitapun harus menyerahkan nyawa untuk saudara-saudara kita. Bisakah saudara menyerahkan nyawa untuk saudara-saudaramu? Kalau soal tenaga sudah dikorbankan, soal waktu sudah dikorbankan tetapi soal mengorbankan nyawa itu apakah bisa? Misalnya kalau tinggal itu yang kita miliki dan itu kita butuh lalu ada orang miskin yang minta, bisakah saudara serahkan?

Ini praktek menyerahkan nyawa:
I Yohanes 3:17
3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?

Ini yang sudah tidak ada dalam sidang jemaat Efesus. Korban waktu dan tenaga memang masih ada tetapi yang satu ini sudah tidak ada lagi.

I Yohanes 3:18
3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Bagaimana saudara mau ada kasih Allah, kalau soal mengembalikan perpuluhan saja tidak bisa. Padahal mengembalikan perpuluhan itu adalah pernyataan bahwa dirimu adalah miliknya Tuhan.

Ini adalah celaan yang ada pada sidang jemaat Efesus. Jangan sampai kita mengisi celaan ini, sebab ini adalah kejatuhan yang paling dalam. Tuhan tidak mau merangkul kita kalau kita masih ada cacat. Jadi gereja yang dikasihi Tuhan dinyatakan dalam bentuk koreksi. Biarlah kita menerima koreksi dari Tuhan.

Terbangunnya Tabernakel karena ada tiga macam korban.
1.      Korban tenaga itu terlihat dari korban tenaga Bezaleel dan Aholiab bersama-sama dengan orang yang mereka ajak untuk bekerja. Bezaleel dan Aholiab diberikan Tuhan kemahiran untuk mengajar orang-orang yang terlibat dalam pembangunan. Jadi Bezaleel itu pelaksana dan juga mampu untuk mengajar.
2.      Ada korban waktu yang mereka berikan untuk membangun Tabernakel. 6 hari untuk bekerja dan 1 hari untuk Tuhan.
3.      Kalau sudah ada korban tenaga dan korban waktu tetapi tidak ada korban harta bagaimana Tabernakel bisa terbangun.

Tuhan melihat sidang jemaat Efesus sudah berjerih lelah, itu korban waktu dan korban tenaga. Tetapi sayang yang satunya sudah mereka lupa. Mereka sudah berpuas untuk diri mereka. Sayapun ditantang oleh Tuhan, jangan sampai saya berpuas untuk diriku.

Dulu kalau bicara kasih mula-mula itu hanya dalam hal kehadiran, walaupun hujan dia datang. Tetapi sebenarnya bukan hanya soal itu. Kasih yang semula itu kasih Yesus yang berkorban di Golgota. Tidak sebanding Rp.10.000 dengan korban nyawa Kristus di Golgota!

Kita lihat bagaimana dengan sidang jemaat mula-mula.
Kisah Para Rasul 2:43-47
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Memecahkan roti di sini bukan perjamuan kudus. Yang dimaksud di sini adalah perjamuan kasih.

Tuhan mengatakan kemuliaan gereja hujan akhir akan lebih dari pada gereja hujan awal.
Hagai 2:10
2:10 Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

Kalau melihat Bait Allah yang dibangun oleh Hagai dan Zerubabel ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Bait Allah yang dibangun oleh Salomo. Namun ini adalah nubuatan bahwa kemuliaan gereja hujan akhir akan lebih mulia dari gereja hujan awal.

Wahyu 2:1
2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.

Berarti tuhan mengawasi dan menyelidik kita. Kita harus berterima kasih kalau Tuhan mengawasi dan memeriksa kita karena Dia tidak ingin kita berada di luar rencanaNya. Kalau Tuhan memeriksa dan mengawasi kita itu maksudnya supaya kita ada di dalam pelukannya.

Amsal 5:21
5:21 Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.

Ketika suami keluar, bagaimana dengan isteri. Jangan pikir saudara tidak diawasi! Ketika saya melayani, Tuhan awasi. Ketika kita pegang dacing, Tuhan awasi.

Amsal 15:3
15:3 Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.

Entah di pojok-pojok kamar, entah di kamar mandi, entah di mobil, entah di pohon atau di dalam lubang, mata Tuhan mengawasi. Jangan macam-macam anak muda, bapak-bapak, ibu-ibu, karena mata Tuha mengawasi. Tuhan menyatakan ini sebab Dia rindu kita menjadi belahan jiwaNya.

Ayub 34:21
34:21 Karena mata-Nya mengawasi jalan manusia, dan Ia melihat segala langkahnya;

Ketika saudara buka lemari, mata Tuhan di sana. Ketika saudara buka dompet, mata Tuhan di sana. Saya harus waspada, saya paling hati-hati persoalan uang ini. Saya bersyukur Tuhan karuniakan pendamping yang juga waspada persoalan itu.

Yohanes 21:15
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

Sesudah sarapan berarti sudah ada kemampuan sebab sudah ada energi, ada nutrisi, ada vitamin masuk dalam diri Petrus. Kalau orang lapar yang ditanya, jawabannya nanti tidak benar. Tetapi dia sudah diberi makan oleh Tuhan. Ada ikan bakar dan roti bakar Tuhan sediakan. Karena sudah ada energi yang masuk maka Tuhan tunggu jawaban yang pas dari Petrus.

Jangan sampai kita sudah makan makanan dari Tuhan, sudah makan Firman Tuhan tetapi jawaban kita lintang pukat, tidak jelas! Mulai dari saya sudah makan roti, itu gambaran Firman dan ada ikan itu gambaran Roh Kudus, saya harus memberikan jawaban yang tepat.

Ternyata Tuhan rindu kita mengasihiNya lebih dari yang lain. Tuhan tidak mengatakan “apakah engkau mengasihi Aku sama seperti mereka ini” tetapi Tuhan katakan “lebih dari pada mereka ini”. Berarti Tuhan rindu belahan kasih dari kita.

Petrus pakai kata “Engkau tahu” sebab dia tahu bahwa Tuhan menyelidik dan memeriksa. Dia tahu dia tidak bisa mengelak. Tuhan menjawab kalau benar mengasihi Aku berarti prakteknya gembalakan jiwa-jiwa, bawa mereka untuk mengasihi Tuhan lebih dari yang lain.

Yohanes 21:16-17
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Bagaimana pelayanan gembala terhadap domba-domba, itu adalah praktek kasihnya kepada Tuhan. Kalau saya sebagai gembala tidak becus dalam penggembalaan, tidak mengasihi domba dalam arti tidak menyiapkan makanan yang sehat dan segar, itu sama dengan saya tidak mengasihi Tuhan. Saya tidak mau didapati oleh Tuhan bahwa saya tidak mengasihi Dia.

Keperluanku, keperluanku, Yesus saja. Keperluanku, keperluanku, Yesus saja. Usiaku sudah tua, tiada yang lain yang saya perlukan, hanya Yesus, hanya Firman. Jemaat, kita akan bertemu Yesus. Tetapi Dia akan menolak dan mengenyah saudara kalau sekarang ini engkau tidak butuh Dia, nanti dalam keadaan sulit baru merasa butuh Dia. Biarlah kita membutuhkan Dia dalam segala musim hidup kita. Kita katakan “engkau ada bersamaku” tetapi hanya nyanyi dan tidak takut akan Dia!


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar